Dekomposisi dan Dinamika Sumber-sumber Pertumbuhan lndustri Kecil dan Rumah Tangga di Indonesia: Analisis "Total Factor Productivity"

IDEKOMPOSISI DAN DlNAMlKA SOMBER-SUMBER PERTUMBUHAN
INDUSTRI KEClL DAN RUMAH TANGGA Dl INDONESIA:
ANALISIS "TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY'

Oleh :
HERMAN SUPRIYANTO

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK
HERMAN SUPRIYANTO. Dekomposisi dan Dinamika Sumber-sumber
Pertumbuhan lndustri Kecil dan Rumah Tangga di Indonesia: Analisis
"Total Factor Productivity". Dibimbing oleh MANGARA TAMBUNAN (sebagai
ketua), BONAR M. SINAGA, dan SRI HARTOYO (masing-masing sebagai
anggota).
lndustri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT) memiliki peranan penting dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaari lapangan kerja. Analisis
dinamika dan sumber-sumber pertumbuhan mempunyai "arti penting" untuk
mengidentifikasi keberlanjutan pertumbuhan dan strategi pengembangan IKRT.

Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi (1) sumber-sumber pertumbuhan, (2)
dinamika sumber-sumber pertumbuhan, dan (3) peranan teknologi dan
implikasinya terhadap pertumbuhan IKRT di Indonesia. Dengan analisis Total
Factor Productivity (TFP) dilakukan dekomposisi sumber pertumbuhan melalui
pendugaan stochastic translog frontier production function pada industri
makanan, tekstil, dan kayu. Data yang digunakan adalah Sensus dan Survei
IKRT tahun 1994, 1996, dan 1998 yang bersumber dari Biro Pusat Statistik.
Peneitian ini menunjukkan bahwa peranan teknologi, yakni teknologi
eksogeneous, skala usaha, efisiensi teknis, dan teknologi endogeneous, sebagai
sumber pertumbuhan sangat besar, bahkan lebih besar dibandingkan peranan
akumulasi faktor produksi. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan IKRT sektor
makanan, tekstil, dan kayu di Indonesia akan berkelanjutan (sustainable), baik
menurut Neoclassic-Protagonist
maupun Neoclassic-Assimilationist.
Kontribusi teknologi terhadap pertumbuhan output pada krisis ekonomi secara
umum menurun, kecuali skaia usaha pada sektor makanan, sedangkan efisiensi
teknis cenderung meningkat.
Untuk mendorong pertumbuhan IKRT perlu conducive business
environment melalui perbaikan layanan usaha (birokrasi dan perijinan),
pengurangan transaction cost, ketenangan dan keamanan berusaha,

pengembangan infrastruktur, serta peningkatan akses pasar, modal, informasi,
dan teknologi. Di sisi lain, perlu peningkatan kualitas tenaga kerja pada sektor
makanan, kualitas bahan baku pada sektor tekstil, dan peningkatan kualitas
kapital pada sektor kayu, karena peranan teknologi endogeneous sangat besar,
baik melalui program penelitian dan pengembangan maupun Business
Development Services. Peningkatan skala usaha dan efisiensi "sangat penting",
karena ketiga iektor berada pada kondisi decreasing cost industry (increasing
return to scale) dan untuk mendorong peningkatan daya saing IKRT.

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

DEKOMPOSISI

DAN

DlNAMlKA

SUMBER-SUMBER


PERTUMBUHAN

INDUSTRI KECIL DAN RUMAH TANGGA Dl INDONESIA: ANALISIS "TOTAL
FACTOR PRODUCTIVITY'

merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Sumber
data dan informasi yang digunakan telah dipaparkan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.

Bogor, 26 Juni 2002

Herman Supriyanto

NRP: 97024

DEiKOMPOSISI DAN DlNAMlKA SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN
INDUSTRI KEClL DAN RUMAH TANGGA Dl INDONESIA:
ANALISIS "TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY"

Oleh :


HERMAN SUPRIYANTO

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi llmu Ekonomi Pertanian

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

Judul Tesis

: Dekomposisi
dan
Dinamika
Sumber-sumber
Pertumbuhan lndustri Kecil dan Rumah Tangga di

Indonesia: Analisis "Total Factor Pmductivity"

