TA : Rancang Bangun Aplikasi Visualisasi dan Administrasi Manajemen Parkir pada Suatu Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Salah satu mall di Surabaya).
(STUDI KASUS : Salah satu mall di Surabaya)
Nama : Faizal Ardiana NIM : 06.41010.0109 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
vii
Parkir gedung yang ada di pusat perbelanjaan yang ada di Surabaya sering menimbulkan kekecewaan yang dirasakan oleh customer pengguna parkir. Pencarian lokasi parkir yang dilakukan selama ini dengan cara berputar – putar dari lantai bawah sampai lantai atas bahkan turun lagi dan tidak jarang terjadi perebutan lokasi parkir antar customer parkir sangat merepotkan untuk malakukan parkir..Parkir gedung yang ada di mall – mall disurabaya rata – rata memiliki tinggi lebih dari 3 lantai, banyaknya lanti parkir yang ada juga bisa menimbulkan masalah. Masalah yang ada ialah tidak jarang customer lupa dimana memarkirkan kendaraannya hal itu cukup merepotkan bagi para customer yang sudah kelelahan setelah berkegiatan di mall,
Untuk memecahkan masalah yang ada diatas dibuatlah sebuah aplikasi yang mampu untuk memberikan lokasi parkir yang kosong secara otomatis, yang dapat diterapkan disemua parkir gedung yang ada di mall, informasi mengenai berapa lokasi parkir yang tersedia bisa dilakukan dengan penggunaan sms gateway, selain untuk memberi informasi lokasi parkir yang tersedia sms gateway digunakan juga untuk mengetahui lokasi dimana mobil diparkir dan waktu tidak tebuang percuma untuk mencari lokasi parkir.
Dari implementasi dan evaluasi yang dilakukan, aplikasi sistem parkir yang dibuat telah mampu untuk memberikan lot parkir yang kosong dengan mencari lot parkir kosong dari lantai terbawah sampai lantai teratas yang ada pada database tempat parkir, sistem parkir juga mampu memberikan informasi berupa berapa lokasi parkir yang kosong serta dapat digunakan untuk mencari lokasi dimana mobil yang telah di parkir dengan cara mengirimkan SMS pada nomer yang telah ditentukan sebelumnya dan mendapatkan balasan berupa SMS informasi yang dibutuhkan.
(3)
x
Abstrak ... vii
Kata Pengantar ... viii
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Gambar ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Pembatasan Masalah ... 5
1.4. Tujuan ... 6
1.5. Manfaat ... 6
1.6. Sistematika Penulisan ... 7
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Gedung parkir... 9
2.2. Parkir ... 10
2.3. Sistem Parkir ... 10
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14
2.4.1. Sistem ... 14
2.4.2. Analisis dan Perancangan Sistem ... 15
2.4.2.1Entity Relationship Diagram (ERD) ... 15
2.4.2.2Data Flow Diagram (DFD) ... 17
(4)
xi
2.5.2 Sistem Basis Data ... 19
2.5.3 Database Management Sistem ... 20
2.6. Interaksi Manusia dan Komputer ... 22
2.7. Short Message Service (SMS) ... 23
2.7.1 Karakteristik SMS ... 23
2.7.2 Layar Aplikasi SMS ... 24
2.7.3 SMS Gateway ... 25
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM TUGAS AKHIR 3.1. Analisa Permasalahan ... 27
3.1.1 Model Pengembangan ... 28
3.2. Perancangan Sistem ... 36
3.2.1. Diagram Alir Data ... 37
3.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 44
3.2.3. Struktur Data Base ... 46
3.3. Rancangan Input Output ... 52
3.3.1 Desain Form Utama ... 52
3.3.2 Desain Form Master Biaya Parkir ... 54
3.3.3 Desain Form Master Denda ... 55
3.3.4 Desain Form Master Karyawan ... 56
3.3.5 Desain Form Daftar Pengguna SMS ... 58
3.3.6 Desain Form Daftar Pengguna Parkir ... 60
(5)
xii
3.3.10 Desain Form Pilih Form Member VVIP ... 67
3.3.11 Desain Form Pilih Form SMS Gateway ... 68
3.3.12 Desain Form Laporan ... 70
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem ... 71
4.1.1. Persiapan Piranti Keras ... 71
4.1.2. Persiapan Piranti Lunak ... 72
4.2. Implementasi ... 73
4.2.1. Form Utama ... 73
4.2.2. Form Login ... 74
4.2.3. Form Admin ... 75
4.2.4. Form Setting SMS Gateway ... 76
4.2.5. Form Master ... 77
4.2.6. Form Master Kota ... 78
4.2.7. Form Master Biaya ... 79
4.2.8. Form Master Denda ... 80
4.2.9. Form Master Member ... 81
4.2.10.Form Master Tempat Parkir ... 82
4.2.11.Form Master Lokasi Parkir VVIP ... 83
4.2.12.Form Transaksi ... 84
4.2.13.Form Transaksi Parkir Masuk ... 85
(6)
xiii
4.2.17.Form Laporan Utama ... 89
4.2.18.Form Laporan Pendapatan Member ... 90
4.3. Pembahasan dan Evaluasi ... 91
4.3.1. Pembahasan ... 92
4.3.2. Evaluasi ... 93
BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 94
5.2. Saran ... ... 95 Daftar Pustaka
(7)
xiv
Tabel 3.1 Tabel MASTER_BIAYA_PARKIR ... 47
Table 3.2 Tabel MASTER_ DENDA ... 47
Table 3.3 Tabel MASTER_KARYAWAN ... 48
Table 3.4 Tabel DAFTAR_PENGGUNA_SMS ... 48
Table 3.5 Tabel TRANSAKSI_PARKIR ... 49
Table 3.6 Tabel DAFTAR_PENGGUNA ... 50
Table 3.7 Tabel MASTER_MEMBER ... 50
Table 3.8 Tabel MASTER_LOKASI_PARKIR ... 51
(8)
xiv
Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir ... 13
Gambar 2.2 Simbol Ekternal Entity ... 17
Gambar 2.3 Simbol Data Flow ... 18
Gambar 2.4 Simbol Proses ... 18
Gambar 2.5 Simbol Data Strore ... 18
Gambar 3.1 Blok Diagram Penentuan Lokasi Parkir ... 28
Gambar 3.2 Systemflow Masuk Parkir ... 30
Gambar 3.3 Flowchart Penentuan Lokasi Parkir ... 31
Gambar 3.4 Systemflow Keluar Parkir ... 33
Gambar 3.5 Systemflow Pencarian Parkir ... 34
Gambar 3.6 Flowchart Pencarian Parkir ... 35
Gambar 3.7 Rancangan Arsitektur Hardware ... 36
Gambar 3.8 Context Diagram ... 37
Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 0 ... 39
Gambar 3.10 Data Flow Diagram Level 1 Cari Lokasi Parkir ... 42
Gambar 3.11 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Kapasitas Parkir ... 43
Gambar 3.12 Data Flow Diagram Level 1 Keuangan ... 43
Gambar 3.13 Conceptual Data Mode (CDM) ... 45
Gambar 3.14 Physical Data Model (PDM) ... 46
Gambar 3.15 Desain Form Utama ... 53
Gambar 3.16 Desain Form Master Biaya Parkir ... 55
(9)
xv
Gambar 3.20 Desain Form Daftar Pengguna Parkir ... 61
Gambar 3.21 Desain Form Master Member ... 63
Gambar 3.22 Desain Form Lokasi Parkir ... 64
Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Parkir Masuk ... 66
Gambar 3.24 Desain Form Transaksi Parkir Keluar ... 66
Gambar 3.25 Desain Form Pilih Form VVIP ... 68
Gambar 3.26 Desain Form SMS Gateway ... 69
Gambar 3.27 Desain Laporan Transaksi Pengguna Parkir ... 70
Gambar 4.1 Form Utama ... 73
Gambar 4.2 Form Login ... 74
Gambar 4.3 Form Admin ... 75
Gambar 4.4 Form Setting Sms gateway ... 76
Gambar 4.5 Form Menu Master ... 77
Gambar 4.6 Form Master Kota ... 78
Gambar 4.7 Form Master Biaya ... 79
Gambar 4.8 Form Master Denda ... 80
Gambar 4.9 Form Master Member ... 81
Gambar 4.10 Form Master Tempat parkir ... 82
Gambar 4.11 Master Lokasi Parkir VVIP ... 83
Gambar 4.12 Form Transaksi ... 84
Gambar 4.13 Form Transaksi Masuk Parkir ... 85
(10)
xvi
Gambar 4.17 Form Laporan Utama ... 89 Gambar 4.18 Laporan Pendapatan Member... 90
(11)
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini perkembangan pengguna kendaraan pribadi khususnya mobil banyak mengalami peningkatan. Seiring bertambahnya jumlah kendaraan pribadi sekarang ini membuat kebutuhan lahan sebagai sarana parkir semakin meningkat, peningkatan jumlah kendaraan yang akan menggunakan lahan parkir kadang tidak diimbangi dengan ketersedian lahan parkir terutama parkir gedung.
Pada awalnya lahan parkir yang tersedia hanya di tepi jalan atau di lapangan tetapi seiring perkembangan jaman dan pusat – pusat perbelanjaan yang semakain banyak bermunculan maka tidak memungkinkan memarkir kendaraan di tepi jalan atau lapangan yang sangat terbatas. Akhirnya lahan parkir dibuat menyatu dengan pusat perbelanjaan tersebut yang bertingkat dan berlot – lot sehingga sangat mengefesienkan penggunaan lahan kosong sebagai lokasi parkir dan parkir menjadi teratur dan rapi.
Perkembangan sistem parkir yang ada saat ini sudah sangat maju sangat pesat, beberapa Negara di eropa dan asia sudah memiliki sistem parkir yang bisa mengefisienkan penggunaan lahan parkir. Salah satu Negara di asia yang bisa dijadikan contoh adalah jepang, jepang memiliki parkir mobil yang otomatis yang diberinama Underground Round Automated dengan cara kerja mobil hanya diletakkan pada suatu gerbang yang disediakan lalu pemiliki mobil memasukkan kartu atau membayar sejumlah uang dan mendapatkan karcis dari mesin parkir,
(12)
lalu dengan otomatis mobil akan diletakkan oleh tangan-tangan robot yang bekerja secara otomatis meletakkan mobil pada lot yang kosong. Jika pemilik mobil ingin mengambil mobilnya tinggal menyerahkan karcis yang telah diperoleh secara otomatis mobil akan diletakkan pada posisi yang sama pada gerbang yang tadi melakukan parkir.
Di Indonesia memiliki sistem parkir yang disebut Tower Parking System Puzzle atau parkir otomatis dengan sistem bersusun yang diterapkan di parkir mobil RSCM Kencana di Jakarta sejak tahun 2010 dan memiliki cara kerja yang sama dengan parkir yang ada di jepang, tetapi parkir yang ada di kota Surabaya saat ini sebagaian besar menggunakan gedung, dengan banyaknya parkir gedung yang ada sering terjadi masalah dalam pencarian lokasi parkir dan kurangnya informasi berapa lokasi parkir yang masih tersedia.
Dalam tugas akhir ini akan membuat sistem yang memudahkan penggunanya untuk melakukan parkir kendaraan, dengan studi kasus lahan parkir salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.
Dengan cara mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding, jenis parkir ini lebih terukur daripada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus
(13)
dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir.
Tidak mudah mendapat informasi ruangan parkir yang kosong di gedung pusat perbelanjaan di Surabaya. Sering kali para pengunjung pusat perbelanjaan kesusahan ketika hendak memarkir mobilnya di pusat perbelanjaan tersebut. Penyebabnya adalah ruang parkir sudah dipenuhi mobil-mobil pengunjung lainnya sehingga para calon pengguna lahan parkir harus berputar-putar terlebih dahulu mencari tempat yang kosong atau terpaksa mencari tempat parkir di luar gedung.
Minimnya informasi ruang parkir kendaraan di lahan parkir menjadikan para pengendara yang ingin memarkirkan kendaraannya menjadi kerepotan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan informasi melaluin pengiriman SMS (short message service) yang akan mendapat balasan berupa jumlah lahan parkir yang kosong, sehingga pengguna jasa parkir dapat memprediksikan dimana akan parkir sesuai informasi yang telah didapat setalah mengirim SMS.
Setelah sampai dipintu masuk sesuai informasi dari SMS yang didapat pengguna jasa layanan parkir dapat melakukan transaksi parkir. Pengguna jasa layanan parkir akan memberikan lot parkir secara acak dimulai dari lantai terbawah untuk customer biasa dan untuk member diberikan hak untuk memilih lokasi parkir yang ada yang disediakan untuk member. Saat pemberian karcis parkir akan tertera posisi dimana customer bisa memarkir kendaraannya. Dengan adanya sistem informasi ini selain dapat memudahkan calon pengguna parkir untuk memarkirkan mobilnya dan dapat mengurangi waktu yang hilang untuk
(14)
mencari ruang parkir yang kosong, pihak pengelola lahan parkir akan juga terbantu dengan laporan – laporan yang disediakan oleh sistem informasi ini.
Pada tugas akhir ini dibuat aplikasi pendeteksi ketersediaan tempat parkir yang masih kosong, rekap laporan setiap bulan dan informasi berupa SMS. Dengan demikian, pekerjaan mencari tempat parkir kosong dilakukan secara otomatis berdasarkan rekap laporan serta pengelola dapat memprediksi akankah menambah jumlah tempat parkir yang sudah ada saat ini untuk mengantisipasi penambahan pengguna jasa layanan parkir. Sebagai petunjuk lokasi tempat parkir yang masih kosong ditandai dengan visualisai pada layar yang memiliki warna yg berbeda.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah untuk pembuatan sistem informasi ini, yaitu bagaimana merancang dan membangun suatu aplikasi parkir yang mampu menentukan lokasi parkir secara otomatis, aplikasi yang dapat memberikan informasi berupa SMS dan aplikasi yang mampu memberikan rekap laporan yang dapat menjadi refrensi untuk mengambil keputusan.
(15)
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi ini hanya dapat mengidentifikasi banyak lahan parkir kosong. 2. Aplikasi ini hanya dapat mengidentifikasi lokasi lahan parkir yang kosong. 3. Aplikasi ini hanya dapat membantu memprediksi jumlah lahan parkir yg
dibutuhkan pada tahun – tahun kedepannya dengan rekap laporan yang dihasilkan .
4. Aplikasi ini hanya digunakan untuk jasa parkir dengan pembayaran fixed . 5. Aplikasi ini hanya diterapkan pada pusat perbelanjaan yang mempunyai parkir
gedung.
6. Aplikasi ini hanya membalas SMS jumlah tempat parkir yang kosong tanpa menunjukkan lokasi parkirnya dan lokasi mobil yang telah diparkir.
7. Laporan keuangan disampaikan secara gelobal tidak terperinci.
8. Aplikasi ini menampilkan 10 lot parkir disetiap lantainya dan lantai parkir sebanyak 2 lantai.
(16)
1.4. Tujuan
Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk merancang dan membangun suatu aplikasi yang dapat menentukan lokasi parkir secara otomatis, aplikasi yang mampu menampilkan peta lokasi parkir, aplikasi yang dapat memberikan informasi berupa sms baik info lokasi parkir maupun info lokasi dimana mobil diparkir dan aplikasi yang mampu memberikan laporan yang dapat menjadi data pendukung untuk manajer dalam mengambil keputusan.
1.5. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat penulis ambil dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Diharapkan dari penyusunan Tugas Akhir ini dapat memberikan bantuan pada pengelola jasa layan parkir untuk mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dan memprediksi apakah perlu dilakukan penambahan jumlah lahan parkir untuk kedepannya
2. Manfaat Teoritis a. Bagi Penulis
Menjadi sebuah sarana implementasi ilmu yang telah didapat selama masa kuliah.
b. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penyusunan Tugas Akhir ini dapat menjadi tambahan perbendaharaan perpustakaan STIKOM Surabaya, sehingga dapat
(17)
bermanfaat bagi mahasiswa lain yang mencari referensi untuk penyusunanan Tugas Akhir sejenis.
c. Bagi Masyarakat
Dapat mengetahui ketersedian lahan parkir yang ada dan memudahkan pencarian lokasi parkir sehingga dapat menghemat waktu untuk memarkirkan kendaraan serta mengurangi kemacetan saat parkir.
1.6. Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun dalam lima bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat serta Sistematika Penulisan laporan Tugas Akhir.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisikan teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi sistem yaitu pengertian sistem parkir, SMS gateway dan interaksi antara manusia dan komputer.
BAB III : PERANCANGAN SISTEM
Berisikan tentang tahapan analisis sistem, rancangan Contex Diagram dilanjutkan Data Flow Diagram sampai lowest level dan dilanjutkan sampai dengan ERD dan pengujian sistem.
(18)
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Berisikan tentang cara mengimplementasikan sistem dan pengujian terhadap sistem yang dibuat. Uji coba mencakup proses masuk parkir, penentuan lokasi parkir, pengosongan lokasi parkir, proses keluar parkir dan pelaporannya.
BAB V : PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari Tugas Akhir, serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.
(19)
9 2.1 Gedung Parkir
Gedung parkir adalah gedung yang khusus dibangun untuk tempat parkir kendaraan, dengan demikian pemakaian lahan terutama di kawasan pusat kota dapat dilakukan secara efisien. Gedung parkir dapat dikombinasikan dengan pusat kegiatan, dimana lantai basement dan beberapa lantai di atasnya digunakan untuk parkir dan selanjutnya di atasnya ditempatkan bangunan pusat kegiatan seperti pertokoan, perkantoran dan pusat kegiatan lainnya.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam desain gedung parkir, yaitu: Untuk bisa naik dan turun antar lantai digunakan rampa dengan kelandaian tertentu dan dikelompokkan atas:
1. Rampa di dalam gedung, yang menghubungkan lantai dengan lantai dengan kelandaian 15 % dan harus ditambah dengan kelandaian yang lebih kecil pada awal dan akhir rampa sebesar 8 sampai 9 % untuk menhindari tersangkutnya bemper depan atau belakang sedan.
2. Rampa di luar gedung, biasanya berbentuk spiral ditempatkan di kedua sisi gedung bila satu arah atau disalah satu sisi bila rampa spiral ini dibuat untuk arus dua arah.
3. Lift kendaraan, untuk menaikkan atau menurunkan kendaraan ke lantai parkir. Perangkat ini biasanya ditempatkan pada gedung parkir yang lahannya sangat terbatas.
(20)
2.2 Parkir
Menurut PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DAN RETRIBUSI
PARKIR, parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara. Tempat Parkir adalah fasilitas parkir kendaraan yang disediakan, baik yang berada di tepi jalan umum, gedung, taman dan pelataran. Dalam PERDA tempat parkir dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Tempat Parkir Insidentil
Tempat Parkir Insidentil, adalah tempat parkir di tepi jalan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah secara tidak tetap atau tidak permanen karena adanya suatu kepentingan atau keramaian.
2. Tempat Parkir Khusus
Tempat Parkir Khusus adalah tempat yang secara khusus disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi pelataran/lingkungan parkir, taman parkir dan gedung parkir.
3. Tempat Parkir Wisata
Tempat Parkir Wisata adalah tempat khusus parkir yang disediakan untuk melayani dan menunjang kegiatan wisata.
2.3 Sistem Parkir
Menurut Herus (1998:55-56) fasilitas parkir dapat dibedakan menjadi fasilitas parkir di jalan dan di luar jalan. Parkir di luar jalan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : pelataran parkir dan garasi parkir. Setiap fasilitas jenis parkir, keuntungan dan kerugian haruslah dianalisa sesuai dengan potensi lokasi
(21)
tempat fasilitas parkir tersebut berada. Tentang jumlah ruang parkir yang harus tersedian disuatu lokasi dapat didekati dari :
a. Kebutuhan fungsional yang sesuai dengan jenis kendaraannya
b. Ruang cadangan, merupakan ruang gerak dari kendaraan tersebut saat memarkir.hal ini tergantung dari besar sudut parkir terhadap arah poros jalan (parkir melintang/pararel), memanjang (sejajar) ataupun membentuk sudut tertentu.
c. Laju rata-rata kendaraan (kendaraan/jam)
d. Waktu rata-rata untuk memarkir kendaraan, hal ini tentunya tergantung dari lokasi parkir di luar gedung atau di dalam gedung.
e. Jam petugas parkir yang bertugas.
Sistem perparkiran yang ideal adalah sistem yang memperhatikan fungsi kawasan, fungsi pelayanan jalan, volume lalu lintas dan arah pergerakan. Pendekatan lain dalam menentuan kebutuhan ruang parkir yang dikaitkan dengan fungsi bangunan adalah menggunakan pendekatan L/srp. Secara teoritis kebutuhan jumlah ruang parkir dapat dihiyung menggunakan metode ratio R = L/srp. Metode ratio tersebut didasarkan dari perbandingan luas lantai bangunan (L) dengan perunit satuan ruang parkir (srp), yang terbagi dalam seksi-seksi jalan atau blok parkir (Purwadi, 2000).
Beberapa jenis parkir ditinjau dari lokasinya dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Crub Parking : parkir di tepi jalan. Merupakan cara tradisional bagi pusat kota yang padat. Cara ini dapat ditempuh bila intensitas kegiatan kota berada pada
(22)
tepi luar blok dan bila badan jalan masih cukup untuk sirkulasi secara keseluruhan.
b. Continous Ring : merupakn muti storage garage yang menambah rasio keuntungan utama dan ruang parkir dan mempertahankan jarak minimum untuk berhalan kaki. Bentuk parkir semacam ini akan dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh suatu ketentuan zoning. Sistem zoning menentukan kebutuhan parkir perbangunan, sehingga akan mendorong terbentuknya garasi untuk kantor, basement untuk garasi kantor sewa dan pusat perbelanjaan.
c. Tempat parkir daerah sub-urban : merupakan tempat parkir mobil bagi pusat perbelanjaan didaerah sub urban, biasanya mengalir tiga per empat dari jumlah total mobil ke jalan bessar disekitarnya di dalam satu jam atau kurang. Kesulitan garasi di tengah kota akan mendorong terbentuknya parkir seperti ini. Untuk parkir semacam ini paling tidak pintu masuk keluarnya mobil ke area parkir memiliki jarak lebih dari 50 meter terhadap persimpangan jalan. d. Park Ride System : bentuk parkir semacam ini hamper sama dengan jenis
parkir sub-urban, namun lebih diutamakan untuk melayani pengguna yang akan ke downtown sehingga persyaratannya harus berdekatan dengan angkutan umum masal (mass transportation system). Peletakkan terbaik adalah pada tepi luar kota, sehingga bis kota atau jenis yang lain dapat melintasi sedikitnya 2(dua) buah parkir.
Gambar 2.1 pada halaman 13 merupakan gambaran satuan runag parkir yang secara teoritis pengertian satuan parkir (srp) adalah kebutuhan luas tempat
(23)
parkir satu kendaraan tertentu dalam satu kawasan parkir atau fasilitas parkir tertentu yang didasarkan atas :
a. Dimensi standart kendaraan yang lebih mengarah pada ukuran panjang dan lebar kendaraan.
b. Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal pada setiap kendaran parkir.
c. Lebar bukaan pintu kendaraan yaitu kondisi kendaraan yang parkir pada saat pintu dibuka, juga dihitung/diukur untuk menghitung kebutuhan srp.
Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir (Studi Sistem Perparkiran di Kodya Malang, jurnal teknik)
Berdasarkan ketentuan standart parkir pada point a, b dan c, maka dapat ditentukan luas dan ruang parkir yang ideal dalam suatu peruntukan kegiatan-kegiatan tertentu. Sehingga sistem perparkiran dapat diatur dan dikendalikan sedemikian rupa sehingga dapat diketehui berapa besar retribusi yang dapat dihasilkan dari suatu luasan lahan parkir tertentu.
(24)
Informasi parkir melalui internet dan sms, Perkembangan komunikasi melalui internet dan sms sudah sedemikian majunya untuk memberikan informasi keberadaan ruang parkir kepada pengguna ditempat tujuan sehingga sekarang dibeberapa negara seperti di Jepang, Amerika Utara dan Jerman dapat diperoleh informasi ketersediaan ruang parkir yang kosong.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
(25)
2.4.2 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
2.4.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu:
(26)
a. Simple Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
b. Composite Atribute
Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya Umur (tanggal lahir).
d. Multi Value Atribute
Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA). e. Null Value Atribute
Null value atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah). Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
(27)
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
2.4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.
DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003:241).
Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain : a. Eksternal Entity
Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.
(28)
b. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 2.2 merupakan simbol Data Flow.
Gamabar 2.3 Simbol Data Flow Process
Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 2.3 merupakan simbul Process.
Gambar 2.4 Simbol Process c. Data Store
Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Gambar 2.4 merupakan simbol file penyimpanan/data store.
(29)
2.5 Konsep Dasar Basis Data 2.5.1 Database
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
2.5.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
(30)
Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.5.3 Database Management System
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri
(31)
sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
(32)
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
2.6 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
(33)
2.7 Short Message Service (SMS)
SMS atau layanan pesan singkat memiliki sejarah tersendiri sebagai media layanan yang popular. Awalnya sms memberikan layanan pengiriman pesa singkat antara perangkat mobile phone (telepon genggam/ handphone). SMS sebetulnya hanya layanan tambahan terhadap dua layanan utama (layanan voice dan swict data) dalam sistem jaringan komunikasi GSM. GSM (Global System for Mobile Communications) adalah perkumpulan penyedia perangkat komunikasi Eropa yang menyediakan stadarisasi perangkat telpon genggam / telpon bergerak di Eropa. Namun karena keberhasilan yang tidak terduga, dengan pelanggan yang menggunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem standar-standar komunikasi lain, seperti CDMA, UMTS bahkan jaringan telepon rumah (fixed phone) bahkan mulai mengadopsi teknologi yang sebetulnya sangat sederhana ini. Aplikasi ini hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan data berapa teks dengan panjang pesan 160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf. (Baharuddin, 2008)
2.7.1 Karakteristik SMS
SMS point-to-point menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan pendek (short message) ke dan dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan SMS Center (SMSC) yang bertindak sebagai sistem simpan dan terusan (store and forward) untuk pesan pendek. Keberhasilan dan popularitas SMS antara lain disebabkan oleh (Baharuddin, 2008) :
1. Harga per kirim tetap / konstan
Apabila beban biaya telpon/percakapan bervariasi, maka beban biaya kirim SMS tetap.
(34)
2. Keamanan dan Kesopanan
Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum maka berbicara menggukannya dirasakan tidak sopan dan kurang aman. Namun sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy lebih terjaga.
3. Tidak mengganggu penerima
Seperti halnya email SMS sebagai media komunikasi tidak menggangu penerima, karena penerima bisa memutuskan kapan dan dimana dia akan menjawab pesan tersebut.
4. Handal (reliable)
Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirim data, dan SMS mewarisi kehandalan tersebut.
2.7.2 Layar Aplikasi SMS
Layar aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya, yaitu : layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol dan symbol-simbol yang ada pada tombol dihandset, untuk pengoprasian aplikasi tiga karakteristik tersebut selalu menjadi focus yang mendasari pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakanpun singkat dan jelas dengan pengoprasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset.
Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk duikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS. Berdasarkan mekanisme
(35)
distribusi pesan SMS oleh aplikasi SMS., terdapat empat macam mekanisme penghantar pesan yaitu (Baharuddin, 2008) :
1. Pull, yaitu pesan yang dikirm kepengguna berdasarkan permintaan pengguna. 2. Push – event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan
kejadian yang berlangsung.
3. Push – Scheduled, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan waktu yang telah terjadual.
4. Push –Personal profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan profile dan preference dari pengguna.
2.7.3 SMS Gateway
SMS GWMS (SMS Gateway MSC) adalah sebuah gateway MSC yang juga berfungsi untuk menerima sms. Gateway MSC adalah sebuah network point dimana jaringan mobile dapat terkoneksi dengan jaringan lainnya. Pada penerimaan SMS dari SMC. SMC (short Message Central) adalah sebuah entitas yang bertugas untuk menyimpan dan meneruskan kembali pesan yang dikirim ke atau dari mobile station.
GMSC menggunaka jaringan ss7 untuk menayakan posisi yang tepat dari sebuah mobile station yang membentuk HLR (Home Location Register). HLR adalah sebuah database utama dalama suatu jaringan mobile. HLR menyimpan informasi yang menyangkut profil pelanggan dari mobile, dan juga tentang informasi routing pelanggan yaitu berupa area (dicakup oleh MSC) dimana mobile diposisikan secara akurat, sehingga GMSC mampu menyampaikan pesan kepada MSC dengan benar.
(36)
MSC (Mobile Switching Center) adalah sebuah entitas dalam sebuah jaringan GSM yang berfungsi untuk menukar koneksi antar mobile station atau antar mobile station dan foxed network.
Suatau VLR (Visitor Location Register) berhubungan dengan masing-masing MSC dan VLR beri informasi yang bersifat temporary tentang mobile stration, seperti halnya dengan infirmasi identitas mobile dan cell (atau suatu kelompok cell) dimana mobile diposisikan secara tepat. Penggunaan informasi yang dibentuk oleh VLR adal MSC yang dfapat memungkinkan untuk bertukar informasi (Short Message) pada BSS yang sesuai (Base Station System, BSC+BTSS), yang mana tersebut mengirimkan dan menerima informasi dengan perantara radio penghubung, ked an dari mobile station. Informasi tersebut mengabaikan pemberian chanel sinyal, sehingga mobile dapat menerima pesan sekalipun suatau panggilan data atau suara sedang berlangsung (http://www.wireless.com/).
(37)
27 3.1 Analisa Permasalahan
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, baik di tepi jalan ataupun di dalam lahan parkir suatu gedung. Parkir sendiri bertujuan untuk menempatkan kendaraan agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya, dengan catatan pengguna parkir memarkirkan kendaraannya pada lahan / lokasi parkir yang tersedia, selain tidak mengganggu pengguna jalan yang lain parkir juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada pemilik kendaraan karena telah memarkir mobil ditempat yang telah dijaga security.
Sistem pengaturan parkir di mall ini masih menganut sistem konvesional yang memiliki kekurangan dalam memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem parkir yang diterapkan saat ini memiliki beberapa kekurangan, kekurangam yang ada itu dirasakan oleh pihak customer yang saat ingin memarkirkan kendaraan merasa kesulitan dalam menemukan lokasi parkir yang kosong sehingga harus berputar – putar dari lantai dasar sampai bertemu tempat parkir yang kosong dan hal tersebut bisa membuang waktu customer dalam pencarian parkir, selain kelemahan tersebut kurangnya informasi yang diberikan oleh mall tersebut juga menyebabkan lamanya proses pencarian parkir.
Permasalahan yang dihadapi adalah tidak tersedianya informasi parkir yang masih tersedia. Hal ini disebabkan sistem konvensional tidak dapat menyediakan informasi ketersediaan lokasi parkir kosong. Permasalahan tersebut
(38)
sangat umum dan mudah dijumpai khususnya untuk tempat – tempat parkir yang masih menggunakan sistem yang konvesional yang ada di mall di kota Surabaya. Sistem pengaturan parkir konvensional sering menyebabkan pengendara kesulitan dalam menentukan lokasi untuk memarkir kendaraan, karena tidak ada sistem yang mengatur otomatis dalam penentuan lokasi parkir. Dengan demikian diperlukan penerapan sistem komputerisasi untuk mengelola perparkiran, khususnya dalam hal penentuan lokasi parkir kendaraan, pemberian informasi lokasi parkir yang tersedia, pemberian informasi parker berupa SMS dan memberikan info .
3.1.1 Model Pengembangan
Penelitian pada tugas akhir ini merupakan rancang bangun pembuatan aplikasi. Pembuatan aplikasi bertujuan untuk menentukan lokasi lot parkir kendaraan secara otomatis, mampu memberikan informasi berupa sms dam meberikan laporan yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan.
Secara umum penentuan lot dan rute parkir kendaraan memiliko tahapan sebagai berikut.
Gambar 3.1 Blok Diagram Aplikasi Penentuan Lokasi Parkir
BLOK INPUT
Masukkan : data kendaraan
BLOK PROSES
Penentuan lokasi
parkir kendaraan
BLOK OUTPUT
Keluaran : lokasi
(39)
Pada gambar 3.1 di atas menunjukkan proses penentuan lokasi parkir pada suatu pusat perbelanjaan, proses penentuan lokasi parkir terdiri dari 3 (tiga) blok utama yaitu Blok Input, Blok Proses dan Blok Output.
Blok input merupakan data awal yang merupakan inputan bagi sistem perparkiran ini dalam menentukan lokasi tempat parkir kendaraan. Data input berupa data kendaraan yaitu no polisi kendaraan. Selain itu data peta parkir merupakan inputan yang merupakan denah lokasi parkir yang sesungguhnya dilapangan. Data pengunjung disini merupakan data yang nantinya akan diproses untuk keperluan manajemen. untuk lebih jelasnya dapat digambarkan pada systemflow dibawah ini.
(40)
Customer Operator Start No polisi Cek tempat parkir Request parkir Ya Catat plat nomer dan lokasi parkir Tidak Data lot dan plat nomer Karcis parkir Pkr sesuai karcis Finish Penuh ? tidak ya 1 1 Karcis parkir (masuk) Catat pembayaran dan cetak karcis Update database lot pkr Db lot parkir
Gambar 3.2 systemflow masuk parkir
Blok Proses merupakan tahapan setelah blok input selesai dilakukan dan valid. Dalam blok proses ini akan dilakukan analisa terhadap data yang diinputkan yaitu data kendaraan, yang akan dijadikan parameter sebagai penentu lokasi parkir kendaraan. Proses pencarian parkir yang kosong mengutamakan lantai paling bawah dan berlanjut ke lantai – lantai berikutnya sampai menemukan lokasi parkir yang kosong selain pencarian seperti cara di atas pengguna jasa parkir juga bias meminta lokasi parkir yang diinginkan dengan catatan lokasi yang diinginkan kosong. Proses tersebut dapat digambarkan pada flowchart dibawah ini.
(41)
Start
Adakah permintaan
parkir
Yes
Lokasi parkir
No
Finish Ada lot kosong
Cetak karcis sesuai lokasi parkir dan update db pengguna parkir
Yes
No Input plat
nomer
Penentuan lokasi parkir
yes Cek lokasi parkir
Ada lokasi yang dituju
no
DB pengguna parkir
Pasang info parkir penuh
Gambar 3.3 flowchart pencarian lokasi parkir
Blok Output merupakan tahapan terahir, dimana dalam blok ini akan dihasilkan keluaran berupa lokasi lot parkir kendaraan yang tertera pada karcis
(42)
yang didapat oleh pengendara yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menuju lokasi lot parkir.
Aplikasi akan berlanjut lagi saat terjadi kendaraan keluar, saat keluar pengemudi akan membeberikan karcis parkir ke petugas penjaga pintu keluar parkir dan petugas akan menvalidasinya dengan otomatis maka lot yang tadinya ditempati akan terupdate menjadi siap di gunakan lagi, uraian diatas dapat digambarkan dengan systemflow dibawah ini.
(43)
Customer Operator Start Meuju pintu keluar Karcis parkir Pengosongan lot parkir Finish Db pengguna parkr Cek denda Cek kesuaian foto
kendara
Apakah foto telah sesuai ?
Lapor security
no yes
Apakah ada denda yang tercatan no Catat denda yes Db pelanggar denda Db lokasi parkir
Buka palang pintu
Apakah semua sudah valid ?
yes no
Gambar 3.4 systemflow keluar parkir
Selain entitas admin, opererator dan customer aplikasi sistem parkir ini juga memiliki satu lagi entitas yaitu satpam atau security. Satpam mendapat hak akses untuk melihat peta saja hal ini bertujuan untuk memudahkan customer yang lupa memarkirkan mobilnya, sehingga customer bisa bertanya kepada security untuk menanyakan dimana mobil diparkir sehingga cuastomer dapat dengan
(44)
mudah menemukan mobilnya. Uraian penjelasan diatas dapat digambarkan seperti systemflow dibawah ini :
Customer Satpam
Start
Meuju pos satpam
Karcis parkir Pencarian lokasi mobil parkir
Finish
Data mobil ditemukan Db lot parkir
Data ditemukan
ya
tidak Meuju
lokasi parkir
Gambar 3.5 Systemflow Pencarian Parkir
Untuk memahami logika dari pencarian mobil yang diparkir dapat dijelaskan dengan menggunakan flowchart dibawah ini :
(45)
Start
Lokasi parkir
Finish Input plat
nomer
Cari lokasi mobil per lantai
DB Pengguna parkir Data lokasi
mobil yang dicari
Gambar 3.6 Systemflow Pencarian Parkir
Secara garis besar rancangan arsitektur sistem hardware yang akan dibangun dapat digambarkan dalam skema di bawah ini, yaitu :
(46)
Server
Client in 1
Client out 2 Database SQL server 2005
Input lot parking
Update database Recive and
sending sms
Client in 2
Client out ..n Update lot parking empty
Client in ..n
Client out 1
Gambar 3.7 Rancanga Arsitektur Hardware
3.2 Perancangan Sistem
Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem adalah perancangan sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem informasi.
Dalam proses pengembangan sebuah sistem dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar sistem atau aplikasi yang dibuat dapat berfungsi dengan baik (sesuai dengan yang diharapkan) yaitu dapat menjadi solusi dari masalah yang terjadi. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalalah pembuatan Diagram Alir (system flow), Data Flow Diagram (DFD). Entity Reationships Diagram (ERD dan struktur database.
(47)
3.2.1 Diagram Alir Data
Aliran sistem adalah bagan yang menunjukkan arus perhitungan pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem.
A. Contex Diagram
update data pelanggaran
data pelanggaran data absen
absen daftar denda
cek peta parkir data peta parkir
lot parkir customer
cek lap absen cek laporan pengguna sms
lap absen
lap pengguna sms lot parkir member
cek denda member terdaftar
daftar member
lokasi parkir
minta lokasi parkir kosongkan lot parkir
cek lap kapasitas parkir
cek lap keuangan
lap kapasitas parkir lap keuangan
update lot parkir
masukkan no polisi recive sms
send sms
0
sistem informasi parkir
+ customer
operator
manager Security
(48)
Context Diagram menggambarkan proses aliran data yang terjadi dalam sistem secara garis besar. Selanjutnya context diagram dapat didekomposisi menjadi Data Flow Diagram level 1 yang menjelaskan proses pada level yang lebih tinggi.
Gambar 3.7 menunjukkan context diagram Sistem Informasi Parkir untuk menentukan lokasi parkir kendaraan. Context diagram merupakan level paling awal dari suatu DFD. Dalam context diagram terlihat Entity yang berperan dalam aplikasi ini, yaitu customer,operator, security dan manajer. Data kendaraan dan data pengunjung akan diinputkan oleh operator kedalam aplikasi dan dihasilkan karcis dimana karcis tersebut menunjukkan lokasi dimana mobil harus diparkir. Sedangakan tugas dari security adalah memantau melalui peta yang telah disediakan apakah mobil telah parkir sesuai dengan lot yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu untuk periode tertentu pihak manajer akan meminta laporan transaksi parkir yang ada.
(49)
B. Data Flow Diagram level 0
cek data pelanggar
pelanggaran data pelanggaran
update data pelanggaran
nilai parkir
harga parkir
transaksi parkir banyak transaksi
lokasi parkir cust
data karyawan aktif lokasi lot parkir
peta lokasi parkir cek peta parkir
data peta parkir
banyak pengguna parkir
pengguna parkir jumlah denda pengguna parkir member
pengguna parkir cust pelanggar denda
data denda
pengguna sms lap pengguna sms
cek laporan pengguna sms cek lap keuangan
lap keuangan lap kapasitas parkir cek lap kapasitas parkir
jumlah lokasi parkir lap absen
cek lap absen
data absen kry simpan data kry
daftar denda
absen
cek denda
data absen
lot parkir member lot parkir customer kosongkan lot parkir
update lot parkir
data lokasi parkir kosong
data lokasi parkir masukkan no polisi
data lot parkir member minta lokasi parkir
lokasi parkir
simpan data member
member terdaftar
daftar member
simpan data sms recive sms send sms customer operator manager Security 1 proses sms gateway
1 data pengguna sms
2 Pendaftaran
member
2 Data Member
3
Pencarian lokasi parkir
+
3 Lokasi parkir
4
proses absen 4 Data karyawan
5 hitung absen 6 hitung kapasitas parkir + 7 hitung keuangan + 8 perhitungan pengguna sms
5 data denda
6 daftar pengguna parkir
9
pencarian peta
9 transaksi parkir 10 biaya parkir
11 data pelanggaran 10
update data pelanggaran
(50)
Data flow diagram level 0 pada gambar 3.8 ini, memiliki sepuluh proses dalam sistem, yaitu : SMS Gateway, pendaftaran member, cari lokasi parkir, proses absen, perhitungan absen, hitung kapasitas parkir, hitung keuangan, perhitungan pengguna sms, update data pelanggaran dan pencarian peta. Dalam proses pendaftaran member, customer ingin menjadi member memberikan data diri dan data kendaraan pada pihak pengelola parkir, lalu dilanjutkan dengan pemilihan jenis member yang mempengaruhi lokasi dimana member akan parkir dan tarif yang akan dikenakan. Pada proses kedua proses SMS Gateway dilakukan oleh customer yang mengirimkan sms dengan format tertentu pada no telpon yang telah ditentukan yang telah tersedia untuk mengetahui jumlah parkir yang tersedia.
Pada proses pencarian lokasi parkir sistem akan mencari dimana lokasi yang kosong dan terdekat, pada proses absen dilakukan oleh operator untuk perhitungan pemasukkan yang ada pada saat operator tersebut jaga dan perhitungan gaji. Pada proses perhitungan absen didapatkan dari absen yang telah dilakukan oleh operator yang berjaga. Proses pelaporan baik laporan kapasitas parkir dan laporan laba rugi dilakukan secara periodik baik mingguan, bulanan atau tahunan. Proses perhitungan sms dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah pengguna sms apakah telah bisa membantu customer untuk melakukan parkir. Dan terahir yaitu proses pencarian peta yang dilakukan oleh security untuk memastikan bahwa customer telah melakukan parkir dengan benar.
(51)
C. Data Flow Diagram level 1 Cari Lokasi Parkir
Pada gambar 3.9, data flow diagram level 1 ini merupakan penggambaran lebih detail dari proses pencarian lokasi parkir. Dalam proses ini melibatkan 1 (satu) Entity yaitu operator. Secara detail proses ini dimulai dari operator memasukkan data kendaraan, dari data kendaraan yang diperoleh akan dimasukkan untuk mencarikan lokasi parkir yang kosong, lokasi parkir yang kosong diperoleh dari database lokasi parkir, setelah lokasi parkir diperoleh secara otomatis proses berlanjut mengupdate database lokasi parkir dengan status terisi sehingga lot tersebut tidak bisa digunakan oleh customer lainnya sebelum customer yang menempati meninggalkan lokasi parkir, setelah itu karcis akan dicetak.
Proses akan berlanjut setelah customer meninggalkan lokasi parkir lalu memberikan karcis parkir dan akan dimasukkan oleh operator untuk mengosongkan lot parkir yang tadi terisi sehingga bisa digunakan oleh customer lainnya dan database lokasi parkir akan terupdate dengan status terisi.
(52)
lokasi parkir cust
pengguna parkir member pengguna parkir cust
pelanggar denda data denda
lokasi parkir minta lokasi parkir
data lot parkir member lot parkir member
daftar denda cek denda
lot parkir customer
lokasi lot parkir data lokasi parkir
kosongkan lot parkir update lot parkir masukkan no polisi
operator
customer
2 Data Member 3 Lokasi parkir
5 data denda
6 daftar pengguna parkir 1 Update database 2
cek parkir customer
3
cek denda 4
cek lokasi member
Gambar 3.10 DFD level 1 cari lokasi parkir
D. Data Flow Diagram Level 1 Laporan Kapasitas Parkir
Pada proses laporan kapasitas parkir ini melibatkan 1 entitas yaitu menager yang dimulai dari permintaan menager untuk laporan kapasitas parkir yang ada, lalu akan terjadi proses perhitungan kapasitas parkir yang bisa disajikan secara periodik baik bulanan atau tahunan tapi biasanya diberikan secara tahunan. Proses perhitungan kapasitas parkir ini digunakan untuk kepaerluan pertimbangan menager, apakah akan menambah lahan parkir atau tetap mempertahankan lahan parkir yang ada karena masih dirasa mampu menampung kendaraan customer untuk parkir.
(53)
banyak pengguna parkir jumlah lokasi parkir
lap kapasitas parkir cek lap kapasitas parkir manager
3 Lokasi parkir
6 daftar pengguna parkir 1
hitung kapasitas parkir total
Gambar 3.11 DFD level 1 laporan kapasitas parkir
E. Data Flo Diagram Level 1 Laporan Keuangan
Pada DFD level 1 laporan keuangan ini akan mendapatakan beberapa database yang mempengaruhi perhitungan yaitu database data karyawan, daftar pengguna parkir, data absen karyawan dan database denda. Dari data karyawan dan data absen karyawan digunakan untuk menghitung gaji karyawan yang akan keluarkan, lalu untuk pengguna parkir dan denda untuk menghitung pemasukkan yang diperoleh. Semuanya akan tersaji dalam satu laporan yaitu laporan laba rugi.
cek data pelanggar transaksi parkir
lap keuangan keluar lap keuangan masuk
data karyawan aktif
pengguna parkir
jumlah denda
cek lap keuangan lap keuangan
manager
5 data denda 6 daftar pengguna parkir
1 hitung pemasukkan dan
pengeluaran 4 Data karyawan
8 data lap keuangan
9 transaksi parkir
11 data pelanggaran
(54)
3.2.2 Entity relationship diagram
Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bantuan untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.
Dalam perancangan sistem ini penulisam beberapa Entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem yaitu:
a. Entitas master biaya parkir, untuk menyimpan biaya parkir yang dikenakan.
b. Entitas master denda, untuk menyimpan biaya denda denda. c. Entitas master karyawan, untuk menyimpan data karyawan. d. Entitas master lokasi parkir, untuk menyimpan lot-lot lokasi parkir e. Entitas master member, untuk menyimpan data member.
f. Entitas daftar pengguna sms, untuk menyimpan data pengguna sms. g. Entitas pengguna parkir, digunakan untuk menyimpan data pengguna
parkir.
h. Entitas transaksi parkir, untuk menyimpan transaksi parkir yang dilakukan customer.
(55)
A. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan struktur aliran data pada database.
Gambar 3.13 CDM (Conceptual Data Model)
B. Phisical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) merupakan implementasi secara fisik dari database yang akan dibuat. PDM adalah hasil generate dari bentuk CDM. Pada dapat dilihat tipe data dari setiap atribut. Bentuk dari PDM dapat dilihat pada gambar 3.13 di bawah ini.
memiliki tercatat ditempati mencatat diberlakukan mempunyai menggunakan menempati
data pengguna sms id sms
tgl jam no telp cust info parkir Data Member id member jenis member nama member alamat member kota member no telp member no polisi member no lot member
Lokasi parkir id tparkir no lot lantai status no lot member no lot cust
data denda id denda jenis denda nilai denda transaksi parkir id karcis jumlah transaksi biaya parkir nilai denda jenis biaya biaya parkir id biaya jenis biaya biaya parkir Data karyawan id karyawan nama karyawan alamat karyawan kota karyawan jam masuk kry jam keluar kry no telp karyawan status
daftar pengguna parkir id pengguna pkr no polisi member no polisi cust
data pelanggaran id pelanggaran jenis denda no polisi cust no lot
(56)
Gambar 3.14 PDM (Physical Data Model)
3.2.3 Struktur database
Dalam hal merancang struktur tabel yang diperlukan, meliputi nama tabel, nama atribut, tipe data, serta data pelengkap seperti primay key, foreign key dan sebagainya.
a. Master Biaya Parkir
Data yang diproses disimpan ke dalam MASTER_BIAYA_PARKIR. MASTER_BIAYA_PARKIR memiliki 3 (tiga) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.
ID_KARCIS = ID_KARCIS
ID_SMS = ID_SMS ID_TPARKIR = ID_TPARKIR
ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN ID_KARCIS = ID_KARCIS
ID_BIAYA = ID_BIAYA
ID_KARCIS = ID_KARCIS
ID_KARCIS = ID_KARCIS ID_TPARKIR = ID_TPARKIR ID_TPARKIR = ID_TPARKIR
ID_MEMBER = ID_MEMBER
DATA_PENGGUNA_SMS ID_SMS char(10) TGL_JAM timestamp NO_TELP_CUST char(15) INFO_PARKIR char(50) DATA_MEMBER ID_MEMBER char(10) ID_TPARKIR char(10) JENIS_MEMBER char(5) NAMA_MEMBER char(30) ALAMAT_MEMBER char(50) KOTA_MEMBER char(10) NO_TELP_MEMBER char(15) NO_POLISI_MEMBER char(10) NO_LOT_MEMBER char(5) LOKASI_PARKIR ID_TPARKIR char(10) ID_MEMBER char(10) NO_LOT integer LANTAI integer STATUS char(10) NO_LOT_MEMBER char(5) NO_LOT_CUST char(10) DATA_DENDA ID_DENDA char(10) ID_KARCIS char(10) JENIS_DENDA char(15) NILAI_DENDA integer TRANSAKSI_PARKIR ID_KARCIS char(10) ID_BIAYA char(10) ID_KARYAWAN char(10) JUMLAH_TRANSAKSI integer BIAYA_PARKIR integer NILAI_DENDA integer JENIS_BIAYA char(20) BIAYA_PARKIR ID_BIAYA char(10) ID_KARCIS char(10) JENIS_BIAYA char(20) BIAYA_PARKIR integer DATA_KARYAWAN ID_KARYAWAN char(10) NAMA_KARYAWAN char(30) ALAMAT_KARYAWAN char(50) KOTA_KARYAWAN char(15) JAM_MASUK_KRY timestamp JAM_KELUAR_KRY timestamp NO_TELP_KARYAWAN char(15) STATUS char(10) DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR ID_PENGGUNA_PKR char(10) ID_TPARKIR char(10) ID_SMS char(10) NO_POLISI_MEMBER char(10) NO_POLISI_CUST char(10) DATA_PELANGGARAN ID_PELANGGARAN char(10) ID_KARCIS char(10) JENIS_DENDA char(15) NO_POLISI_CUST char(10) NO_LOT integer MENGGUNAKAN ID_TPARKIR char(10) ID_KARCIS char(10)
(57)
Tabel 3.1 Tabel MASTER_BIAYA_PARKIR Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID_BIAYA Text PK Kode biaya
JENIS_BIAYA Text Jenis biaya
BIAYA_PARKIR Number Biaya parkir
b. MASTER_DENDA
Tabel MASTER DENDA memiliki 4 (empat) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.2. Atribut ID_DENDA berfungsi sebagai primary key dan ID_KARCIS berfungsi sebagai foreign key sebagai penyesuaian no polisi berapa yang dikenakan denda, hanya digunakan untuk validasi sebagai laporan keuangan. MASTER_DENDA Berfungsi menyimpan biaya denda yang akan diberlakukan saat terjadi kesalahan.
Tabel 3.2 MASTER_DENDA
c. MASTER_KARYAWAN
Tabel MASTER KARYAWAN memiliki 6 (enam) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.3. Atribut ID_KARYAWAN berfungsi sebagai primary key. MASTER KARYAWAN Berfungsi menyimpan data-data karyawan yang ada dan bertugas
Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID_DENDA Text PK Kode denda
JENIS_DENDA Text Jenis dari denda
(58)
Tabel 3.3 MASTER_KARYAWAN
d. DAFTAR_PENGGUNA_SMS
Tabel DAFTAR_PENGGUNA_SMS memiliki 5 (lima) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.4. Atribut ID_PENGGUNA_SMS berfungsi sebagai primary key. Tabel DAFTAR_PENGGUNA_SMS Berfungsi menyimpan data-data dari pengguna sms yang nantinya digunakan untuk menghitung penggunaan layanan sms apakah telah difungsikan secara maksimal oleh para pengguna jasa parkir.
Tabel 3.4 DAFTAR_PENGGUNA_SMS
e. TABEL_TRANSAKSI_PARKIR
TABEL_TRANSAKSI_PARKIR memiliki 7 (tujuh) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.4.TABEL_TRANSAKSI_PARKIR merupakan tabel yang digunakan
Nama Atribut Tipe Data
Key Keterangan
ID_KARYAWAN Text PK Kode karyawan
NAMA_KARYAWAN Text Nama karyawan
ALAMAT_KARYAWAN Text Alamat karyawan
JAM_MASUK_KRY Time Jam masuk kry
JAM_KELUAR_KRY Time Jam keluar kry
NO_TLP_KARYAWAN Number No telp dari karyawan
STATUS Text Status karyawan aktif
Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID_SMS Text PK Kode pengguna sms
NO_TELP_CUST Number No telp customer
TANGGAL_JAM Date Tanggal penggunaan sms
INFO_PARKIR Text Info yang didapatkan
(59)
sebagai patokan pembuatan laporan-laporan, dari laoparan pengguna parkir sampai laporan laba rugi sebagian besar bersumber dari TABEL_TRANSAKSI_PARKIR. Atribut ID KARCIS berfungsi sebagai primary key dan terdapat 3 (tiga) foreign key yaitu ID_CUSTOMER, ID_BIAYA, ID_KARYAWAN. Tabel TABEL_TRANSAKSI_PARKIR Berfungsi menyimpan data-data transaksi parkir yang terjadi.
Tabel 3.5 TABEL_TRANSAKSI_PARKIR
Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID_KARCIS Text PK Kode karcis
ID_CUSTOMER Text FK Kode customer
ID_KARYAWAN Text FK Kode karyawan
ID_BIAYA Text FK Kode biaya
BIAYA_PARKIR Number Biaya parkir
NILAI_DENDA Number Biaya denda yang dikenakan
JENIS DENDA Text Nama denda yangdikenakan
f. DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR
DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR memiliki 6 (enam) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.5. Atribut ID _CUSTOMER berfungsi sebagai primary key dan terdapat 2 (tiga) foreign key yaitu ID_KARCIS, ID_MEMBER.
DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR Berfungsi menyimpan data-data customer pengguna jasa parkir yang nantinya data tersebut digunakan untuk membantu menager dalam mengambil keputusan apakah akan memperluas lahan parkir atau merasa lahan parkir yang ada masih cukup.
(60)
Tabel 3.6 DAFTAR_PENGGUNA_PARKIR
Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID_PENGGUNA_PKR Text PK Kode customer
ID_TPARKIR Text FK Kode tempat parkir
ID_SMS Text FK Kode sms
NO_POLISI_MEMBER Text No polisi member
NO_POLISI_CUST Text No polisi customer
g. MASTER_MEMBER
Tabel MASTER_MEMBER memiliki 8 (tujuh) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.6. Atribut ID_MEMBER berfungsi sebagai primary key.
Tabel MASTER_MEMBER juga memiliki foreign key yaitu ID_CUSTOMER. MASTER_MEMBER Berfungsi menyimpan data-data member yang menggunakan jasa parkir, member bisa dari owner dari tenan atau stand atau para penjaga tenant yang memiliki kendaraan.
Tabel 3.7 MASTER_MEMBER Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID_MEMBER Text PK Kode member
NAMA_MEMBER Text Nama member
ALAMAT_MEMBER Text Alamat member
KOTA_MEMBER Text Kota member
NO_TELP_MEMBER Number No telpon member
JENIS_MEMBER Text Jenis member
NO_LOT_MEMBER Text No lot lokasi parkir
NOPOL_MEMBER Text No polisi kendaraan member
h. MASTER_LOKASI_PARKIR
Tabel MASTER_LOKASI_PARKIR memiliki 6 (enam) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi dan kegunaan tersendiri seperti
(61)
terlihat pada Tabel 3.7. Atribut ID_PARKIR berfungsi sebagai primary key. Tabel MASTER_LOKASI_PARKIR juga memiliki foreign key yaitu ID_KARCIS yang berfungsi untuk menentukan lokasi parkir mana yang akan digunakan oleh ID_KARCIS tertentu. MASTER_LOKASI_PARKIR Berfungsi menyimpan data-data lokasi parkir yang ada dan dapat digunakan.
Tabel 3.8 MASTER_LOKASI_PARKIR
Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID_TPARKIR Text PK Kode lokasi parkir
NOLOT Text No lot lokasi parkir
LANTAI Number Lanti lokasi parkir
STATUS Text Status lokasi parkir
i. TABEL_DATA_PELANGGARAN
TABEL_DATA_PELANGGARAN memiliki 5 (lima) atribut yang masing-masing atribut memiliki fungsi dan kegunaan tersendiri seperti terlihat pada Tabel 3.9. Atribut ID_PELANGGARAN berfungsi sebagai primary key. TABEL_DATA_PELANGGARAN juga memiliki foreign key yaitu ID_TPARKIR yang berfungsi untuk mencatat transaksi parkir. TABEL_DATA_PELANGGARAN Berfungsi menyimpan data-data pelanggaran yang telah terjadi.
Tabel 3.9 TABEL_DATA_PELANGGARAN
Nama Atribut Tipe Data Key Keterangan
ID PELANGGARAN Text PK Kode pelanggaran
ID_TPARKIR Text FK Kode lokasi parkir
NOLOT Text No lot lokasi parkir
LANTAI Number Lanti lokasi parkir
(62)
3.3 Rancangan Input Output
Rancangan input yang digunakan pada sistem ini dibuat berdasarkan konsep interaksi manusia dan komputer. Rancangan input output sistem ini terdiri atas dialog proses demi proses yang dilakukan selama pengguna memberikan input dan mendapatkan output dari sistem. Rancangan input output ini meliputi :
3.3.1 Desain Form Utama
Form utama merupakan form parent dari semua form-form yang terlibat dalam aplikasi ini. Dari form utama ini dapat dipanggil semua form lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing form yang ada. Saat pertama kali aplikasi dijalankan akan muncul form login. Form login ini digunakan untuk validasi user yang akan menggunakan aplikasi ini. Tampilan form utama dan login dapat dilihat pada gambar 3.14 pada halaman 52. Langkah-langkah penggunaan form utama adalah sebagai berikut.
a. Untuk melakukan login pilih menu account Login b. Pada form login masukkan username dan password.
c. Tekan tombol OK untuk login dan tombol Cancel untuk membatalkan proses login.
d. Jika login berhasil, form login akan hilang dan user dapat menggunakan form utama secara penuh sesuai dengan oteritas user.
(63)
f. Fungsi masing-masing menu pada form utama adalah memanggil form-form yang diperlukan untuk menjalankan tugas masing-masing. Adapun menu-menu yang tersedian pada form utama yaitu :
1. Menu account Login, Logout dan Exit
2. menu Master Master Biaya, Master Denda, Master Customer, Master Petugas, Master Tempat Parkir
3. Menu Input Transaksi Transaksi karcis masuk dan Transaksi karcis keluar
4. Menu Laporan Laporan biaya, Laporan customer, Laporan denda, Laporan petugas, Laporan tempat parkir, Laporan masuk dan keluar parkir, laporan penggunaan sms, Laporan laba rugi
5. Fungsi menu yang lainsama halnya menu-menu pada aplikasi window
User Login
Username
Password
Account Master Input Transaksi Laporan Help
OK Cancel
(64)
3.3.2 Desain Form Master Biaya Parkir
Form master merupakan form yang digunakan untuk menambah atau mengurangi data dari data biaya parkir customer dan member. Form master hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form master biaya parkir dapat dilihat pada Gambar 3.15 pada halaman 54. Untuk langkah-langkah penggunaan form master biaya parkir adalah sebagai berikut :
1. ID Biaya akan secara otomatis terbuat jika ingin memasukkan biaya baru.
2. Jenis member digunakan untuk menentukan customer termasuk member apa, ada 2 (dua) pilihan member yaitu vvip dan vip. Jenis dari member masih dapat ditambah sesuai kebutuhan.
3. Biaya digunakan untuk memasukkan nominal nilai dari biaya parkir. 4. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan inputan biaya baru. 5. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.
6. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.
7. Data gridview digunkan untuk menampilkan jenis biaya yang telah dibuat atau biaya yang ingin dirubah.
(65)
Masukkan Biaya Parkir
ID Biaya
Batal Ubah Simpan
Exit Data Gridview Nilai Biaya
Jenis Biaya
Gambar 3.16 Desain Form Master Biaya Parkir
3.3.3 Desain Form Master Denda
Form master denda merupakan form yang digunakan untuk menambah atau mengurangi data dari denda-denda yang dikenakan . Form master hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form master biaya parkir dapat dilihat pada Gambar 3.16 pada halaman 55. Untuk langkah-langkah penggunaan form master denda adalah sebagai berikut :
1. ID Denda akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan jenis denda yang baru.
2. Tipe Denda digunakan untuk menetukan nama dan jenis dendanya. 3. Biaya digunkan untuk memasukkan nominal nilai dari denda. 4. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan denda baru. 5. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.
(66)
6. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.
7. Data gridview digunkan untuk menampilkan jenis denda yang telah dibuat atau denda yang ingin dirubah.
8. Tombol Exit digunakan untuk keluar dari form master denda.
Masukkan Ketentuan Denda
ID Denda
Batal Ubah Simpan
Exit Data Gridview Nilai Denda
Jenis Denda
Gambar 3.17 Desain Form Master Denda 3.3.4 Desain Form Master Karyawan
Form master karyawan merupakan form yang digunakan untuk menambah atau mengurangi data dari data karyawan. Form master hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form master karyawan memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data karyawan, desain form master karyawan dapat dilihat pada Gambar 3.17 pada halaman 57. Untuk langkah-langkah penggunaan form master biaya parkir adalah sebagai berikut :
(67)
1. ID petugas akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan petugas yang baru, ID Petugas juga berfungsi sebagai username dari petugas tersebut.
2. Nama Petugas digunakan untuk menetukan nama petugas. 3. No Telp digunkan untuk memasukkan No Telpon dari petugas. 4. Alamat digunakan untuk mencatat alamat dari petugas tersebut. 5. Tgl Lahir digunakan untuk mencatan tanggal lahir petugas.
6. Kolom Jam Masuk dan Jam keluar digunakan untuk menentukan jam kerja dari petugas.
7. Password digunakan untuk memberikan password yang akan digunakan untuk login.
8. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan denda baru. 9. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.
10.Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.
11.Data gridview digunkan untuk menampilkan petugas yang ada yang telah dibuat atau petugas yang ingin dirubah datanya.
(68)
Masukkan Data Petugas
ID Petugas Simpan
Password Jam Keluar Jam Masuk Tgl. Lahir
Alamat No Telp Nama Petugas
Data Gridview
Exit
Batal Ubah
Tgl. Lahir L P
Gambar 3.18 Desain Form Master Petugas 3.3.5 Desain Form Daftar Pengguna SMS
Form daftar pengguna sms merupakan form yang digunakan untuk mencatat data penggunan sms yang telah dilakukan customer. Form daftar pengguna sms hanya dapat diakses oleh user yang mempunyai otoritas tertinggi yaitu admin. Form daftar pengguna sms memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form master pengguna sms dapat dilihat pada Gambar 3.18 pada halaman 58. Untuk langkah-langkah penggunaan form daftar pengguna sms adalah sebagai berikut :
1. ID Daftar Pegguna SMS akan terbuat secara otomatis saat kita akan memasukkan pengguna sms.
2. ID Member akan muncul secara otomatis jika pada kolom no telpon yang diisi adala no telpon dari member.
3. Kolom No Telpon digunakan untuk mencatat no telpon oengguna layanan sms.
(69)
5. Jumlah pengguna digunakan untuk mengetahui jumlah pengguna yag memakai layanan sms.
6. Tombol Simpan digunakan untuk menyimpan inputan. 7. Tombol ubah digunakan untuk merubah data yang sudah ada.
8. Tombol batal digunakan untuk membatalkan semua yang telah diinputkan atau telah diubah.
9. Data gridview digunkan untuk menampilkan data pengguna layanan sms yang telah dibuat.
10.Tombol Exit digunakan untuk keluar dari form daftar pengguna sms.
Daftar Pengguna SMS
ID Pengguna SMS
Batal Ubah Simpan
Exit Data Gridview No. Telp
ID Member
Jumlah Pengguna Tanggal
(1)
92 kesalahan lokasi parkir yang dilakukan oleh plat no nomer mobil tertentu, setelah mendapat laporan dari satpam maka admin akan mengambil tindakan untuk membuka database transaksi parkir masuk dan memrubah status dari plat nomer yang disebutkan oleh satpam menjadi “denda”. Setelah customer seslesai dan ingin meninggalkan pusat perbelanjaan tersebut ternyata customer lupa memarkirkan di lantai berapa mobilnya berada, dengan aplikasi ini yang mempunyai aplikasi sms gateway customer cukup mengirim sms plat nomor mobilnya ke nomer telpon yang sama dengan saat customer mengirimkan sms untuk mengetahui jumlah lokasi parkir dan customer akan menerima balasan berupa sms yang berisi lokasi dari mobil baik lantai dan lotnya. Jika terjadi denda kesalahan lokasi parkir akan diketahui oleh customer saat meninggalkan lokasi dan berada dipos keluar parkir, disitu sang petugas akan memasukkan data plat nomer kendaraan yang tertera pada karcis dan secara otomatis akan terkena denda.
Semua transaksi diatas akan terrekam pada hardisk yang berada pada admin dari operator yang jaga di pos masuk, jumlah kendaraan yang masuk, denda yang ada dan petugas yang berada di pos keluar, semua laporan tersebut akan dilaporkan kepada menager jika dibutuhkan dan laporan yang berhubungan dengan administrasi dari parkir bisa diambil secara langsung untuk keperluan administrasi seperti data absen karyawan yang berhubungan dengan gaji yang diterima oleh karyawan tersebut.
4.3.2 Evaluasi
Evaluasi aplikasi ini dilakukan dengan percobaan simulasi parkir, dikondisikan parkir sedang rame terutama pada hari – hari jumat, sabtu dan minggu. Simulasi dilakukan mulai pengaktifan sms gateway oleh admin lalu pemasukkan data dan perbaharuan data oleh operator sampai pencetakan laporan. Dari hasil evaluasi aplikasi ini dapat memecahkan masalah seperti yang telah tertera pada bab 1, yaitu :
(2)
1. aplikasi parkir yang terhubung dengan sistem administrasi, aplikasi parkir ini telah dilengkapi oleh laporan – laporan yang dibutuhkan oleh pihak administrasi untuk mengurusi keperluan penggajian dari operator parkir, laporan yang dimaksud adalah laporan absen karyawan dari laporan karyawan yang tercatat pada aplikasi ini pihak administrasi bisa memberikan gaji sesuai data absen yang tercatat oleh aplikasi ini. Selain laporan absen karyawan ada juga laporan transaksi parkir yang mencatat pemasukkan parkir baik dari biaya parkir ataupun denda, dari laporan transaksi tersebut pihad administrasi bisa mengambil data pemasukkan yang ada dan menghitung jumlah pengeluaran yang ada sehingga dapat dihitung berapa jumlah pemasukkan dan pengeluaran dan apakah pihak pengelola parkir mendapatkan laba atau bahkan rugi.
2. aplikasi yang dapat memberikan informasi berupa sms, aplikasi parkir ini telah dilengkapi dengan adanya sms gateway dari sms gateway tersebut dapat menciptakan informasi yang dapat membantu customer untuk mengetahui jumlah parkir yang kosong sebelum menentukan akan masuk lokasi parkir yang mana dan mengetahui lokasi mobilnya diparkir jika customer tersebut lupa memarkirkan mobilnya. Dari dua sms yang akan diterima oleh customer tersebut dirasa aplikasi ini telah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh customer melalui sms.
3. aplikasi yang mampu memberikan laporan untuk pengambilan keputusan, aplikasi parkir yang telah dibuat ini menyajikan laporan – yang selain terintegrasi dengan pihak administrasi aplikasi ini juga menyediakan laporan yang bisa membantu pihak menager untuk mengambil keputusan. Laopran yang dimaksud adalah laporan pengguna parkir dari laporan pengguna parkir tersebut bisa diketahui berapa jumlah pengguna parkir setiap harinya atau setiap
(3)
94 bulannya, dari laporan tersebut dapat mendukung pengambilanb keputusan untuk penambahan lahan parkir karena dari data yag disajikan dapat diketahui apakah terjadi penambahan pengguna parkir disetiap bulannya yang mengakibatkan seringnya terjadi parkir penuh sehingga pihak menager dapat mengambil keputusan untuk menambah lahan parkir baru dengan cara membuka lahan atau membangun gedung parkir. Selain laporan pengguna parkir ada juga laporan parkir member laporan parkir member ini berguna untuk pihak menager untuk pengambilan keputusan untuk biaya parkir member, dari data yang disediakan laporan parkir member menampilkan sesering apa member – member keluar masuk parkir dalam satu hari atau satu bulan dari data tersebut menager dapat mengambil kepususan apakah perlu dilakukan kenaikan biaya bagi member atau dirasi masih wajar. Dari beberapa laporan tersebut diatas dapat dipastikan bahwa laporan yang disajikan oleh aplikasi ini telah mampu memberikan masukkan untuk pengambilan keputusan oleh menager.
Dari semua masalah yang telah dijabarkan diawal bab dan pembuatan aplikasi yang telah mampu memecahkan masalah – masalah yang ada maka apliasi ini bisa dikatakan telah mampu memberikan informasi dan solusi bagi pihak pengelola parkir dan pihak customer.
(4)
95 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan uji coba, aplikasi penentuan dan pemetaan lokasi parkir ini serta dilakukan evaluasi hasil penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa telah dibuat aplikasi yang dapat menemukan dimana lot parkir yang kosong mulai lantai terbawah sampai teratas, dimana didapatkan hasil bahwa aplikasi ini dapat mengetahui user mana yang telah menempati lot parkir yang telah ditentukan, mampu memberikan visualisasi berupa peta lokasi parkir, mampu beberikan info lokasi parkir yang tersedia dan info dimana mobil diparkir melalui SMS serta mampu meberikan laporan – laporan untuk mendukung pengambilan keputusan.
5.2 Saran
Bagi pembaca yang ingin mengembangkan aplikasi visualisasi dan administrasi manajemen parkir dapat memperbaiki beberapa kekurangan sistem ini, yaitu:
1. Penggunaan sensor pada setiap lot, bertujuan untuk mengupdate database secara realtime.
2. Pemesanan parkir melalui handphone, sehingga lebih memudahkan customer. 3. Pencitraan no polisi mobil sehingga dapat meminimalis kesalahan entry data
(5)
96
4. Pengguna kamera CCTV untuk mencitrakan no polisi mobil secara otomatis, sehingga mengurangi penggunaan SDM dan meminimalkan kesalahan penginputan no polisi oleh operator.
Dengan adanya sedikit saran tersebut diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk medekatkan karya ini pada kesempurnaan.
(6)
Alam, Agus J. 2001. Management database dengan Microsoft Visual Basic.net, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta
Arifin, Zaenal. 2005. Langkah Mudah Membangun Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi
Herlambang, Soendoro. Tanuwijaya, Haryanto. 2005. Sistem Informasi : Konsep, Teknologi san Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta
Jusak & Anjik. 2003. Manajemen Jaringan Komputer (Edisi Pertama). Surabaya: Stikom
Kendall, Kenneth E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem, Jilid 2 Edisi 5. Jakarta : Indexs
Marlinda, Linda. 2004. Basis Data. Yogyakarta: Andi
Rahman, Arif. 2004. Panduan Praktis Visio 2003, Andi Offset, Yogyakarta. Rizky, Soetam. 2006. Interaksi Manusia dan Komputer. Surabaya : Stikom Soh Chun Khang. Teoh Jie Hong. Tan Saw Chin. Shengqiong Wang. Wireless
Mobile-Based Shopping Mall Car Parking System (WMCPS), pages 573 – 577. IEEE Press, 2010.
Yun Meiping. Yu Ruisong. Yang Xiaoguang. Modeling on Scale of Public Parking Lot Based on Parking Choice Behavior, pages 259 – 262. IEEE Press, 2008