PENDEKATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN PENUTUP 20 PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR LAMPIRAN iv I. PENDAHULUAN 1 A. Lat ar Belakang 1 B. Sasaran Nasional 3 C. Tuj uan 5

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN

KEGIATAN 6 A. Prinsip Pendekat an Pelaksanaan Kegiat an 6 B. Spesif ikasi Teknis 8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

10 A. Ruang Lingkup 10 B. Pelaksana Kegiat an 11 C Lokasi, Jenis dan Volume 14 D Simpul Krit is 15

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

15 V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN 17 VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 17 VII. PEMBIAYAAN 19

VIII. PENUTUP 20

LAMPIRAN 21 ii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Kegiat an Peremaj aan Kelapa Tahun 2014 . . . . . . . . . . . . . . . . 21 Lampiran 2. Lokasi Kegiat an Perluasan Kelapa Tahun 2014 . . . . . . . . . . . . . . . . 25 Halaman iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budidaya t anaman kelapa berperan cukup st rat egis t erhadap sumber kehidupan dan kesej aht eraan masyarakat , karena selain hasil produksinya merupakan salah sat u bahan baku kebut uhan pokok, yait u minyak goreng dan indust ri olahan lainnya, j uga unt uk penggunaan kebut uhan khusus yang t idak t ergant ikan, sepert i kelapa segar unt uk sayur dan kelapa muda unt uk minuman sert a daun kelapa unt uk berbagai upacara. Seluruh bagian t anaman lainnya dapat dimanf aat kan, sehingga kelapa sering disebut pohon kehidupan. Budidaya t anaman kelapa diusahakan sej ak wilayah pant ai sampai perbukit an, sej ak wilayah t erpencil sampai perkot aan, dengan cara pengusahaan sej ak t anaman pekarangan sampai t anaman monokult ur sehamparan, penyebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia, bent uk pengusahaannya hampir seluruhnya merupakan usaha perkebunan rakyat . Pada t ahun 2011 luas areal t anaman kelapa t ercat at 3. 767, 70 ribu ha, didominasi oleh Perkebunan Rakyat seluas 3. 725, 78 ribu ha 98, 89, Perkebunan Besar Negara seluas 1 4, 29 ribu ha 0, 11 dan Perkebunan Besar Swast a seluas 37, 63 ribu ha 1, 0. Areal t anaman kelapa di pulau Sumat era mencapai 1. 203. 467 ha 31, 94, Jawa 861. 562 ha 22, 87, Sulawesi 778. 207 ha 20, 65, Bali, NTB dan NTT seluas 297. 489 ha 7, 89, Maluku dan Papua 367. 238 ha 9, 74, sert a Kalimant an 259. 740 ha 6. 89 dari t ot al luas areal kelapa Indonesia. Sedangkan t ot al produksinya sebesar 3. 174, 4 ribu t on set ara kopra, yang t erdiri dari Perkebunan Rakyat sebesar 3. 133 ribu t on 98, 69, Perkebunan Besar Negara sebesar 3, 1 ribu t on 0, 98 dan Perkebunan Besar Swast a sebesar 38, 43 r ibu t on 1, 21. Selama ini komodit as kelapa hanya dimanf aat kan produk primernya saj a, baik dalam bent uk kelapa segar maupun kopra unt uk bahan baku minyak goreng. Pengembangan dan pemanf aat an produk hilir kelapa belum banyak dilakukan, demikian pula pemanf at aan hasil samping dan limbah. Upaya pengembangan produk dan pemanf aat an hasil samping dan limbah akan meningkat kan nilai t ambah produk kelapa, yang pada gilirannya akan dapat meningkat kan pendapat an pet ani kelapa. Demikian pula lahan dibawah pohon kelapa masih dapat dimanf aat kan dengan kegiat an diversif ikasi baik dengan t anaman pangan, 2 hort ikult ura at au t anaman perkebunan lainnya maupun t ernak, sedangkan unt uk t anaman yang sudah t idak produkt if lagi perlu diremaj akan dengan menggunakan benih variet as unggul. Tahun 2010, sekit ar 450 ribu Ha 12 luas areal kelapa merupakan t anaman t ua rusak karena hama penyakit . Berdasarkan keragaan kondisi yang ada t ersebut dan mengingat bahwa pada sent ra sent ra produksi kelapa, peran ekonomi t anaman kelapa cukup dominan, maka dipandang perlu adanya upaya pengembangan, baik melalui peremaj aan maupun perluasan kelapa. Mempert imbangkan bahwa kemampuan sumber dana APBN t erbat as, maka agar kegiat an peremaj aan dan perluasan kelapa secara ut uh dapat t erlaksana, perlu diupayakan komplement asi dari berbagai sumber dana lain t ermasuk diant aranya swadaya pet ani, agar kegiat an dapat t erlaksana sesuai harapan.

B. Sasaran Nasional

Sej alan dengan bert ambahnya j umlah penduduk, kebut uhan akan komodit i kelapa semakin meningkat , mengingat pola hidup masyarakat Indonesia sulit dilepaskan dari komodit as kelapa dan hasil olahannya. Produk t anaman kelapa selain unt uk memenuhi 3 kebut uhan masyarakat j uga sebagai sumber devisa negara melalui ekspor. Selain it u komodit i ini dapat menyerap t anaga kerj a sekit ar 6, 9 j ut a KK. Peluang pengembangan agribisnis kelapa kedepan dengan produk bernilai ekonomi t inggi sangat besar. Alt ernat if produk yang dapat dikembangkan ant ara lain Vi r gi n Coconut Oi l VCO, Ol eochemi cal OC, Desi cat ed Coconut DC, Coconut Mi l k Cr eam CM CC, Coconat Char coal CCL, Act i vat ed Car bon AC, Br own Sugar BS, Coconut Fi ber CF dan Coci n Wood CW, yang diusahakan secara parsial maupun t erpadu. Pelaku agribisnis produk-produk t ersebut mampu meningkat kan pendapat annya 5-10 kali dibandingkan dengan apabila hanya menj ual produk kopra. Permint aan akan produk- produk kelapa dipasar int ernasional t erus meningkat , dit andai dengan banyaknya invest or yang ingin mengembangkan produk dari kelapa. Bert olak dari kenyat aan luasnya pot ensi pengembangan produk, kemaj uan ekonomi perkelapaan dit ingkat makro daya saing di pasar global maupun mikro pendapat an pet ani, nilai t ambah dalam negeri dan subst it usi impor, maka kegiat an pengembangan kelapa merupakan t unt ut an kebut uhan. 4

C. Tuj uan

Pengembangan kelapa, yang meliput i peremaj aan dan perluasan, memiliki t uj uan sebagai berikut : a. Peremaj aan Tanaman Kelapa, dilaksanakan dengan t uj uan : - Menyediakan bant uan benih unggul dalam rangka normalisasi kerapat an populasi t anaman; - Meningkat kan produkt if it as, mut u sert a nilai t ambah usaha budidaya t anaman kelapa; - Meningkat kan produksi dalam rangka unt uk memenuhi kebut uhan indust ri berbahan baku kelapa; - Membant u penerapan t eknis budidaya. b. Perluasan kelapa rakyat bert uj uan : - Memanf aat kan lahan lahan kosong, sepert i lahan t erlant ar, t epi pant ai, bat as lahan, t anggul dan pekarangan. - Menyediakan bant uan benih unggul bermut u; - Membant u penerapan t eknis budidaya c. Pengembangan t umpangsari t anaman pangan pada perluasan at au peremaj aan kelapa: 5 - Memanf aat kan lahan diant ara t anaman kelapa dengan t anaman sela t anaman pangan - Meningkat kan produkt ivit as usahat ani

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A.

Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan : a. Daerah sasaran kegiat an Peremaj aan dan Perluasan Tanaman kelapa adalah daerah sent ra t anaman kelapa dan khusus unt uk kegiat an Peremaj aan diut amakan pada daerah yang pert anaman kelapanya sudah t ua rusak. b. Pet ani at au kelompok t ani sasaran adalah pet ani pekebun kelompok t ani didaerah sasaran, yang t elah diseleksi, merupakan kelompok t ani yang sebelumnya sudah t erbent uk dan mempunyai lahan usaha unt uk mengembangkan t anaman. Kelompok sasaran t ersebut t idak mendapat f asilit as dari proyek lain pada saat yang bersamaan unt uk kegiat an yang sama. c. Proses seleksi kelompok sasaran dan calon lokasi dilakukan oleh Tim Teknis yang dit et apkan Provinsi, j ika kegiat an merupakan TP Propinsi, 6 sedangkan j ika kegiat an merupakan TP Kabupat en kot a, proses seleksi dilakukan oleh Tim Teknis yang dit et apkan Kabupat en Kot a yang dilakukan secara t erbuka, dit et apkan secara musyawarah at as dasar kepent ingan pengembangan usaha pert anian di daerah dan usulan dari masyarakat . d. Unt uk TP Provinsi, Calon Pet ani CP yang t elah diseleksi dit et apkan oleh Pemerint ah Daerah Propinsi at au Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi set empat , sedangkan unt uk TP Kabupat en Kot a, Calon Pet ani CP yang t elah diseleksi dit et apkan oleh Pemerint ah Daerah Kabupat en Kot a at au Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Kabupat en Kot a set empat . e. Calon Lahan CL, adalah lahan milik pet ani, yang t idak dalam sengket a dan secara t eknis memenuhi persyarat an agroklimat . f . Krit eria Calon Pet ani dan Calon Lahan CP CL dapat diat ur lebih rinci dalam Pet unj uk Pelaksanaan JUKLAK yang disusun oleh Provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada. 7 g. Pelaksanaan kegiat an diat ur secara spesif ik dalam Pet unj uk Teknis JUKNIS oleh Kabupat en Kot a sesuai kondisi pet ani dan budaya set empat . h. Paket bant uan dalam bent uk benih siap salur, sarana dan prasarana produksi. i. Paket bant uan merupakan hibah dan pelaksanaan pengadaannya mengacu kepada PEDOMAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2014 yang dikeluarkan oleh Direkt orat Jenderal Perkebunan Kemet erian Pert anian.

B. Spesifikasi Teknis

Spesif ikasi benih kelapa yang akan digunakan unt uk peremaj aan dan perluasan kelapa rakyat adalah : 1. Berasal dari Benih bina yait u benih yang t elah dilepas oleh Met eri Pert anian dan at au; 2. Berasal dari sumber benih Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih yang t elah dit et apkan melalui Keput usan Direkt ur Jenderal Perkebunan at au Kepala Dinas Perkebunan Provinsi; 3. Umur t anaman 6 – 12 bulan at au berdaun minimal 4 pelepah 4. Telah disert if ikasi. 8

C. Metode Pelaksanaan

1. Peremaj aan Peremaj aan t anaman kelapa dilakukan dengan cara menyisip, penanaman diant ara t anaman t ua rusak at au menebang secara bert ahap. a. Tanaman kelapa diremaj akan j ika t elah berumur 30 t ahun at au t anaman- t anaman yang t idak produkt if lagi. b. Jenis kelapa yang digunakan disesuaikan dengan karakt erist ik daerah masing- masing; c. Menerapkan inovasi t eknologi t erkini, dapat j uga dilakukan dengan cara membongkar t anaman secara bert ahap; d. Unt uk wilayah monokult ur, maka Jarak t anam yang digunakan sesuai st andar t eknis, dapat menggunakan j arak t anam yang t elah ada at au disesuaikan dengan t eknologi t erkini, yait u 16 m X 6m. Sedangkan unt uk daerah yang t idak monokult ur disesuaikan dengan kondisi set empat . 2. Perluasan Perluasan t anaman dilakukan dengan : a. Menanam t anaman pada lahan kosong, lahan bukaan baru, t anggul, lahan bat as, maupun lahan pekarangan; 9 b. Unt uk wilayah monokult ur, maka Jarak t anam yang digunakan sesuai st andar t eknis, dapat menggunakan j arak t anam yang biasa digunakan di wilayah t ersebut at au disesuaikan dengan t eknologi t erkini, yait u 16 m X 6m. Sedangkan unt uk daerah yang t idak monokult ur disesuaikan dengan kondisi set empat . 3. Pengembangan t umpangsari t anaman pangan Pengembangan t umpangsari t anaman pangan diant ara t anaman kelapa pada perluasan at au peremaj aan kelapa disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi dan agroklimat daerah masing-masing, sepert i dengan t anaman padi j agung kedelai at au t anaman hort ikult ura at au t anaman perkebunan lain yang sesuai.

