Analisis Sistem pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Di PT. Bank bjb Cabang Utama Kantor Kas Samsat

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Sistem Informasi dan teknologi komputer beserta inovasi – inovasinya berkembang begitu pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Untuk dapat mengikuti perkembangan komputer dan banyaknya informasi tersebut, maka didalamnya diperlukan suatu pemahaman dan penganalisaan dan Sistem Informasi yang berkualitas mutunya.

Setiap instansi perusahaan, pemerintahan, ataupun institusi pasti membutuhkan suatu sistem informasi di dalam menjalankan aktivitas kerjanya agar teratur dan terarah, oleh karena itu dengan adanya analisis dan perencanaan Sistem Informasi akan membantu setiap institusi tersebut untuk mendapatkan suatu hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan serta cita – cita yang direncanakan.

Sebagai warga negara kita wajib dikenakan pajak yang berperiodekan satu tahun sekali dimana setiap wajib pajak dikenakan untuk membayar dimulai dari 0,5 % sampai 1.5 % sesuai dengan jenis kendaraan yang di pakai. Untuk pembayarannya itu sendiri wajib pajak dapat menggunakan jasa pelayanan memlalui Bank. Seperti halanya di Kantor Kas SAMSAT yang beralokasikan Jl. Soekarno Hatta no 528 Bandung. Untuk pembayaran pajak itu sendiri bekerja sama dengan pihak Bank bjb dengan ini wajib pajak dapat langsung membayar tanpa harus melewati proses yang lama. Karena perusahaan mengupayakan agar wajib pajak tidak harus melewati proses yang panjang untuk pembayaran pajak dan dapat memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak.

Kantor Bersama Samsat merupakan salah satu tempat pelayanan publik yang menangani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang akan selalu berubah harus menyesuaikan dengan kondisi perkembangan masyarakat yang selalu menuntut


(2)

2

adanya peningkatan pelayanan publik. Dengan asistem informasi publik maupun pegawai dapat dengan mudah mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan setiap saat karena informasi yang ada disimpan dengan rapi dan aman dalam basis data. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisa sistem yang sudah ada untuk kemudian diterjemahkan dalam bentuk sistem informasi .

Berdasarkan data – data dan uraian diatas maka penulis mencoba untuk Menganalisis Sistem Pembayaran Pajak. Oleh karena itu penulis mengambil judul

“ANALISIS SISTEM PEMBAYRAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PT. BANK bjb CABANG UTAMA KANTOR KAS SAMSAT”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

1. Masih terdapat kesalahan dalam mengecek data sehinnga salah pada pembayaran pajak kendaraan.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pembayran pajak kendaraan bermotor pada Bank bjb agar lebih efektif.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilakasanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengetahui sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor yang sedang berjalan pada Bank bjb.


(3)

3 1.4 Batasan Masalah

Pembatasan Ruang lingkup kerja praktek terkait sistem yang diusulkan untuk Bank bjb hanya pada upaya agar tidak repot ketika memperpanjang atau berurusan penyelesaian surat kendaraan kalau tidak melalui biro jasa, maka mencari petugas yang dikenal dekat yang bertugas di SAMSAT.

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi kerja Praktek : Bank bjb Kantor Kas SAMSAT Alamat perusahaan : Jl. Soekarno Hatta 528 Bandung

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek Perminggu

No Aktivitas Juli

1 Validasi Pembayaran PKB X X X X

2 Membuat Laporan Harian X X X X

3 Menyortir Uang X X


(4)

4 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, pertama adalah pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem yang kedua adalah pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan yang menekankan sistem pada prosedur menurut Jogiyanto (2002 : 15) mengindentifikasikan system sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen mendefinisikan:

Sistem menurut Davis system sebagai berikut:

“Sistem adalah sekumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi

untuk mencapai tujuan tertentu.”

Kedua kelompok definisi mengenai sistem ini adalah benar dan tidak bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang menekankan pada prosedur adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukukan suatu sasaran tertentu.

2.1.1 Elemen Sistem

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.


(5)

5 1. Orang

Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP

2. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

3. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, Unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.

4. Perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam tiga jenis utama :

a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

5. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.

6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data


(6)

6

bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data. 7. Komunikasi data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer dan pirant-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang terdiri dari:

1. Komponen – komponen (component).

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan komponen – komponen sistem berupa sub – sistem.

2. Batasan sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar sistem(environment)

Segala sesuatu diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi yang bersifat menguntungkan atau merugikan.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem dengan subsistem lainnya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya – sumber daya mengalir dari subsistem yang lain.


(7)

7 5. Masukan data (input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem yang berupa masukan perawatan (maentenance input), agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input) yang di proses untuk menghasilkan keluaran.

6. Keluaran (output)

Merupakan hasil dari energi yang telah di proses dan dapat di klarifikasikan antara lain menjadi output yang langsung.

