Strategi pengembangan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN SYARI' AH
DALAM BIDANG AGRIBISNIS PERIKANAN DI BANK
SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PE:MBANTU
CIANJUR

Khairil Anwar

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

ya Allan, PerbatRtlan bagtRu agaw.aRu Rarevi,a ta w.eru·pak.avi,
pavi,gRal urusavi,Ru
PerbatRtlan bagtRu cluvi,ttARu RClrevi,a ta w.erupaRr,1vi, pevi,gntclupavi,Rv.
PerbatRtlan bagtRu ClRntratRu R/Arevi,a la w.enipClRCl"" tew.1)at
Rew.ballRu
!>Cl""j acltRa vi,la 1'1 ntclup tvi,t sebagat Resew.patcw" エM\セカゥLオr@
VV1.evi,a w.ba n
settap RebalRIAV\-Ru
J::>Clvi, jacltRClvi,la n Rew.attavi, sebagat pelepas clf.rtRu dart s:.ettap
Raj an ata vi,

(f-tR.

Musltw.)

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN SYARI' AH
DALAM BIDANG AGRIBISNIS PERIKANAN n1 BANK
SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU
CIANJUR

Oleh:
Khairil Anwar

101092123401

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian

Fakultas Sains clan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta


FAKULTAS SAINSDAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATUJLLAH

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nama
NIM
Program Studi
Judul Skripsi

: Khainl Anwar
101092123401
: Sosial Ekonomi Pertanian
Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah Dalam
Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah Mandiri
Kantor Cabang Pembantu Cianjur


Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi
UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, Januari 2006
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Pembimbing I

Pembimbing II

セ_ヲGカ\lN@
Ir. Muha;jis Natadiwirya, MM, M,Si

fj,-h。ウ[aャゥセ@ -.::.lM:

AlM.

Mengetahui


Ketua Jurusan

A,
'f

Dr. S) opiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 50 317 956
'&.\

エオNセョZャL@

Ir.
NIP. 150 317 958

MM

Pengesahan Ujian
Skripsi yang berjudul "Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah dalam
Bidang Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah l\fandiri Kantor Cabang
Pembantn Cianjur" telah diuji dan dinyatakan lu!us dalam Sidang Munaqosyah

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Sabtu,
tanggal 31 Desember 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salaJ:i satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Strata I (SI) pada jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian
Jakarta, Desember 2005
Timpenguji
Penguji I
I

iイNmオセL@

MM

Penguji II

Penguji III

Ir. MuhandlsNatadiwirya, MM, M.Si

Mengetahui

Dekan
Fakultas Sains n Teknologi

セ@

A.M. Hasan Ali, MA

PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRllPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN

Jakarta, Januari 2006

Khairil Anwar
101092123401

Khairil Anwar, Strategi Pengembangan Pembiayaan Syari'ah dalam Bidang
Agribisnis Perikanan di Bank Syari'ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cianjur.
(Dibawah bimbingan Muhandis Natadiwirya dan A.M. Hasan Ali)

Agribisnis merupakan sektor yang sangat penting dan memiliki peran yang
sangat strategis dalam pengembangan ekonomi bangsa. Di dalam sektor ini
tardapat beraneka ragan1 kegiatan antara lain pertanian, perikanan, perkebtman,
kehutanan dan petemakan dalam cakupan yang luas meliputi pengadaan sarana
produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran. Salah satu bagian dari agribisnis
di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan adalah
sub sektor perikanan dan kelautan. Menurut data yang dikeluarkan oleh DKP,
pada tahun 2003 diperkirakan terdapat 65 juta ton potensi perikanan tangkap dan
budidaya yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut baru termanfaatkan sebesar
6,0 juta ton atau hanya sekitar 9,23% dari total potensi produksi yang ada.
Sebagaimana usaha mikro dan kecil lainnya, daya serap pelaku agribisnis
perikanan terhadap kredit yang disediakan oleh perbankan masih sangat rendah.
Besamya resiko serta pengelolaan usaha yang pada umunmya masih sangat
tradisional merupakan beberapa kendala yang dihadapi oleh para pengusaha
perikanan dalam memperoleh pembiayaan. Hal tersebut ditambah dengan
persyaratan teknis perbankan dalam menyalurkan pembiayaan seperti keharusan
untnk menyertakanjaminan.
Salah satu altematif sumber pembiayaan yang ada dan dapat dimanfaatkan
dalam upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di fndonesia adalah
dari perbankan syari'ah. Namun dalam pelaksanaannya, pihak perbankan syari'ah

sendiri hams tetap mempertimbangkan resiko serta profitabilitas usaha yang akan
dibiayai. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang tepat sehingga setiap usaha
yang dibiayainya dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yaitu pihak
bank syari'ah dan pengusaha.
Tujuan penelitian ini adalah untnk : (1) Mengidentifikasi kondisi internal
dan ekstemal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu (BSM KCP)
Cianjur dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis
perikanan khususnya di daerah Cianjur, (2) Memformulasikan strategi yang tepat
untuk dijalankan dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang
agribisnis perikanan di daerah Cianjur berdasarkan fak1:or internal dan ekstemal
dan (3) Menganalisis dan menentukan strategi yang paling sesuai untnk BSM
KCP Cianjur dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah di bidang agribisnis
perikanan.
Penelitian ini dilaksanakan pada BSM KCP Cianjur yang beralamat di JI.
Pasar Barn no. 137 pada bulan Juli-Agustus 2005. Lokasi penelitian dipilih secara
sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lembaga tersebut telah
melakukan pembiayaan terhadap sektor agribisnis ·perikanan. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
wawancara langsung dengan bagian-bagian yang terkait dengan penelitian. Data


melalui tiga tahap, yaitu : pertama, tahap pengumpulan data (input stage), kedua,
tahap analisis (:natching stage) dan ketiga, tahap pengambilan keputusan
(decision stage). Pada tahap pertama penulis memulai dengan menganalisis faktor
internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan matriks Internal Factor
Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE). Pada tahap
analisis penulis menganalisis hasil identifikasi pada tahap sebelumnya dengan
menggunakan matriks IE (Internal-External Matrix) dan matriks SWOT
(Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Sedangkan pada taliap pengambilan
keputusan, penulis menggunakan Matriks QSP (Quantitative Staregic Planning
Matrix).
Faktor Internal yang menjadi kekuatan utama bagi perusahaan dalam
mengembangkan pembiayaan sektor agribisnis perikanan di Cianjur adalah
pengalaman dalam menyalurkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis
dengan skor sebesar 0,459. Sementara itu faktor yang menjadi kelemahan utama
bagi perusahaan berdasarkan skor terendah adalah ragam skim yang ditawarkan
bank untuk sektor agribisnis dengan skor sebesar 0,291. Faktor Eksternal yang
menjadi peluang utama bagi perusahaan yang memiliki skor tertinggi adalah
pembiayaan syari' ah dinilai cocok dengan karakteristik pe:mbiayaan yang
dibutuhkan oleh petani ikan dengan skor 0,281. Sedangkan faktor yang menjadi

ancaman utama bagi perusahaan dalam mengembangkan pembiayaan sektor
agribisnis perikanan di Cianjur adalah resiko usaha agribisnis yang besar dengan
skor 0,328.
Dari hasil yang diperoleh melalui matriks IFE dan EFE diketahui bahwa
total skor bobot IFE adalah sebesar 3,328 dan EFE sebesar 2,439 menempatkan
BSM KCP Cianjur dalam kuadran IV matriks I-E. Posisi ini menggambarkan
bahwa posisi perusahaan dalam kondisi internal kuat dan respon sedang terhadap
faktor eksternal yang dihadapi. Sementara itu altematif strategi yang dihasilkan
dari analisis SWOT adalah: (I) Strategi S-0: Melakukan pengembangan produk
melalui penelitian bekerjasama dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap pembiayaan syari'ah. (2) Strategi S-T: Pertahankan kualitas
produk dengan memanfaatkan SDM yang berkualitas serta pengalaman yang ada
untuk mengantisipasi persaingan. (3) Strategi W-0: Me:nciptakan skim
pembiayaan yang lebih beragam dengan persyaratan yang mudah dan sesuai
dengan karakteristik bisnis perikanan. Dan (4) Strategi W-T: Tingkatkan nsaha
sosialisasi pola pembiayaan syari'ah untuk meningkatkan pemahaman yang benar
kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil dari matriks QSP dapat diketahui bahwa strategi yang
menjadi prioritas utama adalah strategi III yaitu "Menciptakan skim pembiayaan
yang lebih beragan1 dengan persyaratan yang mudah dan sesuai dengan

karakteristik bisnis perikanan", dengan nilai WAS terbesar yaitu 7. 714.

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah melimpahkan karuniaNya berupa nikmat Iman dan Islam. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW juga atas segenap keluarganya,
para sahabat, tabiin dan tabi'it tabi'in serta pengikut setianya hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada:
I. Keluarga di Tangerang: Bapa, Mamah, Kakang sekeluarga, Ida, Lina, Eni

yang telah memberikan dorongan baik moriil maupun materiil sehingga
Deden bisa menyelesaikan skripsi ini. Do'a kan Deden agar selalu berada
dalam kebaikan.
2. Keluarga di Cianjur, Teh Kulsurn, Wa Indiw, Wa Iis atas bantuannya.
3. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
4. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM, selaku Ketua Jurusan sekaligus dosen
penguji l atas koreksi dan masukannya.
5. Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si dan AM. Hasan Ali, MA selaku
dosen pembimbing sekaligus penguji II dan III atas arahan serta
bimbingannya.
6. Ors.

Hilmi,

MA, atas waktu dan buku-buk:unya semoga Allah

membalasnya dengan yang lebih baik
7. StafFakultas Saintek (Ibu Ofa, Pa Gun) atas bantuannya
8. BSM KCP Cianjur, Bpk. Budi Syehabudin selaku Kepala BSM KCP
Cianjur. Juga Ibu Evi Selfiawati, Ibu Rita Haeni, Ibu Savitri, Bpk.
Budirman dan Bpk.lwan Gunawan, terima kasih atas bantuan dan
kerj asamanya.
9. My best friends in kost-an pecel, Irwan, Fahri, Fikrul, Taris semoga Allah
selalu menetapkan kita dalam kebaikan.
l 0. My best friends in kost-an Raudha, Jalil, Ridho, Nanang, Qodir, Isnando

11. Teman-teman At,>Ti angkatan 2001, special buat kang Idris yang telah

membuatku tertawa, mas Kaswid Bapaknya anak-anak dan seluruh alumni
Citeko. Juga untuk kawan sepe1juangan Susi, Dodi dan Riko.
12. Mukhtar as-Salafy dan Akh Salman, atas ilmu, tausiah serta do'anya.

Semoga Allah Merahmatimu.
13. Bang Masykur, Kang Soleh, Bukhori, Mpok Endah dan Wahdah mohon
maaf atas amanah yang tak terlaksana dengan sempuma.
14. Dan semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.

Tak ada gading yang tak retak, seperti itulah mungkin gambaran skripsi ini
yang masih jauh dari sempurna. Namun hati ini selalu berharap apa yang telah
tertulis dengan segala kekurangannya ini dapat membe1ikan manfaat bagi
siapapun yang membacanya. Amiin.

Jakarta, Januari 2006

Khairil Anwar

DAFTARISI
DAFTARISI ................................................................................................. .
DAFTARGAMBAR.......................................................................................
DAFTAR TABEL
..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
BAB!

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................. .
1.2. Rumusan Masalah ............................................................ .
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................. .
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................ .

