34
mengukur ketrampilan, pengetahuan, kemauan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”.
Sedangkan menurut Gilbert Sat yang dikutip oleh Anton Suharno 2002 : 7, Pengantar Statistik I, ”Suatu tes dapat didefinisikan sebagai suatu tugas atau
serangkaian tugas-tugas yang digunakan untuk memperoleh pengamatan yang sistematis tentang suatu atribut atau hasil pendidikan yang representatif”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah serangkaian pertanyaan atau tugas yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Tes dalam penelitian ini menggunakan tes secara langsung melalui peningkatan kemampuan anak secara individu.
E. Validitas Data
Langkah dalam instrumen penelitian ini memeriksa data dan membandingkan data yang diperoleh dan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu
hasil observasi, diskusi, dokumentasi, tes melalui proses kegiatan yang dilakukan guru untuk mencari kebenaran apakah sudah sesuai data yang diperoleh atau belum.
Hasil observasi yang peneliti lakukan menyatakan siswa tunagrahita mengalami permasalahan dalam hal konsep ruang sejalan dengan hasil pengamatan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara pengelompokkan data dengan jalan menyimpulkan data yang selengkap-lengkapnya, kemudian diolah, diadakan
pemeriksaan, diselidiki dan diklasifikasikan dengan jalan membandingkan kemudian yang terakhir adalah memperoleh hasil.
Agar data tersebut mempunyai arti dan implikasi maka harus disajikan dalam bentuk kesimpulan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis data dengan
menggunakan metode atau teknik tertentu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif
komparatif.
35
G. Indikator Kinerja
Peningkatan dan penguasaan arah dengan penggunaan konsep ruang melalui permainan bintang beralih untuk meningkatkan penguasaan arah bagi anak
tunagrahita ringan.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan siklus, dimana setiap siklus terdapat 4 tahap yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Skema II Prosedur Penelitian
Perencanaan I Merancanakan RPP
Merancang Permainan Penanaman Konsep Ruang
Pelaksanaan Tindakan I Peneliti memberi contoh
gerakan penanaman konsep ruang
Observasi I : Peneliti mengamati
gerakan konsep kanan- kiri, atas-bawah,
depan-belakang, melalui permainan
bintang beralih menginjak lingkaran
dengan aba-aba kanan- kiri
Refleksi I, melalui permainan bintang
beralih tentang konsep kanan-kiri,
atas-bawah, depan belakang, anak
mampu melakukan sesuai dengan yang
dicontohkan Analisis I
Menganalisis hasil gerakan
kanan-kiri, atas-bawah,
depan- belakang
satu persatu
SIKLUS II S
I K
L U
S I
36
Keterangan Siklus I
Untuk lebih jelas skema alur kerja dari penelitian tindakan di atas dapat diterangkan sebagai berikut:
Kegiatan Siklus I 1. Permasalahan : Anak tunagrahita sulit memahami konsep ruang
2. Perencanaan Sebagai rencana tindakan adalah penggunaan permainan Bintang Beralih dalam
menanamkan konsep ruang. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:
a. Permainan Bintang Beralih dalam menanamkan konsep ruang b. Menyusun program pembelajaran atau menempatkan materi
c. Mempersiapkan media atau alat d. Membagi peran siswa agar bergiliran
e. Mengelola kelas f. Memberi motivasi
3. Pelaksanaan Melaksanakan tindakan dirumuskan, untuk menanamkan konsep ruang melalui
permainan Bintang Beralih. a. Peneliti mempersiapkan sarana prarasana yang dipergunakan dalam
penelitian. b. Peneliti menentukan atau membagi yang lebih dahulu melakukan dan yang
lain menunggu giliran. c. Menjelaskan tentang konsep ruang yang disesuaikan materi yang sudah
direncanakan. d. Menjelaskan tentang cara melakukan permainan untuk menanamkan konsep
ruang. e. Peneliti mencontohkan melalui gerakan anggota tubuh tentang konsep ruang
tanpa permainan
37
f. Peneliti mencontohkan gerakan sesuai dengan konsep ruang melalui permainan.
g. Peneliti bersama salah satu anak melakukan gerakan dengan permainan secara bergantian.
h. Menyuruh anak melakukan permainan Bintang Beralih sesuai dengan konsep ruang.
i. Anak mengikut permainan sesuaio dengan yang dicontohkan peneliti. 4. Pengamatan
Melihat atau mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan, observasi dilakukan pada saat anak diberikan latihan berulang-ulang. Aspek yang
diamati: a. Konsep ruang yang dilakukan melalui anggota tubuh.
b. Konsep ruang yang dilakukan melalui gerakan anggota tubuh Kriteria penilaian dalam penelitian ini meliputi dapat, ragu, dan tidak.
Namun penelitian tidak sama dengan penelitian terhadap anak normal A Dapat
: Penilaian diberikan pada anak jika dapat melakukan tanpa bimbingan
B Kurang dapat : Penilaian diberikan pada anak jika akan melakukan
sendiri tanpa bimbingan, dilakukan lebih satu gerakan. C Tidak
: Penilaian diberikan jika tidak bisa melakukan walau sudah diberikan bimbingan
5. Refleksi Peneliti bersama kolaborasi atau tidak mengkaji, menyimpulkan hasil dari
tindakan yang telah dilakukan, dan hasil tersebut dirumuskan tindakan untuk kegiatan berikutnya atau memperbaiki tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
38
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDLB Negeri Purworejo dan pelaksanaan pembelajaran konsep ruang diberikan pada waktu belajar dari pukul 07.30 pagi
sampai dengan pukul 12.00 WIB pada waktu pelajaran Program Khusus dengan jumlah subyek 4 orang siswa.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian I
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kemampuan anak dalam memahami konsep ruang. Diketahui bahwa penliti menemukan kesulitan pada subyek yang
diteliti, yaitu dalam penggunaan konsep ruang melalui permainan. Permainan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah:
1. Permainan Bintang Beralih konse ruang tentang arah kiri-kanan 2. Permainan Bintang Beralih konse ruang tentang arah depan-belakang
3. Permainan Bintang Beralih konse ruang tentang arah atas-bawah Dalam proses pembelajaran pada Siklus I peneliti memberikan bimbingan
tanpa berkolaborasi dengan guru lain. Peneliti berusaha agar anak dapat memahami tujuan dari permainan ini dan juga dapat beradaptasi dengan media permainan. Anak
sendiri dapat melakukan sesuai dengan arahan dari peneliti. Siklus I dilaksanakan pada bulan Mei 2009 dengan tiga kali pertemuan. Tiap
pertemuan 2 x 35 menit. Setiap kali pertemuan peneliti melaksanakan bimbingan dengan menggunakan permainan Bintang Beralih dapat diaplikasikan tentang
penguasaan arah kanan arah kiri, arah depan arah belakang, arah atas dan arah bawah. Dengan mempergunakan permainan Bintang Beralih diharapkan anak dapat
mengenali konsep ruang sehingga tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran maupun dalam mengurus diri sendiri dalam kehiduan sehari-hari.