7. Pengolah (proses)

Sistem mempunyai pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Dengan masukan yang ada dapat menghasilkan yang sesuai dengan apa yang di inginkan (cepat, tepat, akurat). Sasaran sistem sangat di tentukan oleh masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan. Karena suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Berikut klasifikasi sistem:

1. Sistem abstrak (abstrac system) dan sistem fisik (phyisical system).

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan


(8)

8

dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal :

a. Relevan (Relevancy)

Informasi yang diterima harus bermanfaat. b. Akurat (Accurancy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, jelas maksudnya karena pada saat penyampaian dari pengirim ke penerima kemungkinan terjadi banyak gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak informasi

c. Tepat waktu (Time liness)

Informasi datang ke penerima tidak boleh terlambat. d. Lengkap

Informasi yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun informasi yang tertinggal.

e. Mengurangi ketidakpastian

Informasi yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa kemungkinan yang ada.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi

“berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan

penting dalam sebuah sistem informasi.

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit


(9)

9

informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode yang dilakukan dalam sisten ini menggunakan pendekatan terstruktur dengan menggunakn Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram agar mempermudah dalam menjalankan analisis pembayaran pajak kendaraan bermotor yang sedang bejalan.

2.4.2 Alat Bantu Analisis 1. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flow Map mempunyai fungsi mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses),proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus).


(10)

10

Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini

berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta

kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan

sistem.” Kata “Siapa” dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan terminator), dan kata “apa” dilambangkan dengan aliran data (disebut dengan data flow), dan kata “sistem” dilambangkan dengan lingkaran (disebut

dengan process).

3. Data Flow Diagram

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan

konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat progra.

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa pertimbangan lingkungan fisik dimana dadta tersebut menglir atau dimana data terebut akan disimpan.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodelogi pengembangan yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data yaitu:

a. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis system.

b. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam system dan subsistem.

c. Mengkomunikasikan pengetahuan system yang ada dengan pengguna melalui aliran data

d. Menganalisis system yang digunakan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah diterapkan.


(11)

11 4. Kamus Data

Kamus data adalah daftar database dan table (bagian dari database) yang digunakan dalam aplikasi ini. Kamus data ini memuat informasi tentang:

1. Nama : adalah nama database / table nya

2. Deskripsi: adalah uraian singkat dari database / table tersebut 3. Struktur Data : adalah daftar fields (komponen data) yang ada dalam

database / table tersebut

4. Tipe Data Field : adalah jenis data dalam representasi komputer untuk

masing-masing data

5. Entity Relationship Diagram

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.


(12)

12 c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :

1). Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2). Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3). Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

2.5 Pengertian dan Fungsi Pajak

Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung. Pengetian pajak menurut bebetapa ahli :


(13)

13

Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terutang oleh wajibpajak membayarnya menurut peraturan derngan tidak mendapat imbalan kembali yang dapat ditunjuk secara langsung.

2. Prof. DR. Rachmat Sumitro,SH

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sector pemerintah berdasarkan undang-undang) (dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi)yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. Berdasarkan UU NO 34 THN 2000 tentang perubahan atas uu no 18b thn 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah maka jenis pajak untuk profinsi kabupaten, kota adalah sebagai berikut:

a. jenis pajak propinsi terdiri dari

1. Pajak kendraan bermotor dengan kendraan atas air, bbn kendraan bermotor dan atas air.

2. Pajak bahan bakar kendraan bermotor

3 Pajak pengeambilan dan pemanfaatan air bawh tanah dan permukaan

b. jenis pajak kabupaten kota

1 Pajak hotel, restoran, hiburan , pajak reklame, pajak penerangan jalan , pajak pengambilan bahan galian golongan c , pajak parkir. untuk lebih mendalami mata kuliah perpajakan secara garis besar kita harus mengetahui :

1. siapa yang dikenakan pajak( subjek pajak) 2. apa yang dikenakan pajak ( objek pajak) 3. berapa pajaknya (tariff pajak)


(14)

14 Fungsi budgetair

Fungsi budgeteir merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiscal yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perepajakan yang

berlaku “segala pajak untuk keperkuan negara berdasarkan undang-undang. Yang dimaksud dengan memasukkan kas secara optimal adalah sebagi berikut:

1. Jangan sampai ada wajib pajak/subjek pajak yang tidak membayar kewajiban pajaknya.

2. Jangan sampai wajib pajak tidak melaporkan objek pajak kepada fiskus.

3. Jangan sampai ada objek pajak dai pengamatan dan perhitungan fiskkus yang terlepas

Dengan demikian maka optimalisasi pemasukan dana ke kas negara tercipta atas usaha wajib pajak dan fiskus.

Fungsi regulerend

Atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi pajak dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu , dan sebagainya sebagai fungsi tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, mis : pajak atas minuman keras ditinggikan untuk mengurangi konsumsi fasilitas perpajakan sehingga perwujudan dari pajak regulerend yang terdapat dalam UU No I tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Contoh:

1) bea materai modal

2) bea masuk dan pajak penjualan 3) bea balik nama

4) pajak perseroan 5) pajak devident


(15)

15

2.5.1 Istilah-istilah umum (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)

1. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang bergerak;

2. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barang yang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor plat dasar kuning serta huruf dan angka hitam;

3. Kendaraan Bermotor alat-alat berat atau alat-alat besar adalah alat-alat yang dapat bergerak / berpindah tempat dan tidak melekat secara permanen;

4. Kepemilikan adalah hubungan hukum antara orang pribadi atau badan dengan kendaraan bermotor yang namanya tercantum di dalam bukti kepemilikan atau dokumen yang sah termasuk Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB);

5. Penguasaan adalah penggunaan dan atau penguasaan fisik kendaraan bermotor oleh orang pribadi atau badan dengan bukti penguasaan yang sah menurut ketentuan perundangan yang berlaku.

2.5.2 Objek Pajak (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)

Yang menjadi objek PKB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

Dikecualikan sebagai Objek Pajak

Dikecualikan sebagai objek pajak PKB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor oleh :

1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

2. Kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing, dan perwakilan lembaga-lembaga internasional dengan azas timbal balik;


(16)

16

3. Pabrikan atau importir yang semata-mata disediakan untuk dipamerkan atau tidak untuk dijual.

2.5.3 Subjek Pajak (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)

Yang menjadi subjek PKB adalah Orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor.

2.5.4 Dasar Pengenaan Pajak (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)

4. DPP PKB adalah perkalian antara Nilai Jual Kendaraan Bermotor dengan Bobot yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.

2. Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umum 3. Apabila harga pasaran umum diketahui, maka Nilai Jual Kendaraan Bermotor

ditentukan berdasarkan faktor-faktor :

a. Isi Silinder dan atau satuan daya kendaraan bermotor;

b. Penggunaan kendaraan bermotor, yang dihitung berdasarkan faktor tekanan gandar, jenis bahan bakar, jenis, penggunaan, tahun pembuatan, ciri-ciri kendaraan bermotor;

c. Jenis kendaraan bermotor; d. Merek kendaraan bermotor;

e. Tahun pembuatan kendaraan bermotor;

f. Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang diizinkan;

g. Dokumen impor untuk jenis kendaraan bermotor tertentu. Tarif PKB (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)

1. 1,5 % (satu koma lima persen) untuk kendaraan bermotor bukan umum; 2. 1 % (satu persen) untuk kendaraan bermotor umum;

3. 0,5 % (nol koma lima persen) untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.


(17)

17 PKB terutang = Tarif x DPP

Masa dan Saat PKB Terutang (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)

1. Pajak kendaraan bermotor dikenakan untuk masa pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut sejak saat pendaftaran kendaraan bermotor dimulai.

2. PKB dibayar sekaligus dimuka. 2.5.5 HUKUM PAJAK

Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerinth untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui kas negara. Sehingga hukum pajak tersebut merupakan hukum publik yang mengatur hubungan negara dan orang-orang atau badan-badan hukum yang berkewajiban membayar pajak.

Hukum pajak dibedakan atas: 1. Hukum pajak material

Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan tentang siapa yang dikenakan pajak dan

siapa-siapa yang dikecualikan dengan pajak dan berapa harus dibayar.

2. Hukum pajak formal

Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan bagaiman mewujudkan hukum pajak material menjadi kenyataan


(18)

18 BAB III ANALISIS SISTEM

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan a. Sejarah Bank bjb

Sejarah Pendirian - 1961

Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.

Perubahan Badan usaha - 1978

Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya


(19)

19

Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

Peningkatan Aktivitas - 1992

Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995

mempunyai sebutan “ Bank Jabar “ dengan logo baru. Perubahan Bentuk Hukum - 1998

Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Perluasan Bentuk Usaha – Dual Banking System 2000

Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.

Perubahan Nama dan Call Name Perseroan – 2007

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007


(20)

20

tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.

Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Kas SAMSAT

Kantor Kas SAMSAT merupakan salah satu kantor cabang pembantu yang resmi dibuka tanggal 16 Oktober 1995 dengan SK No. 51/SK-DIR/95, disebut SAMSAT karena dari setiap instansi yang terkait ada dalam satu kantor. Unsur yang terkait adalah DISPENDA, Polisi, Jasa Raharja, dan Bank bjb. Kegiatan yang dilakukan oleh Kantor SAMSAT yaitu menerima kas dan laporan pajak kendaraan bermotor yang telah dicocokan dengan pihak DISPENDA.

b. Produk dan jasa yang terdapat dalam proses bisnis bank bjb antara lain :

1. Produk treasury

2. Layanan transaksi luar negeri (kiriman uang/remittance) 3. Layanan transaksi luar negeri (trade finance & service) 4. Pendanaan

5. Layanan 6. Kredit

7. Produk dan layanan syariah

8. DPLK (dana pensiun lembaga keuangan c. Logo perusahaan


(21)

21 d. Budaya Perusahaan

Pernyataan budaya perusahaan :

“Mitra Usaha Menuju Sejahtera”

Sebagai pernyataan dari budaya perusahaan yang tercantum diatas, kami memiliki Pilar – pilar Budaya Perusahaan yang merupakan penjabaran atas Pilar Utama diatas sebagai acuan pokok bagaimana perilaku seluruh jajaran Bank Jabar dalam melakukan pengelolaan bisnisnya.

