PENDAHULUAN PROS Jose F Roos KA Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemberlakuan Full text

Persepsi Mahasiswa - Jose A.P.S.E. Fernandes dan Roos K. Andadari 283 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 1 Oleh : Jose A.P.S.E. Fernandes 2 Roos K. Andadari 3 ABSTRACT The ASEAN Economic Community AEC which is going to be applied in 2015 brings hopes but also challenges. For Indonesians, AEC gives them the opportunity to find a job in other ASEAN countries so that their welfare can potentially be improved. On the other hand, AEC also brings challenges as in Indonesia, Indonesian skilled labor has to compete with skilled labor from other ASEAN countries who come to work in Indonesia. Meanwhile, the competitive ability of Indonesians is questioned. The Indonesian Human Development Index HDI has increased in the last 30 years but compared to other ASEAN countries, the rank is still sixth behind Singapore, Brunei, Malaysia, Thailand, and the Philippines. SWCU students who graduate around 2015 will face a different competitive environment. The aim of this paper is to describe students’ perceptions on the implementation of AEC. The objective of this research is to know s tudents’ knowledge about AEC and its impact as well as their preparations in facing the implementation of AEC. This is a descriptive research, as the data is collected from SWCU students. The data shows that the majority of students do not know about the implementation of AEC or even the concept of AEC. From the data, those who already know about AEC and are aware of the impact of the implementation of AEC are already prepared to face the new competitive environment. Keywords : students’ perceptions, economic integration, ASEAN Economic Community, competence.

1. PENDAHULUAN

Masyarakat Ekonomi A SEA N MEA - ASEAN Economic Community telah disepakati diberlakukan tahun 2015. MEA bertujuan menciptakan pasar tunggal dan basis produksi dimana barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja trampil bebas berpindah dari satu negara ke negara lain dalam wilayah A SEA N. Dalam MEA diharapkan akan terwujud suatu area perekonomian yang kompetitif, suatu kawasan dengan pembangunan ekonomi yang mampu berintegrasi secara penuh dengan perekonomian global Roadmap for ASEAN Economic Community, 2009. Dengan diterapkannya MEA tahun 2015, maka akan terbuka kesempatan kerja seluas- luasnya bagi warga negara A SEA N. Bagi tenaga kerja terdidik Indonesia, rencana ini memberi peluang namun juga tantangan. Dikatakan peluang karena seorang tenaga kerja 1 Paper ini dipresentasikan dalam Pekan Ilmiah Dosen FEB UKSW tanggal 14 Desember 2012. 2 Mahasiswa FEB UKSW program studi S1 Manajemen. 3 Pengajar FEB UKSW program studi S1 Manajemen. 284 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Indonesia yang terdidik akan punya kesempatan bekerja selain di Indonesia juga di sembilan negara A SEA N lain seperti di Singapura, Malaysia dan negara A SEA N lain. Dengan jumlah sumber daya manusia yang paling besar di A SEA N http:www.tempo.coreadnews20110714 173346495Penduduk-Indonesia-Masuk- Peringkat-4-Dunia , Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan integrasi di sektor tenaga kerja trampil. Namun Indonesia juga akan menghadapi ancaman karena orang dari negara A SEA N lain akan bisa datang ke Indonesia untuk mencari peluang kerja. A rtinya peluang kerja yang ada di Indonesia akan diperebutkan oleh lebih banyak orang. Sejauh mana orang Indonesia dapat bersaing di negeri orang atau di negeri sendiri sangat tergantung pada kualitas SDM nya. Kualitas sangat terkait dengan kompetensi yang dimiliki para tenaga kerja Indonesia. Kompetensi tenaga kerja skilled salah satunya diperoleh dari pengembangan kemampuan khusus melalui pendidikan di universitas. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di universitas memiliki peran yang cukup penting dalam menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi atau skilled. Namun upaya universitas tidak serta merta memberikan hasil karena peran individu yang terlihat dalam niat dan motivasi dari para mahasiswa. Spencer dan Spencer 1993 dalam Y uniarsih 2008:23 menyatakan bahwa untuk membentuk kompetensi seseorang perlu memiliki sebuah motif yaitu apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan yang mendorong perilaku seseorang yang mengarah pada kegiatan atau tujuan tertentu. Rencana pemberlakuan MEA seharusnya bisa menjadi Motive bagi para mahasiswa untuk menyiapkan diri lebih baik. Sementara itu, berkenaan dengan kualitas tenaga kerja Indonesia, Primasanto 2010 menyebutkan Indonesia selama ini lebih banyak mengirimkan tenaga kerja tidak terampil, sedangkan Filipina lebih banyak mengirimkan tenaga kerja terampil untuk bekerja di luar negeri. Data Human Development Index UNDP, 2011 memperlihatkan Indonesia berada pada posisi 124 dari 187 negara. Memang trend perkembangan HDI Indonesia dari tahun 1980 – 2011 memperlihatkan trend yang terus meningkat, namun posisi Indonesia masih kalah apabila dibandingkan dengan negara-negara A SEA N lainnya seperti Singapura 26, Brunei 33 Malaysia 61, Thailand 103, dan Philipina 112. Posisi Indonesia hanya lebih baik dari V ietnam 128, Laos 138, kamboja 139, Myanmar 149. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas SDM Indonesia menghadapi ancaman dengan akan diberlakukannya MEA . Bagi mahasiswa yang kini sedang studi, rencana pemberlakukan MEA seharusnya mendorong mereka belajar dengan baik mempersiapkan semua kemampuan agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. Paper ini ingin mengetahui bagaimana kesadaran mahasiswa Indonesia sebagai calon tenaga kerja menghadapi MEA . Dua persoalan yang akan dijawab adalah: 1 A pakah mahasiswa UKSW memahami implikasi pemberlakuan MEA ? 2 A pakah mahasiswa UKSW merasa perlu meningkatkan kesiapan dalam menghadapi MEA ? Persepsi Mahasiswa - Jose A.P.S.E. Fernandes dan Roos K. Andadari 285 2. TELAAH TEORITIS 2.1. PERSEPSI