PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN DAN KOMPLEKSITAS PELAPORAN KEUANGAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN DAN KOMPLEKSITAS PELAPORAN KEUANGAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
(Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015)
THE INFLUENCE OF CORPORATE PERFORMANCE AND REPORTING COMPLEXITY ON TIMELINESS OF FINANCIAL
STATEMENTS
(Study On The Company Listed On The Indonesian Stock Exchange in 2015)
Disusun Oleh :
DIKOLA SAMBANG TRIAJI 20130420141
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(2)
Tahun 2015)
THE INFLUENCE OF CORPORATE PERFORMANCE AND REPORTING COMPLEXITY ON TIMELINESS OF FINANCIAL
STATEMENTS
(Study On The Company Listed On The Indonesian Stock Exchange in 2015)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh :
DIKOLA SAMBANG TRIAJI 20130420141
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(3)
ii
PERNYATAAN Dengan ini saya,
Nama : Dikola Sambang Triaji Nomor Mahasiswa : 20130420141
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN DAN KOMPLEKSITAS PELAPORAN KEUANGAN
TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN
KEUANGAN (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 27 Maret 2017
(4)
iii
Sesuatu yang dilakukan akan memberikan dampak dari apa yang dilakukan, maka dari itu lakukanlah sesuatu dengan kecintaan, kesenangan, kegembiraan,
keikhlasan, dan sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan As-Sunnah.
Hidup itu pilihan, setiap pilihan yang diterima harus dipikirkan dengan matang dan jelas. Sehingga hasil yang didapatkan dapat disyukuri dan memberikan
(5)
iv Persembahan
Bismillahirrohmanirrohim,
Rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas karunia yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, serta shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Saya persembahkan skripsi ini untuk....
1. Kedua orangtua saya, bapak H. Sawon Subandiyo dan ibu Hj. Kartinah. Terima kasih telah memberikan kasih sayang, tenaga, dukungan, dan doa yang selalu dipanjatkan kepada saya, serta pengorbanan dalam bentuk apapun baik moral maupun materiil.
2. Mbak ku alm. Hj. Dian Prastika dan mas Dimas Kresna. Terima kasih telah memberikan nasihat, menemani saat duka maupun suka, telah memberikan kasih sayang, dukungan, doa, serta pengorbanan dalam bentuk moral maupun materiil.
3. Dosen Pembimbingku Ibu Dr. Harjanti Widiastuti, M.Si., Akt., yang telah memberikan bimbingan, memberikan nasihat dengan sabar, memberikan waktu untuk membalas semua pesan saya, dan memberikan masukan yang sangat baik selama penyusunan skripsi ini.
4. Keponakanku Muhammad Yudhatama Oktavian. Terima kasih selalu mengingatkan untuk cepat menyelesaikan proses belajar di perkuliahan. 5. Teman-teman Plat Merah (PM), terima kasih selama 9 tahun lebih selalu ada
baik suka maupun duka, selalu memberikan dukungan, masukan, serta kritik terhadap diri saya.
(6)
v beberapa tahun ini.
8. Anak Rantau Pontianak Jogja. Terima kasih telah memberikan pengalaman yang luar biasa selama berada di Yogyakarta, dan selalu ada baik suka maupun duka.
9. Selalu On Crew. Terima kasih telah menjadi sahabat dan teman kuliah yang sangat baik, menemani saat suka maupun duka, memberikan dukungan, memberikan masukan mengenai skripsi saya.
10. Uray Fitria Rizki, Gusti Andre, Aisfaris, Agung Gumilar, Zania Nissa, Siti Widyastuti, Sudiya Trilidarsa, dan Miftahul Khair. Terima kasih telah menjadi teman perantauan yang sangat baik, dan selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.
(7)
vi INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja perusahaan dan kompleksitas pelaporan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan menambahkan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subjek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada tahun 2015 yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini data yang digunakan sebagai sampel sebanyak 183 laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa profitabilitas dan kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel leverage, instrumen keuangan, hedge activities, dan goodwill diperoleh hasil bahwa tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Kata kunci: Ketepatan Waktu, Profitabilitas, Leverage, Instrumen Keuangan, Hedge Activities, Goodwill, Kompleksitas Operasi.
(8)
vii
variables are firm size in companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI). The subject in this study was financial statements. In this study, sample of 183 corporate financial statements were selected using purposive sampling. Analysis tool used in this study is the Multiple Linear Regression Analysis.
Based on the analysis that have been made results are profitability, and complexity of operations company affect on timeliness of financial statements. variable leverage, financial instruments, hedge activities, and goodwill didn’t affect on the timeliness of financial statements.
Keywords: Timeliness, Profitability, Leverage, Financial Instruments, Hedge Activities, Goodwill, and Complexity of Operations
(9)
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Kinerja dan Kompleksitas Pelaporan Keuangan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan informasi baik itu untuk manfaat praktis maupun manfaat teoritis.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.
2. Dosen pengajar prodi Akuntansi yang telah memberikan pengetahuan, masukan, serta motivasi sehingga penulis dapat menambah pengetahuan yang selama ini belum diketahui penulis.
3. Ibu Harjanti Widyastuti, M.Si., Akt. yang dengan penuh kesabaran dan keihklasan dalam memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi ini.
(10)
ix
yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.
Sebagai kata akhir, kesempurnaan hanya milik Allah SWT, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.
Yogyakarta, 27 Maret 2017
(11)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ... v
INTISARI ... viii
ABSTRAK ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Batasan Masalah ... 6
C.Rumusan Masalah ... 6
D.Tujuan Penelitian... 7
E. Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A.Landasan Teori ... 9
1. Teori Agensi ... 9
2. Teori Signal ... 11
3. Ketepatan Waktu ... 12
4. Kinerja Keuangan ... 13
5. Kompleksitas Pelaporan ... 15
6. Ukuran Perusahaan ... 18
B.Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 19
C.Model Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
A.Obyek/Subjek Penelitian ... 26
(12)
xi
G.Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A.Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 35
B.Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 36
C.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)... 43
D.Pembahasan (Interpretasi) ... 50
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 57
A.Simpulan... 57
B.Saran ... 57
C.Keterbatasan Penelitian ... 58 DAFTAR PUSTAKA
(13)
xii
DAFTAR TABEL
4.1. Ringkasan Prosedur Pengambilan Sampel ... 36
4.2. Tabel Statistik Deskriptif ... 37
4.3. Tabel Statistik Deskriptif Variabel Dummy ... 39
4.4. Tabel Hasil Uji Normalitas ... 40
4.5. Tabel Hasil Uji Autokorelasi ... 41
4.6. Tabel Hasil Uji Multikolinearitas... 42
4.7. Tabel Hasil Uji Heterokedastisitas ... 43
4.8. Hasil Pengujian Analisis Regresi Berganda ... 44
(14)
(15)
(16)
(17)
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of corporate performances and reporting complexity on timeliness of financial statements by adding control variables are firm size in companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI). The subject in this study was financial statements. In this study, sample of 183 corporate financial statements were selected using purposive sampling. Analysis tool used in this study is the Multiple Linear Regression Analysis.
Based on the analysis that have been made results are profitability, and complexity of operations company affect on timeliness of financial statements. variable leverage, financial instruments, hedge activities, and goodwill didn’t affect on the timeliness of financial statements.
Keywords: Timeliness, Profitability, Leverage, Financial Instruments, Hedge Activities, Goodwill, and Complexity of Operations
(18)
(19)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan keuangan merupakan dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk melaporkan hasil aktivitasnya kepada berbagai kelompok pemakai (Harrison et al., 2011). Kelompok pemakai laporan keuangan terdiri dari investor, kreditor, manajer, dan agen regulator. Laporan Keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menerapkan International Financial Reporting Standard (IFRS), dimana kebijakan ini berfokus pada laporan keuangan yang bertujuan umum (general purpose financial statements). Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.1 (Revisi 2013) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi (DSAK) disebutkan bahwa tujuan disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pengguna laporan. Selain itu, juga menunjukkan hasil pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya manusia.
Laporan keuangan suatu perusahaan harus memiliki karakteristik kualitatif untuk menggambarkan pos-pos yang digunakan sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat. Karakteristik kualitatif yang utama dalam laporan keuangan, yaitu mudah dipahami, memiliki tingkat relevansi yang tinggi, tingkat reliabilitas yang tinggi, dan komparabilitas (Harrison et al., 2011). Suatu perusahaan dalam memberikan informasi melalui laporan keuangan masih memiliki kendala untuk menentukan keseimbangan antara karakteristik kualitatif
(20)
dengan ketepatan waktu (Harrison et al., 2011). Ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan (Suwardjono, 2013). Ketepatan waktu sangat dibutuhkan para pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan sehingga informasi tersebut menjadi relevan terhadap kebutuhan mereka (Harrison et al., 2011).
Dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengeluarkan Peraturan Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan tersebut berisi tentang batas paling lambat penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pengumuman dan/ atau pemuatan dalam Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik atas laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan Akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan adalah pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan, dimana dapat dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib melaporkan laporan keuangan dengan rentan waktu selama 90 hari, dimulai dari perusahaan melakukan tutup buku tahunan.
Laporan keuangan tahunan yang disampaikan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada pemakai merupakan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan yang berada di bawah kendali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
(21)
3
Selain itu, jika perusahaan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan, maka perusahaan tersebut akan dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Meskipun sudah ada peraturan yang mengatur, tetapi masih ada saja perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan. Pada tahun 2015 ada sebanyak 52 emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan perusahaan tahun 2014, dari total perusahaan tercatat (saham dan obligasi) sebanyak 547 emiten (Nunik, 2015). Dengan demikian masih menarik untuk diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan.
Beberapa variabel yang diduga mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan yaitu kinerja perusahaan dan kompleksitas pelaporan keuangan. Kinerja perusahaan merupakan tolak ukur dari aktivitas perusahaan selama satu periode. Semakin baik kinerjanya maka perusahaan akan cenderung untuk menyampaikan laporan keuangan lebih tepat waktu. Kinerja suatu perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan. Penelitian ini mengukur menggunakan rasio keuangan seperti profitabilitas dan leverage. Perusahaan yang mendapatkan profitabilitas dan leverage yang tinggi akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Rasio profitabilitas yang tinggi berdampak pada perusahaan untuk memberikan sinyal yang baik, sementara rasio leverage yang tinggi akan memberikan sinyal yang buruk bagi para pengguna laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan ekonomi. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
(22)
terhadap ketepatan waktu (Owusu-Ansah, 2000, Sulistyo, 2011, Marathani, 2013, dan Andini, 2016), sedangkan beberapa penelitian yang menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu (Mustafa, 2011, Kadir, 2011, Irawan, 2012, Toding dan Wirakusuma, 2013). Penitian sebelumnya menemukan variabel leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (Marathani, 2013), sedangkan penelitian yang memberikan hasil sebaliknya (Mustafa, 2011, Kadir, 2011, Toding dan Wirakusuma, 2013).
Menurut Ojala et.al (2010), kompleksitas dalam ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat dilihat melalui diversifikasi, goodwill, instrumen keuangan, dan hedging activities. Diversifikasi dapat dilihat melalui kompleksitas operasi perusahaan, dimana kompleksitas operasi perusahaan dapat diukur dari berapa banyak perusahaan memiliki cabang atau anak perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki cabang atau anak perusahaan yang cukup banyak maka akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. Sulistyo (2010) menemukan bahwa diversifikasi berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu sedangkan Mustafa (2011) memberikan hasil yang sebaliknya. Instrumen keuangan berkaitan dengan aset yang diperdagangkan suatu entitas. Akun aset yang diperdagangkan dalam pengukurannya menggunakan pengukuran nilai wajar. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran tersebut akan dilaporkan pada laporan keuangan dalam laporan laba rugi yang akan menunjukkan pendapatan bersih perusahaan.
(23)
5
Goodwill mencerminkan nilai ekonomis nyata suatu perusahaan. Goodwill dapat dikatakan sebagai nama dagang yang memerlukan pengembangan dan pemeliharaan yang mahal, sehingga dalam menganalisisnya diperlukan kehati-hatian agar laba yang diperoleh tidak menurun dan tidak akan terjadi penghapusan pada goodwill. Hal inilah yang akan berdampak pada penyampaian laporan keuangan, dikhawatirkan perusahaan tidak dapat menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu dan dapat memberikan sinyal yang buruk.
Hedge Activities merupakan kontrak yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dari risiko pasar (Subramanyam, K.R dan Wild, J.J., 2010). Suatu perusahaan harus melakukan hedge activities secara efektif, agar dampaknya berpengaruh secara signifikan pada perolehan laba dan ekuitas pemegang saham. sehingga perusahaan akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyampaikan laporan keuangan dan dapat memberikan sinyal yang buruk bagi para pengguna.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Ojala et.al (2010) yang menggunakan kompleksitas pelaporan sebagai variabel independen terhadap lead-time pelaporan keuangan dengan sampel yang digunakan pada perusahaan di Amerika Serikat periode 2000-2009. Penelitian ini mengadopsi variabel dari penelitian Ojala et.al (2010) yaitu pada variabel instrumen keuangan, hedge activities, goodwill, dan kompleksitas operasi perusahaan. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada sampel yang digunakan, dan adanya penambahan variabel yaitu variabel profitabilitas dan variabel leverage untuk melihat pengaruh dari kinerja suatu perusahaan.
(24)
Berdasarkan paparan penelitian diatas, maka penulis membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Perusahaan dan Kompleksitas Pelaporan Keuangan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015)”.
B. BATASAN MASALAH
Kinerja perusahaan yang diduga berpengaruh pada ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan dalam penelitian ini meliputi: profitabilitas dan leverage. Kompleksitas pelaporan yang diduga berpengaruh pada ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan dalam penelitian ini meliputi: hedge activities, goodwill, instrumen keuangan, dan kompleksitas operasi perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?
2. Apakah leverage berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?
3. Apakah instrumen keuangan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?
4. Apakah hedge activities berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?
5. Apakah goodwill berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?
(25)
7
6. Apakah kompleksitas operasi berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan?
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk, antara lain:
1. Menguji dan memperoleh bukti empiris ada atau tidaknya profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Menguji dan memperoleh bukti empiris ada atau tidaknya leverage
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Menguji dan memperoleh bukti empiris ada atau tidaknya instrumen
keuangan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
4. Menguji dan memperoleh bukti empiris ada atau tidaknya hedge activities berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 5. Menguji dan memperoleh bukti empiris ada atau tidaknya goodwill
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 6. Menguji dan memperoleh bukti empiris ada atau tidaknya kompleksitas
operasi berpengaruh terhadap ketepatan waktu.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis maupun teoritis. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai kinerja perusahaan dan kompleksitas terhadap ketepatan waktu pelaporan
(26)
keuangan. Selain itu juga, penelitian ini belum banyak dilakukan di Indonesia terutama pada variabel independen yang digunakan seperti hedge activities, goodwill, dan instrumen keuangan. Hasil dari penelitian juga dapat digunakan sebagai referensi bagi riset berikutnya yang berkaitan dengan ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan.
2) Manfaat Praktis a. Bagi Investor
Penelitian ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi dan sebagai bahan pertimbangan atau sebagai salah satu dasar dalam melakukan pengambilan keputusan berinvestasi.
b. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk pengembangan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan ataupun peraturan mengenai ketepatan waktu pelaporan.
c. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan tahun depan agar dapat melakukan pelaporan keuangan tepat waktu.
(27)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Teori Agensi
Teori agensi dibahas dalam pembelajaran pada bidang akuntansi, bidang ekonomi, bidang manajemen, bidang keuangan, bidang pemasaran, serta bidang sosiologi. Teori agensi merupakan hubungan suatu badan/organisasi, dimana prinsipal (stakeholders) memberikan pekerjaan kepada agen (manajer) dalam suatu ikatan kontrak untuk melakukan jasa atas nama prinsipal dalam pengambilan keputusan bagi aktivitas prinsipal (Jensen & Meckling, 1976). Masalah dalam teori keagenan muncul ketika terjadi konflik antara prinsipal dan agen yang disebabkan oleh perbedaan tujuan atau keinginan serta pengambilan sikap dalam mengatasi risiko yang terjadi. Pada masalah tersebut seringkali prinsipal tidak dapat menilai apakah agen bertindak tepat dalam pengambilan keputusan. Agen biasanya selalu bertindak dalam pengambilan keputusan dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan pribadi dan psikologinya, tetapi dari sisi prinsipal menginginkan hasil dari tindakan yang dibuat manajer akan menghasilkan keuntungan perusahaan yang besar pada tutup buku tahunan sehingga akan menguntungkan prinsipal dalam pembagian dividen. Menurut Jensen dalam Eishenhardt (1989) ada dua teori untuk menggambarkan masalah atau konflik yang terjadi, antara lain:
(28)
a. Positivist agency theory
Positivist agency theory memfokuskan pada identifikasi situasi dimana prinsipal dan agen cenderung memiliki konflik pada tujuan dan mekanisme pemerintah yang membatasi agen dalam mengambil suatu tindakan untuk kepentingan pribadi. Masalah ini terjadi pada kasus perusahaan publik yang terjadi antara stakeholder dan manajer.
b. Principal agency research
Principal agency research sebuah teori yang menggambarkan mengenai hubungan antara pemilik dengan karyawan, pengacara dengan klien, pembeli dengan pemasok, serta hubungan pada lembaga lain. Teori ini fokus dalam menentukan kontrak dan perilaku terhadap hasil.
