Oklusi Maloklusi TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan ortodonti yang tertulis pertama kali mengenai perawatan aktif dibuat oleh Aurelius Cornelius Celsus, yang memperkenalkan pengunaan tekanan jari untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur. Pada beberapa tahun terakhir jumlah perawatan ortodonti yang dilakukan telah meningkat dan sudah dilakukan beberapa cara untuk mendefinisikan kebutuhan akan perawatan ortodonti. 2 Ortodonti berasal dari kata Yunani Orthos, yang berarti benar atau lurus dan odontes berarti gigi. Ortodonti adalah cabang dari kedokteran gigi yang berhubungan dengan perkembangan dan pengelolaan penyimpangan dari posisi gigi yang normal, rahang dan wajah maloklusi. 9 Maloklusi merupakan suatu anomali dento-fasial yang menganggu fungsi dan memerlukan perawatan. Definisi yang umum ini digunakan dalam menilai kebutuhan perawatan bagi pasien secara individual, dan melibatkan sejumlah besar ukuran penilaian subjektif. 2 Susunan gigi yang berjejal, tidak teratur, dan protursi telah menjadi masalah untuk beberapa individu sejak zaman dahulu, dan upaya untuk memperbaiki gangguan ini telah ada setidaknya sejak 1000 SM. 10 Tujuan utama sebagian besar pasien untuk melakukan perawatan ortodonti adalah memperbaiki penampilan dentofasialnya. Bagi mereka perawatan ortodonti akan membuat mereka menjadi lebih baik yang mungkin akan meningkatkan kemampuan mereka untuk berinteraksi sosial dengan orang lain karena gigi yang tersusun rapi mampu menunjukkan senyuman menyenangkan yang akan memberikan nilai positif pada sosial. Sedangkan gigi yang tidak rapi atau protrusi akan memberikan nilai negatif terhadap sosial. 11

2.1 Oklusi

Secara teoritis, oklusi didefinisikan sebagai kontak antara gigi-geligi yang saling berhadapan secara langsung tanpa perantara dalam suatu hubungan- Universitas Sumatera Utara hubungan biologis yang dinamis antara semua komponen sistem stomatognatik terhadap permukaan gigi-geligi yang berkontak dalam keadaan berfungsi. 12

2.1.1 Oklusi Ideal

Oklusi yang ideal pada gigi dapat ditemukan pada keadaan statis dan pada saat oklusi fungsional. Oklusi pada keadaan statis adalah posisi apapun antara gigi rahang atas dan bawah di kontakkan. Sedangkan oklusi fungsional adalah pergerakan mandibula yang mengakibatkan gigi rahang bawah dan rahang atas berkontak. 8 Kunci oklusi yang normal menurut Angle adalah hubungan anteroposterior gigi permanen molar pertama, yang merupakan penentuan hubungan lengkung gigi. Sekitar 100 tahun setelah Angle, Andrew mendefinisikan kembali tentang konsep oklusi status yang ideal dengan menggambarkannya dalam 6 kunci individual, dia juga memperbaharui oklusi ideal yang melihat hubungan antara molar pertama cit. Cobourne. 13 Enam prinsip oklusi ideal menurut Andrew cit. Cobourne Gambar 1, yaitu : 13 1. Hubungan yang tepat dari gigi-gigi molar pertama tetap dan bidang sagital. 2. Angulasi mahkota gigi-gigi insisivus yang tepat pada bidang transversal. 3. Inklinasi mahkota gigi-gigi insisivus yang tepat pada bidang sagital. 4. Tidak adanya rotasi gigi-gigi individual. 5. Kontak yang akurat gigi-gigi individual dalam masing-masing lengkung gigi tanpa diastema maupun berjejal. 6. Bidang oklusal yang datar atau sedikit melengkung. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Enam prinsip oklusi ideal menurut Andrew. 13

2.2 Maloklusi

Maloklusi merupakan keadaan yang menyimpang dari oklusi normal meliputi ketidakteraturan gigi-geligi dalam lengkung rahang seperti gigi berjejal, protrusif, malposisi maupun hubungan yang tidak harmonis dengan gigi antagonisnya. 14 Perawatan ortodonti dibutuhkan karena adanya gigi yang berjejal, deep overbite, increased overjet, openbite, diastema , crossbite, dan reverse overjet or lower jaw protrusion Gambar 2 . Gigi berjejal merupakan keadaan dimana susunan gigi yang sangat tidak rapi, ukuran gigi terlalu besar untuk rongga mulut. Hubungan pengunyahan sangat minim dan keadaan seperti ini sangat tidak enak dipandang. Gigi kaninus rahang atas merupakan salah satu gigi yang paling sering menjadi penyebabnya. Deep over bite merupakan keadaan gigi anterior atas dan bawah yang tumpang tindih yang akan menyebabkan kerusakan jaringan yang signifikan. Increased overjet merupakaan keadaan gigi anterior rahang atas yang menonjol dan berada di luar kontak normal dengan gigi rahang bawah sehingga gigitan menjadi tidak seimbang yang akan menyebabkan pertumbuhan rahang yang tidak merata. Universitas Sumatera Utara Open bite merupakan keadaan gigi anterior rahang atas dan rahang bawah yang tidak menyentuh saat menggigit, hal ini menyebabkan semua tekanan pengunyahan terjadi pada gigi belakang. Diastema merupakan keadaan yang terjadi karena adanya gigi yang telah hilang atau ukuran gigi yang lebih kecil dari ukuran rata-rata sehingga terdapat ruang diantara gigi. Crossbite merupakan keadaan yang terjadi ketika adanya gigitan dalam gigi anterior rahang atas terhadap gigi anterior rahang bawah , karena akan menyebabkan satu atau lebih gigi insisivus rahang bawah menjadi goyang. Reverse overjet or lower jaw protursion merupakaan keadaan dimana rahang bawah lebih panjang daripada rahang atas. 9 Petugas klinis, pasien dan keluarga mungkin memiliki penilaian yang berbeda- beda terhadap maloklusi apakah harus dirawat atau tidak. Hal inilah yang mendasari dibuatnya suatu standar penilaian terhadap kebutuhan perawatan yaitu IOTN Index Of Orthodontic Treatment Need . Standar penilaian tersebut telah disepakati secara internasional karena metode ini valid, dapat dipercaya dan mudah digunakan. 14 Universitas Sumatera Utara A B C D E F G Gambar 2. Maloklusi. A. gigi berjejal, B. Deep overbite , C. Incresed overjet , D. Open bite , E. Diastema, F. Crossbite , G. Reverse overjet or lower jaw protursion. 9 Universitas Sumatera Utara

2.3 Indeks Maloklusi