Pemeriksaan Keabsahan Data

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

119 Ibid , h.. 133.

Pemeriksaan keabsahan data dimaksud untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian, mengungkapkan dan memperjelas data dengan fakta-fakta aktual di lapangan.

Keabsahan data dilakukan sejak pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menjaga kredibility, transferability dan dependability serta konfirmability. 120

1. Derajat kepercayaan (Kredibility) Kredibility atau derajat kepercayaan dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran hasil penelitian dapat mengungkapkan realitas yang sesungguhnya. 121 Untuk menjamin kredibilitas hasil penelitian dapat dilakukan

dengan beberapa cara yaitu :

a. Perpanjangan keikutsertaan. Lamanya perpanjangan pengamatan ini dilakukan sangat bergantung kepada kedalaman, keluasan, dan kepastian data. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang telah diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain tidak benar, peneliti melakukan pengamatan lagi secara lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.

Peneliti berada pada latar penelitian pada kurun waktu yang dianggap cukup lama hingga meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Waktu berpengaruh pada temuan penelitian baik pada kualitas maupun kuantitasnya. Terdapat beberapa alasan dilakukannya teknik ini,

120 Tohirin, Metodologi Penelitian Kualitatif ..., h. 3. 121 Emzir, Metodologi Penelitian ..., h. 168.

yaitu untuk membangun kepercayaan subjek dan kepercayaan peneliti sendiri, menghindari distorsi (kesalahan) dan bias, serta mempelajari lebih dalam tentang latar dan subjek penelitian. 122

b. Ketekunan pengamatan. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian kualitatif. Ketekunan pengamatan yang ditandai oleh intensitas keaktifan peneliti membuka peluang bagi peneliti untuk mendapatkan data yang lengkap, akurat, dan sesuai dengan fokus penelitian. Hal ini dapat menjamin kredibiltas data yang dikumpulkan. Melalui pengamatan yang tekun peneliti dapat memusatkan perhatian pada masalah utama dan menemukan data yang rinci, lengkap dan akurat sehubungan dengan fokus penelitian. Disamping itu peneliti berusaha untuk melakukan pengamatan secara terus menerus untuk waktu yang relatif lama. Dengan cara demikian peneliti dapat memahami semua kondisi sehubungan dengan masalah yang diteliti secara menyeluruh

dan mendalam sehingga hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya. 123

c. Triangulasi Triangulasi adalah teknik untuk memeriksa keabsahan data sebagai pembanding terhadap data yang telah dimiliki, artinya teknikuntuk mengecek data yang telah dimiliki, artinya teknik untuk mengecek tingkat kebenaran data yang telah diperoleh melalui teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik dan teori. 124

122 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitat ..., h.. 175-177. 123 Tohirin, Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam ..., h.. 72. 124 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ..., h.. 330.

Adapun penelitian ini akan menggunakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sumber dan metode. Triangulasi dengan memanfaatkan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda. 125 Triangulasi sumber data dimaksudkan peneliti melakukan pencarian data yang sama pada sumber data

yang berbeda 126 , artinya selain menanyakan kepada pengawas, juga menanyakan kepada kepala madrasah, atau guru inti, tata usaha dan guru sasaran.

Triangulasi metode digunakan untuk mengecek efektifitas metode yang digunakan dalam penelitian. Selain menggunakan wawancara, peneliti juga menggunakan metode observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan

data yang sama. 127 Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran

yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti bisa menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Atau, peneliti menggunakan wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya.

125 Ibid. 330 126 Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi..., h.169 127 Ibid, h.169

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dibandingkan dengan data hasil wawancara dengan kepala madrasah, pengawas, guru inti, Tata Usaha dan Guru-guru dengan isi dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan model pendampingan implentasi Kurikulum 2013 di MIN-2 Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat.

d. Pengecekan anggota (member check) Peneliti mengumpulkan para peserta yang telah ikut menjadi sumber data dan mengecek kebenaran data dan interpretasinya. hal ini dilakukan dengan cara yaitu penilaian dilakukan oleh responden atau informan, mengoreksi kekeliruan, menyediakan tambahan informasi secara sukarela, memasukkan responden dalam kancah penelitian, menciptakan kesempatan untuk mengikhtisar sebagai langkah awal analisis data, menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan, uraian rinci yang menuntut peneliti teliti dan secermat mungkin untuk dalam menggambarkan konteks tempat

penelitian dan auditing. 128

2. Keteralihan (Transferability) Kriteria Transferabilitas merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan atau ditransfer kepada konteks atau setting yang lain. peneliti kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi- asumsi yang menjadi sentral pada penelitian tersebut. Orang yang ingin

128 Tohirin, Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam ..., h.. 74-75.

mentransfer hasil penelitian pada konteks yang berbeda bertanggung jawab untuk membuat keputusan tentang bagaimana transfer tersebut masuk akal. 129

3. Kebergantungan (Dependability) Uji kebergantungan hasil penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui proses inkuiri dan meningkatkan daya akseptabilitas hasil penelitian. Peneliti melakukan audit kembali pada semua data dan sumber data. Data, temuan, interpretasi dan makna penelitian diaudit kembali sampai batas tertentu,

sehingga hasil penelitian bisa diterima. 130

4. Ketegasan (Konfirmability) Uji konfirmabilitas ini merupakan lanjutan dari uji kebergantungan. Pelaksanaan uji konfirmabilitas ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan temuan, jejak rekam dan catatan penelitian serta aspek lain. Ketika semua sudah diperiksa kembali dan tetap memiliki makna yang sama, maka peneliti dapat mengakhiri penelitian. 131

129 Emzir, Metodologi Penelitian ..., h.. 80. 130 Musfiqon, Panduan Lengkap..., 2012, h.. 168. 131 Ibid. h.. 169.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Hubungan penggunaan media Talking Pen terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an di kelas VIIA MTs Babussalam Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 98

Kegiatan Ma’had Al-Jami’ah Putri Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 5 152

Implementasi budaya toleransi beragama melalui pembelajaran pendidikan agama islam berbasis multikultural di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tewah - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 19

Implementasi budaya toleransi beragama melalui pembelajaran pendidikan agama islam berbasis multikultural di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tewah - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 220

Jual beli tanpa label harga perspektif Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Hukum Islam (Studi pada Rumah Makan di Kota Palangka Raya) - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 178

Korelasi hasil belajar mata pelajaran akidah akhlak dan perilaku siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kotawaringin Barat - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 129

Gender dalam pandangan M. Quraish Shihab (tinjauan dalam bidang pendidikan) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 237

Kepemimpinan Kepala PAUD Islam Terpadu Al Ghazali Modern School Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 188

1 BAB I PENDAHULUAN - Perbedaan putusan Pengadilan Agama Buntok dan Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya tentang anak kandung sebagai saksi dalam perkara perceraian - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 174

CROSS CULTURAL UNDERSTANDING AMONG THAI STUDENTS AT IAIN PALANGKA RAYA

1 0 102