ANALISIS PENGARUH eWOM, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE XIAOMI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
Oleh
DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(2)
ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
SKIRPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Oleh
DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(3)
Nama : Dwi Prasetyo Nugroho Nomor Mahasiswa : 20120410207
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS PENGARUH eWOM, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE XIAOMI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 3 Agustus 2016
(4)
“Sesuatu yang belum dikerjakan, sering kali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.”
(Evelyn Underhill)
“ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ” ( Q.S. Al Insyirah : 5 – 8 )
“Berterima kasihlah kepada semua yang sudah hadir di hidupmu” (Dwi Prasetyo Nugroho)
(5)
“Ketika kamu merasa
sedang beruntung dan berhasil,
percayalah doa orang tuamu telah dikabulkan.
Skripsi ini kupersembahkan untuk Bapak, Mamak, Kakak
dan Adik ku tercinta
”
Terima Kasihku Kepada...
Alhamdullilahirabbilalamin, terimakasih kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, rezeki, kesehatan, kasih sayang yang tiada hentinya serta karunia dan izin-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Terimakasih juga kepada junjungan-Nya, Nabi besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita semua.
(6)
perhatian, nasihat yang selalu mengiringi setiap perjalanan dan usahaku. Terimakasih atas segala doa yang dipanjatkan dan tiada hentinya omelan atau ocehan yang keluar dari mulut Mamak dan Bapak yang menjadi motivasi kedepannya untuk lebih baik, menjadi semangat untuk melakukan semua agar bisa medapatkan yang terbaik, terimakasih juga atas segala fasilitas yang diberikan serta dukungan finansial selama ini.
Untuk kakaku Ika Setyaningsih dan adikku Ahmad Farhan, terimakasih karena telah memberikan perhatian dan segala dukungan serta semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk seluruh keluarga besar di Wonosobo, Solo dan Sukorejo, terimakasih atas segala doa dan dukungannya.
Dr. Susanto, M.S., terima kasih atas segala kesabaran, saran, motivasi yang sudah diberikan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
Buat Cici Fitri Yenti, mokase sudah hadir dikehidupanku, menjadi pendamping terbaik selama ini, yang selalu memberikan semangat motivasi, dukungan doa, sayang dan cinta. Gak tau mau nulis apalagi, apa yang kamu lakukan itu BAIK !!! Lof Yu.
Keluarga Manajemen F, terima kasih sudah menjadi keluarga di Jogja selama saya kuliah di Jogja. Terimakasih buat kenangan, pengalaman yang
(7)
Angga, Amma (unyil), Shella (Padang), Intan, terimakasih buat seluruh canda tawa kita, kejahilan, perjuangan kita selama ini, semoga kita dapat
dipertemukan lagi dilain hari setelah kita menjadi Orang.
Keluarga HIMAMA yang telah menjadi tempat saya menimba ilmu tentang bagaimana cara berorganisasi, semoga ilmu itu bisa saya amalkan di tahap selanjutnya. Sukses buat kita semua.. DAHSYAT, LUAR BIASA, ALLAHUAKBAR!!!
Teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi dan mengejar ACC Sajono Setiawan, Dedi Saputra dan Anggoro dan yang selalu sabar
mengajarkan dan siap ditanya-tanya Fatikha (mantan sekretaris SPORTA). Anggota keluarga rumah kecil (Alberto, Mivta, Omponk, Emon, dan Panggah), terimakasih sudah menjadi keluarga di Jogja, membantu
menghadapi masalah bersama dan dalam kondisi apapun. Terimakasih. Jangan kecewakan Orang Tua kita.
Untuk seluruh teman-teman yang saya kenal di UMY mulai dari teman seperjuangan, teman KKN, teman organisasi lain, teman beda kelas, teman beda jurusan, teman beda kampus, teman komunitas dan teman yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
(8)
dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar serta tepat pada waktu yang ditentukan. Pada dasarnya skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh eWOM, Citra Merek, Kepercayaan Merek Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Xiaomi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta” disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan, penulis
menyadari pula bahwa dalam penyususnan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih perlu penyempurnaan lebih lanjut. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dari segala pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ibu Retno Widowati PA., M.Si., Ph.D selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Dr. Susanto, M.S. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi.
(9)
motivasi dan doa kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi.
6. Seluruh staff karyawan dan karyawati Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
7. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
Besar harapan penulis, sehingga apa yang terkandung dalam skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 3 Agustus 2016
(10)
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ...iii
HALAMAN PERNYATAAN ...iv
HALAMAN MOTTO ...v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi
INTISARI ...x
ABSTRAK ...xi
KATA PENGANTAR ...xii
DAFTAR ISI ...xiv
DAFTAR TABEL ...xvi
DAFTAR GAMBAR ...xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Batasan Masalah Penelitian...5
C. Rumusan Masalah Penelitian ...5
D. Tujuan Penelitian ...6
E. Manfaat Penelitian ...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ...8
B. Penelitian Terdahulu ...21
C. Hipotesis ...23
D. Model Penelitian ...28
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian ...30
B. Jenis Data ...30
C. Teknik Pengambilan Sampel...31
(11)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian ...42
B. Uji Kualitas dan Analisis Data ...44
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ...50
D. Pembahasan (Interpretasi) ...55
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan ...58
B. Saran ...58
C. Keterbatasan Penelitian ...59
DAFTAR PUSTAKA ...60
(12)
4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen ...46
4.4 Hasil Uji Reliabilitas...47
4.5 Kategori Tingkat Jawaban ...48
4.6 Statistik Deskirptif Variabel eWOM ...48
4.7 Statistik Deskirptif Variabel Citra Merek ...49
4.8 Statistik Deskirptif Variabel Kepercayaan Merek ...49
4.9 Statistik Deskirptif Variabel Minat Beli ...50
4.10 Hasil Analisis Uji Regeresi Berganda ...51
4.11 Hasil Koefisien Determinasi ...52
4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F) ...52
4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...53
(13)
(14)
Lampiran 3 Data Responden Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 6 Hasil Uji Deskriptif Statistik Ewom Lampiran 7 Hasil Uji Deskriptif Statistik Citra Merek
Lampiran 8 Hasil Uji Deskriptif Statistik Kepercayaan Merek Lampiran 9 Hasil Uji Deskriptif Statistik Minat Beli
Lampiran 10 Hasil Uji Regresi Berganda Lampiran 11 Hasil Uji F (Uji Simultan) Lampiran 12 Hasil Uji t (Uji Parsial)
(15)
ii
PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
Diajukan Oleh
DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207
Telah disetujui oleh: Pembimbing
Dr. Susanto, M.S. Tanggal, 03 Agustus 2016 NIK : 195212231980031003
(16)
iii
YOGYAKARTA
ANALYSIS THE INFLUENCE OF EWOM, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TO PURCHASE INTENTION PRODUCT OF SMARTPHONE XIAOMI ON COLLEGE STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
Diajukan oleh
DWI PRASETYO NUGROHO 20120410207
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 24 Agustus 2016
Yang terdiri dari
Dr. Susanto, MS. Ketua Tim Penguji
Indah Fatmawati, Dr., M.Si. Asnawi Asdinardju, Drs. M.Si. Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dr. Nano Prawoto, SE., MSi. NIK. 143 016
(17)
xi ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the influence of eWOM, brand image and brand trust to purchase intention product of smartphone Xiaomi. This study was a survey research, where the instrument of this research is questionnaire. The population of this research is the student University of Muhammadiyah Yogyakarta who is using the smartphone Xiaomi. The sample of this research is 392 respondents using purposive sampling method and the researched using SPSS Version 21 to analyze.
The result of this study, eWOM, brand image and brand trust has significant simultaneous to purchase intention. The result of this study eWOM, brand image and brand trust has significant partially to purchase intention.