IV

v
VI

1
3
4

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Agribisnis .............................................................
2.1.1. Pengertian Agribisnis ..................................................
2.1.2. Agribisnis Dalam Tinjauan Syari'ah...........................
2.2. Gambaran Umum Perbankan Syari'ah..............................
2.2.1. Pengertian Bank Syari'ah............................................
2.2.2. Sejarah Perbankan Syari'ah ........................................
2.2.3. Pengertian Pembiayaan Syari'ah.................................
2.2.4. Jenis-jenis Pembiayaan Syari'ah.................................
2.2.4.1. Pembiayaan Produktif .........................................
2.2.4.2. Pembiayaan Investasi ............................................
2.2.4.3. Pembiayaan Konsumtif ........................................
2.2.5. Konsep Pembiayaan Syari'ah untuk Bidang Agribisnis
2.2.5.1. Mudharabah...........................................................
2.2.5.3. Bai' as-Salam ...................................................... .
2.2.5.3. Bai' al-Isthisna .................................................... .
2.2.5.4. Musyarakah ......................................................... .
2.2.5.5. ljarah ..................................................................... .
2.2.5 .6. Qard ...................................................................... .
2.2.5.7. Muzara'ah dan Musaqoh ...................................... .
2.3. Konsep Manajemen Strategi ........................................... .
2.3.1. Strategi ...................................................................... .
2.3 .2. Manajemen Strategi ................................................... .
2.3.3. Perumusan Strategi .................................................... .
2.4. Kerangka Pemikiran ........................................................ .

6
6
9
12
12
13
15
15
16
19
20
21
21
23
26
27
29
30
31
32
32
34
36
38

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional ·······················································'·
3.2. Lokasi dan W'aktu Penelitian ............................................
3.3. Jenis dan Sumber Data .....................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data ..............................................

41
43
43
44

3.5.3. Tahap Analisis ............................................................

49

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan .......................................................................
4.2. Visi ................................................................................................
4.3. Misi ...............................................................................................
4.4. Struktur Organisasi........................................................................

55
57
57
58

BAB V ANALISIS LINGKUNGAN BSM KCP CIANJUR
5.1. Analisis Visi dan Misi .......................................................
5.2. Analisis Lingkungan Internal ............................................
5.2.1 Kekuatan........................................................................
5.2.1.l Produk Pembiayaan Syari'ah yang Bebas Sunga .
5.2.1.2 SDM yang Berkualitas ............................................
5.2.l.3 Dikenalnya Lembaga Keuangan Syari'ah oleh
Masyarakat .......................................... ...................
5.2.1.4 Komitmen Perusahaan untuk Menyalurkan
Pembiayaan Usaha Agribisnis........... .....................
5.2.1.5 Sarana dan Prasarana yang Memadai .....................
5.2.1.6 Adanya Lembaga Penelitian dan Pengembangan ..
5.2.1. 7 Kemudahan Akses oleh Nasabah ...........................
5.2.1.8 Pengalaman Dalam Menyalurkan Pembiayaan di
Bidang Agribisnis...................................................
5.2.2 Kelemahan....................................................................
5.2.2.1 Kurangnya Skim yang Ditawarkan Bank untuk
Sektor Agribisnis ....................................................
5.2.2.2 Persyaratan yang Diajukan oleh Bank Dalam
Memberikan Pembiayaan.......................................
5.2.2.3 Pemasaran Pola Pembiayaan Syari'al1 Kepada Petani
Ikan.........................................................................
5 .3 Analisis Lingkungan Ekstemal ..................................... ,....
5.3. l Peluang .........................................................................
5.3. I. I Kebutuhan Masyarakat Terhadap Perbankan
Syari'ah ..................................................................
5.3.1.2 Kebijakan Pemerintah yang Mendukung
Pengembangan Pembiayaan di Sektor Agribisnis..
5.3.1.3 Pembiayaan Syari'ah Dinilai Cocok Dengan
Karakteristik Pembiayaan yang Dibutuhkan oleh
Petani Ikan ......................................... .....................
5.3.1.4 Kecenderungan Masyarakat untuk Meminjam Uang
ke Bank Syari'ah ....................................................
5.3.1.5 Banyaknya Usaha Perikanan di Daerah Cianjur ....
5.3.1.6 Adanya Kerjasan1a Dengan Instansi Lain..............
5.3.2 Ancaman.......................................................................

59
60
61
61
62
64
66
64
65
66
67
67
67
68
70
70
71
71
72

73
73
74
76
77

5.3.2.2 Rendahnya Pemahaman Masyarakat Terhadap
Perbankan Syari'ah ................................................
5.3.2.3 Besarnya Resiko Usaha Agribisnis ........................
5.3.2.4 Skala Usaha serta Manajemen Usaha Perikanan di
Daerah Cianjur yang Masih Kecil dart Bersifat
Tradisional ...............................................................

79
80

80

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Perumusan Alternatifdan Prioritas Strategi.......................
6.1.1 TahapMasukan(JnputStage)....................................
6.1.1.1 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
6.1.1.2 Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE)
6.1.2 Tahap Pemaduan (Matching Stage)..........................
6.1.2.1 Matriks I-E (Internal-External) ...... .....................
6.1.2.2 Matriks SWOT....................................................
6.1.3 Tahap Pemilihan Strategi (Decision Stage) .............

82
82
82
.84
86
86
90
92

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan........................................................................
7.2. Saran..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................

95
96
98
102

DAFTAR GAMBAR
Garn bar
ha!
Gambar I. Subsistem Agribisnis ................................................ ......................
7
23
Gambar 2. Skema Mudharabah .........................................................................
Gambar 3. Skema Bai' as-Salam.......................................................................
25
Gambar 4. Skema Bai' al-Isthisna.....................................................................
26
28
Gambar 5. Skema Musyarakah .........................................................................
Gambar 6. Skema Ijarah...................................................................................
30
31
Gambar 7. Skema Qardh ..................................................................................
Gambar 8. Skema Muzara'ah...........................................................................
32
Gambar 9. Tahapan Manajemen Strategis .......................................................
37
40
Gambar 10. Kerangka Pemikiran Operasional.................................................
50
Gambar 11 Matriks I-E ....................................................................................
89
Gambar 12. Matriks Intemal-Eksternal (I-E) BSM KCP Cianjur...................

DAFTAR TABEL

Tabel
Tabel I. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Indonesia
Tabel 2. Jaringan Kantor Perbankan Syari'ah..................................................
Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan .......................
Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategis ekstemal Perusahaan.....................
Tabel 5. Kerangka Matriks IFE........................................................................
Tabel 6. Kerangka Matriks EFE.......................................................................
Tabel 7. Penyusunan Strategi Berdasarkan Matriks SWOT............................
Tabel 8. Kerangka Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)................
Tabel 9 Realisasi Perijinan Bidang Perikanan di Kabupaten Cianjur ..............
Tabel 10 Klasifikasi Kelompok Tani Perikanan Kabupaten Cim1jur 2004......
Tabel 11. Hasil Matriks EFE (External Factor Evaluation)............................
Tabel 12. Hasil Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)..............................
Tabel 13. Hasil Matriks SWOT........................................................................
Tabel 14 Hasil Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)......................

ha!
2
15
46
47
48
49
52
54
78

81
83
85
91
94

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal................................. l 02
Skoring Faktor Eksternal dan Internal........................................ l 04
Penentuan Rating........................................................................ I 05
Struktur Organisasi Bank Syari'ah Mandiri KCP Cianjur ......... 107
Tabel Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Menurut Komoditi, Berat
dan Nilai Tahun 2002-2004 ........................................................ I 08
Lampiran 6. Kondisi Umum Perikanan di Kabupaten Cianjur ....................... 109
Lampiran 7. Peta kabupaten Cianjur ......................... :..................................... 110
Lampiran 8. Kelengkapan Data Pembiayaan Usaha Perseroan Terbatas, Firma
CV dan Koperasi ... .... ... .... ..... ... ... .. .. ... .. ... .. ... .. ... .. ........ .. .... .... ...... 111
Lampiran 9. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Cianjur
Tahun 1999-2003 ....................................................................... 112
Lampiran 10. Produk Bank Syari' ah Mandiri.................................................. 114
Lampiran 11. Contoh Quisioner....................................................................... 115

Lampiran
Lampiran I.
Lampiran2.
Lampiran3.
Lampiran4.
Lampiran5.

BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Agribisnis merupakan sektor yang sangat penting dan rnemiliki peran yang
sangat strategis dalam pengembangan ekonomi bangsa. Di dalam sektor ini
tardapat beraneka ragam kegiatan antara lain pertanian, perikanan, perkebunan,
kehutanan dan petemakan dalam cakupan yang luas meliputi pengadaan sarana
produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran. Salal1 satu bagian dari agribisnis
di Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan adalah
sub sektor perikanan dan kelautan. Kesadaran akan besamya potensi inilah yang
mengilhami lahimya Departemen

Kelautan dan Perikanan (DKP) pada masa

pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001).
Menurut data yang dikeluarkan oleh DKP, pada tahun 2003 diperkirakan
terdapat 65 juta ton potensi perikanan tangkap dan budidaya yang ada di
<

Indonesia. Dari jumlah tersebut baru termanfaatkan sebesar 6,0 juta ton atau
hanya sekitar 9 ,23 % dari total potensi produksi yang ada 1• Berarti masih ada
sekitar 90,77% atau 59,15 juta ton potensi sumber daya perikanan yang belum
termanfaatkan.

Tabel I. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Indonesia
Jenis Kegiatan

1. Perikanan Tau!!kap
• Laut
• Perairan Umum
2. Perikanan Budidaya
" Laut
• Tambak
AirTawar
Total

.

Potensi
Produksi
(Juta Ton/ Th)
7;3
6,4
0,9
57,7
47,0
5,0
5,7
,, 65,0

Prodnksi
Tingkat
Tahun 2003 Pemanfaata
(Juta ton)
n (%)
4,8
65,75
4,4
68,75
0,4
44,44
1,2
2,08
0,5
1,06
0,4
8,00
0,3
5,26
6,0
9,23

Sumber: Departemen Kelautan dan Penkanan, 2003

Besarnya potensi tersebut dapat menjadi peluang namun bisa juga menjadi
ancaman. Peluang, jika kita berusaba memanfaatkannya secara optimal dan
ancaman jika kita tidak memanfaatkannya maka akan dimanfaatkan oleh pihak
luar.
Oleh karena itu, maka pemerintab diharapkan mengambil langkah-langkab
kebijakan dalam rangka mewujudkan sektor kelautan dan perikanan sebagai prime
movers pembangunan nasional. Salab satu upaya yang dapat dilakukan adalah

dengan

mendorong

terjadinya

peningkatan

investasi

pada

sentra-sentra

pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan yang meliba:tkan kalangan usaba
(swasta). Hal tersebut perlu dilakukan mengingat sebagian besar pelaku usaha
perikanan di Indonesia adalah dari golongan miskin sehingga sangat sulit untuk
menjangkau sumber-sumber pembiayaan.
Salah satu altematif sumber pembiayaan yang ada dan dapat dimanfaatkan
dalam upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia adalab

dari perbankan syari' ah. Bagi para pelaku agribisnis sendiri, pembiayaan syari 'ah
secara teori dinilai bisa mengatasi kelemahan yang ada pada bank konvensional
meskipun pada kenyataannya belum banyak perbankan syari'ah yang berani terjun
ke dunia agribisnis. Hal tersebut didasarkan pada karakteristik perbankan syari'ah
yaitu:

pertama, penetapan bagi hasil dan bagi resiko secara adil dengan

memperhitungkan

untung

rug1.

Kedua,

menghindari

penetapan

besaran

keuntnngan di awal perjanjian dan ketiga, menetapkan bagi hasil berdasarkan
besarnya keuntnngan yang diperoleh 3•
Sebagaimana usaha mikro dan kecil lainnya, daya serap pelaku agribisnis
perikanan terhadap kredit yang disediakan oleh perbankan masih sangat rendah.
Kalangan pengusaha kecil dan mikro di sektor perikanan rnendapatkan alokasi
pembiayaan dari dana Surat Utang Pemerintah (SUP-005) sebesar Rp500 rniliar
atau 15,62% dari keseluruhan dana Rp3,2 triliun. Namun ketcrsediaan dana untnk
sektor perikanan saat ini sudal1 relatif baik dibandingkan realisasi krcdit pada
masa orde baru yang hanya sekitar Rp5 miliar atau sekitar 0,04% dari total kredit
perbankan nasional 4 • Hal tersebut banyak disebabkan karena mereka terhalang
oleh persyaratan-persyaratan teknis perbankan. Oleh karena itu, karakteristik yang
melekat pada agribisnis perikanan tersebut memerlukan penanganan secara
khusus termasuk dalam ha! pembiayaan.

3

4

Anton Apriyantono, Pen1biayaan Syariah di Sektor Pertanian. (Jakarta: Makalah Sitnposiu1n
Nasional Pe1nbiayaan Syari'ah dalan1 bidang Agribisnis, 2005)
13isnis
Indonesia.
Usaha
Perikanan
Dapal
Dana
SUP
Rp500
Mi/iar,

Namun dalam pelaksanaannya, pihak perbankan syari'ah sendiri harus tetap
mempertimbangkan resiko serta profitabilitas usaha yang akan dibiayai. Oleh
karena itu diperlukan perhitungan yang tepat sehingga setiap usaha yang
dibiayainya dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak yaitu pihak bank
syari'ah dan pengusaha.

1.2. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengkaji strategi Bank Syari'ah
Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cianjur dalam melihat peluangpeluang yang ada, terutama yang terkait dengan pembiayaan syari'ah di bidang
agribisnis perikanan. Kajian akan ditekankan pada aspek-aspek internal dan
eksternal perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Untuk menganalisis dan melihat strategi apa yang paling tepat dalam upaya
mengembangkan pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh
BSM KCP Cianjur, maka rumusan masalah yang diketengahkan adalah:
1. Faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh BSM KCP
Cianjur dalam mengembangkan pembiayaan syari'ah dalan1 bidang
agribisnis perikanan?
2. Formulasi strategi apa yang paling sesuai dalam mengembangkan pola
pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan oleh BSM KCP
Cianjur berdasarkan faktor internal dan eksternal yang ada?

3. Strategi apakah yang paling sesuai bagi BSM KCP Cianjur dalam
mengembangkan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis
perikanan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi BSM KCP Cianjur dalam mengembangkan
pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis perikanan khususnya di
daerah Cianjur.
2. Memformulasikan

strategi

yang

tepat

untuk

dijalankan

dalam

pengembangan pola pembiayaan syari'ah dalam bidang agribisnis
perikanan di daerah Cianjnr berdasarkan faktor internal dan eksternal.
3. Menganalisis dan menentukan strategi yang paling sesuai untuk BSM
KCP Cianjur dalam pengembangan pola pembiayaan syari'ah di bidang
agribisnis perikanan.

1.4. Manfaat Pcnelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis: sebagai sarana mengembangkan ilmu dan pengetahuan

serta syarat kelulusan dalam studi S 1 yang sedang dijalani.
2. Bagi

perusahaan:

sebagai

bahan pertimbangan dalam membuat

keputusan strategis untuk pengembangan pola pembiayaan syari'ah

BABU
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Agribisnis
2.1.1. Pengertian Agribisnis
Agribisnis adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada
hubungannya dengan pertanian dalam arti yang luas5 • Dari definisi tersebut dapat
difahami bahwa agribisnis merupakan usaha yang bersifat luas dan tidak terbatas
pada aspek produksi saja, namun termasuk pula di dalanmya aspek penyediaan
alat produksi, pengolahan dan pemasaran yang secara sinergis dijalankan tanpa
ada pemisahan antara satu aspek dengan yang lainnya.
Secara konseptual agribisnis merupakan sistem yang terdiri dari empat
subsistem yang saling mendukung dan terkait satu sama lain 6• Subsistem tersebut
adalah:
1) Subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), meliputi pengadaan

dan penyaluran sarana produksi pertanian primer seperti industri pupuk,
pestisida, alat dan mesin pertanian, dan benih.
2) Subsistem produksi pertanian primer (on:farm agribusiness), meliputi
kegiatan penggunaan sarana yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis
hulu seperti pengolahan lahan, pemberian pupuk se1ia budidaya.

3) Subsistem

agribisnis

hilir

(down

stream

agribusiness),

meliputi

pengolahan komoditas pertanian primer menjadi produk olahan, baik
produk antara (intermediate product) maupun produk akhir (finished

product) beserta kegiatan distribusinya.
4) Subsistem pemasaran komoditas-komoditas agribisnis.
Dalam pelaksanaannya, keempat subsistem di atas didukung oleh subsistem
penunjang agribisnis (supporting system) sebagai jasa dalam menunjang kegiatan
agribisnis. Termasuk ke dalam subsistem ini adalah lembaga pertanahan, lembaga
keuangan (perbankan dan asuransi), lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan
konsultasi agribisnis serta kebijakan pemerintah. Di bawah ini merupakan
diagram yang menggambarkan keempat subsistem agribisnis beserta subsistem
penunjangnya.

"

Subsistem I
(pengadaan dan
penyaluran
sarana produksi

i

l

'

Subsistem II
(produksi primer)

!
i

l

'

1

j

j

...

.,

l

Subsistem lII
(pengolahan)

_J

'

セ@

1

'

Subsistem IV
(pemasaran)

'
j

...

"'

Lembaga penunjang agribisnis (pertanahan, penyuluhan, keuangan penelitian dll)
Sumber: Gumb1ra Said, 200 I

Gambar 1. Subsistem Agribisnis
Setiap subsistem dalam sistem agribisnis mempunyai keterkaitan ke
belakang dan ke depan. Pada gambar di atas,

terlihat bahwa subsistem

pcngolahan akan bcrfungsi dengan baik apabila ditunjang olch ketersediaan bahan

akan berjalan dengan baik jika telab menemukan pasar untuk memasarkan hasil
produksinya. Selain subsistem-subsistem tersebut agribisnis juga memerlukan
lembaga penunjang seperti lembaga pertanahan, pembiayaan, pendidikan,
penelitian dan perhubungan.
Secara umum menurut Downer diantara karakteristik produk Agribisnis
adalab mudab rusak (perishable), sifat ukuran yang besar (voluminous), musiman,
dan memiliki perbedaan bentuk antara produk mentab dengan produk akhir7• Hal
tersebut selaras dengan apa yang dikatakan oleh E. Gumbira Said8, namun beliau
menambal1kan satu karakteristik yaitu beraneka ragam mutunya (quality
variation).

Dalan1 konteks agribisnis perikanan maka karakteristik umum yang ada
diantaranya adalab:
a) Sebagian besar pelaku usaba merupakan masyarakat miskin.
b) Usabanya masih bersifat musiman (seasional).
c) Memiliki resiko tinggi (high risk) dan produk yang dihasilkan mudab
rusak {perishable).
d) Manajemen usaha sebagian besar masih bersifat tradisional
e) Skala usaba masih keeil dan tersebar sangat luas 9 •

7

David Do\vner dan Stephen Erickson, Manajen1en Agribisnis, (Jakarta: Erlangga, 1987) ed. 2,
h.291

2.1.2. Agribisnis Dalam Tinjauan Syari'ah
Menurut Ismail Yusanto, Setiap manusia tentu memerlukan harta guna
mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Karenanya manusia akan selalu berupaya
untuk memperoleh harta kekayaan itu. Salah satu cara yang lazim dilakukan untuk
memperoleh harta adalah dengan beke1ja, sedangkan salah satu dari ragam bekerja
adalah berbisnis.
Bekerja menurut pandangan Islam merupakan salah satu sebab pokok yang
memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan. Oleh karena itulah Allal1 SWT
melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk mendapatkan rezeki 10 . Allah SWT berfirman:

Artinya:
"Allah/ah yang menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan
dari langit. Kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu bualt-buahan
menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu
supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah
menundukkan bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan bagimu
matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan
telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Di'a telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dari segala yang kamu mohonkan kepada-Nya.
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat
menghinggakannya. ".(Q,S. Ibrahim/14: 32-34).

Salah satu dari ragam bekerja adalah dengan berbisnis. Memperoleh harta
dari hasil kerja sendiri memiliki nilai lebih dalam pandangan Islam. Bahkan para
Nabi terdahulu memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bekerja sebagaimana
tercantum dalam sebuah hadis yang mengisahkan bahwa Nabi Daud AS makan
dari hasil usahanya sendiri dan Nabi Zakariya AS adalah seorang tukang kayu.

"'
,, " "'
...
JS' I \.A : J\j (.L) セ@ c .illI j.:.. セi@
, ,.. ,..
'"'
"'
p セ@ JS'4 .J\S' ;')j\;') .ill\ セ@ .J! J GセJ@

,, ,,. ,. ,,

,..

セ@ セ@

;'.(;..I

,,

_.

,.

セJ@

Olj))

,,

"

;)- セ@

p

.ibl セI@

\

,..

, ..

ッINZセ@

,,

,..

lS;\ ::,£.

,..

セ@

,..

JS'4 .JI セ@ 'f. J:.j
セ@

('-$) l?t.,J I
Artinya:
"Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: tidaklah
seseorang mengkonsumsi makanan itu lebih baik daripada mengkonsumsi
makanan yang diperoleh dari hasil ke1ja sendiri, sebab Nabiyullah Daud AS
makan dari hasil usahanya sendiri" (HR. Bukhari) 1 i.

セ@

,,

セスGI@

,.

,,

,..

,,.

.:.i\S' :

,..

"

;;

Jl.i ;..i.:.:,
セ@

,,.

"

.;:»1

"'

j.:..

...

"

,..

:;i1 .;. セ@
,..

,.

.ib\ セI@

Hセ⦅N@

o;.; セQ@
,,.

Olj))

QIセ@

,..

,.

::,£.

セsエNji@

Artinya:
"Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: Nabi Zakariya AS
adalah seorang tukang kayu" (HR. Muslim) 12•

Di antara berbagai macam sumber daya yang diserahkan kepada manusia
antara lain: hewan (Q.S. an-Nahl: 5, 66, 68-69), tumbuh-tumbuhan (Q.S. an-Nahl:
67), kekayaan laut (Q.S. an-Nahl: 14) dan kekayaan barartg tambang (Q.S. alHadid: 25).
11

Muhammad lbnu Ismail al-Bukhari, Sahih Bukhari. (Beirut:Darul Fikr, 1994) Vol.2, h.12

Selain anjuran untuk mencari rezeki dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada, maka Islam juga menekankan aspek kehalalan, baik dari segi cara
memperolehnya, maupun pendayagunaannya (pengelolaan dan pembelanjaan).
Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda:

Artinya:
" Dari lbnu Mas 'ud dari Nabi SAW bersabda: kedua telapak kaki seoranng
anak Adam di hari kiamat masih be/um beranjak sebelum ditanya
kepadanya mengenai lima perkara: diantaranya, tentang hartanya,
darimana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan" (HR. Tirmidzi) 13 •
Dari paparan di atas dapat kita fahami bahwa bisnis Islami merupakan
serangkaian aktifitas bisnis dalam segala macam bentuknya yang tidak dibatasi
jumlah (kuantitasnya) kepemilikan hartanya (barang dan jasa) termasuk profitnya,
namun ia dibatasi dalam bagaimana cara memperoleh serta ーQセョ、。ケァオ
QT



Islam memandang bahwa sektor agribisnis merupakan tuntutan agama yang
bersifat fardhu kifayah

15



Ini berarti bahwa tidak boleh tidak dalam kehidupan

suatu komunitas masyarakat harus ada yang berusaha untuk menjalankan serta
mengembangkan sektor agribisnis ini. Hal ini karena agribisnis memegang
peranan penting dalam menjarnin ketersediaan bahan sandang, pangan dan papan
yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Namun dalam masalah yang terkait dengan bisnis apapun bentuknya, baik
itu agribisnis atau yang lainnya, maka Islam memberikan beberapa batasan yang

harus ditaati. Hal ini disebabkan karena dalarn praktek berbisnis akan banyak
terkait dengan hubungan interaksi antara manusia dengan manusia lainya sehingga
perlu aturan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Tata cara berbisnis
(bermuarnalah) haruslah menempatkan keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan kepentingan sosial

16



Secara umum menurut Prof. Dr. Ali Mustafa Yakub ada tujuh perkara yang
dihararnkan dan harus dihindari dalarn bennuarnalah yaitu: dhalim, riba,
perjudian, penipuan, risywah (sogok-menyogok), barang-barang hararn dan
maksiat

17



2.2. Gambaran Umnm Perbankan Syari'ah
2.2.l. Pengertian Bank Syari'ah
Secara urnurn bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak 18 • Sedangkan bank syari'ah merupakan lembaga
keuangan yang tatacara beroperasinya didasarkan pada tatacara bermuamalat
secara Islam, yakni mengacu pada ketentuan-ketentuan al-Qur'an dan al-Hadis.
Sedangkan pengertian muamalat itu sendiri adalah ketentuan-ketentuan yang

16

Muhan1mad Abdul Ghani, The Spirituality in Business Pencerahan f-lati Bagi Pelaku Usaha
(Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005), h. 33

mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik hubungan antar pribadi
maupun dengan masyarakat 19•
Menurut Zainul Arifin, secara umum, prinsip-prinsip utama yang menjadi
dasar bank-bank Islam (bank Syari'ah) adalah20 :
1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.
2. Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada
prinsip memperoleh keuntungan yang sah menurut syari'ah.
3. Memberikan zakat

2.2.2. Sejarah Perbankan Syari'ah

Kesadaran umat Islam untuk kembali hidup dalam sistem Islam dalam setiap
aspek kehidupannya telah mendorong untuk melakukan transaksi-transaksi
ekonomi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari'ah. Hal ini juga dipicu
oleh fatwa beberapa ulama yang mengatakan bahwa terdapat ketidalcsesuaian
mainstream economic yang berlaku saat ini dengan prinsip dan ketentuan syari'al1.

Sistem dan praktik perbankan syari'ah modem mulai berkembang
khususnya di negara-negara Teluk sejak setengah abad yang lalu. Eksperimen
pendirian bank syari'ah yang paling sukses dan inovatif di masa modem ini
dilakukan di Mesir tepatnya pada tahun 1963 dengan berdirinya Mit Ghamr Local
Saving Bank. Bank ini mendapat sambutan yang cukup hangat di Mesir, terutama

dari kalangan petani dan masyarakat pedesaan21 • Sebelumnya pada tahun 1940-an

19

Warkum Sun1itro. A.sas-asas Perhankan /slan1 dan Lernha£a-le1nba.ea Terkait, (Jakarta:Rajav1ali

sebenamya telah ada suatu upaya penerapan sistem profit and loss sharing tercatat
di Pakistan dan Malaysia, namun terbatas pada pengelolaan danajamaah haji 22 •
Setelah itu berkembang ke seluruh negara-negara Islam lainnya seperti
Siprus, Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, Iran dan Turki. Hal ini tidalc terlepas
dari peran Islamic Develovement Bank (IDB) yang dengan gencar melalcnkan
penelitan-penelitian, pengembangan serta pelatihan untuk membangun dan
mengembangkan sistem ekonomi syaii'ah melalui pembentnkan bank-bank
syari' ah di negara-negara terse but.
Di Indonesia sendiri kemunculan perbankan syari'al1 baru terlihat pada
sekitar tahun 1990-aii. Namun diskusi-diskusi mengenai perbankan syari'ah telah
dimulai sekitar tahun 1980-an yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Kamaen A.
Perwata aエュ。ェセ@

M. Dawam Raharjo, AM. Saefudin dan lain-lain23 •

Aspek huk1U11 yang mendasari perkembangan bailk syari'ah di hldonesia
adalah Undang-Undang (UU) No 7 tahun 1992 tentang perbankan. Namun dalain
UU tersebut prinsip syari'ah masih samar, yang dinyatalcai1 sebagai prinsip bagi
hasil. Prinsip perbankan syari'ah secara tegas baru dinyatakan dalam UU No 10
talmn 1998 tentangperubahan UU No 711992 tentangperbankan 24 •
Dalam laporan tahunan Direktorat Perbankan Syariah dijelaskan bahwa
hingga saat ini perkembangan perbankan syari' ah di Indonesia menunjnkan
pertumbuhan yang signifikan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, saat ini di Tndonesiajumlah kantor bank syari'ah (termasuk kantor kas
22

Muhan1n1ad Syafii Antonio, Bank Syariah Dari 1Cori ke f>raktek, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001), h. !8

dan kantor cabang pembantu) bertambah 96 kantor dari jumlah 337 kantor pada
akhir 2003 menjadi 443 kantor pada akhir 2004 25 .
Tabel 2. Jaringan Kantor Perbankan Syari'ah
Kelompok Bank

2000

2001

2002

2003

2004

Bank Umum Syari'ah

2

2

2

2

3

Unit Usaha Syari'ah

3

3

6

8

15

Jumlah Kantor

62

96

127

253

355

BPRS

78

81

83

84

88

Total

140

177

210

337

443

Sumber: Laporan Perkembangan Perbankan Syari'ah (Bank lndonesia: 2004)

2.2.3. Pengertian Pembiayaan Syariah
Dalarn UU No 10 tahun 1998, pembiayaan berdasarkan prinsip syari'ah
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersarnakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian imbalan atau bagi hasil. Prinsip
syari'ah itu sendiri adalah aturan perjanjian berdasarkan bukum Islam antara bank
dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syari'ah 26 •

2.2.4. Jenis-jenis Pembiayaan Syari'ah
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian
fasilitas penyediaan dana bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Secara umum

dilihat dari sifat penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi dua jenis yaitu
pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif.

2.2.4.1. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk.peningkatan usaha, baik produksi,
perdagangan maupun investasi.
Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dibagi menjadi dua jenis yaitu
pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi. Pembiayaan modal kerja
merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi baik
secara kuantitatif maupun kualitatif dan untuk keperluan perdagangan atau
peningkatan utility of place dari suatu barang. Sedangkan pembiayaan investasi
merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-harang modal (capital
goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu 27 •

2.2.4.1.1 Pembiayaan Modal Kerja

Unsur-unsur modal kerja terdiri

atas komponen-komponen alat liquid

(cash), piutang dagang (receivable) dan persediaan (inventory) yang umurnnya

terdiri atas persediaan bahan baku (raw material), persediaar1 barang dalarn proses
(work in process) dan persediaan barang jadi (finished goods). Oleh karena itu,

pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan

liquiditas (cash financing), pembiayaan piutang (receivable financing) dan
pembiayaan persedian (invent my financing)

28
.

2.2.4.1.1.l Pembiayaan Liquiditas (Cash Financing)
Pembiayaan liquiditas (cash financing) pada umurnnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang timbul akibat terjadinya ketidaksesuaian antara cash

inflow dengan cash outflow pada suatu perusahaan yang menjadi nasabah. Pada
bank konvensional, fasilitas yang biasa diberikan adalah fasilitas cerukan

(overdraft facilities) atau yang lebih dikenal dengan rekening koran. Sedangkan
pada bank syari' ah fasilitas yang sejenis dengan itu diberikan dalam bentuk qardh
timbal balik atau yang disebut compensating balance. Perbedaan mendasar antara
keduanya adalah jika bank konvensional memperoleh imbalan manfaat berupa
bunga atas jumlah rata-rata dar:i pemakaian dana yang disediakan dalan1 fasilitas
yang diberikan, sedangkan pada bank syari'ah, bank tidak d:iperbolehkan meminta
imbalan apapun kecuali sebatas biaya admin:istrasi pengelolaan fasilitas tersebut29 •
Pembiayaan piutang diberikan kepada perusabaan yang menjual barangnya
secara kredit, tetapi baik jumlah maupun jangka waktunya melebihi kapas:itas
modal kerja yang dimilikinya. Biasanya bank akan memberikan fasilitas
pembiayaan piutang berupa pinjaman dana untuk mengatasi kekurangan dana
karena masih tertanam dalam piutang atau dengan pengambilalihan piutang
nasabah atau anjak piutang. Dalam kasus pembiayaan piutang, bank syari'ah

dapat menggunakan bentuk al-qardh. Sedangkan dalam kasus anjak piutang dapat
dilakukan dengan menggunakan bentuk hiwalah.

2.2.4.1.1.2 Pembiayaan Persediaan (Inventory Financi11g)

Pembiayaan persediaan dipergunakan untuk mendanai pengadaan persediaan
(inventory financing) yang berupa modal kerja. Bank syari'ab memiliki
mekanisme sendiri untuk memenuhi kebutuban pendanaan persediaan tersebut,
yaitu dengan menggunakan prinsip jual beli (al-Bai) yang dilakukan dalam dua
tahap. Pertama, bank mengadakan (membeli dari suplier secara tunai) barangbarang yang dibutuhkan oleh nasabab. Kedua, bank menjual kepada nasabah
pembeli dengan pembayaran tanggub dengan mengambil keuntungan yang
disepakati bersama antara bank dan nasabah. Ada beberapa skema jual beli yang
biasa diaplikasikan dalam memenuhi kebutuhan alcan barang modal diantaranya
adalab Bai' al-Murabahah, Bai' al-Isthisna dan Bai' as-Salam

30

2.2.4.1.1.3 Pembiayaan Modal Kerja untuk Perdagangan

Pembiayaan modal kerja untuk perdagangan dibagi menjadi dua jenis.
Pertama untuk perdagangan yang bersifat umum dan kedua untuk perdagangan
yang berdasarkan pesanan. Perdagangan umum adalab perdagangan yang
dilakukan dengan target pembeli siapa saja yang datang membeli barang-barang
yang telab disediakan di tempat penjual, baik pedagang eceran (retail) maupun
pedagang besar (wholeseller). Untuk pembiayaan modal ke1ja jenis ini skema
yang paling tepat adalah skema mudharabah 31 •

Perdagangan berdasarkan pesanan biasanya tidak diselesaikan di tempat
penjual. Pembeli terlebih dahulu memesan barang-barang yang dibutuhkan kepada
penjual berdasarkan eontoh barang atau daftar harga yang ditawarkan. Biasanya
pembeli hanya akan membayar apabila barang-barang yang dipesannya telah
diterima.

Hal

tersebut

untuk

menghindari

kemungkinan

resiko

akibat

ketidakmampuan penjual memenuhi pesanan atau ketidaksesuaian jumlah dan
kualitas barang yang dikirimkan dengan spesifikasi yang dimaksud dalam surat
penawaran atau pemesanan. Skema yang tepat untuk perdagangan jenis ini adalah
al-Waka/ah, al-Mudharabah, ataupun al-Murabahah. Dalan1 hal wakalah, bank

syari'ah hanya memperoleh pendapatan berupa imbalm1 atas jasa yang
d 1.ben.kannya 32 .

2.2.4.2. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan Investasi diberikan kepada nasabah untuk keperluan investasi,
yaitu keperluan tamballan modal dengan tujuan perluasan usaha maupun pendirian
proyek baru. Pembiayaan investasi memilliki beberapa eiri yaitu pertama, untuk
pengadaan barang-barang modal. Kedua, perencanaan dan alokasi dana yang
matang dan terarah. Ketiga, memilikijangka waktu menengah sampai panjang 33 •
Pada umumnya pembiayaan jenis ini diberikan dalan1 jumlah yang besar
sehingga memerlukan penyusunan proyeksi arus kas (projected cash flow) yang
mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat diketahui
berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi.

Skema yang tepat untuk transaksi ini adalah skema musyarakah
mutanaqisah yaitu suatu skim musyarakah dimana porsi dana salah satu pihak
akan menurun terus hingga akhimya menjadi no!. Apabila porsi dana dari salah
satu pihak sudah no!, maka akan terjadi perpindahan kepemilikan dimana
kepemilikan tersebut akan diambil alih oleh pihak yang lain. Skema yang juga
dapat diterapkan dalam pembiayaan investasi ini adalah skema al-Ijarah
muntahiya bit tamlik, yaitu akad sewa yang diakhiri dengan k•epemilikan barang di
tangan penyewa34 •

2.2.4.3. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembelian
ataupun pengadaan barang tertentu yang tidak digunakan untuk tujuan usaha

35



Baik untuk barang-barang kebutuhan primer maupun sekunder. Biasanya
pembiayaan konsumtif digunakan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sekunder
karena untuk kebutuhan yang sifatnya primer tidak dipenuhi dengan pembiayaan
yang bersifat komersil.

Orang yang belum !llampu memenuhi kebutuhan

primemya masuk kedalam golongan fakir miskin sehingga wajib diberi zakat,
sedekah atau pinjaman kebajikan (qardul hasan), yaitu pinjaman dengan
kewajiban pengembalian pinjaman pokok saja tanpa imbalan apapun 36 .

34

Jihad Abdullah dalam Muhammad Syafii Antonio, op.cit. h. 167

2.2.5. Konsep Pembiayaan Syariah untuk Bidang Agribisnis
Dalam setiap bisnis, baik itu bisnis dalam bidang pertanian ataupun yang
lainnya maka akan selalu ditemui resiko dan juga peluang. Resiko dan peluang ini
merupakan sesuatu yang a