Dampak Sosial dan Spiritual pada Pasien Kanker

8 Herrstedt 2012 mengungkapkan bahwa kesakitan yang berat pada usia lanjut dihubungkan dengan angka kematian pada pasien kanker paru, colorectal, prostat dengan ratio 1,51:1.41:2,14. Angka kesakitan ini tidak mempengaruhi kematian kanker yang spesifik pada usia lanjut.

2.1.4 Dampak Sosial dan Spiritual pada Pasien Kanker

Burish 1987 dalam Sarafino 2006 mengungkapkan bahwa kanker merupakan penyakit yang dapat memunculkan banyak emosi negatif respon psikologis negatif, karena dampak yang tidak menyenangkan terhadap fisik maupun akibat pengobatan yang diberikan, serta memerlukan waktu pengobatan yang lama. Selanjutnya kanker juga sering dianggap penyakit yang menakutkan bagi semua orang, serta sering dihubungkan dengan kematian. Respon psikologis yang dapat muncul pada penderita kanker menurut Grimsbø, Ruland, dan Finset2012 antara lain berupa, shock, mati rasa emotional numbness , cemas, dan atau depresi. Lebih lanjut disebutkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi respon psikologis pada penderita kanker diantaranya adalah stage penyakit, pilihan treatment seperti pembedahan, radiasi dan atau kemoterapi, efek samping treatment, koping, umur, kepercayaan spiritual, respon terhadap stress, serta ada atau tidak adanya dukungan interpersonal. Selain itu, diagnosa kanker itu sendiri dapat menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan kualitas hidup pada penderita kanker yang baru terdiagnosa, meliputi penurunan kualitas hidup dalam fisik, psikologis, sosial dan material lingkungan rumah, finansial dll Lu et al., 2007. Dalam dimensi spiritual kanker dapat mengakibatkan spiritual distress atau spiritual pain. Menurut Mcgrath 2004 pada fase awal seseorang didiagnosa menderita penyakit yang mengancam jiwanya kemudian menjalani berbagai treatment pengobatan yang menyakitkan dan menghadapi resiko yang besar dengan tindakan medis yang dijalaninya akan mengakibatkan timbulnya distress spiritual . Distress ini bahkan dapat membuat seseorang berpikir untuk melakukan bunuh diri karena mereka menganggap bahwa hidupnya sudah tidak memiliki arti.Seiring dengan perjalanan spiritualnya menurut Mcgrath 2004, kondisi ini akan mendorong seseorang untuk dapat mengeksplorasi kehidupannya dan menyadari betapa rapuhnya dirinya dan ini akan mendorong seseorang untuk 9 berpikir lebih jauh lagi tentang arti dan tujuan hidup mereka. Jika koping yang dilakukan berhasil maka perjalanan ini akan berakhir pada ditemukannya “spiritual comfort”.

2.1.5 Intervensi holistik bagi pasien kanker