M01629
(2)
ISSN: 2459-962X
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...
i
Dewan Redaksi
... ii
Tim Prosiding
... iii
Tim
Reviewer
...
iv
Keynote Speakers ...
v
Kata Pengantar
... vi
Daftar Isi
... viii
Makalah Utama
Pendidikan Matematika Indonesia di Abad 21
Hardi Suyitno (FMIPA, UNNES) ... 2
Pembelajaran Matematika Abad
Ali Mahmudi (FMIPA, UNY) ... 16
Makalah Pendamping Bidang Matematika
... 29
... 34
Optimasi Penentuan Rute Pengiriman
Cash Cartridge
ATM Menggunakan
Integer Linear Programming
Prapto Tri Supriyo, Muhammad Dinar Mardiana (FMIPA, IPB) ... 40
Implementation Tobit Model for Analyzing Factors Affecting The Number of
Fish Consumption of Household in Yogyakarta
Imam Adiyana (FMIPA, UII) ... 45
Modeling of Household Welfare in The District Klaten With MARS
Case Study SUSENAS 2013
Sunardi (BPS Klaten) ... 53
Estimasi Berbasis MCMC untuk
Return
s
Volatility
di Pasar Valas Indonesia
Estimasi M
CMC
Untuk
Return Volatility
d
alam Model A
RCH
d
engan
Return
Melalui Model ARCH
Imam M. Safrudin
, dkk.
(FSM, Univ Kristen Satya Wacana)
Error
Berdistribusi
Student
-t
(3)
ISSN: 2459-962X
ix
Membangun Konten Elearning Interaktif Scorm dengan
Open Source
CourseLab
Kuswari Hernawati (FMIPA, UNY) ... 59
Model Sistem Informasi Pendataan Bencana Secara Partisipatif Berbasis
Android
Aris Tjahyanto (FTIf, ITS) ... 67
Analisis Penjadwalan Proyek
Pre Wedding
dan
Wedding Photography
Menggunakan Metode Pert
Maria Anistya Sasongko, dkk (FSM, UKSW) ... 77
Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Stevenson & Porter dalam
Peramalan Minyak Bumi
Marginsyah Fitra, Kariyam (FMIPA, UII) ... 84
The Aplication of Goal Programming Method in Optimization of Production
Planning Limited (Ltd.) Company X
Elisabeth Dwi Saputri, Fransisca Cintya Salim (FSM, UKSW) ... 93
Model
Storyboard
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Berbasis
Multimedia
Nur Hadi Waryanto (FMIPA, UNY) ... 97
Analisis Manfaat Biaya Teknologi )nformasi Untuk Aplikasi Blood
Bank
Information System
BlooB)S
Sholiq (FTIf, ITS) ... 106
Pemilihan Basis Fungsi Optimal pada Estimator MARS dalam Regresi
Nonparametrik Birespon
Ayub Parlin Ampulembang (FMIPA, ITS) ... 114
K-means
dan
Kernel
K-means
Clustering
Untuk
Pengelompokan
Kabupaten/Kota di Indonesia Berdasarkan Penduduk dengan Faktor-faktor
Risiko Penyebab Penyakit (ipertensi
Siti Maysaroh (BPS) ... 121
Makalah Bidang Pendidikan Matematika
Respon Siswa SMP Terhadap Penggunaan
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Matematika Realistik
Online
Riawan Yudi Purwoko (Pascasarjana, UNY) ... 129
Keterampilan Berhitung Matematika Siswa Kelas V SD/MI di Desa
Gadingrejo Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo
(4)
ISSN: 2459-962X
x
Penerapan
Interactive
Multimedia
Pada Pembelajaran Matematika Berbasis
Kurikulum 2013
Henry Suryo Bintoro (FKIP, Universitas Muria Kudus) ... 138
Pembelajaran Matematika dengan Metode
Numbered Heads Togrther
(NHT)
Ditinjau dari Kecerdasan Intrapersonal Siswa SD
Henry Suryo Bintoro (FKIP, Universitas Muria Kudus) ... 146
Norma Sosiomatematik dalam Kurikulum 2013
Ilham Rizkianto, Endang Listiyani (FMIPA, UNY) ... 157
Alasan Mencari Bantuan Adaptif dalam Belajar Matematika siswa SMP di
Kabupaten Purworejo
Titi Ayu Wulandari (FKIP, UMP) ... 165
Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Mata Pelajaran Matematika
(Analisis Asesmen BK
Suhas Caryono, Endro Widiyatmono (SMA N 8 Purworejo) ... 171
Karakteristik Realistic Mathematics Education RME Pada Perangkat
Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Konteks Lokal
Purworejo
Puji Nugraheni, Mita Hapsari Jannah (FKIP, UMP) ... 179
Analisis Kompetensi Profesional Mahasiswa Calon Guru Matematika Dalam
Materi Matematika SMP
Bambang Priyo Darminto (FKIP, UMP) ...
Implementasi Eksperimen Eratosthenes Pada Pembelajaran Teorema
Phytagoras dengan Menggunakan Model
Project Based Learning
Fitri Sarnita (Pascasarjana, Universitas Ahmad Dahlan) ... 192
Pengaruh Pendekatan
Problem Solving
dan
Problem Posing
Serta Minat
Terhadap Kemampuan Matematis Siswa SMP
Martalia Ardiyaningrum (PGMI, STIA Alma Alta Yogyakarta) ... 197
Bagaimana
Project Based Learning
Membentuk Sikap Saling Menghargai
Hadi Sutrisno (SMP N 1 Tanahmerah Bangkalan) ... 209
Pengembangan Bahan Ajar Matematika dengan Pendekatan Kontekstual
Untuk Pembelajaran di SMK
Ali Mahmudi, Sugiman, Kuswari, Himmawati Puji Lestari (FKIP, UNY)... 217
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
Dalam
Pembiasaan Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
Eko
Pujiati,
Endang
Werdingsih,
Anton
Prayitno
(FKIP,
Universitas
Wisnuwardhana Malang) ... 227
(5)
ISSN: 2459-962X
xi
Imajinasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Teguh Wibowo (Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) ... 236
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together
(
NHT
) Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Yumi Sarassanti, Selviana Junita (Pascasarjana Matematika, UPI) ... 242
Penerapan Model
Connected Mathematic Project (CMP)
Berbantu Media
Puzzle
Pada Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis
Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3 Gombong Tahun Pelajaran 2014/2015
Nila Kurniasih, Atik Kusuma Dewi (FKIP, UMP) ... 247
Modification of Direct Learning to Increase Student Learning Achievement on
Analytical Geometry
Hari Purnomo Susanto (Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Pacitan) ... 252
Pengembangan )nstrumen Penilaian Kinerja Guru Matematika SMP
di
Kabupaten Ende
Juwita Merdja (Pascasarjana, UNY) ... 257
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Dengan MACULTA
Berbasis Pembelajaran Kooperatif
Joko Santoso, Nila Kurniasih, Heru Kurniawan (FKIP, UMP) ... 263
Analisis Karakteristik Perangkat Soal Ujian Akhir Semester Gasal
Matematika Wajib Kelas X di SMA Negeri 9 Yogyakarta
Nuril Huda (Pascasarjana, UNY) ... 290
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Smp Ylpi Pekanbaru
Melalui Pendekatan
Visual Thinking
Erdawati Nurdin, Mefa Indriati (FKIP, Universitas Islam Riau) ... 303
Upaya Peningkatan Pemahaman Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan
Matematika Melalui Pendekatan Multisensori di Kelompok Bermain Tanjung
Ria Nanggulan Kulon Progo
Suyoto, Premi Rahayu (FKIP UMP, TK-KB Tanjung Ria Nanggulan) ... 307
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa
Calon Guru Matematika
Elly Arliani (FMIPA, UNY) ... 320
Peningkatan Disposisi Matematis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TSTS Kombinasi SAVI
Erni Puji Astuti, Mazro
ngatul Ma’sumah FK)P, UMP
... 324
Efektivitas Strategi Pembelajaran Inkuiri dan
Discovery
Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa
(6)
ISSN: 2459-962X
ii
DEWAN REDAKSI
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
(SENDIKA 2015)
Sekretariat: Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 3 Purworejo 54111
Email : [email protected]
Website : http://pmat.umpwr.ac.id
Pembina:
Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo
Penasihat Teknis:
Pembantu Rektor I, II, III, IV dan Dekan FKIP
Penanggung Jawab:
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Panitia Pelaksana/
Organizing Committe
:
Ketua: Dr. H. Bambang Priyo Darmnto, M.Kom.
Sekretariat: Puji Nugraheni, S.Si., M.Pd.
Bendahara: Erni Puji Astuti, M.Pd.
(7)
ISSN: 2459-962X
iii
TIM PROSIDING
Editor
Mita Hapsari Jannah, S.Si., M.Pd., Heru Kurniawan, M.Pd.,
Dita Yuzianah, M.Pd., Isnaneni Mariyam, M.Pd.,
Wharyanti Ika Purwaningsih, M.Pd.
Tim Teknis
Harmaji, Adchatul Fauziah, Tika Ratna Cipta, Ngarifin,
Eti Marlina, Samsul Maarif, Fathurizal Amri,
Restu Tri Budiman
Layout
&
Cover
Teguh Sugiharto, Rizkhi Saputra
Risqi Amanah
(8)
ISSN: 2459-962X
4
TIM
REVIEWER
Dr. H. Bambang Priyo Darminto, M. Kom.
Prof. Dr. H. Sugeng Eko Putro W.
Drs. H. Supriyono, M. Pd.
Drs. Budiyono, M.Si
Drs. Abu Syafik, M.Pd.
Riawan Yudi Purwoko, S.Si., M.Pd.
Nila Kurniasih, M.Si.
Wahju T Saputro, S.Kom., M.Cs.
(9)
ISSN: 2459-962X
ii
KEYNOTE SPEAKERS
Prof. Dr. Hardi Suyitno, M.Pd.
Mujiyem Sapti, S.Pd., M.Si.
Dr. Ali Mahmudi, M.Pd.
Teguh Wibowo, M.Pd.
