CATATAN KAKI INDONESIA KODE URAIAN PERENCANAAN DAN PENGGUNAAN PITA FREKUENSI INS1

2.8 CATATAN KAKI INDONESIA KODE URAIAN PERENCANAAN DAN PENGGUNAAN PITA FREKUENSI INS1

Pita frekuensi 526.5-1606.5 kHz, dialokasikan untuk keperluan penyelenggaraan radio siaran analog AM (Amplitudo Modulation).

INS2

Pita-pita frekuensi 3200–3400 kHz, 3900–4000 kHz, 4750–4995 kHz, 5005–5060 kHz, 5900–6200 kHz, 9400–9900 kHz, 11600–12100 kHz, 13570–13870 kHz, 15100–15800 kHz, 17480–17900 kHz, 18900–19020 kHz, 21450–21850 kHz dan 25670–26100 kHz, dialokasikan untuk keperluan penyelenggaraan radio siaran High Frekuensi (HF)/Short Wave (SW).

INS3

Pita frekuensi 47–68 MHz dialokasikan untuk keperluan penyelenggaraan televisi siaran analog Very High Frequency (VHF).

INS4

Pita frekuensi 87.5–108 MHz dialokasikan untuk keperluan penyelenggaraan radio siaran analog Frequency Modulation (FM).

INS5

Pita frekuensi 174–230 MHz dialokasikan untuk keperluan penyelenggaraan televisi siaran analog VHF. Pita frekuensi ini direncanakan untuk keperluan penyelenggaraan penyiaran teresterial di masa datang.

INS6

Pita-pita frekuensi 259–260 MHz yang berpasangan dengan 389–390 MHz dan 343.1–345.1 MHz berpasangan dengan 357.1–359.1 MHz dialokasikan untuk keperluan akses radio warung telepon perintis dan Kewajiban Pelayanan Universal (Universal Service Obligation/USO).

INS7

Pita-pita frekuensi 287-294 MHz dan 310–324 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband).

INS8

Pita-pita frekuensi 300–310 MHz, 324–328.6 MHz, 335.4–343.1 MHz dan 345.1–350 MHz dialokasikan untuk sistem komunikasi radio konvensional yaitu komunikasi dari titik ke titik (point to point) dan komunikasi bergerak darat (land mobile)

INS9

Pita-pita frekuensi 380–389.5 MHz berpasangan dengan 390–399.5 MHz, 407–409 MHz berpasangan dengan 417–419 MHz, 419–422.5 MHz berpasangan dengan 426.5–429.75 MHz dialokasikan untuk sistem komunikasi trunking analog. Pita-pita frekuensi tersebut direncanakan untuk sistem komunikasi trunking digital, dimana aplikasi sistem radio trunking yang baru harus menggunakan teknologi trunking digital dan sistem trunking analog yang ada akan disyaratkan untuk berubah ke teknologi trunking digital pada waktu yang akan ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel).

INS10

Alokasi pita frekuensi 409-417 MHz dan 422.5-426.5 MHz disiapkan untuk keperluan Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana (Public Protection and Disaster Relief/PPDR) yaitu hanya untuk kegiatan penanganan dan pemulihan bencana alam yang terkoordinasi (Res. 646 WRC-03).

INS11

Pita frekuensi 438-450 MHz, 457.5-460 MHz dan 467.5-470 MHz ditetapkan untuk keperluan khusus Institusi Pemerintah.

INS12

Pita frekuensi 450–457.5 MHz berpasangan dengan 460–467.5 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan telekomunikasi bergerak seluler. Hasil WRC 2007 pita frekuensi tersebut telah dialokasikan sebagai salah satu pita International Mobile Telecommunication (IMT).

INS13

Pita frekuensi 478–806 MHz (kanal 22–62) dialokasikan untuk penyelenggaraan televisi siaran analog UHF. Penggunaan Pita Frekuensi 478–806 MHz akan dikaji lebih lanjut untuk mendorong pemanfaatan spektrum frekuensi secara optimal bagi keperluan layanan penyiaran digital, layanan telekomunikasi dan layanan lainnya (konvergensi) di masa mendatang. Penyelenggaraan penyiaran digital direncanakan untuk penerimaan siaran tetap berbasis DVB-T, penerimaan siaran bergerak, siaran digital dengan kualitas tinggi (HDTV).

