PENGARUH PENGALAMAN PEMASARAN, EMOSIONAL MEREK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK (STUDI PADA KONSUMEN SMARTPHONE ASUS MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

(1)

THE INFLUENCE OF MARKETING EXPERIENCE, EMOTIONAL BRANDING AND BRAND TRUST TOWARD THE BRAND LOYALTY

(STUDY ON THE CONSUMER SMARTPHONE ASUS STUDENTS UNIVERSITY MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

DisusunOleh :

DEWI SUSANTI

20120410079

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

THE INFLUENCE OF MARKETING EXPERIENCE, EMOTIONAL BRANDING AND BRAND TRUST TOWARD THE BRAND LOYALTY

(STUDY ON THE CONSUMER SMARTPHONE ASUS STUDENTS UNIVERSITY MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

DEWI SUSANTI

20120410079

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA 2016


(3)

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

THE INFLUENCE OF MARKETING EXPERIENCE, EMOTIONAL BRANDING AND BRAND TRUST TOWARD THE BRAND LOYALTY

(STUDY ON THE CONSUMER SMARTPHONE ASUS STUDENTS UNIVERSITY MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

Diajukan Oleh

DEWI SUSANTI

20120410079

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Dr. Siti Dyah Handayani, M.M. Tanggal 1 November 2016


(4)

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

THE INFLUENCE OF MARKETING EXPERIENCE, EMOTIONAL BRANDING AND BRAND TRUST TOWARD THE BRAND LOYALTY

(STUDY ON THE CONSUMER SMARTPHONE ASUS STUDENTS UNIVERSITY MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

Diajukan Oleh:

DEWI SUSANTI

20120410079

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di Depan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tanggal 23 November 2016

Yang terdiri dari :

Dr. Susanto, MS Ketua Tim Penguji

Dr. Siti Dyah Handayani, M.M. Misbahul Anwar, SE., M.Si Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogayakarta

Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si NIK. 19660604199202143016


(5)

iv

Nama : Dewi Susanti

Nomor Mahasiswa : 20120410079

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH

PENGALAMAN PEMASARAN, EMOSIONAL MEREK DAN

KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK (STUDI PADA

KONSUMEN SMARTPHONE ASUS MAHASISWA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 1 November 2016


(6)

v

Kesuksesan adalah perjalanan dari satu kegagalan kepada kegagalan yang lain tanpa kehilangan antusiasme.

“Learn from the past, live for the today and plan for tomorrow” Belajarlah dari masa lalu, hiduplah di masa sekarang dan rencanakan

untuk hari esok

„‟Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah „‟

(HR.Turmudzi)

“Barang siapa merasa letih di malam hari karena berkerja, maka di malam itu ia diampuni”.

(H.R. Ahmad )

Jika anda tidak pernah memutuskan untuk berhenti, maka anda tidak akan pernah terkalahkan (Ted Turner)


(7)

vi

serta berbagi doa untuk saya. Untuk itu, saya ingin mempersembahkan skripsi ini dan berterimakasih kepada:

1. Allah SWT yang Maha Pemberi Petunjuk. Alhamdullillah Allah telah memberikan saya kekekuatan hati, kesabaran dan dimudahkan dalam segala hal.

2. Orang tua saya, Bapak Kamal dan Ibu Masrupi, yang telah memberikan saya dukungan, doa dan nasihat. Serta dukungan financial yang cukup banyak. Saya sangat berterimakasih kepada bapak dan ibu karena sudah mau mengeluarkan banyak dukungan moril dan materi kepada anak bapak/ibu ini dalam mengejar gelar sarjana.

3. Kakak saya Angga Saputra, serta adik bungsu saya Ibnu Saputra, terimakasih telah memberi dukungan agar saya cepat menjadi sarjana. 4. Nenek saya Ny. Sukarti yang selalu memberi doa dan nasihat agar bisa

menjadi orang sukses dan berpendidikan tinggi.

5. Keluarga Besarku, terimakasih atas dukungan dan doa kalian semua. 6. Dosen pembimbing saya Ibu Siti Dyah Handayani, yang selama

berbulan-bulan telah sabar memberi arahan dan saran dalam pengerjaan proposal sampai skripsi. Terimakasih atas semua yang diajarkan dan semoga Allah membalas jasa Ibu Siti Dyah Handayani.


(8)

vii

8. Sahabat saya Dwi Wijayanti yang selalu membantu dan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman manajemen angkatan 2012, yang sama-sama berjuang untuk mencapai kesuksesan dalam pembuatan skripsi.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Terimakasih.


(9)

viii

Yogyakarta). Objek dari penelitian ini adalah konsumen Smartphone ASUS, sedangkan subjeknya adalah mahasiswa yang menggunakan Smartphone ASUS yang ada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek Smartphone ASUS. Pengalaman pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek Smartphone ASUS. Emosional merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek Smartphone ASUS. Kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek Smartphone ASUS.

Kata Kunci : Pengalaman Pemasaran, Emosional Merek, Kepercayaan


(10)

ix

ASUS Smartphone’s Customers Student In University Of Muhammadiyah Yogyakarta). The object of this research was the customers of ASUS Smartphone, while the subject of the research was the student use the ASUS Smartphone in University Of Muhammadiyah Yogyakarta. The sample collecting was done by using convenience sampling technique. The data analysis was done by using the multiple linear regression analysis. Before the data analysis, there was an instrument quality test including the validity test and reliability test.

The result of the analysis showed that the marketing experience, emotional branding and brand trust are simultaneously gave significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone. The marketing experience has positive and significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone. The emotional branding has positive and significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone. The brand trust has positive and significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone.

Key Words: Marketing Experience, Emotional Branding, Brand Trust, Brand Loyalty


(11)

x

melimpahkan karuniaNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi kehidupan kita semua. Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Pemasaran, Emosional Merek dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek (Studi Pada Konsumen Smartphone Asus)”. Tugas akhir ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari orang lain, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati PA, M.Si., Ph. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Ibu Dr. Siti Dyah Handayani, M.M. selaku dosen pembimbing , terimakasih atas saran dan kritik sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Seluruh dosen Manajemen Fakultas Ekonomi UMY

5. Keluargaku terimakasih atas dukungan dan doa yang sangat besar. 6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama

proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umumnya. Penulis sangat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 1 November 2016 Penulis


(12)

xi

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I ..PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7


(13)

xii

2. Emosional Merek ... 11

3. Kepercayaan Merek ... 15

4. Loyalitas Merek ... 16

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 18

C. Penurunan Hipotesis ... 19

D. Model Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian ... 22

B. Jenis Data ... 22

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 24

F. Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian ... 27

G. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 32

B. Hasil Pengumpulan Data ... 35

C. Uji Kualitas Instrumen ... 35

D. Hasil Penelitian ... 37

E. Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 41

F. Pembahasan ... 43

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47

B. Keterbatasan Penelitian ... 48

C. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(14)

(15)

(16)

ix

The object of this research was the customers of ASUS Smartphone, while the subject of the research was the student use the ASUS Smartphone in University Of Muhammadiyah Yogyakarta. The sample collecting was done by using convenience sampling technique. The data analysis was done by using the multiple linear regression analysis. Before the data analysis, there was an instrument quality test including the validity test and reliability test.

The result of the analysis showed that the marketing experience, emotional branding and brand trust are simultaneously gave significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone. The marketing experience has positive and significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone. The emotional branding has positive and significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone. The brand trust has positive and significant influence toward the brand loyalty of ASUS Smartphone.

Key Words: Marketing Experience, Emotional Branding, Brand Trust, Brand Loyalty


(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, dan perkembangan teknologi semakin canggih ditandai dengan munculnya produk-produk baru berteknologi modern untuk konsumen. Alat untuk mengumpulkan informasi yang mendukung kebutuhan konsumen dan banyak diminati masyarakat saat ini adalah smartphone ASUS. Untuk bersaing didunia pemasaran produsen harus bisa menetapkan strategi-strategi pemasaran yang tepat untuk produknya agar dapat mempertahankan market share yang telah didapat agar tidak direbut oleh pesaing yang semakin banyak. Dengan cara menerapkan strategi pemasaran yang sesuai perusahaan ASUS telah melakukan pendekatan dengan pengalaman pemasaran yang bertujuan untuk menjalin hubungan yang erat dengan konsumen, juga memberikan beberapa program yang dikenal dengan emosi merek dimana program-program tersebut bertujuan untuk membangun koneksi dan hubungan yang lebih kuat dengan para konsumen, sehingga perasaan dan emosi konsumen akan tergugah serta merek ASUS dapat hidup di masyarakat dan membentuk hubungan yang mendalam dan tahan lama.

