UPAYA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JATIM II DALAM MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM TERHADAP PEREDARAN ROKOK TANPA PITA CUKAI (Studi di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Malang)

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.

Dapat diketahui bahwa pendapatan asli bangsa Indonesia salah satunya dari sektor pajak, khususnya penerimaan di sektor cukai hasil tembakau. Yaitu penerimaan cukai dari sektor tembakau telah meningkat lebih dari 100 persen dalam 6 tahun dari Rp 49,9 triliun dalam APBN 2008 menjadi Rp 100,7 triliun dalam APBNP 20141. Sehingga dari hasil cukai tembakau memberikan sumbangan paling banyak dalam APBN.

Perlu adanya pengawasan extra ketat dalam sektor tembakau, mengingat agar tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan dan peredaran hasil tembakau ilegal khususnya dalam bentuk rokok di lingkungan masyarakat. Sehingga pendapatan yang sudah ditargetkan oleh pemerintah dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Akan tetapi dewasa ini kenyataannya masih marak peredaran rokok non cukai di masyarakat, meskipun sudah ada ketentuan hukum yang menegaskan masalah peredaran rokok non cukai tersebut namun hal itu tidak membuat jera para pelaku. Peredaran rokok tanpa pita cukai telah mencapai tahap yang sangat menghawatirkan. Rokok tidak lagi mengenal batas usia. Orang tua, muda, remaja

1Sanusi,AEPI: Sektor Tembakau Jadi Sapi Perah, http://www.tribunnews.com/,diakses tanggal 15 juni 2015


(2)

bahkan anak-anak ada yang menjadi penyalahgunaan rokok. Salah satu contoh kasusnya adalah:

Pada tahun 2012 Kantor Bea dan Cukai Malang berhasil menyita ribuan rokok tak berpita cukai. Ribuan rokok tersebut diamankan dari hasil razia yang dilakukan pada pedagang di pasar-pasar tradisional, termasuk di Pasar Wringin Baru, Gedog Wetan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Dari razia rokok tanpa pita cukai di pasar Waringin, petugas menyita ribuan batang rokok tanpa pita cukai. Termasuk, sejumlah rokok yang dilihat dari kemasan dan namanya, mirip rokok asli atau yang punya pita resmi dari Bea Cukai.2

Sehingga berdasarkan pada contoh kasus diatas dapat diketahui bahwa pengusaha yang mengedarkan rokok tanpa pita cukai dapat dikenakan sanksi, sebagaimana yang diatur pada pasal 50 Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Cukai, Bahwa :

“Barang siapa tanpa imemiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, menjalankan usaha pabrik, tempat penyimpanan, atau mengimpor barang kena cukai dengan maksud mengelakkan pembayaran cukai dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan dipidana denda paling sedikit 2 (dua)kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar.”

Tindakan hukum yang sangat tegas memang perlu diterapkan terhadap pengusaha yang mengedarkan hasil tembakau khususnya rokok tanpa pita cukai sangat perlu dilakukan. Karena jika tindakan illegal ini terus diabaikan dan tidak mendapatkan penanganan yang cukup serius, maka akan berdampak buruk bagi penerimaan pendapatan Negara khususnya pajak dari sektor hasil tembakau.

2 Asan Haji dan Siwi Tri Puji B, Ribuan Batang Rokok Tak Berpita Cukai Disita, http//www.republika.co.id, diakses tanggal 16 juni 2015


(3)

Dalam hal ini Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II memiliki peran penting dalam menanggulangi dan memberantas peredaran rokok illegal tanpa pita cukai khususnya dalam penelitian ini di wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II yang berada di jalan Jenderal S. Parman No.87-89, Malang yang terdiri dari 8 Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di bawahnya :

1. KPPBC Tipe Madya Cukai Malang. 2. KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri. 3. KPPBC Tipe B Tulung Agung. 4. KPPBC Tipe B Blitar.

5. KPPBC Tipe B Madiun 6. KPPBC Tipe B Panarukan. 8. KPPBC Tipe B Banyuwangi. 9. KPPBC Tipe B Probolinggo.

Dalam menjalan kinerjanya Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya; 2. Melindungi industri tertentu di dalam negeri dari persaingan yang

tidak sehat dengan industri sejenis dari luar negeri; 3. Memberantas penyelundupan;


(4)

4. Melaksanakan tugas titipan dari instansi-instansi lain yang berkepentingan dengan lalu lintas barang yang melampaui batas-batas negara;

5. Memungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor secara maksimal untuk kepentingan penerimaan keuangan negara.3

Sehingga Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II memiliki kewenangan penuh dalam melakukan upaya atau tindakan hukum terhadap pengusaha yang mengedarkan hasil tembakau khususnya rokok tanpa pita cukai.

Berdasarkan uraian singkat latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mambahas lebih jauh lagi dan menjadikan permasalahan tersebut di atas sebagai tugas akhir skripsi yang berjudul “UPAYA DIREKTORAT JENDRAL BEA DAN CUKAI JATIM II DALAM MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM TERHADAP PEREDARAN ROKOK TANPA PITA CUKAI”. (Studi di Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang)

B. Rumusan Masalah

Dari urain latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

3 Tim Development dan Tim Humas, Profil Direktorat Jendral Bea dan cukai , http://www.beacukai.go.id,diakses tanggal 16 juni 2015


(5)

1. Bagaimana upaya Kantor Wilayah Direktorat Jendral bea dan cukai Jatim II dalam melakukan tindakan hukum terhadap peredaran rokok tanpa pita cukai ? 2. Apa kendala yang dihadapi Kantor Wilayah Direktorat Jendral bea dan cukai Jatim II dalam melakukan Tindakan hukum Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ?

C. Tujuan Penelitian

Dari penulisan hukum yang akan dilakukan oleh penulis maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Upaya Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II dalam melakukan tindakan hukum terhadap peredaran rokok tanpa pita cukai

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Kantor Wilayah Direktorat Jendral bea dan cukai Jatim II dalam melakukan Tindakan hukum Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan-kepentingan sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi pengembangan dan penelitian lebih lanjut terhadap penegakan hukum terhadap tindak pidana peredaran rokok Tanpa Pita cukai.


(6)

2. Manfaat Praktis a) Bagi Penulis

Sebagai wawasan dan pengetahuan maupun wacana keilmuan tentang penegakan hukum terhadap tindak pidana peredaran rokok Tanpa Pita cukai. Selain itu juga, sebagai salah satu syarat untuk menyandang gelar kesarjanaan S1 (Strata Satu) di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

b) Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat memberikan informasi pengetahuan dasar tentang cukai dan dapat mengenali perbedaan rokok legal dan ilegal serta penambahan pengetahuan bagi masyarakat mengenai perbuatan pidana peredaran rokok non cukai sangat berbahaya dan akan berdampak pada perekonomian dan juga kesehatan.

c) Bagi Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II

Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan terhadap tindak pidana perdaran rokok Tanpa Pita cukai di wilayah hukum Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II, serta dapat menjadi tambahan informasi bagi Pejabat terkait kendala-kendala dalam penindakan tindak pidana peredaran rokok Tanpa Pita cukai, sehingga dalam hal ini di harapkan pejabat terkait mampu mengatasi kendala-kendala tersebut, sekaligus menyelesaikan tindak pidana peredaran rokok Tanpa Pita cukai dengan sebaik-baiknya.


(7)

d) Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pemikiran yang bermanfaat di bidang disiplin ilmu, ilmu hukum dan hukum pidana. Khususnya dalam tindak pidana peredaran rokok Tanpa Pita cukai. E. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan penulis, harapannya dapat memberikan banyak manfaat yaitu dalam pencegahan, pemberantasan, dan peredaran rokok Tanpa Pita cukai. Dengan demikian semoga hasil dari penelitian mampu memberikan kontribusi besar terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang Ilmu Hukum Pidana.

F. Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis(sosio legal research), yang merupakan penelitian hukum yang menggunakan data sekunder sebagai data awalnya, yang kemudian dilanjutkan dengan data primer atau data lapangan.

2. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian dan pengumpulan data adalah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II yang berada di Jalan Raden Intan No.3, Malang 65141. Adapun alasan kenapa melakukan penelitian di Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II karena faktanya penulis sering mendengar dan melihat adanya suatu tindak pidana peredaran rokok tanpa


(8)

pita cukai yang terjadi, kemudian timbul keinginan untuk melakukan penelitian di Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II yang berada di Jalan Raden Intan No.3, Malang 65141.

3. Sumber Data a) Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II, penelitian dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada Bapak Agustyan Umardani, S.I.P ., M.Si. Selaku Kepala Seksi Intelijen di Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II Malang. Mengenai Upaya penindakan hukum terhadap tindak pidana peredaran rokok illegal khususnya rokok tanpa pita cukai dan kendala-kendala yang dihadapi Aparat Penegak Hukum Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II dalam melakukan upaya penindakan hukum terhadap peredaran rokok illegal khususnya rokok tanpa pita cukai, Studi dokoumen serta peraturan perundang-undangan, seperti Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Twntang Cukai, dan Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan topic atau permasalahn yang diteliti oleh peneliti.


(9)

b) Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan penelitian, hasil penelitian dalam bentuk jurnal, tesis dan peraturan perundang-undangan terkait.

Adapun data sekunder ini menurut Gregory Churchill dalam bukunya Soerjono Soekanto dapat dibagi menjadi4:

1. Bahan hukum primer, yang terdiri dari peraturan perundang-undangan terkait dengan objek penelitian yaitu Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Cukai.

2. Bahan hukum sekunder, yang terdiri dari buku-buku dan tulisan-tulisan yang terkait dengan objek penelitian.

3. Bahan hukum tersier, yang terdiri dari kamus ensikopedia, majalah-majalah dan studi website atau penelusuran internet yang terkait dengan objek penelitian yang dibahas oleh peneliti.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(10)

a. Wawancara atau interview yaitu suatu cara untuk mendapatkan dan mengumpulkan data melalui tanya jawab langsung pada Pejabat Direktorat Bea dan Cukai Jatim II yaitu dengan Bapak Sugeng Harianto selaku kepala kantor, Bapak Agustyan Umardani selaku seksi Intelijen dan Penindakan, dan Ibu Sri Suraningsih selaku Pelaksana Pemeriksa di Bidang Penyidikan dan Penindakan.

b. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian, yaitu upaya penindakan terhadap peredaran rokok illegal khususnya rokok tanpa pita cukai di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jatim II, dalam hal-hal data diperoleh dari literature-literatur dan majalah-majalah maupun berita-berita yang ada dimedia cetak maupun media online. Khususnya buku ataupun literature–literature yang berkaitan dengan upaya peneindakan hukum terhadap rokok illegal atau rokok tanpa pita cukai

5. Teknik Analisis Data

Dari hasil penelitian yang telah terkumpul, seperti yang diperoleh dari lapangan dan data kepustakaan, maka penulis selanjutnya menganalisa data tersebut secara deskriptif kualitatif yaitu data-data yang telah diperoses akan dianalisa dan digambarkan sedemikian rupa sehingga diperoleh sesuai kesimpulan.


(11)

G. Rencana Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab, dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya secara singkat adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis berusaha memberikan gambaran awal tentang penelitian yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan untuk memberikan pemahaman terhadap isi penelitian ini secara garis besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisikan mengenai tinjauan pustaka yang meliputi deskripsi dan uaraian mengenai bahan-bahan teori, doktrin atau pendapat sarjana, dan kajian yuridis berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, terkait dengan permasalahan yang akan dijadikan penulisan hukum yaitu penindakan hukum terhadap tindak pidana peredaran rokok illegal khusnya rokok tanpa pita cukai di Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II Malang yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.

BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas hasil penelitian yang akan diuraikan tentang gambaran lokasi penelitian dan upaya penindakan hukum


(12)

terhadap peredaran rokok tanpa pita cukai Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Malang.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini dipaparkan mengenai kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan, serta saran-saran dengan harapan dapat menjadi masukan sebagai rekomendasi terhadap pihak-pihak yang berkaitan.


(13)

UPAYA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JATIM II DALAM MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM

TERHADAP PEREDARAN ROKOK TANPA PITA CUKAI (Studi di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II

Malang)

PENULISAN HUKUM

Oleh: JOHANSYAH 201110110311139

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(14)

PENULISAN HUKUM

UPAYA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JATIM II DALAM MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM

TERHADAP PEREDARAN ROKOK TANPA PITA CUKAI (Studi di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II

Malang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan

dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh: JOHANSYAH 201110110311139

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(15)

(16)

(17)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“UPAYA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JATIM II DALAM MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM

TERHADAP PEREDARAN TOKOK TANPA PITA CUKAI. ( Studi di Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang) Penulisan ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam

menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S-1) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan dorongan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu izinkan penulis menyampaiakan rasa terima kasih kepada :

1. Keluarga Besar saya, Bapak Tercinta H.Muhammad Ansar, Ibunda

Tercinta Hj.Sayem, Adek-adek Tercinta Ibrahim, Nur Anisah dan Kekasih Tercinta Reni Wijayanti, A. Md. Keb.

2. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Sulardi S.H., M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Wasis Suprayitno., S.H., M.Si selaku Dosen Pembimbing

Pertama, atas waktu, kesabaran serta saran-sarannya yang telah mendorong penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam kelancaran penulisan tugas akhir.

5. Bapak Sofyan Arief, SH., M.Kn., selaku Dosen Pembimbing Kedua

atas waktu, kesabaran serta saran-sarannya yang telah mendorong penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam kelancaran penulisan tugas akhir.

6. Bapak Nu’man aunuh, SH., M.Hum, selaku dosen wali yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada saya sehingga mampu menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Seluruh dosen pengajar, pejabat laboratorium dan para staff Tata

usaha Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan membantu


(18)

dalam menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Bapak Ir. Decy Arifinsjah, M.A selaku Kepala Kantor Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II Malang, Bapak Sugeng Harianto, S.E., M.M. selaku Kepala kepala bagian umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II Malang, Bapak Agustyan Umardani, S.I.P, M.Si, selaku Kepala Seksi Intelejen Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II Malang, beserta seluruh Petugas Direktorat Jenderal Bea dan Jawa Timur II Malang yang telah banyak membantu memberikan informasi dalam penulisan skripsi ini.

9. Teman-teman Fakultas Hukum Angkatan 2011 yang selalu mengisi,

memotivasi dan memberikan dukungan ditengah kesibukan menjadi mahasiswa tingkat akhir dan Bapak Tajudin Selaku Guru SMA Negeri 1 Samboja yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama berada di Kota Malang

10.Pihak-pihak lain yang terlibat dan telah membantu dalam penulisan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis memohon maaf sebesar-besarnya jika dalam pembuatan skripsi ini penulis melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak sengaja. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 28 Oktober 2015


(19)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Cover / Sampul Dalam ...i

Lembar Pengesahan ...ii

Lembar Pengesahan Majelis ...iii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ...iv

Ungkapan Pribadi / Motto ...v

Abstraksi ...vi

Abstract ...vii

Kata Pengantar ...viii

Daftar Isi...x

Daftar Tabel ...xiii

Daftar Gambar ...xiv

Daftar Lampiran ………...xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

1. Manfaat Teoritis ...5

2. Manfaat Praktis ...6

E. Kegunaan Penelitian...7

F. Metode Penelitian...7

1. Metode Pendekatan ...7


(20)

3. Sumber Data ...8

4. Metode Pengumpulan Data ...9

5. Teknik Analisis Data ...10

G. Rencana Sistematika Penulisan ...11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Cukai ...13

1. Pengertian Cukai……….13

2. Barang Kena Cukai……….19

3. Tarif Barang Kena Cukai………...……….20

4. Tata Cara Pelunasan Cukai….………25

5. Perizinan Dibidang Cukai....………....………..29

B. Tinjauan Tentang Pita Cukai ...30

1. Pengertian Pita Cukai ...33

2. Tata Cara Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau ...31

3. Tata Cara Pembayaran Pita Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai…….31

C. Tinjauan Umum Tentang Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang ...32

D. Tinjauan Tentang Penegakan Hukum ...36

1. Pengertian Penegakan Hukum ...36

2. Pengertian Efektivitas Hukum ...37

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...43

1. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II Malang………....43


(21)

3. Visi dan Misi ...46

4. Tugas pokok dan fungsi ...47

5. Wilayah Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang ...50

6. Struktur Organisasi……….54

B. Upaya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Dalam Melakukan Tindakan Hukum Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ...56

1. Modus Mengedarkan Rokok Ilegal ...57

2. Tindakan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ...64

C. Kendala Kantor Wilayah Direktorat Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Dalam Melakukan Tindakan Hukum Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ...69

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ...73

B. Saran ...75

Daftar Pustaka ...77

Index ...80


(22)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Tugas

Lampiran 2. Surat Izin Observasi/ Mencari Data dari Universitas Muhammadiyah Malang Lampiran 3. Surat Izin Observasi/ Mencari Data

dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II Malang


(23)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Abdurrachman.1991. Pengantar kepabean dan cukai, Jakarta. Pradnya Paramita Adrian Sutedi. 2012. Aspek Hukum Kepabeaanan. Jakarta. Sinar Grafika

Departemen pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa.

R.Santoso Brotodihardjo. 2013. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung. Refika Aditama

Soerjono Soekanto,2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada

Satjipto Rahardjo. 1983 . Masalah Penegakan Hukum. Bandung. Sinar Baru Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta. UI Press.0 Tim Penyusun Modul Pusdiklat Bea dan Cukai. 2009. Diklat Teknis Substansif

Dasar Kepabean Dan Cukai : Modul 1 Teknis Cukai 1. Jakarta. Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia

Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton. 2001. Hukum pajak, Jakarta. Salemba Empat Yohanes R. Sri Agoeng Hardjito dalam Darmayanti Ismail. 2014. Efektifitas Pemberian sanksiTerhadap Peredaran Rokok Sebagai Barang Kena Cukai Yang Dikemas Untuk Penjualan Eceran Tetapi Tidak Dilekati Pita Cukai. Malang. Skripsi. Fak. Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Zaenal Abidindan Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai. 2009. Bahan Diklat Teknis Subtantif Dasar: Modul I Pengantar Undang-undang Cukai

“Gambaran, Ketrentuan Umum, Fasilitas dan Perizinan di Bidang

Cukai. Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia


(24)

Dokumen :

Data Peta Wilayah Kerja dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang.

Data Struktur Organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Malang dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang.

Data Jumlah Kasus yang didapat dari hasil penindakan yang dilakukan oleh DJBC Jatim II dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang.

Internet :

Asan Haji dan Siwi Tri Puji B, Ribuan Batang Rokok Tak Berpita Cukai Disita, http//www.republika.co.id, diakses tanggal 16 juni 2015

Iin Pratama. Efektifitas Hukum

http://pratamaiin.blogspot.com/2012/12/efektivitas-hukum.html.diakses Tanggal 3 September 2015. Pukul 19.00 WIB.

Sanusi, AEPI: Sektor Tembakau Jadi Sapi Perah, http://www.tribunnews.com/, diakses tanggal 15 juni 2015

Tim Development dan Tim Humas, Profil Direktorat Jendral Bea dan cukai , http://www.beacukai.go.id, diakses tanggal 16 juni 2015

Umum. Penegakan hukum di Indonesia. http://kompasiana.com/2009/07/13 Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum di Indonesia. Diakses tanggal 3 September 2015. Pukul 19.00WIB

Perundang-undangan :

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen dan Kebudayaan. Jakarta. Balai Pustaka,1996

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 206.3/PMK.01/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012 Tentang


(25)

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Bea dan Cukai menyelanggarakan Tugas dan fungsi

Peraturan Menteri Keuangan Nomor NOMOR 205 /PMK.011/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/Pmk.011/2012 Tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 157/PMK.04/2009 tentang Penyediaan Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 jo. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 54/PMK.01/2007 jo. Peraturan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor 68/PMK.01/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Bea Dan Cukai, Kantor Wilayah XII DJBC Timur II diubah menjadi Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II


(1)

xi

3. Sumber Data ...8

4. Metode Pengumpulan Data ...9

5. Teknik Analisis Data ...10

G. Rencana Sistematika Penulisan ...11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Cukai ...13

1. Pengertian Cukai……….13

2. Barang Kena Cukai……….19

3. Tarif Barang Kena Cukai………...……….20

4. Tata Cara Pelunasan Cukai….………25

5. Perizinan Dibidang Cukai....………....………..29

B. Tinjauan Tentang Pita Cukai ...30

1. Pengertian Pita Cukai ...33

2. Tata Cara Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau ...31

3. Tata Cara Pembayaran Pita Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai…….31

C. Tinjauan Umum Tentang Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang ...32

D. Tinjauan Tentang Penegakan Hukum ...36

1. Pengertian Penegakan Hukum ...36

2. Pengertian Efektivitas Hukum ...37

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...43

1. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II Malang………....43


(2)

xii

3. Visi dan Misi ...46

4. Tugas pokok dan fungsi ...47

5. Wilayah Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang ...50

6. Struktur Organisasi……….54

B. Upaya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Dalam Melakukan Tindakan Hukum Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ...56

1. Modus Mengedarkan Rokok Ilegal ...57

2. Tindakan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ...64

C. Kendala Kantor Wilayah Direktorat Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Dalam Melakukan Tindakan Hukum Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ...69

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ...73

B. Saran ...75

Daftar Pustaka ...77

Index ...80


(3)

xv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Tugas

Lampiran 2. Surat Izin Observasi/ Mencari Data dari Universitas Muhammadiyah Malang Lampiran 3. Surat Izin Observasi/ Mencari Data

dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II Malang


(4)

77 DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdurrachman.1991. Pengantar kepabean dan cukai, Jakarta. Pradnya Paramita

Adrian Sutedi. 2012. Aspek Hukum Kepabeaanan. Jakarta. Sinar Grafika

Departemen pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa.

R.Santoso Brotodihardjo. 2013. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung. Refika Aditama

Soerjono Soekanto,2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada

Satjipto Rahardjo. 1983 . Masalah Penegakan Hukum. Bandung. Sinar Baru

Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta. UI Press.0

Tim Penyusun Modul Pusdiklat Bea dan Cukai. 2009. Diklat Teknis Substansif Dasar Kepabean Dan Cukai : Modul 1 Teknis Cukai 1. Jakarta. Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia

Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton. 2001. Hukum pajak, Jakarta. Salemba Empat Yohanes R. Sri Agoeng Hardjito dalam Darmayanti Ismail. 2014. Efektifitas Pemberian sanksiTerhadap Peredaran Rokok Sebagai Barang Kena Cukai Yang Dikemas Untuk Penjualan Eceran Tetapi Tidak Dilekati

Pita Cukai. Malang. Skripsi. Fak. Hukum Universitas Muhammadiyah

Malang

Zaenal Abidindan Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai. 2009. Bahan Diklat Teknis Subtantif Dasar: Modul I Pengantar Undang-undang Cukai “Gambaran, Ketrentuan Umum, Fasilitas dan Perizinan di Bidang Cukai. Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia


(5)

78 Dokumen :

Data Peta Wilayah Kerja dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang.

Data Struktur Organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Malang dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang.

Data Jumlah Kasus yang didapat dari hasil penindakan yang dilakukan oleh DJBC Jatim II dari Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Dan Cukai Jatim II Malang.

Internet :

Asan Haji dan Siwi Tri Puji B, Ribuan Batang Rokok Tak Berpita Cukai Disita, http//www.republika.co.id, diakses tanggal 16 juni 2015

Iin Pratama. Efektifitas Hukum

http://pratamaiin.blogspot.com/2012/12/efektivitas-hukum.html.diakses Tanggal 3 September 2015. Pukul 19.00 WIB.

Sanusi, AEPI: Sektor Tembakau Jadi Sapi Perah, http://www.tribunnews.com/, diakses tanggal 15 juni 2015

Tim Development dan Tim Humas, Profil Direktorat Jendral Bea dan cukai , http://www.beacukai.go.id, diakses tanggal 16 juni 2015

Umum. Penegakan hukum di Indonesia. http://kompasiana.com/2009/07/13 Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum di Indonesia. Diakses tanggal 3 September 2015. Pukul 19.00WIB

Perundang-undangan :

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen dan Kebudayaan. Jakarta. Balai Pustaka,1996

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 206.3/PMK.01/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012 Tentang


(6)

79 Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Bea dan Cukai menyelanggarakan Tugas dan fungsi

Peraturan Menteri Keuangan Nomor NOMOR 205 /PMK.011/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/Pmk.011/2012 Tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 157/PMK.04/2009 tentang Penyediaan Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 jo. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 54/PMK.01/2007 jo. Peraturan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor 68/PMK.01/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Bea Dan Cukai, Kantor Wilayah XII DJBC Timur II diubah menjadi Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II