III. PELAKSANA KEGIATAN A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan kegiat an peremaj aan dan perluasan kelapa meliput i ident if ikasi, seleksi dan penet apan calon lokasi, calon lahan dan calon kelompok t ani pet ani, pengadaan benih dan sarana produksi, pemberdayaan kelembagaan, pengawalan dan pendampingan, 10 monot oring, evaluasi dan pelaporan yang disusun secara spesif ik lokasi.

B. Pelaksana Kegiatan

Dengan pert imbangan t uj uan keberhasilannya unt uk dapat mengkondisikan upaya pengembangan lebih lanj ut , pelaksana kegiat an pengembangan kelapa rakyat dilaksanakan Provinsi, Kabupat en berkoordinasi dengan Pusat , masing-masing sebagai berikut :

1. Kegiatan Pusat

a Menyiapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan Kelapa rakyat . b Melakukan Sosialisasi kegiat an bersama Dinas Perkebunan Propinsi. c Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiat an. d Melakukan pemant auan, monit oring dan pengendalian kegiat an sert a membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi di t ingkat lapangan. e Menyusun laporan perkembangan hasil pemant auan dan pengendalian sert a perkembangan kegiat an. 11

2. Kegiatan Provinsi

a Menet apkan Tim pembina Provinsi, melalui surat Keput usan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan. b Menj abarkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Peremaj aan dan perluasan yang dit uangkan dalam bent uk Pet unj uk Pelaksanaan Juklak sesuai kondisi daerah. c Melakukan sosialisasi, ident if ikasi dan seleksi CP CL, pemant auan, pengendalian pelaksanaan kegiat an dan membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi bersama –sama Dinas Kabupat en yang membidangi Perkebunan . d Jika Kegiat an merupakan TP propinsi: maka penet apan calon pet ani dan calon lahan CP CL oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan. e Menyiapkan dan menyampaikan laporan perkembangan kegiat an Pengembangan Tanaman Kelapa secara berkala t riwulan yang dit uj ukan kepada Direkt ur Jenderal Perkebunan cq Direkt ur Tanaman Tahunan. 12

3. Kegiatan Kabupat en

a Menj abarkan Pedoman Teknis kedalam Pet unj uk Teknis Juknis. b Melakukan sosialisasi, ident if ikasi dan seleksi CP CL, pemant auan, pengendalian pelaksanaan kegiat an dan membant u mengat asi permasalahan yang dihadapi. c Jika Kegiat an merupakan TP Kabupat en : maka penet apan calon pet ani dan calon lahan CP CL oleh Pemerint ah Daerah Kabupat en Kot a at au Dinas Kabupat en yang membidangi perkebunan. d Membuat dan melaporkan hasil kegiat an perkembangan pelaksanaan kegiat an Pengembangan Kelapa secara berkala t riwulan dan t ahunan sesuai f orm yang t elah dit et apkan kepada Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan dan Direkt ur Jenderal Perkebunan cq Direkt ur Tanaman Tahunan.

4. Kelompok Tani

a. Persiapan lahan sepert i pembersihan lahan dan penyiapan lubang t anam. b. Penet apan wakt u t anaman yang disesuaikan dengan keadaan masing- masing daerah. 13 c. Penanaman dan Pemeliharan t anaman kelapa sert a melaporkan hal-hal yang yang berhubungan dengan kegiat an peremaj aan dan perluasan kelapa yang dilakukan kepada Dinas yang membidangi Perkebunan.