Jika suatu merek mampu memenuhi harapan konsumen atau bahkan melebihi harapan konsumen dan memberikan jaminan kualitas pada setiap kesempatan penggunanya, serta merek tersebut diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi, maka konsumen akan semakin yakin dengan


(18)

pilihannya dan konsumen akan memiliki kepercayaan pada merek, menyukai merek, serta menganggap merek tersebut sebagai bagian dari dirinya. Dengan demikian, kesetiaan merek akan lebih mudah untuk dibentuk dan perusahaan akan memiliki nama merek yang memiliki kesetiaan konsumen yang kuat karena menurut Halim (2003) dalam Edris (2009), kepercayaan merek akan menentukan kesetiaan konsumen terhadap merek dan kepercayaan akan berpotensi menciptakan hubungan-hubungan yang bernilai tinggi.

Munculnya berbagai macam produk dalam satu kategori dengan kualitas produk yang sudah menjadi standard dan dapat dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh siapapun mengakibatkan sulitnya suatu perusahaan untuk mempertahankan dirinya sebagai pemimpin pasar. Untuk mengatasi penetrasi yang dilakukan oleh kompetitor, maka perusahaan akan tetap menjaga pangsa pasarnya, salah satunya dengan membentuk sebuah merek yang kuat oleh perusahaan. Tanpa merek yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada.

Adapun persentase data penjualan produk Smartphone ASUS terlihat dalam tabel 1 dan 2 berikut ini :


(19)

Tabel 1

Dalam tabel 1 dijelaskan bahwa International Data Corporation (IDC) baru saja merilis laporan mengenai pasar smartphone di Indonesia pada tahun 2015. Dikutip dari laporan di website IDC, terungkap 8,3 juta smartphone telah dikapalkan di Indonesia selama kuartal keempat 2015. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 14,4% dari 7,3 juta unit untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya.


(20)

Dalam tabel 2 menunjukkan pertumbuhan market share produk asus tertinggi di bandingkan produk lain yaitu sebesar 231.4% dari 1.4 juta unit pada perode sebelumnya. Berdasarkan data konsumen menyebutkan dengan adanya model-model terbaru ponsel ASUS, seperti Zenfone Go, dan Zenfone Selfie yang diluncurkan pada periode yang sama juga turut mendukung peningkatan dari penjualan ASUS. Berbagai fitur dan kelebihan ASUS, disebut sebagai teknologi canggih Smartphone karena ponsel pintar tak sekedar berfungsi untuk alat komunikasi semata, melainkan juga bisa dipakai oleh para penggunanya untuk menunjang gaya hidup yang modern dan dinamis. Dikarenakan kelahiran ponsel pintar terus mengalami perkembangan dan memudahkan pemakai Smartphone memanfaatkan fitur-fiturnya. Dan masing-masing produk tersebut memiliki spesifikasi dan kelebihan sehingga mencuri hati para konsumen Smartphone ASUS. Indonesia sebagai salah satu pangsa pasar potensial untuk ponsel pintar, ASUS Zenfone secara resmi dipasarkan sejak awal bulan Maret 2014.

Dengan gebrakan yang dilakukan oleh ASUS mendapat sambutan luar biasa dari market di Indonesia, terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Meski demikian keunggulan yang ditawarkan smartphone tersebut membuat ASUS tetap mendapat tempat istimewa dibanding para pesaingnya dilevel yang sama di Indonesia.

Walaupun pendatang baru tetapi dengan segala keunggulan spesifikasinya, ponsel pintar tersebut telah banyak dikenal orang dan sangat layak mendapat gelar sebagai ASUS zenfone Smartphone terbaik. ASUS


(21)

Zenfone merupakan Smartphone yang menggunakan prosesor Intel Atom sebagai penggeraknya. Prosesor Intel Atom sendiri adalah prosesor yang biasa di gunakan untuk mesin notebook, jika mesin sebuah notebook disematkan pada Smartphone tentu kinerja yang di hasilkan sudah pasti sangat luar biasa.

Menurut Lau dan Lie (1999), loyalitas terhadap merek adalah perilaku niat untuk membeli sebuah produk dan mendorong hal orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tentu saja hal ini dapat memberikan imbalan yang besar bagi peruahaan terutama jika loyalitas ini bersifat jangka panjang dan kumulatif. Semakin lama loyalitas pelanggan, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan dari pelanggan tersebut. Loyalitas terhadap merek dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya pengalaman pemasaran, emosional merek, dan kepercayaan merek. Pengalaman yang diperoleh pelanggan ketika berinteraksi dengan layanan perusahaan menjadi pertimbangan bagi pelanggan untuk tetap memprioritaskan layanan perusahaan dibandingkan dengan layanan perusahaan lainnya. Tendensi untuk mengulang pembelian lebih besar karena pelanggan terdorong untuk bisa mendapatkan pengalaman berharga ketika berhubungan dengan produk maupun layanan perusahaan. Dorongan secara terus menerus dan intensi untuk melakukan pembelian tersebut akhirnya mendorong pelanggan untuk tetap setia pada layanan perusahaan.

Kepercayaan dapat mengurangi ketidakpastian dalam sebuah lingkungan di mana konsumen merasa tidak aman di dalamnya, karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan merek yang sudah


(22)

dipercaya tersebut. Keyakinan konsumen pada produk akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk.

Keterikatan secara emosional dengan suatu merk akan mendorong konsumen untuk selalu dekat dengan produk melalui pembelian yang dilakukan secara berulang. Keterikatan emosional juga dapat memprediksi komitmen seseorang dalam jangka panjang dan memiliki keinginan untuk menjaga hubungan yang telah ada meskipun banyak kendala yang menghadang. Dalam konteks pemasaran, komitmen tersebut diwujudkan melalui kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian secara berulang pada merk yang dimaksud.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penyusunan peneliti ini perlu diteliti “Pengaruh Pengalaman Pemasaran, Emosional Merek dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Pada Konsumen Smartphone ASUS”.

A. Batasan Masalah

Dalam subjek ini, dibatasi untuk pengguna Smartphone ASUS yang berada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Responden yang akan diteliti adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mahasiswa adalah segmen masyarakat yang menjadikan sebuah Smartphone untuk dijadikan alat komunikasi dan mencari informasi dalam kebutuhan sehari-hari. Mahasiswa masih suka berganti-ganti jenis Smartphone.


(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah pengalaman pemasaran, emosional merek, kepercayaan merek secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS ?

2. Apakah pengalaman pemasaran berpengaruh terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS?

3. Apakah emosional merek berpengaruh terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS?

4. Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh pengalaman pemasaran, emosional merek, kepercayaan merek secara simultan terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS.

2. Untuk menganalisis pengaruh pengalaman pemasaran terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS.

3. Untuk menganalisis pengaruh emosional merek terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS.

4. Untuk menganalisi pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek konsumen Smartphone ASUS.


(24)

E. Manfaat Penelitian

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Manfaat Praktik

a. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi atau bahan masukan yang berguna bagi perusahaan penyedia smartphone mengenai pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek, khususnya para pemasar di dalam merumuskan strategi pemasaran yang terkait dengan pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek yang dimiliki sebuah produk yang dihasilkan oleh perusahaan mampu dipertahankan, sehingga mampu mempengaruhi loyalitas merek.

2. Manfaat Teoritis

Dapat digunakan untuk referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai bahan informasi tentang pengalaman pemasaran, emosional merek, kepercayaan merek dan loyalitas merek.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengalaman Pemasaran

Schmitt (1999), mengatakan bahwa esensi dari konsep pengalaman pemasaran adalah yang didorong oleh pengalaman. Hamzah (2007), menyatakan pengalaman pemasaran dilakukan pemasaran melalui penawaran produk atau jasa dengan merangsang unsur – unsur emosi konsumen yang menghasilkan berbagai pengalaman bagi konsumen. Andreani (2007), mengatakan pengalaman pemasaran merupakan sebuah pendekatan untuk memberikan informasi yang lebih dari sekedar informasi mengenai sebuah produk atau jasa. Schmitt (1999), mengatakan bahwa pengalaman pemasaran berbeda dari pemasaran tradisional yang berfokus pada fitur dan keuntungan saja.

a. Indera

Indera fokus pada indera manusia dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman sensorik melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau. Indera marketing mungkin juga digunakan untuk mendiferesiasikan suatu perusahaan dan produk, memotivasi pelanggan, dan untuk menciptakan nilai tambah terhadap suatu produk, indera pemasaran membutuhkan pemahaman untuk bagaimana mencapai dampak sensorik.


(26)

b. Perasaan

Perasaan pemasaran fokus pada perasaan terdalam dan emosi dari para pelanggan, dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman efektif dengan jarak dari suasana hati yang positif terhadap suatu merek sampai emosi yang kuat berupa kegembiraan dan kebanggaan. Kebanyakan dampak terjadi saat keadaan mengkonsumsi. Oleh karena itu iklan dengan emosi yang standart sering tidak tepat karena hal ini menargetkan perasaan pada saat mengkonsumsi.

c. Tindakan

Tindakan pemasaran menargetkan untuk mempengaruhi pengalaman yang melibatkan tubuh, gaya hidup, serta interaksi. Tindakan pemasaran memperkaya kehidupan pelanggan dengan meningkatkan pengalaman fisik mereka, memperlihatkan alternatif lain untuk melakukan sesuatu, alternatif gaya hidup, dan interaksi. Pendekatan secara analitis dan rasional terhadap perubahan perilaku merupakan salah satu dari banyaknya pilihan perubahan perilaku. Perubahan dalam gaya hidup lebih sering berhubungan dengan motovasi, inspirasi, dan spontanitas dalam kehidupan sehari – hari dan juga berhubungan dengan peran seorang model.

d. Hubungan

Hubungan pemasaran meliputi aspek dari indera, perasaan, dan tindakan pemasaran. Namun, hubungan pemasaran lebih puas dari personal individu, perasaan pribadi, dan demikian cara yang menambah


(27)

pengalaman individu serta yang berkaitan dengan keidean seseorang, orang lain, atau budaya. Hubungan ini fokus pada keinginan individu untuk pengembangan diri. Mereka ditujukan pada kebutuhan yang dirasakan positif oleh individu lain, mereka mengaitkan seseorang dengan sistem sosial yang lebih luas, itu semua dapat memperkuat relasi dengan merek dan komunitas suatu merek.

2. Emosional Merek

Gobe (2005), mengatakan emosional merek adalah saluran dimana orang secara tidak sadar berhubungan dengan perusahaan dan dengan produk dari perusahaan tersebut dalam suatu metode yang mengagumkan

secara emosional. Kata “emosional”, yang dimaksud adalah bagaimana

suatu merek menggugah perasaan dan emosi konsumen, bagaimana suatu merek menjadi hidup bagi masyarakat, dan membentuk hubungan yang mendalam dan tahan lama. Emosional merek memfokuskan pada aspek yang paling mendesak dari karakter manusia, keinginan untuk memperoleh kepuasan material, dan mengalami pemenuhan emosional. Sepuluh perintah emosional merek mengilustrasikan perbadaan antara konsep kepedulian merek yang tradisional dengan dimensi emosional yang diperlukan oleh merek untuk mengekpresikan dirinya sehingga menjadi disukai.

a. Dari konsumen menuju manusia. Konsumen membeli, manusia hidup.

“Dalam lingkaran komunikasi, konsumen seringkali dianggap sebagai


(28)

mereka, mendekode bahasa mereka, dan mengatur strategi untuk

memenangkan perang”. Tetapi mengapa harus menggunakan taktik

seperti itu ketika ada cara lain yang lebih baik untuk menumbuhkan hasrat pelanggan secara positif tanpa harus berlaku kasar atau meremehkan mereka. Cara tersebut adalah dengan pendekatan

kemitraan “win – win” yang didasarkan pada hubungan yang saling

menghormati. Lagipula, konsumen adalah sumber informasi terbaik bagi suatu perusahaan.

b. Dari produk menuju pengalaman. “Produk memenuhi kebutuhan,

pengalaman memenuhi hasrat”. Membeli hanya untuk memenuhi kebutuhan yang digerakan oleh harga dan kenyamanan. Tetapi sebuah pengalaman produk atau pengalaman berbelanja mempunyai nilai tambah dan akan bertahan dalam memori emosional konsumen sebagai suatu keterkaitan yang dibuat pada tingkatan yang bukan sekedar memenuhi kebutuhan. Suatu produk dapat menjadi lama dan baru pada saat yang bersamaan, jika produk tersebut terus mempunyai relevansi emosional terhadap konsumen.

c. Dari kejujuran menuju kepercayaan. “Kejujuran diharapkan,

kepercayaan bersifatmelekat dan intim. Dengan demikian untuk

memperolehnya harus diperjuangkan”. Kejujuran adalah syarat mutlak

dalam bisnis saat ini. Otoritas federal, kelompok konsumen, dan orang pada umumnya mempunyai standart yang semakin ketat untuk produk


(29)

dan akan menilai dengan cepat apa yang diperlukan dan apa yang tidak. Kepercayaan adalah suatu hal yang berbeda.

d. Dari kualitas menuju preferensi. “kualitas dengan harga yang tepat

merupakan suatu hal yang sudah biasa saat ini. Preferensi menciptakan

penjualan”. Kualitas merupakan suatu penawaran yang penting dalam

dunia bisnis, kualitas sangat diharapkan dan sebaiknya diwujudkan. Preferensi terhadap merek memiliki hubungan yang riil dengan kesuksesan.

e. Dari kemasyuhuran menuju aspirasi. “Menjadi terkenal tidak berarti

suatu perusahaan juga dicintai”. Kemasyuhuran adalah apa yang

menjadikan suatu perusahaan terkenal. Tetapi jika perusahaan tersebut ingin didambakan maka perusahaan itu harus mengapresiasikan sesuatu yang sesuai dengan aspirasi konsumen.

f. Dari identitas menuju kepribadian. “Identitas adalah pengakuan,

kepribadian adalah menegenai karakter dan karisma”. Identitas bersifat

deskriptif. Hal ini berarti pengakuan. Kepribadian adalah tentang karakter dan karisma. Identitas merek adalah unik dan mengapresiasikan suatu poin perbedaan yang berkenan dengan lanskap kompetisi. Tetapi ini hanyalah langkah pertama. Kepribadian merek, dilain pihak, sangat spesial karena mereka mempunyai suatu karakter yang karismatik yang mendorong suatu respon emosional.

g. Dari fungsi menuju perasaan. “Fungsionalitas dari suatu produk adalah


(30)

penginderaan adalah mengenai pengalaman”. Fungsionalitas dapat

menjadi usang jika penampilan dan kegunaannya tidak didesign juga demi pertimbangan perasaan. Banyak pemasaran mendesign untuk mendapatkan fungsi atau visibilitas maksimum dan bukan untuk mendapatkan pengalaman yang sesungguhnya dari pada konsumen. Design adalah tentang solusi manusia atas dasar motivasi yang menghadirkan suatu rangkaian pengalaman panca indera yang baru. Menciptakan identifikasi produk dengan menekankan produk tersebut dapat diingat dan menarik bagi konsumen.

h. Dari ubikuitas menuju kehadiran. “Ubikuitas (keberadaan yang sangat

umum) dapat dilihat. Kehadiran emosional dapat dirasakan”. Kehadiran merek dapat berdampak terhadap konsumen. Merek dapat membentuk hubungan yang kuat dan permanen dengan manusia, terutama jika merek tersebut disiasatkan sebagai suatu programnya hidup. Kebanyakan strategi kehadiran merek didasarkan atas konsep kuantitas, bukan kualitas yang dikarenakan ketakutan bahwa cometitor mungkin akan menduduki territorial fisik menjadi motivator, dibandingkan berfokus pada suat cara inventif untuk membentuk hubungan yang riil dan tahan lama. Bentuk kahadiran suatu merek tersebut dapat melalui merbagai macam media promosi separti T-shirt, topi, mug, reklame, dan lain sebagainya.

i. Dari komunikasi menuju dialog. “Komunikasi adalah memberi tahu.


(31)

informasi secara umum merupakan penawaran satu arah. Sedangkan dialog riil mengindikasikan suatu jalan dua arah, suatu percakaan dengan konsumen. Kemajuan dalam media digital sekarang memungkinkan evolusi ini terjadi, dan akhirnya membentuk membangun suatu kemitraan yang berharga antara konsumen dengan perusahaan.

j. Dari pelayanan menuju hubungan. “Pelayanan adalah menjual.

Hubungan adalah penghargaan”. Pelayanan melibatkan suatu tingkatan

dasar efisiensi dalam transaksi komersial. Pelayanan adalah apa yang menghasilkan atau mencegah suatu penjualan. Tetapi hubungan berarti bahwa orang – orang berada dibalik merek tersebut sungguh – sungguh berusaha untuk memahami dan menghargai siapa konsumen mereka.

3. Kepercayaan Merek

Kepercayaan merek adalah persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan- urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Riset Costaible dalam Ferrinnadewi, 2008). Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, menurut Delgado dalam Ferrinnadewi (2008), kepercayaan merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik yang didasarkan pada keyakinan konsumen


(32)

merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen. Kepercayaan pelanggan pada merek didefinisikan sebagai keinginan pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek dengan resiko – resiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif (Lau dan Lee, 1999).

Menurut Kustini (2011), kepercayaan merek dapat diukur melalui dimensi viabilitas dan dimensi intensionalitas.

a. Dimensi Viabilitas

Dimensi ini mewakili sebuah persepsi bahwa suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator kepuasan dan nilai (value).

b. Dimensi Intensionalitas

Dimensi ini memberikan perasaan aman dari seseorang individu terhadap suatu merek. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator keamanan dan kepercayaan. Daripemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merek adalah kesediaan konsumen untuk mempercayai suatu merek dengan segala resikonya karena adanya harapan dibenak mereka bahwa merek tersebut akan memberikan hasil yang positif kepada konsumen sehinga konsumen akan menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek.


