Membangun Layanan VOIP Dalam Lingkungan LAN menggunakan Asterisk dan X-Lite

(1)

MEMBANGUN LAYANAN VOIP DALAM LINGKUNGAN LAN

MENGGUNAKAN ASTERISK DAN X-LITE

TUGAS AKHIR

INSAN KAMIL

072406078

PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

MEMBANGUN LAYANAN VOIP DALAM LINGKUNGAN LAN MENGGUNAKAN ASTERISK DAN X-LITE

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

INSAN KAMIL 072406078

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : MEMBANGUN LAYANAN VOIP DALAM

LINGKUNGAN LAN MENGGUNAKAN ASTERISK DAN X-LITE

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : INSAN KAMIL

Nomor Induk Mahasiswa : 072406078

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, 2010

Komisi Pembimbing:

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing Ketua,

Dr.Saib Suwilo, M.Sc Dra.Normalina Napitupulu, M.Sc NIP. 19640109 198803 1004 NIP. 196 311 061 989 022 001


(4)

PERNYATAAN

MEMBANGUN LAYANAN VOIP DALAM LINGKUNGAN LAN MENGGUNAKAN ASTERISK DAN X-LITE

TUGAS AKHIR

Saya mengaku bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

INSAN KAMIL 072406078


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia-Nya dalam mengerjakan tugas akhir ini. Karena berkat rakmat dan ridho-Nya pula penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Membangun Layanan VOIP Dalam Lingkungan LAN menggunakan Asterisk dan X-Lite”. Penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan bagi setiap Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Program Studi DIII di FMIPA USU Medan.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penyelesaian Tugas Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc, selaku pembantu Dekan I FMIPA USU.

4. Bapak Saib Suwilo, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Program Studi D-3 Ilmu Komputer FMIPA USU.

5. Seluruh Dosen pengajar Program Studi D-3 Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta, terima kasih atas kasih sayang dan dukungan baik secara material dan spiritual.

7. Rekan-rekan seangkatan D-3 Ilmu Komputer stambuk 2007.

Penulis berharap laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan mengembangkan sistem jaringan komputer dan VOIP.

Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran guna sempurnanya tugas akhir ini. Terima kasih.

Medan, Juni 2010 Penulis,


(6)

ABSTRAK

Salah satu biaya tetap yang dikeluarkan oleh instansi-instansi baik pemerintah, pendidikan dan perusahaan setiap bulannya adalah biaya berkomunikasi via telepon. Hampir jutaan hingga puluhan juta rupiah biaya yang dikeluarkan untuk komunikasi ini. Jika komunikasi tersebut sering dilakukan melalui sambungan SLI/SLJJ antar member yang berbeda kantor cabang, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin tinggi. Untuk menyiasati biaya berlebih ini, instansi-instansi tersebut dapat menggunakan solusi IP PBX dengan memanfaatkan software open source, yaitu Asterisk. Asterisk merupakan software powerful untuk membuat layanan IP PBX atau yang lebih dikenal dengan VOIP Server.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Balakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Kontribusi Penelitian 3

1.5 Kajian Pustaka 3

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 6

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer 6 2.1.2 Topologi Jaringan Komputer 7 2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan 10 2.2 Hubungan Komunikasi Data dan Voice 13 2.3 VOIP (Voice Over Internet Protocol) 14

2.3.1 Konsep Dasar VOIP 14

2.3.2 Latar Belakang Teknologi VOIP 15

2.3.3 Kelebihan VOIP 16

2.3.4 Kekurangan VOIP 17

2.3.5 Cara Kerja VOIP 18

2.3.6 Protokol Penunjang VOIP 18

2.3.7 Format Paket VOIP 21

2.3.8 Komponen VOIP 22

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Membangun Jaringan VOIP 26

3.2 Membangun Server VOIP 27

3.2.1 Instalasi VirtualBox 27

3.2.2 BRIKER-1.0.4.2 33

3.2.3 Instalasi BRIKER-1.0.4.2 35 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM


(8)

4.2 Menambah User Account di Server BRIKER IPPBX 46

4.3 Instalasi X-Lite 51

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1 Kesimpulan 57

5.2 Saran 57

Daftar Pustaka Lampiran


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Topologi Jaringan Komputer 10

Gambar 2.2 NIC 11

Gambar 2.3 HUB 11

Gambar 2.4 Bridge 12

Gambar 2.5 Switch 12

Gambar 2.6 Router 13

Gambar 2.7 Konsep Dasar VOIP 15

Gambar 2.8 Cara Kerja VOIP 18


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Ukuran header pada kompersi G.729 22


(11)

ABSTRAK

Salah satu biaya tetap yang dikeluarkan oleh instansi-instansi baik pemerintah, pendidikan dan perusahaan setiap bulannya adalah biaya berkomunikasi via telepon. Hampir jutaan hingga puluhan juta rupiah biaya yang dikeluarkan untuk komunikasi ini. Jika komunikasi tersebut sering dilakukan melalui sambungan SLI/SLJJ antar member yang berbeda kantor cabang, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin tinggi. Untuk menyiasati biaya berlebih ini, instansi-instansi tersebut dapat menggunakan solusi IP PBX dengan memanfaatkan software open source, yaitu Asterisk. Asterisk merupakan software powerful untuk membuat layanan IP PBX atau yang lebih dikenal dengan VOIP Server.


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dewasa ini. Salah satunya adalah teknologi komputer. Teknologi komputer tentunya tidak terlepas dari perkembangan teknologi jaringan komputer, yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer sehingga dapat berhubungan dan berkomunikasi sehingga menghasilkan suatu efisiensi, sentralisasi dan optimasi kerja (Yuhefizar, 2003).

Salah satu perkembangan teknologi jaringan komputer pada saat ini adalah pengintegrasian jaringan suara dengan jaringan data. Hasil integrasi ini disebut sebagai VOIP (Voice Over Internet Protocol). VOIP mengubah gelombang analog suara menjadi digital ke dalam paket data (IP Packet). Kemudian paket-paket ini dikirimkan melalui jaringan (intranet maupun internet) dan setelah sampai tujuan paket-paket data tersebut diubah kembali menjadi suara. Dengan cara ini, pengiriman suara dapat dikontrol, dikompres, di-Routing, dan dikonversi menjadi format baru yang lebih baik.

Dalam komunikasi VOIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon tanpa menggunakan layanan PSTN (Public


(13)

Switch Telephone Network). Di mana pengguna harus membayar sesuai dengan lamanya waktu pemakaian kepada penyedia layanan PSTN.

Asterisk dan X-Lite merupakan software open source yang digunakan untuk membangun VOIP. Ke duanya dapat berjalan di berbagai sistem operasi (Windows, Linux, Mac, OpenBSD dan FreeBSD). Juga memberi wewenang kepada pengembang dan pelaksana untuk membuat solusi berkomunikasi yang lebih baik dengan gratis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul yang diambil dan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang muncul dalam membangun layanan VOIP ini adalah “Bagaimana cara membangun layanan VOIP dalam lingkungan LAN dengan mudah dan murah”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah:

1. Mengenal dan memahami lebih jauh teknologi jaringan komputer. 2. Mengetahui teknik membangun sebuah jaringan infrastruktur LAN.

3. Mengetahui teknik membangun layanan VOIP dengan menggunakan jaringan LAN yang tersedia.

4. Mengenalkan produk-produk open source kepada masyarakat sebagai produk legal dan hemat biaya.


(14)

1.4 Kontribusi Penelitian

Pembangunan proyek Tugas Akhir ini sangat tepat diimplementasikan di sektor-sektor pemerintahan, swasta dan pendidikan. Karena selain murah dari segi biaya, juga mudah dalam instalasinya.

1.5 Kajian Pustaka

VOIP adalah teknologi yang memungkinkan kemampuan melakukan percakapan telepon dengan menggunakan jalur komunikasi data pada suatu jaringan (networking). Sehingga teknologi ini memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (internet protocol) untuk dijalankan di atas infrastruktur jaringan packet network. Jaringan yang digunakan bisa berupa internet atau intranet (Taufik, 2005).

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang terhubung satu sama lain yang membentuk sebuah grup. Dari sebuah jaringan tersebut, ada beberapa komputer yang tersambung. Masing-masing komputer itu disebut workstation atau pengertian secara gamblangnya adalah PC yang terhubung pada jaringan tertentu. Semua komputer menggunakan sumber daya yang ada pada komputer lain yang juga tersambung pada jaringan tertentu (Bunafit, 2005).

Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat. Semua adalah keuntungan apabila perusahaan menggunakan sistem jaringan (Priyambodo dan Heriadi, 2005).


(15)

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan hal yang sangat menentukan suatu penelitian. Karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Dalam penyusunan proposal ini, akan dilakukan metode-metode sebagai berikut:

1. Mula-mula dilakukan pengumpulan bahan-bahan bacaan dari buku-buku,

website dan artikel-artikel untuk mendapatkan landasan teori yang kuat untuk mendukung kegiatan penelitian.

2. Melakukan penelitian langsung terhadap beberapa infrastruktur jaringan LAN yang sudah ada di berbagai tempat.

3. Mendesain suatu jaringan LAN beserta layanan VOIP yang baru dengan berdasarkan pengalaman penelitian yang telah dilakukan.

4. Melakukan pengujian terhadap jaringan LAN beserta layanan VOIP yang telah dibangun.


(16)

1.7Sistematika Penulisan

Pada sub ini penulis membagi permbahasan tugas akhir ini ke dalam 5 bab. Setiap bab satu sama lainnya merupakan suatu sistematika yang saling berhubungan terdiri dari:

BAB 1: PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara ringkas permasalahan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, kontribusi, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Di dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori singkat tentang hal-hal yang berhubungan dengan jaringan komputer dan VOIP (Voice Over Internet Protokol) .

BAB 3: PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan dan diuraikan tentang perancangan, instalasi dan konfigurasi sistem VOIP (Voice Over Internet Protocol).

BAB 4: IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dalam membangun Layanan VOIP dalam lingkungan LAN menggunakan Asterisk dan X_Lite.


(17)

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil rancangan sistem yang telah dibuat dan disertai dengan saran yang mungkin bermanfaat yang diberikan oleh penulis.


(18)

BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer

Perkembangan teknologi informasi saat ini tentunya tidak terlepas dari teknologi jaringan komputer. Berikut penjelasan tentang definisi, topologi dan peralatan yang dipakai dalam jaringan komputer.

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel (wire line) atau tanpa kabel (wireless). Sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node.

Sebuah jaringan komputer dapat memiliki 2 (dua), puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 (dua) atau lebih komputer yang saling berhubungan di antara 1 (satu) dengan yang lain. Juga dapat saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan


(19)

untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.

2.1.2 Topologi Jaringan Komputer

Tujuan dari suatu jaringan adalah menghubungkan jaringan-jaringan yang telah ada dalam jaringan tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari 1 (satu) lokasi ke lokasi yang lain. Karena suatu perusahaan memuliki keinginan atau kebutuhan yang berbeda-beda sehingga terdapat berbagai cara jaringan terminal-terminal dapat dihubungkan. Struktur geometrik ini disebut dengan topologi LAN. Terdapat 6 jenis topologi yaitu:

1. Topologi Bus. Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Merupakan 1 (satu) kabel yang ke dua ujungnya ditutup, di mana sepanjang kabel terdapat node-node.

b. Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi.

c. Signal melewati kabel dalam 2 (dua) arah dan mungkin terjadi collision. d. Masalah terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus,

maka seluruh jaringan akan terhenti.

2. Topologi Ring. Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:

a. Lingkaran tertutup yang berisi node-node . b. Sederhana dalam layout.


(20)

c. Signal mengalir dalam 1 (satu) arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (tabrakan data) dan memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana.

d. Memiliki masalah yang sama dengan topologi bus.

e. Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan terlihat seperti topologi star.

3. Topolog Star . Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

b. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.

c. Keunggulannya adalah jika 1 (satu) kabel node terputus, maka node yang lainnya tidak terganggu.

d. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menangani 1 (satu)

trafficnode, biasanya digunakan kabel UTP.

4. Topologi Extended Star. Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star di mana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu:

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.


(21)

b. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.

c. Keunggulannya adalah jika 1 (satu) kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu. Tetapi jika central node terputus maka semua

node di setiap sub node akan terputus.

d. Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menanganis 1 (satu) traffic node, karena untuk berkomunikasi antara 1 (satu) node ke

node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.

5. Topologi hierarchical. Topologi ini biasa disebut sebagai topologi tree. Dibangun seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam 1 (satu) central node. Topologi ini mendukung baseband maupun broadband signaling dan juga mendukung contention maupun token bus access.

6. Topologi Mesh. MESH topologi dibangun dengan memasang link di antara

station-station. Sebuah fully-connected mesh adalah sebuah jaringan di mana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundansi yang tinggi. Sehingga jika terdapat 1 (satu) link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.


(22)

Gambar 2.1 Topologi Jaringan Komputer

2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan

Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam jaringan, peralatan ini sering digunakan di dalam perkantoran dan perusahan besar. Peralatan ini adalah:

1. NIC (Network Interface Card), merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer dalam jaringan dapat saling berkomunikasi. Dalam memilih NIC (network interface card), ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan ini sangat penting untuk diperhatikan, yaitu:

a. Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring atau Fiber Distributed Data

Interface (FDDI).


(23)

Gambar 2.2 NIC

2. Hub, adalah unsur paling penting dalam LAN. Hub merupakan pusat koneksi semua node pada jaringan serta semua jaringan dihubungkan 1 (satu) dengan yang lain melalui Hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta pengembangan jaringan.


(24)

3. Bridge, adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan yang besar dalam 2 (dua) jaringan yang lebih kecil, sehingga menjadi jaringan yang lebih efisien.

Gambar 2.4 Bridge

4. Switch, adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch LAN adalah peralatan multiport, masing-masing dapat mendukung 1 (satu) workstation atau semua

ethernet.

Gambar 2.5 Switch

5. Repeater, merupakan salah satu contoh active hub. Ketika suatu isyarat melintas sepanjang kabel, isyarat tersebut cenderung megalamai penurunan kekuatan atau daya. Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya.


(25)

6. Router, digunakan untuk mengubah informasi dari suatu network ke network yang lain. Router mirip dengan bridge supercerdas (superintellegent bridge).

Gambar 2.6 Router

2.2 Hubungan Komunikasi Data dan Voice

Komunikasi data dan voice selalu mengembangkan perpindahan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Tetapi bentuk perpindahan informasi data dan voice berbeda. Untuk voice memakai konversi suara (audible tone conversion) dan untuk digital

menggunakan pensinyalan digital yang hanya dapat dimasukan melalui terminal data (tanpa modem). Jaringan telepon disediakan oleh telepon office melalui pensinyalan

analog, sedangkan informasi data dilewatkan melalui jalur komunikasi yang berupa pulsa digital (bit) yang akan diterima oleh modem yang kemudian diolah oleh terminal data (komputer).

Dapat dilihat bahwa antara komunikasi data dan voice mempunyai hubungan yang erat, terlebih lagi ke duanya digunakan pada jalur komunikasi yang sama. Hubungan ke duanya lebih erat lagi ketika voice dan sinyal data dapat ditransmisikan secara bersama dalam 1 (satu) jalur atau kanal digital.


(26)

2.3 VOIP (Voice Over Internet Protocol)

VOIP merupakan teknologi hasil integrasi jaringan data dan jaringan suara. Berikut penjelasan-penjelasan yang berkaitan dengan teknologi VOIP.

2.3.1 Konsep Dasar VOIP

Teknik dasar Voice over Internet Protokol atau yang biasa dikenal dengan sebutan

VOIP adalah teknologi yang memungkinkan kemampuan melakukan percakapan telepon dengan menggunakan jalur komunikasi data pada suatu jaringan (networking). Sehingga teknologi ini memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (internet protokol) untuk dijalankan diatas infrastruktur jaringan packet network. Jaringan yang digunakan bisa berupa internet atau intranet. Teknologi ini bekerja dengan jalan mengubah suara menjadi format digital tertentu yang dapat dikirimkan melalui jaringan IP.

Tujuan pengimplementasian VOIP adalah untuk menekan biaya operasional perusahaan maupun individu dalam melakukan komunikasi jarak jauh (interlokal/SLI). Penekanan biaya itu dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan jaringan data yang sudah ada. Sehingga apabila jika ingin membuat jaringan telekomunikasi VOIP, maka tidak perlu membangun infrastruktur baru yang mengeluarkan biaya yang sangat besar. Jika menggunakan jaringan data yang ada, maka kita melakukan percakapan interlokal maupun internasional hanya dikenakan biaya lokal melalui PSTN.


(27)

Internet telephony lebih mengacu pada layanan komunikasi suara (voice),

faksimili, dan voice messaging applications. Teknologi ini pada dasarnya mengkonversi sinyal analog (suara) ke format digital dan kemudian dikompres atau ditranslasikan ke dalam paket-paket IP yang kemudian ditransmisikan melalui jaringan internet. VOIP dalam penerapannya menggunakan sistem jaringan LAN.. Standarisasi protokol komunikasi pada teknologi VOIP seperti SIP (session initiation protocol) dan H.323.

Pembicara 1 Media Pembicara 2

Gambar 2.7 Konsep Dasar VOIP

2.3.2 Latar Belakang Teknologi VOIP

Latar belakang dibangunnya teknologi Voice over Internet Protocol (VOIP), antara lain:

1. Latar belakang perkembangan teknologi. a. Perkembangan teknologi komunikasi data.

b. Semakin handalnya kualitas media transmisi–transmisi sinyal elektrik membutuhkan sebuah media transmisi yang normalnya membentuk jalur transmisi. Tipe media transmisi sangat penting untuk ditentukan pada awal pembentukan jalur komunikasi karena mempengaruhi jumlah maksimum bit

(binary digit) yang dapat ditransmisikan. IP Network


(28)

c. Perkembangan teknologi sistem kompresi. d. Perkembangan teknologi pemrosesan data.

2. Latar belakang perkembangan bisnis.

a. Persaingan di bidang bisnis telekomunikasi

b. Tuntutan konsumen akan biaya komunikasi yang murah 3. Efisiensi penggunaan media trasmisi.

2.3.3 Kelebihan VOIP

Adapun kelebihan Voice over Internet Protocol (VOIP), adalah sebagai berikut:

1. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari

VOIP adalah biaya. Jika 2 (dua) lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.

2. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna bagi perusahaan yang sudah memiliki jaringan. Jika memungkinkan, maka jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VOIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.

3. Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi, penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps

bandwidth.

4. Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VOIP bisa disambungkan dengan PABX (Privat


(29)

Automated Branch exchange) yang ada di kantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa.

5. Berbagai bentuk jaringan VOIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VOIP Rakyat.

6. Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa,

IP phone handset.

2.3.4 Kekurangan VOIP

Adapun kekurangan Voice over Internet Protocol (VOIP), adalah sebagai berikut: 1. Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara dengan

bandwidth kecil sehingga akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional.

2. Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VOIP. 3. Peralatan relatif mahal. Peralatan VOIP yang menghubungkan antara VOIP

dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VOIP ini sehingga harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya.

4. Jika pemakaian VOIP semakin banyak, maka jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik.


(30)

2.3.5 Cara Kerja VOIP

Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital, yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog, diubah dulu ke bentuk data digital

dengan ADC (analog to digital converter). Kemudian ditransmisikan dan dipulihkan kembali di sisi penerima menjadi data analog dengan DAC (digital to analog converter). Begitu juga dengan VOIP, digitalisasi voice dalam bentuk paket data, dikirimkan dan dipulihkan kembali dalam bentuk voice di sisi penerima. Voice diubah dulu ke dalam format digital karena lebih mudah dikendaikan dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik.dan data digital lebih tahan terhadap noise dari pada analog.

ADC DAC

Analog Data Digital Data Analog Data

Sumber Suara Tujuan Suara

Gambar 2.8 Cara Kerja VOIP

2.3.6 Protokol Penunjang VOIP

Protokol-protokol yang menunjang terjadinya komunikasi VOIP adalah:


(31)

Dalam mentransmisikan data pada layer transport ada 2 (dua) protokol yang berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol yang connection-oriented

yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikadasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segmen-segmen informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK. Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme flow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segmen yang diterima dengan sukses. Dalam hubungan

VOIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup

suatu call pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada VOIP karena pada suatu komunikasi data VOIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting dari pada penanganan paket yang hilang.

2. UDP (User Datagram Protocol)

UDP yang merupakan salah satu protokol utama diatas IP merupakan transport

protokol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header UDP hanya berisi 4 (empat) field yaitu source port, destination port, length dan UDP


(32)

pada UDP bersifat opsional. UDP pada VOIP digunakan untuk mengirimkan audio

stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VOIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, sehingga dalam teknologi VOIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang), pada teknologi VOIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network.

3. IP (Internet Protocol)

Internet Protokol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer pada jaringan packet-switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda 1 (satu) sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data. Untuk komunikasi datanya, Internet Protocol mengimplementasikan 2 (dua) fungsi dasar yaitu addressing dan fragmentasi. Salah satu hal penting dalam IP dalam pengiriman informasi adalah metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat standar pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat terdiri dari 32 bit. Jumlah alamat yang diciptakan dengan IPv4 diperkirakan tidak dapat mencukupi


(33)

kebutuhan pengalamatan IP sehingga dalam beberapa tahun mendatang akan diimplementasikan sistim pengalamatan yang baru yaitu IPv6 yang menggunakan sistem pengalamatan 128 bit.

2.3.7 Format Paket VOIP

Tiap paket VOIP terdiri atas 2 (dua) bagian, yakni header dan payload (beban).

Header terdiri atas IP header, Real-time Transport Protocol (RTP) header, User Datagram Protocol (UDP) header. IP header bertugas menyimpan informasi routing

untuk mengirimkan paket-paket ke tujuan. Pada tiap header IP disertakan tipe layanan atau type of service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda dengan paket yang non real time.

UDP header memiliki ciri tertentu yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi real time yang sangat peka terhadap delay. RTP header adalah header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan

framing dan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga mendukung realibilitas paket untuk sampai di tujuan. RTP menggunakan protokol kendali yang mengendalikan RTCP (real-time transport control protokol) yang mengendalikan QoS dan sinkronisasi media stream yang berbeda.


(34)

Format Paket

VOIP

Link Header IP Header UDP Header RTP Header Voice Payload

X Bytes 20 Bytes 8 Bytes 12 Bytes X Bytes

Gambar 2.9 Format Paket VOIP

Untuk link header, besarnya sangat bergantung pada media yang digunakan. Tabel berikut menunjukan ukuran header untuk media yang berbeda dengan metode kompersi G.729.

Tabel 2.1 Ukuran header pada kompersi G.729

Media Link Layer Header Size Bit Rate

Ethernet 14 Byte 29,6 kbps

PPP 6 Byte 26,4 kbps

Frame Relay 4 Byte 25,6 kbps

ATM 5 Byte 42,4 kbps

2.3.8 Komponen VOIP

Komponen–komponen VOIP terdiri dari user agent, proxy, protokol VOIP, codec dan lain–lain. Komponen–komponen tersebut adalah komponen yang dibutuhkan untuk komunikasi VOIP.

1. User Agent

User agent merupakan sistem akhir (end system) yang digunakan untuk berkomunikasi. User agent terdiri atas 2 (dua) bagian, yaitu:


(35)

a. User agent berbasis software (softphone) Contoh-contoh user agent berbasis software: 1. Softphone SIP

a. X-Lite b. SJphone 2. Softphone IAX

a. Idefisk b. IaxLite 3. Softphone H.323

a. Netmeeting

b. User agent berbasis hardware (hardphone) Contoh-contoh user agent berbasis hardware:

1. IP Phone

Berbentuk seperti telepon biasa, terhubung langsung ke jaringan IP (tidak melalui perangkat lain)

2. USB Phone

Berbentuk seperti telepon genggam, menggunakan kabel dan terhubung ke PC melalui port USB.

3. Internet Telephony Gateway (ITG)

ITG mempunyai beberapa port, port-port itu terdiri dari FXS dan FXO. Port FXS terhubung ke telepon biasa dan FXO terhubung ke PSTN langsung atau melalui PABX.


(36)

ATA adalah telepon biasa yang dihubungkan ke ITG melalui port FXS.

2. Proxy

Proxy merupakan komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server

yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent

lainnya. Contoh-contoh aplikasi proxy VOIPserver: a. Open Source

b. Asterisk c. OpenSER d. SER e. Yate

f. Non Open Source g. Axon

h. OnDO SIP Server

3. Protokol VOIP

Protokol-protokol pada teknologi VOIP adalah sebagai berikut: a. H.323

b. SIP (session initiation protocol)

c. MGCP (media gateway control protocol)

d. IAX

4. CODEC

Codec adalah kependekan dari compression/decompression, mengubah signal audio dan dimampatkan ke dalam bentuk data digital untuk ditransmisikan kemudian dikembalikan lagi ke dalam bentuk signal audio seperti data yang dikirim. Codec


(37)

berfungsi untuk penghematan bandwidth di jaringan. Codec melakukan pengubahan dengan cara Sampling signal audio sebanyak 1000 kali per detik. Sebagai gambaran G.711 codec men-Samplesignal audio 64.000 kali per detik. Kemudian mengubahnya ke dalam bentuk data digital dan dimampatkan kemudian ditransmisikan.

Beberapa jenis rata-rata waktu men-Sample VOIP untuk codec yang sering digunakan:

a. 64,000 times per second

b. 32,000 times per second

c. 8,000 times per second

Contoh-contoh codec:

a. Open Source dan Free

1. GSM (codec bit rate 13,2Kbps)

2. iLBC (codec bit rate 15,2Kbps)

3. G711 (codec bit rate 64Kbps)

b. Licensed

1. G729 (codec bit rate 8Kbps)


(38)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Membangun Jaringan VOIP

Berikut persiapan awal untuk membangun jaringan VOIP:

1. 1 unit PC/laptop yang akan digunakan sebagai server sekaligus client (yang akan diinstal VirtualBox dan BRIKER ) yang akan terhubung ke switch, yang disebut

server VOIP.

2. 1 atau 2 unit PC/laptop yang selanjutnya sebagai komputer client.

3. 1 buah switch dalam hal ini penulis menggunakan TP-LINK Desktop Switch TL-SF1008D.

4. Kabel UTP tipe Cross untuk Menghubungkan Komputer dengan switch.

5. Earphone yang dilengkapi dengan microphone untuk kebutuhan mengirim dan mendengarkan suara. Lakukan pengetesan dengan menggunakan Sound Recorder

untuk memastikan microphone dapat bekerja dengan baik. Saat ini hampir setiap laptop telah dilengkapi Earphone dan Microphone.

6. Dari sisi client, harus dilengkapi dengan aplikasi VOIP Client, yaitu X-Lite, yang selanjutnya akan dijelaskan berbagai konfigurasinya.


(39)

3.2 Membangun Server VOIP

Dalam membangun server VOIP, diperlukan berbagai proses. Berikut penjelasan proses-proses dalam membangun server VOIP.

3.2.1 Instalasi VirtualBox

Sebelum melakukan perancangan sistem layanan VOIP, harus dibangun terlebih dahulu sebuah jaringan LAN dengan menggunakan topologi Star. Server VOIP yang akan dibangun menggunakan sistem operasi BRIKER-1.0.4.2, yaitu sistem operasi distribusi linux yang berbasiskan software Asterisk. Namun dalam instalasinya, sistem operasi ini akan memformat seluruh space harddisk yang terdeteksi olehnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan sebuah software tambahan, yaitu VirtualBox. VirtualBox adalah Software Emulator untuk menginstal sistem operasi di dalam sistem operasi, seperti virtual machine. VirtualBox dapat digunakan untuk melakukan testing sistem operasi tanpa perlu di install-real dan sebagai media pembelajaran jaringan komputer.

Berikut tahap-tahap instalasi VirtualBox:

1. Unduh VirtualBox di situs http://www.virtualbox.org/wiki/Downloads

2. Double click VirtualBox yang telah diunduh. Akan terlihat tampilan sebagai berikut:


(40)

Gambar 3.1 Memulai instalasi VirtualBox

3. Klik “Next” untuk melanjutkan penginstalan.


(41)

4. Klik opsi “I accept the terms in the Licence Agreement” untuk menyetujui semua lisensi VirtualBox. Kemudian dilanjutkan dengan mengeklik “Next”.

Gambar 3.3 Memilih tempat penginstalan


(42)

Gambar 3.4 Membuat shortcut

6. Centang 2 opsi di atas dan dilanjutkan dengan mengeklik “Next”.


(43)

7. Klik “next” untuk melanjutkan instalasi Network Interface.

Gambar 3.6 Mengakhiri penginstalan

8. Klik “Next” untuk mengakhiri penginstalan.


(44)

Gambar 3.8 Instalasi Selesai

9. Klik “Finish” untuk keluar dan langsung menggunakan VirtualBox.


(45)

3.2.2 BRIKER-1.0.4.2

IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah PABX yang menggunakan teknologi IP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi IP (Internet Protocol) yang mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone. Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon, translasi protokol komunikasi, translasi media komunikasi atau transcoding, serta pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway.

Dapat dikatakan bahwa IP PBX adalah PBX atau PABX yang dapat dengan mudah ditemukan di pasaran tetapi memiliki fitur-fitur yang mendukung komunikasi berbasiskan Internet atau jaringan komputer. Solusi berbasis IP PBX merupakan konsep jaringan komunikasi generasi masa depan atau dikenal dengan istilah NGN (Next Generation Network) yang dapat mengintegrasikan jaringan telepon konvensional (PSTN/POTS), jaringan telepon bergerak (GSM/CDMA), jaringan telepon satelit, jaringan Cordless (DECT) dan jaringan berbasis paket (IP/ATM).

IP PBX sejatinya merupakan sebuah hardware. Tetapi dengan perkembangan teknologi terkini IP PBX dapat pula dibangun dengan melakukan instalasi aplikasi IP PBX pada hardware yang tepat.

Salah satu contoh aplikasi IP PBX adalah Briker. Briker merupakan aplikasi berbasis Open Source Software (FOSS) yang dibangun untuk mengakomodir teknologi IP PBX. Briker akan mengubah sebuah PC biasa menjadi mesin IP PBX.


(46)

Briker dapat diunduh lengkap dengan manual cara instalasi dan berbagai update dan

addon di alamat website resminya yaitu http://www.briker.org.

Kemudahan untuk mengunduh aplikasinya, berbasis Open Source Software

(FOSS) dan dapat dibangun dengan cukup mudah ditambah dengan ketersediaan perangkat pendukungannya yang sudah banyak di pasaran lokal menjadikan Briker sebagai aplikasi untuk IP PBX yang relatif murah dan mudah.

Briker telah banyak digunakan sebagai solusi IP PBX. Tidak hanya digunakan sebagai sarana riset atau uji teknis, Briker juga telah banyak diterapkan pada level produksi di banyak perusahaan, BUMN maupun pemerintahan baik skala kecil, menengah maupun besar. Briker telah diterapkan sebagai IP PBX untuk mengakomodasi 92 analog trunk PSTN dan 786 IP ekstension. Di mana Ekstension-ekstension tersebut tersebar di 1 (satu) area yang cukup luas.

Penerapan Briker pada Call Center pun sudah dilakukan. Pada kasus ini Briker sebagai IP PBX dengan intensitas komunikasi yang padat. Call Center ini menggunakan lebih dari 60 agent atau user dan pada Briker tersebut menggunakan ACD Statistic sebagai realtime report.

Selain ke dua penerapan di atas Briker digunakan pada remote area, artinya Briker difungsikan sebagai IP PBX untuk mengakomodasi 4 (empat) lokasi yang berjauhan menggunakan VSAT sebagai jaringan penghubungnya. Lokasi-lokasi tersebut merupakan 3 (tiga) perkebunan dan 1 (satu) kantor pusat yang saling berjauhan hingga ratusan kilometer. Dengan media IP, Briker dimungkinkan diterapkan pada kondisi seperti itu.


(47)

Briker membawa kemampuan multilayanan di jaringan IP ke dunia komunikasi teleponi, sehingga akan memungkinkan semakin banyak layanan komunikasi yang dapat berjalan di atas jaringan IP. Multilayanan tersebut adalah Call Center, VoIP (Voice over Internet Protocol), ISDN (Integrated Service Digital Network), Billing System, DID (Direct Inward Dialing), ACD (Automatic Call Distribution), Group Hunting, Conference Call, Call Data Record (CDR), Web-based Management System, Fax over IP, Call Recording System, Voicemail, Interactive Voice Response (IVR), Least Cost Routing (LCR) dan sebagainya.

Salah satu fitur utama Briker yang dianggap paling menarik adalah LCR (Least Cost Routing). LCR memungkinkan Briker untuk mencari jalur dengan biaya yang paling murah. Misalnya, panggilan ke salah satu operator GSM daripada dengan cara konvensional melalui hanya 1 (satu) jalur saja untuk semua panggilan dengan Briker dapat disalurkan melalui jalur sesama operator sehingga dimungkinkan panggilan dengan biaya On-Net. Selain memanfaatkan On-Net, Briker pun dapat memanfaatkan jalur berbasis IP yaitu dengan VoIP. Menggabungkan ke duanya, On-Net dan VoIP, LCR pada Briker dapat memberikan penghematan sampai kurang-lebih 60% biaya telepon.

3.2.3 Instalasi BRIKER-1.0.4.2

Berikut tahap-tahap instalasi BRIKER-1.0.4.2:

1. Unduh BRIKER-1.0.4.2 di situs http://voiprakyat.or.id/pub/briker/iso/briker-1.0.4.2.iso


(48)

2. Aktifkan VirtualBox yang telah terinstal.

3. Klik “Baru” untuk memulai menginstal mesin virtual. 4. Klik “Next” untuk melanjutkan.

Gambar 3.10 Memulai wizard mesin virtual baru

5. Berikan nama mesin virtual baru yang akan diinstal (BRIKER misalnya). Juga tipe sistem operasi (Linux dan Ubuntu). Kemudian klik “Next”.


(49)

Gambar 3.11 Pembuatan nama mesin virtual

6. Pilih jumlah memori untuk mesin virtual (dalam MB). Pilih 512 MB. Kemudian klik “Next”.

Gambar 3.12 Memberikan ukuran memori


(50)

Gambar 3.13 Pemilihan dan pembuatan harddisk virtual

8. Klik “Next” untuk memulai menciptakan harddisk virtual.

Gambar 3.14 Memulai pembuatan harddisk virtual


(51)

Gambar 3.15 Menentukan tipe harddisk

10. Klik “Next” untuk melanjutkan.

Gambar 3.16 Penentuan lokasi dan ukuran disk virtual


(52)

Gambar 3.17 Konfigurasi final mesin virtual

12. Setelah tampil jendela main, klik “setting” yang berada di sudut kiri atas. Kemudian pilih Tab “Jaringan”.

Gambar 3.18 Konfigurasi adapter jaringan

13. Pilih Adapter 1. Kemudian pada form “Attached to”, pilih “Host-only Adapter”. Sedangkan pada “Adapter Type”, pilih “Paravirtualized Network”.


(53)

14. Pada Tab “Storage”, pilih “IDE Controller” dan klik tanda “+”. Akan muncul

drive CD/DVD ROM (cd instalasi BRIKER-1.4.0.2). Pilih drive tersebut. Kemudian klik “Ok”.

Gambar 3.19 Pemilihan drive CD/DVD ROM

15. Setelah kembali ke jendela main, klik “mulai” yang berada di sebelah kanan “setting”. Sistem VirtualBox otomatis akan reboot dan booting ke arah CD/DVD ROM (CD instalasi BRIKER-1.0.4.2).

16. Setelah booting, kemudian ketik “install” (tanpa tanda petik). Instalasi BRIKER-1.0.4.2 akan berjalan dengan perkiraan waktu 15-20 menit.


(54)

Gambar 3.20 Awal instalasi BRIKER

17. Setelah instalasi BRIKER-1.4.0.2 selesai dan sistem VirtualBox booting kembali, maka proses Login di VirtualBox dapat segera dimulai. Dengan parameter Login: Username: support

Password : Briker

18. Setelah Login, silahkan masuk sebagai Super User (dalam system operasi Windows dikenal dengan Administrator) dengan mengetik:

sudo –s

Kemudian tekan ENTER . Sistem kemudian akan meminta password. Ketik: Briker

(hasil ketikan tidak tampak di layar, karena faktor keamanan). Kemudian tekan

ENTER. Setelah tampilan “support@ippbx” berubah menjadi “root@ippbx”, berarti telah berhasil masuk sebagai Super User.


(55)

19. Setelah berhasil masuk sebagai Super User, lanjutkan dengan konfigurasi jaringan di BRIKER. Lakukan konfigurasi IP di ethernet Briker, dengan mengetik:

Ifconfig eth0 192.168.56.3 netmask 255.255.255.0

Kemudian tekan ENTER. IP yang dikonfigurasi untuk Ethernet BRIKER disesuaikan dengan IP default yang ada di Ethernet VirtualBox di sistem operasi Windows, yaitu 192.168.56.1 dan subnetmask 255.255.255.0. Penyesuaian ini dilakukan agar tercipta sebuah jaringan virtual antara sistem operasi Windows dan sistem operasi BRIKER.

20. Jika konfigurasi IP di Ethernet BRIKER selesai dilakukan, maka start daemon networking di BRIKER dengan cara mengetik:

/etc/init.d/networking start

21. Setelah start daemon networking di BRIKER selesai dilakukan, kemudian lakukan ping ke 192.168.56.1 dengan cara mengetik:

ping 192.168.56.1

Jika IP 192.168.56.1 memberikan respon, maka jaringan virtual antara sistem operasi Windows dan sistem operasi BRIKER berhasil dilakukan. Untuk lebih melengkapi, berikut tampilan BRIKER yang berhasil terhubung dengan sistem operasi Windows:


(56)

Gambar 3.21 Hasil konfigurasi jaringan virtual

22. Browse alamat IP Briker melalui web browser di komputer client (di sistem operasi Windows), setelah itu akan muncul halaman untuk login seperti gambar di bawah ini. Sebagai username default masukan administrator dan password default Briker setelah itu tekan Login.


(57)

24. Jika login berhasil, maka BRIKER siap untuk dikonfigurasi sebagai server VOIP.


(58)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem bertujuan menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan/ disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk manggantikan sistem yang lama.

4.2 Menambah User Account di Server BRIKER IPPBX

Berikut persiapan awal dalam menambah User Account di Server BRIKER:

1. Aktifkan VirtualBox dan jalankan sistem operasi BRIKER.

2. Lakukan Login dan aktifkan kembali daemon jaringan BRIKER dengan menggunakan IP 192.168.56.3 dan netmask 255.255.255.0.

3. Buka Web Browser dan ketik alamat IP 192.168.56.3 seperti di bawah ini:

Gambar 4.1 IP Server VOIP

4. Setelah itu akan muncul authentikasi, masukan


(59)

Password: Briker

5. Setelah berhasil Login, tampil halaman seperti di bawah.

Gambar 4.2 Sukses Login

6. Untuk menambahkan user account pilih menu “IPPBX Administration”.


(60)

7. Pilih “Extensions” untuk menambah User Account.

Gambar 4.2 Sukses Login

8. Klik “Add Extension”, pilih “Device = Generic SIP Device” dan klik “Submit”.


(61)

9. Tampilan halaman “Add SIP Extensions” isi seperti contoh di bawah ini:

User Extensions = “100” Accountcode =”01” Display Name = “insan01” Secret = “12345”

Untuk yang lainnya biarkan default. kemudian klik “Submit”.

Gambar 4.4 Jendela Add SIP Extensions

10. Klik “Apply Configuration Changes” untuk menerapkan semua hasil konfigurasi.

Gambar 4.5 Tombol Apply Configuration Changes


(62)

Gambar 4.6 Jendela Reloading

12. Tampilan halaman “Extensions” setelah ditambah User Account.

Gambar 4.7 Jendela User List

13. Selanjutnya, ulangi langkah-langkah di atas untuk penambahan User Account

dengan parameter:

User Extensions = “101” Accountcode =”02”


(63)

Display Name = “Insan02” Secret = “1234567”

4.3 Instalasi X-Lite

Berikut langkah-langkah instalasi X-Lite yang akan digunakan di setiap komputer

client:

1. Unduh Software X-Lite di situs http://www.counterpath.com 2. Klik X-Lite 3.0 yang sudah diunduh.

Gambar 4.8 Jendela Start setup Wizard

3. Klik “Next” untuk melanjutkan proses instalasi. 4. Pilih “I Accept the Agreement” kemudian klik ”Next”.


(64)

Gambar 4.9 Jendela Agreement

5. Pilih letak folder X-Lite 3.0 akan diinstal, klik Browse untuk memilih letak folder.


(65)

6. Klik Next, untuk melanjutkan proses instalasi.

Gambar 4.11 Jendela Additional Task

7. Tunggu proses instalasi sampai selesai dan mucul tombol “Finish” sepeti gambar di bawah ini.


(66)

8. Tampilan X-Lilte Setelah Instalasi selesai.

Gambar 4.13 Tampilan X-Lite

9. Klik tombol segitiga ke bawah, pilih “SIP Account Setting...” untuk memasukan

user account.


(67)

10. Klik “Add...” untuk menambah user account dan password.

Gambar 4.15 Tampilan konfigurasi SIP account

11. Isi Account seperti contoh di bawah ini: Display Name = insan01

User Name = 100 Password = 12345 Domain = 192.168.56.3


(68)

12. Klik tombol “Close”.

Gambar 4.17 Tampilan Register SIP Account telah berhasil register

13. Ulangi langkah penambahan User Account di X-Litedengan parameter: Display Name = insan02

User Name = 101 Password = 1234567 Domain = 192.168.56.3

14. Lakukan tes melakukan hubungan telepon dari extension 100 ke 101. Caranya cukup tekan atau ketik extension yang ingin dituju, lalu tekan call. Jika ke duanya dapat melakukan pembicaraan, maka proses konfigurasi Server VOIP sudah dapat dilakukan dengan baik.


(69)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah menguraikan cara membangun layanan VOIP dalam lingkungan LAN. Sehingga penulis dapat membuat kesimpulan:

1. Layanan VOIP dapat dibangun dengan memanfaatkan jaringan data yang sudah ada, sehingga menghemat biaya pengeluaran.

2. Software-software yang digunakan dalam membangun layanan VOIP bersifat gratis dan memiliki fitur yang cukup lengkap.

3. Layanan VOIP masih memiliki kelemahan, yaitu jeda waktu berkomunikasi. Karena adanya proses pengubahan data menjadi suara dan lalu lintas jaringan.

5.2 Saran

Langkah-langkah yang disarankan agar Asterisk lebih banyak digunakan adalah: 1. Sebaiknya memperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas

VOIP dan software-software open source yang mendukungnya. Sehingga teknologi VOIP lebih cepat memasyarakat.


(70)

2. Hendaknya membuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu, terutama dalam membangun server VOIP yang multi fungsi hanya dengan menggunakan sebuah sistem operasi BRIKER yang berbasis Asterisk.


(71)

DAFTAR PUSTAKA

Heriadi, Dodi dan Priyambodo, K. 2005. Jaringan WI-FI, teori dan implementasi. Yokyakarta: ANDI.

http://www.voiprakyat.org. Diakses tanggal 30 April, 2010. http://www.mediainfo.co.id . Diakses tanggal 5 Mei, 2010. http://www.imn-global.com . Diakses tanggal 16 Mei, 2010.

Nugroho, Bunafit. 2005. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Windows dan Linux. Yokyakarta: ANDI.

Taufik, Mochammad. 2005. Membuat SIP Extensions Pada Linux TrixBox untuk Server VoIP. Jakarta: Ilmu Komputer Press.

Yuhefizar. 2003. Tutorial Komputer dan Jaringan. Jakarta: Ilmu Komputer Press. Wahidin. 2008. Jaringan Wireless Untuk Orang Awam. Palembang: MAXIKOM.


(1)

8. Tampilan X-Lilte Setelah Instalasi selesai.

Gambar 4.13 Tampilan X-Lite

9. Klik tombol segitiga ke bawah, pilih “SIP Account Setting...” untuk memasukan user account.


(2)

10. Klik “Add...”untuk menambah user account dan password.

Gambar 4.15 Tampilan konfigurasi SIP account

11. Isi Accountseperti contoh di bawah ini: Display Name = insan01

User Name = 100 Password = 12345 Domain = 192.168.56.3


(3)

12. Klik tombol “Close”.

Gambar 4.17 Tampilan Register SIP Account telah berhasil register

13. Ulangi langkah penambahan User Account di X-Lite dengan parameter: Display Name = insan02

User Name = 101 Password = 1234567 Domain = 192.168.56.3

14. Lakukan tes melakukan hubungan telepon dari extension 100 ke 101. Caranya cukup tekan atau ketik extension yang ingin dituju, lalu tekan call. Jika ke duanya dapat melakukan pembicaraan, maka proses konfigurasi Server VOIP sudah dapat dilakukan dengan baik.


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah menguraikan cara membangun layanan VOIP dalam lingkungan LAN. Sehingga penulis dapat membuat kesimpulan:

1. Layanan VOIP dapat dibangun dengan memanfaatkan jaringan data yang sudah ada, sehingga menghemat biaya pengeluaran.

2. Software-software yang digunakan dalam membangun layanan VOIP bersifat gratis dan memiliki fitur yang cukup lengkap.

3. Layanan VOIP masih memiliki kelemahan, yaitu jeda waktu berkomunikasi. Karena adanya proses pengubahan data menjadi suara dan lalu lintas jaringan.

5.2 Saran

Langkah-langkah yang disarankan agar Asterisk lebih banyak digunakan adalah:

1. Sebaiknya memperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas VOIP dan software-software open source yang mendukungnya. Sehingga


(5)

2. Hendaknya membuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu, terutama dalam membangun server VOIP yang multi fungsi hanya dengan menggunakan sebuah sistem operasi BRIKER yang berbasis Asterisk.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Heriadi, Dodi dan Priyambodo, K. 2005. Jaringan WI-FI, teori dan implementasi. Yokyakarta: ANDI.

http://www.voiprakyat.org. Diakses tanggal 30 April, 2010. http://www.mediainfo.co.id . Diakses tanggal 5 Mei, 2010. http://www.imn-global.com . Diakses tanggal 16 Mei, 2010.

Nugroho, Bunafit. 2005. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Windows dan Linux. Yokyakarta: ANDI.

Taufik, Mochammad. 2005. Membuat SIP Extensions Pada Linux TrixBox untuk Server VoIP. Jakarta: Ilmu Komputer Press.

Yuhefizar. 2003. Tutorial Komputer dan Jaringan. Jakarta: Ilmu Komputer Press. Wahidin. 2008. Jaringan Wireless Untuk Orang Awam. Palembang: MAXIKOM.