(10)
ISSN: 2459-962X
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di ruang ini dalam
keadaan sehat wal’afiat. Alhamdulillahirobbil’alamin hari ini Program Studi
Pendidikan Matematika UM Purworejo menyelenggarakan Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika dengan
tema Peran Matematika dan
Pendidikan Matematika di Abad
.
Program Studi Pendidikan Matematika UMP telah merencanakan bahwa setiap tahun
akan menyelenggarakan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika.
Untuk kali ini mengundang pemakalah utama, Guru Besar Matematika dari UGM Prof.
Subanar, Ph.D dan pakar pendidikan matematika dari UNY, Dr. Ali Mahmudi
sementara untuk tahun depan kami merencanakan mengundang Prof. Dr. Hardi
Suyitno, M.Pd., Guru Besar Pendidikan Matematika dari UNNES dan pakar matematika
dari ITB yaitu Dr. Janson Naiborhu, namun kira-kira tanggal 11 April 2015 yang lalu,
Prof. Subanar, Ph.D. menginformasikan bahwa bersamaan dengan waktu Seminar
Nasional hari ini mendapat tugas dari UGM untuk menghadiri acara di Thailand. Oleh
karena itu, kami memohon jadwal Prof. Dr. Hardi Suyitno, M.Pd. untuk dimajukan. Jadi
dalam hal ini istilahnya ditukar waktunya. Insya-Allah, Seminar Nasional tahun depan
Prof. Subanar, Ph.D. kita harapkan dapat hadir di tengahtengah kita.
Seminar Nasional kali ini dihadiri oleh praktisi pendidikan dan teman-teman dosen
dari berbagai perguruan tinggi lebih dari 58 makalah masuk dan terseleksi oleh tim
reviewer
sekitar 40 judul sebagai pemakalah pendamping, baik dari disiplin
matematika murni maupun dari pendidikan matematika. Di samping itu, Seminar
Nasional ini juga diikuti oleh beberapa guru matematika dan mahasiswa program
studi pendidikan matematika.
(11)
ISSN: 2459-962X
iv
Akhirnya, panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung penyelenggaraan seminar ini. Kepada seluruh peserta
seminar kami mengucapkan terima kasih atas partisipasinya, selamat berseminar, dan
semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Purworejo, 9 Mei 2015
Ketua Panitia,
Dr. H. Bambang Priyo Darminto, M.Kom.
(12)
28
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika |Pera Mate atika da Pe didika Mate atika Abad
MAKALAH
PENDAMPING
BIDANG MATEMATIKA
(13)
34
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika |Pera Mate atika da Pe didika Mate atika Abad
Imam Malik Safrudin.1), Didit Budi Nugroho2) dan Adi Setiawan2) 1),2), 3)
Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen SatyaWacana e-mail: 1)[email protected], 2)[email protected],3)[email protected]
Abstrak
Pemodelan asset returns volatility
merupakan salah satu dari sekian banyak topic dalam dasar teori runtun waktu ekonometrika keuangan. Model volatility
yang mula-mulayaitu ARCH (autoregressive conditional heteroscedasticity) yang diperkenalkan oleh Engle (1982). Safrudin dkk. (2015) telah mempelajari model ARCH (1) untuk returns volatility, dimana returns error berdistribusi normal. Model tersebut diselesaikan menggunakan metode MCMC dan diaplikasikan pada data kurs beli Model tersebut diselesaikan menggunakan metode MCMC dan diaplikasikan pada data kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap Rupiah yen Jepang (JPY), dolar Amerika (USD), dan euro Eropa (EUR) terhadap rupiah Indonesia (IDR) atas periode harian dari tanggal 5 Januari 2009 sampai 31 Desember 2014.
Banyak studi empiris menunjukkan bahwa
asset returns dikarakterisasi oleh heavy tails
(kurtosis positif) yang tidak bisa diakomodasi oleh distribusi normal (sebagai contoh, lihat Bollerslev (1987)). Oleh karena itu, studi ini memperluas model di Safrudin dkk. (2015) dengan mengasumsikan bahwa returns error
berdistribusi Student-t yang bisa mengakomodasi heavy tails. Model diestimasi menggunakan metode MCMC dan diimplementasikan pada data yang sama seperti di Safrudin dkk. (2015).
2. KAJIAN LITERATUR
2.1.MODEL RETURNS VOLATILITY
Dalam naskah keuangan akademik, returns didefinisikan sebagai persentase perubahan logaritma harga aset (Tsay, 2010):
untuk . Selanjutnya model ARCH (1) untuk returns volatility, dimana returns error berdistribusi Student-t, dinyatakan seperti:
√ ,
, ,
, ,
Dengan , , menyatakan derajat kebebasan, dan diasumsikan returns
tidak berkorelasi.
2.2.METODE MCMC UNTUK
RETURNS VOLATILITY
Menurut Casella dan Berger (2002), MCMC merupakan suatu metode untuk membangkitkan peubah-peubah acak yang didasarkan pada rantai markov. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam implementasi metode MCMC melibatkan dua langkah (Nugroho, 2014), yaitu membangun
ESTIMASI MCMC UNTUK
RETURN VOLATILITY
DALAM MODEL ARCH
DENGAN
RETURN ERROR
BERDISTRIBUSI
STUDENT
-T
Studi ini membangun suatu algoritma Markov chain Monte Carlo (MCMC) untuk mengestimasi return volatility dalam model ARCH dengan return error berdistribusi Student-t. Metode Metropolis–Hastings digunakan dalam MCMC untuk memperbaharui nilai-nilai parameter model. Model dan algoritma diaplikasikan menggunakan data harian kurs beli yen Jepang, dolar Amerika, dan euro Eropa terhadap rupiah Indonesia pada periode5 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2014 yang diambil dari arsip Bank Indonesia (BI). Hasil empiris menunjukkan bukti sangat kuat untuk penggunaan distribusi Student-t pada ketiga data tersebut.
Kata Kunci: ARCH, kursbeli, MCMC, Student-t, volatility return
(14)
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015
35
rantai Markov dan menggunakan metode Monte Carlo untuk meringkas distribusi
posterior pada parameter sebagai keluaran MCMC.
Dimisalkan ,
, dan . Berdasarkan Teorema Bayes (lihat Koop dkk. (2007)), distribusi gabungan untuk model di atas yaitu
|
| |
dimana | adalah fungsi likelihood
dan adalah distribusi prior
pada . Selanjutnya ditetapkan prior
seperti berikut:
Dimana prior (a,b) tersebut dipilih untuk memenuhi kendala-kendala model. Sekarang dipunyai distribusi gabungan yaitu
| ∏ { ( ) } ∏ ( )
atau dengan pengambilan logaritma natural diperoleh | ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (1)
Pembangkitan parametera
Berdasarkan persamaan (1), log distribusi
posterior untuk a dinyatakan oleh
| ∑ ∑
Masalah yang muncul di sini yaitu posterior
tersebut tidak mengikuti suatu distribusi tertentu. Oleh karena itu, a dibangkitkan menggunakan metode Independence Chain
Metropolis–Hastings (IC-MH) yang diperkenalkan oleh Tierney (1994) seperti berikut:
Langkah 1: Menentukan proposal untuk a, yaitu
Langkah 2: Menghitung rasio
| |
Langkah 3: Membangkitkan dari distribusi seragam .
(15)
36
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika |Pera Mate atika da Pe didika Mate atika Abad
Langkah 4: Jika , maka proposal diterima, jika tidak, maka proposal ditolak.
Rata-rata dan variansi dicari dengan menggunakan metode yang didasarkan pada tingkahlaku distribusi di sekitar modus (lihat Albert (2009)). Modus ̂ dari , artinya ̂ ,dicari menggunakan metode bagi dua. Selanjutnya diambil ̂ dan ̂ . Masalahnya adalah ̂ bisa bernilai positif, karena itu diambil ̂ dengan ̂ ̂ .
Pembangkitan parameter b
Berdasarkan persamaan (1), log distribusi
posterior untuk b dinyatakan oleh
| ∑ ∑ ,
yang tidak mengikuti suatu distribusi tertentu. Karena itu nilai parameter b dibangkitkan menggunakan cara yang sama seperti pada pembangkitan parameter a.
Pembangkitan nilai parameter
Berdasarkan persamaan (1), log distribusi
posterior untuk dinyatakan oleh
| ∑
yang tidak mengikuti suatu distribusi tertentu. Oleh karena itu, para meter dibangkitkan menggunakan cara yang sama seperti pada pembangkitan parameter a, dimana proposalnya yaitu
Pembangkitan nilai vektor parameter z
Berdasarkan persamaan (1), distribusi
posterior untuk z dinyatakan oleh
| ∏
Dalam kasus ini, bisa dibangkitkan secara langsung dari distribusi invers gamma,yaitu
untuk
Metode MCMC mensimulasi suatu nilai baru untuk setiap parameter dari distribusi posteriornya dengan mengasumsikan bahwa nilai saat ini untuk parameter lain adalah benar. Sacara ringkas skema MCMC untuk model dalam studi ini yaitu
(v)
Inisialisasi a, b,dan .(vi)
Membangkitkan sampel z secara langsung.(vii)
Membangkitkan sampel denganmetode IC-MH.
(viii)
Membangkitkan sampel a dengan metode IC-MH.
(ix)
Membangkitkan sampel b dengan metode IC-MH.(x)
Menghitung variansi (volatility(16)
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015
37
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
Selanjutnya model dan metode di atas diaplikasikan pada data kurs beli Euro (EUR),
Japanese Yen (JPY), dan US Dollar (USD) terhadap Rupiah atas periode 5 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2014 yang terdiri dari 1472 observasi. Dalam penelitian ini penghitungan dilakukan dengan alat bantu
software Matlab 2012 a. Lihat Safrudin dkk. (2015) untuk plot runtun waktu untuk returns
dan statistic deskriptif.
