Kendala Pendampingan Keluarga Simpulan Profil Keluarga Dampingan

10 2. Pemberian pangan dan sandang Pemeberian bantuan panagan dan papan yang bertujuan meringankan beban untuk makan dan keperluan sehari-hari sehingga hasil dari upah bulan depan dapat di simpat untuk kerperluan yang lain.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala kk dampingan karena Keluarga Bapak I Wayan Gomboh merupakan buruh yang bekerja di orang lain sehingga Bapak I Wayan Gomboh bekerja seharian penuh mengelola kebun yang letaknya lumayan jauh dari rumah.Pada pagi dan siang hari rumah Bapak I Wayan Gomboh sering tidak ada penghuni sehingga waktu berkunjung tuidak epektif. 11 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian tersebut di atas yang telah dibuktikan selama pelaksanaan KKN- PPM selama1 bulan di Desa Bayunggede, keluarga I Wayan Gomboh adalah termasuk keluarga miskin yang mengalami permasalahan dalam hal perekonomian,kebersihan, serta masalah kesehatan.Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut. Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang pokok. 5.2Rekomendasi Berdasarkan urian di atas dapat di sarankan untuk Bapak I Wayan Gomboh untuk melanjutkan pendidikan dari anak sematawayangnya karena pendidikan dapat membantu mensejahterakan perekonomian keluarga dan kebersihan dari lingkungan Keluarga Bapak I Wayan Gomboh dapat di jaga supaya penyakit tidak menyerang keluarga. 12 LAMPIRAN Gambar :Foto kebersamaan bersama keluarga Bapak I Wayan Gomboh. BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM adalah salah satu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan diluar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentuBuku Pedoman KKN PPM UNUD, 2016:6. KKN PPM terdiri dari beberapa program yang harus dilaksanakan oleh masing-masing mahasiswa yaitu Program Pokok, Program Pokok Tambahan, dan Program Bantu. Setiap mahasiswa bersangkutan bertanggung jawab penuh atas program-program tersebut secara ilmiah dan operasional. Program pokok maupun program bantu tersebut masing-masing dibagi kembali kedalam dua jenis program yaitu program tema dan program non tema yang memiliki persentase yang berbeda Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:23. Program Pendampingan Keluarga PPK adalah pogram pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Program ini mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan di kondisi yang kekuranganBuku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera Pra-KS atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya dan menjadi lebih berdaya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:62 Desa Bayunggede merupakan salah satu desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Secara administratif Desa Bayunggede terdiri dari dua Banjar yaitu Bayunggede dan Banjar Peludu. Program Pendampingan Keluarga ini dilaksanakan di kedua Banjar tersebut dengan mahasiswa yang tergabung kedalam kelompok KKN PPM Reguler Periode XIII tahun 2016 Desa Bayunggede disebar di dua Banjar tersebut. Di masing-masing Banjar tersebut terdapat satu buah banjar yang namanya disesuaikan dengan nama dusun itu sendiri. Di Desa Bayunggede tercata 42 keluarga yang dikategorikan sebagai keluarga miskin kurang mampu pra-sejahtera. Salah satu KK kurang mampu atau Rumah Tangga Miskin RTM di Desa Bayunggede adalah I Wayang Gomboh yang merupakan warga Banjar Byunggede,Desa Bayanggede I Wayan Gomboh adalah seorang laki-laki yang lahir di DesaB Bayunggede 53 tahun silam. I Wayan Gomboh kemudian menikah dengan Ibu Ni Ketut Remi yang berusia 49 tahun. Mereka kemudian dikaruniai satu orang anak laki-laki. Untuk informasi lebih lanjut menegenai profil I Wayan gomboh dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1.1 profil keluarga dampingan NO Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Wayan Gomboh Kepala Keluarga 53 tahun - Petani Kawin 2 Wayan Sarini Istri 49 tahun - Petani Kawin 3 I Wayan Sueta Anak Kandung 16 tahun Smp - Belum menikah Bapak Wauan Gomboh tinggal bersama seorang istri dan seorang anaknya yakni Wayan Sueta.Sedangkan, Rumah Bapak Nyoman Sukerta memiliki luas sekitar ± 2are. Namun, tidak seluruh bagian lahan menjadi milik Bapak I Wayan Gomboh dikarenakan rumah yang dihuni oleh sebagian besar merupakan kebun saudara . Jika dihitung secara khusus, rumah Bapak I Wayan Gomboh hanya memiliki luas sekitar ± 1are. Rumah tersebut terdiri atas 1 kamar tidur, dan 1 dapur.Bapak I Wayan Gomboh memiliki dua rumah, satu di Banjar Bayunggede dan satu di Banjar peludu rumah yang di Banjar peludu merupakan pondok yang dekat dengan kebun yang di kelola oleh Bapak I Wayan Gomboh.Sebagian dari masyarakat Bayunggede memiliki dua rumah satu rumah di Desa dan satunya di dekat kebun pondok yang bertujuan agar aktivitas bisa lebih mudah untuk mengelola kebun. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga