BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun organisasi yang tujuannya semata-mata untuk memperoleh keuntungan
yang sebanyak-banyaknya. Kegiatan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari semakin banyak kebutuhannya, untuk itu kita
berusaha mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya agar kebutuhan kita dapat terpenuhi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut kita perlu
merencanakan agar perusahaan tersebut selalu mendapatkan laba minimal tidak merugi atau impas. Impas adalah keadaan suatu perusahaan yang pendapatan
penjualan sama dengan jumlah total biayanya, atau besarnya laba kontribusi sama dengan total biaya tetap, dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba
tetapi juga tidak menderita rugi atau rugi labanya sebesar nol Supriyono, 1989:153.
Perusahaan menggunakan penentuan
break even point
ini bertujuan untuk mengetahui biaya, tingkat penjualan dan volume produksi perusahaan apakah
mengalami keuntungan atau kerugian impas. Setelah itu perusahaan bisa menargetkan pada tingkat keberapa perusahaan memperoleh keuntungan.
Sehingga manajer bisa mengambil keputusan pada tingkat minimal penjualan perusahaan akan memproduksi. Hubungan biaya, laba, volume dalam
break even point
ini adalah untuk mengetahui seberapa besar laba yang akan diperoleh
1
apabila volume penjualan sebesar “X”, berapa volume penjualan paling sedikit yang harus dicapai supaya perusahaan tidak mengalami rugi, dan berapa batas
hasil penjualan agar perusahaan dapat melanjutkan usahanya. Jadi semua yang berhubungan dengan perubahan volume produksi akan mempengaruhi biaya dan
laba. Seorang manajer dapat menggunakan acuan
break event point
ini untuk proses perencanaan dan target untuk memperoleh laba. Dalam perhitungan
break even point
diperlukan data masalalu misalnya jumlah penjualan, produksi dan biayanya. Besarnya produksi akan berpengaruh pada biaya produksi secara
otomatis. Jadi setiap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, jumlah produksi akan berpengaruh pada tingkat laba.
Perusahaan akan berkembang tergantung pada tingkat laba yang diperoleh. Jika laba yang didapatkan dari tahun ketahun mengalami peningkatan berarti
perusahaan dapat berkembang, sebaliknya jika pendapatan yang di dapatkan dari tahun ketahun menurun maka perlu adanya evaluasi perencanaan laba kembali
dengan melihat penjualan dan jumlah yang diproduksi serta melihat biaya produksi mengalami kenaikan atau tidak.
Perencanaan laba bertujuan untuk menentukan berapa jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Perencanaan laba tersebut sangat penting bagi
perusahaan untuk mempertahankan kedudukannaya dalam persaingannya di dalam negeri maupun di luar negeri. Teknik yang dapat digunakan dalam
perencanaan laba yaitu teknik
break even point
yang akan dikaitkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biaya-volume-laba. Teknik ini dapat digunakan secara baik dalam perencanaan laba dalam jangka pendek. Pada prinsipnya
break even point
dan biaya-volume- laba mempunyai hubungan yang erat dengan konsep
margin of safety
. Selain perusahaan ingin mendapatkan laba yang tinggi, perusahaan juga
perlu mengetahui kondisi lingkungannya agar dalam proses perencanaan sampai hasil yang diperoleh tercapai tidak ada hambatan dari luar lingkungan, sehingga
perusahaan dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
B. Perumusan Masalah