Teori Perubahan Perilaku Perilaku Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), Stigma dan Diskriminasi Di Rumah Singgah Moderamen GBKP Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2014

2. Respon Terpimpin Guide Response Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh-contoh adalah indikator tingkat kedua. 3. Mekanisme Mechanisme Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah menjadi kebiasaan maka ia sudah mencapai tingkat ketiga. 4. Adaptasi Adaptation Tindakan yang sudah berkembang dengan baik Notoatmodjo, 2007.

2.2. Teori Perubahan Perilaku

Beberapa teori determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan antara lain: 1. Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku behavior causes dan faktor di luar perilaku non-behaviour causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor : Teori Lawrence Green a. Faktor-faktor predisposisi predisposing factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya. b. Faktor-faktor pendukung Enabling factors, yang terwujud dalam fasilitas- fasilitas atau sarana-sarana, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara c. Faktro-faktor pendorong renforcing factors yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. 2. Teori Snehandu B. Kar 1983 Kar mengidentifikasi adanya 5 faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu: a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya behavior itention. b. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya social support. Didalam kehidupan sesorang di masyarakat, perilaku orang tersebut cenderung memerlukan legitimasi dari masyarakat sekitarnya. c. Terjangkaunya informasi accessibility of information adalah tersedianya informasi-informasi terkait dengan tindakan yang akan diambil oleh seseorang. d. Otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau keputusan personal autonomy. e. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak action situation. Beberapa teori perubahan perilaku yaitu: 1. Teori Stimulus Organisme S – O – R Didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya, kualitas dari sumber komunikasi, misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku Universitas Sumatera Utara seseorang, kelompok atau masyarakat. Hosland, et al 1953 dalam Notoatmojo 2007 mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Teori ini mengatakan bahwa perilaku berubah hanya apabila stimulus rangsang yang diberikan benar-benar melebihi dari rangsang semula. Rangsang yang dapat melabihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini faktor reinforcement memegang peranan penting. 2. Teori Festinger Dissonance Theory 1957 Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance tidak seimbang. Hal ini berarti bahwa keadaan cognitive dissonance merupakan ketidak seimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali. Apabila terjadi keseimbangan dalam diri individu, maka berarti terjadi ketegangan diri lagi, dan keadaan ini disebut consonance keseimbangan. Ketidakseimbangan terjadi karena dalam diri individu terdapat dua elemen kognisi yang saling bertentangan, yang dimaksud elemen kognisi adalah pengetahuan, pendapat dan keyakinan. Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau objek, dan stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbedabertentangan di dalam diri individu itu sendiri maka terjadilah dissonance. Keberhasilan yang ditunjukkan dengan tercapainya keseimbangan menunjukkan adanya perubahan sikap dan akhirnya akan terjadi perubahan perilaku. Universitas Sumatera Utara 3. Teori Fungsi Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung kepada kebutuhan. Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. Menurut Katz 1960 dalam Notoatmojo 2007 perilaku dilatarbelakagi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan : 1 Perilaku memiliki fungsi instrumental. Artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan. 2 Perilaku berfungsi sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkungannya 3 Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti 4 Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi Teori fungsi ini berkeyakinan bahwa perilaku mempunyai fungsi untuk menghadapi dunia luar individu, dan senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut kebutuhannya. Oleh sebab itu di dalam kehidupan manusia perilaku itu tampak terus – menerus dan berubah secara relative 4. Teori Kurt Lewin Kurt Lewin 1970 berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan – kekuatan pendorong dan kekuatan – kekuatan penahan. Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut di dalam diri seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang. Universitas Sumatera Utara a. Kekuatan – kekuatan pendorong meningkat. b. Kekuatan – kekuatan penahan menurun c. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun. 2.3. HIVAIDS dan ODHA 2.3.1. Pengertian HIV dan AIDS