Nama

: Herman Supriyanto

Nomor Pokok

: 97024

Program Studi

: llmu Ekonomi Pertanian

Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Manrrara Tambunan
Ketua


Dr. Ir. Bonar M. Sinaaa, M.A.
Anggota

Dr. Ir. Sri Hartovo, M.S.
Anggota

Mengetahui,
2. Ketua Program Studi
llmu Ekonomi Pertanian

Tanggal Lulus : 26 Juni 2002

ktur Program Pascasarjana

Penulis lahir 27 September 1972, di Jember, Jawa Timur, merupakan anak
kelima dari lima bersaudara, pasangan Sukarno dan Siti Salbiyah.
Secara kronologis, pada tahun 1984 lulus dari Sekolah Dasar Negeri
Sabrang II Ambulu-Jember, tahun 1987 lulus dari Sekolah Menengah Pertama
Negeri II Ambulu-Jember, tahun 1990 lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri
Ambulu-Jember, dan tahun 1994 lulus dari Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor. Pada tahun 1997 penulis diterima
sebagai mahasiswa Strata 2, Program Studi llmu Ekonomi Pertanian, Program
Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor.
Sejak tahun 1994 hingga sekarang, penulis bekerja sebagai peneliti pada

Center for Economic and Social Studies (CESS) di Jakarta dan sejak tahun 2001
penulis juga bekerja sebagai konsultan pada PT. FACET Matra Indonesia.
Penulis rnenikah dengan Ir. Nesti Handayani pada tahun 1998 dan saat
ini dikaruniai seorang anak bernama Azkia Yasna Nadhratuuaman Ash-Shidiqie.

Alhamdulillahirrobbil'alarnien, penelitian "Dekomposisi dan

Dinamika

Sumber-sumber Pertumbuhan lndustri Kecil dan Rumah Tangga di Indonesia:
Analisis "Total Factor Productivity" dapat diselesaikan. Penelitian ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program
Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor.
Terima kasih diucapkan kepada Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan;


Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A; dan Dr. Ir. Sri Hartoyo, M.S sebagai komisi
pembimbing yang telah memberikan sumbangan gagasan, saran-saran, dan
bimbingan dalam penelitian ini. Sebagai rasa horrnat, terima kasih saya tujukan
kepada Ir. Brahmantio lsdidjoso M.S; Udjian Wahjusuprapto, S.E, M.E;
lr. Nesti Handayani dan Azkia Yasna Nadhratuzzaman Ash-Shidiqie. Terima
Ikasih yang sebesar-besamya kepada Center for Economic and Social Studies
(CESS) yang telah memberikan biaya pendidikan dan datadata penelitian.
Akhirnya, terima kasih kepada Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(YPSDM) yang telah memberikan pendanaan melalui Bank of Tokio, sehingga
dapat membantu penyelesaian tesis ini.
Hasil penelitian masih banyak mengandung kelemahan. Penulis berharap
bahwa kelemahan tersebut dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan
penyempurnaan pada penelitian selanjutnya.

Bogor, Juni 2002

Herman Supriyanto

DAFTAR IS1
Halaman

viii

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

X

DAFTAR LAMPIRAN

xi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Problematika dan Pertanyaan Studi .................................................

3

1.3 Tujuan Studi ...................................................................................... 5
1.4 Pendekatan dan Ruang Lingkup Studi .............................................


5

.

II TlNJAUAN PUSTAKA

2.1 Temuan Terdahulu

.
..................................
.....................................

6

2.2 Posisi Studi Penulis

.........................................................................

15


3.1 Kerangka Koseptual

.........................................................................

3.1.1 Industri Kecil dan Rumah Tangga .........................................
3.1.2 Produktivitas. Pertumbuhan. dan Sumber Pertumbuhan........
3.1.3 Total Factor Productivity Growth: Konsep dan Pengukuran ...
3.1.4 Fungsi Produksi Rata-rata dan Frontier: Konsep dan
Pengukuran ............................................................................
3.2 Kerangka Keja: Dekomposisi Sumber-sumber Pertumbuhan..........
3.3 Penurunan Model Matematis ............................................................
3.3.1 Fungsi Produksi Frontier ......................................................
3.3.2 Total Factor Productivity Growth (TFPG) ..............................
3.3.3 Dekomposisi Sumber-Sumber Pertumbuhan ........................
3.4 Spesifikasi Model dan Metode Pendugaan ......................................
3.5 Sumber dan Karakteristik Data .........................................................

vii
IV. HASlL DAN PEMBAHASAN
4.1 Dugaan Fungsi Produksi ..................................................................
4.2 Elastisitas Input .................................................................................
4.3 Perubahan Teknologi ........................................................................
4.4 Efisiensi Teknis ................................................................................
4.5 Skala Usaha ......................................................................................

