STRATIFIKASI SOSIAL HUBUNGAN INTERTEKSTUAL NOVEL PENGAKUAN PARIYEM KARYA LINUS SURYADI AG DENGAN NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

BAB 2. STRATIFIKASI SOSIAL

Masyarakat merupakan suatu kumpulan manusia yang memiliki lapisan- lapisan sosial. Sistem lapisan sosial itu biasanya disebut dengan statifikasi sosial. Stratifikasi sosial dapat terjadi dengan sendirinya dalam masyarakat, tetapi ada yang disengaja terjadi. Stratifikasi yang terbentuk dengan sendirinya ini dikarenakan kepandaian seseorang, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepada masyarakat, dan harta. Stratifikasi sosial yang sudah terbentuk yaitu kasta. Kasta adalah golongan atau tingkat atau derajat yang terdapat dalam sekumpulan masyarakat, seperti kasta di Bali dan Jawa. Dalam novel Gadis Pantai sudah terbentuk sebuah kasta. Bendoro merupakan seorang yang dianggap memiliki sebuah status sosial yang tinggi dan harus menikah dengan wanita yang memiliki status sosial yang tinggi juga. Sedangkan Gadis Pantai hanya seorang wanita yang tidak memiliki status sosial. Jika Bendoro menikah dengan Gadis Pantai, keluarga Bendoro beranggapan Bendoro masih membujang karena Gadis Pantai tidak memiliki status sosial. Hal ini membuktikan bahwa dalam novel Gadis Pantai sudah terjadi sebuah kasta. Stratifikasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu stratifikasi tertutup dan terbuka. Stratifikasi tertutup, membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Menurut Soekanto 1990:231, yang bersifat tertutup, membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Sebaliknya stratifikasi yang terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan dan berhak untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri untuk menaikan lapisannya dalam masyarakat. Menurut Soekanto 1990:232, sebaliknya di dalam sistem terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik ke lapisan. Dalam Novel Gadis Pantai dan Pengakuan Pariyem termasuk stratifikasi yang terbuka. Pariyem yang awalnya sebagai babu merasa derajatnya terangkat karena mengandung anak dari Raden Bagus Ario Atmojo. Sama halnya dengan Pariyem, Gadis Pantai termasuk stratifikasi terbuka. Gadis Pantai adalah gadis dari Kampung Nelayan dan anak dari nelayan yang miskin. Namun, karena menikah dengan Bendoro yang kaya, Gadis Pantai merasa derajatnya naik walaupun pada akhir cerita Gadis Pantai diceraikan dan diusir oleh Bendoro. Sistem penggolongan di Jawa ada dua lapisan yaitu golongan raja atau priyayi, dan golongan bawahan. Menurut Suseno 1985:12, orang Jawa sendiri membedakan dua golongan sosial: 1 wong cilik orang kecil terdiri atas sebagian besar masa petani dan mereka yang berpendapatan rendah di kota dan 2 kaum priyayi di dalamnya termasuk kaum pegawai dan orang-orang intelektual. Menurut Koentjaraningrat 1994:230-231, orang Jawa dibagi tiga lapisan sosial yaitu 1 golongan orang biasa dan para pekerja kasar, 2 golongan pedagang dan 3 golongan pegawai pemerintah yang bekerja di kantor pemerintahan daerah, di instansi- instansi pemerintah dan orang-orang yang menduduki jabatan-jabatan kepegawaian yang bekerja di belakang meja tulis. Dalam Novel Pengakuan Pariyem dan Gadis Pantai memiliki stratifikasi yang jelas yaitu statifikasi tertutup. Pariyem dan Gadis Pantai termasuk wong cilik sedangkan Bendoro dan keluarga Kanjeng Cokro Sentono termasuk golongan Priyayi. Golongan priyayi merupakan stratifikasi yang tertutup. Orang mendapatkan golongan ini karena faktor keturunan. Jika raja memiliki seorang anak, maka anak tersebut sudah termasuk golongan raja, orang yang bukan keturunan raja tidak bisa masuk dalam golongan tersebut. Anak yang dilahirkan Gadis Pantai derajatnya langsung tinggi karena bapaknya adalah seorang Bendoro. Begitu juga dengan anak yang dilahirkan Pariyem, anak tersebut sudah memiliki derajat yang tinggi karena memiliki kakek yang sudah terpandang. Golongan wong cilik dapat masuk menjadi anggota golongan priyayi jika memiliki suatu keahlian seperti pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat dan harta. Biasanya setiap keluarga mengetahui posisi letak stratifikasi yang ditempatinya. Menurut Soekanto 1990:237, dasar yang menjadi lapisan dalam masyarakat adalah pertama, ukuran kekayaan. barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas. Dalam Novel Gadis Pantai, tokoh Bendoro merupakan tokoh yang paling atas dan disegani karena kekayaan dan jabatan yang dimiliknya. Kedua, ukuran kekuasaan, barangsiapa yang memiliki kekuasan yang mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan teratas. Ketiga, ukuran kehormatan, ukuran kehormatan mungkin terlepas dari ukuran kekayaan atau ukuran kekuasan. Kanjeng Cokro Sentono memiliki kehormatan karena memiliki tingkatan dan jabatan yang pernah dijabatnya. Orang yang disegani dan dihormati mendapat tempat teratas. Keempat, ukuran ilmu pengetahuan, ukuran ini dipakai oleh masyarakat yang me nghargai ilmu pengetahuan.

BAB 3. ANALISIS STRUKTURAL NOVEL GADIS PANTAI