Latar Belakang Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Penerimaan Keluarga Penderita Hiv/Aids Terhadap Penderita Hiv/Aids Di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apa pun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dicapai. Selain itu, adapun salah satu tujuan Indonesia Sehat 2010 yakni mencegah terjadinya dan menyebarnya penyakit menular sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat Depkes RI, 2003. HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini adalah virus yang dapat menyebab terjadinya AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome. HIV berbeda daripada semua jenis virus yang terdapat di dunia ini karena ia menyerang sistem imun atau kekebalan tubuh badan kita. Sistem imun atau kekebalan tubuh kita memberikan tubuh badan kemampuan untuk melawan penyakit atau infeksi. Tetapi, apabila tubuh badan diserang virus HIV ini, ia akan mencari dan memusnahkan satu tipe sel darah putih atau T-cells dan juga disebut CD4 cells di mana sistem imun kita memerlukan sel-sel tersebut untuk melawan penyakit. AIDS merupakan satu tahapan atau stage yang terakhir bagi infeksi HIV. Ia mengambil masa beberapa tahun untuk penderita HIV menghadapi AIDS. Mengalami AIDS bermaksud virus tersebut telah melemahkan sistem kekebalan tubuh di mana tubuh kita telah mencapai satu tahap yang sangat sukar untuk melawan penyakit. Apabila seseorang mengalami satu atau lebih infeksi yang spesifik, penderita tersebut sudah dianggap telah menghidap AIDS. Seorang penderita juga digolongkan dalam penghidap AIDS apabila jumlah CD4 dalam darahnya kurang daripada 200.000. Universitas Sumatera Utara HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpontensial megandungi virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah seperti air liur, air mata dan lain-lain. Kilmarx P, APHA Press; 2008 Di Indonesia, kasus penduduk yang menghidap HIVAIDS sangat tinggi. Menurut sumber dari Ditjen PPM dan PL Depkes Republik Indonesia menunjukkan sepanjang tahun 2009, mulai dari tarikh 1 Januari s.d 31 Desember 2009, kasus yang dilaporkan menyerang penduduk Indonesia adalah 3863 dan total untuk penduduk yang menghadapi HIV ini sejak 1 Januari 1987 s.d 31 Desember 2009 adalah seramai 19973 dan dilaporkan di Sumatera Utara sebanyak 694. Ditjen PPM PL Depkes RI, 2009 Hingga sekarang, terdapat peningkatan dalam kejadian infeksi HIV ini di dunia. Banyak orang yang masih tahu sedikit mengenai HIVAIDS dan sayangnya masih banyak mitos tentang penyakit tersebut. Pasien yang menhidapi penyakit ini sering mengalami tekanan perasaan dan rasa ingin menyendiri akibat penyakit yang masih tiada obatnya ini. Faktor keluarga dan teman merupakan faktor utama dalam membantu memulihkan semangat dan kekuatan bagi penderita HIV ini. Di Indonesia, tingkat pengetahuan dan penerimaan keluarga penderita HIV terhadap penderita HIV masih rendah. Kebanyakan keluarga masih mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah terhadap penyakit menular ini dan tahap penerimaan mereka terhadap penderita sangatlah rendah. Sejauh ini, masih kurang penelitian dalam melihat tingkat pengetahuan dan penerimaan keluargateman penderita HIV terhadap penderita HIV. Oleh itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk melihat sejauh manakah tingkat pengetahuan, sikap dan penerimaan keluarga penderita HIV terhadap penderita HIV. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah