Communication Pattern in Rural Public Credit Institution (Case of Bank PD BPR Sarimadu, Kampar Regency, Riau Province).

POLA KOMUNIKASI LEMBAGA PERKREDITAN RAKYAT
DI PEDESAAN
(Kasus Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Sarimadu Kabupaten Kampar Provinsi Riau)

YULIA ANDRIANI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pola Komunikasi Lembaga
Perkreditan Rakyat di Pedesaan (Kasus Bank Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Sarimadu Kabupaten Kampar Provinsi Riau) adalah karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
yang dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian
akhir tesis ini.
Bogor, Oktober 2011

Yulia Andriani
NRP. I352080101

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

ABSTRACT
YULIA ANDRIANI. Communication Pattern in Rural Public Credit Institution
(Case of Bank PD BPR Sarimadu, Kampar Regency, Riau Province). Under
direction of NURMALA K. PANDJAITAN and HADIYANTO.
Financial institutions are important actors in the National economic. The
objectives of this research were to describe pattern of communication of Bank PD

BPR Sarimadu in credit activity (dissemination, use and repayment of credit), and
the impact of communication pattern to repayment credit of Bank PD BPR
Sarimadu. The research was conducted at the Bank PD BPR Sarimadu Kampar
regency on February until May 2010. This is a qualitative research, with
observation, in depth interview an triangulation. Sources of data in this study are
the data interview from informan’s (bank employees and twenty nine clients) and
supported by secondary data from documents and archives of bank and other
related agencies. Informan selection procedure performed by the determination of
persuasive sampling technique. Pattern of communication is evaluated from five
components, there are forms of communication, contents of the message being
communicated, actors involved the communication, communication frequency
and types of relationship. The results are : there are two forms of communication
which are direct and indirect communication. Direct communication is bank
employees come to client shop or client come to bank. Indirect communication is
newspapers advertisement, radio, television, brochure and banner. The messages
consist of credit informations at socialization and bank action if overdue
consumer pay for credit at loan of credit. Actors who are involve in doing
communications are employees of Bank PD BPR Sarimadu, local government and
client candidate at credit socialization and employees of Bank PD BPR Sarimadu
with client at loan of credit. Communications frequency done once a week for

credit of bakulan and once a month for credit of modal kerja. Types of
relationship that happened was formal relationship and informal relationship.
Formal relationship when client come to bank. Informal relationship when
employees of Bank PD BPR Sarimadu come to client shop and use ocu language.
The continuity of communication has an impact to repayment of loan and prevent
problems credit returns. There are no credit arrears of year 2009 until now and the
increase of number of credit accounts are 3833 accounts in 2005 to 5766 accounts
in 2009.
Keywords : Communication pattern, BPR, direct communication, undirect
communication.

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

RINGKASAN
YULIA ANDRIANI. Pola Komunikasi Lembaga Perkreditan Rakyat Di
Pedesaan (Kasus Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu
Kabupaten Kampar Provinsi Riau). Dibimbing oleh NURMALA K.
PANDJAITAN dan HADIYANTO.
Selama ini, masyarakat pedesaan cenderung belum akrab dengan
perkreditan formal dan tidak berani untuk mengambil kredit di lembaga keuangan

formal, karena prosedur peminjaman kredit yang dianggap rumit dan adanya
agunan. Untuk itu diperlukan sosialisasi yang mampu meningkatkan kepercayaan
dan keberanian masyarakat khususnya di pedesaan untuk menggunakan fasilitas
perkreditan. Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu
merupakan satu-satunya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Riau yang
telah mampu melakukan ekspansi ke luar wilayah kerjanya. Selain di Kabupaten
Kampar, Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu telah
mempunyai cabang di Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Pekanbaru. Keberhasilan
Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu ini menimbulkan
pertanyaan bagaimana pola komunikasi yang dilakukan Bank Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu dalam hal perkreditan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
(1) Mendeskripsikan pola komunikasi yang dilakukan Bank Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu dalam hal perkreditan di Kabupaten
Kampar Provinsi Riau.
(2) Menganalisis hubungan pola komunikasi dengan tingkat pengembalian kredit
Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu di Kabupaten
Kampar Provinsi Riau.
Penelitian ini dilaksanakan di Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat Sarimadu Kabupaten Kampar Provinsi Riau pada bulan Februari sampai

Mei 2010. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Penentuan informan
dilakukan dengan sengaja (purposive) yaitu memilih informan yang sesuai dengan
desain penelitian. Subyek yang diwawancarai adalah karyawan Bank PD BPR
Sarimadu (kepala seksi bagian umum, kepala bagian bagian kredit, kepala seksi
bagian kredit, dua orang administrasi kredit, analis kredit, penagihan kredit dan
costumer service), sedangkan nasabah Bank PD BPR Sarimadu adalah nasabah
yang ada di Bank PD BPR Sarimadu ketika penelitian ini dilakuakan yang
berjumlah dua puluh sembilan orang yang terdiri dari dua puluh dua orang
nasabah modal kerja umum dan tujuh orang nasabah kredit bakulan.
Hasil studi menunjukkan bahwa pola komunikasi yang dilakukan Bank PD
BPR Sarimadu dalam hal perkreditan di Kabupaten Kampat ditinjau dari lima
komponen, yaitu melalui bentuk komunikasi yang dilakukan, isi pesan, aktor
yang melakukan komunikasi, frekuensi berkomunikasi dan terakhir dari jenis
hubungan yang dilakukan. Bentuk komunikasi yang dilakukan Bank PD BPR
Sarimadu adalah komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung.
Komunikasi langsung dilakukan oleh analis bank dan bagian penagihan kredit dari
bank yang datang ke tempat usaha dan rumah nasabah. Komunikasi langsung juga
dilakukan oleh costumer service dan bagian administrasi bank jika nasabah
langsung datang ke Bank PD BPR Sarimadu. Komunikasi tidak langsung


Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

dilakukan dengan menggunakan iklan koran, radio, televisi, brosur dan baliho
serta komunikasi menggunakan media, baik itu telepon atau pesan singkat. Isi
pesan yang disampaikan pada calon nasabah adalah tujuan pemberian kredit,
sasaran kredit, suku bunga, cara pembayaran, maksimal plafon kredit yang
diberikan dan persyaratan pengajuan kredit. Isi pesan yang disampaikan pada
nasabah yang rutin dilakukan adalah informasi mengenai jumlah tagihan kredit,
waktu pembayaran dan jumlah bunga yang harus dibayarkan. Aktor yang
berperan pada sosialisasi kredit modal kerja umum maupun kredit bakulan pada
dasarnya adalah aktor-aktor yang sama yaitu karyawan Bank PD BPR Sarimadu
dengan calon nasabah dan dengan bantuan perangkat desa untuk jenis kredit
modal kerja umum. Karyawan Bank PD BPR Sarimadu terdiri dari costumer
service (CS), administrasi kredit, analis kredit, penagihan kredit, kepala seksi,
kepala bagian kredit dan pimpinan Bank PD BPR Sarimadu. Aktor yang berbeda
pada tahap sosialisasi dan penagihan krdit adalah pihak perangkat desa yang
membantu pada tahap sosialisasi. Frekuensi komunikasi pada saat sosialisasi dan
promosi yang dilakukan oleh Bank PD BPR Sarimadu tidak rutin seperti ketika
pada tahap penggunaan dan penagihan kredit. Ketika proses sosialisasi, tidak ada
jadwal kunjungan yang ditetapkan oleh Bank PD BPR Sarimadu. Pada tahap

sosialisasi, pihak Bank PD BPR Sarimadu hanya sekali datang ke tempat usaha
atau rumah calon nasabah yang dianggap sebagai calon nasabah potensial. Selain
itu, untuk mendapatkan informasi, calon nasabah datang langsung ke Bank PD
BPR Sarimadu untuk mendapatkan informasi mengenai kredit. Pada tahap
penggunaan dan penagihan, frekuensi komunikasi telah memiliki jadwal tetap,
jenis kredit modal kerja umum, frekuensi komunikasi yang dilakukan adalah
sekali sebulan dan untuk jenis kredit bakulan dilakukan jadwal tetap dengan
frekuensi sekali seminggu. Hubungan yang terjadi pada proses sosialisasi untuk
jenis kredit modal kerja umum adalah hubungan formal dan informal. Hubungan
formal terjadi pihak Bank PD BPR Sarimadu mensosialisasikan kredit di kantor
balai desa dan ketika calon nasabah datang langsung ke kantor Bank PD BPR
Sarimadu. Hubungan informal terjadi ketika pihak Bank PD BPR Sarimadu
mendatangi langsung (door to door) ke tempat usaha calon debitur. Hubungan
komunikasi yang terjadi antara pihak Bank PD BPR Sarimadu dengan nasabah
kredit bakulan adalah hubungan informal. Pihak Bank PD BPR Sarimadu
langsung datang ke tempat usaha nasabah baik itu untuk sosialisasi maupun untuk
penagihan kredit.
Hubungan pola komunikasi dengan tingkat pengembalian kredit Bank PD
BPR Sarimadu di Kabupaten Kampar dilihat dari kelancaran pembayaran kredit.
Pembayaran angsuran kredit mengalami kelancaran yaitu tunggakan kredit

fasilitas kredit kepada debitur yang belum ditarik adalah Rp. 0 pada tahun 2009
hingga sekarang. Kelancaran ini karena adanya kunjungan rutin, pengawasan dan
komunikasi yang berkelanjutan dengan mendatangi tempat usaha debitur.
Nasabah bank mengatakan bahwa komunikasi tidak hanya dengan langsung
datang ke bank, tetapi juga bisa melalui telepon. Meskipun kelancaran ini tidak
mutlak hanya dipengaruhi oleh komunikasi.
Kata kunci : pola komunikasi, Bank Perkreditan Rakyat, komunikasi langsung,
komunikasi tidak langsung.

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2011
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan
kepentingan yang wajar IPB.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

POLA KOMUNIKASI LEMBAGA PERKREDITAN RAKYAT
DI PEDESAAN
(Kasus Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Sarimadu Kabupaten Kampar Provinsi Riau)

YULIA ANDRIANI

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Mayor Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011


Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala. S. Hubeis

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

Judul Tesis
Nama
NIM

: Pola Komunikasi Lembaga Perkreditan Rakyat di Pedesaan
(Kasus Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Sarimadu Kabupaten Kampar Provinsi Riau)
: Yulia Andriani
: I352080101

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS. DEA

Ketua

Ir. Hadiyanto, MS
Anggota

Diketahui
Koordinator Program Studi
Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, M.S

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Ujian : 5 November 2010

Tanggal Lulus :

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

UCAPAN TERIMAKASIH
Bismillahirrahmanirrohim...
“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orangorang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur” (Al-Furqan:
62)

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan” (Ar-Rahman:
13)
Terimakasih dan ucapan syukur tak terhingga ya Allah, telah memberikan nikmat
yang terbaik bagiku. Terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya disampaikan
kepada :
1. Dr. Nurmala K. Pandjaitan dan Ir. Hadiyanto, MS selaku komisi
pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan ilmu dalam
perencanaan, pelaksanaan, sampai penulisan tesis ini.
2. Prof. Dr. Aida Vitayala S. Hubeis, MS selaku penguji luar komisi yang
telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan tesis ini.
3. Dr. Amiruddin Saleh, MS selaku penguji yang mewakili program studi
Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan yang telah
memberikan kritik dan saran untuk tesis ini.
4. Dosen-dosen program studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan selama ini.
5. Dr. Djuara P. Lubis selaku koordinator program studi Komunikasi
Pembangunan Pertanian dan Pedesaan .
6. Rektor IPB, Dekan Sekolah Pascasarjana, Ketua Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
7. Pimpinan, karyawan dan nasabah Bank PD BPR Sarimadu yang telah
memberikan izin penelitian, informasi dan kelancaran pada penelitian ini.
8. Teman-teman seperjuangan KMP 2008 atas doa, dukungan dan
kerjasamanya selama ini.
9. Suami dan anakku tersayang, yang selalu mendoakan, memberikan
dukungan dan mendampingiku.
10. Ayah, bunda, kakak, adek-adekku dan keluarga tercinta yang tak hentihentinya mengirimkan doa demi keberhasilanku selama ini.
Terakhir penulis berdoa semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu komunikasi pembangunan masyarakat.
Bogor, Oktober 2011
Yulia Andriani

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan
karunia-Nya, sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2010 ini ialah pola komunikasi,
dengan judul Pola Komunikasi Lembaga Perkreditan Rakyat di Pedesaan (Kasus
Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu Kabupaten Kampar
Provinsi Riau).
Terima kasih dan penghargaan penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Nurmala
K. Pandjaitan, MS. DEA dan Bapak Ir. Hadiyanto, MS sebagai Komisi
Pembimbing yang selalu meluangkan waktu berbagi ilmu demi penyempurnaan
tesis ini. Di samping itu, terimakasih dan penghargaan juga penuliskan sampaikan
kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis sebagai penguji luar komisi dan
Bapak Dr. Amiruddin Saleh, MS selaku penguji dari program studi Komunikasi
Pembangunan Pertanian yang telah memberikan saran demi kesempurnaan tesis
ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Amin.

Bogor, Oktober 2011
Yulia Andriani

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pekanbaru pada tanggal 23 Juli 1986 sebagai anak
kedua dari empat bersaudara dari pasangan Drs. Jasril, M.Si dan Lenfiarnis. Pada
tahun 1991 memulai pendidikan pada Taman Kanak-kanak Aisyiah II Pekanbaru.
Setahun kemudian, tepatnya tahun 1992 melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Dasar Negeri 002 Sukajadi Pekanbaru dan pada tahun 1994 pindah menamatkan
pendidikan dasarnya di SD Negeri 044 Pekanbaru.
Pada tahun 1998 melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan tingkat
pertama SLTP Negeri 1 Pekanbaru. Tamat tahun 2001 dan melanjutkan ke
sekolah menengah atas SMA Negeri 8 Pekanbaru dan tamat pada tahun 2004.
Selanjutnya pada tahun 2004 melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul
Daerah (PBUD) diterima menjadi mahasiswa di Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau. Kesempatan melanjutkan
pendidikan program Magister Sains (S2) Sekolah Pascasarjana IPB diperoleh
pada tahun 2008 pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan
Pedesaan (KMP).

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................
Perumusan Masalah ....................................................................................
Tujuan Penelitian ........................................................................................
Manfaat Penelitian .......................................................................................

1
3
4
5

TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi ..................................................................................................
Pengertian Komunikasi ...........................................................................
Model Komunikasi ..................................................................................
Efektivitas Komunikasi ...........................................................................
Pola Komunikasi ....................................................................................
Komunikasi Organisasi ...........................................................................
Komunikasi Inovasi.................................................................................
Aktivitas dan Saluran Komunikasi Pemasaran Perusahaan ....................
Lembaga Keuangan......................................................................................
Pengertian Lembaga Keuangan...............................................................
Perkreditan Mikro bagi Masyarakat Pedesaan ........................................
Permasalahan dalam Pengembalian Kredit ............................................
Penelitian Terdahulu Mengenai Komunikasi dalam Perkreditan ................

7
7
9
15
17
24
27
29
30
30
32
34
35

KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................... 39
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 41
Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 41
Teknik Analisis Data.................................................................................... 42
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Keadaan Geografis.......................................................................................
Pemanfaatan Lahan ......................................................................................
Kependudukan .............................................................................................
Potensi Ekonomi ..........................................................................................
Pendidikan....................................................................................................

45
45
46
47
49

ii

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

Profil Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu
Sejarah Berdirinya Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Sarimadu ...................................................................................................... 49
Aktivitas Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu .... 51
Pola Komunikasi Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Sarimadu............................................................................................................
Bentuk dan Media Komunikasi ...................................................................
Isi Pesan yang dikomunikasikan ..................................................................
Aktor yang Berkomunikasi ..........................................................................
Frekuensi Berkomunikasi ............................................................................
Jenis Hubungan ............................................................................................
Ikhtisar .........................................................................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pola Komunikasi ..............
Faktor Lingkungan.......................................................................................
Karakteristik Individu ..................................................................................
Pandangan Masyarakat Mengenai Lembaga Perkreditan ............................
Pengaruh Pola Komunikasi terhadap Kelancaran Pengembalian Kredit
pada Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu ...........

56
57
68
73
76
78
81
83
83
88
89
91

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .................................................................................................. 97
Saran ............................................................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................101

iii

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

DAFTAR TABEL
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Halaman

Luas tanah menurut penggunaan lahan di Kabupaten Kampar
pada tahun 2008 ........................................................................................... 45
Jumlah sekolah, guru dan murid pada setiap tingkat pendidikan
di Kabupaten Kampar tahun 2008 ............................................................... 49
Bentuk komunikasi pada proses sosialisasi dan promosi kredit pada
Bank PD BPR Sarimadu .............................................................................. 60
Bentuk komunikasi pada tahap penggunaan dan penagihan kredit
di Bank PD BPR Sarimadu .......................................................................... 67
Isi pesan pada proses sosialisasi dan promosi kredit di Bank PD BPR
Sarimadu ...................................................................................................... 70
Isi pesan pada saat penggunaan dan penagihan kredit di Bank PD BPR
Sarimadu ...................................................................................................... 71
Aktor yang berperan dalam aktivitas komunikasi Bank PD BPR
Sarimadu ...................................................................................................... 72
Data nasabah kredit modal bakulan yang diwawancarai ............................. 74
Data nasabah kredit modal kerja umum yang diwawancarai....................... 75
Frekuensi komunikasi pada saat penagihan dan penggunaan kredit
yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu.................................................... 77
Jenis hubungan yang tercipta dalam proses komunikasi di Bank PD BPR
Sarimadu ...................................................................................................... 78
Jumlah nominal kredit yang disalurkan Bank PD BPR Sarimadu............... 93
Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan
pada kantor pusat Bangkinang ..................................................................... 93
Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan
pada kantor cabang Ujungbatu..................................................................... 94
Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan
pada kantor cabang Pekanbaru..................................................................... 95

iv

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
1. Model komunikasi linier (Shannon Weaver) ............................................... 10
2. Model komunikasi interaksional .................................................................. 11
3. Model komunikasi transaksional.................................................................. 13
4. Model komunikasi Littlejohn dan Foss ........................................................ 13
5. Komponen dasar dari model komunikasi konvergen ................................... 15
6. Komunikasi sebagai konvergensi yang mengarah pada hubungan
Timbal balik ................................................................................................. 16
7. Lima tahapan dalam proses pengambilan keputusan difusi inovasi............. 28
8. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 40
9. Komponen dalam analisis data (interactive model Miles Huberman) ......... 42
10. Distribusi persentase PDRB Kabupaten Kampar atas harga berlaku...........
tanpa migas menurut lapangan usaha .......................................................... 46
11. Jumlah penduduk Kabupaten Kampar menurut kategori umur tahun 2008 47
12. Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu............................................................... 52
13. Tahapan alur pemberian kredit di Bank PD BPR Sarimadu ........................ 66
14. Pola komunikasi Bank PD BPR Sarimadu pada tahap sosialisasi dan
promosi......................................................................................................... 82
15. Pola komunikasi Bank PD BPR Sarimadu pada tahap penggunaan dan
penagihan kredit........................................................................................... 82

v

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.
2.
3.
4.
5.