Teori agensi dalam melakukan pengelolaan informasi sering menganggap bahwa rasional individu dan informasi yang didistribusikan terjadi asimetri pada seluruh organisasi (Eisenhardt, 1989). Penyebab konflik yang sering terjadi antara prinsipal dengan agen, dimana prinsipal menganggap bahwa agen lebih banyak memiliki informasi suatu perusahaan dibandingkan dengan prinsipal yang memunculkan adanya asimetri informasi , sehingga dalam menyampaikan laporan keuangan prinsipal sering menganggap bahwa informasi yang disampaikan oleh agen tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan.
Hubungan teori agensi dengan ketepatan waktu adalah manajer bertindak sebagai agen yang bertujuan untuk mengambil suatu keputusan yang dapat menguntungkan perusahaan. Manajer melaporkan hasil kinerjanya kepada stakeholder dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan inilah sebagai
(29)
11
sarana dalam memberikan informasi yang tepat sehingga stakeholder dapat memberikan suatu keputusan ekonomi yang akan berdampak pada manajer serta aktivitas perusahaan di periode selanjutnya. Jika suatu laporan keuangan tidak sesuai dengan tujuan atau keinginan dari stakeholder maka manajer akan cenderung untuk terlambat dalam melaporkan ataupun menyampaikan laporan keuangan sampai laporan tersebut sesuai dengan tujuan dari stakeholder. Hal inilah yang nantinya akan berdampak pada posisi manajer di perusahaan tersebut, aktivitas perusahaan di periode selanjutnya, serta tingkat relevansi suatu informasi yang terdapat dalam laporan tersebut.
2. Teori Signal
Setiap perusahaan akan menyampaikan laporan keuangannya sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan dalam menyampaikan hasil dari aktivitasnya selama satu periode dalam bentuk laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan akan sangat penting bagi para stakeholder untuk mengambil suatu keputusan ekonomi yang tepat bagi perusahaan. Spence dalam Connely (2011) menyatakan bahwa teori signal pada dasarnya untuk mengurangi asimetri informasi yang berkaitan dengan dua aktor utama antara pemberi sinyal (perusahaan) dengan penerima sinyal (stakeholder). Perusahaan sebagai pemberi sinyal akan memberikan sinyal dalam bentuk positif yang nantinya akan memberikan dampak bagi penerima sinyal maupun terhadap lingkungan pada sinyal tersebut. Penerima sinyal (stakeholder) merupakan orang yang mendapatkan informasi tentang individu dari manajemen, serta produk perusahaan.
(30)
Hubungan teori signal dengan ketepatan waktu adalah akurasi dan ketepatan waktu perusahaan yang akan menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada publik yang merupakan sinyal dari perusahaan tentang adanya informasi yang bermanfaat mengenai produk dan jasa perusahaan dalam pengambilan keputusan oleh stakeholder. Perusahaan yang memberikan hasil kinerja perusahaan yang cukup baik akan cenderung untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, sehingga akan memberikan sinyal yang positif bagi para stakeholder dalam mengambil keputusan ekonomi yang akan berdampak pada aktivitas perusahaan pada periode selanjutnya.
3. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan (Suwardjono, 2013). Ketepatan waktu sangat dibutuhkan para pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan sehingga informasi tersebut menjadi relevan terhadap kebutuhan mereka (Harrison et al., 2011). Jika suatu perusahaan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan maka akan menjadikan laporan keuangan tersebut tidak mempunyai nilai lagi dan akan berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan di periode mendatang.
Dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengeluarkan Peraturan Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik, dimana batas paling lambat penyampaian kepada Otoritas Jasa Keuangan serta
(31)
13
pengumuman dan/ atau pemuatan dalam Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik atas laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan adalah pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Peraturan ini menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menyampaikan laporan keuangan dengan rentan waktu selama 90 hari, dimulai dari perusahaan melakukan tutup buku tahunan. Laporan keuangan tahunan yang disampaikan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada pemakai merupakan laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan yang berada dibawah kendali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. 4. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan laporan keuangan yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh suatu entitas. Kinerja keuangan digunakan untuk mengetahui mengenai aktivitas yang telah dilakukan oleh suatu entitas selama satu periode. Kinerja keuangan dapat di analisis dengan menggunakan banyak pengukuran, tetapi dalam penelitian ini pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio. Pada penelitian ini menggunakan analisis rasio profitabilitas dan rasio leverage.
a. Profitabilitas
Profitabilitas merujuk kepada kemampuan bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan selama satu periode (Subramanyam, K.R dan Wild, J.J, 2010). Profitabilitas sangat penting bagi para stakeholder untuk mengetahui keuntungan suatu entitas dalam melaksanakan aktivitas
(32)
selama satu periode. Profitabilitas juga dapat dikatakan sebagai salah satu indikator dalam keberhasilan suatu entitas untuk mendapatkan keuntungan. Analisis pada profitabilitas berfokus pada sumber daya yang dimiliki perusahaan dan tingkat dari profitabilitasnya, selain itu juga untuk mengidentifikasi dan mengukur dampak yang dapat dikatakan sebagai pemicu. Jika suatu perusahaan memiliki rasio profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan tersebut akan cenderung untuk menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu sehingga informasi yang diberikan memiliki nilai.
b. Leverage
Leverage dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Subramanyam, K.R dan Wild, J.J, 2010). Rasio leverage merupakan rasio yang memperlihatkan tingkat aktivitas suatu entitas yang dibiayai dari penggunaan kewajiban jangka panjangnya. Leverage sangat berpengaruh dalam pemberian informasi dan pengambilan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan terutama untuk kreditor. Jika suatu perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi, maka perusahaan tersebut akan melakukan penyampaian laporan keuangan tidak tepat waktu karena manajer akan cenderung menahan agar rasio leverage sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 5. Kompleksitas Pelaporan
Laporan keuangan suatu perusahan harus memiliki isi yang relevan, transparan, dan akuntanbel agar para pembaca mendapatkan informasi dengan mudah dan dapat dipahami. Dalam setiap akun yang tersaji dalam laporan keuangan
(33)
15
memiliki transaksi-transaksi yang sangat kompleks karena transaksi-transaksi tersebut saling berkaitan ataupun berhubungan bagi setiap akun-akun yang ada pada laporan keuangan. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk melihat kompleksitas pelaporan dari beberapa akun yang terdapat pada laporan keuangan yang berkaitan dengan penyampaian laporan keuangan. Pada penelitian ini kompleksitas pelaporan yang digunakan adalah instrumen keuangan, hedge activities, goodwill, dan kompleksitas operasi perusahaan.
a. Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan berkaitan dengan aktivitas yang terjadi pada aset yang diperdagangkan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan operasi suatu perusahaan. Instrumen keuangan menggunakan nilai wajar sebagai pengukuran. Pengukuran nilai wajar biasanya menggunakan harga pasar pada saat tanggal pengukuran sehingga akan mencerminkan kondisi keuangan ataupun ekonomi sekarang. Instrumen keuangan berkaitan dengan akitivitas perdagangangan di pasar aktif dan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif.
Pengukuran yang dilakukan akan sangat berbeda untuk yang diperdagangkan dengan yang tidak. Instrumen keuangan yang diperdagangkan akan menghasilkan keuntungan ataupun kerugian dari penjualan yang nantinya akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pengukuran nilai wajarnya akan ditentukan dengan menggunakan teknik yang telah ditentukan seperti
(34)
mengacu pada transaksi wajar, mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa, dan model penilaian lainnya.
Perusahaan akan mengukur instrumen keuangan dengan sangat hati-hati agar nilai wajar yang dihasilkan tidak mengganggu pendapatan perusahaan maupun neraca perusahaan terutama dalam akun aset. Suatu perusahaan akan cenderung untuk menyampaikan laporan keuangan tidak tepat waktu dikarenakan membutuhkan waktu dalam mengukur instrumen keuangan.
b. Hedge Activities
Hedge Activities merupakan kontrak yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dari risiko pasar (Subramanyam, K.R dan Wild, J.J, 2010). Risiko pasar biasanya timbul karena profitabilitas pada aktifitas perusahaan sangat sensitif terhadap fluktuasi pada berbagai area seperti harga komoditas yang biasanya dilakukan menggunakan kontrak masa depan atau kontrak opsi, tingkat pertukaran mata uang asing, dan tingkat bunga yang biasanya menggunakan kontrak swap. Ada beberapa kegiatan derivatif pada lindung nilai yang dipisah menjadi lindung nilai atas nilai wajar, lindung nilai arus kas, dan lindung nilai valuta asing.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi pada lindung nilai atas nilai wajar begitu juga aset maupun kewajiban terkait dan juga lindung nilai atas nilai wajar valuta asing dimasukkan ke dalam laba bersih dan mempengaruhi profitabilitas saat ini. Keuntungan dan kerugiaan belum direalisasi dari lindung nilai arus kas dicatat sebagai pendapatan
(35)
17
komprehensif lainnya, lalu kemudian akan dipindahkan sebagai laba jika transaksi lengkap.
Suatu perusahaan dalam mengukur hedging activities akan sangat teliti agar hasil yang didapat tidak mempengaruhi pendapatan perusahaan pada laporan laba rugi maupun aset dan kewajiban pada neraca perusahaan. Perusahaan akan cenderung untuk menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat waktu karena membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengukur hedging activities.
c. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dan nilai pasar wajar aset bersih yang diperoleh dalam transaksi pembelian (Subramanyam, K.R dan Wild, J.J., 2010). Goodwill mencerminkan kelebihan pembayaran karena harapan yang tidak realistis, antusiasme yang berlebihan, keunggulan yang tidak permanen yang harus diwujudkan dalam perusahaan, serta mencerminkan nilai nyata suatu perusahaan. Goodwill tidak dapat timbul sendiri oleh perusahaan tetapi harus melalui pembelian suatu perusahaan yang sedang berjalan. Suatu perusahaan dalam mengevaluasi goodwill diperlukan ketelitian agar hasil yang didapatkan tidak mempengaruhi neraca perusahaan serta pada operasi aktivitas perusahaan. Sehingga perusahaan cenderung menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat waktu karena membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menganalisis goodwill.
(36)
d. Kompleksitas Operasi Perusahaan
Kompleksitas operasi perusahaan dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang spesifik dalam operasional perusahaan karena adanya pendirian cabang baru ataupun pendirian anak usaha (Mustafa, 2011). Perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) biasanya memiliki anak perusahaan untuk membantu proses produksi produk sampai dengan produk tersebut terjual agar efisiensi kinerja perusahaan baik dan waktu dalam pembuatan produk cepat tidak membutuhkan waktu yang sangat lama. Hal inilah yang dapat menyebabkan setiap transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan induk maupun anak perusahaan sangat spesifik, sehingga dapat menyebabkan perusahaan induk dalam menyampaikan laporan keuangan konsolidasiannya tidak tepat waktu karena akan membutuhkan waktu untuk menelusuri setiap transaksi-transaksi yang terjadi baik dalam induk perusahaan maupun dalam anak perusahaan.
6. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan digambarkan untuk menjelaskan seberapa besar perusahaan tersebut memiliki aset, kewajiban, liabilitas, serta keuntungan laba yang didapatkan selama satu periode. Ukuran perusahaan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, dimana dalam undang-undang tersebut dijelaskan mengenai ukuran perusahaan yang terbagi menjadi tiga, yaitu perusahaan kecil, menengah dan besar.
(37)
19
B. PENELITIAN TERDAHULU DAN PENURUNAN HIPOTESIS
1. Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Profitabilitas merujuk kepada kemampuan bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan selama satu periode (Subramanyam, K.R dan Wild, J.J, 2010). Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu tolak ukur kinerja suatu perusahaan yang dilihat oleh para stakeholder. Perusahaan akan berusaha untuk menampilkan rasio profitabilitas dengan sangat baik agar dapat memberikan sinyal yang baik pada publik. Perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas cukup tinggi akan mengalami risiko konflik yang relatif kecil, karena infomasi yang diberikan oleh agen sesuai dengan keinginan dari prinsipal. Profitabilitas yang tinggi dapat memberikan sinyal yang bagus, hal tersebut akan menghasilkan berita yang baik sehingga perusahaan akan cenderung menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu.
Sulistyo (2010) meneliti menggunakan sampel pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2008. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Marathani (2013) meneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Andini (2016) meneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014. Hasil dari penelitian
(38)
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan penelitian terdahulu dan argumen di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
� = Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
2. Leverage dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Leverage dapat dikatakan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Subramanyam K.R dan Wild J.J., 2010). Leverage dapat dikatakan sebagai salah satu tolak ukur perusahaan dalam memenuhi kewajiban panjangnya. Perusahaan akan menampilkan rasio leverage sesuai dengan target yang telah ditentukan agar memberikan sinyal yang baik bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio leverage tinggi maka dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya secara efektif yang nantinya akan menyebabkan terjadinya konflik antara prinsipal dan agen dalam memenuhi keinginan individu. Rasio leverage yang tinggi juga dapat memberikan sinyal yang buruk sehingga perusahaan akan cenderung untuk menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat waktu.
Kadir (2011) meneliti dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2005-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Toding dan Wirakusuma (2013) meneliti dengan menggunakan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
(39)
2007-21
2010, menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan dan argumen diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
� = Leverage berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
3. Instrumen Keuangan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Instrumen Keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif diukur dengan menggunakan pengukuran nilai wajar. Pengukuran tersebut berkaitan dengan aset keuangan suatu entitas. Pengukuran dari aktivitas penjualan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap laporan laba bersih perusahaan. Perusahaan akan mengukur instrumen keuangan dengan teliti agar apa yang disampaikan pada laporan laba rugi konsolidasi sesuai dengan target yang ingin dicapai, sehingga akan mengurangi konflik yang akan terjadi antara agen dan prinsipal. Peran auditor juga sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk memverifikasi setiap transaksi perdagangan yang telah dilakukan. Hal ini yang akan membuat perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyampaikan laporan keuangannya, sehingga perusahaan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan dan akan memberikan sinyal yang buruk.
Penelitian Ojala et.al (2010) dengan menggunakan sampel pada perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat pada tahun 2000-2009, menunjukkan bahwa instrumen keuangan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Berdasarkan penjelasan dan argumen di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
(40)
� = Instrumen Keuangan berpengaruh negatif terhadap Ketepatan Waktu penyampaian laporan keuangan.
4. Hedge Activities dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Suatu perusahaan harus melakukan hedge activities secara teliti, agar dampaknya berpengaruh secara signifikan pada perolehan laba dan ekuitas pemegang saham. Perusahaan akan berusaha untuk memperlakukan hedging activities secara efektif agar laba yang didapatkan stabil sesuai dengan tujuan perusahaan, selain itu juga untuk mengurangi konflik yang terjadi antara agen dan prinsipal. Perusahaan membutuhkan waktu untuk mengukur nilai dari hedging activities, dan membutuhkan waktu dalam mengambil keputusan berkaitan dengan keuntungan atau kerugian dari aktivitas ini. Auditor juga dalam melakukan analisis membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses tracking, sampai dengan proses memverifikasi. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya tidak tepat waktu dan dapat memberikan sinyal yang buruk.
Penelitian Ojala et.al (2010) dengan menggunakan sampel pada perusahaan yang ada di Amerika Serikat periode 2000-2009 menemukan bahwa hedging activities berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan dan argumen diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
� = Hedging Activities berpengaruh negatif terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.
(41)
23
5. Goodwill dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Goodwill mencerminkan nilai ekonomis nyata suatu perusahaan. Perusahaan dalam mengukur goodwill diperlukan ketelitian agar laba yang diperoleh tidak menurun sehingga tidak akan terjadi penghapusan pada goodwill. Goodwill yang mengurangkan laba bersih akan mempengaruhi target prinsipal yang telah dibuat pada awal tahun, sehingga nantinya akan menyebabkan terjadinya konflik antara prinsipal dengan agen. Auditor dalam menganalisis goodwill sangat memerlukan waktu yang cukup lama karena harus waspada terhadap komposisi, penilaian, dan penghapusan goodwill. Pengukuran tersebut akan berdampak pada ketidaktepatwaktuan dalam menyampaikan laporan keuangan dan akan memberikan sinyal yang buruk.
Penelitian Ojala et.al (2010) dengan menggunakan sampel perusahaan yang ada di Amerika Serikat periode 2000-2009, menemukan bahwa goodwill berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan dan argumen diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
� = Goodwill berpengaruh negatif terhadap Ketepatan Waktu penyampaian laporan keuangan.
6. Kompleksitas Operasi Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Kompleksitas operasi perusahaan dapat dilihat dari berapa banyak unit operasi suatu perusahaan. Diukur dari berapa banyak suatu perusahaan memiliki anak perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki anak perusahaan yang banyak
(42)
maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama bagi auditor dalam membuat laporan konsolidasi perusahaan sehingga akan berdampak pada ketidaktepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan.
Penelitian Mustafa (2011) dengan sampel yang digunakan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2009. Hasil penelitian Mustafa (2011) menjelaskan bahwa kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan dan argumen diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
� = Kompleksitas Operasi Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Ketepatan Waktu penyampaian laporan keuangan.
(43)
25
H.
MODEL PENELITIAN
Variabel Independen
+
−
− Variabel Dependen
−
−
−
Variabel Kontrol
Gambar 2.1 Model Penelitian Profitabilitas
(PROF)
Kompleksitas Operasi (KOMPLEKS)
Leverage (LEV) Instrumen Keuangan
(INS) Hedge Activities
(HEDGE) Goodwill (GOOD)
Ukuran Perusahaan (SIZE)
Ketepatan Waktu (Y)
(44)
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek/Subjek PenelitianPenelitian ini menggunakan data sekunder. Objek penelitian ini dengan menggunakan laporan keuangan tahunan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015.
B. Jenis Data
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, dimana data tersebut merupakan data sekunder. Data didapatkan melalui laporan keuangan tahunan (annual report) yang telah dilaporkan dan tersedia di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat diakses melalui www.idx.go.id atau melalui website perusahaan. Data dapat diambil dari informasi yang tersedia dalam laporan keuangan tahunan seperti laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, neraca perusahaan, laporan laba rugi, dan catatan keuangan laporan keuangan.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan non-probability sampling dengan menggunakan model purposive sampling. Data yang didapatkan, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas sehingga data yang diperoleh representatif. Kriteria dalam pengambilan sampel, antara lain:
1. Seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015.
(45)
27
2. Laporan keuangan tahunan (annual report) tersedia di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun website perusahaan yang bersangkutan.
3. Laporan keuangan tahunan (annual report) yang diterbitkan hanya sampai akhir bulan ketiga atau selama 90 hari, dimulai dari tutup buku tahunan sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.2 yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
4. Laporan keuangan tahunan dinyatakan dalam bentuk mata uang rupiah (Rp).
5. Menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan dan kompleksitas pelaporan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, sampel didapatkan setelah melakukan teknik pengambilan data dengan menggunakan purposive sampling. Peneliti selanjutnya akan menggunakan laporan keuangan tahunan perusahaan untuk mencari informasi yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Dalam laporan keuangan tahunan, peneliti dapat melihat atau mendapatkan informasi dari laporan arus kas, laporan laba rugi, neraca perusahaan, laporan perubahan ekuitas, serta catatan laporan keuangan.
(46)
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen
a. Ketepatan Waktu
Ketepatan Waktu dapat diukur dengan menghitung hari dari perusahaan melakukan tutup buku akhir tahun sampai dengan akhir bulan ketiga setelah tutup buku tahunan perusahaan. Perusahaan harus menyampaikan laporan keuangan tidak melebihi 90 hari setelah tutup tahun buku sesuai dengan ketetapan UU No 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal dengan Peraturan Nomor X.K.2 yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.
2. Variabel Independen a. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memanfaatkan aset yang ada untuk menghasilkan pendapatan. Variabel ini akan diukur menggunakan Return On Assets (ROA) sesuai dengan penelitian Marathani (2013) dan penelitian Sulistyo (2010) dengan rumus sebagai berikut:
b. Leverage
Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang. Variabel ini akan diukur menggunakan Debt to
(47)
29
Equity Ratio (DER) seusai dengan penelitian Sulistyo (2010) dengan rumus sebagai berikut:
c. Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan diukur dengan melihat keuntungan atau kerugian penjualan aset keuangan pada pendapatan komprehensif lainnya di dalam laporan laba rugi perusahaan. Penelitian ini menggunakan pengukuran variabel dummy. Variabel dummy dalam pengukuran ini, dilihat melalui nilai keuntungan atau kerugian penjualan aset keuangan suatu perusahaan yang disajikan dalam laporan laba rugi. Jika untung rugi penjualan aset keuangan ditampilkan dalam laporan laba rugi maka diberi nilai 1 dan jika tidak ditampilkan maka diberi nilai 0.
d. Hedge Activities
Hedge Activities diukur dengan melihat aktivitas lindung nilai arus kas pada pendapatan komprehensif lainnya di dalam laporan laba rugi perusahaan. Penelitian ini menggunakan variabel dummy. Variabel dummy dalam pengukuran ini, dilihat melalui lindung nilai arus kas suatu perusahaan yang disampaikan di dalam laporan laba rugi diberi nilai 1 jika ditampilkan dan diberi nilai 0 jika tidak ditampilkan.
e. Goodwill
Goodwill diukur dengan melihat melalui aset tak berwujud suatu perusahaan ataupun melalui aset pada neraca perusahaan. Variabel ini diukur dengan variabel dummy. Jika goodwill ditampilkan dalam neraca
DER =
�(48)
ataupun di dalam aset tak berwujud diberi nilai 1 dan sebaliknya jika tidak ditampilkan diberi nilai 0.
f. Kompleksitas Operasi
Variabel ini diukur dengan jumlah anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh suatu entitas. Semakin banyak suatu perusahaan memiliki anak perusahaan maka akan semakin kompleks aktivitas perusahaan dan membutuhkan waktu dalam membuat laporan keuangan konsolidasi perusahaan.
3. Variabel Kontrol
a. Ukuran Perusahaan
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol. Menurut Petronila dalam Angruningrum dan Wirakusuma (2013) ukuran perusahaan adalah dilihat dari besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan yang tercantum pada laporan keuangan tahunan.
F. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2005) statistik deskriptif adalah metode-metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberi deskripsi dan gambaran dalam menentukan berapa jumlah data yang diolah, mengetahui mean maksimum dan
(49)
31
minimum data, range data, standar deviasi yang diolah, serta variance data yang diolah.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Dilakukan untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal (Basuki dan Nazaruddin, 2016). Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Dalam pengujian normalitas dapat dilakukan dengan melakukan pengujian menggunakan Chi-Square, Kolmogorov Smirnov, Liliefors, Shapiro Wilk, dan Jarque Bera. Penelitian ini untuk uji normalitas hanya menggunakan pengujian Kolmogorov Smirnov.
Dalam menganalisis uji normalitas dapat dilihat melalui nilai sig. Jika dalam pengujian menunjukkan nilai sig lebih besar dari 5% (alpha) maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar normal, dan jika nilai sig lebih kecil dari 5% (alpha) maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar tidak normal.
b. Uji Autokorelasi
Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi (Basuki dan Nazarudin,2016). Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW). Menurut Basuki dan Nazarudin (2016) uji DW dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
(50)
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
c. Uji Multikolinearitas
Menurut Basuki dan Nazaruddin (2016) multikolinearitas atau kolinearitas ganda adalah adanya hubungan linear antara peubah bebas X dalam model regresi ganda. Jika hubungan linear antara peubah bebas X dalam model regresi ganda adalah korelasi sempurna maka peubah – peubah tersebut berkolinearitas ganda sempurna. Untuk melihat hasil dari data dengan cara melihat nilai Variance Inflation Factors (VIF). Kriteria pengujiannya, jika nilai VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel independen, dan sebaliknya jika nilai VIF seluruhnya > 10 maka data tersebut dapat disimpulkan mengandung multikolinearitas. d. Uji Heterokedastisitas
Merupakan pengujian untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan dalam model regresi (Basuki dan Nazaruddin, 2016). Dalam menganalisis uji ini dapat dilihat dari nilai sig untuk mengetahui apakah data tersebut terkena heterokedastisitas atau tidak. Kriteria data tidak terkena heterokedastisitas jika nilai sig > 0,05. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Uji Glejser.
