Indikator Indeks Pelaporan Sosial Keislaman Indeks PSKI

28 institusi syariah, kontribusi kepemilikan oleh institusi konvensional, serta Dewan Pengawas Syariah.

2.3.4 Indikator Indeks Pelaporan Sosial Keislaman Indeks PSKI

Berdasarkan penelitian Othman, Thani, dan Ghani pada tahun 2009 indikator pada indeks PSKI terdiri dari enam tema namun keenam tema tersebut belum mampu mengungkapkan aspek kesyariahan secara maksimal sehingga dikembangkanlah 1 tema tambahan yaitu tema kesyariahan. Berikut adalah ketujuh tema tersebut: a. Investasi dan Keuangan Item yang termasuk dalam tema investasi dan keuangan adalah mengenai sumber dana untuk aktivitas investasi dan pembiayaan yang terbebas dari unsur riba, gharar, dan transaksi-transaksi lain yang diharamkan oleh Islam, serta item mengenai kebijakan organisasi dalam menangani nasabah yang bermasalah. Seluruh item dalam tema ini tidak diungkapkan dalam CSR konvensional karena indikator ini benar-benar menekankan pada pengungkapan yang difokuskan pada prinsip-prinsip etis Islam. b. Produk dan Jasa Tema kedua pada indeks PSKI yaitu mengenai produk dan jasa. Pada indeks PSKI, indikator produk dan jasa mengungkapkan mengenai kehalalan produk serta pengungkapan terhadap komplain atau keluhan nasabah. 29 c. Tenaga Kerja Item-item yang diungkapkan pada tema ini diantaranya adalah karakteristik pekerjaan,yang meliputi jam kerja per hari, libur tahunan, serta manfaat lain yang diterima oleh tenaga kerja selama bekerja di perbankan syariah tersebut, pendidikan dan pelatihan, kesetaraan hak, dan kebijakan terkait waktu dan tempat ibadah. d. Sosial Tema sosial merupakan tema yang sangat erat hubungannya dengan konsep tanggung jawab sosial. Tema sosial pada indeks PSKI difokuskan pada pengungkapan terkait dengan prinsip-prinsip Islam seperti item saddaqa, waqf, qard hassan, serta kegiatan amal lainnya. e. Lingkungan Tema lingkungan pada indeks PSKI yang sesuai untuk perbankan syariah memiliki item-item pengungkapan yang masih terbatas. Keterbatasa tersebut disebabkan karena lembaga perbankan tidak berhubungan langsung dengan masalah lingkungan, berbeda dengan perusahaan-perusahaan manufaktur yang aktivitas produksinya pasti berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. f. Tata Kelola Organisasi Tema keenam dalam indeks PSKI yaitu tentang tata kelola organisasi. Item- item pada tema ini mengungkapkan tentang status kesyariahan, struktur kepemilikan, struktur organisasi, kebijakan anti korupsi, dan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. 30 g. Kesyariahan Tema Kesyariahan merupakan tema yang dikembangkan untuk mengukur tingkat kesyariahan suatu perbankan syariah. Item yang diungkapkan dalam tema ini adalah kontribusi kepemilikan oleh institusi syariah, kontribusi kepemilikan oleh institusi konvensional, dan rangkap jabatan Dewan Pengawas Syariah. Kontribusi kepemilikan oleh institusi syariah dijadikan sebagai indikator pengukuran karena kepemilikan oleh institusi syariah dapat meningkatkan kemurnian syariah suatu perbankan. Menurut Machmud dan Rukmana 2010, bank syariah yang benar-benar syariah adalah bank yang dari hulu sampai hilir, dana yang mengalir sama sekali tidak tercampurtersentuh dengan lembagapihak yang mengandung unsur yang tidak halal dalam hal ini adalah unsur riba. Sejalan dengan dijadikannya kepemilikan oleh institusi syariah sebagai salah satu indikator pengukuran pada tema syariah, dijadikannya kontribusi kepemilikan oleh institusi konvensional sebagai salah satu indikator juga terkait dengan unsur kemurnian syariah suatu perbankan syariah. Perbedaannya adalah kepemilikan oleh institusi konvensional justru akan membuat kemurnian syariah suatu perbankan syariah menjadi lebih rendah. Item ketiga yang diungkapkan dalam tema kesyariahan adalah mengenai Dewan Pengawaas Syariah DPS. DPS dijadikan sebagai salah satu item pengungkapan karena DPS merupakan dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank syariah. Dengan demikian, 31 jelas bahwa DPS memegang peran penting dalam menentukan tingkat kesyariahan suatu perbankan syariah. Menurut Usamah 2009, dalam rangka memaksimalkan kualitas pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan prinsip syariah, diperlukan adanya batasan jumlah rangkap jabatan seorang DPS. Pembatasan tersebut dimaksudkan agar lembaga tersebut dapat bekerja lebih fokus dan professional dalam mengawasi kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.

2.4. Dewan Pengawas Syariah