2
BAB II TINJAUAN UMUM MALOKLUSI
KELAS II SKELETAL
2.1 Definisi dan Pengertian Maloklusi Skeletal
Maloklusi merupakan kata yang paling sering digunakan untuk anomali di dalam ortodontik yang hanya memberitahukan bahwa oklusi dalam keadaan tidak
benar, tidak membicarakan tentang oklusi yang sakit atau penyakit dari oklusi Van der Linden, 1987. Maloklusi adalah keadaan gigi yang tidak harmonis secara estetik
mempengaruhi penampilan seseorang dan mengganggu keseimbangan fungsi baik fungsi pengunyahan maupun bicara. Maloklusi umumnya bukan merupakan proses
patologis tetapi proses penyimpangan dari perkembangan normal Proffit, et.al., 2007.
Maoklusi Skeletal adalah penyimpangan hubungan rahang atas dan rahang bawah terhadap kranium yang disebabkan oleh disproporsi ukuran, bentuk atau posisi
rahang. Istilah untuk maloklusi skeletal dalam arah sagital ada 2 istilah yaitu pertama ;
Prognati=Proposisi=Protrusi maksila atau mandibula yaitu istilah yang menyatakan lebih
maju ke
anterior dibandi
ngkan dengan
normal dan
ke dua
: Retrognati=Retroposisi=Retrusi maksila atau mandibula yait
u istilah yang menyatakan lebih mundur ke posterior dibandingkan dengan normal. Istilah untuk
maloklusi skeletal dalam arah transversal yaitu Crossbite dapat ke bukal atau lingualpalatinal, unilateral atau bilateral. Istilah untuk maloklusi skeletal dalam arah
vertikal yaitu High Angle=Posterior Rotation=Divergen=Clockwise Rotation dan Low Angle=Anterior Rotation=Konvergen=Anticlockwise Rotation Moyers, 1988 ;
3
Proffit, et.al., 2007.
SNA : 84, SNB : 74, ANB : 10 SNA : 78, SNB : 87, ANB : - 9
Gambar 2.1 Maloklusi skeletal dalam arah sagital
Gambar 2.2 Maloklusi skeletal dalam arah transversal
4
HIGH ANGLE=POSTERIOR ROTATION, LOW ANGLE=ANTERIOR ROTATION= DIVERGEN = CLOCKWISE ROTATION KONVERGEN=ANTICLOCKWISE ROTATION
Gambar 2.3 Maloklusi skeletal dalam arah vertikal
Teknik analisis maloklusi skeletal menggunakan roentgen foto kepala sefalogram kemudian dilakukan prosedur penapakan tracing.
Klasifikasi maloklusi skeletal dibagi 3 kelas yaitu pertama : kelas I skeletal adalah dimana relasi rahang atas dan rahang bawah terhadap kranium normal, ke dua :
kelas II skeletal adalah dimana relasi rahang atas lebih ke anterior dari rahang bawah, ke tiga : kelas III skeletal adalah dimana relasi rahang bawah lebih ke anterior dari
rahang atas Moyers, 1988. Pada makalah ini yang dibahas adalah perawatan maloklusi kelas II skeletal
dengan kombinasi aktivator-headgear.
2.2 Klasifikasi dan Etiologi Maloklusi Kelas II Skeletal