C. Lokasi, Jenis dan Volume

a. Peremaj aan kelapa rakyat dilaksanakan pada areal pet ani, baik areal swadaya maupun eks proyek, dengan rencana peremaj aan dilaksanakan oleh Provinsi dan kabupat en Kot a dengan bant uan berupa benih kelapa dan sarana produksi lainnya, dengan luasan masing-masing sepert i lampiran 1; b. Perluasan kelapa dilaksanakan pada daerah-daerah yang secara agroklimat sesuai dan daerah yang lahannya belum dimaf aat kan, dengan bant uan berupa benih siap t anam, dengan luasan sepert i lampiran 2; c. Demplot pengembangan t umpang sari t anaman pangan diant ara t anaman kelapa, merupakan percont ohan dengan bant uan berupa benih kelapa unggul, sarana prasarana produksi lainnya dan benih t anaman pangan di Bireun Provinsi Aceh dan Kabupat en Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. 14

D. Simpul kritis

1 Koordinasi ant ara Direkt orat Tanaman Tahunan, pet ugas Dinas Provinsi, Dinas Kabupat en, Puslit Balit Inst ansi t erkait , dan pet ugas lapang. 2 Pemilihan lokasi CPCL diusahakan lokasi yang mudah dij angkau dan di monit or oleh pet ugas, sehingga memudahkan pengadaan dan penyaluran bahan t anaman dan sarana prasarana produksi sert a evaluasi kegiat an ke daerah t ersebut . 3 Ket epat an bahan t anaman benih kelapa dan t anaman pangan yang disalurkan merupakan benih unggul, dengan pert imbangan bahwa benih merupakan salah sat u f akt or kunci keberhasilan kegiat an pengembangan t anaman; 4 Ket epat an wakt u pengadaan dan penyaluran bahan t anaman sert a sarana prasarana produksi lainnya, sehingga t idak menyebabkan ket erlambat an. 5 Teknologi budidaya yang akan dit erapkan harus sesuai dengan baku t eknis sert a kondisi di lapangan.

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN

Proses pengadaan dan penyaluran kegiat an pengembangan kelapa dilakukan dengan 15 ket ent uan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Keput usan Kepala Dinas Provinsi TP. Provinsi at au Pemerint ah Kabupat en Kot a at au Kepala Dinas Kabupat en TP. Kabupat en at au pej abat yang dit unj uk t ent ang Penet apan Kelompok Sasaran, dilakukan proses pengadaan benih unggul bermut u bersert if ikat siap t anam dan sarana dan prasarana lainnya. 2. Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres 54 Tahun 2010 berikut perubahannya Perpres 70 Tahun 2012 sert a Pedoman Pengadaan dan Penat ausahaan Barang Lingkup Sat ker Dit j en. Perkebunan Tahun 2014. 3. Kont rak pengadaan benih dan sarana dan prasarana t ersebut t elah dit andat angani paling lambat akhir t riwulan I t ahun 2014. 4. Penyaluran benih siap t anam dan at au sarana prasarana lainnya kepada pet ani paling lambat menj elang awal musim huj an t ahun 2014, dengan berit a acara serah t erima barang sebagaimana f ormat yang t elah dit et apkan. 16

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

Pembinaan, pengendalian, pengawalan dan pendampingan kelompok dilakukan secara berkelanj ut an sehingga kelompok mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Unt uk it u diperlukan dukungan dana pembinaan lanj ut an yang bersumber dari APBD at au sumber-sumber lain. Pengendalian, dilaksanakan melalui j alur st rukt ural dilakukan oleh Pusat , Tim Pembina di t ingkat Provinsi dan Tim Teknis di t ingkat Kabupat en Kot a berdasarkan dokumen penganggaran DIPA POK ROP, St andart Operasional Prosedur SOP sert a Pedoman Teknis Pengembangan t anaman kelapa.

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN