Wiranto: Bangsa Tanpa karakter akan Tersingkir

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Wiranto: Bangsa Tanpa karakter akan Tersingkir
Tanggal: 2011-11-25
Menurut Wiranto, bangsa harus memiliki karakter agar bisa bersaing
dengan bangsa lainya.

Mantan Panglima ABRI, Jendral (Pur) Wiranto kembali hadir di Universitas
Muhammadiyah Malang, Senin (21/11). Kehadiran Wiranto di UMM yang ketiga kalinya ini
merupakan undangan BEM FISIP untuk bicara pada kuliah tamu dengan tema “National
and Character Building”. Acara diikuti tak kurang 450 mahasiswa UMM.
Pembantu Rektor III, Drs. Joko Widodo, MSi mengungkapkan bahwa UMM
merupakan universitas yang multicultural. UMM mencanangkan bahwa semua suku,
golongan dan agama apapun bisa masuk dan menjadi mahasiswa UMM, “Ini perlu kita
jaga bersama, karena hal ini merupakan suatu keunggulan, ujarnya.
Joko menambahkan bahwa ada dua hal ketepatan melalui kuliah tamu ini, yakni
berkanaan dengan tema yang dipilih “National and Character Building” yang mana
merupakan upaya perbaikan yang lebih baik dalam bangsa Indonesia, dan yang kedua
adalah dengan kedatangan tokoh sekaliber Wiranto diharapkan bisa memberi motivasi

yang lebih dan menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa.
Senada dengan hal itu, Wiranto menyampaikan, dalam sejarah kebangsaan,
bangsa tanpa karakter akan hancur dan tersingkirkan. Begitu juga dengan manusia yang
tanpa karakter tidak bisa bersaing dengan manusia yang lain dan akan kalah. Hal ini
sesuai dengan tema, yang mana karakter dalam suatu bangsa itu perlu untuk menggugah
semangat bangsa Indonesia.
Wiranto meyinggung tentang lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. Syair
“Muhammadiyah Gerakanku” merupakan kata-kata yang digunakan untuk menggugah
semangat warga Muhammadiyah untuk selalu bergerak membangun akhlak dan moral
suatu bangsa. Dalam Indonesia Raya sendiri ada kata-kata “Bangunlah Jiwanya,
Bangunlah badannya”, hal ini juga hampir sama, yakni bangsa Indonesia tidak boleh tidak
semangat, karena dengan adanya jiwa yang bangkit akan ada semangat yang membara.
“Ada satu kekuatan yang dimiliki bangsa yakni kekuatan semangat, dan yang
menjadi pertanyaan apakah saat ini kita masih punya semangat dan mimpi”, ujar Wiranto.
Untuk itu harusnya Bangsa Indonesia meniru semangat juang yang dimiliki Bung Tomo
dengan kipahnya yang berjuang demi kemmerdekaan Indonesia.
Terlepas dari itu semua, bangsa Indonesia juga kalah dalam persaingan global,
dan yang sayangkan Negara Indonesia menjadi Negara konsumen terbesar. Ada
dominasi-dominasi yang masuk ke dalam Negara ini, hal ini dikarenakan global village
yang tiada batas sehingga Negara adikuasa mendominasi Negara ini.

Wiranto juga meyinggung tentang proses pelaksanaan reformasi atau demokrasi
di Indonesia, karean menurutnya tidak mudah mendirikan Negara demokratisasi yang
paripurna. Namun hal yang paling penting adalah mereformasi akhlak dan moral dalam

page 1 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

bangsa yang demokrasi. Untuk itu demokrasi juga harus didukung dengan supremasi
yang kuat, jadi demokrasi dan hukum harus berimbang.
“Dengan gerakan Muhammadiyah saya yakin bisa mengubah negeri ini, karena
perubahan butuh gerakan yang bisa mengubah suatu keadaan,” katanya. (bib/nas)

page 2 / 2