02. Peran emosi dlm belajar

ATL
GG. EMOSI

GG. SOSIAL

Respon tak terduga

Tidak paham norma

Sensitivitas thd lingkungan

Menurut kemauan sendiri

Kond. Psikologisnya tidak stabil

Bertentangan dgn aturan umum

KARAKTERISTIK PERILAKU
BELAJAR TERSENDIRI

AKADEMIK


NON AKADEMIK

Kes. Membaca / bhs

Malas, motif rendah

Kes. Berhitung

Impulsif, sensitif, dest

= C/H, kec. Frek & Mal

Susah diatur, tdk disiplin

Gap: kemam potent & aktual

Konflik dengan lingkungan

KEGAGALAN DALAM BELAJAR


LAYANAN
PEMBEL
KHUSUS

MANUSIA
EMOSI

INTELEKTUAL

(KECRD. EMOSIONAL)

(KECERD. RASIONAL)

Pembimbing
Tklk yg
bijaksana

Utamakan
kecepatan


Mengen
al emosi
diri

Kemam
Mengel
emosi

Kemam
Memoti
vasi diri

Menghambat
f. kec. rasional

Pembimbing
tklk yang
rasional


Mengen
al emosi
org. lain

Kemam
membina hub

Pen
gen
alan

Cepat dan
Akurat
(EFEKTIF &
EFISIEN)

Eva
luasi

Menghambat

f..kec.emosional

BELAJAR

cepat tapi tdk
akurat/ceroboh

Pem
aha
man

Akurat tapi tdk
bijaksana

Utamakan
ketepatan

PENGAJA
RAN


dari tdk tahu - tahu
pendekatan

masalah
PEMBELAJARA
N ATL
masalah

PENGEL
KELAS
apa
Seperangkat
keg. Guru
yang diperlukan utk
mendukung
tercapainya
Tuj. pengaj

Bukan masalah serius untuk tunalaras
pandangan


asumsi

Proses mengontrol tingkah
laku

Bel-ef: tertib,
teratur, disiplin

Proses memb
kebebasan
tingkahlaku

Bel-ef: penuh
kebebasan

BEHAVIOR
MODIFICATION

Proses

pengubahan
tingkahlaku

Bel-ef: terhin-dar
dr prilaku
Yg tak diingin

IKLIM
SOS-EM

Proses
penciptaan iklim
sos-em

Bel-ef: iklim pos
/hubungan
interpersonal

GROUP
PROCES


Proses Peng
org. kls yang
efektif & prod

Bel-ef: kelassistem sos yg ef
& produktif

OTORITER

PERMISIF

ket
Kuno/
Tdk
dianjurkan

Dapat
dipertgjwb
kan

Disa
Ran
kan

PENGELOLAAN KELAS PADA ANAK TUNALARAS
PERANAN SOSIAL DALAM BELAJAR PADA ANAK TUNALARAS
1. Perkembangan sosial anak dimulai sejak masa bayi melalui interaksi dengan ibunya
2. Perkembangan sosial anak selanjutnya ditentukan oleh hasil interaksi anak dengan ibu/keluarganya.
3. Hasil interaksi sosial anak dan keluarga akan diteruskan dengan lingkungan yang lebih luas di luar
lingkungan keluarganya.
4. Pengalaman-pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya, akan melahirkan berbagai kesadaran
sosial pada anak. Kesadaran bahwa dalam bertingkah laku (dalam rangka memnuhi kebutuhannya) harus
mempertimbangkan berbagai aspek (aturan-aturan), tidak boleh semaunya.
5. Tingkat kesadaran sosial anak berjalan seiring dengan tingkat perkembangan anak, terutama
perkembangan intelektualnya.
6. Kesadaran sosial akan menumbuhkan kemampuan sosial, dan kemampuan sosial akan menentukan
keteramp[ilan sosialnya. Kematangan sosial: anak memiliki pemahaman dan keterampilan dalam
menggunakan kemampuannya sosialnya sesuai dengan tahap perkembangannya. Terdapat keseimbangan
antara cara-cara yang dilakukan dengan aturan-aturan yang membenarkannya.
7. Anak tunalaras: secara sosial belum matang, sehingga terdapat ketidaksesuaian antara cara yang

dilakukan dengan aturan yang berlaku, sehingga cenderung konfliktual. Tidak terarah, terencana,
emosional, agresif, menentang, melawan, dsb. Dalam konsep penyesuaian diri, melalui deffence
mechanism/reaction, ecape reaction, atau agresif reaction.

8. Keterampilan sosial, mencakup: (1) keterampilan memahami dan mengelola diri sendiri, (2) keterampilan
interaktif; ekspresi diri, berbicara, mendengarkan, menafsirkan, memahami orang lain, dsb. dan (3)
keterampilan memecahkan masalah-masalah kehidupan: pengaturan waktu, uang, dsb.

PERANAN SOSIAL DALAM ELAJAR

INTERAKSI

INTERAKSI

INTERAKSI

ANAK -IBU

ANAK - KEL

ANAK

INTERAKSI
ANAK – LINGK

-

TETANGGA
PENGALAMAN-PENGALAMAN

YG LBH LUAS
ANAK TUNALARAS

MATANG

SOSIAL

KESADARAN SOSIAL

KETIDAK MATANGAN
MEMILIKI PEMAHANAM

CARA DAN ATURAN TIDAK

DAN KETERAMPILAN

SELARAS

DALAM MENGGUNA

REAKSI BERTAHAN, REAKSI

KAN KEMAMPUANNYA

MELARIKAN DIRI, REAKSI

KEMAMAPUAN SOSIAL

PSIKO
CARA DAN ATURAN SEIMBANG

KETERAMPILAN SOSIAL

BERJALAN SEIRING DENGAN

ANALISA:
EGOIS

PERTAMBAHAN UMUR,
DSB/TAHAP PERKEMBANGAN
MEMAHAMI &
MENGELOLA DIRI

INTERAKTIF

PEMECAHAN MASLH
KEHIDUPAN

CONTOHKAN EKSPERIMEN ANAK KERA YANG DISUH IBU TIRUAN

GROUP
PROCESS