Alasan Memiliki NPWP
Tabel 8. Alasan Memiliki NPWP
Alasan Memiliki NPWP Frekuensi Persentase
Terpaksa karena peraturan
29 20,28 Untuk pendukung pekerjaan/usaha
34 23,78 Ingin memperoleh fasilitas bebas fiskal
3 2,10 Sarana dalam administrasi perpajakan
18 12,59 Menjaga ketertiban pembayaran pajak
22 15,38 Menghindari sanksi perpajakan
18 12,59 Menghindari pemotongan PPh yang tinggi
2 1,40 Mempermudah mendapat kredit bank
13 9,09 Tanda Identitas WP dalam perpajakannya
4 2,80 Total
100 Sumber: Analisis Data, diolah (2013)
Dari berbagai alasan WP memiliki NPWP, karena paksaan peraturan dan adanya sanksi beberapa alasan terbanyak diantaranya
yang menyertainya. Dalam hal ini faktor adalah untuk mendukung pekerjaan atau
sanksi perpajakan sebagaimana yang usaha (23,78 persen), terpaksa karena
Rustiyaningsih (2011) peraturan (20,8 persen), dan menghindari
dikemukakan
memainkan peranan yang kuat dalam sanksi perpajakan (12,59 persen). Proporsi
meningkatkan kepatuhan WP. ketiga alasan ini adalah sebesar 56,64 persen. Artinya lebih dari separuh WP
Demikian pula jika dilihat alasan-alasan memandang
WP yang berusaha menyampaikan SPT perpajakan adalah sebagai beban. WP
tepat pada waktunya sebagian besar adalah memiliki NPWP bukan karena kesadaran
karena adanya peraturan dan sanksi sebagai warga negara untuk memberikan
perpajakan sebagaimana ditunjukkan pada kontribusi dalam pembangunan, melainkan
tabel berikut ini:
Tabel 9. Alasan Menyampaikan SPT Tepat Waktu Alasan Spt Tepat Waktu
Frekuensi Persentase
Menghindari sanksi perpajakan
43 38,05 Berusaha mematuhi peraturan
45 39,82 Supaya tidak lupa di kemudian hari
8 7,08 Mendukung tertib administrasi perpajakan
16 14,16 Alasan lainnya
1 0,88 Total
100 Sumber: Analisis Data, diolah (2013)
beralasan untuk atas dapat dilihat bahwa para WP
Berdasarkan tabel tersebut di
tepat waktu
menghindari sanksi perpajakan. Jika yang menyampaikan SPT tepat
pada sisi lain alasan menunggak waktupun juga menggunakan adanya
pajak adalah karena selama ini peraturan dan sanksi sebagai alasan.
mereka tidak pernah kena sanksi, Sebanyak 39,82 persen WP yang
penting kiranya bagi menyampaikan SPT tepat waktu
maka
untuk menerapkan beralasan karena berusaha mematuhi
pemerintah
reward dan punishment kepada WP peraturan, sedangkan sebanyak 38,05
sesuai dengan peraturan perundang- persen WP yang menyampaikan SPT
undangan.
KESIMPULAN
saran-saran sebagai berikut: (a) Berdasarkan
Sosialisasi media penyampaian SPT penelitian, maka dapat ditarik
pada
hasil
dan penyuluhan perpajakan harus beberapa
ditingkatkan lagi agar semua WP berikut: (a) Pelayanan Fiskus secara
kesimpulan
sebagai
mengetahui bahwa mereka memiliki parsial tidak berpengaruh signifikan
pilihan-pilihan dan kemudahan terhadap Kepatuhan WP. Pajib pajak
dalam menyampaikan SPT; (b) melihat
Petugas Pajak harus Lebih Proaktif sebagai hal yang lebih penting untuk
pelayanan
perpajakan
dan Komunikatif kepada para WP. diperbaiki. Adanya peraturan dan
Keluhan utama yang sering sanksi perpajakan lebih menonjol
dilontarkan oleh para WP adalah perannya dalam mendorong WP
bahwa WP sering kesulitan untuk untuk
dapat menghubungi petugas pajak. perpajakan;
mematuhi
kewajiban
Sebaliknya petugas pajak juga Perpajakan
(b)
Pelayanan
melakukan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan
secara
parsial
kurang
dengan WP yang masih memiliki terhadap variabel Kepatuhan WP; (c)
permasalahan perpajakan. Hal inilah Pelayanan Fiskus dan Pelayanan
yang menyebabkan beberapa WP Perpajakan
lupa untuk berpengaruh signifikan terhadap
secara
simultan
kadangkala
menyampaikan SPT meskipun jauh Kepatuhan WP. Kontribusi kedua
hari sebelumnya sudah pernah variabel bebas tersebut terhadap
mendapat surat pemberitahuan dari kepatuhan WP terbilang kecil yaitu
Kantor Pajak; (c) Para WP baik yang hanya 16,7 persen. Sedangkan
menyampaikan SPT tepat waktu sebesar 83,3 persen, kepatuhan WP
maupun yang menunggak pajak atau dipengaruhi oleh faktor lain,
menyampaikan SPT misalnya
tidak
menggunakan adanya peraturan dan terhadap sistem self assessment,
adalah
pemahaman
sanksi sebagai alasan. Oleh karena tingkat
itu penting kiranya bagi pemerintah penghasilan, sanksi perpajakan, atau
pendidikan,
tingkat
untuk menerapkan reward dan karena faktor sikap, norma subyektif,
punishment kepada WP sesuai dan kontrol keperilakuan yang
peraturan perundang- dipersepsikan.
dengan
undangan yang berlaku; (d) Berdasarkan
Pelayanan Fiskus dan Pelayanan kesimpulan, maka dapat diajukan
pada
Perpajakan secara simultan memiliki
kontribusi pengaruh
terhadap sistem self assessment, kepatuhan WP yang terbilang kecil.
terhadap
pendidikan, tingkat Oleh karena itu bagi penelitian
tingkat
penghasilan, sanksi perpajakan, atau selanjutnya
karena faktor sikap, norma subyektif, meneliti beberapa faktor lain,
disarankan
untuk
dan kontrol keperilakuan yang misalnya
adalah
pemahaman
dipersepsikan.