Peran Cabang ‘Aisyiyah Sambi dalam Pendidikan Nonformal

Tajdida , Vol. 11, No. 2, Desember 2013: 181-192 186 HASIL PENELITIAN DAN PEM- BAHASAN

A. Peran Cabang ‘Aisyiyah Sambi dalam Pendidikan Nonformal

Tujuan program Cabang ‘Aisyi- yah Sambi yaitu tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, serta tercapai usaha ‘Aisyiyah yang me- ngarah pada penguatan dan pe- ngembangan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Hal ini sesuai dengan teori Setiadi dan Kolip, bahwa penting- nya peranan adalah mengatur peri- laku seseorang, dan juga menyebab- kan seseorang pada batas-batas tertentu dapat menafsirkan perbua- tan orang lain, sehingga orang yang bersangkutan dapat menyesuaikan perilakunya sendiri dengan perilaku orang lain disekitarnya. Teori Levinson juga mendukung fakta kedudukan atau peran Cabang ‘Aisyiyah Sambi, bahwa peranan mencakup tiga hal, yaitu peranan merupakan rangkaian peraturan- peraturan yang membimbing sese- orang dalam kehidupan kemasyara- katan, peranan adalah suatu konsep yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai orga- nisasi, dan peranan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Peran Cabang ‘Aisyiyah Sambi dalam pelaksanaan kegiatan pen- didikan nonformal diwujudkan da- lam kegiatan-kegiatan yang diseleng- garakan oleh Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Sambi, yaitu dalam bentuk: 1. Majelis Ta’lim Pelaksanaan kegiatan pen- didikan nonformal di Cabang ‘Aisyiyah Sambi dikembangkan melalui kegiatan pengajian Ahad Pon dan pengajian Ahad Pahing. Pengajian tersebut di- laksanakan pada jam 08.00- 11.00, di gedung Dakwah Mu- hammdiyah Sambi. Pengajian tersebut dilaksanakan dan di- ikuti oleh pengurus beserta ang- gota Cabang maupun Ranting ‘Aisyiyah Sambi yang berjumlah kurang lebih 30 orang. Penga- jian Ahad Pon diisi oleh Sabar, S. Ag., sedangkan pengajian Ahad Pahing diisi oleh Suradi. Pendidikan nonformal da- lam bentuk majlis ta’lim tersebut sesuai dengan teori Nata, bahwa Majelis Ta’lim biasanya diguna- kan untuk kegiatan pengajian al- Quran, dzikir, dan ceramah ke- agamaan. Majelis Ta’lim tidak hanya dilaksanakan di tempat khusus sederhana, atau di mas- jid, melainkan juga mengguna- kan rumah para anggota ja- ma’ah maupun pusat-pusat kajian keagamaan. 2. Kajian Tafsir Pelaksanaan pendidikan nonformal di Cabang ‘Aisyiyah Sambi di antaranya dikembang- kan melalui kegiatan Kajian Tafsir. Kajian tafsir dilaksana- kan pada hari Jum’at jam 13.30 di gedung dakwah Muhamma- 187 Peran Cabang ‘Aisyiyah dalam Pendidikan ... Isti’anah Dewi M. dan Abdullah Mahmud diyah Sambi, dengan pembicara Drs. Syarafuddin Hamzah Zainudin, M.Ag. Kajian tafsir diikuti kurang lebih 30 peserta, yang terdiri dari bapak-bapak dari Muhammadiyah dan ibu- ibu ‘Aisyiyah. Pendidikan nonformal me- lalui kajian Tafsir di atas sesuai dengan teori Depdiknas, bahwa kajian tafsir sama halnya dengan pengajian kitab. Pengajian kitab dimaknai dengan pengajian yang dilaksanakan menurut pe- mikiran para ulama yang telah dibukukan, dengan menekan- kan berbagai kajian keislaman berdasarkan kitab-kitab yang mendalami wawasan keislaman. Pengajian kitab dapat dilaksana- kan di masjid, mushala, surau, langgar dan di sekolahmadra- sah. Sedangkan waktunya sesuai dengan kesepakatan dengan peserta didik dari pengajian kitab tersebut. 3. PAUD Pendidikan nonformal ca- bang ‘Aisyiyah Sambi di antara- nya dalam bentuk Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Ca- bang ‘Aisyiyah Sambi telah memiliki tiga PAUD, di an- taranya di desa Sambi, desa Kepoh dan desa Demangan. Masing-masing memiliki dua guru pendidik. Adapun tujuan, visi dan misi, kurikulum ke- Islaman PAUD Cabang ‘Aisyi- yah Sambi adalah sebagai be- rikut: a. Tujuan diselenggarakan PAUD adalah memaksimal- kan perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini dengan menerapkan strate- gi pembelajaran yang me- ngembangkan keseimba- ngan antara kecerdasan in- telektual, emosional, dan spiritual yang terintegrasi dalam setiap program pem- belajaran. b. Visi PAUD ‘Aisyiyah Ca- bang Sambi adalah menjadi institusi edukasi dalam membentuk kehidupan Isla- mi, berkarakter kuat, cerdas, mandiri, kreatif, dan ceria. Sedangkan misi PAUD ‘Aisyiyah, yaitu, 1 Mem- biasakan anak hidup secara Islami, berpegang teguh kepada aqidah Islam dan Sunnah Rasul SAW, 2 Membiasakan anak untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, beribadah dan berusaha, 3 Membia- sakan anak untuk selalu aktif, kreatif, mandiri dan percaya diri, serta memiliki kepekaan sosial, dan 4 Mengkondisikan anak selalu dalam lingkungan kasih sayang agar bisa hidup ce- ria sesuai dengan tahap per- kembangannya. Tajdida , Vol. 11, No. 2, Desember 2013: 181-192 188 c. Kurikulum ke-Islaman yang diajarkan di PAUD Cabang ‘Asisyiyah Sambi di antara- nya, pertama, pengetahuan Al-Islam; yang mencakup rukun iman dan rukun Islam, sifat Allah, nama Nabi dan malaikat, dan shirah Nabi. Kedua, hafalan surat pendek. Ketiga, hafalan do’a sehari- hari. Keempat, praktik shalat, bacaan shalat, dan praktik wudhu. Kelima, hafalan hadits-hadits pendek. Penyelenggaraan PAUD sebagai pendidikan nonformal sesuai dengan program konsoli- dasi organisasi ‘Aisyiyah, bahwa pelaksanaan program konsoli- dasi organisasi ‘Aisyiyah dilaku- kan melalui revitalisasi Taman Kanak-Kanak. Revitalisasi TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal di- arahkan untuk menata, mem- bina, mengembangkan, dan memperbaharui model penye- lenggaraan sehingga tercapai kondisi dan sistem yang lebih unggul dan mampu berkompe- tisi secara sehat atau lebih baik di tengah dinamika masyarakat. 4. Qaryah Thayyibah Qaryah Thayyibah dikem- bangkan dalam bentuk pengem- bangan perkampungan atau desa di mana masyarakatnya menjalankan Islam secara kaf- fah, baik dalam hablun minallah maupun hablun minannas. Visi Qaryah Thayyibah ada- lah tegaknya agama Islam dan terwujudkannya masyarakat Is- lam yang sebenar-benarnya. Adapun misi program Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah, yaitu a Memfungsikan masjid. b Me- majukan tingkat kegiatan ma- syarakat, c Meningkatkan ke- sejahteraan ekonomi masya- rakat dengan berbagai usaha, d Meningkatkan derajat kesejah- teraan masyarakat e Memupuk hubungan sosial masyarakat yang harmonis, f Meningkat- kan kepedulian sosial masyara- kat yang tinggi, g Meningkat- kan kesadaran hukum dan politik yang tinggi, h Memaju- kan kehidupan dan kebudayaan yang Islami yang tidak bertenta- ngan dengan ajaran Islam, dan i Meningkatkan masyarakat agar mampu memanfaatkan tek- nologi dan informasi. Sedangkan tujuan program Qaryah Thay- yibah, yaitu terwujudnya ma- syarakat madani dalam ling- kungan kecil atau kampung, yang masyarakatnya beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta mengamalkan ajaran Islam dalam aspek kehidupan- nya. Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah Sambi juga memiliki program kerja yang harus dijalankan, ya- itu a Menyantuni anak yatim kurang mampu yang berpresta- si, b Membantu kesejahteraan 189 Peran Cabang ‘Aisyiyah dalam Pendidikan ... Isti’anah Dewi M. dan Abdullah Mahmud guru honorer TK atau PAUD ‘Aisyiyah se-kecamatan Sambi, c Membantu pengajian ibu ‘Ai- syiyah yang diadakan setiap hari jum’at, dan d Memberi bantuan kepada TPA se-keca- matan Sambi yang sarana dan prasarananya kurang. Pelaksanaan Qaryah Thayyi- bah Cabang ‘Aisyiyah Sambi di antaranya yaitu membantu TPA yang sarana dan prasarananya masih kurang. Hal ini sesuai de- ngan teori Ahmad yang men- jelaskan bahwa pendidikan Al- Qur’an merupakan salah satu alternatif untuk menyelengga- rakan pendidikan keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran bacaan, hafalan dan pemahaman Al- Qur’an demi meningkatkan iman dan akhlak anak sejak dini. Pendidikan Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh masyarakat berupa taman pendidikan Al- Qur’an. Pelaksanaan program Qa- ryah Thayyibah Cabang ‘Aisyi- yah Sambi yang lainnya yaitu membantu pengajian ibu ‘Aisyi- yah yang diadakan setiap hari Jum’at, dengan mengadakan perpustakaan keliling. Pengada- an perpustakaan keliling dilaku- kan secara bertahap dengan me- nyesuaikan dana yang ada. Tujuan diadakannya perpusta- kaan keliling ini adalah sebagai sarana untuk menambah wa- wasan agama Islam secara be- nar. Hal tersebut sesuai dengan teori Mustofa, bahwa tujuan pendidikan nonformal adalah melayani, membina, dan meme- nuhi kebutuhan belajar masya- rakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah, agar memiliki pengetahuan, ke- terampilan, dan sikap mental. Di samping itu, sesuai pula dengan teori Abdulhak, bahwa pendidi- kan nonformal berfungsi me- ngembangkan program-pro- gram yang menampilkan bahan ajar yang tidak dimuat dalam kurikulum pendidikan formal. Pelaksanaan program Qa- ryah Thayyibah Cabang Sambi yang lain lagi, yaitu menyantuni anak yatim yang tidak mampu dan berprestasi. Hal itu sesuai dengan teori Abdulhak bahwa pendidikan nonformal berfungsi sebagai substansi pendidikan sekolah, komplemen pendidikan sekolah, suplemen pendidikan sekolah, jembatan memasuki dunia kerja dan sebagai wahana bertahan hidup dan mengemb- angkan kehidupan. Berhubung program tersebut masih baru, pengurus bermak- sud untuk menyelenggarakan dengan cara bertahap sesuai de- ngan kebutuhan masyarakat setempat, karena program ter- sebut membutuhkan dana seba- Tajdida , Vol. 11, No. 2, Desember 2013: 181-192 190 gai sarana dalam pengemba- ngan Qaryah Thayyibah. Ada- pun program yang telah terlak- sana walaupun belum maksimal di antaranya adalah menyan- tuni anak yatim kurang mampu yang berprestasi, membantu ke- sejahteraan guru honorer TK PAUD se-kecamatan Sambi, membantu pengajian ibu ‘Aisyi- yah khususnya yang diadakan hari jum’at, memberi bantuan kepada TPA se-kecamatan Sam- bi yang sarana prasarananya masih kurang. Adapun program yang be- lum terlaksana di antaranya me- liputi mengfungsikan masjid selain sebagai tempat ibadah juga untuk pelayanan sosial dan kegiatan masyarakat, memaju- kan kehidupan dan kebudayaan yang islami yang tidak berten- tangan dengan ajaran Islam, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan berbagai usaha, meningkatkan masyarakat agar mampu me- manfaatkan teknologi informasi yang ada untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat. Pro- gram-program tersebut sebenar- nya sangat berkaitan dengan program pengembangan pen- didikan nonformal.

B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pelaksanaan Pen-

Dokumen yang terkait

PERAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH MATESIH Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Matesih dalam Bidang Pendidikan Non Formal di Masyarakat Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun 2015.

0 4 15

PERAN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH MATESIH DALAM BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL DI MASYARAKAT Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Matesih dalam Bidang Pendidikan Non Formal di Masyarakat Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun 2015.

0 3 18

PENDAHULUAN Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Matesih dalam Bidang Pendidikan Non Formal di Masyarakat Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun 2015.

0 5 8

PERAN CABANG ‘AISIYAH DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL DI MASYARAKAT SAMBI BOYOLALI Peran Cabang ‘Aisiyah Dalam Pendidikan Nonformal Di Masyarakat Sambi Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Peran Cabang ‘Aisiyah Dalam Pendidikan Nonformal Di Masyarakat Sambi Boyolali.

0 1 13

PERAN CABANG ‘AISIYAH DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL DI MASYARAKAT SAMBI BOYOLALI Peran Cabang ‘Aisiyah Dalam Pendidikan Nonformal Di Masyarakat Sambi Boyolali.

0 1 24

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI Peran Pendidikan Karakter Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI Peran Pendidikan Karakter Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 13

PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL DI MASJID (Studi kasus peran Takmir Masjid Baiturrokhim Tegalrejo Ngesrep PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL DI MASJID (Studi kasus peran Takmir Masjid Baiturrokhim Tegalrejo Ngesrep Ngemplak Boyolali).

0 1 14

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TRUKAN, PRACI

0 1 13