LATAR BELAKANG TINDAKAN YANG DILAKUKAN OLEH TIM PELAKSANA FCP

1. LATAR BELAKANG

Pada tanggal 15 Mei 2013, Eyes on the Forests EoF menerbitkan sebuah laporan dengan tuduhan terjadinya suatu pelanggaran terhadap komitmen moratorium APP oleh PT. Riau Indo Agropalma RIA, salah satu pemasok APP. Investigasi yang dilakukan oleh tim pelaksana dari manajemen senior APPTFT dan Forest Conservation Policy FCP mengkonfirmasi adanya pembukaan lahan seluas 70 Ha dari hutan alam di RIA. Pelanggaran tersebut dinyatakan sebagai hasil kegagalan proses berkaitan dengan persetujuan pembukaan lahan hutan yang dialokasikan untuk masyarakat melalui program yang ditetapkan pemerintah sebgai mata pencaharian masyarakat Tanaman KehidupanTK. Rincian lengkap dari investigasi beserta rekomendasinya dapat ditlihat di dalam Laporan Verifikasi RIA dari TFT 26.06.2013. Sebagai hasil dari kasus RIA, seluruh staf Tim Pelaksana FCP telah ditarik kembali ke Kantor Pusat APP untuk suatu pengarahan kembali. APP segera mengirimkan pemberitahuan secara lisan dan disusul surat resmi tertanggal 30 Mei 2013 kepada para pemasoknya untuk memastikan bahwa pembukaan lahan untuk pengembangan TK tidak boleh dilakukan di areal konsesi manapun. Sebuah prosedur tambahan telah diperkenalkan untuk menangani kegagalan proses yang diidentifikasi di dalam kasus RIA dan sebuah pemeriksaan mendesak telah diperintahkan oleh Joint Steering Committee 1 JSC dari APP untuk menentukan apakah terjadi kasus yang sama, yang dapat mengancam moratorium atau pelaksanaan dari FCPnya. Laporan ini merinci temuan dari pemeriksaan tersebut.

2. TINDAKAN YANG DILAKUKAN OLEH TIM PELAKSANA FCP

Sebagai hasil dari proses pemeriksaan, dua pemasok HTI dari APP, yaitu PT. Sekato Pratama Makmur SPM dan PT. Bina Duta Laksana BDL di Riau telah 1 Joint Steering Committee JSC dari APP terdiri atas CEO Sinarmas Forestry, Sustainability MD dari APP dan Direktur Pelaksana TFT. Committee tersebut dibentuk untuk secara langsung menangani isu‐isu tingkat tinggi yang berkaitan dengan moratorium dan pelaksanaan FCP. diidentifikasi mempunyai kasus TK yang sama dengan kasus di RIA. Langkah- langkah berikut telah diambil: a. Pada tanggal 25 Juni 2013, JSC meminta agar Tim Pelaksana FCP menilai situasi di kedua pemasok yang ditandai tersebut. b. Suatu Tim Verifikasi Lapangan yang terdiri dari gabungan antara staf TFT dan APP telah dibentuk dan dikirim ke SPM dan BDL. c. Pada tanggal 9 Juli 2013, Tim Verifikasi Lapangan memulai kegiatan verifikasi dan pengumpulan data, termasuk:  Verifikasi dokumen  Wawancara dengan pihak-pihak terkait  Verifikasi lapangan  Verifikasi pelaporan

3. KESIMPULAN DARI TIM VERIFIKASI LAPANGAN