Jenis-jenis paragraf argumentasi:
1. Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya. Contoh Pola Analogi: Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas.
Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan
semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
2. Pola Generalisasi pola umum adalah penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Contoh Pola Generalisasi: Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa, ternyata Ali,
Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lainmendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak
kelas 8 cukup pandaimengarang.
3. Pola Hubungan Sebab Akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya,
pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal
dankurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
1.3.5. Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar
mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu: 1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. 3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui epercayaan
antara penulis dengan pembaca.
4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5. Persuasi memerlukan fakta dan data. Contoh paragraf persuasi:
Masyarakat Hindu di Bali memiliki upacara kematian yang sangat unik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan asing maupun lokal. Ritual unik ini
disebut dengan ngaben. Ngaben adalah ritual atau upacara pembakaran mayat sebagai simbol penyucian roh orang yang sudah meninggal. Karena dalam pelaksanaannya
membutuhkan berbagai perlengkapan dengan biaya yang cukup besar, maka tidak semua orang telah meninggal bisa langsung di aben. Jenazah yang belum di aben biasanya
akan dikubur terlebih dahulu sambil menunggu semua perlengkapan ngaben telah siap dan lengkap. Jika ingin melihat ritual pembakaran mayat yang sangat unik ini, tidak ada
salahnya anda berkunjung ke Provinsi Bali karena Upacara Ngaben dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Hindu di Bali.
1.4. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1.4.1. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang diawali dengan hal-hal yang bersifat umum dan diperjelas dengan hal-hal yang bersifat khusus. Pada paragraf deduktif kalimat utamanya berada
di awal paragraph.
Contoh : Pada masa sekarang ini banyak rumah sakit dibangun, baik itu rumah sakit negeri
maupun swasta. Semarak berdirinya rumah sakit tersebut diperkirakan karena adanya izin pendirian rumah sakit yang relatif mudah. Rumah sakit negeri di daerah tertinggal
mempunyai jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan swasta. Hal tersebut dapat dinalar karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor finansial, sosial,
asal-muasal adanya dokter, dan masih banyak lagi.
1.4.2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat utamanya berada di akhir paragraf.
Contoh : Di sebagian besar daerah pedesaan secara menyebar didirikan tempat pendidikan
yang berupa sekolah dasar. Meningkat, di kota kecamatan, pemerintah mengusahakan