Uji Normalitas Uji asumsi klasik

maka dapat dikatakan berarti data terbebas dari multikolinerita

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan yang lain. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregresikan variabel independen terhadap absolute residual. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisiensi signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya a =5. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Ho : tidak ada heteroskedastisitas Ha : ada heteroskedastisitas Dasar pengmbilan keputusan adalah, jika signifikansi 0.05 maka Ho diterima Tabel Uji heteroskedastisitas tidak ada heterokreditas. Hasil pengujian yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Signifikansi Kesimpulan ROA .998 Tidak terjadi heteroskedastisitas IOS .523 Tidak terjadi heteroskedastisitas SG .416 Tidak terjadi heteroskedastisitas Berdasarkan hasil pada tabel 5 menunjukkan bahwa semua variabel independen mempunyai nilai signifikansi 0,05 maka Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskredisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada pariode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t -1 sebelumnya. Autokorelasi dapat diketahui melalui uji Durbin Waston DW test . berikut hail pengujisn autokorelasi yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil uji autokorelasi pertama Model Summary b Model Durbin Watson 1 1.179 a. Predictors: Constant, SG,IOS,ROA b. Dependent Variable: DPR Berdasarkan hasil output pada tabel 4.8 didapat nilai DW sebesar 1,179 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Untuk jumlah data N = 109, maka nilai dL sebesar 1,631 dan du sebesar 1,744. Karena nilai DW 1.179 1.744 dan berada dibawah 4-du 4-1.749 = 2.256. Maka dapat disimpulakan bahwa terjadinya autokorelasi, untuk menghindari terjadinya autokorelasi pada penelitian ini sehingga di lakukan uji data dengan menggunakan rumus: p = Dimana: N = Banyaknya jumlah sampel d = Durbin-Watson k = banyaknya jumlah variable Mencari nilai p dengan perhitungan sebagai berikut: P = P = P = P = 0,412 P digunakan untuk mencari nilai dari rumus dibawah ini: √ = √ = √ = √ = 0,911 Tabel 4.9 Hasil uji autokorelasi kedua Model Summary b Model Durbin Watson 1 1.861 a. Predictors: Constant, SG,IOS, ROA b. Dependent Variable: DPR Berdasarkan output dari uji autokorelasi yang kedua dapat di lihat nilai DW sebesar 1,861 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Untuk jumlah data N = 109, maka nilai dL

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”

5 79 104

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Kebijakan Deviden dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

PENGARUH DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG,PROFITABILITAS,DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 123

PENGARUH MANAGERIAL OWNERSHIP STRUCTURE, PROFITABILITAS DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN: STUDI EMPIRIK PADA EMITEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA 2009-2013.

1 4 13

PENGARUH PROFITABILITAS, KESEMPATAN INVESTASI DAN PERTUMBUHAN TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 3 15

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KESEMPATAN INVESTASI, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN: STUDI EMPIRIS PADA EMITEN PEMBENTUK INDEKS LQ45DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 65

PENGARUH SET KESEMPATAN INVESTASI, PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2011

0 4 78

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 3 10

PENDAHULUAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden Dan Tingkat Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Non Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).

0 3 7

PENGARUH KEBIJAKAN UTANG, PROFITABILITAS, DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011- 2013

0 0 15