INS14

Pita-pita frekuensi 806–825 MHz berpasangan dengan 851–870 MHz dialokasikan untuk sistem komunikasi trunking analog. Pita-pita frekuensi tersebut direncanakan untuk sistem komunikasi trunking digital, dimana aplikasi sistem radio trunking yang baru harus menggunakan teknologi trunking digital dan sistem trunking analog yang ada akan disyaratkan untuk berubah ke teknologi trunking digital pada waktu yang akan ditentukan oleh Ditjen Postel.

INS15

Pita frekuensi 825–845 MHz berpasangan dengan 870–890 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan telekomunikasi bergerak seluler dan penyelenggaraan telekomunikasi dengan mobilitas terbatas (Fixed Wireless Acces/FWA)

INS16

Pita frekuensi 890–915 MHz berpasangan dengan 935–960 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan telekomunikasi bergerak seluler dan diidentifikasikan untuk IMT (hasil WRC 2003).

INS17

Pita frekuensi 1428–1452 MHz dan 1498–1522 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband).

INS18

Pita-pita frekuensi 1518–1525 MHz , 1525–1559 MHz, 1610–1660.5 MHz dan 1668–1675 MHz, dialokasikan untuk penyelenggaraan komunikasi satelit bergerak.

INS19

Pita frekuensi 1710–1785 MHz berpasangan dengan 1805–1880 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan telekomunikasi bergerak seluler dan diidentifikasikan untuk IMT (hasil WRC 2003).

INS20

Pita frekuensi 1710–1885 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan telekomunikasi bergerak seluler dan diidentifikasikan untuk IMT (hasil WRC 2003).

INS21

Pita-pita frekuensi 1885–1980 MHz, 2010–2025 MHz dan 2110–2170 MHz merupakan core band IMT-2000 dan dialokasikan untuk penyelenggaraan telekomunikasi bergerak seluler.

INS22

Pita frekuensi 1980–2010 MHz dan 2170–2200 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan komunikasi satelit bergerak IMT-2000.

INS23

Pita frekuensi 2053–2083 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband).

INS24

Pita frekuensi 2300–2400 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband).

INS25

Pita frekuensi 2400–2483.5 MHz dialokasikan untuk penggunaan Wireless LAN, Wifi, akses Internet dengan pemberlakuan Izin kelas.

INS26

Pada pita frekuensi 2500–2520 MHz dan 2670–2690 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband). Sedangkan pita frekuensi 2520–2670 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan satelit siaran (Broadcasting Satellite Service/BSS). Penggunaan pita frekuensi 2500–2690 MHz akan dikaji lebih lanjut dengan pertimbangan mendorong pemanfaatan spektrum frekuensi secara optimal bagi keperluan layanan telekomunikasi dan layanan lainnya (konvergensi) di masa mendatang.

INS27

Pita frekuensi 3300–3400 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband).

INS28

Pita-pita frekuensi 3400–3700 MHz (downlink), 6425-6725 MHz (uplink), dialokasikan untuk penyelenggaraan komunikasi satelit tetap (Fixed Satellite Service/FSS) Extended C band.

INS29

Pita-pita frekuensi 3700–4200 MHz (downlink), 5925–6425 MHz (uplink), dialokasikan untuk penyelenggaraan komunikasi satelit tetap (Fixed Satellite Service/FSS) C band.

INS30

Pita-pita frekuensi 4400–5000 MHz, 6425–7110 MHz, 7125–7425 MHz, 7425–7725 MHz, 7725–8275 MHz, 8275–8500 MHz, 10700– 11700 MHz, 12750–13250 MHz, 14400–15350 MHz dan 21200– 23600 MHz dialokasikan untuk penggunaan frekuensi gelombang mikro (microwave link).

INS31

Pita frekuensi 5725–5825 MHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband).

INS32

Alokasi pita frekuensi 5850-5925 MHz disiapkan untuk keperluan Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana (Public Protection and Disaster Relief/PPDR) yaitu hanya untuk kegiatan penanganan dan pemulihan bencana alam yang terkoordinasi (Res. 646 WRC-03).

INS33

Pita frekuensi 10.154–10.294 GHz dan 10.504–10.644 GHz dialokasikan untuk penyelenggaraan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband).

INS34

Pita-pita frekuensi 10990-11662 MHz (downlink) dan 13790-13862 MHz (uplink), 11150-11222 MHz (downlink) dan 13950-14022 MHz (uplink), 11490-11562 MHz (downlink) dan 14290-14362 MHz (uplink), 11650-11722 MHz (downlink) dan 14450-14522 MHz (uplink) dialokasikan untuk penyelenggaraan komunikasi satelit tetap (Fixed Satellite Service/FSS) Ku band.