4.6 Total u actor Productivity: Pertumbuhan dan Kontribusi ..................
4.7 Pertumbuhan Output dan Input ........................................................
4.8 Dekomposisi Sumber-sumber Pertumbuhan ...................................
4.9 Dinamika dan Respon Perubahan Teknologi ..................................

V. KONTRIBUSI TEKNOLOGI: MAKNA DAN IMPLIKASINYA
5.1 Teknologi Eksogeneous ...................................................................

81

...................................................................

82

.................................................................................

83

5.2 Teknologi Endogeneous
5.3 Efisiensi Teknis
5.4 Skala Usaha

.....................................................................................85

5.5 Strategi Pengembangan IKRT .........................................................

86

5.6 Catatan Keterbatasan Studi .............................................................

88

.

'41 KESIMPULAN DAN SARAN

.........................................................
...............................
.................................................................................................

6.1 Kesimpulan

89

6.2 Saran

94

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 96

viii

DAFTAR TABEL
Nomor
1.

Halaman

Perbandingan Jumlah Unit Usaha, Serapan Tenaga Kerja, Nilai
Tambah, dan Employment-Value Added Ratio antara IKRT dengan
IMB, Tahun 1975, 1986, dan 1996 .......................................................

1

Perkembangan Jumlah dan Pertumbuhan Tenaga Kerja serta Nilai
Tambah per Perusahaan pada IKRT, Tahun 1975,1986, dan 1996.

2

Beberapa Penelitian tentang Sumber-sumber Pertumbuhan dari Sisi
Permintaan ............................................................................................

7

Beberapa Penelitian tentang Sumber-sumber Pertumbuhan dari Sisi
Penawaran ..........................................................................................

9

5.

Sumber-sumber Pertumbuhan Menurut Klasifikasi Dennis .................

23

6.

Pengukuran Operasional Dekomposisi Sumber-sumber Pertumbuhan
IKRT ..................................................................................................... 55

7.

Jumlah lndustri Kecil dan Rumah Tangga yang Digunakan dalam
Analisis, Tahun 1994, 1996, dan 1998 .................................................

57

Parameter Dugaan Fungsi Produksi Rata-rata dan Frontier Sektor
Makanan, Tahun 1994-1998 ................................................................

59

Parameter Dugaan Fungsi Produksi Rata-rata dan Frontier Sektor
Tekstil, Tahun 1994-1998 ....................................................................

60

Parameter Dugaan Fungsi Produksi Rata-rata dan Frontier Sektor
Kayu, Tahun 1994-1998 .......................................................................

61

Elastisitas Faktor Produksi Fungsi Produksi Rata-rata dan Frontier
pada Sektor Makanan, Tekstil, dan Sektor Kayu, Tahun 1994-1998

63

2.
3.

4.

8.
9.

0
'I 1.
'12.

Perubahan Teknologi pada Sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu,
Tahun 1994-1998 ................................................................................ 65

113.

Efisiensi Teknis pada Sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu, Tahun
1994-1998 ..........................?................................................................. 67

14.

Perubahan Efisiensi Teknis pada Sektor Makanan, Tekstil, dan
Kayu, Tahun 1994-1998 ....................................................................... 67

15.

Perkembangan Skala Usaha pada Sektor Makanan, Tekstil, dan
Kayu, Tahun 1994-1998 ....................................................................... 68

16.

Perubahan Skala Usaha pada sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu,
Tahun1994-1998 ..................................................................................69

Perturnbuhan TFP pada Sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu, Tahun
1994-1998 ......................................................................................

69

Kontribusi Teknologi, Efisiensi Teknis, dan Skala Usaha terhadap
Perturnbuhan TFP pada Sektor Makanan, Tahun 1994-1998 .............

70

Kontribusi Teknologi, Efisiensi Teknis, dan Skala Usaha terhadap
Pertumbuhan TFP pada Sektor Tekstil, Tahun 1994-1998 .................

71

Kontribusi Teknologi, Efisiensi Teknis, dan Skala Usaha terhadap
Pertumbuhan TFP pada Sektor Kayu, Tahun 1994-1998 ...................

