Proses dekripsi memiliki cara yang sama sebagaimana proses enkripsi dilakukan, yang berbeda dari kedua proses ini adalah pada bagian penggunaan kunci,
jika pada enkripsi kunci yang digunakan adalah dari awal yaitu K
1
,K
2
,K
3
,...K
16
. Sedangkan untuk proses dekripsi adalah sebaliknya yaitu dari K
16
,K
15
,K
14
,...K
1
.
3.1.5 Analisis Sistem Proses
Pengamanan pesan teks ini menggunakan algoritma Data Encryption Standarddalam proses enkripsi dan menggunakan First Of File untuk proses penyisipan pesan ke file
citra. Untuksequence diagramproses enkripsi pesan dapat dilihat pada Gambar 3.5.
User Enkripsi
Dekripsi
1. Masukkan plaintext 2. Masukkan kunci
3. Output: Ciphertext 4. Masukkan citra
5. Output: stego image 6. Pilih lokasi penyimpanan stego image
7. File stego image tersimpan
Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses Enkripsi dan Penyisipan Pesan
Untuk proses ekstraksi dan dekripsi dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Universitas Sumatera Utara
User Ekstraksi
Dekripsi
1. Masukkan stego image 2. Output: ciphertext
3. Masukkan kunci 4. Output: plaintext asli
5. Pilih lokasi penyimpanan plaintext 6. File plaintext tersimpan
Gambar 3.6 Sequence Diagram untuk Proses Ekstraksi dan
Dekripsi Pesan
3.1.6 Flowchart Sistem
3.1.6.1 Flowchart Proses Enkripsi
Untuk mempermudah dalam memahami langkah-langkah proses enkripsi dengan menggunakan algoritma Data Encryption Standard penulis akan memisahkan
flowchart pembangkitan kunci internal Gambar 3.7 dan flowchart enkripsi Gambar 3.8 yang bisa dilihat sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
START Input Kunci
Eksternal Ubah kunci
menjadi bilangan biner
Kompresi menggunakan
matriks PC-1 C
D Left Shif
C
i
D
i
Kompresi menggunakan
matriks PC-2 K
END
Gambar 3.7 Flowchart Proses Pembangkitan Kunci Internal
Keterangan: Untuk memulai, user diharuskan untuk memasukkan kunci eksternal, dan untuk
menjalankan proses enkripsi, kunci eksternal 64 bit tersebut harus diubah menjadi kunci internal 48 bit terlebih dahulu. Setelah user memasukkan kunci eksternal 64
bit, maka kunci tersebut akan diubah kedalam bentuk biner dan kemudian di kompresi menjadi 56 bit menggunakan matriks permutasi kompresi PC-1 sehingga
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan dua buah blok yaitu C dan D
0.
Kemudian kedua buah blok tersebut digeser ke kiri menggunakan Left Shift, setelah melakukan pergeseran dan
digabungkan, maka menghasilkan C
1
,D
1
. C
1
,D
1
kemudian dikompresi lagi menjadi 48 bit menggunakan matriks permutasi kompresi PC-2 dan menghasilkan K
. START
Input plaintext
Ubah kedalam bentuk biner
Pengacakan dengan matrik
Initial Permutation IP
L dan R
Ekspansi R dengan matriks
ekspansi
XOR-kan ER
i-1
dan K
i
ER
i-1
A
i
Permutasikan dengan matriks P-
box PB
i
XOR-kan PB
i
dan L
i-1
R
i
L
i
= R
i-1
Inverse Initial Permutation IP
-1
kepada L
16
dan R
16
Ciphertext Konversi kedalam
kode ASCII Ciphertext
desimal
END B
i
Subtitusikan kedalam S-box
A A
Gambar 3.8 Flowchart Proses Enkripsi
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Dari flowchartproses enkripsi pada gambar 3.8dapat dilihat langkah-langkah untuk
melakukan enkripsi, user memasukkanplaintextyang kemudian diubah dulu kedalam bentuk biner setelah itu lakukanpengacakan menggunakan Initial Permutation IP dan
menghasilkan L dan R
yang kemudian ekspansikan ke tabel ekspansi sehingga menhasilkan blok 48 bit yaitu ER-
1
. ER-
1
kemudian di XOR kan dengan K untuk mendapatkan nilai A
i
. A
i
tersebut kemudian subtitusikan dengan tabel S-box sehingga menghasilkan blok 32 bit yaitu B
i
. Nilai B
i
dimutasikan dengan tabel P-box. PB kemudian di-XOR kan dengan L
-i-1
menghasilkan R
i
, dimana L
i
=R
i-1
. Setelah melakukan perulangan sebanyak 16 kali dan mendapatkan hasil sampai L
16
dan R
16
kemudian lakukan Invers Initial Permutation IP
-1
, maka akan menghasilkan ciphertext.
3.1.6.2 Flowchart Penyisipan Pesan.
Teknik steganografi yang digunakan untuk menyisipkan pesan kedalam file citra adalah First Of File.Untuk flowchart penyisipan pesan dapat dilihat pada Gambar 3.9
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
START
Ciphertext desimal
Cover image Penyisipan pesan
dengan teknik FOF
Stego image
END
Gambar 3.9 Flowchart Penyisipan Pesan pada Gambar
Keterangan : Ciphertextyang didapat dari proses enkripsi diubah kedalam bentuk desimal sesuai
kode ASCII agar dapat disisipkan ke file citra. Kemudian user memasukkan cover image, yaitu citra yang akan disisipkan pesan. Setelah itu dilakukan proses penyisipan
dengan teknik FOF, dan didapatlah stego image.
3.1.6.3 Flowchart Ekstraksi Pesan
Ekstraksi pesan adalah proses pengambilan kembali pesan yang tersimpandidalam stego image.Untuk flowchart dari ekstraksi pesan dapat dilihat pada Gambar 3.10
berikut.
Universitas Sumatera Utara
START
Masukkan Stego image
Proses ekstraksi pesan
Ciphertext
END
Gambar 3.10 Flowchart Ekstraksi Pesan
Keterangan : Awalnya usermemasukkan stego image kemudian proses ekstraksi pesan dilakukan.
Hasil dari proses ekstraksi merupakan ciphertext yang nantinya digunakan untuk proses dekripsi.
3.1.6.4 Flowchart Proses Dekripsi
Proses dekripsi akan setelah proses ekstraksi berhasil mengeluarkan ciphertext dari gambar. Langkah proses dekripsi dapat dilihat pada gambar 3.11.
Universitas Sumatera Utara
START Ciphertext
biner Pengacakan
dengan matrik Initial Permutation
IP L
dan R
Ekspansi R dengan matriks
ekspansi
XOR-kan ER
i-1
dan K
i
ER
i-1
A
i
Permutasikan dengan matriks P-
box PB
i
XOR-kan PB
i
dan L
i-1
R
i
L
i
= R
i-1
Inverse Initial Permutation IP
-1
kepada L
16
dan R
16
Plaintext biner
Konversi kedalam kode ASCII
Plaintext asli
END B
i
Subtitusikan kedalam S-box
A A
Gambar 3.11 FlowchartProses Dekripsi
Keterangan : Flowchart pada Gambar 3.11menunjukkan proses dari dekripsi pesan, untuk
penjelasan dekripsi sendiri merupakan kebalikan daripada proses enkripsi, dimana
Universitas Sumatera Utara
K
i
pada proses enkripsi dimulai dari K
1
, K
2
, K
3
,...,K
16
maka pada proses dekripsi adalah kebalikannya yaitu K
16
,K
15
,K
14
,...,K
1
.
3.1.7 Rancangan Antar Muka