Substrat 1-Aminocyclopropane 1-Carboxylic Acid prekursor ACC Deaminase Kurva Standar IAA HPLC High Performance Liquid Chromatography

50 Lampiran 3. Komposisi dan Pembuatan Reagent serta Prekursor Medium

A. Reagen Salkowski

Solution A Sebanyak 100 ml HClO 4 35 ditambahkan dengan 100 ml akuades lalu dihomogenkan Solution B Sebanyak 1,35 g FeCl 3 .6H 2 O dilarutkan dalam 10 ml akuades 0,5 M FeCl 3 .6H 2 O. Sebanyak 4 ml solution B dimasukkan ke dalam 200 ml solution A sambil dihomogenkan. Setelah homogen, reagen kemudian disimpan pada wadah gelap.

B. Reagen Chloromolybdic Acid

Sebanyak 15 g Ammonium Molybdate dilarutkan ke dalam 400 ml akuades hangat, aduk menggunakan magnetic stirrer. Setelah larut, sebanyak 342 ml 12 N HCl ditambahkan sambil diaduk perlahan menggunakan magnetic stirrer. Larutan kemudian didinginkan dan ditambahkan dengan akuades hingga 1000 ml. Reagen disimpan pada botol gelap.

C. Reagen Chlorostannous Acid

Sebanyak 2,5 g SnCl 2 .2H 2 O dilarutkan ke dalam 10 ml HCl pekat sambil dipanaskan di labu takar hingga larutan berwarna jernih kemudiang dinginkan. Setelah dingin, larutan ditambahkan dengan akuabides hingga volume mencapai 100 ml. Reagen disimpan pada botol gelas.

D. Substrat L-Tryptophan prekursor IAA

Sebanyak 200 mg L-Tryptophan Merck dilarutkan dalam 6 ml HCl 1 N. Setelah larut sempurna, tambahkan dengan 4 ml akuades kemudian diaduk hingga merata. Sebanyak 3 ml NaOH 2 N kemudian ditambahkan dan larutan diaduk hingga tercampur rata. Atur ph menjadi 7,0, kemudian ditambahkan dengan akuades hingga volume mencapai 20 ml. Sterilisasi menggunakan milipore 0,2 µm, letakkan pada botol steril dan disimpan pada kulkas.

E. Substrat 1-Aminocyclopropane 1-Carboxylic Acid prekursor ACC Deaminase

Sebanyak 100 mg 1-Aminocyclopropane 1-Carboxylic Acid Sigma-Aldrich dilarutkan dalam 1,987 ml akuades untuk membuat konsentrasi sebanyak 0,5 M ACC. milipore 0,2 µm, letakkan pada botol steril dan disimpan pada suhu -20 o C. bio.unsoed.ac.id 51 Lampiran 4. Kurva Standar IAA Kolorimetri dan HPLC A. Kurva Standar IAA Kolorimetri Sebanyak 0,001 g Indole 3-Acetic Acid dilarutkan dalam 10 ml Methanol sehingga didapatkan larutan stok 100 mgL IAA. Seri pengenceran dibuat larutan induk dengan cara melarutkan stok ke dalam medium Nutrient Broth 50 vv dengan ketentuan seperti berikut mgL 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 IAA ml 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 NB 50 ml 5 4,9 4,8 4,7 4,6 4,5 4,4 4,3 4,2 4,1 4 3,9 Sebanyak 0,5 ml larutan induk dipindahkan ke tabung reaksi kosong kemudian ditambahkan dengan reagen Salkowski sebanyak 1 ml kemudian divortex dan inkubasi pada ruang gelap selama 30 menit. Tiap seri pengenceran dibuat pengulangan dua kali duplo. Setelah inkubasi, nilai absorbansi diukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 530 nm. Data nilai absorbansi dibuat regresi linier untuk mendapatkan persamaan kurva standar IAA.

B. Kurva Standar IAA HPLC High Performance Liquid Chromatography

Sebanyak 0,01 g Indole 3-Acetic Acid dilarutkan dalam 10 ml Methanol sehingga didapatkan larutan stok 1000 mgL IAA. Seri pengenceran dibuat larutan induk dengan cara melarutkan stok ke dalam medium Methanol vv dengan ketentuan seperti berikut mgL 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 IAA ml 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 Methanol ml 5 4,95 4,9 4,85 4,8 4,75 4,7 4,65 4,6 4,55 4,5 Tiap seri pengenceran kemudian diambil sebanyak ±1 ml kemudian disaring menggunakan milipore PTFE 0,22 µm untuk menghilangkan kotoran. Sampel kemudian diinjeksi pada alat HPLC dan tunggu hingga terbentuk peak chromatogram dan catat luas areanya. Regresi linier dibuat berdasarkan luas area yang terbentuk. bio.unsoed.ac.id 52  Hasil pengukuran absorbansi Kurva Standar IAA Kolorimetri mgL abs1 abs2 Rataan -0,0133 -0,0156 -0,01445 2 0,0162 0,0193 0,01775 4 0,0464 0,0504 0,0504 6 0,0934 0,0889 0,09115 8 0,1418 0,1392 0,1405 10 0,1611 0,178 0,178 12 0,2107 0,2281 0,2194 14 0,2485 0,262 0,25525 16 0,256 0,2991 0,2991 18 0,3126 0,332 0,332 20 0,365 0,374 0,3695 22 0,4159 0,4351 0,4159  Regresi Linier Kurva Standar IAA Kolorimetri Berdasarkan regresi linier kurva standar IAA didapatkan persamaan : y = 0,0197x – 0,021 Cara Perhitungan : Abs. Sampel A = 0,567, berapa konsentrasi IAA ? y = 0,0197x - 0,021 ↔ 0,0197x = y + 0,021 0,0197x = 0,567 + 0,021 0,0197x = 0,588 x = 0,5880,0197 x = 29,848 Jadi, konsentrasi IAA pada sampel A adalah 29,848 mgL. y = 0,0197x - 0,021 R² = 0,999 -0,1 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 5 10 15 20 25 Nila i A bs o rba ns i 5 3 nm Konsentrasi IAA mgl Kurva Standar IAA Series1 Linear Series1 bio.unsoed.ac.id 53  Hasil Pengukuran Luas Area Peak Chromatogram Standar IAA HPLC mgL Luas Peak Area 10 98409 20 248347 30 411483 40 498110 60 793498 80 1049086 90 1213242 100 1397929  Regresi Linier Kurva Standar IAA HPLC Berdasarkan regresi linier kurva standar IAA didapatkan persamaan : y = 13825x - 26048 Cara Perhitungan : Luas Peak Area Sampel A = 42420, berapa konsentrasi IAA ? y = 13825x - 26048 ↔ 13825x = y + 26048 13825x = 42420 + 26048 13825x = 68468 x = 6846813825 x = 4,952 Jadi, konsentrasi IAA pada sampel A adalah 4,952 mgL. y = 13825x - 26048 R² = 0,9975 -500000 500000 1000000 1500000 20 40 60 80 100 120 A xi s Ti tle Axis Title Standar IAA-HPLC Series1 Linear Series1 bio.unsoed.ac.id 54 Lampiran 5. Pengukuran IAA isolat Azospirillum spp. asal lahan pasir besi dengan metode Kolorimetri Kode Isolat Jam Pengamatan 0 jam 24 jam 48 jam Rataan Abs Kons. IAA mg.L -1 Rataan Abs Kons.IAA mg.L -1 Rataan Abs. Kons.IAA mg.L -1 HR154 0,0715 4,695 0,083 5,279 0,937 48,629 KR33 0,0804 5,147 0,818 42,589 0,7 36,599 HR92 0,0914 5,706 1,47275 75,825 1,89025 97,018 HR124 0,1051 6,401 0,36775 19,734 0,53075 28,008 HR141 0,0968 5,980 1,09625 56,713 0,952 49,391 HR152 0,1073 6,513 1,015 52,589 0,8515 44,289 Keterangan : Abs = Absorbansi; Kons = Konsentrasi Cara Perhitungan : Abs. Sampel A = 0,567, berapa konsentrasi IAA ? y = 0,0197x - 0,021 ↔ 0,0197x = y + 0,021 0,0197x = 0,567 + 0,021 0,0197x = 0,588 x = 0,5880,0197 x = 29,848 Jadi, konsentrasi IAA pada sampel A adalah 29,848 mgL. bio.unsoed.ac.id 55 Lampiran 6. Pengukuran IAA isolat Azospirillum spp. asal lahan pasir besi dengan metode HPLC Kode Isolat Jam pengamatan 24 jam 48 jam Luas Peak Area Jumlah IAA mg.L -1 Luas Peak Area Jumlah IAA mg.L -1 HR154 36649 4,535045 72680 7,141266 KR33 57444 6,039204 42420 4,952477 HR92 407168 31,3357 584574 44,16796 HR124 173539 14,43667 239456 19,20463 HR141 114991 10,20174 112839 10,04608 HR152 47414 5,313707 112446 10,01765 Cara Perhitungan : Luas Peak Area Sampel A = 42420, berapa konsentrasi IAA ? y = 13825x - 26048 ↔ 13825x = y + 26048 13825x = 42420 + 26048 13825x = 68468 x = 6846813825 x = 4,952 Jadi, konsentrasi IAA pada sampel A adalah 4,952 