Analisa Hukum Perizinan PT. Surya Persada Lestari
D. Analisa Hukum Perizinan PT. Surya Persada Lestari
Perusahaan mengantongi beberapa izin yang diperoleh dari Pemerintah Kota Padang yaitu Izin Prinsip, Pemberian Insentif dan Izin Mendirikan Bangunan. Kesemuanya akan dianalisa melalui peraturan-peraturan yang berlaku diantaranya:
1. Perda No. 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang 2010-2030
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan produk kebijakan pembangunan, dokumen ini menjadi dasar dalam mewujudkan pemanfaatan ruang wilayah yang serasi, optimal dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung dan daya tampung, serta memperhatikan kebijakan pembangunan nasional dan kebijakan pembangunan daerah. Rencana pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan Hotel yang akan dibangun oleh PT. Surya Persada Lestari lokasi izin diberikan bertentangan dengan Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang.
Kota Padang telah memiliki dokumen tata ruang yang sudah disahkan melalui Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
159 Padang Tahun 2010 – 2030. Pada BAB VI Rencana Pola Ruang Wilayah Kota
Kisah K Politik Ruang dan Perlawanan:
Padang, Pasal 55 Ayat (1) Perda Tata Ruang membagi pola ruang menjadi 2
onflik atas Ruang di T
yakni kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pada paragraf 5 Kawasan Rawan Bencana pasal 62 ayat (1) Tujuan penetapan kawasan rawan bencana yang ditetapkan sebagai kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam pasal
55 ayat (2) huruf f adalah untuk meminimalkan kerugian harta, dan jiwa akibat
ingkat L
bencana alam. Pasal 62 ayat (2) Kawasan rawan bencana yang ditetapkan
okal
sebagai kawasan lindung sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami dengan risiko tinggi. Pada pasal
63 ayat (1) Kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami dengan risiko sangat tinggi sebagaimana dimaksud dalam pasal 62 ayat (2) huruf a ditetapkan pada kawasan sepanjang pantai dan kawasan lainnya yang meliputi wilayah : a…..b…
.c. Kecamatan Padang Utara. Jika dilihat pada peta lampiran XXI dari PERDA No. 04 Tahun 2012 ini jelas terlihat bahwa lokasi rencana kegiatan ini berada pada lokasi yang memiliki Risiko Sangat Tinggi terhadap ancaman Gelombang Tsunami karena berada pada Zona Merah. Sementara yang akan dibangun dilokasi ini adalah fasilitas Rumah sakit dimana akan ditempatkan warga yang dalam kondisi tidak normal dan memiliki kemampuan sangat terbatas dengan baragam kondisinya, sehingga kebijakan mengizinkan rencana ini berpotensi menempatkan kelompok rentan pada risiko sangat tinggi.
Dokumen naratif RTRW Kota Padang BAB IV Rencana Pola Ruang sub bab
4.1.5.1 Kawasan Rawan Gelombang Pasang dan Tsunami halaman 11 dijelaskan bahwa pada kawasan rawan bencana tsunami yang sudah terbangun dan terletak pada kawasan budidaya maka direncanakan untuk membatasi pengembangan intensitas ruang, mengarahkan untuk pengembangan kegiatan yang tidak berlangsung 24 jam (non perumahan) dan tidak menimbulkan konsentrasi massa yang terpusat.
Kemudian memang pada Pasal 67 Ayat (2) disebutkan bahwa kawasan perdagangan dan jasa adalah bagian dari kawasan budidaya dimana rencana pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan Hotel yang akan dibangun oleh PT. Surya Persada Lestari adalah dalam bidang perdagangan dan jasa. Memang pada pasal 69 Ayat (2) huruf a menyebutkan bahwa kawasan perdagangan dan jasa regional dikembangkan di Kecamatan Padang Barat, Padang Utara, Padang Selatan dan Padang Timur. Dalam hal
160 ini Pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan
Kisah K Politik Ruang dan Perlawanan:
Hotel yang akan dibangun oleh PT. Surya Persada Lestari berada di Jalan Khatib Sulaiman dan termasuk kedalam administrasi Kecamatan Padang Utara.
onflik atas Ruang di T
Perda ini juga secara khusus menegaskan bahwa untuk Jalan Khatib Sulaiman diatur pada pasal 70 Ayat (3), yakni sebagai koridor yang ditetapkan sebagai kawasan perkantoran Pemerintahan Provinsi. Artinya kawasan itu disebutkan
ingkat L
secara hukum dengan tegas dan telah ditetapkan peruntukannya menjadi kawasan perkantoran Pemerintahan Propinsi. Maka koridor yang diperuntukkan
okal
sebagai kawasan perdagangan dan jasa regional sebagaimana yang dimuat dalam pasal 69 ayat (2) diatas adalah selain koridor Jalan Khatib Sulaiman yang terletak di Kecamatan Padang Utara. Pada Pasal 148 Ayat (2) mengancam setiap orang yang melakukan kegiatan pemanfataan ruang yang mengakibatkan ketidaksesuaian fungsi ruang dengan penataan ruang dipidana sesuai dengan
2. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
Bangunan Gedung sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) Fungsi bangunan sebagaimana dimaksud pasal 5 harus sesuai dengan peruntukkan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/ Kota. Pasal ini secara tegas dan jelas menyebutkan bahwa pembangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam tata ruang yang telah ditetapkan. Rencana Pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan Hotel yang akan dibangun oleh PT. Surya Persada Lestari merujuk pada Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Padang. Maka sepatutnya tidak ada izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah Kota Padang untuk rencana pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan Hotel yang akan dibangun oleh PT. Surya Persada Lestari di Koridor Jalan Khatib Sulaiman Kecamatan Padang Utara. Dengan telah dikeluarkannya IMB untuk pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan Hotel yang akan dibangun oleh PT. Surya Persada Lestari, maka tindakan pemberian izin yang dikeluarkan Pemerintah Kota Padang tersebut telah melanggar ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Tata Ruang
Pemerintah Kota Padang telah mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) kepada PT. Surya Persada Lestari untuk Pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan Hotel, maka merujuk pada Bagian Ketiga tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam pasal 37 ayat (7) menyebutkan
Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan Kisah K Politik Ruang dan Perlawanan:
ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
onflik atas Ruang di T
Merujuk ketentuan Pasal 73 ayat (1) Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
ingkat L
Ayat (2) Selain sanksi pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelaku dapat
okal
dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.
4. Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingungan Hidup (PPLH)
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) BAB I Pasal 1 angka 1 menyebutkan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. BAB II bagian kedua pasal 3 bahwa perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bertujuan : [a…] b. keselamatan, kesehatan dan kehidupan manusia. Pada bagian ketiga pasal 4 Ruang lingkup perencanaan meliputi : Perencanaan, Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakkan Hukum. Kemudian pada BAB V pasal 13 ayat (2) pengendalian pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan hidup yang dimaksud pada ayat (1) meliputi : pencegahan, penanggulangi dan pemulihan. Kemudian pada pasal
14 instrumen pencegahan pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan hidup terdiri dari : [a…] b. tata ruang, yang berarti dalam rangka pencegahan salah satu instrument yang harus diperhatikan adalah tata ruang wilayah.
5. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Pasal 4 ayat (2) lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan sebagaimana yang dimaksud ayat (1) wajib sesuai dengan rencana tata ruang. Ayat (3) Dalam hal lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan tidak sesuai dengan rencana tata ruang, dokumen AMDAL tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan kepada
162 pemrakarsa.
Kisah K Politik Ruang dan Perlawanan:
6. UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan PERDA
onflik atas Ruang di T
Kota Padang No. 03 tahun 2008 tentang Penanggulangan Bencana
Pasca gempa dan tsunami Aceh 2004, ancaman gempa dan tsunami menjadi perhatian utama segenap stakeholder di Kota Padang. Rangkaian gempa yang
ingkat L
bermula pada Maret 2005 di Pulau Nias dengan kekuatan 8,5 SR diikuti dengan gempa 6,9 SR di sekitar Laut Mentawai pada April 2005; gempa 6,3 SR di sekitar
okal
Danau Singkarak pada Maret 2007; gempa 8,4 SR dan 7,9 SR di sekitar perairan Bengkulu dan Sumatera Barat pada 12 dan 13 September 2007, serta gempa 30 September 2009 yang berkekuatan 7,6 SR di lepas Pantai Sumatera dan berjarak sekitar 50 km barat laut Kota Padang, kemudian Gempa yang diikuti Tsunami
yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 25 Oktober 2010 yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 25 Oktober 2010
Sesuai dengan amanah UU No. 24 Tahun 2007 tentang Pananggulangan Bencana dan PERDA Kota Padang No. 03 Tahun 2008 tentang Penanggulangan Bencana pasal 4 huruf (a) bahwa Penanggulangan Bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari Ancaman Bencana. Kemudian pada pasal
35 UU No. 24 tahun 2007 menyatakan bahwa Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dalam situasi tidak terjadi bencana meliputi : b. pengurangan risiko bencana, d. pemaduan dalam perencanaan pembangunan, e. persyaratan analisis risiko bencana, f. penegakkan dan pelaksanaan rencana tata ruang,
Bahwa PERDA No. 04 tahun 2012 mengatur pada paragraf 5 Kawasan Rawan Bencana pasal 62 ayat (1) Tujuan penetapan kawasan rawan bencana yang ditetapkan sebagai kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 ayat (2) huruf f adalah untuk meminimalkan kerugian harta, dan jiwa akibat bencana alam. Pasal 62 ayat (2) Kawasan rawan bencana yang ditetapkan sebagai kawasan lindung sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami dengan risiko tinggi. Pada pasal 63 ayat (1) Kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami dengan risiko sangat tinggi sebagaimana dimaksud dalam pasal 62 ayat (2) huruf a ditetapkan pada kawasan sepanjang pantai dan kawasan lainnya yang meliputi wilayah : a…..b….c. Kecamatan Padang Utara. Jika dilihat pada peta lampiran XXI dari PERDA No. 04 Tahun 2012 ini jelas terlihat bahwa lokasi rencana kegiatan ini berada pada lokasi yang memiliki Risiko Sangat Tinggi terhadap ancaman
163 Gelombang Tsunami karena berada pada Zona Merah.
Kisah K Politik Ruang dan Perlawanan:
Terkait lokasi rencana pembangunan Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana
onflik atas Ruang di T
Pendidikan dan Hotel yang akan dibangun oleh PT. Surya Persada Lestari jelas sudah ada analisis risiko yang sudah disahkan oleh pemerintah daerah Kota Padang dimana kawasan tersebut termasuk daerah rawan bencana yang berisiko sangat tinggi. Jadi jelas sudah pemberian izin rencana pembangunan Pusat
ingkat L
Perbelanjaan, Rumah Sakit, Sarana Pendidikan dan Hotel yang akan dibangun
okal
oleh PT. Surya Persada Lestari sudah mengabaikan juga Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan telah menempatkan warga Kota Padang terutama kelompok rentan (dalam hal ini warga yang sakit yang memiliki tingkat mobilitas rendah dan keterbatasan) di daerah rawan bencana dan berisiko tinggi terhadap ancaman Tsunami.