71

Perturnbuhan Output pada Sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu,
Tahun 1994-1998 .................................................................................. 72
Perturnbuhan Faktor Produksi pada Sektor Makanan, Tekstil, dan
Kayu, Tahun 1994-1998 ....................................................................... 73
Perturnbuhan Terbobot Faktor Produksi pada Sektor Makanan,
Tekstil, dan Kayu, Tahun 1994-1998 .................................................
Kontribusi Pertumbuhan TFP dan lnput terhadap Perturnbuhan
Output pada Sektor Makanan, Tahun 1994-1998 ................................
Kontribusi Perturnbuhan TFP dan lnput terhadap Perturnbuhan
Output pada Sektor Tekstil, Tahun 1994-1998 ....................................
b

Kontribusi Pertumbuhan TFP dan lnput terhadap Pertumbuhan
Output pada Sektor Kayu, Tahun 1994-1998 ......................................
Dinarnika dan Respon Kontribusi Teknologi terhadap Kirisis Ekonorni
pada IKRT, Tahun 1994-1998 ..............................................................
Dinamika dan Respon Kontribusi Teknologi Endogeneneous
terhadap Kirisis Ekonorni pada IKRT, Tahun 1994-1998 ....................
Perturnbuhan dan Kontribusi Teknologi Eksogeneous pada Sektor
Makanan, Tekstil, dan Kayu, Tahun 1994-1998 ..................................
Pertumbuhan dan Kontribusi Teknologi Endogeneous pada Sektor
Makanan, Tekstil, dan Kayu, Tahun 1994-1998 ..................................
Efisiensi Teknis pada Sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu, Tahun
1994-1998 .............................................................................................
Efisiensi Teknis pada Sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu, Tahun
1986-1995: Studi Pernbanding .........................:...................................
Perturnbuhan dan Kontribusi ~fisiensiTeknis pada Sektor Makanan,
Tekstil, dan Kayu, Tahun 1994-1998 ...................................................
Perturnbuhan dan Kontribusi Skala Usaha pada Sektor Makanan,
Tekstil, dan Kayu, Tahun 1994-1998 ..................................................
Efek Produksi yang Efisien terhadap Perolehan Skala Usaha pada
Sektor Makanan, Tekstil, dan Kayu, Tahun 1994-1998 .........................

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1.

Tiga Bentuk Teknologi Ekonomi Skala Teknis .....................................

30

2.

Perubahan Teknologi Bersifat Netral (D) dan Bias (E)

........................

32

3.

Konsep TFP dan TFPG pada Kondisi Semua Perusahaan Efisien .....

36

4.

Konsep TFP dan TFPG pada Kondisi tidak Semua Perusahaan
38
Efisien ...................................................................................................

5.

Konsep Fungsi Produksi Rata-rata dan Frontier .................................. 40

6.

Kerangka Kerja Dekomposisi dan Dinamika Sumber-sumber
Pertumbuhan lndustri Kecil dan Rumah Tangga di Indonesia: Analisis
"Total Factor Ptvductivity" ...................................................................

44

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.

Deskripsi Peubah-peubah yang Digunakan dalam Model ...................

2.

Rata-rata Nilai Input-Output pada IKRT Sektor Makanan. Tekstil. dan
Kayu Tahun 1994. 1996. dan 1998 ...................................................... 100

3.

Hasil Olahan Data Sektor Makanan ..................................................... 101

4.

Hasil Olahan Data Sektor Tekstil .......................................................... 107

5.

Hasil Olahan Data Sektor Kayu ............................................................ 113

6.

Contoh Program Pengolahan Sektor Makanan ................................... 119

99

I. PENDAHULUAN
1.'I

Latar Belakang

lndustri Kecil dan Rumah Tangga (IKRT) memiliki peranan penting dalam
mt?ndorongpertumbuhan ekonomi (economic gmwfh) dan penciptaan lapangan
ke,ja (employment creation). Perkembangan unit usaha, jumlah serapan tenaga
ke~ja,dan rata-rata nilai tambah menunjukkan peningkatan antarwaktu. Tabel 1
memperlihatkan bahwa pangsa serapan tenaga kerja dan unit usaha IKRT lebih
tinggi dibandingkan lndustri Menengah dan Besar (IMB).

Tabel 1.

Perbandingan Jumlah Unit Usaha, Serapan Tenaga Kerja, Nilai
Tambah, dan Em~loyment-ValueAdded Ratio antara IKRT
denaan IMB ~ahu; 1975.1986. dan 1996.

Unit Usaha (Unit)
1. 1975
2.1986
3. 1996

1 228 697
1511 469
2 730 547

95.26
99.18
99.17

7 091
12 769
22 997

93.43
67.32
58.70

661 704
1 691 435
4 214 967

4.74
0.82
0.83

1 289 788
1 523 935
2 753 544

100.00
100.00
100.00

6.57 4 594 800
32.68 5 175 843
41.30 10 206 108

100.00
100.00
100.00

B. Serapan Tenaga Kerja (Orang)
1. 1975
2. 1986
3.1996

-

4293 096
3 484 408
5 991 141

--C. Nilai Tambah (Milyar)
77.87
1. 197411975
612
136 22.13
477
11
378
82.16
2.1986
2 030 17.84
9348
91.47
102 038
8 706
8.53
93 332
-3.1996
~ ~ r n p l o ~ m e n t - v aAdded
l u e Ratio (Rupiahlorang)
1.1975
31 562
720715
,
- 133 281
- 5 526 952
2 198 330
2. 1986
582 515
3. 1996
22 142 997
- 9 997 779
1 453 214
Sumber: Data Sensus Ekonomi dan Sensus Industri, Biro Pusat Statistik.

-

-

100.00
100.00
100.00

I

-

Namun demikian, bila ditilik dari laju pertumbuhan dan pangsa nilai
tambah, peranan IKRT relatif lebih rendah dibandingkan IMB. Hal ini berarti

2

bahwa produktivitas IKRT lebih rendah dibandingkan IMB, padahal peningkatan
produktivitas merupakan kunci utama peningkatan pertumbuhan ekonomi, baik
dalam sudut pandang perusahaan, sektoral maupun agregat. Pertanyaannya
adalah apakah sumber-sumber produktivitas dan pertumbuhan IKRT di
Indonesia?
Laju pertumbuhan penyerapan tenaga kerja per perusahaan pada IKRT
menunjukkan penurunan sebesar 1.77 persen per tahun selama periode tahun
1975-1996, namun demikian, laju pertumbuhan nilai tambah per perusahaan
pada periode yang sama meningkat sebesar 27.81 persen per tahun (Tabel 2).
Hal ini berarti bahwa pertumbuhan output (nilai tambah) tidak diikuti oleh
pertumbuhan input (tenaga kerja). Pertanyaan yang muncul kemudian adalah
apakah sumber pertumbuhan IKRT berasal dari perubahan teknologi, efisiensi
teknis, dan skala usaha ataukah input fisik lain?

Tabel 2.

Perkembangan Jumlah dan Pertumbuhan Tenaga Kerja, serta
Nilai Tambah per Perusahaan pada IKRT Tahun 1975, 1986,
dan 1996.

lndikator

Tahun
1986

1975

.

1996
1

Tenaga Kerja
Jumlah (OrangIPerusahaan)
Pertumbuhan (Persennahun)
Nilai Tambah
Jumlah (RupiahIPerusahaan)

3.49
-

---

-- .---

2.19

2.31
-1.77
---

27.81

-

--

-

--

I

.

Sumber: Data diolah dari Tabel 1.
Secara teoritis, sumber pertumbuhan output disebabkan oleh dua faktor,
yakni input driven (factor accumulation) dan technological driven (Felipe, 1997).
IPertumbuhan output karena input driven berarti bahwa pertumbuhan output
1:erjadikarena tambahan input fisik, seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, dan

3
input faktor. lainnya.

Sedangkan

pertumbuhan yang

diakibatkan oleh

technological driven terjadi karena perubahan teknologi, baik eksogeneous
maupun endogeneous, peningkatan efisiensi teknis, dan skala usaha.

1.2

Problematika dan Pertanyaan Studi

Paparan sebelumnya menunjukkan bahwa pertumbuhan nilai tambah
IKRT relatif lebih rendah dibandingkan IMB. Di samping itu, pertumbuhan output
IKRT sendiri ternyata tidak diikuti dengan pertumbuhan input tenaga kerja.
Berkaitan dengan ha1 tersebut terdapat empat pertanyaan utama yang terkait
dengan dinamika IKRT di Indonesia.

Pertama, apakah pertumbuhan output IKRT lebih dikarenakan input fisik
(input driven; selain tenaga kerja) ataukah technological driven (productivity)?
Jika pertumbuhan IKRT dikarenakan input fisik, maka pertumbuhan tersebut
tidak akan berkelanjutan (sustainable), karena berlaku the law of diminishing

return, di mana pertambahan output akibat pertambahan input fisik akan
menurun pada kondisi teknologi yang konstan.

Namun demikian, jika

pertumbuhan IKRT dikarenakan technological driven, maka pertumbuhan IKRT
tersebut akan berkelanjutan (Chen, 1997). Kedua, jika sumber pertumbuhan
output IKRT dikarenakan oleh input driven, maka faktor produksi apakah yang
paling dominan?
Ketiga, jika pertumbuhan IKRT disebabkan oleh technological driven (Total

Factor Productivity Growth; TFPG), apakah sumber pertumbuhan tersebut
jikarenakan oleh perubahan teknologi, efisiensi teknis, atau skala usaha?
Perubahan teknologi terdiri dari dua, yakni [I]
exogeneous, disembodied and

(Hicks-neutral,dan [2] endogeneous, embodjed and Hicks-bias.

4

Teknologi yang bersifat eksogeneous berarti teknologi yang bersumber dari
lingkungan usaha dan kebijakan pemerintah, yang umumnya sebagai public
goods, sehingga berada di luar kontrol pengusaha. Pengaruh teknologi ini dalam
fungsi produksi adalah menggeser fungsi produksi (shifter).

Sedangkan

leknologi yang bersifat endogeneous, umumnya berkaitan dengan perbaikan
ltualitas input, yakni sebagai private goods dan berada dalam kontrol
perusahaan. Pengaruh teknologi ini adalah merubah marginal productivity of
input, sehingga menggerakkan (move0 fungsi produksi.

Perubahan efisiensi teknis merupakan jenis teknologi eksogeneous dan
berada dalam kontrol pengusaha, rnisalnya pengaruh pengalaman berusaha,
pendidikan maupun manajemen. Perubahan skala usaha adalah jenis teknologi
yang dapat meningkatkan output karena pertambahan input secara proposional,
tanpa merubah marginal productivjty of input. Pengaruh perubahan skala usaha
sama dengan teknologi exogeneous-disembodied-neutral dan efisiensi teknis,
yakni menggeser intersep fungsi produksi secara paralel.

Keempat, bagaimanakah kontribusi technological driven dan factor
accumulation terhadap pertumbuhan output lKRT di Indonesia?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan dekomposisi sumbersl~mberpertumbuhan IKRT, antara pengaruh technological driven dan factor
accumulation, serta kontribusi masing-masing jenis teknologi dan input dalam
p~srtumbuhanoutput.

Hal ini penting untuk meqgidentifikasi keberlanjutan

pertumbuhan IKRT di Indonesia. Di samping itu, perubahan kondisi ekonomi
makro sejak pertengahan tahun 1997, yakni terjadinya krisis ekonomi, perlu
dianalisis untuk dapat mengidentifikasi peranan dan dinamika sumber-sumber
pc?rtumbuhanIKRT di Indonesia.

1.3

Tujuan Studi
Berdasarkan latar belakang, problernatika, dan pertanyaan studi di atas,

tujuan studi ini adalah:
1.

Mengidentifikasisumber-surnber pertumbuhan IKRT.

2.

Mengidentifikasidinamika surnber-surnber pertumbuhan IKRT.

3.

Mengidentifikasi peranan teknologi dan implikasinya terhadap perturnbuhan
IKRT di Indonesia.

1.4

Pendekatan dan Ruang Lingkup Studi
Studi sumber-sumber perturnbuhan IKRT menggunakan pendekatan

analisis sisi penawaran (supply-side analysis) pada sektor industri makanan
(KLUI 311-312), tekstil (KLUI 322), dan kayu (KLUI 331-332).
sumber-sumber

pertumbuhan

dilakukan

dengan

analisis

Dekomposisi
Total Factor

Productivity (TFP) rnelalui pendugaan stochastic translog frontier production
function.

It. TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Temuan Terdahulu
Penelitian tentang sumber-sumber pertumbuhan IKRT umumnya dapat

~jikelompokkanmenjadi dua, yakni (1) analisis pertumbuhan dari sisi permintaan
(demand-side) dan (2) analisis pertumbuhan dari sisi penawaran (supgly-side).'
Analisis pertumbuhan dari sisi permintaan umumnya mengkaji pengaruh
oeningkatan pendapatan riil per kapita dan kepadatan populasi di suatu wilayah,
dengan tingkat dominasi (pertumbuhan) pangsa serapan tenaga k e j a (Tabel 3).
Analisis ini lebih menekankan pada aspek transformasi sektor industri selama
perkembangan ekonomi atau merupakan studi pattern of growth. Sedangkan
analisis pertumbuhan dari sisi penawaran umumnya mengkaji (1) tingkat efisiensi
perusahaan, baik efisiensi teknis, efisiensi relatif, efisiensi alokatif (harga),
maupun efisiensi skala usaha, (2) analisis penawaran output, (3) analisis
€lastisitas penawaran output, (4) analisis permintaan input, (5) analisis elastisitas
permintaan input, (6) analisis Total Factor Productivity (TFP), dan (7) analisis
bias teknologi (Tabel 4).
Analisis pertumbuhan IKRT dari sisi permintaan umumnya digunakan
untuk menguji tesis yang menyatakan bahv~aperanan pangsa penyerapan
ttmaga kerja IKRT, khususnya industri rumah tangga, akan menurun dengan
peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat.

Tesis ini muncul berkaitan

Sejauh pustaka yang didapat penulis, penelitian pada IKRT di Indonesia masih terbatas
pada sumber-sumber pertumbuhan TFP. Penelitian yang secara tegas (eksplisit)
menganalisis sumber-sumber pertumbuhan IKRT masih relatif terbatas. Di samping itu,
masih dijumpai beberapa kelemahan dalam pengukuran TFP, yakni umumnya
menggunakan pendekatan konvensional. Namun demikian, berdasarkan pandangan
penulis, karena masih adanya indikator pertumbuhan yang digunakan dalam beberapa
penelitian, maka penulis beranggapan bahwa secara implisit cakupan studi masuk dalam
studi pertumbuhan dan atau sumber-sumber pertumbuhan.

dengan produk hasil IKRT yang umumnya "inferior" dan memiliki elastisitas
perrnintaan terhadap

pendapatan yang

negati,

sehingga peningkatan

pendapatan masyarakat akan menurunkan dominasi sektor ini. Hal tersebut
didasarkan pula pada Engel's Law yang menyatakan bahwa peningkatan
pendapatan riil masyarakat akan diikuti oleh pergeseran perrnintaan barang, dari
produk primer, produk sekunder kepada produk tersier. Karena IKRT umumnya
memproduksi barang-barang primer (makanan, misalnya), maka permintaan
terhadap produk tersebut menurun dengan meningkatnya pendapatan per kapita
masyarakat.

Tabel 3.

I Agregat (Regional) I ~ej a dan Output I Kapita dan Populasi I

I

I
I

Beberapa Penelitian tentang Sumber-sumber Pertumbuhan
dari Sisi Permintaan
lndikator SumberCakupan Analisis
Spesifikasi
Sumber

Biggs dan
Oppenheim (1982)

ManufakturAgregat (Regional)

Pangsa Tenaga
Kej a dan Output

Pendapatan per
Kapita dan Populasi

Sulistyaningsih
(1997)

Makro-Agregat

Pangsa Nilai
Tambah dan
Tenaga Kerja

dan Struktur
Perrnintaan

Hoselitz (1959)

ManufakturAgregat (Regional)

Pangsa Tenaga
Kerja dan Output

Pendapatan per
Kapita dan Populasi

Liedholm dan Parker ManufakturAgregat (Regional)

Pangsa Tenaga
Kerja dan Output

Pendapatan per
Kapita dan Populasi

Snodgrass dan
Biggs (1996)

ManufakturPangsa Tenaga
Agregat (Regional) Kerja dan Output

Pendapatan per
Kapita dan Populasl

Tambunan (1999)

ManufakturAgregat (Regional)

Pendapatan per
Kapita dan Populasi

Pangsa Tenaga
Kerja

Technical Change

Terdapat dua kelemahan mendasar pendekatan demand-side analysis
tlalam memahami pertumbuhan sektor IKRT di Indonesia.
~~ertumbuhanIKRT tidak

Pertama,

hanya dipengaruhi oleh perubahan struktural

I

I
I

8

permintaan (great demand), namun dipengaruhi pula oleh perubahan teknis
(tschnical change) melalui perubahan harga input dan teknologi. Dampak bersih

pertumbuhan IKRT dipengaruhi hasil interaksi antara perubahan teknis dan
struktur permintaan akhir.

Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian Tambunan

(1999) yang "gagal' membuktikan kebenaran tesis tersebut, karena pertumbuhan

IKRT di Indonesia hanya dilihat dari'perubahan pendapatan riil masyarakat.
Kegagalan uji tesis tersebut dikarenakan distribusi pendapatan masyarakat yang
tidak merata, sehingga pertumbuhan IKRT tidak hanya dipenganrhi oleh
pendapatan riil per kapita, namun juga distribusi pendapatan masyarakat.
Iqegagalan mendukung tesis tersebut juga terdapat pada hasil penelitian
I-iedholm dan Parker (1989). Sedangkan hasil studi yang mendukung tesis
iersebut terdapat pada penelitian Hoselitz (1 959), Anderson (1 982), Biggs dan
Oppenheim (1986) serta Snodgrass dan Biggs (1996).

Kedua, analisis

tersebut hanya dapat digunakan pada tingkat analisis agregat sektoral dan tidak
tfapat digunakan pada tingkat penrsahaan. Ketiga, data empiris menunjukkan
t~ahwajumlah IKRT yang melakukan kegiatan ekspor hanya sekitar 0.5 persen
clan total IKRT dan pangsa nilai ekspor IKRT hanya sebesar 3-6 persen selama
periode tahun 1996-1 998*.
Studi empiris pada sektor manufaktur tentang pertumbuhan dan sumbersumber pertumbuhan dari supply-side analysis masih relatiif terbatas. Abimanyu
clan Xie (1994) telah menganalisis sumber-sumber ,pertumbuhan Total Factor
Pmductivity sektor manufaktur dengan fungsi log linear. Kelemahan studi ini

clalam menggunakan TFP terkait dengan fungsi yang digunakan. Pengukuran
teknologi sebagai sumber pertumbuhan terbatas pada teknologi yang bersifat

2

Tulisan pada paragraf ini sebagian besar diambil dari tulisan Tambunan (1999).

exogeneous, disembodied and Hicks Neutral. Teknologi hanya dilihat dari nilai
residual (solow residual), sehingga teknologi yang bersifat endogeneous,

embodied, dan non-neutral technology juga tidak diidentifikasi, di samping
asumsi constant return to scale.

Studi ini belum melakukan dekomposisi

sumber-sumber pertumbuhan, namun terbatas pada dekomposisi TFPG.

1

I

Tabel 4.

Beberapa Penelitian tentang Sumber-sumber Pertumbuhan
dari Sisi Penawaran

Peneliti

I
I

Abimanyu dan
Xie (1994)

I Mikro-Padi

Chen (1997)
Toruan (1998)

I

I

Spesifikasi

Linear

I
1

lndikator Sumbersumber Pertumbuhan
TFP: exogeneous,
disembodied and Hicks-

Neutral
I Translog Production 1 TFP:
Technological
Frontier

Progress and Technical
Efficiency

Makro-East Asia

Translog Agregat
Production Function

TFP: exogeneousendogeneous

( Translog Cost Frontier

I Efisiensi Teknis

Makro-East Asia

Translog Agregat
Production Function

TFP and Factor
Accumulation

Makro-USA

Translog Agregat Cost
Fuction

TFP: Dekomposisi

Mikro-Padi
Sawah

Translog Profit
Function

Economic of Scale

Makro-Pertanian

Translog Agregat
Production Function

Teknologi & Struktur
Harga

Simatupang
(1997)

Mikro-Padi
Sawah

TFP Regression

Research and
Development

Hartoyo (1994)

Makro-Tanarnan
Pangan

Translog Profit Funtion

lnfrastruktur

Miller and
Uphadhayay
(1997)

MakroManufaktur

Cobb-Douglas
Production Function

TFP: exogeneousendogenous,
disembodied, Hicks
neutral

Fizzanty (2000)

MikroManufaktur

,Translog Profit Frontier
Function

Efisiensi Ekonomi:
Efisiensi Teknis, dan
Harga

;;I;)and Warr

Makro-Pertanian

Restricted Revenue
Function

Teknologi dan Harga
relatif

Nadiri (1998)

I

I

Sawah

I Mikro-Tekstil

Felipe (1998)

I

Cakupan
~nalisis

Nehnr dan
Ashok D. (1997)

I

Production Function

10
Studi serupa juga dilakukan oleh Toruan (1998), yakni menganalisis
efisiensi industri tekstil di Indonesia dengan menggunakan fungsi biaya frontier
(stochastic cost frontierj Cobb-Douglas dan Translog, dan Fiuanty (ZOOO), yakni
menganalisis efisiensi ekonomi industri kecil dengan menggunakan fungsi
keuntungan frontier stochastic.

Hasil studi kedua peneliti hanya berpretensi

terhadap efisiensi ekonomi, yakni efisiensi teknis dan harga (alokatif), dengan
asumsi constant retum to scale. Hal ini tidak sesuai dengan dasar teon maupun
fakta empiris yang menunjukkan bahwa sumber efisiensi tidak hanya mencakup
efisiensi teknis maupun harga, namun juga ekonomi skala usaha (economic of
scale).
Studi-studi tentang pertumbuhan dan sumber-sumber pertumbuhan yang
cukup komprehensif umumnya lebih banyak dilakukan pada sektor pertanian,
~