Karakteristik dan Dampak Penerimaan Diri
f. Mempercayai bahwa diri adalah individu yang memiliki
interest dan berharga bagi orang lain, sedikitnya bagi orang- orang yang dipilih untuk berhubungan.
g. Dapat menerima pujian tanpa merasa adanya kepalsuan
ataupun dengan rasa bersalah. h.
Tidak melawan usaha orang lain untuk menguasai atau mendominasi dirinya.
i. Mampu menerima ide dan mengaku kepada orang lain akan
apa yang menjadi dorongan dan keinginannya, dimulai dari kemarahan sampai rasa cinta, kesedihan dan kebahagiaan,
kemarahan yang mendalam sampai penerimaan yang mendalam.
j. Secara alami menikmati dirinya dalam berbagai aktifitas
termasuk pekerjaan, permainan, ekspresi
kreatif diri, persahabatan, atau kemalasan.
k. Sensitif akan kebutuhan orang lain, menerima kebiasaan social,
dan secara khusus tidak bias bersenang-senang atas pengorbanan orang lain.
23
Sedangkan Hurlock 1974 membagi dampak penerimaan diri menjadi dua kategori:
a. Dalam Penyesuaian Diri
Orang yang memiliki penerimaan diri, mampu mengenali kelebihan dan kekurangannya. Ia biasanya memiliki keyakinan
diri self-confidence dan harga diri self-esteem. Selain itu mereka juga lebih dapat menerima kritik demi perkembangan
dirinya. b.
Dalam Penyesuaian Sosial Penerimaan
diri biasanya
disertai dengan
adanya penerimaan diri pada orang lain. Orang yang meiliki
penerimaan diri akan merasa aman untuk menerima orang lain, memberikan perhatiannya pada orang lain, serta menaruh minat
terhadap orang lain, seperti menunjukan rasa empati dan
23
Ibid, h. 42-44.
simpati. Denga demikian orang yang memiliki penerimaan diri dapat melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik
dibandingkan dengan orang yang merasa rendah diri sehingga mereka cenderung berorientasi pada dirinya sendiri self-
oriented
24
Dampak dari penerimaan diri memberikan individu kenyakinan diri sehingga individu mampu menyesuaikan dirinya menjadi lebih baik
dengan berorientasi ke dalam diri sendiri.
24
Muhammad Ari Wibowo, “Penerimaan Diri Pada Individu yang Mengalami Prekognisi” Skripsi S1 Fakultasi Psikologi, Universitas Gunadarma Depok, 2013, h. 14
26