Pilar-pilar Budaya Perusahaan Bank Jabar ” sebagai berikut: a. Orientasi kepada pasar.

b. Pengelolaan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia. c. Pemenuhan kepentingan semua pihak ( stake holder ).

d. Peningkatan kualitas kinerja.

Intisari Butir-Butir Perilaku Budaya Perusahaan :

a. Bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berdisiplin sebagai wujud dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menguasai sistem dan prosedur, pengetahuan produk/jasa Bank dan menguasai keterampilan menjual serta berperan sebagai Pemasar. c. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif, kreatif, dinamis dan


(22)

22 d. Memelihara semangat kerja tim.

e. Mampu memberi layanan secara cepat, teliti dan ramah

f. Selalu berusaha memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan kerja sebagai kontribusi terbaik demi kemajuan Bank. g. Peduli terhadap masalah yang muncul dan menyelesaikannya secara

tepat dan cepat.

h. Terbuka terhadap perubahan dengan tetap menjaga pengendalian diri.

i. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tepat janji dan menjunjung tinggi etika pergaulan.

j. Bekerja secara profesional sesuai sistem dan prosedur.

k. Bersikap terbuka, memiliki rasa kebersamaan, toleran, dan menjaga keharmonisan antar sesama pegawai.

l. Memahami dan menguasai ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang rahasia Bank, rahasia perusahaan dan rahasia jabatan.


(23)

23 3.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.1


(24)

24 Struktur Organisasi di Kantor Kas SAMSAT

Dalam suatu perusahaan atau bank, tentunya ada kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan terarah. Salah satu fungsi manajemen itu adalah pengorganisasian, yaitu suatu proses penentuan dan pengelompokan, pengaturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara langsung didelegasi kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas.

Dengan adanya penyusunan organisasi tersebut, sebuah bank atau perusahaan dalam kegiatan dapat berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu bagian yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap yang berada di dalam perusahaan. Tanggung jawab dari setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing sangat menentukan dalam terwujudnya suatu kebersamaan yang serasi dan dapat mencapai hasil yang memuaskan.

3.2 Deskripsi Kerja

Berisi fungsi kerja dari tiap unit pada divisi/bagian tempat PKL, yang akan mendukung pada indikasi pelaku atau pengguna, proses, aliran data dan seterusnya. Setiap bagian yang terlibat di Bank bjb mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing, yaitu sebagai berikut :

1. Pemimpin Cabang

a. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas cabang dalam usaha memaswarkan produk dan jasa bank serta memberikan layanan unggulan kepada nasabah.

b. Melaksanakan seluruh tugas pokok cabang secara efektif dan efisien serta membina hubungan operasional dan mengamankan kepentingan cabang khususnya serta bank pada umumnya.


(25)

25

c. Melakukan pengembangan, pengendalian, dan pengelola administrasi secara efektif dan efisien.

d. Bertanggungajawab sepenuhnya dalam melaksanakan kepatuhan terhadap sistem prosedur, peraturan Bank Indeonesia, serta peraturan perundangan-undangan lainnya yang berlaku.

e. Bertanggungjawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi manajemen secara utuh, konsisten dan kontinyu.

f. Bertanggungjawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia dalam usaha meningkatkan prestasi dan mutu kerja pegawai.

g. Menyusun, mengumpulkan dan meminta penetapkan rencana kerja dan anggaran tahunan cabang dari kantor pusat.

2. Wakil Pemimpin Cabang

a. Melaksanakan seluruh fungsi pokok pada unit kerja yang berada dibawah penyelian wakil pemimipin cabang serta efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang telah ditetapkan oleh direksi.

b. Membina hubungan kerja yang baik dengan pihak intern maupun ekstern untuk menunjung kelancaran tugas bidang pelayanan dan operasional serta mengamankan selluruh kepentingan cabang.

c. Menyetujui pemberian kredit standar, garansi bank Full Cover, serta menandatangani dokumen-dokumen kredit standar dalam batas wewenang yang diberikan direksi.

d. Menyetujui penarikan tunai/non tunai yang lazim atas rekening nasabah dalam batas kewenangan yang diberikan direksi. e. Menandatangani cek atau penarikan dengan cara lain atas

rekening Bank Indonesia atau bank lain sesuai dengan batas dan wewenang yang telah ditetapkan direksi.


(26)

26

f. Mengusulkan tugas dan tanggungjawab pegawai serta melakukan rotasi pegawai cabang dibawah penyeliaan.

g. Menandatangi surat-surat dalam rangka aktivitas cabang, serta menandatangani laporan-laporan atas nama cabang sesuai dengan kewenangan yang berlaku.

3. Kepala Bagian Administrasi Kredit dan Jasa

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang administrasi.

b. Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan. c. Mengelola administrasi transaksi kliring

d. Mengelola administrasi transaksi jasa lainnya.

e. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia atau serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

f. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatan lainnya.

4. Seksi Administrasi Kredit

a. Menkoordinasikan usulan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bagian Administrasi Kredit dan Jasa

b. Mengelola administrasi perkreditan

c. Mengelola penerbitan Jaminan Bank dan Surat Keterangan Dukungan Bank.

d. Meneliti dokumen perkreditan e. Mengelola laporan perkreditan

f. Mengelola laporan unit secara periodik dan insidentil. 5. Pemimpin Bagian Pelayan dan Operasional

a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada di bawah penyeliaan pemimpin bagian pelayanan dan operasional secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan direksi.


(27)

27

b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak, baik pihak intern maupun pihak ekstern, yang dapat menunjang kelancaran tugas bidang pelayanan dan mengamankan seluruh kaepentingan cabang.

c. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap seksi pelayan tunai dalam kegiatan:

1) Menyusun dan merumuskan rencana kerja dan anggaran tahunan unit cabang serta tujuan yang akan dicapai. 2) Melayani semua jenis transaksi kas dan peminda

bukuan

3) Melayani pembelian dan penjualan valuta asing.

d. Menutup asuransi atas barang –barang jaminan kredit, harta tetap dan inventaris bank, asuransi jiwa nasabahnya atau pegawai kantor cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. Menyetujui pembayaran – pembayaran rutin cabang, biaya

pemeliharan dan atau perbaikan harta tetap dan inventaris, dalam batas wewenang yang diberikan direksi.

f. Menyetujui pemberian cuti atau izin dan ongkos perjalan cuti kepada pegawai cabang sesuai dengan batas dan kewenangan yang diberikan.

g. Menyetujui penarikan tunai/non tunai yang lazim atas rekening nasabah dalam batas kewenangan yang diberikan direksi. h. Meneyetujui semua bentuk setoran atas transaksi keuangan di

kantor Canang Utama, berikut dokumen dan warkat pembukaannya.

6. Pemimpin Kantor Kas SAMSAT

Pemimpin Kantor Kas PT. Bank bjb SAMSAT mempunyai tanggungjawab yang wajib dijalankan, antara lain :

a. Menyediakan informasikan mengenai produk dan jasa bank. b. Melayani semua jenis transaksi tunai dan pemindah bukuan. c. Melayani transaksi tabungan, kredit, dan deposito.


(28)

28

d. Mengadakan penjualan silang (cross selling) kepada nasabah atau calon nasabah.

e. Melakukan pembinaan kepada nasabah dana prima.

f. Menyelesaikan pembukuan serta administrasi dokumen ke cabang induk.

g. Menyusun data aktivitas kantor kas.

h. Melaksanakan perbaiakan temukan hasil pemeriksaan audit serta temuan kontrol intern cabang.

i. Menyusun laporan kinerja unit secara periodik maupun insidentil.

7. Bagian Teller yang ada di Kantor Kas SAMSAT

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawaban bagian teller harus berperan aktif dalam kegiatan :

a. Melayani transaksi – transaksi tunai dan pemindah bukuan. b. Memberiakan layanan unggul kepada nasabah.

c. Mengakses data dalam sistem.

d. Menyusunan data aktivitas pelayanan tunai.

e. Melaksanakan perbaiakan atau penyeleseian hasil pemeriksaan audit dan temuan kontrol intern cabang.

f. Menyusun laporan kinera unit secara periodik meupun insidentil.

8. Asisten Kantor Kas SAMSAT

Tugas asisten kantor kas adalah memberikan dukungan kepada pemimpin kantor kas serta aktif mengelola aktivitas pelayanan dan melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :

a. Menyusun dan merumuskan rencana kerka dan anggaran tahunan unit.

b. Melayani pembukaan dan penutupan tabungan. c. Melayani informasi mengenai produk dan jasa bank. d. Malayani setoran pajak atau penerimaan negara.


(29)

29 BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

Analisis praktek kerja lapangan harus meliputi atau menjelaskan tentang sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan pada perusahaan tersebut serta harus memperlihatkan masalah dan pemecahannya.

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan 4.1.1 Analisis Dokumen

1. Nama Dokumen : Surat Ketetapan Pajak Daerah PKB

Yang terdiri dari 5 rangkap mempunyai keterangan Nomor Polisi, Nama Pemilik, Alamat, No.Urut, No. SKUM, No Kohir, Merk, jenis, Tahun Pembuatan, Warna KB, Isi Silinder, Nomor Rangka, Nomer Mesin, No. BPKB, Bahan Bakar, Warna Bakar, Warna TNK, Masa Berlaku Biaya Yang Harus dibayar yang Lembar 1 untuk Wajib Pajak, Lembar 2 untuk Dispenda, Lembar 3 untuk Jasa Raharja, Lembar 4 untuk BKP dan Lembar 5 untuk SAMSAT. Surat keterangan ini digunakan sebagai bukti WP telah membayar pajak kendaraannya. 2. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran

Yang terdiri dari 1 lembar mempunyai keterangan yang harus di isi Nomer Polisi untuk mendaftarkan pembayaran Pajak.