(33)

4. Loyalitas Merek

Aaker (1991), mengatakan loyalitas merek adalah ukuran terhadap hubungan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap suatu merek. Berikut ini adalah penjelasan setiap tingkatan dan loyalitas merek.

a. Harga pembelian

Tingkatan paling bawah dari loyalitas ini merupakan kumpulan pembeli yang tidak loyal sama sekali terhadap suatu merek, yang menganggap semua merek sama sehingga mereka tidak menjadi hal penting bagi mereka.

b. Kebiasaan pembeli

Tingkatan kedua dari loyalitas ini merupakan kumpulan pembeli yang puas atau setidaknya tidak kecewa terhadap suatu produk. Biasanya tidak ada dimensi dari ketidak puasan yang cukup untuk menstimulasi perubahan terutama jika dalam melakukan perubahan dibutuhkan suatu dorongan. Segmen ini mudah diserang pesaing dengan memberikan keuntungan semata yang menyebabkan pembeli melakukan perubahan dengan berpindah kemerek lain, namun akan sangat sulit untuk meraih pembeli – pembeli tersebut karena mereka tidak mempunyai alasan untuk melakukan perubahan.

c. Biaya pembelian

Tingkatan ketiga dari loyalitas ini merupakan kumpulan pembeli yang sudah puas akan suatu produk dan memiliki biaya pembelian dalam hal waktu, uang, dan kinerja yang dapat menyebabkan resiko untuk


(34)

pembeli berpindah ke merek lain. Untuk menarik pembeli segmen ini, pemasar harus memberikan bujukan – bujukan dengan menawarkan keuntungan yang lebih serta janji – janji yang dapat mengatasi biaya pembelian tersebut.

d. Sahabat merek

Tingkatan keempat dari loyalitas ini merupakan kumpulan pembeli yang benar-benar menyukai suatu merek. Preferensi pembeli didasarkan oleh ososiasi seperti simbol, pengalaman saat menggunakan merek tersebut, dan persepsi kualitas yang tinggi.

e. Komitmen konsumen

Tingkatan tertinggi dari loyalitas ini merupakan kumpulan pembeli yang memiliki rasa bangga saat menggunakan suatu merek tertentu. Merek menjadi sangat penting bagi mereka baik dalam hal fungsi maupun dalam hal mengekspresikan siapa mereka dengan menggunakan merek tersebut.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Umar (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengalaman

Pemasaran, Emosional Merek Terhadap Loyalitas Merek Survei Konsumen

Operator Seluler XL”. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi

linier berganda yang dilakukan untuk mengidentifikasi 2 variabel independen yaitu pengalaman pemasaran, emosional merek berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu loyalitas merek survei konsumen operator seluler XL. Penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang responden.


(35)

Rizan dkk, (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty” (Survei Teh Botol Sosro di Food Court ITC cempaka Mas Jakarta Timur). Model analisis dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah nilai koefisien seluruh variabel positif, dan variabel independen mempunyai hubungan positif sejalan dengan variabel dependen.

Indrakusuma (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Pendekatan Experiential Marketing Yang Menciptakan Kepuasan Konsumen Pada Pengguna Blackberry”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap konsumen pengguna Blackberry.

C. Penurunan Hipotesis

a. Pengaruh pengalaman pemasaran, emosional merek, kepercayaan merek terhadap loyalitas merek

Penelitian oleh Schmitt (1999); Gobe (2005) dan (Riset Costaible dalam ferrinnadewi, 2008) mengenai pengalaman pemasaran, emosional merek, kepercayaan merek terhadap loyalitas merek disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan hipotesis pertama sebagai berikut: H1 : Pengalaman pemasaran, emosional merek, kepercayaan merek

berpengaruh terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. b. Pengaruh pengalaman pemasaran terhadap loyalitas merek


(36)

Pengalaman pemasaran merupakan strategi pemasar yang berfokus pada menciptakan pengalaman yang membekas dibenak konsumen melalui 5 (lima) pendekatan yaitu : sense, feel, think, act dan relate. Pengalaman yang diberikan konsumen tentunya harus bersifat positif sehingga berdampak positif juga kepada konsumen dan menyebabkan konsumen untuk ingin mencoba ulang dan ingin merasakan pembeli pengalaman yang diberikan oleh suatu produk atau jasa yang pada akhirnya tercipta pembelian ulang yang merupakan salah satu indikator dari loyalitas merek seperti yang dikatakan oleh Aaker (1991). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan hipotesis kedua sebagai berikut:

H2 : Pengalaman pemasaran berpengaruh terhadap loyalitas merek smartphone ASUS.

c. Pengaruh emosional merek terhadap loyalitas merek

Dimana orang secara tidak sadar berhubungan dengan perusahaan dan dengan produk dari perusahaan tersebut dalam suatu metode yang mengagumkan secara emosional. Menggugah perasaan dan emosi konsumen menjadi hidup dan membentuk hubungan yang mendalam dan tahan lama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan hipotesis ketiga sebagai berikut:

H3 : Emosional merek berpengaruh terhadap loyalitas merek smartphone ASUS.


(37)

d. Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek

Kepercayaan merupakan kemampuan merek untuk dipercaya yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan akan intense baik yang didasarkan pada keyakinan konsumen merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan hipotesis keempat sebagai berikut:

H4 : Kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyalitas merek smartphone ASUS.

D. Model Penelitian

Berdasarkan pada pengembangan hipotesis yang telah dikerjakan sebelumnya model penelitian disajikan dalam gambar berikut ini :

Gambar 2.1 Model Penelitian

Model penelitian Pengalaman Pemasaran, Emosional Merek, Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek.

H1

Pengalaman Pemasaran

(Experiental Marketing)(X1)

Emosional Merek

(Emotional Branding)

(X2)

Kepercayaan Merek

(Brand Trust)

(X3)

H2

Loyalitas Merek

(Brand Loyalty)

(Y) H3


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek/Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah studi pada konsumen Smartphone ASUS dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan Smartphone ASUS yang ada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta .

B. Jenis Data

Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifikasi studi Sekaran (2006). Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh langsung di lapangan dari jawaban responden mengenai daftar pertanyaan (kuesioner).

C. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah bagian dari sejumlah bagian karakteristik yang memiliki populasi tersebut. Penggunaannya adalah dengan menggunakan teknik nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Sampel yang akan digunakan convenience sampling sampel diambil secara spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel. Teknik sampling convenience adalah


(39)

teknik penarikan sampel yang dilakukan karena alasan kemudahan atau kepraktisan menurut peneliti itu sendiri. Dasar pertimbangannya adalah dapat dikumpulkan data dengan cepat dan murah, serta menediakan buktibukti yang cukup melimpah. Kelemahan utama teknik sampling ini jelas yaitu kemampuan generalisasi yang amat rendah atau keterhandalan data yang diperoleh diragukan. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Djarwanto dan Subagyo (2011):

2 1 Zα/2 n = 4 E

n = Jumlah sampel Z = Nilai Z pada α/2 α = Taraf signifikansi

E = Tingkat kesalahan pengambilan sampel maksimum yang diinginkan peneliti.

Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menetapkan tingkat kesalahan data yang masih dapat ditolerir (α) sebesar 5%. Dengan demikian, maka Z ½ α = 1,96 (dari tabel Z). Besarnya deviasi sampling maksimum (tingkat penyimpangan/kesalahan maksimum yang bisa diterima) merupakan keputusan subyektif, dimana peneliti bebas menentukan besarnya, dengan ketentuan E≠0. Untuk penelitian ini, E ditetapkan sebesar 10% sehingga tingkat kebenarannya adalah 90%. Dengan Z = 1,96; α = 5% dan E = 10%, maka:


(40)

1 1,96 2 n =

4 0,1

= 96,04 (dibulatkan menjadi 100 responden)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner, kuesioner merupakan teknik pengumpulan yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2007). Kuesioner yang berisi pertanyaan yang bersifat tertutup dan secara langsung diisi responden tanpa bantuan orang lain, artinya pertanyaan tersebut sudah tersedia jawabannya, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah tertera di kuesioner tersebut. Skala pengukuran untuk semua indikator pada masing-masing variable dengan menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert. Penelitian ini menggunakan sejumlah statement dengan skala 5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut.

1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = netral 4 = setuju


(41)

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek. Variabel dependen adalah loyalitas merek.

1. Variabel Independen

a. Pengalaman pemasaran menurut Schmitt (1999), mengatakan bahwa pengalaman pemasaran dilakukan pemasaran melalui penawaran produk atau jasa dengan merangsang unsur-unsur emosi konsumen yang menghasilkan berbagai pengalaman bagi konsumen. Menurut Andreani (2007), mengatakan pengalaman pemasaran merupakan sebuah pendekatan, untuk memberikan informasi yang lebih dari sekedar informasi mengenai sebuah produk atau jasa.

b. Emosional merek menurut Gobe (2005), mengatakan emosional merek adalah saluran dimana orang secara tidak sadar berhubungan dengan perusahaan dan dengan produk dari perusahaan tersebut dalam suatu metode yang mengagumkan secara emosional. Suatu merek menggugah perasaan dan emosi konsumen, bagaimana suatu merek menjadi hidup bagi masyarakat, dan membentuk hubungan yang mendalam dan tahan lama.

c. Kepercayaan merek menurut Delgado dalam Ferrinnadewi (2008), kepercayaan merek adalah kemampuan merek untuk dipercaya yang


(42)

bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intense baik yang didasarkan pada keyakinan merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen.

2. Variabel Dependen

Loyalitas merek menurut Aaker (1991), mengatakan loyalitas merek adalah ukuran terhadap hubungan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap suatu merek. Celuch dan Goodwin dalam Miyono (2009), mendefinisikan loyalitas sebagai komitmen yang tinggi untuk membeli kembali suatu produk atau jasa yang disukai di masa mendatang dan melakukan pembelian ulang.

Tabel 3.1

Rangkuman Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya

No Variabel Definisi Indikator Sumber 1 Pengalaman

Pemasaran

Pengalaman

pemasaran dilakukan pemasar melalui penawaran produk atau jasa dengan merangsang unsur-unsur emosi konsumen yang menghasilkan berbagai

pengalaman bagi konsumen.

 Lambang

 Iklan

 Warna

 Websites

 Suasana Hati

 Emosi

 Kejutan

 Provokasi

 Gaya hidup

 Perilaku Nyata

 Image

 Status Socio-economy

Hamzah (2007)

2 Emosional Merek

Memfokuskan pada aspek yang paling mendesak dari karakter manusia, keinginan untuk memperoleh

 Tidak sekedar sebagai konsumen tetapi sebagai mitra kerja.

 Memberi nilai tambah yang membekas dibenak anda.

Husein (2012)


(43)

kepuasan material, dan mengalami pemenuhan

emosional.

 Sesuai dengan yang diinformasikan sehingga anda percaya terhadap kualitas ASUS.

 Lebih memilih menggunakan ASUS karena memiliki kualitas yang baik.

 Smartphone ASUS selalu mendengarkan aspirasi anda.

 Anda melihat ASUS sebagai Smartphone yang memiliki komitmen tinggi untuk melayani para pelanggan.

 Memiliki inovasi-inovasi yang menarik.

 Munculnya lambang ASUS di media membuat anda merasa lebih dekat dengan Smartphone ASUS.

 Dengan layanan yang berguna untuk memberikan kritik dan saran anda merasakan hubungan menjadi lebih dekat.

 Merasa dihargai oleh para karyawan.

3 Kepercayaan Merek

kepercayaan

konsumen bahwa merek yang mereka inginkan dapat diandalkan,

memberikan jaminan tidak merugikan dan kinerjanya sangat berharga atau sangat bermanfaat.

 Prediktabilitas merek

 Kesukaan pada merek

 Kompetensi merek

 Reputasi merek

 Kepercayaan pada perusahaan

Chauduri & Holbrook, (2001) dalam Edris (2002)


(44)

4 Loyalitas Merek

Ukuran terhadap hubungan yang dimiliki oleh pelanggan terhadap suatu merek.

 Retention (Selalu diingat)

 Referrals

(Merekomendasikan)

 Repurchases (Pembelian ulang)

Aaker (1991)

F. Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian

Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas untuk meyakinkan bahwa kuisioner yang disusun akan benar – benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2009) bahwa valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisi item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2009) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki syarat seperti apabila r> 0,30 maka item pertanyaan dari kuisioner adalah valid tetapi apabila r<0,30 maka item pertanyaan dari kuisioner tidak valid untuk menguji validitas.


(45)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2013) reliabilitas adalah alat untuk suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas sampel ini digunakan testing kehandalan “Croanbach Alpha” yang akan menunjukkan ada tidaknya konsistensi antara pertanyaan dan sub bagian kelompok pertanyaan. Konsistensi internal, ditujukan mengetahui konsistensi butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur contruct. Suatu construct atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2013).

G. Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis 1. Analisis Deskriptif

Menurut Simamora (2004) analisis deskriptif adalah transformasi data lengkap yang mudah dipahami atau diinterprestasi. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis data identitas responden dan penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas).


(46)

Dalam penelitian ini kegunaan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengalaman pemasar, emosional merek dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek Smartphone ASUS. Model hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ℮ Keterangan:

Y = Loyalitas merek Smartphone Asus a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien masing-masing variabel X1 = Pengalaman Pemasaran

X2 = Emosional Merek X3 = Kepercayaan Merek

℮ = error / variabel pengganggu

b. Uji Signifikansi secara bersama-sama (uji statistik F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen (X) pengalaman pemasaran, emosional merek, dan kepercayaan merek secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Y) loyalitas merek. Uji F dilakukan dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).


(47)

Kriteria pengujian sebagai berikut:

1) Signifikan apabila p value < α (0,05), berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Tidak signifikan apabila p value ≥ α (0,05), berarti tidak ada

pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (uji statistik t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel-variabel terikat (Y) secara terpisah. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel pengalaman merek, emosional merek, dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek. Besarnya tingkat signifikansi masing-masing variabel dapat diketahui dengan cara melihat p value pada uji t. apabila p value < α (0,05) berarti masing -masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009).

Kriteria pengujian sebagai berikut:

1) Signifikan apabila p value < α (0,05), berarti ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Tidak signifikan apabila p value ≥ α (0,05), berarti tidak ada

pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.


(48)

d. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan menjelaskan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Kelemahan penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap variabel terikat yang ada dalam model, oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang baik.


(49)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Profil Perusahaan ASUS

Kata „ASUS‟ diambil dari empat huruf terakhir kata Pegasus, kuda bersayap dalam mitologi Yunani yang melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan. ASUS menjelmakan kekuatan, kemurnian dan jiwa petualang dari makhluk mengagumkan ini, dan membumbung tinggi menuju puncak dengan setiap produk yang diciptakannya. Industri teknologi informasi Taiwan telah bertumbuh pesat selama beberapa dekade terakhir dan Taiwan telah menjadi pemain dominan di pasar global. ASUS telah lama menjadi pemimpin dalam pertumbuhan tersebut dan walaupun memulainya sebagai produsen motherboard sederhana dengan mempekerjakan segelintir karyawan yang andal, kini ASUS telah menjadi perusahaan teknologi terdepan di Taiwan dengan jumlah karyawan lebih dari 12,500 di seluruh dunia. ASUS telah menghasilkan produk di hampir semua setiap kategori teknologi informasi, termasuk diantaranya komponen PC dan peripheral, notebook, tablet, server dan smartphone. Kisah Asus bermula pada tahun 1989, ketika empat insinyur komputer, yaitu Wayne Hsieh, Ted Hsu, MT Liao dan TH Tung berniat mendirikan perusahaan baru untuk


(50)

adalah “Pegasus” yang diambil dari sebutan untuk makhluk mitos asal Yunani. Pada perkembangannya, nama tersebut dipendekkan menjadi “Asus” agar bisa tampil di urutan awal sesuai alphabet. Berbeda dengan sekarang, kala itu Asus yang berkantor di sebuah apartemen kecil di Taipei, Taiwan, bergerak di bidang konsultasi komputer dan tidak memproduksi hardware buatan sendiri seperti sekarang ini . Namun, setelah berhasil membuat dan menjual motherboard untuk prosesor Intel 486 pada akhir dekade 80-an, perusahaan ini mulai berkonsentrasi ke konstruksi hardware. Selama puluhan tahun berkecimpung dalam bisnis hardware komputer, Asus telah menelurkan berbagai macam produk. Saat ini saja terdapat puluhan jenis motherboard yang tersedia. Belum lagi jika menghitung jenis-jenis produk lainnya. Secara keseluruhan, Asus membuat motherboard, graphics card, notebook, netbook, produk networking sever dan workstation, monitor, produk multimedia, optical storage, peripheral,dan aksesoris komputer.

b. Produk ASUS

ASUS secara konstan berupaya untuk menjadi penyedia solusi 3K terintegrasi (Komputer, Komunikasi, produk elektronik Konsumen) dengan menghadirkan inovasi – inovasi yang menyederhanakan kehidupan konsumen kami dan memungkinkan mereka untuk menyadari potensi penuh mereka yang sesungguhnya. Produk ASUS


(51)

menyediakan kinerja yang luar biasa dan estetika menawan yang mampu mengakomodasi secara sempurna seluruh kebutuhan gaya hidup, kapanpun, dimanapun.