3.2 Pengaturan MCMC
Algoritma MCMC dijalankan dengan menggunakan 15000 iterasi, dimana 5000 iterasi pertama dihilangkan dan sisanya, N = 10000, disimpan untuk menghitung rata-rata
posterior, simpangan baku, interval Bayes,
numerical standard error (NSE), dan diagnose konvergensi. Di sini, dipilih interval
highest posterior density (HPD) yang disajikan oleh Chen dan Shao (1999) sebagai pendekatan untuk interval Bayes. Diagnosa konvergensi dilakukan dengan menghitung
integrated autocorrelation time (IACT), lihat Geweke (2005), untuk mengetahui berapa banyak sampel yang harus dibangkitkan untuk mendapatkan sampel yang saling bebas (seberapa cepat konvergen sisi mulasi). Sementara itu konvergensi rantai Markov diperiksa berdasarkan pada uji z-score
Geweke (1992) dan NSE dihitung menggunakan metode yang disajikan oleh Geweke (2005).
Dalam aplikasi algoritma MCMC, model dilengkapi dengan prior dimana ,
, , dan .
Untuk nilai-nilai awal parameter ditetapkan
dan v = 20.
3.3 Estimasi Parameter
Tabel1, 2 dan 3 meringkas hasil simulasi
posterior parameter dalam model ARCH (1), dimana returns error berdistribusi Student-t, berturut-turutuntuk data kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR. p-value yang
berasosiasi dengan Geweke‟s convergence diagnostic (G-CD) mengindikasikan bahwa semua rantai Markov sudah konvergen. Nilai-nilai IACT menunjukkan bahwa metode IC-MH adalah sangat efisien.
Tabel l1. Ringkasan hasil simulasi posterior
untuk data kurs beli JPY terhadap IDR. LB dan UB menyatakan berturut-turut batas bawah dan batas atas interval HPD 95%.
Parameter A b v Mean 0.0547 0.2180 5.1708
SD 0.0030 0.0414 0.5779 LB 0.0495 0.1386 4.0913 UB 0.0598 0.2998 6.3289 IACT 8.1819 5.9936 22.9946
NSE 0.0000 0.0009 0.0233 G-CD –0.0063 0.0686 0.1160
p-value 0.9949 0.9453 0.9076 CPU time (detik): 313.795
Tabe l2. Ringkasan hasil simulasi posterior
untuk data kurs beli USD terhadapIDR. Parameter a b v
Mean 0.0078 0.3809 3.1140 SD 0.0004 0.0497 0.2386 LB 0.0069 0.2882 2.6469 UB 0.0087 0.4832 3.5717 IACT 1.0000 5.3140 10.0292
NSE 0.0000 0.0011 0.0070 G-CD –0.0059 –0.0003 –0.1576
p-value 0.9953 0.9998 0.8747 CPU time (detik): 295.673
Tabe l3. Ringkasan hasil simulasi posterior
untuk data kurs beli EUR terhadap IDR. Parameter a b v
Mean 0.0546 0.1612 10.4858 SD 0.0026 0.0353 1.6553 LB 0.0502 0.0958 7.6162 UB 0.0595 0.2339 13.9917 IACT 12.2060 5.2695 66.3636 NSE 0.0000 0.0007 0.0799 G-CD 0.0045 0.0408 0.3283
p-value 0.9964 0.9674 0.7427 CPU time (detik): 285.506
Plot sampel posterior dan histogram distribusi posterior parameter-parameter a
(17)
38
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika |Pera Mate atika da Pe didika Mate atika Abad
1 dan Gambar 2. Plot sampel mengindikasikan bahwa sampel berfluktuasi disekitar rata-rata posterior, yang berarti bahwa sampel telah bercampur dengan baik (good mixing).
Gambar 1. Plot sampel untuk parameter a, b, dan v pada model ARCH (1) untuk returns
kurs beli JPY (atas), USD (tengah), dan EUR (bawah) terhadap IDR dari Januari 2009 sampai Desember 2014.
Gambar 2. Histogram distribusi posterior
parameter a, b, dan v pada model ARCH(1) untuk returns kurs beli JPY (atas), USD (tengah), dan EUR (bawah) terhadap Rupiah dari Januari 2009 sampai Desember 2014.
Penyimpangan returns dari asumsi normalitas dinyatakan oleh . Derajat kebebasan mengambil nilai dari 4 sampai 7 untuk JPY, dari sampai 4 untuk USD, dan dari 7 sampai 14 untuk EUR, mengindikasikan bukti kuat adanya karakteristik distribusi Student-t pada ketiga data pengamatan. Sementara itu, dalam kasus data kurs beli JPY dan EUR, estimasi parameter a danb adalah serupa dengan
estimasi dari ARCH (1) yang berdistribusi normal di Safrudin dkk. (2015). Terkait dengan volatility, rata-rata posterior untuk variansi (volatility kuadrat) returns disajikan dalam Gambar 3. Diperoleh bahwa variansi untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR berturut-turut yaitu dari 0.0550 sampai 0.8084, dari 0.0078 sampai 0.6505, dan dari 0.0546 sampai 0.3584, dimana rata-ratanya berturut-turut yaitu 0.0835, 0.0254, 0.0686. Nilai variansi tertinggi terjadi pada periode September 2013 untuk JPY, Februari 2009 untuk USD, dan September 2011 untuk EUR. Dibandingkan dengan hasil di Safrudin dkk. (2015), pada data JPY menunjukkan perbedaan periode untuk variansi tertinggi.
Jadi, model volatility untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap Rupiah berturut-turut:
Gambar 3. Plot runtun waktu variansi untuk
returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR dari Januari 2009 sampai Desember 2014.
4. KESIMPULAN
Studi ini menyajikan model ARCH (1) dengan returns error berdistribusi Student-t
untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR. Algoritma MCMC yang efisien dibangun untuk membangkitkan sampel dari distribusi posterior model. Hasil empiris menunjukkan bukti sangat kuat untuk penggunaan distribusi Student-t pada ketiga data tersebut.
0 5000 10000
0.04 0.06 0.08
a
0 5000 10000
0 0.5
b
0 5000 10000
4 6 8
Q
0 5000 10000
6 8 10
x 10-3
0 5000 10000
0.2 0.4 0.6
0 5000 10000
2 3 4
0 5000 10000
0.04 0.06 0.08
0 5000 10000
0 0.2
0 5000 10000
5 10 15 20
(18)
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015
39
Model yang disajikan dalam studi ini bisa diperluas dengan memperhatikan distribusi Student-t yang umum, seperti non-central Student-t dan generalized skew Student-t yang mengakomodasi heavy tails
dan skewness. Lebih lanjut model bisa diperluas ke model GARCH.
5. REFERENSI
1. Bollerslev, T. (1987). A Conditionally Heteroskedastic Time Series Model for SpeculativePrices and Rates of Return, Review of Economics and Statistics, 69, 542– 547.
2. Casella, G. dan Berger R., L. (2002).
Statistical inference, Thomson Learning, Duxbury.
3. Chen, M. H. dan Shao, Q. M. (1999). Monte Carlo estimation of Bayesian credible and HPD intervals. Journal of Computational and Graphical Statistics, 8, 69–92. 4. Engle, R. F. (1982). Autoregressive
conditional heteroskedasticity with estimates of the variance of the united kingdom inflation. Econometrica, 50, 987–1007.
5. Geweke, J. (1992). Evaluating the accuracy of sampling-based approaches to the calculation of posterior moments, Bayesian Statistics 4 (eds. J. M. Bernardo, J. O. Berger, A. P. DawiddanA. F. M. Smith), 169–194.
6. Geweke, J. (2005). Contemporary Bayesian econometrics and statistics. John Wiley & Sons.
7. Koop. G., Poirier, D. J. dan Tobias, J. L. (2007). Bayesian econometri methods. Cambridge University Press, New York.
8. Nugroho, D. B. (2014). Realized stocastic volatility model using
generalized student’s t-error
distributions and power transformations, Dissertation. Kwansei Gakuin University, Japan. 9. Tierney, L. (1994). Markov chain for
exploring posterior distributions.
Annals of Statistics, 22(4), 1701– 1762.
10. Tsay, R. S., (2010). Analysis of financial time series. John Willey and Sons, Inc. New York.
(19)
(1)
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015
35
rantai Markov dan menggunakan metodeMonte Carlo untuk meringkas distribusi posterior pada parameter sebagai keluaran MCMC.
Dimisalkan ,
, dan . Berdasarkan Teorema Bayes (lihat Koop dkk. (2007)), distribusi gabungan untuk model di atas yaitu
|
| |
dimana | adalah fungsi likelihood dan adalah distribusi prior pada . Selanjutnya ditetapkan prior seperti berikut:
Dimana prior (a,b) tersebut dipilih untuk memenuhi kendala-kendala model. Sekarang dipunyai distribusi gabungan yaitu
|
∏
{ (
) }
∏
( ) atau dengan pengambilan logaritma natural diperoleh
|
∑
∑
∑
∑ ∑
(1)
Pembangkitan parametera
Berdasarkan persamaan (1), log distribusi posterior untuk a dinyatakan oleh
|
∑
∑
Masalah yang muncul di sini yaitu posterior tersebut tidak mengikuti suatu distribusi tertentu. Oleh karena itu, a dibangkitkan menggunakan metode Independence Chain Metropolis–Hastings (IC-MH) yang diperkenalkan oleh Tierney (1994) seperti berikut:
Langkah 1: Menentukan proposal untuk a, yaitu
Langkah 2: Menghitung rasio
| |
Langkah 3: Membangkitkan dari distribusi seragam .
(2)
36
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika | Pera Mate atika da Pe didika Mate atika AbadLangkah 4: Jika , maka proposal diterima, jika tidak, maka proposal ditolak.
Rata-rata dan variansi dicari dengan menggunakan metode yang didasarkan pada tingkahlaku distribusi di sekitar modus (lihat Albert (2009)). Modus ̂ dari , artinya ̂ ,dicari menggunakan metode bagi dua. Selanjutnya diambil ̂ dan ̂ . Masalahnya adalah ̂ bisa bernilai positif, karena itu diambil ̂ dengan ̂ ̂ .
Pembangkitan parameter b
Berdasarkan persamaan (1), log distribusi posterior untuk b dinyatakan oleh
|
∑
∑
,
yang tidak mengikuti suatu distribusi tertentu. Karena itu nilai parameter b dibangkitkan menggunakan cara yang sama seperti pada pembangkitan parameter a.
Pembangkitan nilai parameter
Berdasarkan persamaan (1), log distribusi posterior untuk dinyatakan oleh
|
∑
yang tidak mengikuti suatu distribusi tertentu. Oleh karena itu, para meter dibangkitkan menggunakan cara yang sama seperti pada pembangkitan parameter a, dimana proposalnya yaitu
Pembangkitan nilai vektor parameter z Berdasarkan persamaan (1), distribusi posterior untuk z dinyatakan oleh
|
∏
Dalam kasus ini, bisa dibangkitkan secara langsung dari distribusi invers gamma,yaitu
untuk
Metode MCMC mensimulasi suatu nilai baru untuk setiap parameter dari distribusi posteriornya dengan mengasumsikan bahwa nilai saat ini untuk parameter lain adalah benar. Sacara ringkas skema MCMC untuk model dalam studi ini yaitu
(v)
Inisialisasi a, b,dan .(vi)
Membangkitkan sampel z secara langsung.(vii)
Membangkitkan sampel dengan metode IC-MH.(viii)
Membangkitkan sampel a dengan metode IC-MH.
(ix)
Membangkitkan sampel b dengan metode IC-MH.(x)
Menghitung variansi (volatility kuadrat): .(3)
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015
37
3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Data Pengamatan
Selanjutnya model dan metode di atas diaplikasikan pada data kurs beli Euro (EUR), Japanese Yen (JPY), dan US Dollar (USD) terhadap Rupiah atas periode 5 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2014 yang terdiri dari 1472 observasi. Dalam penelitian ini penghitungan dilakukan dengan alat bantu software Matlab 2012 a. Lihat Safrudin dkk. (2015) untuk plot runtun waktu untuk returns dan statistic deskriptif.
3.2 Pengaturan MCMC
Algoritma MCMC dijalankan dengan menggunakan 15000 iterasi, dimana 5000 iterasi pertama dihilangkan dan sisanya, N = 10000, disimpan untuk menghitung rata-rata posterior, simpangan baku, interval Bayes, numerical standard error (NSE), dan diagnose konvergensi. Di sini, dipilih interval highest posterior density (HPD) yang disajikan oleh Chen dan Shao (1999) sebagai pendekatan untuk interval Bayes. Diagnosa konvergensi dilakukan dengan menghitung integrated autocorrelation time (IACT), lihat Geweke (2005), untuk mengetahui berapa banyak sampel yang harus dibangkitkan untuk mendapatkan sampel yang saling bebas (seberapa cepat konvergen sisi mulasi). Sementara itu konvergensi rantai Markov diperiksa berdasarkan pada uji z-score Geweke (1992) dan NSE dihitung menggunakan metode yang disajikan oleh Geweke (2005).
Dalam aplikasi algoritma MCMC, model dilengkapi dengan prior dimana ,
, , dan . Untuk nilai-nilai awal parameter ditetapkan
dan v = 20. 3.3 Estimasi Parameter
Tabel1, 2 dan 3 meringkas hasil simulasi posterior parameter dalam model ARCH (1), dimana returns error berdistribusi Student-t, berturut-turutuntuk data kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR. p-value yang berasosiasi dengan Geweke‟s convergence diagnostic (G-CD) mengindikasikan bahwa semua rantai Markov sudah konvergen. Nilai-nilai IACT menunjukkan bahwa metode IC-MH adalah sangat efisien.
Tabel l1. Ringkasan hasil simulasi posterior untuk data kurs beli JPY terhadap IDR. LB dan UB menyatakan berturut-turut batas bawah dan batas atas interval HPD 95%.
Parameter A b v
Mean 0.0547 0.2180 5.1708 SD 0.0030 0.0414 0.5779 LB 0.0495 0.1386 4.0913 UB 0.0598 0.2998 6.3289 IACT 8.1819 5.9936 22.9946
NSE 0.0000 0.0009 0.0233 G-CD –0.0063 0.0686 0.1160 p-value 0.9949 0.9453 0.9076 CPU time (detik): 313.795
Tabe l2. Ringkasan hasil simulasi posterior untuk data kurs beli USD terhadapIDR.
Parameter a b v
Mean 0.0078 0.3809 3.1140 SD 0.0004 0.0497 0.2386 LB 0.0069 0.2882 2.6469 UB 0.0087 0.4832 3.5717 IACT 1.0000 5.3140 10.0292
NSE 0.0000 0.0011 0.0070 G-CD –0.0059 –0.0003 –0.1576 p-value 0.9953 0.9998 0.8747 CPU time (detik): 295.673
Tabe l3. Ringkasan hasil simulasi posterior untuk data kurs beli EUR terhadap IDR.