(51)
33
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data
Menurut Sugiyono dalam Andini (2016), analisis regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Persamaan Regresi Linier Berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + � Size + � Prof + � Lev + � Ins + � Hedge + � Good + � Kompleks + e
Keterangan:
Y = Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan a = konstanta
� –� = koefisien regresi Size = Ukuran Perusahaan Prof = Profitabilitas Lev = Leverage
Ins = Instrumen Keuangan Hedge = Hedge Activities Good = Goodwill
Kompleks = Kompleksitas Operasi Perusahaan e = error
(52)
1. Uji Koefisien Determinasi (��)
Koefisien determinan (� ) digunakan sebagai nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinan juga digunakan sebagai ukuran dalam persentase kecocokan model. Penelitian ini menggunakan adjusted R square karena analisis menggunakan regresi linier berganda dengan nilai koefisien antara 0 sampai 1.
2. Uji F
Uji F digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan, yang ditunjukkan dalam hasil penelitian dengan model ANOVA (Basuki dan Nazaruddin, 2016). Kriteria pengujian pada uji F, jika nilai signifikansi < 0,05 (alpha) maka keputusannya adalah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3. Uji t
Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (Basuki dan Nazaruddin, 2016). Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai sig dengan alpha. Jika nilai sig < 0,05 maka hipotesis dapat diterima dan jika nilai sig > 0,05 maka hipotesis ditolak. Kriteria penerimaan hipotesis pada penelitian ini adalah nilai sig < 0,05 dan arah koefisien regresi berlawanan dengan arah hipotesis yang telah dibuat.
(53)
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek PenelitianObyek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahunan perusahaan yang tersedia di Bursa Efek Indonesia maupun laman website perusahaan. Laporan keuangan tahunan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 533 perusahaan. Data dari sampel tersebut telah di purposive sampling dan menghasilkan sebanyak 291 sampel perusahaan. Sampel data yang dapat digunakan dalam penelitian ini hanya sebanyak 183 perusahaan, dikarenakan sebanyak 103 sampel perusahaan terkena outlier sehingga tidak dapat digunakan. Data yang dijadikan sampel merupakan data yang didapatkan dari laporan keuangan tahunan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diujikan pada penelitian ini. Untuk melihat daftar perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat pada lampiran dan rincian jumlah perusahaan yang dijadikan sebagai sampel. Berikut merupakan rincian mengenai seleksi sampel untuk penelitian:
(54)
TABEL 4.1
RINGKASAN PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
No Kriteria dalam Pengambilan Sampel Rincian Perhitungan Sampel
1.
Seluruh Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2015.
533 Perusahaan
2.
Laporan Keuangan Tahunan tidak tersedia di Bursa Efek Indonesia maupun laman website perusahaan.
(28 Perusahaan) 505 Perusahaan
3.
Laporan Keuangan Tahunan yang diterbitkan setelah bulan ketiga atau lebih dari 90 hari, dimulai dari tutup buku tahunan.
(56 Perusahaan) 449 Perusahaan
4. Laporan Keuangan yang tidak disajikan dalam bentuk mata uang rupiah.
(68 Perusahaan) 381 Perusahaan
5.
Tidak menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk menganalisis
variabel-variabel yang digunakan. (90 Perusahaan) 291 Perusahaan 6. Data Terkena Outlier (108 Perusahaan) 7. Data yang digunakan untuk menganalisis. 183 Perusahaan
Sumber: Data diolah oleh peneliti
B. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan deskripsi dan gambaran dalam menentukan berapa jumlah data yang diolah, mengetahui mean, minimum dan maksimum data, serta standar deviasi yang diolah. Analisis ini
(55)
37
digunakan untuk mempermudah dalam menjelaskan mengenai variabel-variabel yang digunakan.
Variabel-variabel yang dijelaskan dalam variabel meliputi ketepatan waktu (Y), profitabilitas (PROF), leverage (LEV), instrumen keuangan (INS), hedge Activities (HEDGE), goodwill (GOOD), kompleksitas operasi perusahaan (KOMPLEKS), dan ukuran perusahaan (SIZE).
TABEL 4.2
TABEL STATISTIK DESKRIPTIF
Sumber: Data olahan aplikasi SPSS Version 15.0
Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa data yang digunakan pada penelitian sebanyak 183 perusahaan. Pada variabel dependen yaitu variabel ketepatan waktu nilai minimum adalah 46,00, nilai maksimum sebesar 90,00, dan nilai rata-rata sebesar 77,5355, dengan standar deviasi sebesar 10,56209. Variabel ini dapat menjelaskan bahwa ketepatan waktu pada pengujian perusahaan yang paling cepat dalam menyampaikan laporan keuangannya selama 46 hari setelah tutup buku tahunan yaitu PT. Bank Panin Syariah, Tbk. Beberapa perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya berada pada batas akhir sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.2 yaitu paling akhir 90 hari, dimulai setelah tutup buku tahunan. Pada variabel ini perusahaan rata-rata menyampaikan laporan keuangannya selama 76 hari setelah tutup buku tahunan.
183 46,00 90,00 77,5355 10,56209
183 ,06 23,65 5,3750 4,84883
183 ,77 901,18 143,8420 175,76351
183 ,00 46,00 6,0492 7,95473
183 104062,00 7E+008 3E+007 104845516, 5
183 KETEPATAN WAKTU
PROF LEV KOMPLEKS TOTAL_ASET Valid N (list wise)
(56)
Pada variabel independen yaitu variabel profitabilitas (PROF) memiliki nilai minimum sebesar 0,06%, nilai maksimum sebesar 23,65%, nilai rata-rata sebesar 5,3750% dan standar deviasi sebesar 4,84883. Pada variabel profitabilitas perusahaan yang paling rendah rasio profitabilitasnya sebesar 0,06% yaitu PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk., dan paling tinggi sebesar 23,65% adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Rata-rata profitabilitas seluruh perusahaan sebesar 5,37%. Variabel leverage (LEV) memiliki nilai minimum sebesar 0,77%, nilai maksimum sebesar 901,18%, dan nilai rata-rata sebesar 143,8420% dengan standar deviasi sebesar 175,76351. Variabel leverage perusahaan yang paling rendah nilai rasionya sebesar 0,77% adalah PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk., dan yang paling tinggi sebesar 901,18% PT. Maybank Indonesia Tbk. Nilai rata-rata rasio leverage sebesar 143,84%. Variabel kompleksitas operasi perusahaan (KOMPLEKS) memiliki nilai minimum sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 46,00, dan nilai rata-rata sebesar 6,0492 dengan standar deviasi sebesar 7,95473. Variabel ini menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki anak perusahaan paling rendah adalah beberapa perusahaan yang tidak memilikinya sedangkan yang paling tinggi memiliki anak perusahaan sebanyak 46 anak perusahaan dengan rata-rata perusahaan pada variabel ini memiliki anak perusahaan sebanyak 6 anak perusahaan.
Variabel kontrol pada penelitian ini merupakan ukuran perusahaan (SIZE). Pengukuran ini digunakan untuk melihat pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu sebagai kontrol. Ukuran perusahaan pada tabel 4.2 dilihat melalui nilai total aset agar bisa di deskripsikan. Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa ukuran
(57)
39
perusahaan memiliki nilai minimum sebesar Rp104.062,00 dalam jutaan rupiah yaitu PT. Leo Investment Tbk., nilai maksimum sebesar Rp655.385.300,00 dalam jutaan rupiah yaitu PT. Pasific Strategic Finansial Tbk. Nilai rata-rata sebesar Rp30.000.000,00 dengan standar deviasi sebesar 104.845.516,5. Pada variabel kontrol ini data yang dijadikan sampel semuanya termasuk ke dalam perusahaan besar.
TABEL 4.3
STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL DUMMY
Variabel
Kategori
Total
,00 1,00
INS 125
(68,3%)
58 (31,7%)
183 (100%)
HEDGE 170
(92,9%)
13 (7,1%)
183 (100%)
GOOD 145
(79,2%)
38 (20,8%)
183 (100%) Sumber: Hasil olah data aplikasi SPSS Version 15.0
Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki variabel instrumen keuangan (INS) adalah sebanyak 58 perusahaan dari total 183 perusahaan, dan yang tidak memiliki variabel instrumen keuangan (INS) sebanyak 125 perusahaan. Pada variabel hedging activities ada sebanyak 13 perusahaan yang memilikinya atau sebesar 7,1% dari total sampel data yang digunakan, sebanyak 170 perusahaan yang dijadikan sampel tidak memiliki hedging activities pada
(58)
aktivitas perusahaanya. Perusahaan yang memiliki variabel goodwill adalah sebanyak 38 perusahaan atau sebesar 20,8% dari total sampel perusahaan, dan sebanyak 145 perusahaan tidak memiliki variabel goodwill.