2. Gambaran Subjek Penelitian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta didirikan pada bulan Maret 1981. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kini telah memiliki delapan fakultas, yaitu Fakultas Agama Islam, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Pertanian, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Fakultas Teknik. Jumlah program studi sebanyak 23. Peningkatan kualitas SDM pengelola mendapat prioritas utama dalam pengembangan UMY. Setiap tahun UMY mengirimkan sekitar 30 orang tenaga pengajar untuk mengikuti studi lanjut S2 dan S3, baik di dalam maupun luar negeri. Adapun jumlah mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang masih aktif pada semester ganjil tahun akademik 2015/2016 sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Jumlah Mahasiswa S1 UMY Tahun Akademik 2015/2016

Program Studi L P Jumlah

Teknik Sipil 839 262 1101

Teknik Elektro 557 58 615

Teknik Mesin 993 22 1015

Teknologi Informasi 299 113 412

Agroteknologi 367 240 607

Agrobisnis 367 295 662

Pendidikan Dokter 290 510 800


(52)

Manajemen 1011 668 1679

Akuntansi 598 987 1585

Ilmu Ekonomi 483 745 1228

Ilmu Hubungan Internasional 765 866 1631

Ilmu Pemerintahan 679 448 1127

Ilmu Komunikasi 591 545 1136

Ilmu Hukum 1037 643 1680

Dakwah (Komunikasi dan Penyiaran Islam) 150 223 373

Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam) 361 406 767

Syariah (Ekonomi dan Perbankan Islam) 403 625 1028

Pendidikan Bahasa Inggris 215 431 646

Pendidikan Bahasa Arab 58 69 127

Pendidikan Bahasa Jepang 60 87 147

Jumlah 10545 9209 19663

Sumber: Biro Akademik UMY

B. Hasil Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menggunakan smartphone ASUS. Kuesioner dibagikan sendiri oleh peneliti sebanyak 100 kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan saat itu juga dan dilakukan pengecekan kelengkapannya sehingga terkumpul seluruhnya dan layak untuk dianalisis karena telah diisi secara lengkap.

C. Uji Kualitas Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila dari hasil uji diperoleh nilai korelasi antara skor butir dengan skor total signifikan pada tingkat 5%. Hasil uji validitas disajikan pada tabel 4.3.


(53)

Variabel Butir R Sig Keterangan Pengalaman pemasaran (X1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0,444 0,615 0,631 0,644 0,502 0,528 0,515 0,615 0,704 0,588 0,706 0,307 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Emosional merek (X2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,605 0,701 0,711 0,679 0,640 0,682 0,638 0,730 0,604 0,382 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kepercayaan merek (X3) 1 2 3 4 5 0,665 0,775 0,733 0,782 0,535 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid

Loyalitas merek (Y) 1

2 3 0,710 0,805 0,740 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Sumber: Hasil olah data.

Tabel 4.2 menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan variabel pengalaman pemasaran, emosional merek, kepercayaan merek, dan loyalitas merek < 0,05. Hal ini berarti seluruh butir pertanyaan pada variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini valid.


(54)

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s Alpha, suatu instrumen dikatakan reliabel atau andal apabila nilai koefisien

Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’sAlpha Keterangan Pengalaman pemasaran (X1)

Emosional merek (X2) Kepercayaan merek (X3) Loyalitas merek (Y)

0,814 0,834 0,738 0,603

Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Lampiran 1

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.3 menunjukkan nilai

Cronbach’s Alpha pada semua variabel lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrument yang dipakai dalam variabel adalah handal.

D. Hasil Penelitian

1. Tanggapan Responden Pada Variabel Pengalaman Pemasaran

Hasil kuesioner tanggapan konsumen terhadap pengalaman pemasaran pada smartphone ASUS diuraikan sebagai berikut:


(55)

Penilaian Responden Pada Variabel Pengalaman Pemasaran No Indikator Total Nilai Rata-rata Kriteria

1 Lambang ASUS Menarik 339 3.39 Tinggi

2 Iklan ASUS Menarik 353 3.53 Tinggi

3 Warna Dominan ASUS Menarik

359 3.59 Tinggi

4 Tampilan Website ASUS menarik

362 3.62 Tinggi

5 Nyaman Saat Menggunakan ASUS

353 3.53 Tinggi

6 Bangga Menggunakan ASUS 353 3.53 Tinggi 7 Terkesan dengan Kejutan

ASUS

366 3.66 Tinggi

8 Promosi dan Slogan Membuat Terdorong Menggunakan ASUS

364 3.64 Tinggi

9 ASUS Memberikan Layanan Sesuai Gaya Hidup

358 3.58 Tinggi

10 Menggunakan ASUS Menjadi Lebih Sering Berkomunikasi

355 3.55 Tinggi

11 Menggunakan Produk Berkelas Saat Menggunakan ASUS

369 3.69 Tinggi

12 Status Sosial Tinggi Saat Menggunakan ASUS

317 3.17 Tinggi


(56)

Hasil kuesioner tanggapan konsumen terhadap emosional merek produk pada smartphone ASUS diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.5.

Penilaian Responden Pada Variabel Emosional Merek No Indikator Total Nilai Rata-rata Kriteria

1 ASUS Menganggap Mitra Kerja

343 3.43 Tinggi

2 ASUS Memberikan Nilai Tambah

349 3.49 Tinggi

3 Percaya Kualitas ASUS 345 3.45 Tinggi

4 ASUS Memiliki Kualitas Baik 353 3.53 Tinggi 5 ASUS Selalu Mendengarkan

Aspirasi

359 3.59 Tinggi

6 Komitmen Tinggi Melayani Pelanggan

357 3.57 Tinggi

7 Inovasi ASUS Menarik 347 3.47 Tinggi

8 Merasa Dekat dengan ASUS Karena Muncul Lambang di Media

354 3.54 Tinggi

9 Merasa Dekat dengan ASUS karena Layanan Email

362 3.62 Tinggi

10 Merasa di Hargai Karyawan ASUS

319 3.19 Tinggi


(57)

Hasil kuesioner tanggapan konsumen terhadap kepercayaan merek produk pada smartphone ASUS diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.6.

Penilaian Responden Pada Variabel Kepercayaan Merek

No Indikator Total Nilai Rata-rata Kriteria

1 Percaya Kinerja Produk ASUS 340 3.40 Tinggi

2 Suka dengan Merek

Smartphone ASUS

355 3.55 Tinggi

3 Percaya Smartphone ASUS Memenuhi Kebutuhan Lebih Baik

346 3.46 Tinggi

4 Reputasi dan Kualitas Baik 354 3.54 Tinggi

5 Percaya Perusahaan

Smartphone ASUS

352 3.52 Tinggi


(58)

Hasil kuesioner tanggapan konsumen terhadap loyalitas merek produk pada smartphone ASUS diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.7.

Penilaian Responden Pada Variabel Loyalitas Merek

No Indikator Total Nilai Rata-rata Kriteria 1 Smartphone ASUS Paling

diingat

357 3.57 Tinggi

2 Merekomendasikan Smartphone ASUS

373 3.73 Tinggi

3 Membeli Ulang Smartphone ASUS

373 3.73 Tinggi

Sumber: Lampiran 5

E. Analisis Data dan Uji Hipotesis

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda untuk menguji hipotesis 1, 2, 3 dan 4. Hasil uji regresi pengaruh pengamalaman pemasaran (X1), emosional merek (X2), dan kepercayaan

merek (X3) terhadap loyalitas merek smartphone ASUS (Y) disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 4.8. Hasil Uji Regresi

Variabel Penjelas Standardized Coefficients

p-value (sig.t)

Pengalaman pemasaran (X1) 0,255 0,007

Emosional merek (X2) 0,351 0,000

Kepercayaan merek (X3) 0,218 0,013

F statistic 25,176

p-value (sig.F) 0,000

Adj R-square 0,423


(59)

Y = 0,255 X1 + 0,351 X2 + 0,218 X3

1. Uji Signifikansi Simultan (uji Statistik F)

Hasil perhitungan pada Tabel 4.34 diperoleh nilai sig. F (0,000) < α (0,05) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel-variabel pengalaman pemasaran, emosional merek, dan kepercayaan merek secara simultan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Hipotesis pertama diterima.

2. Uji Signifikansi Parsial (uji Statistik t)

a. Pengaruh pengalaman pemasaran terhadap loyalitas merek smartphone ASUS

Variabel pengalaman pemasaran memiliki koefisien arah positif sebesar 0,255 dan p-value sebesar 0,007 < α (0,05), artinya pengalaman pemasaran memiliki pengaruh positif (searah) dan signifikan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Semakin baik pengalaman pemasaran maka loyalitas merek smartphone ASUS juga akan semakin meningkat. Hipotesis kedua diterima.

b. Pengaruh emosional merek terhadap loyalitas merek smartphone ASUS Variabel emosional merek memiliki koefisien arah positif sebesar 0,351 dan p-value sebesar 0,000 < α (0,05), artinya emosional merek memiliki pengaruh positif (searah) dan signifikan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Semakin baik emosional merek maka loyalitas


(60)

ketiga diterima.

c. Pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek smartphone ASUS

Variabel kepercayaan merek memiliki koefisien arah positif sebesar 0,218 dan p-value sebesar 0,013 < α (0,05), artinya kepercayaan merek memiliki pengaruh positif (searah) dan signifikan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Semakin baik kepercayaan merek maka loyalitas merek smartphone ASUS juga akan semakin meningkat. Hipotesis keempat diterima.

3. Koefisien Determinasi (Adj-R2)

Nilai Adj R-square yang diperoleh sebesar 0,423 menunjukkan variabel pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek mampu menjelaskan variabel loyalitas merek smartphone ASUS sebesar 42,3%. Sedangkan sisanya sebesar 57,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

F. Pembahasan

Hasil uji regresi secara simultan menunjukkan pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Pengalaman pemasaran yang diperoleh pelanggan menjadi pertimbangan untuk tetap memprioritaskan layanan perusahaan dibandingkan dengan layanan perusahaan lainnya. Selain itu, keterikatan secara emosional terhadap merek


(61)

menjaga hubungan yang telah ada dengan produk smartphone ASUS.

Deskripsi pengalaman pemasaran menunjukkan indikator merasa menggunakan produk berkelas saat menggunakan smartphone ASUS memiliki nilai rata-rata tertinggi dan masuk dalam kriteria tinggi. Pada emosional merek didapatkan hasil bahwa indikator merasa dekat dengan smartphone ASUS karena layanan email di media memiliki nilai rata-rata tertinggi dan masuk dalam kriteria tinggi. Suka dengan merek smartphone ASUS merupakan indikator dengan nilai rata-rata tertinggi pada variabel kepercayaan merek dan masuk dalam kriteria tinggi. Konsumen yang merasa menggunakan produk berkelas saat menggunakan smartphone ASUS, kedekatan konsumen dengan smartphone ASUS karena layanan email di media, dan kesukaan mereka terhadap smartphone ASUS akan meningkatkan keinginan konsumen untuk menjaga hubungan yang telah ada dengan produk smartphone ASUS.

Hasil uji regresi secara parsial menunjukkan pengalaman pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Pengalaman yang diperoleh pelanggan ketika berinteraksi dengan layanan perusahaan menjadi pertimbangan bagi pelanggan untuk tetap memprioritaskan layanan perusahaan dibandingkan dengan layanan perusahaan lainnya. Tendensi untuk mengulang pembelian lebih besar karena pelanggan terdorong untuk bisa mendapatkan pengalaman berharga ketika berhubungan dengan produk maupun layanan perusahaan. Dorongan secara terus menerus dan intensi untuk melakukan pembelian tersebut akhirnya


(62)

responden mengenai variabel pengalaman pemasaran didapatkan hasil bahwa pernyataan “merasa menggunakan produk berkelas saat menggunakan smartphone ASUS”, dengan nilai rata-rata tertinggi dan masuk dalam kriteria tinggi, hal ini menunjukkan bahwa produk smartphone ASUS menurut penilaian para responden akan meningkatkan status sosial mereka sehingga akan meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk smartphone ASUS. Hasil penelitian ini sesuai dengan Umar (2012) yang menunjukkan pengalaman pemasaran berpengaruh terhadap loyalitas merek survei konsumen operator seluler XL.

Emosional merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Keterikatan secara emosional dengan suatu merk akan mendorong konsumen untuk selalu dekat dengan produk melalui pembelian yang dilakukan secara berulang. Keterikatan emosional juga dapat memprediksi komitmen seseorang dalam jangka panjang dan memiliki keinginan untuk menjaga hubungan yang telah ada meskipun banyak kendala yang menghadang. Dalam konteks pemasaran, komitmen tersebut diwujudkan melalui kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian secara berulang pada merk yang dimaksud. Deskripsi responden mengenai variabel emosional merek didapatkan hasil bahwa pernyataan “merasa dekat dengan smartphone ASUS karena layanan email di media”, dengan nilai rata-rata tertinggi dan masuk dalam kriteria tinggi, hal ini menunjukkan bahwa layanan email di media akan mendekatkan konsumen terhadap produk smartphone ASUS sehingga akan meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk smartphone


(63)

emosional merek berpengaruh terhadap loyalitas merek survei konsumen operator seluler XL.

Kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Kepercayaan dapat mengurangi ketidakpastian dalam sebuah lingkungan di mana konsumen merasa tidak aman di dalamnya, karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan merek yang sudah dipercaya tersebut. Keyakinan konsumen pada produk akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk. Deskripsi responden mengenai variabel kepercayaan merek didapatkan hasil bahwa pernyataan “suka dengan merek smartphone ASUS”, dengan nilai rata-rata tertinggi dan masuk dalam kriteria tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kesukaan konsumen pada smartphone ASUS akan mendorong konsumen untuk mencari informasi tentang smartphone ASUS sehingga mereka akan lebih banyak tahu tentang smartphone ASUS dan akhirnya akan meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk smartphone ASUS. Hasil penelitian ini sesuai dengan Rizan (2012) yang menunjukkan brand trust berpengaruh tergadap brand loyalty survei Teh Botol Sosro di Food Court ITC cempaka Mas Jakarta Timur.


(64)

BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan:

1. Pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek Smartphone ASUS. Semakin baik pengalaman pemasaran yang diikuti dengan emosional merek dan kepercayaan merek yang tinggi, maka loyalitas merek terhadap Smartphone ASUS juga akan semakin meningkat.

2. Pengalaman pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Semakin baik pengalaman pemasaran maka loyalitas merek terhadap smartphone ASUS juga akan semakin meningkat.

3. Emosional merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek smartphone ASUS. Semakin tinggi emosional merek maka loyalitas merek terhadap Smartphone ASUS juga akan semakin meningkat.

4. Kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek Smartphone ASUS. Semakin tinggi kepercayaan merek maka loyalitas merek terhadap Smartphone ASUS juga akan semakin meningkat.


(65)

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini sebagai berikut:

1. Sampel dalam penelitian ini terbatas pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sehingga belum dapat mewakili seluruh konsumen produk Smartphone ASUS di Yogyakarta.

2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek sehingga nilai koefisien determinasi yang diperoleh masih rendah yaitu sebesar 42,3%.

C. Saran

1. Pihak produsen produk smartphone ASUS hendaknya memperhatikan faktor-faktor pengalaman pemasaran, emosional merek dan kepercayaan merek karena terbukti ketiga faktor ini berpengaruh terhadap loyalitas merek.

2. Penelitian yang akan datang perlu mengambil sampel yang lebih luas tidak hanya mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing On The Value Of Brand Name. New York: Free Press.

Umar, Husein. 2012. “Pengalaman Pemasaran, Emosional Merek, terhadap

Loyalitas Merek (Survei Konsumen Operator Seluler XL). Jurnal Manajemen. Vol 2, No. 1, November 2012. ISSN : 2089 - 3477

Amir, Hamzah, 2007. “Analisis Experiential Marketing, Emotional Branding

dan Trust terhadap Loyalitas Merek Mentari”. Usahawan No. 06, Tahun

XXXVI Juni p. 22-8

Andreani, Fransisca. Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol 2, No.1, April 2007: 1-8

Cooper R. Donald dan Emory E. William. 1996. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga Jakarta.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsmen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Edris, Mochamad. 2009. Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Merek (Studi Kasus pada Deterjen Merek Rinso di Kabupaten Kudus). Jurnal Analisis Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus. ISSN : 1979 – 6889.

Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Gobe, Marc, 2005, Emotional Branding: Paradigma Baru untuk Menghubungkan Merek dengan Pelanggan. Erlangga, Jakarta.

Hamzah, Amir. 2007. Analisis Experiential Marketing, Emotional Branding, dan Brand Trust terhadap Loyalitas Merek Mentari. Manajemen Usahawan Indonesia (MUI) : No.06 / Th.36 / Juni 2007, Hal.22-28.

Indrakusuma, Bagus Aji. 2011. Analisis Pengaruh Pendekatan Experiential Marketing Yang Menciptakan Kepuasan Konsumen Pada Pengguna


(67)

Blackberry Smartphone. Jurnal Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.

Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kertajaya on Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

__________________. 2004. Marketing in Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kustini. 2011. Penerapan Experiential Marketing. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis. Vol. 7, No.2, September 2007: 44-57

Lau, Geok Then and Sook Han Lee. 1999, Customer’s Trust in a Brand and the

Link to Loyalty. Journal of Market Focussed Management 4.

Rizan, M., B. Saidani, dan Y. Sari. 2012. Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 3, No. 1, pp. 1-17.

Scmitt, Bernd. 1999. Experiential Marketing. New York: The Free Press. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.


(68)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENGALAMAN PEMASARAN, EMOSIONAL MEREK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK

(STUDI PADA KONSUMEN SMARTPHONE ASUS)

Kepada Yth:

Saudara/ I Responden ditempat

Dengan hormat,

Berkaitan dengan penelitian ini yang saya lakukan dalam rangka menyelesaikan studi program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, saya selaku peneliti mohon kesediaan dari saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

Penelitian diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan oleh karena itu dimohon kesediaannya untuk mengisi / menjawab kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya. Jawaban yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah.

Atas kerjasama yang baik dan kesungguhuan saudara/i dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.

Peneliti, Dewi Susanti NIM. 20120410079


(69)

Petunjuk Pengisian Kuesioner :

Saudara/i diminta untuk memberi tanda silang (x) pada salah satu skala 1 sampai 5 yang tersedia pada kolom disamping pernyataan / pernyataan untuk menentukan seberapa setuju saudara/i mengenai hal-hal tersebut. Masing-masing angka menunjukkan persetujuan terhadap nilai yang terdapat pada kolom yang bersangkutan, diantaranya :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Netral (N)

Pengalaman Pemasaran

No Pernyataan/ pertanyaan STS TS N S SS

1 Menurut saya, lambang ASUS menarik 2 Menurut saya, iklan ASUS menarik

3 Menurut saya, warna dominan ASUS menarik 4 Menurut saya, tampilan website ASUS menarik 5 Saya merasa nyaman saat menggunakan ASUS 6 Saya merasa bangga menggunakan ASUS

7 Saya merasa terkesan dengan kejutan-kejutan yang diberikan ASUS

8 Promosi dan slogan ASUS membuat saya terdorong untuk menggunakan ASUS


(70)

sesuai dengan pola gaya hidup saya

10 Dengan menggunakan ASUS, saya menjadi lebih sering melakukan aktifitas komunikasi dibandingkan sebelum menggunakan ASUS 11 saya merasa menggunakan produk yang berkelas

saat menggunakan ASUS

12 Saya merasa berada pada status sosial yang tinggi saat menggunakan ASUS

Emosional Merek

No Pernyataan/ pertanyaan STS TS N S SS

1 Saya merasa bahwa ASUS tidak menganggap saya sebagai konsumen saja tetapi sebagai mitra kerja

2 ASUS tidak hanya menjual dan memberikan pelayanan kepada saya tetapi juga memberikan nilai tambah yang membekas dibenak saya

3 Layanan ASUS sesuai dengan yang diinformasikan sehingga saya percaya terhadap kualitas Smartphone ASUS

4 Saya memilih menggunakan ASUS karena ASUS memiliki kualitas yang baik

5 Smartphone ASUS selalu mendengarkan aspirasi saya

6 Saya melihat ASUS sebagai Smartphone yang memiliki komitmen yang tinggi untuk melayani para pelanggan ASUS


(71)

7 Menurut saya, inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Smartphone ASUS menarik

8 Munculnya lambang ASUS di media-media promosi membuat saya merasa lebih dekat dengan ASUS

9 Dengan layanan email yang berguna untuk memberikan kritik dan saran, saya merasakan bahwa hubungan yang lebih dekat dengan Smartphone ASUS

10 Saya merasa dihargai oleh para karyawan ASUS, seperti: Customer service ASUS

Kepercayaan Merek

No Pernyataan/ pertanyaan STS TS N S SS

1 Saya percaya dengan merek Smartphone ASUS karena kinerja produknya

2 Saya suka dengan merek Smartphone ASUS sehingga saya akan mencari tentang informasi merek Smartphone ASUS

3 Saya percaya terhadap Smartphone ASUS sehingga saya akan mencari tentang informasi merek Smartphone ASUS

4 Smartphone ASUS memiliki reputasi yang baik dan memiliki kualitas yang baik

5 Saya percaya pada perusahaan Smartphone ASUS sehingga saya percaya pada Smartphone merek ASUS


(72)

Loyalitas Merek

No Pernyataan/ pertanyaan STS TS N S SS

1 Smartphone ASUS merupakan Smartphone yang paling saya ingat

2 Saya akan merekomendasikan Smartphone ASUS kepada orang lain

3 Saya akan melakukan pembelian ulang ketika Smartphone ASUS rusak atau hilang


(73)

Lampiran 2

Daftar Mahasiswa S1 Umy Tahun Akademik 2015/2016

Program Studi L P Jumlah

Teknik Sipil 839 262 1101

Teknik Elektro 557 58 615

Teknik Mesin 993 22 1015

Teknologi Informasi 299 113 412

Agroteknologi 367 240 607

Agrobisnis 367 295 662

Pendidikan Dokter 290 510 800

Ilmu Keperawatan 148 369 517

Kedokteran Gigi 103 336 439

Farmasi 80 261 341

Manajemen 1011 668 1679

Akuntansi 598 987 1585

Ilmu Ekonomi 483 745 1228

Ilmu Hubungan Internasional 765 866 1631

Ilmu Pemerintahan 679 448 1127

Ilmu Komunikasi 591 545 1136

Ilmu Hukum 1037 643 1680

Dakwah (Komunikasi dan Penyiaran Islam)

150 223 373

Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam) 361 406 767

Syariah (Ekonomi dan Perbankan Islam) 403 625 1028

Pendidikan Bahasa Inggris 215 431 646

Pendidikan Bahasa Arab 58 69 127

Pendidikan Bahasa Jepang 60 87 147


(1)

Lampiran 14

Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Merek

Case Processing Summary

100

100.0

0

.0

100

100.0

Valid

Excluded

a

Total

Cases

N

%

Listwise deletion based on all

v ariables in the procedure.

a.

Reliabi lity Statisti cs

.603

3

Cronbach's


(2)

Lampiran 15

Hasil Perhitungan Regresi

Coeffici entsa

.059 .434 .137 .892

.341 .124 .255 2.756 .007

.415 .115 .351 3.624 .000

.273 .107 .218 2.544 .013

(Constant) Pengalaman pemasaran (X1) Emosional merek (X2) Kepercay aan m erek (X3) Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Loy alit as merek (Y ) a.


(3)

Lampiran 16

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model Summary

.664a .440 .423 .40660

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Kepercay aan merek (X3), Pengalaman pemasaran (X1), Emosional merek (X2) a.

ANOVAb

12.486 3 4.162 25.176 .000a

15.871 96 .165

28.357 99 Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), Kepercay aan merek (X3), Pengalaman pemasaran (X1), Emosional merek (X2)

a.

Dependent Variable: Loy alitas merek (Y ) b.

Coeffici entsa

.059 .434 .137 .892

.341 .124 .255 2.756 .007

.415 .115 .351 3.624 .000

.273 .107 .218 2.544 .013

(Constant) Pengalaman pemasaran (X1) Emosional merek (X2) Kepercay aan m erek (X3) Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Loy alit as merek (Y ) a.


(4)

Lampiran 17

Hasil Perhitungan Uji t

Coeffici entsa

.059 .434 .137 .892

.341 .124 .255 2.756 .007

.415 .115 .351 3.624 .000

.273 .107 .218 2.544 .013

(Constant) Pengalaman pemasaran (X1) Emosional merek (X2) Kepercay aan m erek (X3) Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta Standardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Loy alit as merek (Y ) a.


(5)

Lampiran 18

Hasil Uji F

ANOVAb

12.486 3 4.162 25.176 .000a

15.871 96 .165

28.357 99

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), Kepercay aan merek (X3), Pengalaman pemasaran (X1), Emosional merek (X2)

a.

Dependent Variable: Loy alitas merek (Y ) b.


(6)

Lampiran 19

Hasil Uji R

2

Model Summary

.664a .440 .423 .40660

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Kepercay aan merek (X3), Pengalaman pemasaran (X1), Emosional merek (X2) a.


Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Brand Equity Sistem Operasi Android dengan Sistem Operasi iOS pada Smartphone (Studi Kasus pada Anggota Forum Kaskus Bagian Handphone & Tablet Subforum Android dan iOS)

1 15 130

ANALISIS PENGARUH eWOM, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE XIAOMI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 17

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MEREK SAMSUNG GALAXY SERIES (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

0 5 20

ANALISIS PENGARUH eWOM, CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE XIAOMI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

22 86 107

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK Analisis Pengaruh Evaluasi Merek, Kepuasan Pelanggan Dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Yang Dimediasi Hubungan Merek (Studi Pada Konsumen Pro

0 5 19

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA SMARTPHONE ASUS Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Pada Smartphone Asus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ).

0 5 15

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA SMARTPHONE ASUS Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Pada Smartphone Asus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ).

0 4 14

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Pengaruh Kepuasan Konsumen dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Konsumen (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengguna sim card IM3 di Universitas Muhammadiyah

0 3 15

PENGARUH CITRA MEREK, KEPUASAN, DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SMARTPHONE MEREK SAMSUNG (Studi pada Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto) - repository perpustakaan

0 0 17

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MINUMAN BERKARBONASI MEREK SPRITE STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 13