64 Beberapa faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah:
1 tekstur tanah, 2 sifat dan jumlah koloid organik dan anorganik tanah, 3 struktur tanah, dan 4 kadar air tanah.
E. Perakaran
Perakaran yang perlu diamati dalam profil tanah adalah jumlah akar yang terdapat dalam suatu horizon tanah. Perakaran dapat dikatakan:
1. Banyak, jika sepertiga horizon tanah ditumbuhi akar. 2. Sedang, jika akar menjalar menyebar atau lebih dari sepertiga horizon
tanah ditumbuhi akar. 3. sedikit, jika akar menjalar tidak merata, dan
4. tanpa perakaran, jika tidak ditumbuhi akar.
F. Bentukan Khusus
Dalam horizon tanah kadang-kadang ada bentukan khusus, misalnya bentukan seperti:
1. Padas, yaitu tanah memampat sehingga padat dan keras. Bentukan ini menunjukkan dalamnya pengaruh pengolahan tanah terhadap penetrasi
air. 2. Konkresi, yaitu konsentrasi lokal dari berbagai senyawa kimia yang
membentuk butir-butir atau batang-batang keras, berupa gumpalan- gumpalan, seperti kapur, Fe, Mn, dan lain-lain.
3. Efflorescences, yaitu gumpalan-gumpalan kristal garam, dan umumnya merupakan senyawa karbonat, chlorida, dan sulfat dari Ca, Mg, dan Na.
65
G. pH Tanah
pH tanah merupakan derajat keasaman atau kebasaan tanah. pH dikatakan netral jika nilainya berkisar 7. pH dikatakan asam jika kurang dari 7
dan dikatakan basa jika lebih dari 7. Kebanyakan tanah di Indonesia bersifat asam karena curah hujan di Indonesia tinggi sehingga proses pencucian
garam-garaman intensif. Untuk mengetahui pH tanah dapat digunakan pH meter dan kertas lakmus stik lakmus.
66
VIII. KLASIFIKASI TANAH
A. Pengertian dan Tujuan Klasifikasi Tanah
Klasifikasi adalah suatu susunan objek atau ide yang teratur. Makin besar obyek makin terasa perlu adanya klasifikasi guna kepentingan
perkembangannya. Jadi klasifikasi adalah suatu daya cipta untuk mempermudah pikiran dan merupakan suatu struktur untuk menyesuaikan
dengan tujuan. Hasil klasifikasi yang terbaik dapat tercapai jika obyek disusun dalam golongan yang dinamakan kategori.
Dari rumusan di atas, maka pengertian klasifikasi tanah dapat didefinisikan sebagai penggolongan tanah berdasarkan kriteria atau kategori
tertentu yang mempunyai dasar ilmiah. Kategori yang dimaksud yaitu kemampuan suatu jenis tanah yang ditunjukkan dengan perbedaan nama
jenis tanah dan tempat persebarannya. Klasifikasi tanah dapat diperoleh dari survey tanah yang menghasilkan pemetaan berbagai jenis tanah.
Tujuan umum dari klasifikasi tanah ialah menyediakan suatu susunan yang teratur bagi pengetahuan mengenai tanah dan hubungannya dengan
tanaman dengan mengingat daya hasilproduksi dan perlindungan kesuburan tanah. Tujuan ini meliputi berbagai aspek antara lain: peramalan pertanian di
masa yang akan datang dan pada tanah-tanah yang telah rusak akibat erosi atau tanah longsor digunakan sebagai langkah pertama dalam usaha
perbaikan kesuburan tanah. Mengingat pentingnya klasifikasi tanah, maka dengan tersusunnya
suatu baganskema klasifikasi tanah yang meliputi semua jenis tanah yang ada di muka bumi, maka kita dengan mudah dapat: