Perkembangan Palatum Embrio Palatogenesis

Salomo Hutahean: Pola Ekspresi Calcium-Binding Protein CaBP S-100 di Jaringan Palatum…, 2004 USU Repository ©2006 II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Perkembangan Palatum Embrio Palatogenesis

Paiatum pada mamalia adalah struktur langit-langit mulut yang membatasi rongga nasofaring dengan rongga mulut. Secara anatomi palatum dibedakan antara palatum keras palatum durum yang menempati wilayah anterior don pal.atum lunak palatum mole yang menempati wilayah posterior langit-langit mulut. Sedangkan dari sudut perkembangannya palatum dibedakan antara palatum pertama primary palate dengan palatum kedua secondary palate Ferguson, 1988. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan sebagai perkembangan palatum palatogenesis adalah proses pembentukan palatum kedua. Agar diperoleh struktur langit-langit mulut yang menutup sempurna, palatogenesis harus berhasil melampaui 4 tahapan perkembangan. Keempat tahapan itu Ddalah: pertumbuhan awal bilah palatum initial palatal shelves growth, pertumbuhan seperti mendaki shelves elevation, pertumbuhan horizontal shelves growth, don fusi palatal fusion Ferguson, 1988. Pertumbuhan awal palatum dimulai dari terbentuknya tonjolan bilateral dari sisi dalam dinding maksila. Pada awalnya pertumbuhan bilah terjadi secara vertikal dengan kedua ujung bilah mengarah ke dasar mulut. Pada tahap berikutnya ujung-ujung bilah palatum akan tumbuh menaik seperti mendaki hingga menempatkan diri di atas punggung lidah yang sedang berkembang. Faktor kunci keberhasilan tahap ini adalah sintesis don distribusi spesifik matriks ekstrasel hialuronan di jaringan palatum yang diregulasi oleh protein EGF don TGF- 1. Pertumbuhan mendaki hanya membutuhkan waktu yang singkat yaitu beberapa menit hingga jam. Setelah itu bilah palatum yang kini sudah menempati posisi di atas lidah akan tumbuh soling mendekat secara horizontal dari kedua arah hingga terjadi kontak 4 Salomo Hutahean: Pola Ekspresi Calcium-Binding Protein CaBP S-100 di Jaringan Palatum…, 2004 USU Repository ©2006 antara kedua ujungnya. Horizontal growth mensyaratkan keajegan proses mitosis di jaringan palatum yang melibatkan ekpresi proteinprotein pembelahan dari keluarga cyclin. Kontak antara 2 ujung bilah palatum pada tahap akhir palatogenesis memicu serangkaian proses yang diarahkan pada keberhasilan fusi membentuk struktur sinambung yang kokoh menutup sempurna langit-langit mulut. Sebelum kontak terjadi bilah palatum telah memiliki struktur histologi yang khas, yaitu jaringan mesenkim sebagai struktur tubuh bilah palatum don jaringan epitel melapisi sisi luarnya. Kontak terjadi antara epitel aspek medial Medial Edge EpitheliumMEE dari kedua bilah palatum yang berhadapan Ferguson, 1998; Kerringan dkk., 2000. Setelah kontak, sebagian epitel mengalami kematian sel selektif Shapiro don Sweney dalam Kerrigan dkk., 2000, sebagian bermigrasi ke aspek oral don nasal bilah Bittencourt don Bolognese, 2000, don sisanya bertransdiferensiasi menjadi mesenkim Kaartinen, dkk., 1997, sehingga pertemuan antar kedua ujung bilah yang tadinya diperantarai oleh sel epitel berubah menjadi hubungan antar mesenkim yang lebih kokoh. Pada manusia seluruh kejadian tersebut berlangsung antara minggu ke-7 hingga ke-12 kehamilan, sedangkan pada mencit percobaan sekitar hari ke-10 hingga ke-14 kebuntingan Kerrigan dkk., 2000. Selama palatogenesis, pembelahan, diferensiasi don kematian sel, adhesi don migrasi sel, gerakan morfogenesis, don sintesis senyawa matriks berlangsung silih berganti. Runtutan proses harus berlangsung tahap demi tahap dengan pengaturan yang ketat oleh ekpresi gen- gen secara selektif. Gangguan ekspresi gen, demikian juga gangguan oleh agensia toksis pada salah satu tahapan perkembangan dapat menyebabkan hambatan penutupan palatum sehingga muncul cacat cleft palate. Kerrigan dkk., 2000. 5 Salomo Hutahean: Pola Ekspresi Calcium-Binding Protein CaBP S-100 di Jaringan Palatum…, 2004 USU Repository ©2006

2. Cacat Celah Langit-langit Mulut Cleff Palate