Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi
13
i. Jumlah
sampel perusahaanusaha
konstruksi besar
kualifikasi 6 dan 7 adalah 1.866, artinya seluruh perusahaanusaha konstruksi besar yang ada dilakukan
pencacahan lengkap
take all
. ii.
Jumlah sampel
perusahaanusaha konstruksi
sedang kualifikasi 5 adalah 7.000, maka pencacahan dilakukan
hanya pada perusahaanusaha konstruksi sedang terpilih
take some
. iii.
Jumlah sampel
perusahaanusaha konstruksi
kecil kualifikasi 2, 3, dan 4 adalah 3.134, sebagaimana
perusahaanusaha konstruksi
sedangmaka pencacahan
dilakukan hanya pada perusahaanusaha konstruksi kecil terpilih
take some
.
Dengan demikian pemilihan sampel hanya dilakukan untuk perusahaanusaha konstruksi kecil dan sedang saja.
c. Alokasi sampel perusahaanusaha konstruksi per provinsi
Alokasi sampel perusahaanusaha konstruksi pada setiap kualifikasi per provinsi dengan menggunakan formula :
1
Ev Pv
v
m m
m
, dimana
m M
M m
T v
v v
Pv
1
,dan
T m
m
Ev
,
14
Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi
v
m
: target sampel perusahaanusaha konstruksi pada provinsi ke
v,
:
power
pada
compromise allocation
,
1
,
: target sampel perusahaanusaha konstruksi dengan
proportional allocation
pada provinsi ke
v,
v
M
: populasi perusahaanusaha
konstruksi pada
provinsi ke
v, m
: target sampel survei perusahaanusaha konstruksi tahunan2012,
Ev
m
: target sampel perusahaanusaha konstruksi dengan
equal allocation
pada provinsi ke
v, T
: jumlah provinsi di Indonesia 33 provinsi. Metode pengalokasian sampel
compromise allocation
khususnya pada perusahaanusaha konstruksi kualifikasi sedang memungkinkan alokasi sampel melebihi jumlah
populasi dalam 1 satu Provinsi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka seluruh perusahaanusaha konstruksi kualifikasi
sedang di provinsi tersebut dilakukan pencacahan lengkap
take all
dan kelebihan alokasi sampel di provinsi tersebut dialokasikan
ke Provinsilainnya
yang terdapat
perusahaanusaha konstruksi kualifikasi sedang relatif banyak dan belum terpilih sampel seluruhnya.
d. Alokasi
sampel perusahaanusaha
konstruksi per
KabupatenKota
Alokasi sampel perusahaanusaha konstruksi pada setiap kualifikasi per kabupatenkota dengan menggunakan rumus:
1
Ekv Pkv
kv
m m
m
, dimana
Pv
m
Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi
15
v R
k kv
kv Pkv
m M
M m
v
1
,
dan
v v
Ekv
R m
m
,
kv
m
: target sampel perusahaanusaha konstruksi pada kabupatenkota ke
k
pada provinsi ke
v,
:
power
pada
compromise allocation
,
1
,
Pkv
m
: target sampel perusahaanusaha konstruksi dengan
proportional allocation
pada kabupatenkota ke
k
provinsi ke
v,
kv
M
: populasi perusahaanusaha konstruksi pada kabupatenkota ke
k
provinsi ke
v,
v
m
: target sampel perusahaanusaha konstruksi pada provinsi ke
v,
Ekv
m
: target sampel perusahaanusaha konstruksi dengan
equal allocation
pada kabupatenkota ke
k
provinsi ke
v,
v
R
: jumlah kabupatenkota pada provinsi ke
v.
Metode pengalokasian sampel
compromise allocation
khususnya pada perusahaanusaha konstruksi kualifikasi sedang dapat menyebabkan alokasi sampel melebihi jumlah populasinya
di beberapa kabupatenkota. Berkenaan dengan hal tersebut, maka seluruh perusahaanusaha konstruksi kualifikasi sedang di
kabupatenkota yang kelebihan alokasi sampel dilakukan pencacahan lengkap
take all
dan kelebihan alokasi sampel di kabupatenkota tersebut dialokasikan ke kabupatenkota dalam
provinsi yang sama yang terdapat perusahaanusaha konstruksi kualifikasi sedang relatif banyak dan belum terpilih sampel
seluruhnya.
16
Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi
Selanjutnya sebelum dilakukan penarikan sampel, daftar perusahaanusaha konstruksi yang terdapat pada kerangka sampel
harus diurutkan berdasarkan kualifikasi menurut kabupatenkota. Pengurutan ini dimaksudkan untuk menjaga sebaran dari
kualifikasi di dalam setiap kabupatenkota. Rancangan penarikan sampel direncanakan adalah rancangan
penarikan sampel
satu tahap,
yaitu memilih
sejumlah perusahaanusaha konstruksi untuk setiap kualifikasi secara
linea r systematic sampling
. 3.7.
Penggantian Sampel
Penggantian Sampel Utama SK13-DSU hanya dilakukan untuk perusahaan kualifikasi sedang gred 5 dan kualifikasi kecil
gred 2 sampai 4 yang tutup, tidak ditemukan, pindah alamat, dan pindah sektor. Penggantian sampel ini terlebih dahulu
dilaporkan BPS kabupatenkota ke BPS provinsi agar memberikan sampel pengganti yang diberikan oleh BPS melalui daftar sampel
pengganti SK13-DSP sesuai dengan kualifikasi yang akan diganti.
Apabila sampel pengganti juga harus diganti, maka BPS kabupatenkota dapat melaporkannya ke BPS provinsi agar
meminta sampel pengganti tambahan ke Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei cq. Subdirektorat Pengembangan
Standardisasi dan
Klasifikasi Statistik
dengan tembusan
Subdirektorat Statistik Konstruksi.
Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi
17
BAB IV: SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TRIWULANAN SKTr-2013
4.1. Tujuan
Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan 2013 SKTr-2013 bertujuan untuk mengetahui perkembangan sektor konstruksi
secara umum dengan referensi waktu yang lebih pendek. Karakteristik yang diteliti meliputi jumlah pekerja tetap, pekerja
harian, balas jasaupah, nilai pekerjaan konstruksi yang diselesaikan, bahanmaterial yang digunakan, kondisi dan prospek
usaha, serta masalah bisnis konstruksi dalam periode triwulanan. 4.2.
Cakupan
Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan ini merupakan subsampel dari sampel Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan,
dan perusahaanusaha yang terpilih pada triwulan I akan terus diamati pada triwulan II, triwulan III dan triwulan IV sampel
panelberulang. Untuk tahun 2013 jumlah sampel Survei Perusahaan
Konstruksi Triwulanan sebanyak 3.000 responden yang dicacah secara panel sebanyak 4 empat kalitriwulanan.
4.3. Jenis Dokumen dan DataKeterangan yang Dikumpulkan
a. SK13-DSU adalah Daftar Sampel Utama yang memuat nama
dan alamat perusahaan yang akan dicacah baik untuk SKTh maupun SKTr