mgL. bio.unsoed.ac.id 56 Lampiran 7. Kurva Standar Fosfat Anorganik Terlarut KH 2 PO 4 Sebanyak 0,2199 g KH 2 PO 4 dikeringkan pada oven bersuhu 60 o C selama satu jam kemudian didinginkan di dalam dessicator hingga bobot konstan lalu dilarutkan dalam 500 ml akuades sehingga didapatkan larutan induk fosfat 100 mgL. Larutan induk kemudian dibuat seri pengenceran dengan cara memasukkan sejumlah variasi volume larutan induk ke dalam labu takar 50 ml sehingga didapatkan konsentrasi seri pengenceran seperti berikut mgL 5 10 15 20 30 35 40 45 Volume Lar.Induk 2,5 5 7,5 10 15 17,5 20 22,5 Larutan induk yang telah dimasukkan dalam labu takar kemudian ditambahkan dengan 10 ml reagen Chloromolybdic Acid kemudian dikocok hingga homogen. Setelah homogen kemudian ditambahkan dengan 100 µl reagen Chlorostannous Acid dan dikocok hingga tercampur rata lalu ditambahkan akuades hingga 50 ml. Larutan akan berubah warna menjadi biru dan tunggu hingga 10 menit kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm. Data absorbansi kemudian dibuat analisis regresi liniernya sehingga didapatkan persamaan kurva standar fosfat. bio.unsoed.ac.id 57  Hasil pengukuran nilai absorbansi kurva standar Fosfat Anorganik Terlarut mgL Abs1 Abs2 Rataan 0,0059 0,006 0,00595 5 0,0398 0,04 0,0399 10 0,0613 0,0623 0,0618 15 0,0895 0,0901 0,0898 25 0,1356 0,1456 0,1406 30 0,1612 0,1723 0,16675 35 0,1865 0,1867 0,1866 40 0,2132 0,2201 0,21665 45 0,2358 0,241 0,2384  Regresi Linier Kurva Standar Fosfat Anorganik Terlarut Spektrofotometri Berdasarkan regresi linier kurva standar fosfat anorganik terlarut didapatkan persamaan : y = 0,005x + 0,0109 Cara Perhitungan : Abs. Sampel A = 0,425, berapa konsentrasi fosfat anorganik terlarut dengan faktor pengenceran 50x ? y = 0,005x + 0,0109 ↔ 0,005x = y - 0,0109 0,005x = 0,425 – 0,0109 0,005x = 0,406 x = 0,4060,005 x = 81,2 x = 81,2 x 50 = 4060 Jadi, konsentrasi fosfat anorganik terlarut pada sampel A adalah 4060 mgL. y = 0,005x + 0,0109 R² = 0,999 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 10 20 30 40 50 N il ai A b sor b an si 600 n m Konsentrasi Fosfat mgL Standar Fosfat Anorganik Terlarut Series1 Linear Series1 bio.unsoed.ac.id 58 Lampiran 8. Analisis Perkecambahan Biji Perlakuan Ulangan Rataan Deviasi 1 2 3 KONTROL 70 80 90 80 10 HR154 90 60 60 70 17,32051 KR33 80 60 30 56,66667 25,16611 HR92 100 80 80 86,66667 11,54701 HR141 100 100 100 100 HR124 80 60 50 63,33333 15,27525 HR152 80 90 80 83,33333 5,773503 ANOVA : Faktor Tunggal Groups Count Sum Average Variance KONTROL 3 240 80 100 HR154 3 210 70 300 KR33 3 170 56,66667 633,3333 HR92 3 260 86,66667 133,3333 HR141 3 300 100 HR124 3 190 63,33333 233,3333 HR152 3 250 83,33333 33,33333 Sumber Variasi JK DB KT Fhitung F tabel Perlakuan 3961,9048 6 660,3175 3,224806 2,847726 Galat 2866,6667 14 204,7619 Total 6828,5714 20 UJI BEDA NYATA TERKECIL Tabel Korelasi KONTROL HR154 KR33 HR92 HR141 HR124 HR152 KONTROL 1 HR154 10 1 KR33 23,33333 13,33333 1 HR92 6,666667 16,66667 30 1 HR141 20 30 43,33333 13,33333 1 HR124 16,66667 6,666667 6,666667 23,33333 36,66667 1 HR152 3,333333 13,33333 26,66667 3,333333 16,66667 20 1 bio.unsoed.ac.id 59 Lampiran 9. Analisis Seedling Bioassay 15 hari setelah tanam A. Tinggi Tanaman Perlakuan Ulangan Rataan Deviasi 1 2 3 KONTROL 8,7 7,3 6,2 7,400 1,253 HR154 6,8 9,8 10,5 9,033 1,966 KR33 8,5 8,3 9,8 8,867 0,814 HR92 7,2 8,4 4,6 6,733 1,943 HR141 9,5 9,1 8,9 9,167 0,306 HR124 8,7 9,5 7,8 8,667 0,850 HR152 7,6 8,2 8,4 8,067 0,416 ANOVA : Faktor Tunggal Perlakuan Jumlah Jumlah Rataan Variansi KONTROL 3 22,2 7,4 1,57 HR154 3 27,1 9,033333 3,863333 KR33 3 26,6 8,866667 0,663333 HR92 3 20,2 6,733333 3,773333 HR141 3 27,5 9,166667 0,093333 HR124 3 26 8,666667 0,723333 HR152 3 24,2 8,066667 0,173333 ANOVA Sumber Variasi JK DB KT Fhitung F tabel Perlakuan 15,1781 6 2,529683 1,63055ns 2,847726 Galat 21,72 14 1,551429 Total 36,8981 20 bio.unsoed.ac.id 60

B. Panjang Akar