(18)
x
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh eWOM, citra merek dan kepercayaan merek terhadap minat beli produk smartphone Xiaomi. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian survei, dimana instrument penelitian ini berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menggunakan smartphone Xiaomi. Sampel sebanyak 392 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan program SPSS Version 21.
Berdasarkan analisis data, secara simultan eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli. Secara parsial, eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli.
(19)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Dalam perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi setiap kalangan masyarakat dan menjanjikan suatu peluang serta tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Kebutuhan tersebut bedampak pada meningkatnya permintaan akan berbagai jenis alat komunikasi yang mengakibatkan semakin banyaknya persaingan dalam dunia bisnis dibidang telekomunikasi. Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu peluang bisnis potensial yang dimanfaatkan oleh produsen dalam persaingan. Meningkatnya kebutuhan akan penggunaan teknologi telekomunikasi dalam kehidupan saat ini disebabkan karena penggunaan telekomunikasi yang diyakini dapat membantu meringankan pekerjaan seseorang. Salah satu produk teknologi telekomunikasi yang saat ini diperebutkan oleh banyak produsen adalah handphone (ponsel). Fenomena persaingan antara perusahaan membuat setiap perusahaan harus menyadari akan suatu kebutuhan untuk memaksimalkan aset-aset perusahaan demi kelangsungan hidup perusahaan, khususnya untuk perusahaan yang menghasilkan produk handphone. Dari pada itu dunia bisnis produk komunikasi berlomba-lomba supaya dapat menarik minat para masyarakat dan memutuskan membeli serta menggunakan produknya.
(20)
Kebutuhan akan alat komunikasi seperti telepon seluler (handphone) atau smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama untuk jenis-jenis handphone atau smartphone dengan merek-merek tertentu. Pilihan konsumen untuk menggunakan handphone atau smartphone saat ini sangat tinggi seperti salah satunya kenaikan penjualan pada handphone atau smartphone Xiaomi. Xiaomi merupakan salah satu perusahaan handphone yang memproduksi smartphone berbasis android. Android adalah sebuah Operating System (OS) yang dikembangkan oleh Google untuk mobile device atau yang lebih kita kenal sebagai smartphone. Salah satu kelebihan dari android adalah ketersediaan aplikasi dari berbagai macam kategori: sosial, hiburan, permainan, dsb. Di pasar negara-negara berkembang seperti Indonesia, Xiaomi juga tercatat sebagai pemain yang cukup dominan di segmen handphone android murah namun dengan kualitas baik.
Penjualan smartphone Xiaomi mengalami kenaikan terbukti berdasarkan Lembaga riset Gartner penjualan smarthphone salah satunya produk Xiaomi, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Data Penjulan Smartphone Selama Quartal 3 Tahun 2013 & 2014 Company 3Q14 Units 3Q14 Market
Share (%) 3Q13 Units
3Q13 Market Share (%) Samsung 73,212.4 24.4 80,356.8 32.1 Apple 38,186.6 12.7 30,330.0 12.1
Huawei 15,934.9 5.3 11,665.7 4.7
Xiaomi 15,772.5 5.2 3,617.5 1.5
Lenovo 15,011.9 5.0 12,882.0 5.2
Others 142,891.6 47.5 111,445.0 44.5
Total 301,009.9 100.0 250,297.0 100.0
(21)
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa penjualan Xiaomi mengalami kenaikan penjualan dari quartal 3 tahun 2013 yang jumlahnya 3,617.5 unit menjadi 15,772.5 unit pada quartal 3 tahun 2014. Sedangkan dari nilai market share produk Xiaomi juga mengalami kenaikan dari quartal 3 tahun 2013 yang jumlahnya 1.5% menjadi 5.2% pada quartal 3 tahun 2014.
Minat beli oleh seorang konsumen dilakukan atas dasar ketertarikan untuk mencoba suatu produk sampai akhirnya timbul suatu keinginan untuk membeli produk tersebut atau memilikinya. Minat beli adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan untuk mendapatkan dan memiliki atas suatu barang ataupun jasa, oleh karena itu secara umum orang membeli sesuatu didahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut yang biasanya minat beli seorang konsumen berdasarkan faktor electronic word of mouth, citra merek serta kepercayaan merek dari suatu produk.
Kemajuan teknologi internet menjadikan penyebaran word of mouth tidak terbatas pada komunikasi tatap muka, namun sudah dalam bentuk electronic word of mouth. eWOM menjadi sebuah “venue” atau sebuah tempat yang sangat penting untuk konsumen memberikan opininya dan dianggap lebih efektif dibandingkan WOM luring (luar jaringan), karena tingkat aksesibilitas dan jangkauannya yang lebih luas (Jalilvand, 2012). Bentuk word of mouth yang baru ini telah menjadi faktor penting dalam pembentukan perilaku konsumen. Adanya rekomendasi ataupun review yang diberikan konsumen lain misal dalam sebuah sharing review platform
(22)
ataupun komunitas akan mampu mempengaruhi minat beli konsumen (Jalilvand, 2012). eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Hening Thurau dalam Sandes, 2013). Selanjutnya dijelaskan oleh Goldsmith (2008) bahwa eWOM merupakan komunikasi sosial dalam internet di mana penjelajah web saling mengirimkan maupun menerima informasi terkait dengan produk secara online.
Citra merek menjadi hal yang sangat penting diperhatikan oleh perusahaan, melalui citra merek yang baik, maka dapat menimbulkan nilai emosional pada diri konsumen, dimana akan timbulnya perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, demikian sebaliknya apabila suatu merek memiliki citra (image) yang buruk dimata konsumen, kecil kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut. Semakin baik Citra Merek (brand image) yang melekat pada produk tersebut maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah terpercaya lebih memberikan rasa aman ketika konsumen itu menggunakan produk yang akan dibeli.
Selain dari sisi eWOM dan citra merek, minat beli smarthphone juga tidak terlepas dari faktor kepercayaan merek dari suatu produk. Dimana kepercayaan merek adalah persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan
(23)
transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile dalam Ferinnadewi, 2008).
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Majid (2014) dan Arista dkk (2011). Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Pengaruh eWOM, Citra Merek, Kepercayaan Merek Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Xiaomi Pada
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta”
B. Batasan Masalah Penelitian 1. Jenis Variabel
Variabel dependennya adalah minat beli, sedangkan variabel independennya adalah eWOM, citra merek dan kepercayaan merek. 2. Subjek/Objek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka beberapa permasalahannya dapat diidentifikasikan menjadi sebagai berikut:
1. Apakah eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli produk smartphone?
(24)
3. Apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli produk smartphone?
4. Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap minat beli produk smartphone?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang dirumuskan. Oleh karenanya tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh eWOM, citra merek dan kepercayaan merek terhadap minat beli produk smartphone.
2. Menganalisis pengaruh eWOM terhadap minat beli produk smarthphone. 3. Menganalisis pengaruh citra merek terhadap minat beli produk
smarthphone.
4. Menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap minat beli produk smarthphone.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu ekonomi, khusunya ekonomi manajemen pemasaran, hasil
(25)
penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian terkait atau penelitian lain yang dikembangkan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pengalaman dalam mempraktekan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan dan dapat menambah pengetahuan. Peneliti juga dapat memperdalam pengetahuanya di dalam bidang Manajemen Pemasaran khususnya berkaitan dengan Electronic Word of Mouth, Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Smartphone Xiaomi.
b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai informasi dan dapat dijadikan referensi tambahan untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai minat beli.
c. Sebagai bahan masukan bagi para pembuat gadget/smartphone android dalam menciptakan sebuah produk ponsel terkait dengan minat beli para konsumen.
d. Memberikan pemahaman kepada para konsumen gadget/smartphone android mengenai keterkaitan eWOM, citra merek dan kepercayaan merek terhadap minat beli produk gadget/smartphone.
(26)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Grand Teori
a. eWOM terhadap Minat Beli
Indikator – indikator dari minat beli dijelaskan oleh komponen (Schiffman & Kanuk, 2008). Komponen – komponen tersebut sebagai berikut:
1) Tertarik untuk mencari informasi tentang produk (melalui eWOM) 2) Mempertimbangkan untuk membeli
3) Tertarik untuk mencoba 4) Ingin mengetahui produk 5) Ingin memiliki produk
b. Citra Merek terhadap Minat Beli
Shwu-Lng dan Chen-Lien (2009) menyatakan bahwa komponen core brand image adalah kesadaran merek (Brand Awareness) dan preferensi merek (Brand Preference). Kedua komponen inti citra merek tersebut adalah kesadaran merek dan preferensi merek berdampak pada minat beli dan citra merek sangat terkait dengan sikap minat beli.
(27)
Gambar 2.1 Core Brand Image to Purchase Intention Model Shwu-Lng dan Chen-Lien (2009)
c. Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli
Mowen (1995), berpendapat bahwa minat beli merupakan sebuah intensi, kepercayaan dalam mempertimbangkan sebuah merek dan informasi baru yang difikirkan dalam menentukan pembelian. Pengukuran minat sebagai alat untuk memprediksi perilaku memiliki tiga hirarki, sebagai berikut:
1) Membentuk kepercayaan terhadap suatu produk 2) Mengembangkan sikap terhadap produk
(28)
Dari beberapa teori yang telah dijelaskan, maka dapat digambarkan bagan grand theory yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Gambar 2.2 Model Grand Theory penelitian ini
2. eWOM
eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Henning-Thurau et.al, 2004). Selanjutnya dijelaskan oleh Goldsmith (2008) bahwa eWOM merupakan komunikasi sosial dalam internet di mana penjelajah web saling mengirimkan maupun menerima informasi terkait dengan produk secara online.
Kemajuan teknologi internet menjadikan penyebaran word of mouth tidak terbatas pada komunikasi tatap muka saja, namun sudah dalam bentuk electronic word of mouth (eWOM) atau dengan kata lain eWOM (luring) adalah pengembangan dari penyebaran informasi dengan cara WOM
Citra Merek (X2)
Kepercayaan Merek (X3)
Electronic Word of Mouth
Minat Beli (Y) Schiffma & Kanuk (2008)
Shwu-Lng dan Chen-Lien
(2009)
(29)
(daring) karena adanya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini. eWOM menjadi sebuah “venue” atau sebuah tempat yang sangat penting untuk konsumen memberikan opininya dan dianggap lebih efektif dibandingkan WOM (daring), karena tingkat aksesibilitas dan jangkauannya yang lebih luas (Jalilvand, 2012).
Komunikasi eWOM melalui media elektronik mampu membuat konsumen tidak hanya mendapatkan informasi mengenai produk dan jasa terkait dari orang-orang yang mereka kenal, namun juga dari sekelompok orang yang berbeda area geografisnya yang memiliki pengalaman terhadap produk atau jasa yang dimaksud (Christy, 2010). Internet mampu menciptakan kesempatan bagi electronicword-of-mouth melalui berbagai media online seperti facebook, twitter, blog, my space dan lain sebagainya (Christy, 2010). Pelanggan menggunakan media online dengan tujuan untuk berbagi pengalaman mereka sendiri terhadap suatu merek, produk, ataupun layanan yang sudah pernah mereka alami sendiri. Selain itu, konsumen juga memanfaatkan pengalaman orang lain, ketika ingin membeli sesuatu sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap sesuatu barang atau jasa (Evans dan McKee, 2010).
Sari (2012), Electronic word of mouth (saat ini) memiliki perbedaan dengan word of mouth traditional (sebelumnya). Perbedaan tersebut dapat dilihat dari: pertama, pada word of mouth traditional (sebelumnya) pertukaran informasi terjadi secara langsung (face to face). Namun, pada electronic word of mouth (eWOM) pertukaran informasi alami terjadi secara
(30)
elektronik (tanpa komunikasi face to face). Kedua, pada word of mouth traditional (sebelumnya), pemberi informasi memberikan informasi kepada resipen yang mencari tahu tentang informasi yang dibutuhkan serta memiliki perhatian pada informasi tersebut. Namun, pada electronic word of mouth (eWOM), rujukan pemberi informasi biasanya bersifat unsolicited, maksudnya adalah mereka memberikan atau mengirimkan informasi kepada resipen yang tidak mencari informasi tersebut, serta tidak memiliki perhatian kepada informasi tersebut.
Terdapat perbedaan antara komunikasi WOM dan eWOM. Perbedaan ini menjadi keunikan dan karakteristik bagi komunikasi eWOM. Karakteristik unik yang dimiliki komunikasi eWOM adalah:
a. Komunikasi eWOM terjadi tanpa komunikasi face-to-face. Semua pengalaman personal dan opini-opini disajikan dalam bentuk tulisan sehingga receiver hanya mengetahui opini dan pendapat saja tanpa mengetahui karakteristik komunikator eWOM.
b. Komunikasi eWOM tidak terbatas pada ruang dan waktu. Orang tidak harus terlibat secara langsung untuk dapat memahami suatu informasi karena informasi tersebut dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Karena kemudahan dalam akses, komunikasi eWOM menjadi sumber yang paling disukai konsumen dalam mencari referensi produk yang akan digunakan.
c. Jaringan komunikasi eWOM lebih besar daripada WOM tradisional. Hal ini dikarenakan internet dapat menghubungkan orang tanpa batasan
(31)
geografis dengan jumlah yang tak terbatas sehingga memiliki kekuatan seperti media massa. Konsumen memiliki banyak kesempatan untuk bertukar informasi melalui komunikasi eWOM.
d. Keakraban individu tidak terlalu penting dalam komunikasi eWOM sehingga mereka tidak perlu mengungkapkan identitas. Konsumen menjadi lebih bebas mengungkapkan opini dan pendapat mengenai produk.
e. Konsumen sulit menentukan kualitas dari rekomendasi produk karena tidak mengenal satu sama lain. Komunikator tidak merasa perlu bertanggung jawab atas rekomendasi yang diberikan karena tidak mengenal satu sama lain. Karena hal tersebut, ada kemungkinan informasi yang diberikan tidak akurat. Namun karena kuantitas komunikasi eWOM tinggi, konsumen dapat menemukan rekomendasi dari berbagai macam sumber sehingga lebih kredibel jika dibandingkan dengan memercayai dari satu sumber saja.
f. Komunikasi eWOM tersaji dalam bentuk tulisan sehingga konsumen dapat mengakses kembali informasi sesuai kebutuhan.
g. Komunitas virtual memberikan pengaruh yang besar. Rekomendasi dapat dibuat secara virtual dan konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya. Informasi yang diberikan dapat tersebar secara cepat baik di dalam maupun di luar komunitas virtual. Konsumen dapat berbagi informasi sesuai dengan minat yang dimiiliki sehingga membuat hubungan semakin akrab.
(32)
Pertukaran informasi melalui cara eWOM menjadi sarana yang penting bagi konsumen untuk mendapatkan informasi tentang kualitas produk dan kualitas pelayanan dari sebuah perusahaan atau produsen. Selain itu, pesan seperti itu efektif dalam mengurangi resiko dan ketidakpastian yang dialami konsumen saat membeli produk atau jasa, sehingga minat pembelian dan keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi.
3. Citra Merek
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang di cerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu di ingat pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam di benak konsumennya, Kotler and Keller (2009). Citra merek merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek (Suryani, 2008).
Menurut Shimp dalam Radji (2009), ada tiga bagian yang terdapat dalam pengukuran citra merek:
a. Atribut
Atribut adalah ciri-ciri atau berbagai aspek dari merek yang diiklankan. Atribut juga dibagi menjadi dua bagian yaitu hal-hal yang tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga, kemasan, pemakai, dan citra penggunaan), dan hal-hal yang berhubungan dengan produk (contoh: warna, ukuran, desain).
(33)
b. Manfaat
Manfaat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1) Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi masalah- masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dialami oleh konsumen, dengan mengasumsikan bahwa suatu merek memiliki manfaat spesifik yang dapat memecahkan masalah tersebut. 2) Simbolis, yaitu diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya
memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota suatu kelompok, afiliasi, dan rasa memiliki.
3) Pengalaman, yaitu konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif.
c. Evaluasi keseluruhan
Evaluasi keseluruhan, yaitu nilai atau kepentingan subjektif dimana pelanggan menambahkannya pada hasil konsumsi. Ukuran yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau menilai citra merek adalah merek harus memiliki kesan positif dibidangnya, reputasi tinggi, dan keunggulan mudah dikenali. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan. Citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal yaitu : pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra
(34)
mental. Supaya bisa berfungsi citra harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.
Jadi, citra merek adalah serangkaian deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek dari suatu produk yang baik akan mendorong para calon pembeli untuk membeli produk tersebut daripada membeli produk yang sama dengan merek lain. Karena itu penting bagi perusahaan untuk memperhatikan perilaku pembelian mereka guna menentukan langkah yang tepat untuk mengantisipasinya.
4. Kepercayaan Merek
Kepercayaan merek adalah persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile, 2002 dalam Ferinnadewi, 2008). Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kepercayaan merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya (brand reliability), yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek (brand intention) yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen (Delgado dalam Ferrinnadewi, 2008).
(35)
Ferrinadewi (2008) mengemukakan, terdapat tiga aktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen yaitu:
a. Achieving result
Yaitu harapan konsumen tidak lain adalah janji konsumen yang harus dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.
b. Acting with integrity
Yaitu bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. Adanya integritas merupakan faktor kunci bagi salah satu pihak untuk percaya akan ketulusan dan pihak lain.
c. Demonstrate concern
Yaitu kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk menunjukkan sikap pengertian konsumen jika menghadapi masalah dengan produk, akan menumbuhkan kepercayaan dengan merek.
Menurut Ika dan Kustini (2011), kepercayaan merek (brand trust) dapat diukur melalui dimensi viabilitas (dimension of viability) dan dimensi intensionalitas (dimension of intentionality).
(36)
Dimensi ini mewakili sebuah persepsi bahwa suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator kepuasan dan nilai (value).
b. Dimension of Intentionality
Dimensi ini mencerminkan perasaan aman dari seorang individu terhadap suatu merek. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator security dan trust.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merek adalah kesediaan konsumen untuk mempercayai suatu merek dengan segala resikonya karena adanya harapan di benak mereka bahwa merek tersebut akan memberikan hasil yang positif kepada konsumen sehingga akan menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek.
5. Minat Beli
Minat beli adalah sesuatu kekuatan psikologis yang ada di dalam individu, yang berdampak pada melakukan sebuah tindakan (Schiffman & Kanuk, 2007). Minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya (Kotler, 2005).
Lucas dan Britt dalam Natalia (2008) mengatakan bahwa aspek-aspek yang terdapat dalam minat beli antara lain:
a. Perhatian, adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa).
(37)
b. Ketertarikan, setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik pada konsumen.
c. Keinginan, berlanjut pada perasaan untuk mengingini atau memiliki suatu produk tersebut.
d. Keyakinan, kemudian timbul keyakinan pada diri individu terhadap produk tersebut .
e. Keputusan, proses akhir dimana pembeli mengambil tindakan untuk memperoleh produk tersebut yang disebut membeli.
Menurut Slamenton dalam Nurmala (2008), “Minat beli adalah sesuatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa adanya pembahasan.” Sedangkan menurut Gustinadalam Nurmala (2008), “Minat beli adalah keinginan atau kemampuan seseorang terhadap suatu objek sehingga mengambil suatu keputusan.” Sementara menurut Tampubolon dalam Nurmala (2008) mendefinisikan “Minat beli adalah perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.” Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengertian minat beli adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan mendapatkan dan memiliki barang dan jasa. Oleh karena itu, secara umum orang membeli sesuatu adalah didahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya. Menurut Ferdinand (2006), minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:
(38)
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Menurut Kotler (2002), customer buying decision – all their experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen yang mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan peng-alaman dalam memilih, menggunakan dan meng-konsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler,2005) :
a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal
(39)
tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengertian minat beli adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan mendapatkan dan memiliki barang dan jasa. Oleh karena itu, secara umum orang membeli sesuatu adalah didahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya. B. Penelitian Terdahulu
Semuel dan Adi (2014) yang berjudul “Analisis eWOM, Brand Image, Brand Trust dan Minat Beli Produk Smartphone di Surabaya”, menunjukkan bahwa:
1. eWOM terbukti berpengaruh signifikan terhadap Brand Image, hal ini dijelaskan ketika semakin baik eWOM menyebabkan semakin tingginya Brand Image suatu merek. eWOM merupakan media untuk menyampaikan berbagai informasi dan dapat menjadi media untuk melakukan hubungan pembicaraan dengan banyak orang melalui web atau blog.
2. eWOM terbukti berpengaruh signifikan terhadap Brand Trust, hal ini dikarenakan konsumen telah mendapat info dari web merasa yakin dan percaya dari review berbagai orang yang telah mencoba produk, jadi eWOM positif meningkatkan Brand Trust.
3. Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, hal ini disebabkan karena konsumen telah mengetahui keuntungan yang akan
(40)
didapatkan dan merek dari produk smartphone yang akan dibelinya. Namun jika Brand Image buruk, maka konsumen akan berpikir ulang untuk membeli merek tersebut.
4. Brand Trust berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, hal ini disebabkan karena konsumen telah percaya pada suatu merek maka konsumen tersebut akan membeli kembali merek yang telah dipercayainya tersebut.
5. eWOM berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli, hal ini disebabkan karena konsumen telah melihat dan membaca berbagai informasi yang disampaikan oleh konsumen lainnya melalui web atau blog terpercaya.
Nurkholish Majid (2014) yang berjudul “Analisis Pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Brand Image dan Dampaknya pada Minat Beli Smartphone Samsung di Kota Malang”, menunjukkan bahwa: 1. eWOM berpengaruh terhadap brand image smartphone Samsung. Dapat
dikatakan bahwa ikatan sosial, pencari opini, kebutuhan informasi, kepentingan pengetahuan dan ketidakpastian pembelian meningkatkan asosiasi merek yang nantinya akan dicitrakan dalam bentuk brand image khususnya untuk merek smartphone Samsung.
2. Brand image memiliki pengaruh terhadap minat beli smartphone Samsung. Asosiasi merek yang ada di benak konsumen khususnya masyarakat Kota Malang yakni meliputi atribut, manfaat dan sikap mereka terhadap produk memunculkan minat mereka untuk melakukan pembelian terhadap smartphone Samsung.
(41)
3. eWOM tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli smartphone Samsung. Komunikasi maupun pencarian informasi yang dilakukan internet kurang menimbulkan pengaruh terhadap minat pembelian konsumen khususnya di Kota Malang karena ketidakjelasan pengirim dan kredibilitas pesan.
Arista dan Astuti (2011) yang meneliti pengaruh iklan, kepercayaan merek dan citra merek terhadap minat beli konsumen studi kasus pada konsumen Telkom speedy kota Semarang. Hasil penelitian adalah, semua variabel (iklan, kepercayaan merek dan citra merek) secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini mengindikasikan bahwa jika iklan, kepercayaan merek dan citra merek semakin baik, maka minat beli konsumen akan mengalami peningkatan.
C. Hipotesis
1. Pengaruh eWOM, citra merek dan kepercayaan merek terhadap minat beli
eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang pruduk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Henning-Thurau et,al ,2004). Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu diingat pertama kali saat mendengar slogan yang tertanam dibenak konsumennya
(42)
(Kotler dan Keller, 2009). Kepercayaan merek adalah persespsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarakan pada pengalaman atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile, 2002 dalam Ferinnadewi, 2008).
Apabila tanggapan konsumen yang telah memiliki pengalaman tentang suatu produk yang dibagikan kepada konsumen yang lain melalui eWOM merupakan tanggpan yang baik, maka akan semakin tinggi pula kecenderungan minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Dan jika semakin baik citra merek dari suatu produk, akan tinggi juga kecenderungan minat beli konsumen terhadap suatu produk. Begitupun dengan kepercayaan merek, semakin baik kepercayaan merek konsumen akan suatu produk, maka akan semakin menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen terhadap suatu produk.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa eWOM, citra merek dan kepercayaan merek memiliki pengaruh yang simultan terhadap minat beli. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Semuel dan Adi (2014) yang menyatakan bahwa variabel eWOM, citra merek dan kepercayaan merek memiliki pengaruh simultan terhadap minat beli. H1: eWOM, citra merek dan kepercayaan merek memiliki pengaruh
positif secara simultan terhadap minat beli.
(43)
eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang pruduk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Henning-Thurau et,al ,2004). eWOM merupakan suatu cara dalam penyebaran informasi yang ada dengan seiring berkembangnya teknologi dan juga sebagai saluran komunikasi informal utama konsumen. Hal ini mempengaruhi keputusan jangka pendek dan jangka panjang konsumen untuk membeli suatu produk. Dengan demikian, eWOM bisa dikatakan memainkan peran penting dalam perilaku konsumen saat menentukan minat beli.
Sebuah komunikasi eWOM akan sangat berpengaruh terhadap konsumen yang tertarik dengan saran dari orang yang telah berpengalaman terhadap suatu produk tertentu. Faktanya seseorang akan lebih percaya dengan pendapat orang lain yang telah mengkonsumsi produk dibanding dengan iklan yang diluncurkan perusahaan, dimana akan memunculkan sikap dari seseorang itu dengan cara memberitahukan pengalamannya tentang suatu produk melalui internet dan mempengaruhi konsumen lainnya memalui eWOM. Dengan semakin majunya media internet memudahkan seseorang berkomunikasi dan berbagi informasi dalam mencari informasi suatu produk langsung dengan orang yang telah memiliki dan berpengalaman tanpa harus saling bertatap muka. Semakin baik atau positif tanggapan konsumen yang telah memiliki pengalaman tentang suatu produk yang dibagikan kepada konsumen yang lain melalui eWOM, maka akan
(44)
semakin tinggi pula kecenderungan minat beli konsumen terhadap produk tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa eWOM berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kania (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa eWOM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen.
H2: eWOM berpengaruh positif terhadap minat beli. 3. Pengaruh citra merek terhadap minat beli
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu diingat pertama kali saat mendengar slogan yang tertanam dibenak konsumennya (Kotler dan Keller, 2009). Dolich dalam Malik et al. (2012) menyatakan bahwa citra merek berperan penting dalam manajemen pemasaran dan perhatian.
Citra merek merupakan pernyataan mental yang menilai positif atau negatif, bagus atau tidak bagus, suka atau tidak suka, dari suatu produk sehingga menghasilkan minat dari konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa yang dihadirkan produsen. Semakin baik citra merek dari suatu produk maka akan tinggi pula kecenderungan minat beli konsumen terhadap suatu produk.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
(45)
Pujadi (2010) yang menyatakan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli.
H3: Citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli.
4. Pengaruh kepercayaan merek terhadap minat beli
Kepercayaan merek adalah persespsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarakan pada pengalaman atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costabile, 2002 dalam Ferinnadewi, 2008). Kepercayaan merek juga memperngaruhi minat beli yang dilakukan oleh konsumen. Kepercayaan terhadap suatu produk dapat berupa kepercayaan bagus atau buruk. Dengan keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu produk baik itu yang bersifat bagus atau buruk, semuanya akan mempengaruhi terhadap minat beli konsumen akan suatu produk.
Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek jelas-jelas mempengaruhi minat beli, dikarenakan konsumen memiliki sikap yang lebih waspada terhadap merek yang belum dikenalnya. Semakin baik kepercayaan merek konsumen akan suatu produk maka akan semakin baik pula kecenderungan konsumen terhadap minat beli suatu produk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
(46)
Semuel dan Adi (2014) yang menyatakan bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif terhadap minat beli.
H4 : kepercayaan merek berpengaruh positif terhadap minat beli. D. Model Penelitian
Berdasarkan telaah pustaka di atas terhadap variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini mengenai pengaruh eWOM, citra merek, kepercayaan merek terhadap minat beli produk smartphone Xiaomi. Maka dapat ditampilkan pemikiran teoritis sebagai berikut:
Gambar 2.3 Model Penelitian
Kerangka pemikiran teoritis yang disajikan diatas menjelaskan bahwa terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen yang terdiri eWOM (X1), Citra Merek (X2), dan Kepercayaan Merek (X3) berpengaruh besar pada
Variabel Independen Citra Merek
(X2)
Kepercayaan Merek (X3)
Electronic Word of Mouth
Minat Beli (Y) H2+
H3+
H4+ Variabel Dependen H1+
(47)
pembentukan besarnya variabel dependen Minat Beli (Y) dalam membeli suatu produk.
(48)
BAB III
METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian
1. Objek penelitian
Suharismi Arikunto (2001) menyatakan objek penelitian merupakan ruang lingkup atau hal – hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka objek dalam penelitian ini adalah produk smartphone Xiaomi.
2. Subjek penelitian
Moleong (2010) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informan tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
B. Jenis Data
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang di peroleh peneliti yang di dapat langsung dari subjek penelitian, yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang khususnya mahasiswa yang akan melakukan pembelian smartphone Xiaomi.
(49)
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara peneliti mengambil sampel atau contoh yang representatif dari populasi yang tersedia, Sanusi (2011). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diketahui berjumlah 19006 mahasiswa. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 392 responden. Jumlah ini merujuk pada rumus Slovin (Riduwan, 2005) yaitu:
� =� ��2+ n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = nilai presisi 95% atau 0,05
� = 9 9, 2+ = 392
Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar atau expert, Sanusi (2011). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa UMY yang telah melakukan pembelian smartphone Xiaomi.
(50)
2. Mengakses internet minimal satu hingga dua jam dalam sehari untuk mencari informasi tentang smartphone Xiaomi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang pada penelitian ini adalah dengan cara data angket (kuisioner). Angket (Kuesioner) adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam. Di dalam kuisioner, peneliti dapat mengumpulkan data mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiwa UMY terhadap smartphone Xiaomi.
E. Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini, variabel – variabel yang digunakan haruslah diidentifikasi terlebih dahulu agar tidak timbul adanya perselisihan cara pandang terhadap variabel-varibelnya. Adapun varibel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent), dan variabel terikat (dependent) yang dikesemuanya memiliki hubungan sebab akibat. Identifikasi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent) terdiri dari :
X1 : electronic Word Of Mouth (eWOM) X2: Citra Merek
X3: Kepercayaan Merek
2. Variabel terikat (dependent) terdiri dari : Y : Minat Beli
(51)
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati (Marzuki, 2005). Definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2008) merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Variabel-variabel yang diteliti sehubungan dengan eWOM, Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Produk Smartphone Xiaomi terangkum dalam satu tabel dengan masing-masing indikator dan sumbernya:
1. eWOM (X1)
eWOM adalah pernyataan positif maupun negatif tentang produk atau perusahaan yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan saat ini maupun mantan pelanggan, yang tersedia bagi banyak orang dan institusi melalui internet (Henning-Thurau et.al, 2004) adapun indikator eWOM menurut Henning-Thurau et.al, 2004:
a. Platform assistance
b. Concern for others consumers c. Positive self-enhancement d. Social Benefits
e. Helping The Company f. Advice seeking
(52)
2. Citra Merek (X2)
Brand image yakni deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005). Indikator-indikator pembentuk citra merek menurut Wijaya 2008 (dalam Apriliani 2013) adalah sebagai berikut:
a. Citra Pembuat
1) Perusahaan yang bonafit
2) Perusahaan yang memiliki daya saing kuat b. Citra Pemakai
1) High-class
2) Menjadi orang modern c. Citra Produk
1) Produk yang update
2) Unggul di bidang komunikasi dan aplikasi yang modern
3. Kepercayaan Merek (X3)
Kepercayaan merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya (brand reliability), yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek (brand intention) yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen (Delgado dalam Ferrinnadewi, 2008).
(53)
Menurut Ika dan Kustini (2011), kepercayaan merk (brand trust) dapat diukur melalui dimensi viabilitas (dimension of viability) dan dimensi intensionalitas (dimension of intentionality).
a. Dimension of Viability
Dimensi ini mewakili sebuah persepsi bahwa suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator kepuasan dan nilai (value).
b. Dimension of Intentionality
Dimensi ini mencerminkan perasaan aman dari seorang individu terhadap suatu merek. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator security dan trust.
4. Minat Beli (Y)
Minat Beli adalah tahap kecenderungan untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Ferdinand, 2006). Menurut Karmela, dkk (2009) minat beli dapat diindentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Attention (menarik perhatian)
b. Interest (menimbulkan minat lebih dalam) c. Desire (keinginan untuk membeli)
d. Action (melakukan pembelian) e. Satisfaction (menimbulkan kepuasan)
Penelitian ini menggunakan pengukuran nilai pendapat responden dengan skala Likert. Pertanyaan yang ada pada kuesioner dibuat dengan
(54)
menggunakan angka 1 – 5 untuk mewakili pendapat responden. Nilai untuk skala tersebut adalah:
Sangat setuju = 5 Setuju = 4 Netral = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1
G. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu tingkatan yang mengukur karakteristik yang ada dalam fenomena didalam penyelidikan. Pengujian ini dilakukan terhadap masing-masing indikator pembentuk variabel penelitian. Untuk mengetahui validitas dalam penelitian ini, maka dengan melihat nilai sig (2 tailed) pada tabel correlation. Apabila nilai α < 0,05 maka dikatan valid, namun jika sebaliknya maka dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu tingkatan yang mengukur konsistensi hasil jika dilakukan pengukuran berulang pada suatu karakteristik. Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan formula cronbach’s alpha yang secara empiris diberikan ketentuan, bahwa α<0,6 mengindikasikan reliabilitas konsistensi internal yang tidak memuaskan. Dengan kata lain, item pertanyaan dikatakan reliabitias atau dapat diterima jika cronbach’s alpha α>0,6. Reliabilitas konsistensi internal
(55)
adalah suatu pendekatan untuk menaksir konsistensi pendekatan untuk menaksir konsistensi internal dari kumpulan item/indikator, dimana beberapa item dijumlahkan untuk menghasilkan skor total untuk skala/konstrak.
H. Uji Hipotesis dan Analisis Data
Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti menggunakan program SPSS for windows. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh eWOM, Citra Merek, Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Produk Smartphone. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian serta memperhatikan sifat-sifat data yang dikumpulkan, maka analisis data dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Berganda
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2012) analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variable dependen, maka digunakan alat teknik regresi linier berganda yang dimasukkan variabel independen dan dependen ke dalam model persamaan regresi, sebagai berikut:
(56)
Keterangan : Y = Minat Beli
α = konstanta
X1 = eWOM X2 = Citra Merek
X3 = Kepercayaan Merek
β1 =Koofisien regresi eWOM
β2 = koofisien regresi Citra Merek
β3 = koofisien regresi Kepercayaan Merek 2. Uji Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan Uji Statistik F dan Uji Statistik t.
a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Ghozali (2012), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen). Tahap-tahap pengujian statistik F yakni :
1) Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau :
(57)
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
2) Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara
simultan sama dengan nol, atau : HA : b1 ≠ b2 ≠ ….bk ≠ 0
Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
3) Menentukan α = 0.05 atau 5% 4) Kesimpulan
a) P Value < 0.05, maka H0 ditolak atau variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. b) P value > 0.05, maka H0 diterima atau variabel independen tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012). Pengambilan keputusan pada uji statistik F dan uji statistik t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada taraf kepercayaan 0,05. Jika nilai signifikannya 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai signifikannya < 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan
(58)
terhadap variabel dependen. Dalam uji t terdapat tiga langkah yaitu sebagai berikut:
1) Menentukan H0 : β1 = 0, HA : β1 ≠ 0
2) Menentukan taraf signifikansi 5% atau 0,05.
3) Jika nilai probabilitas < dari 5% atau 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan dan jika nilai probabilitas >= 5% atau 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan Adjusted R2. Dengan menggunakan nilai Adjusted R2,
(59)
dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat naik maupun turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol (Ghozali, 2012).
(60)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah smartphone Xiaomi. Xiaomi merupakan perusahaan swasta yang baru berdiri kurang dari 6 tahun dan merupakan kompetitor kuat yang akan menggulingkan perusahaan – perusahaan besar eloktronik. Xiaomi dimiliki oleh swasta milik pribadi seorang berasal dari Tiongkok dan berkantor pusat di Beijing Cina. Berdiri pada tahun 2010 Xiaomi menjadi perusahaan besar dan menjadi salah satu perusahaan terkemuka Tiongkok. Bahkan Xiaomi menjadi produsen paling laris ke empat didunia dalam penjualan smartphone.
Pengambilan nama Xiaomi sendiri berasal dari bahasa Mandarin yang memiliki arti Beras Kecil. Menurut Lei Jun sendiri nama Xiaomi memiliki arti sangat besar. Xiao berarti sebutir beras dalam konsep Buddha sama besarnya seperti gunung dan Mi sendiri singkatan dari Mobile Internet atau juga bisa disebut Mission Impossible karena pendrinya sendiri mendapatkan banyak masalah ketika mendirikan Xiaomi hingga terlihat mustahil untuk diselesaikan.
(61)
2. Profil Responden atau Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menggunakan smartphone Xiaomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta khususnya pengguna smartphone Xiaomi. Jumlah kuesioner yang diberikan kepada responden disebarkan sebanyak 392 kuesioner. Adapun rekapitulasi penyebaran kuesioner dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Rincian Penyebaran Kuesioner
No Keterangan Jumlah
1 Kuesioner yang disebar 392 kuesioner
2 Kuesioner yang kembali 392 kuesioner
3 Kuesioner tidak kembali 0 kuesioner
4 Kuesioner yang tidak memenuhi syarat 0 kuesioner 5 Kuesioner yang dapat diolah 392 kuesioner
Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan keterangan dari tabel 4.1 diatas diketahui bahwa kuesioner yang diberikan kepada para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta khususnya pengguna smartphone Xiaomi sebanyak 392 kuesioner, hal tersebut menyimpulkan bahwa kuesioner yang kembali sesuai dengan kuesioner yang disebar.
3. Karakteristik Responden
Responden dikalsifikasikan berdasarkan karakteristik fakultas, jenis kelamin, sudah berapa lama mengetahui informasi mengenai smartphone Xiaomi. Berikut deskripsi data para mahasiswa Universitas Muhammadiyah
(62)
Yogyakarta khususnya pengguna smartphone Xiaomi. berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan dapat ditampilkan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Deskripsi Responden
Karakteristik Responden Keterangan Total Responden Persentase
Fakultas
Fakultas Ekonomi 108 27,6%
Fakultas Agama Islam 23 5,9%
Fakultas Isipol 65 16,6%
Fakultas Pendidikan Bahasa 93 23,7%
Fakultas Kedokteran 36 9,2%
Fakultas Teknik 35 8,9%
Fakultas Pertanian 16 4,1%
Fakultas Hukum 16 4,1%
Total 392 100%
Jenis Kelamin
Pria 167 42,6%
Wanita 225 57,4%
Total 392 100%
Lama Mengetahui
0 – 6 bulan 68 17,3%
6 bulan – 1 tahun 165 42,1%
>1 tahun 159 40,6%
Total 392 100%
Sumber: Hasil olah data, lampiran 3
Tabel 4.2 menunjukkan persentase terbesar untuk karakteristik fakultas adalah fakultas ekonomi dengan jumlah 108 responden atau 27,6%, persentase terbesar untuk karakteriktik jenis kelamin adalah wanita dengan jumlah 225 responden atau 57,4%, dan persentase terbesar untuk karakteristik berapa lama mengetahui smartphone Xiaomi adalah 6 bulan – 1 tahun dengan jumlah 165 responden atau 42,1%.
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data
Sebelum melakukan analisis data, langkah awal dalam menganalisis data penelitian adalah dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas
(63)
terhadap daftar pertanyaan atau kuesioner yang diajukan. Pada penyebaran kuesioner formal, responden diberikan 30 pertanyaan yang mewakili setiap variabel. Hasil data diuji dengan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS Versi 21.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu keusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2012). Uji validitas dalam penelitian ini dengan menggunakan alpha < 0,05 atau 5%. Uji validitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Kriteria pengukuran yang digunakan adalah:
a. Apabila alpha > sig. (2-tailed), maka kesimpulannya item kuesioner tersebut tidak valid.
b. Apabila alpha < sig. (2-tailed), maka kesimpulannya item kuesioner tersebut valid.
Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai sig. (2-tailed). Dari kriteria diatas hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
(64)
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Instrument
Variabel Item Pertanyaan Sig. (2-tailed) Alpha Keterangan
eWOM
eWOM1 0,000 0,05 Valid
eWOM2 0,000 0,05 Valid
eWOM3 0,000 0,05 Valid
eWOM4 0,000 0,05 Valid
eWOM5 0,000 0,05 Valid
eWOM6 0,000 0,05 Valid
eWOM7 0,000 0,05 Valid
eWOM8 0,000 0,05 Valid
eWOM9 0,000 0,05 Valid
eWOM10 0,000 0,05 Valid
eWOM11 0,000 0,05 Valid
Citra Merek
CM1 0,000 0,05 Valid
CM2 0,000 0,05 Valid
CM3 0,000 0,05 Valid
CM4 0,000 0,05 Valid
CM5 0,000 0,05 Valid
CM6 0,000 0,05 Valid
Kepercayaan Merek
KM1 0,000 0,05 Valid
KM2 0,000 0,05 Valid
KM3 0,000 0,05 Valid
KM4 0,000 0,05 Valid
KM5 0,000 0,05 Valid
Mina Beli
MB1 0,000 0,05 Valid
MB2 0,000 0,05 Valid
MB3 0,000 0,05 Valid
MB4 0,000 0,05 Valid
MB5 0,000 0,05 Valid
MB6 0,000 0,05 Valid
MB7 0,000 0,05 Valid
MB8 0,000 0,05 Valid
Sumber: Hasil olah data, lampiran 4
Dari Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item pertanyaan memiliki sig. (2-tailed) < 0,05 dan bernilai positif. Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Sehingga semua item pertanyaan memenuhi syarat atau dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dan mampu mewakili variabel yang diteliti.
(65)
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengungkapkan stabilitas internal dari jawaban responden dalam satu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2012). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skor Cronbach Alpha. Menurut Nunnally (1994) dalam Ghozali (2012) hasil uji reliabilitas dianggap reliabel jika nilai cronbach alpha memiliki nilai lebih besar atau sama dengan α (0,7). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha Keterangan
1 eWOM 0,852 Reliabel
2 Citra Merek 0,854 Reliabel
3 Kepercayaan Merek 0,864 Reliabel
4 Minat Beli 0,907 Reliabel
Sumber: Hasil olah data, lampiran 5
Hasil pengujian reliabilitas pada tabel 4.4 menunjukkan nilai Cronbach Alpha pada variabel eWOM sebesar 0,852, Citra Merek sebesar 0,854, Kepercayaan Merek sebesar 0,864, dan Minat Beli sebesar 0,907, yang masing – masing nilai variabel lebih besar atau sama dengan 0,7. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kesuluruhan instrument penelitian tersebut reliable sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
(66)
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan sejauh mana responden dapat dapat memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Kategori yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 4.5
Kategori Tingkat Jawaban
Kategori Batas
Rendah 1 - 2,33
Sedang 2,34 - 3,67
Tinggi 3,68 – 5
Untuk mengetahui mean dari masing-masing indikator yang diujikan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Variabel eWOM
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
eWOM1 392 1 5 3.27 1.087
eWOM2 392 1 5 3.56 0.835
eWOM3 392 2 5 4.01 0.748
eWOM4 392 2 5 3.9 0.763
eWOM5 392 1 5 3.61 0.782
eWOM6 392 2 5 3.73 0.665
eWOM7 392 1 5 3.64 0.778
eWOM8 392 2 5 3.83 0.771
eWOM9 392 1 5 3.38 0.864
eWOM10 392 2 5 3.88 0.709
eWOM11 392 1 5 3.76 0.777
3.688182 Sumber: Hasil olah data, lampiran 6
Pada tabel 4.6 menjelaskan statistik deskriptif responden dalam memberikan penilaian terhadap variabel eWOM. Variabel eWOM menunjukkan jumlah rata – rata 3.688182 dengan skor minimum ada diangka 1 dan maksimum ada diangka 5, hal ini menunjukkan bahwa eWOM yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi adalah tinggi.
(67)
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Variabel Citra Merek
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CM1 392 1 5 3.56 .807
CM2 392 1 5 3.71 .814
CM3 392 1 5 3.15 .871
CM4 392 1 5 3.45 .909
CM5 392 1 5 3.75 .739
CM6 392 1 5 3.83 .747
3.574405 Sumber: Hasil olah data, lampiran 7
Pada tabel 4.7 menjelaskan statistik deskriptif responden dalam memberikan penilaian terhadap variabel Citra Merek. Variabel Citra Merek menunjukkan jumlah rata – rata 3.574405 dengan skor minimum ada diangka 1 dan maksimum ada diangka 5, hal ini menunjukkan bahwa Citra Merek yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi adalah sedang.
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan Merek
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KM1 392 1 5 3.57 .793
KM2 392 2 5 3.60 .670
KM3 392 1 5 3.60 .783
KM4 392 1 5 3.51 .764
KM5 392 1 5 3.45 .748
3.546429 Sumber: Hasil olah data, lampiran 8
Pada tabel 4.8 menjelaskan statistik deskriptif responden dalam memberikan penilaian terhadap variabel Kepercayaan Merek. Variabel Kepercayaan Merek menunjukkan jumlah rata – rata 3.546429 dengan skor minimum ada diangka 1 dan maksimum ada diangka 5, hal ini menunjukkan bahwa Kepercayaan Merek yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi adalah sedang.
