02. EKSPRESI & EMOSI
Sunardi, PLB FIP UPI
FUNGSI UTAMA EKSPRESI EMOSI
ADAPTASI DAN KELANGSUNGAN HIDUP
Misal, takut bersifat adaptif, karena ada kaitan jelas antara
gejolak perasaan dan kemungkinan adanya bahaya.
REGULASI (PENGATURAN)
Emosi mempengaruhi informasi yang diseleksi dari dunia
persepsi dan perilaku yang diperlihatkan. Misal, pada saat
senang, anak cenderung lebih mudah mengikuti apa yang sedang
dipelajari, dari pada dalam keadaan sedih.
KOMUNIKASI
Untuk menginformasikan tentang perasaan dan kebutuhankebutuhannya.
KATARSIS
Penyaluran / pembersihan
SECARA NORMATIF, ADA ATURAN-2 BAGAIMANA
MENGEKSPRESIKAN EMOSI. ADA PERNYATAAN/EKSPRESI
EMOSI YG DIBENARKAN & TDK DIBENARKAN.
SETIAP INDIVIDU HARUS MAMPU MENGEKSPRESIKAN
EMOSINYA DGN WAJAR SESUAI TUNTUTAN NORMATIF.
SECARA NORMAL PERKEMBANGANNYA HARUS MIGRASI
DARI MOTORIK KE VERBAL
DALAM MENANGGAPI STIMULUS, SETIAP INDIVIDU
DITUNTUT DAPAT MERESPON DGN SIKAP YG LEBIH
OBYEKTIF (MENGGUNAKAN PENALARANNYA)
KETIMBANG BERSIKAP SUBYEKTIF (MENGGUNAKAN
PERASAANNYA).
Savitri :
KETERAMPILAN MENGEKSPRESIKAN ISI
EMOSI YANG WAJAR TDK MUDAH
PERLU DILATIHKAN SEJAK DINI, AGAR TDK
MENGALAMI KESULITAN/HAMBATAN.
APALAGI
Budaya Timur kurang memfasilitasi ekspresi
emosi scr leluasa. Banyak tatanan budaya yg tdk
memberi peluang anggota masyarakat
mengungkapkan isi emosinya scr bebas, walaupun
perasaan yg bersifat positif, apalagi yg negatif.
FUNGSI UTAMA EKSPRESI EMOSI
ADAPTASI DAN KELANGSUNGAN HIDUP
Misal, takut bersifat adaptif, karena ada kaitan jelas antara
gejolak perasaan dan kemungkinan adanya bahaya.
REGULASI (PENGATURAN)
Emosi mempengaruhi informasi yang diseleksi dari dunia
persepsi dan perilaku yang diperlihatkan. Misal, pada saat
senang, anak cenderung lebih mudah mengikuti apa yang sedang
dipelajari, dari pada dalam keadaan sedih.
KOMUNIKASI
Untuk menginformasikan tentang perasaan dan kebutuhankebutuhannya.
KATARSIS
Penyaluran / pembersihan
SECARA NORMATIF, ADA ATURAN-2 BAGAIMANA
MENGEKSPRESIKAN EMOSI. ADA PERNYATAAN/EKSPRESI
EMOSI YG DIBENARKAN & TDK DIBENARKAN.
SETIAP INDIVIDU HARUS MAMPU MENGEKSPRESIKAN
EMOSINYA DGN WAJAR SESUAI TUNTUTAN NORMATIF.
SECARA NORMAL PERKEMBANGANNYA HARUS MIGRASI
DARI MOTORIK KE VERBAL
DALAM MENANGGAPI STIMULUS, SETIAP INDIVIDU
DITUNTUT DAPAT MERESPON DGN SIKAP YG LEBIH
OBYEKTIF (MENGGUNAKAN PENALARANNYA)
KETIMBANG BERSIKAP SUBYEKTIF (MENGGUNAKAN
PERASAANNYA).
Savitri :
KETERAMPILAN MENGEKSPRESIKAN ISI
EMOSI YANG WAJAR TDK MUDAH
PERLU DILATIHKAN SEJAK DINI, AGAR TDK
MENGALAMI KESULITAN/HAMBATAN.
APALAGI
Budaya Timur kurang memfasilitasi ekspresi
emosi scr leluasa. Banyak tatanan budaya yg tdk
memberi peluang anggota masyarakat
mengungkapkan isi emosinya scr bebas, walaupun
perasaan yg bersifat positif, apalagi yg negatif.