Parameter a b v
Mean 0.0546 0.1612 10.4858 SD 0.0026 0.0353 1.6553 LB 0.0502 0.0958 7.6162 UB 0.0595 0.2339 13.9917 IACT 12.2060 5.2695 66.3636 NSE 0.0000 0.0007 0.0799 G-CD 0.0045 0.0408 0.3283 p-value 0.9964 0.9674 0.7427 CPU time (detik): 285.506
Plot sampel posterior dan histogram distribusi posterior parameter-parameter a dan b ditampilkan berturut-turut pada Gambar
(4)
38
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika | Pera Mate atika da Pe didika Mate atika Abad1 dan Gambar 2. Plot sampel mengindikasikan bahwa sampel berfluktuasi disekitar rata-rata posterior, yang berarti bahwa sampel telah bercampur dengan baik (good mixing).
Gambar 1. Plot sampel untuk parameter a, b, dan v pada model ARCH (1) untuk returns kurs beli JPY (atas), USD (tengah), dan EUR (bawah) terhadap IDR dari Januari 2009 sampai Desember 2014.
Gambar 2. Histogram distribusi posterior parameter a, b, dan v pada model ARCH(1) untuk returns kurs beli JPY (atas), USD (tengah), dan EUR (bawah) terhadap Rupiah dari Januari 2009 sampai Desember 2014.
Penyimpangan returns dari asumsi normalitas dinyatakan oleh . Derajat kebebasan mengambil nilai dari 4 sampai 7 untuk JPY, dari sampai 4 untuk USD, dan dari 7 sampai 14 untuk EUR, mengindikasikan bukti kuat adanya karakteristik distribusi Student-t pada ketiga data pengamatan. Sementara itu, dalam kasus data kurs beli JPY dan EUR, estimasi parameter a danb adalah serupa dengan
estimasi dari ARCH (1) yang berdistribusi normal di Safrudin dkk. (2015). Terkait dengan volatility, rata-rata posterior untuk variansi (volatility kuadrat) returns disajikan dalam Gambar 3. Diperoleh bahwa variansi untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR berturut-turut yaitu dari 0.0550 sampai 0.8084, dari 0.0078 sampai 0.6505, dan dari 0.0546 sampai 0.3584, dimana rata-ratanya berturut-turut yaitu 0.0835, 0.0254, 0.0686. Nilai variansi tertinggi terjadi pada periode September 2013 untuk JPY, Februari 2009 untuk USD, dan September 2011 untuk EUR. Dibandingkan dengan hasil di Safrudin dkk. (2015), pada data JPY menunjukkan perbedaan periode untuk variansi tertinggi.
Jadi, model volatility untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap Rupiah berturut-turut:
Gambar 3. Plot runtun waktu variansi untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR dari Januari 2009 sampai Desember 2014.
4. KESIMPULAN
Studi ini menyajikan model ARCH (1) dengan returns error berdistribusi Student-t untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap IDR. Algoritma MCMC yang efisien dibangun untuk membangkitkan sampel dari distribusi posterior model. Hasil empiris menunjukkan bukti sangat kuat untuk penggunaan distribusi Student-t pada ketiga data tersebut.
0 5000 10000 0.04
0.06 0.08
a
0 5000 10000 0
0.5 b
0 5000 10000 4
6 8
Q
0 5000 10000 6
8 10
x 10-3
0 5000 10000 0.2
0.4 0.6
0 5000 10000 2
3 4
0 5000 10000 0.04
0.06 0.08
0 5000 10000 0
0.2
0 5000 10000 5
10 15 20
(5)
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015
39
Model yang disajikan dalam studi inibisa diperluas dengan memperhatikan distribusi Student-t yang umum, seperti non-central Student-t dan generalized skew Student-t yang mengakomodasi heavy tails dan skewness. Lebih lanjut model bisa diperluas ke model GARCH.
5. REFERENSI
1. Bollerslev, T. (1987). A Conditionally Heteroskedastic Time Series Model for SpeculativePrices and Rates of Return, Review of Economics and Statistics, 69, 542– 547.
2. Casella, G. dan Berger R., L. (2002). Statistical inference, Thomson Learning, Duxbury.
3. Chen, M. H. dan Shao, Q. M. (1999). Monte Carlo estimation of Bayesian
credible and HPD
intervals. Journal of Computational and Graphical Statistics, 8, 69–92. 4. Engle, R. F. (1982). Autoregressive
conditional heteroskedasticity with estimates of the variance of the united kingdom inflation. Econometrica, 50, 987–1007.
5. Geweke, J. (1992). Evaluating the accuracy of sampling-based approaches to the calculation of posterior moments, Bayesian Statistics 4 (eds. J. M. Bernardo, J. O. Berger, A. P. DawiddanA. F. M. Smith), 169–194.
6. Geweke, J. (2005). Contemporary Bayesian econometrics and statistics. John Wiley & Sons.
7. Koop. G., Poirier, D. J. dan Tobias, J. L. (2007). Bayesian econometri methods. Cambridge University Press, New York.
8. Nugroho, D. B. (2014). Realized stocastic volatility model using
generalized student’s t-error
distributions and power transformations, Dissertation. Kwansei Gakuin University, Japan. 9. Tierney, L. (1994). Markov chain for
exploring posterior distributions. Annals of Statistics, 22(4), 1701– 1762.
10. Tsay, R. S., (2010). Analysis of financial time series. John Willey and Sons, Inc. New York.
(6)