Proses Burst-time
P1 24 P2 3
P3 3
Jika proses datang dengan urutan P1, P2, P3 dan dilayani dengan algoritma FIFO maka dapat digambarkan Gantt Chart-nya :
P3 P2
P1 24
27 30
Dari Gantt Chart dapat diambil kesimpulan waktu tunggu untuk P1 adalah 0 milidetik, waktu tunggu untuk P2 adalah 24 milidetik, waktu tunggu P3 adalah 27 milidetik. Jadi rata-rata waktu tunggu
Average Waiting Time AWT adalah 0+24+273 = 17 milidetik. Kemudian jika waktu kedatangan proses adalah P3, P2, P1 maka Gantt Chartnya adalah
P2 P3
P1
Dengan urutan kedatangan seperti diatas AWT = 0+3+63 = 3 milidetik
3 6
30
Menentukan Turn Around Time dengan FIFO berdasarkan contoh diatas :
P3 P2
P1
Turn around time waktu penyelesaian P1 adalah 24, P2 = 27, P3 = 30, maka rata-rata turn around time = 24+27+303 = 27 milidetik
24 27
30
4.4.2 Penjadwalan SJF Shortest Job First Æ jarang digunakan
Merupakan penjadwalan nonpreemptive dan penjadwalan tidak berprioritas. Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses sampai selesai diketahui sebelumnya. Mekanisme penjadwalan
adalah menjadwalkan proses dengan waktu jalan terpendek lebih dulu sampai selesai. Contoh :
Misal terdapat kumpulan proses dengan burst-time sebagai berikut :
Proses Burst-time
P1 6 P2 8
P3 7 P4 3
Gantt Chart algoritma SJF :
P2 P3
P1 P4
3 9
16 24
Dari Gantt Chart dapat diambil nilai waktu tunggu untuk : P1 = 3 milidetik
P2 = 16 milidetik P3 = 9 milidetik
P4 = 0 milidetik
Jadi AWT yang dihasilkan adalah 3+16+9+0 4 = 7 milidetik. Contoh :
Menentukan turn around time
Proses Saat Tiba
Lama Proses A 0
11 B 0
8 C 0
10 D 0
3 E 0
5 Proses
Saat Tiba Lama Proses
Saat Mulai Saat Selesai
Turn Around Time D
3 0 3 3
E 5 3 8
8 B 0
8 8
16 16
C 10 16 26
26 A
11 26 37 37
Jumlah Rata-rata
90 18
4.4.3 Penjadwalan HRN Highest – Ratio Next Penjadwalan ini merupakan penjadwalan non-preemptive dan penjadwalan berprioritas dinamis,
yang sebenarnya merupakan perbaikan dari algoritma SJF, karena pada SJF ada kemungkinan proses dengan waktu layanan lama akan menunggu lama untuk dieksekusi. Hal ini disebabkan
adanya proses-proses lain yang waktu layanannya selalu lebih pendek dari proses tersebut. Prioritas dinamis HRN dihitung berdasarkan rumus :
Prioritas = waktu tunggu + waktu layanan waktu layanan Proses dengan prioritas yang tertinggi akan dipilih untuk dieksekusi selanjutnya.
4.4.4 Penjadwalan MFQ Multiple Feedback Queues Merupakan penjadwalan dengan banyak antrian, merupakan penjadwalan preemptive by-time,
penjadwalan berprioritas dinamis. Penjadwalan ini untuk mencegah banyaknya swapping dengan proses-proses yang sangat banyak
menggunakan pemroses karena menyelesaikan tugasnya memakan waktu lama diberi jatah waktu jumlah kwantajumlah quantum lebih banyak dalam satu waktu.
Penjadwalan ini menghendaki kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalan selama satu kwanta, kelas berikutnya berjalan selama 2 kwanta,kelas berikutnya berjalan 4
kwanta, dst. Ketentuan yang berlaku :
1. Jalankan proses pada kelas tertinggi
2. Jika proses menggunakan seluruh kwanta yang dialokasikan maka diturunkan kelas
prioritasnya 3.
Proses yang masuk untuk pertama kali ke sistem langsung diberi kelas tertinggi.
4.4.5 Penjadwalan RR Round Robin Merupakan penjadwalan preemptive, penjadwalan tanpa prioritas. Semua proses dianggap penting
dan diberi sejumlah waktu pemroses yang disebut kwanta quantum atau time-slice dimana proses itu berjalan.
Ketentuan algoritma RR :
1. Jika quantum habis dan proses belum selesai maka proses menjadi runnable dan pemroses
dialihkan ke proses lain 2.
jika quantum belum habis dan proses menunggu suatu kejadian selesainya IO, maka proses menjadi blocked dan pemroses dialihkan ke proses lain.
3. jika quantum belum habis tapi proses telah selesai maka proses diakhiri dan pemroses
dialihkan ke proses lain.
Contoh : Misal kumpulan proses datang pada waktu 0 dengan spesifikasi :
Proses Burst-time
P1 24 P2 3
P3 3
Jika digunakan quantum time 4 milidetik, maka proses P1 mendapat 4 milidetik yang pertama, 20 milidetik berikutnya akan disela oleh proses P2 dan P3 secara bergantian, sehingga Gantt Chart-nya
dapat digambarkan sbb:
P1 P1
P1 P1
P1 P3
P2 P1
10 7
4 18
14 30
26 22
Waktu tunggu untuk tiap-tiap proses : Proses Waiting
Time
P1 0+10-4=6 P2 4
P3 7 AWT yang terjadi adalah 6+4+73 = 5,66 milidetik
Contoh : Menentukan Turn Around Time untuk quantum waktu q = 3
Proses Saat Tiba
Lama Proses A 0
7 B 0
5 C 0
8 D 0
2 E 0
6
C A
E C
B A
E D
C B
A 30
26 25
22 19
17 6
3 28
14 11
9
Proses Saat Tiba
Lama Proses Saat Mulai
Saat Selesai Turn Around Time
A 0 7
26 26
B 0 5
3 19
19 C 0
8 6
28 28
D 0 2
9 11
11 E 0
6 11
25 25
Jumlah Rata-rata
109 21,8
4.4.6. Penjadwalan SRF Shortest Remaining First Æ Penjadwalan sisa waktu terpendek,