(68)
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Variabel Minat Beli
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MB1 392 2 5 3.59 .625
MB2 392 2 5 3.68 .655
MB3 392 2 5 3.64 .684
MB4 392 2 5 3.64 .682
MB5 392 2 5 3.72 .757
MB6 392 1 5 3.76 .815
MB7 392 1 5 3.59 .856
MB8 392 2 5 3.82 .708
3.680166 Sumber: Hasil olah data, lampiran 9
Pada tabel 4.9 menjelaskan statistik deskriptif responden dalam memberikan penilaian terhadap variabel Minat Beli. Variabel Minat Beli menunjukkan jumlah rata – rata 3.680166 dengan skor minimum ada diangka 1 dan maksimum ada diangka 5, hal ini menunjukkan bahwa Minat Beli yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi adalah tinggi.
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) 1. Analisis Regresi Linear Berganda
Uji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara eWOM, citra merek, dan kepercayaan merek terhadap minat beli. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah eWOM (X1), citra merek (X2), dan kepercayaan merek (X3), sedangkan variabel dependennya adalah minat beli (Y) . Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) 21. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat dalam Table 4.10 adalah sebagai berikut:
(69)
Tabel 4.10
Hasil Analisis Uji Regresi Berganda Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t-statistik Sig. Beta Std. Error Beta
Constant 3.539 1,072 3,300 0,001 eWOM 0,173 0,030 0,215 5,692 0,000 Citra Merek 0,179 0,054 0,147 3,324 0,001 Kepercayaa Merek 0,849 0,059 0,569 14.290 0,000 R2 : 0,647
Adj. R2 : 0,644
N : 392
Variabel Dependen : Minat Beli(Y) Sumber : Hasil olah data, lampiran 10
Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis resgresi linear berganda diatas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,215X1 + 0,147X2 + 0,569X3
Dari hasil persamaan tersebut, dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Adapun arti dari persamaan regresi sebagai berikut:
1) Nilai koefisien regresi eWOM bernilai positif yang berarti semakin tinggi eWOM yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi secara signifikan mampu meningkatkan minat beli.
2) Nilai koefisien regresi citra merek bernilai positif yang berarti semakin tinggi citra merek yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi secara signifikan mampu meningkatkan minat beli.
3) Nilai koefisien regresi kepercayaan merek bernilai positif yang berarti semakin tinggi keprcayaan merek yang dirasakan pengguna smartphone Xiaomi secara signifikan mampu meningkatkan minat beli.
(70)
2. Hasil Uji Simultan (F)
Hasil uji simultan (F) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Uji Simultan (Uji F)
Fhitung Sig
236,807 0,000
Sumber : Hasil olah data, lampiran 11
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen secara bersamaan atau simultan terhadap variabel independent. Dalam penelitian ini variabel independen adalah terdiri dari eWOM, citra merek dan kepercayaan merek, dan variabel dependennya adalah minat beli.
Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.11 eWOM, citra merek dan kepercayaan terhadap minat beli memiliki nilai sig. 0,000 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu <α 0,05 dan diperoleh F hitung sebesar 236,807. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara simultan, eWOM, citra merek dan kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini diterima.
3. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individu atau parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen adalah terdiri dari eWOM, citra merek dan kepercayaan merek, dan variabel dependennya adalah minat beli. Hasil uji t (uji parsial) dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
(71)
Tabel 4.13
Ringkasan Hasil Uji Nilai t
Model Koefisien
Regresi Sig. T t Keterangan
Constant
eWOM 0,215 0,000 5,692 Signifikan Citra Merek 0,147 0,001 3,324 Signifikan Kepercayaa Merek 0,569 0,000 14.290 Signifikan Variabel dependen : Minat Beli
Sumber : Hasil olah data, lampiran 12
Berdasarkan dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel diatas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Pengaruh eWOM terhadap minat beli
Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.12 eWOM memiliki nilai sig. 0,000 atau probilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu < α 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 5,692 dengan nilai koefisien regresi 0,215. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara parsial, eWOM berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis pertama (H2) dalam penelitian ini diterima.
b. Pengaruh citra merek terhadap minat beli
Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.12 citra merek memiliki nilai sig. 0,001 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu < α 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 3,324 dengan nilai koefisien regresi 0,147. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara parsial, citra merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini diterima.
(72)
Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.12 kepercayaan merek memiliki nilai sig. 0,000 atau probilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu < α 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 14,290 dengan nilai koefisien regresi 0,569. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dijelaskan bahwa secara parsial, kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Sehingga hipotesis keempat (H4) dalam penelitian ini diterima.
Secara keseluruhan, hasil pengujian hipotesis dapat dilhat pada tabel berikut:
Tabel 4.14
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
No. Hipotesis Keterangan
1 eWOM, citra merek, dan kepercayaan merek berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli
Diterima
2 eWOM berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli
Diterima 3 Citra merek berpengaruh dan signifikan
terhadap minat beli
Diterima 4 Kepercayaan merek berpengaruh dan
signifikan terhadap minat beli
Diterima
4. Hasil Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinasi (R²) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi (R2)
Adjusted R2 0,644
R Square 0,647
(1)
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas
eWOM Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.852 11
CITRA MEREK
KEPERCAYAAN MEREK Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.864 5
MINAT BELI Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.907 8
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
(2)
Lampiran 6 Hasil Uji Deskriptif Statistik eWOM
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
eWOM1 392 1 5 3.27 1.087
eWOM2 392 1 5 3.56 0.835
eWOM3 392 2 5 4.01 0.748
eWOM4 392 2 5 3.9 0.763
eWOM5 392 1 5 3.61 0.782
eWOM6 392 2 5 3.73 0.665
eWOM7 392 1 5 3.64 0.778
eWOM8 392 2 5 3.83 0.771
eWOM9 392 1 5 3.38 0.864
eWOM10 392 2 5 3.88 0.709
eWOM11 392 1 5 3.76 0.777
Valid N
(listwise) 392
3.688182
Lampiran 7 Hasil Uji Deskriptif Statistik Deskriptif Citra Merek
(3)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CM1 392 1 5 3.56 .807
CM2 392 1 5 3.71 .814
CM3 392 1 5 3.15 .871
CM4 392 1 5 3.45 .909
CM5 392 1 5 3.75 .739
CM6 392 1 5 3.83 .747
Valid N
(listwise) 392
3.574405
Lampiran 8 Hasil Uji Deskriptif Statistik Deskriptif Kepercayaan Merek Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KM1 392 1 5 3.57 .793
KM2 392 2 5 3.60 .670
KM3 392 1 5 3.60 .783
KM4 392 1 5 3.51 .764
KM5 392 1 5 3.45 .748
Valid N
(4)
3.546429
Lampiran 9 Hasil Uji Deskriptif Statistik Minat Beli
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MB1 392 2 5 3.59 .625
MB2 392 2 5 3.68 .655
MB3 392 2 5 3.64 .684
MB4 392 2 5 3.64 .682
MB5 392 2 5 3.72 .757
MB6 392 1 5 3.76 .815
MB7 392 1 5 3.59 .856
MB8 392 2 5 3.82 .708
Valid N
(listwise) 392
(5)
Lampiran 10 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.539 1.072 3.300 .001
TotaleWOM .173 .030 .215 5.692 .000
TotalCM .179 .054 .147 3.324 .001
TotalKM .849 .059 .569 14.290 .000
a. Dependent Variable: Totalmb
Lampiran 11 Hasil Uji F (Uji Simultan)
ANOVAa
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1
Regression 5173.256 3 1724.419 236.807 .000b
Residual 2825.395 388 7.282
Total 7998.651 391
a. Dependent Variable: Totalmb
b. Predictors: (Constant), TotalKM, TotaleWOM, TotalCM
Lampiran 12 Hasil Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(6)
TotaleWOM .173 .030 .215 5.692 .000
TotalCM .179 .054 .147 3.324 .001
TotalKM .849 .059 .569 14.290 .000
a. Dependent Variable: Totalmb
Lampiran 13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .804a .647 .644 2.699