2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat data yang digunakan sebagai sampel berdistribusi normal atau tidak dalam suatu penelitian. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai sig > 0,05. Uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
TABEL 4.4
HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber: Hasil olah data aplikasi SPSS Version 15.0
Pada tabel 4.4 dapat diketahui hasil uji normalitas pada penelitian ini. Penelitian ini digunakan untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dengan melihat nilai Asymp.Sig. (2-tailed). Pada tabel 4.4 nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,427 > 0,05 (alpha), maka dapat disimpulkan
183 ,0000000 7,39576396 ,065 ,055 -,065 ,875 ,427 N Mean
Std. Dev iat ion
Normal Parametersa,b
Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated f rom data. b.
(59)
41
bahwa data yang dijadikan sampel pada penelitian ini berdistribusi normal sehingga data dapat digunakan sebagai penelitian.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan korelasi yang terjadi antara satu residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi (Basuki dan Nazaruddin, 2016). Pengujian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson (uji DW). Data dapat dikatakan tidak terkena autokorelasi jika nilai d terletak antara dU dan 4-dU. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
TABEL 4.6
HASIL UJI AUTOKORELASI Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R
Square Durbin-Watson
1 ,714 ,510 ,490 1,970
Sumber: Hasil olah data aplikasi SPSS Version 15.0 Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson pada pengujian sebesar 1,970 yang akan dibandingkan dengan melihat tabel uji DW. Penelitian ini menggunakan sampel (n) sebanyak 183, k=8, dan dengan nilai α = 0,05 maka diperoleh nilai dU = 1,8500 dan nilai dL = 1,6678. Hasil pengujian ini adalah 1,8500 < 1,970 < 4-1,8500 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang dijadikan sampel pada penelitian ini tidak terkena autokorelasi.
(60)
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda (Basuki dan Nazaruddin, 2016). Pengujian ini dilihat dari nilai Variance Inflation Factors (VIF), jika nilai VIF < 10 maka data tidak terkena multikolinearitas dan jika nilai VIF > 10 maka data terkena multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
TABEL 4.5
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS Coeficients (a)
Sumber: Hasil olah data aplikasi SPSS Version 15.0 Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PROF ,852 1,174
LEV ,776 1,289
INS ,857 1,167
HEDGE ,925 1,081
GOOD ,786 1,272
KOMPLEKS ,804 1,244
(61)
43
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan dalam model regresi (Basuki dan Nazaruddin, 2016). Pengujian untuk mengetahui data terkena heterokedastisitas atau tidak dengan menggunakan uji Glejser. Ketentuan suatu data tidak terkena heterokedastisitas adalah jika nilai sig > 0,05. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
TABEL 4.7
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS Coeficients(a)
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Hasil data olahan aplikasi SPSS Version 15.0 Pada tabel 4.7 dapat diketahui dengan jelas bahwa setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai sig > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini tidak terkena heterokedastisitas.
Model
Sig.
1 (Constant) ,184
PROF ,071
LEV ,052
INS ,185
HEDGE ,245
GOOD ,068
KOMPLEKS ,424
(62)
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
Penelitian ini menggunakan metode pengujian analisis regresi berganda, dimana metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh dari kinerja perusahaan dan kompleksitas pelaporan keuangan. Kinerja perusahaan terdiri dari profitabilitas (PROF), leverage (LEV) suatu perusahaan. Kompleksitas pelaporan keuangan terdiri dari hedge activities (HEDGE), instrumen keuangan (INS), goodwill (GOOD), dan kompleksitas operasi perusahaan (KOMPLEKS). Variabel kontrol pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan (SIZE). Hasil pengujian metode model regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
TABEL 4.8
HASIL PENGUJIAN ANALISIS REGRESI BERGANDA Coeficients (a)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 100,226 4,695 21,346 ,000
PROF -,419 ,125 -,192 -3,354 ,001
LEV -,035 ,004 -,578 -9,619 ,000
INS -2,503 1,294 -,111 -1,933 ,055
HEDGE -,051 2,256 -,001 -,023 ,982
GOOD -5,600 1,551 -,216 -3,612 ,000
KOMPLEKS ,205 ,078 ,155 2,618 ,010
SIZE -,976 ,325 -,184 -3,006 ,003
Adjusted �� 0,490 F-Hitung 25,989 Sig F 0,000
a. Dependent Variable: Ketepatan Waktu
(63)
45
1. Uji Koefisien Determinasi (��)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kecocokan suatu model dan nilai tersebut menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square pada pengujian ini sebesar 0,490. Tabel 4.8 dapat menjelaskan bahwa variabel independen pada penelitian, yaitu profitabilitas (PROF), leverage (LEV), instrumen keuangan (INS), hedge activities (HEDGE), goodwill (GOOD), kompleksitas operasi perusahaan (KOMPLEKS) dapat menjelaskan variabel dependen yaitu ketepatan waktu sebesar 49,00%, sedangkan sisanya sebesar 51,00% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan. Variabel independen dapat dikatakan berpengaruh simultan jika nilai sig < 0,05. Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai sig pada penelitian ini sebesar 0,000. Tabel 4.8 menjelaskan bahwa variabel independen seperti profitabilitas (PROF), leverage (LEV), instrumen keuangan (INS), hedging activities (HEDGE), goodwill (GOOD), dan kompleksitas operasi perusahaan (KOMPLEKS) berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu dikarenakan nilai sig < 0,05.
3. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis dapat diterima jika memenuhi
(1)
Waktu
39
BNII
0,726 901,184 54 19 2 1 0 040
BNLI
0,135 871,088 49 19 1 1 0 141
BOLT
10,633 20,787 67 14 0 0 0 042
BPII
10,673 50,511 81 13 3 0 0 043
BTEK
0,055 520,151 60 13 2 0 0 144
BTON
3,453 22,81 84 12 0 1 0 045
BTPN
2,163 482,02 57 18 1 1 0 046
BUDI
0,645 195,494 81 15 4 0 0 047
BUKK
2,938 65,871 84 15 8 0 0 048
CASS
22,944 129,131 60 14 8 0 0 149
CEKA
7,171 132,199 76 14 0 0 0 050
CINT
10,498 21,498 74 13 7 0 0 051
CMNP
7,327 48,304 90 16 7 0 0 052
CPIN
7,424 96,514 89 17 46 0 0 153
CSAP
1,221 312,712 60 15 14 1 0 054
CTRA
6,628 101,213 84 17 10 0 1 055
CTRP
3,56 87,62 84 16 14 0 1 056
CTRS
9,456 91,126 84 16 19 0 0 057
CTTH
0,322 109,582 78 13 0 0 0 058
DART
3,097 67,421 89 16 6 0 0 059
DEFI
1,196 1,716 74 18 0 0 0 060
DGIK
0,223 93,217 84 15 6 0 0 061
DNET
5,233 0,768 84 16 2 0 0 062
DPUM
4,942 30,301 90 14 0 0 0 063
DSFI
4,480 111,210 84 13 2 0 0 064
DSNG
3,852 213,251 68 16 35 0 0 165
DVLA
7,840 41,372 68 14 3 0 0 166
ECII
1,740 8,020 90 14 1 0 0 067
EKAD
12,071 33,474 78 13 2 1 0 068
EMDE
5,123 81,236 88 14 6 0 0 169
EPMT
8,109 65,787 67 16 6 1 0 070
ERAA
2,946 143,348 83 16 12 0 0 071
FAST
4,545 107,238 82 15 0 0 0 072
FORU
0,730 111,569 88 13 3 0 0 073
GAMA
0,373 21,887 88 14 16 0 0 074
GEMA
5,564 138,026 82 13 3 0 0 075
GGRM
9,851 67,085 78 18 26 0 0 076
GPRA
4,631 66,187 88 14 7 0 0 077
HOME
0,096 24,064 83 12 1 0 0 078
IBST
7,538 40,130 84 15 0 1 0 0(2)
No
Kode
ROA DER KetepatanWaktu SIZE KOMPLEKS INS HEDGE GOOD
80
ICON
0,945 161,044 90 13 2 1 0 081
IDPR
16,494 39,180 81 14 1 0 0 082
IMJS
0,738 491,101 60 16 7 0 1 083
IMPC
7,746 52,727 88 14 9 0 0 184
INCI
10,003 10,058 71 12 0 0 0 085
INDF
4,039 112,959 83 18 19 1 1 186
INDS
0,076 33,084 88 15 4 0 0 087
INPP
2,291 24,014 78 15 11 0 0 188
INTD
5,283 52,030 68 18 0 0 0 089
INTP
15,763 15,807 70 17 5 0 1 090
ITTG
7,186 4,430 89 12 2 0 0 091
JECC
0,181 269,392 84 14 1 1 0 092
JIHD
1,419 45,405 84 16 26 1 0 193
JKON
6,267 94,252 84 15 5 1 1 194
JSPT
5,747 48,620 88 15 10 0 0 095
KBLI
7,435 52,020 81 14 0 1 0 096
KIJA
3,403 95,685 88 16 25 0 0 097
KINO
8,191 80,749 78 15 2 0 0 098
KLBF
15,024 25,215 71 16 26 1 0 199
KOPI
10,327 55,672 84 12 2 0 0 0100
KPIG
2,154 25,374 71 16 7 1 0 1101
LINK
14,413 21,018 77 15 2 0 0 1102
LION
7,198 40,636 84 13 1 0 0 0103
LMPI
0,500 97,674 77 14 0 0 0 0104
LMSH
1,453 18,980 84 12 0 0 0 0105
LPGI
3,484 74,703 88 15 1 1 1 0106
LPKR
2,478 118,465 57 18 18 1 0 1107
LPPS
0,275 0,776 84 14 1 1 0 0108
MAMI
0,270 33,131 88 14 5 0 0 0109
MDLN
6,801 112,020 75 16 12 0 0 1110
MERK
22,216 35,499 64 13 0 0 0 0111
META
4,360 85,84084
15 16 1 0 1112
MFIN
5,366 188,20883
15 0 0 0 0113
MICE
3,452 30,40484
14 2 0 0 0114
MIDI
4,347 339,39470
15 0 0 0 0115
MIKA
15,819 13,44482
15 6 1 0 0116
MKNT
3,301 8,80484
12 3 0 0 0117
MLBI
23,653 174,091 74 15 1 0 0 0118
MMLP
3,578 25,60974
15 2 0 0 0119
MPMX
2,125 171,15670
16 9 0 1 1(3)
Waktu
121
MRAT
0,210 31,845 89 13 4 0 0 0122
MREI
9,418 130,679 88 14 0 1 0 0123
MTDL
9,341 125,726 88 15 5 0 0 0124
MTLA
6,628 63,596 83 15 11 0 0 0125
MTRA
14,523 114,880 62 12 2 0 0 0126
MYOR
11,022 118,362 82 16 4 0 0 0127
NELY
6,739 16,91684
13 2 0 0 0128
NIPS
1,982 154,14086
14 1 0 0 0129
NOBU
0,272 463,471 76 16 0 1 0 0130
PDES
1,728 120,860 88 13 2 0 0 0131
PGLI
0,722 13,776 90 18 3 0 0 0132
PICO
2,472 145,169 84 13 0 0 0 0133
PNBN
0,856 494,427 50 19 3 1 0 1134
PNBS
0,751 517,420 46 16 0 0 1 1135
PNLF
5,274 27,040 68 17 2 1 0 0136
PNSE
3,638 52,961 74 13 4 0 0 0137
POOL
5,278 16,182 90 12 2 1 0 0138
PTBA
12,058 81,900 60 17 9 1 0 1139
PTPP
4,420 273,677 60 17 3 0 0 0140
PUDP
6,187 43,773 75 13 7 0 0 0141
PWON
7,458 98,604 84 17 8 0 0 1142
PYFA
1,930 58,020 81 12 0 0 0 0143
RALS
7,346 37,228 77 15 0 1 0 0144
RDTX
13,816 17,778 75 14 3 1 0 0145
RELI
2,820 46,005 89 14 0 0 0 0146
RICY
1,124 199,489 78 14 13 0 0 0147
RODA
14,839 28,879 78 15 7 1 0 0148
ROTI
9,997 127,702 84 15 0 0 0 0149
RUIS
3,781 222,610 81 14 2 0 0 0150
SAME
4,704 62,339 78 14 5 0 0 0151
SCBD
2,863 47,289 84 16 20 0 0 1152
SCCO
8,974 92,241 78 14 3 0 0 0153
SDRA
1,325 384,039 55 17 0 1 0 1154
SGRO
3,508 113,495 84 16 14 0 0 1155
SIDO
15,646 7,613 83 15 3 0 0 1156
SKBM
5,252 122,177 89 14 9 0 0 0157
SKLT
5,321 148,027 88 13 3 0 0 0158
SMDM
2,385 28,646 77 15 10 0 0 0159
SMRA
5,673 149,122 83 17 11 0 0 0160
SONA
3,248 60,170 81 14 3 0 0 0(4)
No
Kode
ROA DER KetepatanWaktu SIZE KOMPLEKS INS HEDGE GOOD
162
STTP
9,674 90,281 81 14 2 0 0 0163
TALF
7,765 23,988 78 13 0 0 0 0164
TARA
0,145 23,775 88 14 4 0 0 1165
TBLA
2,163 222,524 84 16 12 1 0 0166
TGKA
7,408 213,947 82 15 2 0 0 1167
TIFA
1,490 354,383 68 14 0 0 0 0168
TINS
1,094 72,772 62 16 13 1 0 1169
TIRA
0,544 164,139 83 12 3 0 0 0170
TLKM
14,032 77,862 57 19 10 1 0 1171
TMAS
17,798 118,748 82 14 4 1 0 0172
TMPO
0,755 128,882 74 13 2 0 0 0173
TOTL
6,721 228,536 76 15 4 0 0 0174
TRIM
2,572 117,403 88 14 1 0 0 0175
TRIS
6,520 74,463 74 13 6 0 0 0176
TRST
0,754 71,563 74 15 2 0 0 0177
TRUS
3,281 29,013 81 13 0 0 0 0178
TSPC
8,421 44,905 78 16 0 1 0 0179
ULTJ
14,777 26,541 89 15 5 0 0 0180
UNIT
0,084 89,543 81 13 1 0 0 0181
WAPO
0,248 596,162 77 12 0 0 0 0182
WICO
1,290 69,981 84 12 1 0 0 0(5)
STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
183 46,00 90,00 77,5355 10,56209
183 ,06 23,65 5,3750 4,84883
183 ,77 901,18 143,8420 175,76351
183 ,00 46,00 6,0492 7,95473
183 104062,00 7E+008 3E+007 104845516,5 183
KETEPATAN WAKTU PROF
LEV KOMPLEKS TOTAL_ASET Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
INS
125 68,3 68,3 68,3
58 31,7 31,7 100,0
183 100,0 100,0 ,00
1,00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
HEDGE
170 92,9 92,9 92,9
13 7,1 7,1 100,0
183 100,0 100,0 ,00
1,00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
GOOD
145 79,2 79,2 79,2
38 20,8 20,8 100,0
183 100,0 100,0 ,00
1,00 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(6)
LAMPIRAN 6
HASIL OLAH DATA SPSS
Coefficientsa100,226 4,695 21,346 ,000
-,419 ,125 -,192 -3,354 ,001 ,852 1,174
-,035 ,004 -,578 -9,619 ,000 ,776 1,289
-2,503 1,294 -,111 -1,933 ,055 ,857 1,167
-,051 2,256 -,001 -,023 ,982 ,925 1,081
-5,600 1,551 -,216 -3,612 ,000 ,786 1,272
,205 ,078 ,155 2,618 ,010 ,804 1,244
-,976 ,325 -,184 -3,006 ,003 ,749 1,336
(Constant) PROF LEV INS HEDGE GOOD KOMPLEKS SIZE Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: KETEPATAN WAKTU a.
Model Summaryb
,714a ,510 ,490 7,54223 ,510 25,989 7 175 ,000 1,970
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change Change Statistics
Durbin-Watson Predictors: (Constant), SIZE, PROF, HEDGE, KOMPLEKS, INS, GOOD, LEV
a.
Dependent Variable: KETEPATAN WAKTU b.
ANOVAb
10348,606 7 1478,372 25,989 ,000a
9954,913 175 56,885
20303,519 182 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SIZE, PROF, HEDGE, KOMPLEKS, INS, GOOD, LEV a.
Dependent Variable: KETEPATAN WAKTU b.
One -Sa mple Kolmogorov-Smirnov Te st
183 ,0000000 7,39576396 ,065 ,055 -,065 ,875 ,427 N Mean Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Coefficientsa
3,278 2,459 1,333 ,184
,119 ,065 ,140 1,818 ,071
,004 ,002 ,158 1,953 ,052
,903 ,678 ,102 1,331 ,185
1,377 1,182 ,086 1,166 ,245
1,490 ,812 ,147 1,835 ,068
,033 ,041 ,064 ,801 ,424
,052 ,170 ,025 ,306 ,760
(Constant) PROF LEV INS HEDGE GOOD KOMPLEKS SIZE Model 1
B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: ABS_RES a.