Pengaruh Struktur Modal dan Keberadaan Komite Pengawas Manajemen Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Food Beverage Di Indonesia Tahun 2014-2016 yang Terdaftar di BEI) Dinalestari Purbawati, Rodhiyah

Widayanto

Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

PT.

Euro

Management

Indonesia Syifa Aulia Gumay, Agus Hermani D.S.

Pengaruh Struktur Modal dan Keberadaan Komite Pengawas Manajemen Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Food & Beverage Di Indonesia

Tahun 2014-2016 yang Terdaftar di BEI) Dinalestari Purbawati, Rodhiyah

Pengaruh Peran Ganda, Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perempuan

Rina Indra Iswari, Ari Pradhanawati

Analisis Pengaruh Work Family Conflict dan Beban Kerja Terhadap Stress Kerja Dalam Mempengaruhi Turnover Intention (Studi pada Karyaw an PT . Bank N egara

I ndonesi a (Persero), T bk Wi l ayah Sem arang) Nurul Imani Kurniawati, Riandhita Eri

Werdani, Robetmi Jumpakita Pinem

P e n g a r u h Saluran Distribusi dan Promosi Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus pada UKM Furniture Kota Semarang)

Sendhang Nurseto

Model Pengembangan Pasar Tradisional Berbasis pada Perilaku Konsumen Wahyu Hidayat, Widiartanto, Apriatni E.P.,

Reni Shinta Dewi

Pelayanan Fiskus, Pelayanan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kabupaten Semarang Andi Wijayanto

PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL ADMINISTRASI BISNIS

Jurnal Administrasi Bisnis merupakan media

Saran): Judul sub bab diketik menggunakan

publikasi ide-ide atau gagasan serta kajian ilmiah

font ukuran 12 pt, tebal (bold), Times New

Volume 7, Nomor 2, September 2018 Roman, huruf awal sub bab diketik kapital,

dalam bentuk artikel hasil penelitian, kajian teoritik

dan konseptual, maupun aplikasi praktis baik dari

title case menggunakan spasi 6 pt dari body

kalangan akademisi maupun praktisi di bidang

text. Body text diketik menggunakan huruf

Dewan Penyunting

bisnis. Times New Roman ukuran 11 pt, spasi 1

Widiartanto

(tunggal). Spasi 12 pt antar paragraph dan

Bulan Prabawani

Artikel dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia

spasi 18 pt untuk heading berikutnya.

Hari Susanta N.

maupun Inggris. Naskah diketik pada kertas A4,

11. Daftar Referensi: disusun secara alfabetis

Agung Budiatmo

spasi ganda dengan panjang maksimum 20

(ascending), hanya mencatumkan referensi

Widayanto

halaman atau spasi tunggal maksimum 12

atas kutipan yang disebut dalam artikel, halaman. spasi tunggal (before dan after 6 pt). Format

Ketua Penyunting

penulisan referensi dari:

Robetmi Jumpakita Pinem

Sistematika Artikel Hasil Penelitian - Buku teks: Nama belakang, nama

Penyunting Pelaksana

1. Judul Artikel: Bold, Times New Roman 12 Pt,

depan. Tahun. Judul Buku. Kota

Dinalestari P.

Center, spasi 1, usahakan tidak melebihi 20

Penerbit: Nama Penerbit.

Agus Hermani DS.

kata. - Jurnal: Nama belakang, nama depan.

Apriatni EP.

2. Nama penulis dan lembaga: Bold, center,

Tahun. Judul Artikel. Nama Jurnal.

Andi Wijayanto Times New Roman 10 pt, footnote dengan

Volume, Nomor, Halaman. Sendhang Nurseto penomoran 1,2,3…, tanpa gelar. - Internet: Nama belakang, nama depan.

Mitra Bebestari

3. Email Korespondensi Tahun. Judul Artikel. Alamat Website.

Sudharto P. Hadi (Universitas Diponegoro)

4. Abstract: Abstract ditulis dalam bahasa Tanggal pengunduhan artikel.

Naili Farida (Universitas Diponegoro)

Inggris dan Indonesia. Abstract dalam - Anonim: _________. Tahun. Judul

Ari Pradhanawati (Universitas Diponegoro)

bahasa Inggris diketik dengan huruf Times Artikel. sumber. Tanggal pengunduhan

Ngatno (Universitas Diponegoro)

New Roman ukuran 10 pt, cetak miring

artikel.

Novita Ikasari (Universitas Indonesia)

(italic), spasi 1 (tunggal), dan next heading

M. Taufiq Amir (Universitas Bakrie)

12 pt. Indentasi kiri (Left) 1 cm dan kanan Sistematika Artikel Konseptual: Judul Artikel,

(right) 0 cm. Panjang abstraksi maksimum

Nama penulis dan Lembaga, Abstract,

Staf Administrasi

adalah 150 kata. Abstract dalam Bahasa

Pendahuluan, Kajian Teori, Pembahasan,

Suparman

Indonesia diketik normal (tidak miring)

Kesimpulan, Daftar Referensi.

dengan panjang maksimum adalah 200

kata. Penulis menyerahkan mengisi dan

Keywords: Font ukuran 10 pt; huruf kecil

menandatangani form Pengalihanhak cipta

(lower case); miring (italic); Times New

(Assignment of copyright) atas artikel yang akan

Roman; tulis secara alfabetis, jumlah antara

diterbitkan.

3-9 kata.

5. Pendahuluan Artikel dikirimkan kepada redaksi jurnal dalam

6. Kajian Teori bentuk file digital dengan media CD/DVD dan print

7. Metode out sebanyak 2 copy artikel ke alamat redaksi di Jl.

8. Hasil Prof. Sudarto, SH, Gedung A lt. 2, Kampus FISIP

9. Pembahasan Undip Tembalang, Semarang. Naskah dapat juga

10. Kesimpulan dan Saran dikirim melalui email ke: janis@undip.ac.id.

Isi artikel (Pendahuluan s/d Kesimpulan dan

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG VOLUME 7, NOMOR 2, SEPTEMBER 2018 DAFTAR ISI

Pengaruh Kualitas Produk Layanan dan Citra Merek (Brand Image) Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan sebagai Variabel Intervening pada Pengguna Simcard IM3 .................................................................... 61-65 (Studi pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis FISIP UNDIP)

Widayanto

Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Euro Management Indonesia .................................................................................................................................................... 66-75

Syifa Aulia Gumay, Agus Hermani D.S.

Pengaruh Struktur Modal dan Keberadaan Komite Pengawas Manajemen Terhadap Kebijakan Dividen ... 76-83 (Studi Empiris pada Perusahaan Food & Beverage Di Indonesia Tahun 2014-2016 yang Terdaftar di BEI)

Dinalestari Purbawati, Rodhiyah

Pengaruh Peran Ganda, Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perempuan ............. 84-97

Rina Indra Iswari, Ari Pradhanawati

Analisis Pengaruh Work Family Conflict dan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Dalam Mempengaruhi Turnover Intention ...................................................................................................................................................... 98-111 (Studi pada Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Wilayah Semarang)

Nurul Imani Kurniawati, Riandhita Eri Werdani, Robetmi Jumpakita Pinem

Pengaruh Saluran Distribusi dan Promosi Terhadap Kinerja Pemasaran.................................................... 112-118 (Studi Kasus pada UKM Furniture Kota Semarang)

Sendhang Nurseto

Model Pengembangan Pasar Tradisional Berbasis pada Perilaku Konsumen ............................................. 119-131

Wahyu Hidayat, Widiartanto, Apriatni E.P., Reni Shinta Dewi

Pelayanan Fiskus, Pelayanan Perpajakan, dan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ............................. 132-152 Di Kabupaten Semarang

Andi Wijayanto

Pengaruh Kualitas Produk layanan Dan Citra Merek ( Brand Image) Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Pengguna Simcard IM3 (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Fisip Undip)

Widayanto

Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Indonesia Email: widafisip.undip@gmail.com

Abstract

The fast development of information technology has been giving positive impact on its users. This is very enough perceived in the sector of communication. The distance-separated people can still communicate without experiencing obstacles and difficulties. The easiness in communicating is perceivedly more and more increasing with the number of telecomunnication provider. Each provider to other providers, has been competing for consumers’ satisfication. For this goal, the strategy done by that provider is to give good quality of service. The quality of this good service product, will be able to satisfy its users. The other strategy by provider is the brand image. This brand image is always maintained and strived to increase. Then through the quality of service products and the impression of the good brand image, the provider will always have place in the heart of customers. So that, eventually consumers will become loyal customers This type of research is explanatory research, with a population of 100 students from the Department of Business Administration of FISIP, Undip, which are registering and using IM3 card. Sampling on this study uses a non-probability sample which is known as purposive sampling method. The data was collected through questionnaires. The method of analyzing data is Partial Least Square (PLS) analysis, Mediation / Intervening Testing using Variance Accounted For (VAF) and Fit Model Indicators (Model of Indices) using WarpPLS 6.

Based on the results of the analysis using WarpPLS 6.0, it can be explained that the results of test of the direct influence on this research model show positive and significant influence. The results of the test of indirect effects on the model also show positive and significant influence. The satisfaction variable as mediation in the model is Partial Mediation. Researcher suggest that the signal of IM3 can be expanded more to be able to expand the range of user communication. In addition, IM3 providers should be able to design IM3 card physical products easier to use

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, memberikan dampak positif bagi penggunanya. Hal tersebut sangat terasa pada bidang telekomunikasi. Orang-orang yang terpisahkan oleh jarak, tetap dapat berkomunikasi tanpa mengalami kendala dan kesulitan. Kemudahan berkomunikasi tersebut, semakin dirasakan dengan semakin pesatnya perkembangan jumlah penyedia jasa (provider) sarana telekomunikasi. Masing-masing provider saling berlomba untuk dapat memberikan kepuasan kepada konsumen atas layanan yang diberikan, dengan harapan konsumen akan loyal dan tidak pindah ke “lain hati”. Agar tujuan tersebut dapat diraih, strategi yang digarap provider diantaranya adalah kualitas produk layanan yang baik. Kualitas produk layanan yang baik ini, akan dapat memuaskan konsumen penggunanya. Strategi lain yang menjadi fokus provider adalah citra merek. Citra merek ini selalu dijaga dan diupayakan untuk dapat meningkat. Maka memalui kualitas produk layanan serta kesan terhadap citra merek yang baik, provider akan selalu mendapat tempat di hati pelanggan. Sehingga akhirnya konsumen akan menjadi pelanggan yang loyal. Tipe penelitian ini adalah explanatory research, dengan populasi Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Fisip Undip yang menggunkan kartu provider IM3 sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan non-probability samplin, yakni dengan metode purposive sampling . Data dikumpulkan melalui kuesioner. Metode analisis data yang digunakan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS), Pengujian Mediasi/Intervening dengan menggunakan Variance Accounted For (VAF) dan Indikator Fit Model (Model of Indices) dengan menggunakan WarpPLS 6.0. Berdasarkan hasil analisis perhitungan WarpPLS 6.0 dapat dijelaskan bahwa hasil uji pengaruh langsung pada model penelitian ini menunjukkan hasil pengaruh yang positif dan signifikan. Hasil uji pengaruh tidak langsung pada model juga menunjukkan hasil pengaruh positif dan signifikan. Variabel kepuasan sebagai pemediasi dalam model adalah Partial Mediation. Peneliti menyarankan agar jangkauan signal IM3 dapat diperluas lagi. Agar lebih dapat memperluas jangkauan komunikasi penggunanya. Selain itu, hendaknya provider IM3 dapat merancang produk fisik kartu IM3 lebih mudah penggunaannya.

Keywords

Products Quality, Brand Image, Satisfication and Loyality Kualitas Produk, Citra Merek, Kepuasan dan Loyalitas

PENDAHULUAN

Upaya untuk mendapatkan posisi pertama top brand, Perkembangan teknologi informasi dan sistem

IM3 masih harus berjuang keras bersaing dengan informasi

Simpati yang paling banyak mendapatkan kedudukan memberikan dampak positif bagi penggunanya.

dewasa ini

yang semakin

pesat,

di “hati” konsumen.

Kondisi tersebut dapat dilihat dalam bidang Mahasiswa sebagai salah satu bagian dari telekomunikasi. Orang-orang yang terpisahkan oleh

segmen yang dibidik oleh provider penyedia jasa jarak, tetap dapat berkomunikasi tanpa mengalami

telekomunikasi merupakan salah satu segmen pemakai kendala dan kesulitan. Kemudahan berkomunikasi

produk yang potensial. Hal tersebut tidak dapat tersebut, semakin dirasakan dengan

dipungkiri karena untuk mendukung aktifitas kegiatan pesatnya perkembangan jumlah penyedia jasa

semakin

belajar, menurut pengakuan mahasiswa merasa sangat (provider) sarana telekomunikasi. Dalam upaya

diuntungkan dengan keberadaan sarana komunikasi mendapatkan pelanggan yang sebanyak-banyaknya,

berupa telepon seluler tersebut. Dan mengapa IM3 para

yang dipilih sebagai obyek dalam penelitian ini, meskipun menyusun strategi untuk memanjakan konsumennya

penyedia jasa

tesebut

berlomba-lomba

hasil survey Frontier Consulting Group Simpati dengan berbagai layanan yang diberikan. Tentu saja

menduduki peringkat ‘pertama’ top brand indeks, namun penyedia jasa yang dapat memberikan pelayanan

karena berdasarkan survey awal yang dilakukan terhadap lebih dibanding pesaingnya, maka penyedia jasa

150 mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis FISIP undip tersebut

yang memiliki dan menggunakan telepon seluler dalam konsumennya. Dengan kondisi semakin banyaknya

yang mendapatkan tempat di

hati

Hasil survey tersebut penyeding a jasa tersebut, maka tingkat persaingan

mendukung

aktivitasnya.

menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan IM3 yang dirasakan pun semakin tinggi.

menduduki peringkat pertama sebesar 62,7%. Hasil Salah satu strategi untuk memenangkan

survey awal tersebut dapat dipaparkan dalam bentuk persaingan yang diterapkan oleh penyedia jasa adalah

gambar grafik berikut ini:

produk dengan kualitas yang baik. Melalui kualitas produk yang baik yang dapat memehuni keinginan konsumen, diikuti dengan fitur yang disediakan serta produk tersebut memiliki keunggulan dibanding pesaingnya, tentu saja pilihan konsumen akan jatuh pada produk yang memiliki kualitas yang baik tersebut. Maka, pengalaman yang baik tentang penggunaan

yang dirasakan oleh konsumen dalam pemakaian

Gambar 1

produk merupakan salah satu hal yang ingin dicapai

Mahasiswa Jurusan Adminidtrasi Bisnis

oleh penyedia jasa. Karena melalui pengalaman

Pengguna Kartu Telepon Seluler

tersebut, akan membentuk kesan yang baik di benak Sumber : data survey awal penelitian, 2016 konsumen, serta lambat laun hal tersebut akan

membentuk citra positif terhadap suatu merek yang Berpijak dari fenomena tersebut di atas, maka disebut sebagai citra merek atau brand image.

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Membahas tentang merek, Frontier Consulting

judul Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek (Brand Group , melakukan survey dengan menggunakan

Image ) Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan

Variabel Intervening Pada Pengguna Simcard IM3 (Studi kebenarannya untuk memberikan Top Brand Award

Pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis). untuk simcard prabayar pada tabel berikut:

Tabel 1

KAJIAN TEORI

SIMCARD PRABAYAR

1. Kualitas Produk

Philip Kotler (2002) kualitas produk adalah Simpati

keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau IM3

pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat.

XL Prabayar

TOP

2. Citra Merek

Tri '3'

Menurut Kotler dan Keller (2009) brand image Kartu AS

adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh Axis

konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang Sumber : http://www.topbrand-award.com , 2016

tertanam dalam ingatan konsumen. Jika dilihat pada tabel tersebut diatas, IM3

3. Kepuasan

menduduki posisi ke-2 dalam urutan top brand Menurut Kotler (2004) tingkat perasaan senang atau indeks. Posisi tersebut mengindikasikan bahwa dari

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan sisi merek yang dikenal oleh konsumen pengguna

antara persepsi/ kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu telepon seluler, IM3 berada pada posisi urutan ke-2.

produk dan harapan-harapannya.

4. Loyalitas

1. Diduga ada pengaruh Kualitas Produk terhadap

Menurut Wahyu Nugroho (2005) adalah suatu Kepuasan pada pengguna simcard IM3. ukuran

2. Diduga ada pengaruh Citra Merek terhadap

menggunakan suatu merek produk atau merek jasa Kepuasan pada pengguna simcard IM3. pada kurun waktu tertentu pada situasi dimana

3. Diduga ada pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas pada pengguna simcard IM3.

banyak pilihan produk ataupun jasa yang dapat

memenuhi kebutuhannya dan pelanggan memiliki kemampuan mendapatkannya.

4. Diduga ada pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas pada pengguna simcard IM3.

5. Diduga ada pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas

JENIS DAN SUMBER DATA

pada pengguna simcard IM3.

Jenis Data

6. Diduga ada pengaruh Kualitas Produk terhadap

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, Loyalitas melalui kepuasan pada pengguna yaitu:

a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk

simcard IM3.

7. Diduga ada pengaruh Citra Merek terhadap

angka. Penelitian ini menggunakan data yang Loyalitas melalui kepuasan pada pengguna bersifat kualitatif seperti hasil dialog dengan

simcard IM3.

responden, informasi pada website mengenai

teknologi informasi

Gambar 2

b. Data Kuantitatif

Model Hipotesis

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

Penelitian ini juga menggunakan data kuantitatif seperti: kuantifikasi jawaban pada kuisioner.

Kualit

as Prod

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primerdan data sekunder

1. Data Primer adalah materi informasi yang

Loya diperoleh peneliti secara langsung ditempat

Kepu

asan 2 litas

penelitian. Data primer didapatkan dengan

menggunakan instrumen kuesioner. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara

tidak langsung atau melalui pihak lain, atau 7

Citra

Mer

laporan historis yang telah disusun dalam arsip

ek

yang dipublikasikan atau tidak dalam bentuk

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh

pihak lain.

PEMBAHASAN

Skala Pengukuran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penelitian ini menggunakan rating scale. Rating scale

model penelitian dalam penelitian ini dapat diterima digunakan untuk menguantifikasi kesan dengan cara

sesuai dengan goodness of fit atau tidak. Prosedur responden memberikan penilaian pada angka yang

dalam pengujian model tersebut harus memenuhi telah disedialkan, sebagai berikut:

beberapa persyaratan sebelum memutuskan apakah model penelitian ini diterima. Hasil pengujian model

ini diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh 100 responden kemudian diolah dengan uji statistika dan

METODE

dianalisis.

Pada tahap pertama yaitu hasil uji pengaruh Untuk menguji hipotesis yang akan diajukan,

langsung dalam model adalah terbukti berpengaruh digunakan teknik analisis PLS (Partial Least Square)

dan signifikan pada variabel Kualitas Produk dan yang dioperasikan melalui program WarpPLS 6.0

Kepuasan sebesar 0.300 dengan signifikansi nilai Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

p<0.001. Hasil uji pengaruh langsung antara variabel rumusan masalah penelitian, jawaban yang diberikan

Citra Merek berpengaruh positif langsung terhadap baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

Kepuasan sebesar 0.509 dengan signifikasi nilai diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis

p<0.001. Kualitas Produk berpengaruh positif dinyatakan dalam jawaban teoritis terhadap rumusan

langsung terhadap Loyalitas sebesar 0.379 dengan masalah penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam

signifikasi nilai p<0.001. Citra Merek berpengaruh penelitian ini :

positif langsung terhadap Loyalitas sebesar 0.210 dan signifikan

dengan

nilai

p=0.014. Kepuasan

berpengaruh positif langsung terhadap Loyalitas

CM Kps Loyal sebesar 0.233 dan signifikan dengan nilai p=0.007.

KP

KP

Pengaruh langsung yang paling kuat adalah variabel

Citra Merek terhadap Kepuasan.

Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Diagram Path Analysis Model

Pengujian Mediasi SEM-PLS dengan metode Variance Acconted For (VAF)

Tabel 5 Perhitungan VAF

Pengaruh Tidak Langsung

1. Kualitas Produk→Kepuasan→Loyalitas 0.070 2. Citra Merek→Kepuasan→Loyalitas

Pengaruh Langsung

1. Kualitas Produk→Kepuasan 0.300

0.509 Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

2. Citra Merek→Kepuasan

3. Kualitas Produk→Loyalitas 0.379

4. Citra Merek→Loyalitas

Tabel 2 5. Kepuasan→Loyalitas

direct effect pada Output path coefficient

Pengaruh Total

KP 1. Kualitas Produk, Kepuasan dan

0.449 CM

Loyalitas. (0.070+0.379)

Kps 0.300 0.509 Citra Merek, Kepuasan dan Loyalitas. 2. 0.328

VAF = Pengaruh Tidak Langsung/ Tabel 3 Pengaruh Total

1. VAF =Kualitas Produk ( 0.070/0.449) 0.156 KP

P values

2. VAF = Citra Merek (0.118/0.328) 0.360 KP

CM Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan Kps

<0.001 <0.001 dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat dihasilkan kesimpulan yaitu:

1. Hasil uji pengaruh langsung pada model penelitian Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Loyal <0.001 0.014

ini menunjukkan hasil pengaruh, yaitu: a. Adanya pengaruh variabel Kualitas Produk

terhadap Kepuasan sebesar 0.300 dengan menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung dalam

Tahap kedua

signifikasi nilai p<0.001 model terbukti berpengaruh posotif dan signifikan

b. Adanya pengaruh Citra Merek terhadap pada variabel Citra Merek namun tidak signifikan

Kepuasan sebesar 0.509 dengan signifikasi nilai pada variabel Kualitas Produk. Pengaruh tidak

p<0.001

langsung antara variabel Kualitas Produk terhadap c. Adanya pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas melalui Kepuasan sebagai varaiabel

Loyalitas sebesar 0.379 dan signifikan dengan pemediasi terbukti berpengaruh namun tidak

nilai p<0.001.

signifikan. Sedangkan pengaruh tidak langsung d. Adanya pengaruh Citra Merek terhadap antara variabel Citra Merek terhadap Loyalitas

Loyalitas sebesar 0.210 dan signifikan dengan melalui

Kepuasan terbukti berpengaruh

dan

nilai p=0.014

signifikan. e. Adanya pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Tabel 4 sebesar 0.233 dan signifikan dengan nilai

Indirect effects for paths with 2 segments and p

p=0.007

values

2. Hasil uji pengaruh tidak langsung pada model Promosi . Jakarta: Erlangga juga menunjukkan hasil pengaruh positif dan

Akbar, Adam. 2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, signifikan, yaitu:

Kualitas Produk Terhadap a. Adanya pengaruh Kualitas Produk terhadap

Harga,

dan

Notebook Toshiba . Loyalitas melalui Kepuasan sebesar 0.070 dan

Keputusan

Pembelian

Fakultas Ekonomi, dengan nilai p=0.159

Jurusan

Manajemen,

Universitas Gunadarma

b. Adanya pengaruh Citra Merek terhadap Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Loyalitas melalui Kepuasan sebesar 0.118 dan

Pemasaran . Jilid 1, Alih Bahasa Alexander signifikan dengan p=0.044

Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit 3. Pengaruh Kepuasan sebagai variabel pemediasi

Prenhalindo.

dalam model adalah Mediasi Parsial. Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi 4. Hasil perhitungan VAF secara parsial yaitu VAF

Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Penerbit untuk variabel Kualitas Produk sebesar 0.156

Liberty.

(hampir tidak ada mediasi) dan VAF untuk Citra Dwi Ratmono & Mahfud Sholihin. 2013. Analisis Merek sebesar 0.360 (parsial mediation).

WarpPLS 3.0 untuk 5. Hasil uji model indicates menunjukkan bahwa

SEM-PLS

dengan

Hubungan Nonlinier dalam Penelitian Sosial dan model

Bisnis. Yogyakarta : ANDI OFFSET memenuhi godness of fit. Hal ini membuktikan

Freddy Rangkuti 2002, The Power of Brand, Teknik bahwa model penelitian yang menghasilkan uji

Equity dan Strategi pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek

Mengelola

Brand

Pengembangan Merek . Jakarta : Gramedia terhadap Loyalitas melalui Kepuasan sebagai

Pustaka

variabel intervening telah sesuai dengan data di Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modelling: lapangan dan hasil uji model ini dapat dijadikan

Metode Alternatif dengan Partial Least Square . dasar pengambilan keputusan karena sudah bebas

Universitas Diponegoro: dari multikolinearitas.

Badan

Penerbit

Semarang 6. Heriyati, Pantri. 2012. Analisis Pengaruh Brand Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan

Kualitas Produk Terhadap yang diperoleh, maka penulis memberikan beberapa

Image

Dan

Pembelian Konsumen Pada saran yang dapat dijadikan masukan sebagai bahan

Keputusan

Handphone Nexian . Jurnal BINUS Business pertimbangan bagi PT. Indosat khususnya IM3,

School

untuk meningkatkan beberapa aspek, yaitu : Kotler, P. & Armstrong, G. 2008. Prinsip – Prinsip 1. Hendaknya PT. Indosat khususnya IM3

Pemasaran . Jakarta: Erlangga. diharapkan melakukan perbaikan dan peningkatan

Nuraini, Alfiyah. 2015. Pengaruh Celebrity Endoser terkait Keunggulan Produk dibandingkan dengan

Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan pesaing. Karna keunggulan tersebut dapat menjadi

Pembelian Melalui Citra Merek Pada Kosmetik nilai tambah bagi suatu produk

Wardah Di Kota Semarang . Management 2. Hendaknya PT. Indosat khususnya IM3

Analysis Journal Vol. 4 No. 2, Semarang diharapkan melakukan perbaikan dan peningkatan

2002. Manajemen terkait perluasan jangkauan signal. Dengan

Saladin,

Djaslim.

Pemasaran . Jakarta: Salemba Empat jangkauan

Sari, Fajar A. 2015. Pengaruh Harga, Kualitas menjangkau lebih banyak konsumen yang berada

Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan di daerah yang jauh dari pusat kota.

Pembelian Lemari Es Merek LG di PT. Global 3. Hendaknya PT. Indosat khususnya IM3

Elektronik Banyumanik Semarang . diharapkan melakukan perbaikan dan peningkatan

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, terkait kemudahan untuk pengguna kartu IM3 agar

Bandung

meningkatkan kenyamanan dalam menggunakan T.A Hidayati. 2013. Pengaruh Citra Merek Terhadap kartu tersebut.

Minat Beli Dan Keputusan Pembelian Konsumen 4. PT. Indosat khususnya IM3 diharapkan

Mie Instan Merek Indomie . Jurnal Fakultas Ilmu melakukan

Administrasi Universitas Brawijaya semaksimal mungkin pada poin – poin yang telah

Tjiptono, Fandy. 2006. Strategi Pemasaran. Edisi disebutkan dan poin – poin yang belum penulis

Yogyakarta: Penerbit Andi sebutkan. Karena, persaingan dalam dunia bisnis yang modern ini haruslah dituntut untuk selalu berubah

Kedua.

dan berkembang

seiring

dengan

perkembangan zaman.

DAFTAR REFERENSI

A.Shimp Terence.

Periklanan

Pengaruh komunikasi interpersonal dan lingkungsn kerja terhadap kinerja karyawan pt. Euro management indonesia

Syifa Aulia Gumay 1 & Agus Hermani DS 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

E-mail: auliagumay@gmail.com

Abstract

PT. Euro Management Indonesia have some low level performance of employees such as not good in giving directives or guidance or work orders, some work space is not adequate, and the achievement of quality and quantity targets that have not maximized. It is allegedly due to the existence of interpersonal communication and work environment employees are still considered not good. The aims of this study to determine how the influence that given by interpersonal communication and work environment to the performance of employees of PT. Euro Management Indonesia. Type of this research is explanatory research, with 50 respondents of samples. Used questionnaire as data collecting with Likert measurement scale. In the data analysis method used is test of validity and reliability, correlation

coefficient (R), regression test, coefficient of determination (R 2 ), significance of t test and F test by using SPSS 20.0. The results of this research shows that interpersonal communication and work environment severally has significant, strong and positive influence toward employee performance. Two variables has been tested gradually or even together show that interpersonal communication (0,682) and work environment (0,678) simultaneously have strong relation with employee performance. The amount of

contribution value (R 2 ) by interpersonal communication is greater than work environment, coefficient of determination value (R 2 ) for interpersonal communication is 46,5% and work environment is 46%.

PT. Euro Management Indonesia memiliki tingkat kinerja beberapa karyawan rendah seperti pemberian arahan/bimbingan/perintah kerja yang kurang baik, beberapa ruangan kerja yang masih belum memadai, dan pencapaian target kualitas maupun kuantitas yang belum maksimal. Hal ini diduga karena terdapat komunikasi interpersonal dan lingkungan kerja karyawan yang dinilai masih kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh komunikasi interpersonal dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Euro Management Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penjelasan (eksplanatory research), dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran likert. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, koefisien korelasi (R), uji regresi, koefisien determinasi

(R 2 ), signifikansi uji t dan uji F dengan aplikasi SPSS 20.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel komunikasi interpersonal dan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan, kuat dan positif terhadap kinerja karyawan. Dua variabel telah diuji secara bertahap maupun bersama-sama menunjukkan hasil bahwa variabel komunikasi interpersonal (0,682) dan lingkungan kerja (0,678) secara simultan memiliki hubungan yang kuat terhadap variabel kinerja karyawan. Besarnya sumbangan yang dimiliki oleh variabel komunikasi interpersonal lebih besar dari besaran sumbangan pengaruh yang

dimiliki oleh lingkungan kerja, nilai koefisien determinasi (R 2 ) untuk variabel komunikasi interpersonal sebesar 46,5% dan lingkungan kerja sebesar 46%.

Keywords

employee performance, interpersonal communication, work environment

1 Syifa Aulia G., Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro. 2 Agus Hermani DS., Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

PENDAHULUAN

100%, tetapi kenyataanya kinerja karyawan perusahaan mengalami perubahan yang

Perusahaan jasa pada umumnya fluktuatif. Naik turunnya persentase kinerja mempunyai

dapat diakibatkan banyak hal, terutama karyawan yang tinggi, dengan begitu

penurunan kualitas dan kuantitas hasil perusahaan dapat berjalan efektif dan efisien. pekerjaan dari standar kerja yang ditentukan. Apabila perusahaan berjalan efektif dan

Banyak faktor yang andil di dalamnya. efisien, maka akan lebih mudah meningkatkan

Perubahan lamanya waktu penyelesaian produktifitas perusahaan sehingga dapat pekerjaan, kualitas dan kuantitas pekerjaan bersaing dengan perusahaan jasa lainnya. dihasilkan dapat diakibatkan karena minimnya Unsur penting dalam perkembangan dan

komunikasi interpersonal antara pimpinan keberhasilan sebuah perusahaan adalah kinerja dengan bawahan maupun antar karyawan, karyawan. Namun masih banyak perusahaan

mengenai waktu yang memiliki kinerja karyawan tergolong

sehingga

informasi

pekerjaan, kualitas dan rendah. Tentu saja hal ini sangat mengganggu kuanntitas hasil pekerjaan masih kurang jelas keberlangsungan hidup perusahaan. Ada

penyelesaian

serta kurang bisa terkejar. Seharusnya sebagai banyak faktor yang menyebabkan tingkat

selalu aktif dalam capaian kinerja karyawan perusahaan rendah, menanggapi, menerima dan mencari informasi diantaranya adalah komunikasi interpersonal

karyawan

harus

maupun perintah terkait standarisasi pekerjaan anggota perusahaan dan lingkungan kerja yang harus mereka lakukan, sehingga tidak (Mathis dan Jackson, 2001:82). Komunikasi hanya mengejar deadline semata tetapi juga interpersonal yang baik terjadi apabila

memperhatikan standar kualitas dan kuantitas komunikasi vertikal (antara pimpinan dan hasil kerja. Selain itu, dari pihak perusahaan bawahan) berlangsung baik, seperti pimpinan seharusnya memberi sosialisasi lebih kepada bersedia

memberi perintah/ arahan/ karyawan baru terkait standarisasi kerja bimbingan kerja kepada karyawannya dan perusahaan agar dapat mengikuti ketentuan bawahan segera bertanya kepada pimpinan yang sudah ditetapkan. Tak hanya itu saja, saat menjumpai persoalan dalam bekerja.

penurunan kualitas kerja dapat disebabkan Ditambah lagi dengan komunikasi horizontal karena lingkungan kerja yang kurang (antar karyawan) yang berlangsung dengan memadai. Terdapat beberapa alasan yang baik, yaitu dengan adanya kerja sama antar

membuat lingkungan kerja di PT. Euro karyawan dalam melakukan pekerjaan, seperti Management Indonesia kurang memadai, yaitu bertukar

peralatan dan perlengkapan yang kurang menyelesaikan pekerjaan dan berdiskusi satu

lengkap, beberapa ruang kerja yang kurang sama lain. Sedangkan lingkungan kerja yang luas, ruangan yang kurang tertata rapi dan baik adalah lingkungan kerja dengan ukuran

penerangan ruang kerja yang tidak memadai. ruang kerja yang luas, peralatan dan

Peralatan dan perlengkapan kantor yang perlengkapan kerja lengkap, tata letak ruangan kurang lengkap akan menyebabkan karyawan rapi, ruangan yang bersih dan wangi, ruangan

tersebut kebingungan ketika membutuhkan terang serta nyaman. Kinerja karyawan yang perangkat atau alat yang membantu dikategorikan tinggi terjadi ketika karyawan penyelesaian pekerjaan dan ukuran ruang kerja dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target

yang tidak memadai menyebabkan karyawan kuantitas dan kualitas, serta dapat terselesaikan merasa kurang nyaman karena dengan ruangan lebih cepat. yang lebih lega karyawan akan leluasa

pekerjaannya. Apabila Setiap perusahaan menginginkan kinerja penilaian karyawan terhadap komunikasi karyawan tinggi. Namun tidak demikian interpersonal dan lingkungan kerja baik maka kenyataannya, salah satunya adalah PT. Euro kinerja karyawan akan tinggi, sebaliknya Management Indonesia. Kinerja karyawan

menyelesaikan

karyawan terhadap perusahaan ini masih tergolong cukup tinggi. komunikasi interpersonal dan lingkungan kerja Terdapat

pencapaian kinerja

kurang baik maka kinerja karyawan akan karyawan yang belum sesuai dengan standar

rendah.

yang ditetapkan perusahaan. PT. Euro Management Indonesia mentargetkan setiap

tahunnya kinerja karyawan dapat mencapai

pekerjaan, tetapi juga dapat menyebabkan suatu kegagalan dalam pelaksanaan suatu

Rumusan Masalah

pekerjaan, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi pekerja, terutama lingkungan

kerja yang bersifat psikologis. Lingkungan lingkungan kerja yang bagaimana yang perlu kerja diciptakan untuk mendukung karyawan dilakukan oleh perusahaan agar mampu dalam melakukan pekerjaannya. Menurut meningkatkan kinerja karyawan PT. Euro Alex. S. Nitisemito (2001) lingkungan kerja Management Indonesia, untuk itu dalam adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para penelitian ini permasalahan yang akan dibahas pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya adalah sebagai berikut:

tugas-tugas yang

pengaruh

antara

dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, komunikasi interpersonal dengan ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan kinerja karyawan pada PT. Euro lain-lain. Lingkungan kerja yang baik akan Management Indonesia ? mendorong karyawan untuk lebih optimal

dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga lingkungan kerja dengan kinerja kinerja karyawan yang tinggi dapat dicapai. karyawan

Hal ini tentu saja mendorong terwujudnya Management Indonesia ?

3. Bagaimana

tujuan

perusahaan. Oleh karena itu,

pengaruh

antara

lingkungan kerja memiliki pengaru positif komunikasi

interpersonal

dan

terhadap kienrja karyawan. lingkungan kerja dengan kinerja

Management Indonesia?

Komunikasi interpersonal

Menurut Effendi (2006:7) komunikasi

KAJIAN TEORI

interpersonal adalah proses penyampaian pesan dan atau informasi oleh seseorang

Riset ini akan dibahas bagaimana kepada orang lain untuk memberitahu, pengaruh komunikasi interpersonal dan mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. secara langsung maupun melalui media guna Secara teoritis apabila karyawan mempunyai menunjang penyelesaian tugas yang harus komunikasi interpersonal dengan pimpinan dilakukan. Dengan komunikasi interpersonal maupun antar karyawan yang baik maka dapat seseorang dapat saling bertukar informasi, meningkatkan kinerja karyawan. Komunikasi saling mendukung dan membantu dalam interpersonal yang baik sangat diperlukan menyelesaikan pekerjaan sehingga pekerjaan dalam berjalannya sebuah perusahaan, baik dapat segera terselesaikan sesuai dengan komunikasi interpersonal antar karyawan jumlah dan kualitas yang ditetapkan serta maupun dengan pimpinan. Seperti yang dalam jangka waktu yang cepat. dinyatakan oleh Effendi (2006), bahwa

komunikasi interpersonal berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin

Lingkungan kerja

baik komunikasi interpersonal yang terjadi

kerja merupakan maka akan semakin tinggi pula kinerja keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang karyawan.

Lingkungan

Sebaliknya semakin

buruk

ada di sekitar karyawan yang sedang komunikasi interpersonal yang terjadi maka

pekerjaan yang dapat kinerja karyawan akan semakin rendah. mempengaruhi pelaksanaan

melakukan

pekerjaan itu sendiri dalam menyelesaikan tugasnya

Selain komunikasi

interpersonal,

(Gouzali Saydam,2000:266). Tidak hanya itu, lingkungan

lingkungan kerja juga meliputi ukuran ruang meningkatkan kinerja karyawan. Setiap kerja, penerangan, tata letak ruang kerja, perusahaan dituntut memiliki lingkungan kerja warna ruang kerja dan lain sebagainya. yang baik, dengan begitu tujuan perusahaan Dengan tersedianya lingkungan kerja yang akan dicapai dengan baik pula. Lingkungan baik pekerjaan, maka seseorang akan kerja merupakan salah satu penyebab dari maksimal dalam bekerja. keberhasilan dalam melaksanakan suatu

Kinerja (Miner dalam Sutrisno, 2010:95). Seperti yang dikemukakan Cormick & Tiffin (1980) dalam

Kinerja tinggi menjadi harapan semua Sutrisno (2010:102) kinerja diartikan sebagai perusahaan. Dengan kinerja karyawan tinggi, kuantitas, kualitas, dan waktu yang digunakan akan membuat perusahaan dapat bersaing dalam menjalankan tugas. Kinerja pegawai dengan kompetitor dan terjaga eksistensinya. dikonsepkan dengan hasil pekerjaan seseorang Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha dalam suatu organisasi, yangt menyangkut

meningkatkan kinerja karyawan yang terdapat kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. apda perusahaan tersebut. Kinerja dapat Kinerja pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh didefinisikan bagaimana seseorang diharapkan kemampuan dan keahlian dalam bekerja, tetapi dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan

juga sangat dipengaruhi oleh kemauan tugas yang telah dibebankan kepadanya

melakukan pekerjaan.

Hipotesis

Agar penelitian ini terarah maka diperlukan rumusan sebagai berikut:

Gambar 1 Skema Hipotesis Komunikasi

Intepersonal

(X 1 )

Kinerja Karyawan

Lingkungan

(Y)

kerja (X )

H 1 : Diduga ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan

H 2 : Diduga ada pengaruh positif antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

H 3: Diduga ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Baik tidaknya komunikasi interpersonal secara ruang kerja serta kenyaman ruang kerja. positif mempengaruhi kinerja karyawan,

Sedangkan kinerja karyawan akan diukur artinya apabila komunikasi interpersonal baik,

dengan indikator pencapaian target kuantitas maka kinerja karyawan tinggi. Sebaliknya

hasil pekerjaan, pencapaian target kualitas apabila komunikasi interpersonal kurang baik,

hasil pekerjaan dan pencapaian waktu maka kinerja karyawan rendah. Komunikasi

penyelesaian pekerjaan. Selain itu secara interpersonal akan diukur dengan indikator

bersama-sama komunikasi interpersonal dan komunikasi interpersonal antara pimpinan dan

lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap bawahan, komunikasi interpersonal antar

kinerja karyawan, artinya apabila komunikasi karyawan satu divisi dan komunikasi

interpersonal yang baik diimbangi dengan interpersonal antar karyawan lintas divisi.

lingkungan kerja yang baik pula maka kinerja Kemudian, baik tidaknya lingkungan kerja

karyawan akan tinggi.

secara positif juga mempengaruhi kinerja karyawan, artinya apabila lingkungan kerja

METODE

baik, maka kinerja karyawan tinggi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang

Penelitian ini menggunakan tipe baik, maka kinerja karyawan rendah.

explanatory research yaitu penelitian yang Lingkungan kerja akan diukur dengan

bertujuan untuk menganalisis hubungan indikator ukuran ruang kerja, tata letak ruang

variabel komunikasi kerja, kebersihan ruang kerja, kelengkapan

pengaruh

antara

interpersonal dengan variabel lingkungan kerja perlengkapan dan peralatan kerja, penerangan

terhadap kinerja karyawan PT. Euro

Management Indonesia, baik secara parsial

HASIL

maupun simultan (Umar, 1999:36). Populasi

Pengaruh Komunikasi Interpersonal

yang diteliti adalah karyawan PT. Euro terhadap Kinerja Karyawan Management Indonesia yang berjumlah 85

orang yang terbagi dalam berbagai divisi yaitu Uji statistik pengaruh komunikasi marketing sales , HRD, keuangan & budgeting,

interpersonal terhadap kinerja karyawan pendidikan, serta marketing & PR, sekretaris

dilakukan untuk mengetahui apakah baik atau perusahaan dan seorang Presdir & CEO

tidaknya komunikasi interpersonal dapat beserta seorang Deputy CEO. Sedangkan

mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja sampel penelitian ini adalah 50 orang

karyawan. Apabila terdapat kecenderungan karyawan PT. Euro Management Indonesia

penilaian responden terhadap komunikasi yang diambil dalam jumlah sama pada setiap

interpersonal baik maka kinerja karyawan divisinya.

akan tinggi. Sebaliknya jika kecenderungan menggunakan

penilaian responden terhadap komunikasi pengukuran Likert, serta dalam analisis data

kuesioner

dengan skala

interpersonal kurang baik maka kinerja menggunakan uji validitas dan reliabilitas,

rendah. Melalui koefisien korelasi, uji regresi, koefisien

karyawan

akan

kecenderungan penilaian responden tersebut determinasi dan uji signifikansi (Uji T dan Uji

dapat diketahui apakah pengaruh komunikasi

F) dengan bantuan SPSS versi 20.0. interpersonal terhadap kinerja karyawan positif atau negatif.

Untuk melihat pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan digunakan rekapitulasi uji statistik sebagai berikut:

Tabel 1 Rekapitulasi Uji Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh Konstanta Koefisien

Adjusted

hitung tabel X 1 →Y

Regresi

Square

R Square

Sumber : Data primer yang diolah, 2018 Tabel 1 menunjukkan bahwa secara

(X1) sebesar 0.682, artinya hubungan variabel signifikan

kinerja karyawan dengan variabel komunikasi berpengaruh

komunikasi

interpersonal

interpersonal masuk pada kategori korelasi karyawan. Tingkat signifikansi dilihat melalui

kuat. Jadi dapat dinyatakan terdapat hubungan hasil Uji T dengan kriteria nilai t hitung > t

yang kuat antara komunikasi interpersonal tabel. Nilai t-hitung untuk uji hipotesis

(X1) dengan variabel kinerja karyawan (Y). komunikasi interpersonal sebesar 6.456 . Berdasar tabel t, diketahui bahwa df= n-k= 50

Apabila dua variabel atau lebih – 2 = 48. Sehingga nilai t-tabel untuk df = 48

maka terdapat pada alpha 5% adalah sebesar 1.677.

memiliki

hubungan

kemungkinan memiliki pengaruh. Untuk melihat

antara komunikasi Sebelum dilakukan uji regresi antar

pengaruh

interpersonal dengan kinerja karyawan variabel, maka perlu mengetahui koefisien

dilakukan uji regresi sederhana dengan korelasi terlebih dahulu. Koefisien korelasi

persamaan regresi sebagai berikut: digunakan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal terhadap kinerja

Y = 1.461 + 0.141 X 1 karyawan. Dapat dilihat pada tabel bahwa koefisien korelasi komunikasi interpersonal

Keterangan :

Y 1 = Kinerja Karyawan menerima hipotesis pertama(H 1 ) “diduga ada

pengaruh

positif

antara komunikasi

X 1 = Komunikasi Interpersonal interpersonal terhadap kinerja karyawan”. Berdasarkan persamaan diatas dapat diartikan

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap

bahwa koefisien

regresi

komunikasi

Kinerja Karyawan

interpersonal terhadap kinerja karyawan bernilai positif. Hal ini berarti apabila

Uji statistik pengaruh lingkungan kerja karyawan menilai komunikasi interpersonal

terhadap kinerja karyawan dilakukan untuk baik, maka kinerja akan tinggi. Sebaliknya,

mengetahui apakah baik atau tidaknya apabila karyawan

lingkungan kerja dapat mempengaruhi tinggi interpersonal kurang baik, maka kinerja akan

menilai

komunikasi

rendahnya kinerja karyawan. Apabila terdapat rendah.

kecenderungan penilaian responden terhadap lingkungan kerja baik maka kinerja karyawan

Variabel komunikasi interpersonal akan tinggi. Sebaliknya jika kecenderungan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

penilaian responden terhadap lingkungan kerja Hal ini didukung dengan hasil koefisien

kurang baik maka kinerja karyawan akan determinasi, dimana tujuannya adalah untuk

rendah. Melalui kecenderungan penilaian melihat seberapa besar sumbangan pengaruh

responden tersebut dapat diketahui apakah yang diberikan oleh variabel komunikasi

pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja interpersomal terhadap kinerja karyawan.

karyawan positif atau negatif. Koefisien

Untuk melihat pengaruh lingkungan interpersonal sebesar 46.5% dan sisanya

determinasi

komunikasi

kerja terhadap kinerja karyawan digunakan 53.5% dipengaruhi variabel lain. Maka dengan

rekapitulasi uji statistik sebagai berikut: ini, dapat diambil kesimpulan bahwa

Tabel 2 Rekapitulasi Uji Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

R Square Hitung Tabel X1 Y

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018 Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa secara

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. signifikan lingkungan kerja berpengaruh

Dapat dilihat pada tabel bahwa koefisien positif terhadap kinerja karyawan. Tingkat

korelasi lingkungan kerja sebesar 0.678, signifikansi dilihat melalui hasil Uji t dengan

artinya korelasi antara variabel kinerja kriteria nilai t hitung > t tabel. Nilai t hitung

karyawan dengan variabel lingkungan kerja untuk uji hipotesis lingkungan kerja sebesar

masuk pada kategori korelasi kuat. Jadi dapat 6.339. Berdasar tabel t, diketahui bahwa df=n-

dinyatakan terdapat hubungan yang kuat k=50-2 = 48. Sehingga nilai t tabel untuk

antara lingkungan kerja (X2) dengan variabel df=48 pada alpha 5% adalah sebesar 1.677.

kinerja karyawan (Y).

Dengan begitu variabel lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan menghasilkan nilai

Apabila dua variabel atau lebih t hitung > t tabel.

maka terdapat kemungkinan memiliki pengaruh. Untuk Sebelum dilakukan uji regresi antar

memiliki

hubungan,

melihat pengaruh variabel lingkungan kerja variabel, maka perlu mengetahui koefisien

terhadap kinerja karyawan dilakukan uji korelasi terlebih dahulu. Koefisien korelasi

regresi sederhana dengan persamaan regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara

lingkungan kerja sebagai berikut:

Y = 4,002 + 0,374 X2 terhadap kinerja karyawan”. Keterangan :

Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja

Y = Kinerja Karyawan

Karyawan