Teori Pendekatan Sistem Kerangka Konsep

2.7 Teori Pendekatan Sistem

Dibentuknya suatu sistem pada dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Untuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai berbagai unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan membentuk suatu kesatuan dan secara bersama-sama fungsi untuk mencapai tujuan kesatuan, cara kerja ini dikenal dengan pendekatan sistem system approach Azwar, 2010. Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut ialah sesuatu yang mutlak harus ditemukkan, yang tidak demikian halnya, maka tidak ada yang disebut dengan sistem tersebut Azwar, 2010. Bagian dari sistem tersebut antara lain : 1. Masukan Masukkan input adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Masukan tersebut adalah karakteristik sumber pelaksana yang meliputi : pendidikan, usia dan suku. 2. Proses Proses process adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Proses dalam hal ini adalah proses komunikasi informasi dan edukasi : tempat, waktu, lama, metode, media, bahasa dan pesan pelaksanaan pendewasaan usia perkawinan. 3. Keluaran Keluaran output adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem. Keluaran yang dimaksud dalam hal ini adalah pengetahuan, sikap dan niat respon tentang pendewasaan usia perkawinan. 2.8 Kerangka Teori Masukan 1. Pendidikan 2. Usia 3. Suku 4. Status 5. Agama Proses 1. Tempat 2. Waktu 3. Lama 4. Metode 5. Media 6. Bahasa 7. Pesan Keluaran 1. Pengetahuan 2. Niat 3. Sikap 4. Tindakan Gambar 2.1 Kerangka Teori Modifikasi Azwar 2010 dan Azwar 2013 Umpan Balik : Diteliti : Tidak diteliti

2.7 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini menjelaskan bahwa ada tiga komponen proses komunikasi informasi dan edukasi generasi berencana dalam upaya pendewasaan usia perkawinan yang diteliti yaitu masukan, proses dan keluaran. Masukan yaitu karakteristik penyuluh yang terdiri dari usia, pendidikan dan suku, sedangkan prosesnya yaitu proses komunikasi informasi dan edukasi yang meliputi dari tempat, waktu, lama, metode, media, bahasa, dan pesan. Berdasarkan masukan karakteristik sumber dan proses proses komunikasi informasi dan edukasi akan mempengaruhi keluaran, dimana keluaran dalam penelitian ini adalah merupakan pengetahuan, sikap dan niat responden tentang pendewasaan usia perkawinan. Masukan Proses Keluaran 1. Usia 2. Pendidikan 3. Suku 1. Tempat 2. Waktu 3. Lama 4. Metode 5. Media 6. Bahasa 7. Pesan 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Niat Gambar 2.2 Kerangka Konsep 28

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan rancangan penelitian yang sederhana berupa sampling survey dan merupakan rancangan penelitian noneksperimental. Oleh karena itu, rancangan ini tidak membutuhkan kelompok kontrol dan hipotesis yang spesifik Budiarto, 2004:28. Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan data secara sistemik, sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan Arikunto, 2002:127. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan komunikasi, informasi dan edukasi generasi berencana dalam upaya pendewasaan usia perkawinan di kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso tahun 2014.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kecamatan Bondowoso kabupaten Bondowoso. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian tentang gambaran implementasi komunikasi, informasi dan edukasi generasi berencana dalam upaya pendewasaan usia perkawinan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai Maret 2015.

3.3 Penentuan Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,