BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu  Dan Tempat
Penelitian ini  dilaksanakan pada bulan Maret  2013  sampai dengan Juni 2013  di  Laboratorium  Kimia Organik Bahan Alam FMIPA dan Laboratorium
Mikrobiologi FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan adalah neraca analitik, timbangan meja, rotary evaporator, cawan  Petri,  Erlenmeyer, autoklaf, inkubator, mikroskop, blender, gelas piala,
gelas ukur, spatula, plastik wrap, aliminium voil, magnetic  stirrer, oven, handspray, propipet, Bunsen,  jangka sorong, pinset, hot plate,  jarum  ose dan
pipet serologi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah batang dan daun evodia
yang diambil dari beberapa tempat di Kota Medan, isolat  S. mutans, S. dysenteriae dan  C. albicans, cotton bud,  aquadest, alkohol 70, Mueller
Hinton Agar  MHA,  nutrient agar  NA, NaCl 0,9 , kertas cakram, kapas, kloramfenikol  30  µg, nistatin 20,6  µg,  dimethilsulfoxyde DMSO,  etanol,
pereaksi Wagner, Meyer,  Bouchardart, Dragendrof,  FeCl
3
1
,
CeSO
4,
Lieberman-Bouchard, alkohol 96, dan HCl 6   2 N.
3.3. Susunan Rancangan Penelitian
Uji aktivitas ekstrak etanol batang dan daun evodia terhadap S. mutans, S. dysenteriae dan  C. albicans secara in vitro dilaksanakan dengan Rancangan
Acak Lengkap RAL Faktorial dengan 3 faktor yaitu faktor 1: variasi konsentrasi ekstrak etanol batang evodia, faktor 2: variasi konsentrasi  ekstrak etanol daun
evodia, serta faktor 3: mikroorganisme uji yang terdiri dari S. mutans,  S. dysenteriae dan C. albicans. Perlakuan diulangi sebanyak 3 kali dan data hasil uji
dianalisis dengan menggunakan spss versi 13. Data diuji normalitasnya dan diuji
Universitas Sumatera Utara
homogenitasnya. Jika data yang didapatkan normal dan homogen, maka dilakukan uji beda dengan menggunakan uji parametrik One Way Anova diperoleh p  0,05
dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni. Jika data yang didapatkan tidak normal dan tidak homogen, maka dilakukan uji beda dengan menggunakan uji
non parametrik Kruskall-Wallis  diperoleh  p 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.
3.4. Prosedur