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

a) Setelah formulir yang telah di isi oleh wajib pajak, kemudian WP menyerahkan formulir ke bagian pendaftaran untuk mendapatkan no antrian.

b) Setelah itu bagian pendaftaran menyerahkan ke bagian POLISI untuk mencocokan data yang sudah di isi oleh WP.


(30)

30

c) Jika data itu sudah cocok maka akan dilanjutkan ke DISPENDA untuk menentukan besarnya PKB, BBNKB baik pokok dengan atau dendanya lalu dibuatkan Nota Pajak yang terdiri 5 rangkap , jika tidak benar akan diserahkan ke Ruang Kontrol untuk memperbaiki data. d) Setelah dari Dispenda lalu diserahkan Ke Bank bjb. Bank bjb

menerima berkas dan Nota Pajak dari petugas Dispenda, lalu bank bjb memangil WP untuk melakukan pembayaran pajak.

e) Setelah WP membayar pajak akan divalidasi oleh pihak bank bjb nota pajak ke 1 ke bagian pengesahan, k2 ke dispenda, k3 Jasa raharja, k4 BKP dan Ke 5 ke SAMSAT.


(31)

31 4.1.2.1 Flowmap

WP Bag. Pendaftaran POLISI DISPENDA Ruang KontrolBKP Bank bjb Jasa Raharja Form

Pendaftaran

Meng isi Form

Form yang telah di isi +KTP+STNK+Nota

Pajak Lama

Form yang telah di isi +KTP+STNK+Nota

Pajak Lama

Form yang telah di isi +KTP+STNK+Nota Pajak Lama Menge cek data Sesuai?

Form yang telah di isi +KTP+STNK+Nota Pajak Lama Tidak Data Yang belum sesuai Ya Menentuka n jumlah pajak yang harus dibayar Nota Pajak

baru Pajak Nota baru

Pembayaran Pajak

Nota Pajak 3

Nota Pajak no 2

Nota Pajak no 1 +KTP+STNK Nota Pajak Valid Nota Pajak no 4 SAMSAT Nota Pajak no 5 Gambar 4.1


(32)

32 4.1.2.2 Diagram Konteks

SI Pembayaran DISPENDA

Bank bjb SAMSAT

BKP

Jasa Raharja Nota Pajak

Nota Pajak Valid

Nota Pajak Valid

Nota Pajak Valid

Nota Pajak Valid Nota Pajak Valid

Gambar 4.2

Diagram Konteks Pembayaran Pajak

4.1.2.3 Data Flow Diagram

1 Menentukan Jumlah Pajak yang Harus di

bayar

2 Pembayaran

Pajak

DISPENDA Bank bjb

F. Nota Pajak Valid

Data WP Nota Pajak

Nota Pajak

Nota Pjak Nota Pajak Valid

Nota Pajak Valid Nota Pajak Valid

Jasa Raharja

BKP SAMSAT

Nota Pajak Valid

Nota Pajak Valid

Gambar 4.3


(33)

33 4.1.2.4 Kamus Data

1. Nama Aliran Data : Data WP Deskripsi : Dok. Data WP Keterkaitan Proses : Dispenda-P1

Alias : -

Struktur Data : Kode_Form, Nopol, ID_STNK, ID_KTP 2. Nama Aliran Data : Nota Pajak

Deskripsi : Dok. Pajak

Keterkaitan Proses : P1-Bank bjb, Bank bjb-P2 Alias : Nota Pajak Valid

Struktur Data : Kode_Nota, Nomer Polisi, Nama Pemilik,

Alamat,

No.Urut,No. SKUM,No Kohir, Merk, jenis, Tahun Pembuatan, Warna KB, Isi Silinder, Nomor Rangka, Nomer Mesin, No. BPKB, Bahan Bakar, Warna Bakar, Warna TNK, Masa Berlaku Biaya Yang Harus dibayar.


(34)

34 4.1.2.5 Entity Relationship Diagram

WP Mendapatkan

Memilik

KTP

Nota Pajak

1 1

1 1

1 1

1

1

Gambar 4.4 ERD Pembayaran Pajak

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Pelayanan dalam pembayaran Pajak kendaraan bermotor sudah cukup baik karena sudah terkomputerisasi dalam pengerjaannya sehinnga dapat mempermudah dalam melakukan pembayaran pajak bagi pegawai dan WP. Agar para Wajib Pajak tidak malas untuk membayar pajak karena SAMSAT mempermudah WP membayar pajak melalui Bank bjb.

