Uji Kointegrasi. Uji Model Dinamik
yang sama, yaitu berintegrasi. Sehingga uji kointegrasi dapat dilakukan. Dalam uji kointegrasi tahap awal dengan meregresi persamaan OLS Ordinary Least
Square antara variabel dependen dan variabel independen. Setelah meregres persamaan maka akan didapatkan residual dari persamaan tersebut. Persamaan
regresi sebagai berikut: LOGPP = β0 + β1 LOGLP + β2 LOGJP + β3 LOGHB + e
Hasil persamaan uji kointegrasi Engle-Granger sebagai berikut: LOGPP = β0 + β1 LOGLP + β2 LOGJP + β3 LOGHB
LOGPP = 1.610694 + 0.094371 LOG -0.015968LOG + 0.010996 LOG TABEL 5.3
Hasil Uji Kointegrasi Estimasi Persamaan Produksi Padi jangka Panjang Variabel
Coefficient Prob.
C 1.610694
0.0094 Luas Panen
0.094371 0.0000
Jumlah Penduduk -0.015968
0.6804 Harga Beras
0.010996 0.0000
R-squared 0.928503
- F-statistik
129.8661 0.000000
Sumber: Data diolah dengan Eviews 7.0 2016 Berdasarkan hasil tersebut pada tabel 5.3 variabel luas panen, jumlah
penduduk, harga padi, dan konstanta C memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Produksi padi pada derajat 10. Analisis hasil persamaan pengaruh
jangka penjang terhadap produksi padi di Kabupaten Gunungkidul:
a. Pengaruh Luas Panen terhadap Produksi Padi. Nilai koefisien Luas Panen LOGLP dalam jangka panjang sebesar 0.094371
menunjukkan apabila terjadi peningkatan pada luas panen sebesar 1 persen maka produksi padi akan mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen dengan asumsi
jumlah penduduk dan harga beras dalam keadaan konstan atau variabel yang lain dianggap tetap cateris paribus. Oleh karena itu dalam janga panjang,
peningkatan luas panen akan meningkatkan produksi padi. Nilai koefisien pada luas panen memiliki nilai positif, artinya antara luas
panen dengan produksi padi memiliki hubungan positif dalam jangka panjang. Nilai probabilitas luas panen sebesar 0.0000 lebih kecil dari taraf nyata 10,
sehingga varibel luas panen signifikan dan mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Gunungkidul.
b. Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Produksi Padi. Nilai koefisien Jumlah Penduduk LOGJP dalam jangka panjang sebesar -
0.015968 menunjukkan apabila terjadi peningkatan pada jumlah penduduk sebesar 1 persen maka produksi padi akan mengalami penurunan sebesar 0,01
persen dengan asumsi luas panen dan harga beras dalam keadaan konstan atau variabel yang lain dianggap tetap cateris paribus.
Nilai probabilitas Jumlah Penduduk sebesar 0.6804 lebih besar dari taraf nyata 10, sehingga varibel Jumlah Penduduk tidak signifikan produksi padi di
Kabupaten Gunungkidul.
c. Pengaruh Harga Beras terhadap Produksi Padi. Nilai koefisien Harga Beras LOGHB dalam jangka panjang sebesar
0.010996 menunjukkan apabila terjadi peningkatan pada harga beras sebesar 1
persen maka produksi padi akan mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dengan asumsi luas panen dan jumlah penduduk dalam keadaan konstan atau variabel
yang lain dianggap tetap cateris paribus. Nilai koefisien pada harga beras memiliki nilai positif, artinya antara harga
padi dengan produksi padi memiliki hubungan positif dalam jangka panjang. Nilai probabilitas luas panen sebesar 0.0000 lebih kecil dari taraf nyata 10, sehingga
varibel harga beras signifikan dan mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Gunungkidul.
Nilai konstan C dalam permodelan positif sebesar 1.610694, hal ini diartikan jika semua variabel diasumsikan bernilai nol, maka produksi padi
cenderung mengalami peningkatan sebesar 1,61 persen. Nilai probabilitas C yaitu 0.0094, artinya nilai konstanta C memberikan pengaruh signifikan terhadap
permodelan. Nilai koefisien determinasi R-squared sebesar 0.928503 artinya variasi tetap
dapat dijelaskan secara linear oleh variabel bebasnya dalam persamaan sebesar 92,85 persen dan sisanya sebesar 7,15 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya
diluar persamaan. Nilai F-statistik dalam persamaan jangka panjang sebesar 129.8661 dengan
nilai probabilitasnya sebesar 0.000000. Nilai probabilitasnya lebih kecil dari taraf
nyata 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen diantaranya luas panen, jumlah penduduk, dan harga
beras, terhadap variabel dependen yaitu produksi padi. Persamaan jangka panjang telah diregresikan, langkah selanjutnya yaitu
menguji unit root terhadap nilai residual E dengan menggunakan metode Augmented Dickey Fuller ADF.
Dari persamaan regresi kemudian diestimasi residualnya yaitu: e = LOGPP = β0 + β1 LOGLP + β2 LOGJP + β3 LOGHB + e
Setelah memiliki variabel residual, selanjutnya menguji variabel residual untuk mengetahui apakah data stasioner atau tidak stasioner. Hsail pengolahan
datanya diperoleh hasil uji kointegrasi , dapat dilihat pada tabet berikut ini:
TABEL 5.4
Uji Unit Root Terhadap Residual Produksi Padi Jangka Panjang Variabel
ADF t- statistik
Prob. Keterangan
ECT -6.192564
0.0000 Stasioner
Sumber: Data diolah dengan Eviews 7.0 Berdasarkan pada tabel hasil uji ADF persamaan residual tersebut variabel
ECT stasioner pada tingkat level. Oleh karena itu ECT tidak mengandung akar unit, dengan kata lain semua variabel yang disetarakan dalam model Produksi
Padi saling berkointegrasi, sehingga perumusan dalam ECM dapat dilanjutkan. Artinya dalam jangka panjang akan terjadi keseimbangan atau kestabilan antar
variabel yang diamati.