Pedoman Teknis Penanaman Nilam Tahun 2013
8
2. Dukungan publik
Dukungan publik yaitu kerjasama yang harmonis antara petani, petani penyuling atau pengusaha
penyuling, perusahaan mitra, eksportir dan pemakai. Tenaga kerja yang melekat pada
petani peserta HOK juga merupakan dukungan publik.
B. Spesifikasi Teknis
Kebijakan penanaman tanaman nilam dengan menerapkan GAP melalui penerapan teknik
budidaya yang benar mempunyai beberapa spesifikasi teknis.
Spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk:
1. Penanaman tanaman nilam
a. Lokasi
Spesifikasi teknis untuk lokasi dilihat dari kesesuaian
lahan dan
iklim yang
dibutuhkan untuk penanaman tanaman nilam.
Keuntungan penanaman tanaman nilam di daerah yang sesuai akan mencegah resiko
kegagalan dan penerapan teknologi lebih efisien.
Penetapan lokasi pembangunan kebun penanaman
berada di
sentra-sentra produksi
nilam. Lokasi
penanaman hendaknya mempunyai aksesibilitas yang
baik sehingga lokasi mudah dijangkau.
Pedoman Teknis Penanaman Nilam Tahun 2013
9
Ketepatan pemilihan
lokasi dengan
memperhatikan iklim, ketinggian tempat, intensitas cahaya matahari, suhu, curah
hujan dan kelembaban udara, jenis tanah, kesuburan, tekstur, kedalaman permukaan
air tanah, pH serta sifat kimia tanah sangat diperlukan karena hal tersebut
mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman nilam.
b. Benih
Spesifikasi teknis yang dibutuhkan dalam pengadaan
benih nilam
yang akan
digunakan untuk penanaman adalah: 1
Benih varietas unggul yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai
benih bina adalah: a
Varietas Sidikalang,SK Menteri
Pertanian No.
19KptsSR.12082005. b
Varietas Lhokseumawe,SK Menteri
Pertanian No.
320KptsSR.12082005. c
Varietas Tapak Tuan,SK Menteri
Pertanian No.321KptsSR.12082005.
Pedoman Teknis Penanaman Nilam Tahun 2013
10 Sumber : Balittro
Gambar 1. Varietas Unggul Nilam yang sudah dilepas 2
Benih berupa setek baik setek batang maupun setek pucuk yang diambil dari
tanaman induk.
Dianjurkan untuk
menggunakan setek
pucuk karena
pertumbuhannya lebih cepat daripada setek batang.
Sumber: Balittro
Gambar 2. Setek pucuk, Pangkal tengahSetek batang
Sidikalang Lhokseumawe
Tapak Tuan
Pedoman Teknis Penanaman Nilam Tahun 2013
11
3 Setek
yang digunakan
untuk perbanyakan adalah setek yang cukup
besar, kekar dan lurus mempunyai diameter 0,5
–0,8 cm. 4
Setek sehat tanpa ada gejala kekurangan hara atau tanda-tanda
serangan OPT. 5
Setek bisa berasal dari bagian pangkal, tengah dan pucuk batang utama atau
cabang, memiliki 4-5 buku, diameter 0,5
–1,0 cm, panjang 20–25 cm. 6
Bila menggunakan
setek pucukcabang, buang daun tua untuk
mengurangi penguapan, sisakan 1-2 pasang daun mudapucuk.
7 Setek nilam segera disemai 3 hari
setelah dipotong,
penanaman langsung
di lapangan
tidak direkomendasikan
karena resiko
kematian cukup tinggi. 8
Sebelum ditanam setek terlebih dahulu direndam dalam air yang
dicampur dengan fungisida benomil 0,2 5
–10 menit untuk mencegah serangan
cendawan penyebab
penyakit budok.
Pedoman Teknis Penanaman Nilam Tahun 2013
12
c. Calon Petani dan Calon Lahan
Spesifikasi teknis yang dibutuhkan dalam rangka pemilihan Calon Petani dan Calon
Lahan CPCL adalah:
1. Dipilih dari petani yang berkemam-
puan dan
mau meningkatkan
produktivitas nilam melalui usaha budidaya yang baik dan benar di atas
sebidang lahan
yang diusahakan
sendiri. 2.
Dipilih dari petani yang bersedia melaksanakan budidaya nilam dengan
menerapkan GAP m 3.
elalui penerapan teknis budidaya yang baik dan benar.
4. Bersedia
mengikuti petunjukbimbingan dan ketentuan
teknis dari
petugas teknis
lapanganpendamping serta sanggup bekerjasama dengan petani lainnya
dalam wadah kelompok tani.
5. Penetapan
petanikelompok tani
terpilih oleh
KPA Satker
Dinas ProvinsiKabupaten berdasarkan atas
rekomendasi dari
tim verifikator
calon petani dan calon lahan harus diverifikasi terlebih dahulu oleh tim
verifikator demikian juga bila terjadi perubahan.
Pedoman Teknis Penanaman Nilam Tahun 2013
13
d. Pengawasan mutu benih
1. Sumber benih nilam yang akan
digunakan, sebelumnya
telah dilakukan penilaian dan pemurnian
serta direkomendasikan oleh Balittro BBP2TP UPTD provinsi. Selanjutnya
ditetapkan sebagai kebun sumber benih
nilam berdasarkan
Surat Keputusan Penetapan Kebun Sumber
Benih Nilam
oleh Kepala
Dinas Perkebunan Provinsi terkait.
2. Sebelum benih ditanam di lahan
penanaman dalam
persemaian dilakukan
sertifikasi oleh
BBP2TPUPTD Provinsi setempat yang berwenang melakukan pengawasan
mutu benih.
2. Pembekalan penerapan GAP