Apabila terjadi perbedaan penerimaan PKB, BBNKB dan SWDKLLJ anatara pisik uang yang ada dengan bukti yang tertera pada Nota Pajak, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Bank bjb. Pengadaan, pemeliharaan serta pengembangan prasaran dan sarana kantor bersama SAMSAT dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kemamppuan keuangan Daerah dibantu oleh (Persereo) A.K Jasa Raharja Jawa Barat dan Bank bjb. Ketertiban, kerahasiaan dan keamanan arsip keuangan Daerah dan Negara menjadi tanggungjawab bersama Instansi yang terkait dalam kantor bersama SAMSAT. Loket khusus


(35)

35

diadakanguna menampung permasalahan yang bersifat khusus. Selama dalam masa peralihan, fungsi kasir yang telah ada tetap berfungsi sebagai pembantu dan bertugas bersama-sama dengan petugas Bank bjb. Masih tedapat kesalahan dalam mengecek data dan harus menyulitkan WP yang aakan membayar pajak kendaraan bermotor yang harus mennunggu proses yang berjalan.


(36)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sebagai warga negara kita wajib dikenakan pajak yang berperiodekan satu tahun sekali dimana setiap wajib pajak dikenakan untuk membayar dimulai dari 0,5 % sampai 1.5 % sesuai dengan jenis kendaraan yang di pakai. Untuk pembayarannya itu sendiri wajib pajak dapat menggunakan jasa pelayanan memlalui Bank.

Proses pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan dapat dilakukan diKantor Bersama Samsat tempat pelayanan publik yang menangani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Kita dapat mudah mendapatkan pelayanan dengan baik. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang bergerak. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barang yang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor plat dasar kuning serta huruf dan angka hitam, Kendaraan Bermotor alat-alat berat atau alat-alat besar adalah alat-alat yang dapat bergerak / berpindah tempat dan tidak melekat secara permanen. Kepemilikan adalah hubungan hukum antara orang pribadi atau badan dengan kendaraan bermotor yang namanya tercantum di dalam bukti kepemilikan atau dokumen yang sah termasuk Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Penguasaan adalah penggunaan dan atau penguasaan fisik kendaraan bermotor oleh orang pribadi atau badan dengan bukti penguasaan yang sah menurut ketentuan perundangan yang berlakut.


(37)

37

Yang harus disiapkan dalam pembayaran pajak kendaraan : 1. Uang (Asli).

2. KTP (Asli+Fotokopi).

3. STNK & Lembar Pajak tahun sebelumnya (Asli+Fotokopi). 4. BPKB (Fotokopi), tapi yang asli tetep dibawa.

yang perlu di fotokopi, masing-masing difotokopi satu kali.

5.1 Saran

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan dalam laporan ini adalah :

1. Demi kelancaran dalam pembayaran pajak kendaraan layanan onine dalam jaringan ATM bersama perlu diperbaiki, karena sering mengalami gangguan yang menghambat proses penarikan Uang jika WP mendapat kekurangan membayar pajak kenderaan.

2. Walaupun sekarang Samsat Kelliling sudah dijalankan diharapkan datang ke tempat yang benar-benar jauh dari Samsat, agar WP dapat menjangkau pembayaran pajak kendaraan dengan mudah dengan begitu WP tidak terlambat dalam pembayaran hinnga tidak dikenakan denda yang dapat menambah beban biaya WP.

3. Sebaiknya pembayaran pajak kendaraan yang didahulukan adalah WP. Dibandingan dengan adanya perantara orang dalam itu akan menjadi tidak tertibnya pembayaran pajak kendaran.


(38)

ANALISIS SISTEM PEMBAYRAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PT. BANK bjb CABANG UTAMA KANTOR KAS SAMSAT

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Gina Agustina NIM. 10507247

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(39)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR SIMBOL ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ... 4

2.1.1 Elemen Sistem ... 4

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 6

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 7

2.2 Pengertian Informasi ... 7

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 8

2.4 Metode Pendekatan Sistem ... 9

2.4.1 Alat Bantu Analisis ... 9

2.5 Pengertian dan Fungsi Pajak ... 12

2.5.1 Istilah-istilah umum (PERDA Nomer 4 Tahun 2003) ... 15

2.5.2 Objek Pajak (PERDA Nomer Tahun 2003) ... 15

2.5.3 Subjek Pajak ... 16

2.5.4 Dasar Pengenaan Pajak (PERDA Nomer 4 Tahun 2003) ... 16


(40)

vi BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 18

3.2 Struktur Organisasi ... 23

3.2 Deskripsi Kerja... 24

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem ... 29

4.1.1 Analisis Dokumen ... 29

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 29

4.1.2.1 Flow Map ... 31

4.1.2.2 Diagram Konteks ... 32

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 32

4.1.2.4 Kamus Data ... 33

4.1.2.5 ERD ... 34

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 34

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA


(41)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipediaIndonesia.com/ Membuat Flowmap, Flowchart/ 8 Agustus 2010. http://nyobayoo.blogspot.com/2008/09/diagram-konteks.html/ 8 Agustus 2010.

http://www.untukku.com/artikel-untukku/perpanjang-stnk-dan-pembayaran-pajak-kendaraan-bermotor-untukku.html/8 Agustus 2010.

http://www.google.co.id/ Kamus data/ 8 Agustus.


(42)

iii KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalaammualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Berkat Rahmat danKarunia-Nyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul Analisis Sistem Pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor Di Bank bjb Cabang Utama Kantor Kas SAMSAT Yang

merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Sistem Informasi Jurusan Manajemen Informatika.

Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dalam hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu yang penulis miliki pada saat ini. Maka dari itu Allah tidak menciptakan hambanya sempurna, Karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan hanya dimiliki oleh hambanya untuk diperbaiki dimasa hidupnya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan Skripsi, yaitu:

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. , selaku Dekan Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, S.E., M.Si. , selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Citra Noviyasari, S.Si, MT. , selaku dosen wali kelas MI - 6 dan pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan serta membimbing penyusunan laporan ini.


(43)

iv 5. Staf karyawan Bank bjb, Jasa Raharja dan DISPENDA telah membantu kelancaran dalam pelaksanaan kerja praktek serta telah banyak membantu kelancaran penyusunan laporan ini,

6. Ayah, Ibu, dan Adikku tercinta, atas dukungan moril maupun materiil serta iringan doa meskipun jauh namun selalu menyertai sehingga dapat memudahkan penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan dengan balasan yang lebih baik. Atas segala bantuan dan jasa-jasa yang telah penulis terima, penulis

panjatkan do’a semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Besar harapan penulis, mudah-mudahan Laporan ini dapat memberikan sedikit manfaat khususnya bagi diri penulis sendiri untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan umumnya bagi pembaca sekalian.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung, Oktober 2010,


(44)

i ANALISIS SISTEM PEMBAYRAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

DI PT. BANK bjb CABANG UTAMA KANTOR KAS SAMSAT

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Gina Agustina NIM. 10507247

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(1)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR SIMBOL ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ... 4

2.1.1 Elemen Sistem ... 4

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 6

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 7

2.2 Pengertian Informasi ... 7

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 8

2.4 Metode Pendekatan Sistem ... 9

2.4.1 Alat Bantu Analisis ... 9

2.5 Pengertian dan Fungsi Pajak ... 12

2.5.1 Istilah-istilah umum (PERDA Nomer 4 Tahun 2003) ... 15

2.5.2 Objek Pajak (PERDA Nomer Tahun 2003) ... 15

2.5.3 Subjek Pajak ... 16

2.5.4 Dasar Pengenaan Pajak (PERDA Nomer 4 Tahun 2003) ... 16


(2)

vi BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 18

3.2 Struktur Organisasi ... 23

3.2 Deskripsi Kerja... 24

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem ... 29

4.1.1 Analisis Dokumen ... 29

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 29

4.1.2.1 Flow Map ... 31

4.1.2.2 Diagram Konteks ... 32

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 32

4.1.2.4 Kamus Data ... 33

4.1.2.5 ERD ... 34

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 34

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(3)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipediaIndonesia.com/ Membuat Flowmap, Flowchart/ 8 Agustus 2010.

http://nyobayoo.blogspot.com/2008/09/diagram-konteks.html/ 8 Agustus 2010.

http://www.untukku.com/artikel-untukku/perpanjang-stnk-dan-pembayaran-pajak-kendaraan-bermotor-untukku.html/8 Agustus 2010.

http://www.google.co.id/ Kamus data/ 8 Agustus.


(4)

iii KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalaammualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Berkat Rahmat danKarunia-Nyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul Analisis Sistem Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Di Bank bjb Cabang Utama Kantor Kas SAMSAT Yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Sistem Informasi Jurusan Manajemen Informatika.

Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dalam hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu yang penulis miliki pada saat ini. Maka dari itu Allah tidak menciptakan hambanya sempurna, Karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan hanya dimiliki oleh hambanya untuk diperbaiki dimasa hidupnya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan Skripsi, yaitu:

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. , selaku Dekan Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, S.E., M.Si. , selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Citra Noviyasari, S.Si, MT. , selaku dosen wali kelas MI - 6 dan pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan serta membimbing penyusunan laporan ini.


(5)

iv 5. Staf karyawan Bank bjb, Jasa Raharja dan DISPENDA telah membantu kelancaran dalam pelaksanaan kerja praktek serta telah banyak membantu kelancaran penyusunan laporan ini,

6. Ayah, Ibu, dan Adikku tercinta, atas dukungan moril maupun materiil serta iringan doa meskipun jauh namun selalu menyertai sehingga dapat memudahkan penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan dengan balasan yang lebih baik.

Atas segala bantuan dan jasa-jasa yang telah penulis terima, penulis

panjatkan do’a semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Besar harapan penulis, mudah-mudahan Laporan ini dapat memberikan sedikit manfaat khususnya bagi diri penulis sendiri untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan umumnya bagi pembaca sekalian.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung, Oktober 2010,


(6)

i ANALISIS SISTEM PEMBAYRAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

DI PT. BANK bjb CABANG UTAMA KANTOR KAS SAMSAT

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Gina Agustina NIM. 10507247

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG