Kajian Islam Filosofis: Al-Hikmah Al- Muta’aliyah Karya Mulla Shadra

1. Thabathaba’i

Thabathaba ’i (nama lengkapnya Muhammad Husain bin al-Sayyid Muhammad bin al- Sayyid Muhammad bin Mirza 'Ali Asyghar al-Islam al-Thabathaba ’i al-Tabrizi al-Qadhi) adalah seorang Iran asli (waktu itu masih bernama Persia). Dia dilahirkan tanggal 29 Dzulhijah 1321 H/1892 M, dalam suatu keluarga keturunan nabi Muhammad SAW yang selama empat belas generasi menghasilkan ulama-ulama terkemuka di Tabriz.

Karya-karya Thabathaba ’i terdiri dari beberapa buku: (1) Al-Mizan fi Tafsir al-Qur'an. (2) Ushul Falsafah wa Rawish Rialism. (3)Hasyiyah bi Asfar, adalah kritik terhadap karya Mulla Shadra yang berjudul Asfar. (4) Mushahabat ba Ustadz Kurban. (5) Ali wa Falsafah al-Ilahiyat. (6) Syiah dar Islam. (7)Qur'an dar Islam. (8) Islamic Teachings: an Overview, serta (9) Shi'ite Anthology.

Tampak jelas bahwa keahlian Thabathaba ’i dalam pemikiran filsafat merupakan warisan dari intelektual Iran. Warisan tersebut meliputi berbagai pemikiran filsafat dan tasawuf yang telah dikembangkan oleh tokoh sebelumnya. Tradisi pemikiran filsafat dan tasawuf inilah yang memberikan inspirasi pada pola pemikiran Thabathaba ’i. Dengan memperhatikan kondisi pemikiran Islam sebelum Thabathaba ’i dan memperhatikan beberapa karyanya, kita dapat mengetahui sumber utama pemikiran keagamaan Thabathaba ’i.

Pengaruh Shadra terlihat dalam beberapa karyanya, kita juga dapat mengetahui sumber utama pemikiran keagamaan Thabathaba ’i. Tentunya, dengan memperhatikan kondisi pemikiran Islam sebelumnya. Tradisi pemikiran filsafat dan tasawuf inilah yang memberikan inspirasi pada pola pemikiran Thabathaba ’i. Thabathaba’i juga mengakuinya, jika al-hikmah al-muta'aliyah sebagai sumber utama pemikiran filsafat Thabathaba ’i. Thabathaba’i mengakui sendiri bahwa metode berpikir Mulla Shadra banyak memberikan inspirasi dan pengaruh bagi dirinya.

2. Murtadha Muthahhari

Murtadha Muthahhari dilahirkan di Khurasan, pada tanggal 2 Februari 1919, dari keluarga yang saleh. Ayahnya, Hujjatul Islam Muhammad hussein Muthahhari, terkenal sebagai alim yang dihormati. Ia dibesaarkan dalam asuhan ayah yang bijak sampai masa 12 tahun. Kemudian ia pindah ke Qum dan belajar di bawah bimbingan dua Ayatullah kenamaan, Boroujerdi dan Khomeini. Ketika mahasiswa, Muthahhari belajar filsafat melalui Thabatthaba ’i.

Muthahhari mulai menaruh minat terhadap filsafat adalah filsafat Materialisme, terutama Marxisme. Masuknya Muthahhari terhadap Marxian sangat menguntungkan jamaah Thabatt aba’i. Namun tidak lama sesudah itu, Muthahhari menyadari bahwa filsafat jauh lebih dari pada sekadar polemik atau disiplin intelektual saja. Akhirnya, Muthahhari mengikuti madzhab al-hikmah al- muta'aliyah milik Shadra.

Muthahhari memiliki proyek besar untuk mendamaikan antara kefanaan dan kebaqaan, karena “Tunduk sama sekali pada perubahan dan pembaruan akan menghilangkan kebaqaan, dan, karenanya, tidak patut lagi dinamakan agama; sedang bersikeras pada kebaqaan, dan menolak keras perubahan, membuat agama tidak mungkin hidup di dunia yang temporer ini ”.

