Berdasarkan data pada Tabel 9, terlihat bahwa mayoritas penduduk Kabupaten Sragen bekerja di sektor pertanian. Penduduk yang bekerja di
sektor pertanian berjumlah 335.650 jiwa penduduk atau 56,30 dari total penduduk berumur 10 tahun ke atas di Kabupaten Sragen. Kemudian
diikuti oleh sektor jasa dan perdagangan yaitu sebesar 112.504 jiwa atau 18,87 dan 82.656 jiwa atau 13,87 . Banyaknya penduduk yang
bekerja di sektor pertanian disebabkan kondisi alam yang mendukung dan tersedianya lahan pertanian yang luas.
C. Keadaan Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang sampai saat ini masih mampu memberikan sumbangan terbesar dari sembilan sektor perekonomian yang
lainnya pada perekonomian wilayah Kabupaten Sragen. Pendapatan sektor pertanian tersebut sangat tergantung dari jumlah produksi yang dihasilkan.
Hasil produksi pertanian tersebar di 20 kecamatan. Ada beberapa komoditi yang dihasilkan wilayah tertentu, ada juga yang dihasilkan oleh tiap-tiap
kecamatan. Keberadaan sungai Bengawan, Waduk Kedung Ombo, Kembangan, Brambang dan lainnya merupakan potensi yang mampu
mendukung sektor pertanian. Sektor pertanian sendiri terbagi menjadi lima sub sektor pertanian yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor
perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor kehutanan, dan sub sektor perikanan.
Tanaman melinjo termasuk ke dalam sub sektor tanaman bahan makanan, yaitu dalam kategori tanaman buah-buahan dan sayuran. Di bawah
ini adalah data luas panen, produktivitas, dan produksi tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan di Kabupaten Sragen :
Tabel 10. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Buah-Buahan dan Sayuran Tahunan Kabupaten Sragen Tahun 2007
No .
Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan
Luas Panen Pohon
Produktivitas KgPohon
Produksi Kwintal
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
Alpukat Belimbing
Durian Jambu Biji
Jambu Air Jeruk SiamKeprok
Jeruk Besar Mangga
NangkaCempedak Nanas
Pepaya Pisang
Rambutan Salak
Sawo Sirsak
Sukun Melinjo
Petai 25
6.816 6.756
23.868 4.312
1.221 1.728
249.078 32.628
1.425 25.895
546.654 15.137
2.353 9.460
4.995
16.039 68.071
5.595 52,00
16,58 51,18
12,09 41,35
20,00 36,86
36,00 56,00
1,26 34,26
10,44 47,84
5,69 38,29
15,37 34,98
7,25 57,44
13 1.130
3.458 2.887
1.783
240 637
88.627 18.272
18 8.873
57.086 7.241
134 3.622
768 5.611
4.937 3.214
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, 2007
D. Keadaan Perdagangan
Sektor perdagangan mampu memberikan kontribusi terhadap total PDRB yaitu menempati peringkat ketiga setelah sektor pertanian dan sektor
jasa. Sektor perdagangan mencakup beberapa kegiatan usaha yang dikelompokkan menjadi tiga sub sektor, yaitu sub sektor perdagangan besar
dan eceran, sub sektor hotelakomodasi, dan sub sektor restoranrumah makanwarung makan.
Adanya sarana perekonomian pada suatu daerah akan memudahkan penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang ada di daerah tersebut.
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan di suatu wilayah adalah kondisi perekonomian dan ketersediaan sarana perekonomian yang memadai.
Sarana perekonomian yang terkait dengan perdagangan dapat dilihat dalam Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah Pasar Menurut Jenisnya di Kabupaten Sragen Tahun 2005-2006.
Jenis Pasar 2005
2006 Departement Store
Pasar Swalayan Pusat Perbelanjaan
Umum Hewan
Buah Sepeda
Ikan Lain-lain
1 -
- 46
8 1
1
- -
1 -
- 46
8 1
1
- -
Sumber: BPS Kabupaten Sragen, 2006 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana perekonomian yang paling
banyak adalah pasar umum yaitu 46 buah. Dengan jumlah pasar umum yang relatif banyak ini akan mempermudah produsen dalam memasarkan emping
melinjo. Pasar mempunyai peran yang sangat penting dalam pemasaran emping melinjo, karena pasar merupakan salah satu tempat bertemuya
pembeli dan penjual emping melinjo dan tempat terjadinya transaksi jual beli. Dari tahun 2005 sampai tahun 2006 jumlah sarana perekonomian terkait
dengan perdagangan tidak mengalami penambahan.
E. Keadaan Perindustrian