Untuk itu dibutuhkan faqih yang berani untuk mengeluarkan fatwa-fatwa yang berani yang sama sekali terputus dengan epistemologi yang sudah lampau. Di sinilah letak pengaruh Shadra terhadap Muthahhari.

Selain itu, Muthahhari banyak berbicara mengenai Shadra, dalam beberapa karyanya, yang dikumpulkan dan disunting oleh penerbit Mizan, Muthahhari terlihat memiliki keinginan untuk mengenalkan lebih terhadap pemikiran Shadra. Mulai dari arti hikmah sampai konsep al-hikmah al- muta'aliyah yang dibahasnya dalam buku tersebut. Beberapa sumbangan kaum muslim terhadap filsafat juga mewarnainya, yang tentunya di dalamnya berisi tentang peran Shadra terhadap perkembangan filsafat, terutama filsafat islam. Selain itu, konsep masyarakat dan sejarah yang dilontarkan oleh Muthahhari juga sangat terlihat pengaruh Shadra terhadapnya.

Kesimpulan

Mulla Shadra membawa warna baru dalam sejarah filsafat Islam, warna baru pada filsafat Islam tersebut bernama Hikmah Muta’alliyah atau eksistensialisme (wujudiyah). Ungkapan Al- Hikmah Al- Muta’aliyah terdiri dari dua istilah yaitu hikmah yang dalam perspektif ini merupakan kombinasi dari filsafat, iluminasionisme, dan sifisme. Dan al- muta’aliyah yang berarti tinggi, agung, transenden.

al-Hikmah al-Muta'aliyah secara epistemologis di dasarkan pada tiga prinsip: intuisi intelektual (dzawq atau isyraq), pembuktiaan rasional (aql atau istidlal ), dan syari’at. Sehingga hikmah adalah kebijaksanaan (wisdom) yang diperoleh lewat pencerahan ruhaniah atau intuisi intelektual dan disajikan dalam bentuk rasional dengan menggunakan argumen-argumen rasional. Hikmah ini bukan hanya memberikan pencerahan kognitif tetapi juga realisasi, yang mengubah wujud penerima pencerahan itu merealisasikan pengetahuan sehingga terjadi transformasi wujud hanya dicapai dengan mengikuti syari’at. Sementara itu, dari sisi ontologis, al-Hikmah al- Muta'aliyah didasarkan atas tiga hal: Prinsip Wujud, gradasi wujud, dan gerak subtansial. Hikmah Muta’aliyah dalam meraih makrifat menggunakan tiga sumber yaitu: argumen rasional (akal), penyingkapan (mukasyafah), al-Quran dan hadis Ahlulbait As, karenanya dikatakan paling tingginya hikmah.

Pengaruh pemikiran Shadra terhadap filosof muslim sesudahnya sangat terlihat, seperti dalam pemikiran Thabattaba’i dan Murtadla Mutahhari. Tentunya, Shadra lebih memiliki peran di

kalangan Syiah sendiri. Sementara, di kalangan Sunni Shadra tidak banyak dikenal. Sebab, satu kalangan Syiah sendiri. Sementara, di kalangan Sunni Shadra tidak banyak dikenal. Sebab, satu

Daftar Pustaka

Algar, Hamid. Murtadla Muthahhari: Sang Mujahid, Sang Mujtahid, Bandung: Yayasan Muthahhari, 1988. al- Walid, Khalid. Tasawuf Mulla shadra, Bandung: Muthahari Press, 2005. Hasdi, Muhammad Taqi Misbah, Buku Dasar Filsafat Islam, Bandung: Mizan, 2003. Muntahari, Murtadha. Filsafat Hikmah: Pengantar Pemikiran Shadra, Bandung: Mizan, 2002. Henry Corbin, Imajinasi Kreatif Sufisme Ibn ‘Arabi, terj. M. Khozim dan Suhadi, (Yogyakarta:

LKiS, 2002). Nashr, Husain. Tiga Pemikir Islam, Bandung: Risalah, 1986. Nasr, Sayyed Hossein, Pengetahuan dan Kesucian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997. Nur, Syaifan . Filsafat Wujud Mulla Shadra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002. Nur, Syaifan Mulla Shadra Pendiri Mazhab Al-Hikmah Al- Muta’aliyah, Jakarta selatan: Teraju,

2003. Rahman, Fazlur. Filsafat Shadra, Bandung: Pustaka, 2000. Rahmat, Jaluddin. Hikmah Muta’aliyah: Filsafat Islam Pasca Ibnu Rusyd, pengantar

dalam Kearifan Puncak, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Shadra, Mulla. Al- Hikmah Al- Muta’aliyah, Bairut: Daral-Ihya At- Turast Al- arabi, 1410. Sorous, Abdul Karim. Menggugat Otoritas dan Tradisi Agama, terj. Abdullah Ali, Bandung:

Mizan, 2002. Adlany,

Mulla Shadra, dalam http://www.buletinmitsal.wordpress.com/sosok/kearifan-puncak-mulla-shadra/ diakses pada tanggal 4 Mei 2016.

Anonim, dalam http://www. Eramuslem.net/?buka=show_artikel&id=249.www. iqna.ir diakses pada tgl 10 Juni 2016. Anonim,

http://www.zizy- tajdid.blogspot.com/2011/01/hikmah-mutaaliyah-mulla-sadra.html?zx=d6e965d0a88a39ec, diakses pada tgl 8 April 2016.

Hikmah

Muta’aliyah

Anonim, Kearifan

Shadra, dalam http://www.buletinmitsal.wordpress.com/sosok/kearifan-puncak-mulla-shadra/ diakses pada tgl 4 Mei 2016.

Puncak

Mulla

Anonim, Aliran

http://www.khatib-el- umamy.blogspot.com/2011/08/aliran-hikmah-mutaaliyah.html diakses pada tgl 4 Mei 2016. Riadi, Haris. Hikmah al-Israqiyah: Mentelaah Sisi Eksistensialisme Teosofi Transenden Mulla Shadra., dalam http://www.uinsuska.com. Diakses pada tgl 18 Mei 2016.

Hikmah

Muta’aliyah,

dalam

Dokumen yang terkait

Nagari Sebagai Pranata Penyelesaian Konflik : Suatu Kajian Tentang Kerapatan Adat Nagari (Kan) di Nagari Ketaping, Pariaman, Sumatra Barat

0 0 24

PERAN DAN KAPABILITAS TNI DALAM PENGAWASAN LINTAS BATAS : STUDI KASUS KAPABILITAS KOMPI TEMPUR I YONIF 631/ANTANG DI PULAU SEBATIK TAHUN 2010-2011

0 0 30

BRANT ARDELL Terima kasih telah mendownload di : www.brantar.blogspot.com Dilarang Copy Paste tanpa menyertakan sumber blog diatas

0 0 51

PERAIRAN BERMASALAH : TANTANGAN MARITIM DI ASIA PASIFIK

0 1 14

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TUGAS PERBANTUAN TNI KEPADA POLRI DI WILAYAH DKI JAKARTA DALAM ERA OTONOMI DAERAH : STUDI KASUS TUGAS PERBANTUAN OLEH KODAM JAYA

0 0 32

Keyword : Concepts, Methods and Modern Da'wah

0 2 16

AGENDA MARITIME MAINSTREAMING MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 : AGENDA TEKNOLOGI RENDAH-ENERGI MAINSTREAMING MARITIME AGENDA TOWARDS THE 2015 ASEAN ECONOMIC COMMUNITY : LOW-ENERGY TECHNOLOGY AGENDA

0 0 8

EKONOMI POLITIK MEDIA DI INDONESIA HALIDA BAHRI MASRIADI Halida Bahri, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh, (Email : alied.bahrigmail.com) Masriadi, Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Malikussaleh (Unimal) Ac

0 0 14

Kata kunci : Waria, Resiliensi, dan Masyarakat Abstract - View of Waria dan Resiliensi Terhadap Penolakan Masyarakat

0 1 15

KONTEKSTUALISASI ‘SISHANNEG’: PEMBERDAYAAN WILAYAH PERTAHANAN DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN THE CONTEXTUALIZATION OF 'SISHANNEG' : THE EMPOWERMENT OF REGIONAL DEFENSE IN A CHANGEOVER PERSPECTIVE

0 2 14