Data dan Sumber Data .................................................................................105
Panduan Wawancara ....................................................................................106
Jadwal Penelitian .........................................................................................109
Kantor Bank PD BPR Sarimadu ..................................................................110
Pimpinan Bank PD BPR Sarimadu ketika Mendapat Penghargaan sebagai
BPR Terbaik pada
Infobank Award ...........................................................................................111
6. Media komunikasi Bank PD BPR Sarimadu melalui yellow pages.............112
7. Profil Bank PD BPR Sarimadu ....................................................................113
8. Brosur Kredit Bank PD BPR Sarimadu .......................................................114

vi

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Krisis ekonomi yang mulai terjadi tahun 1997 lalu masih menyisakan
banyak permasalahan, khususnya bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Usaha besar para konglomerat semakin berkembang, adapun usaha kecil semakin
terpuruk karena keterbatasan akses terhadap modal. Pemerintah sudah berupaya
memasyarakatkan kebijakan tentang ekonomi kerakyatan. Kredit dan pinjaman
perbankan yang seharusnya ditujukan untuk meningkatkan ekonomi rakyat justru
dimanfaatkan oleh konglomerat yang lebih mudah mengakses informasi. Begitu
longgarnya tatanan kredit dan pinjaman perbankan, sehingga menyebabkan
pembangunan ekonomi mudah terpengaruh oleh gejolak ekonomi (Zulkarnain
2005).
Lembaga keuangan merupakan pelaku penting dalam perekonomian suatu
negara. Prakteknya, lembaga keuangan dibagi menjadi bank (bank sentral, bank
umum, bank perkreditan rakyat dan bank syariah) dan lembaga keuangan non
bank (pasar modal, pasar uang, koperasi, pegadaian dan asuransi). Beberapa
tahun terakhir, pihak pemerintah dan non pemerintah di negara berkembang
memperkenalkan program kredit untuk masyarakat desa (Pitt et al. 2006). Hal ini
diharapkan mampu membantu permodalan bagi masyarakat kecil yang selama ini
terbentur pada agunan.
Bank perkreditan rakyat (BPR) diharapkan dapat membantu usaha kecil
meningkatkan usahanya melalui pemberian kredit sebagai tambahan modal. Bank
perkreditan rakyat (BPR) adalah bank yang bergerak pada sektor mikro yang
diharapkan mampu membantu peningkatan usaha kecil pedesaan. Meskipun porsi
yang diperankan bank mikro relatif kecil, tetapi fleksibilitas dan mobilitasnya
cukup tinggi dalam menjangkau pasar dibandingkan dengan bank komersial. Bank
mikro menyentuh hal yang lebih sosial, disamping sebagai mediator keuangan
juga harus memberikan pembelajaran bagaimana berhubungan dengan institusi
keuangan formal (Supriadi 2003).
Selama ini, masyarakat pedesaan cenderung belum akrab dengan
perkreditan formal dan tidak berani untuk mengambil kredit di lembaga keuangan

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

2

formal. Karena dianggap prosedur peminjaman kredit yang rumit dan adanya
agunan. Sehingga diperlukan sosialisasi yang mampu meningkatkan kepercayaan
dan keberanian masyarakat khususnya di pedesaan untuk menggunakan fasilitas
perkreditan. Sosialisasi fasilitas kredit bank perkreditan rakyat (BPR) bagi
masyarakat diharapkan dapat menarik calon nasabah untuk menggunakan layanan
perkreditan dan juga meningkatkan loyalitas nasabah sehingga menunjang
kelancaran dan tepat waktu dalam pengembalian kredit.
Adanya bank perkreditan rakyat (BPR) diharapkan memudahkan para
pengusaha kecil dan menengah mendapatkan peluang kredit sehingga nantinya
akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di pedesaan.
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai harus dapat dinikmati oleh masyarakat
seluas-luasnya. Namun perkembangan bank perkreditan rakyat (BPR) menjadi
terkendala dengan adanya persaingan dengan bank umum yang membuka kredit
mikro. Persaingan dengan lembaga keuangan lain menjadikan bank perkreditan
rakyat (BPR) harus berusaha agar produk jasa perbankan yang diberikannya
mampu menarik perhatian calon nasabah. Bank perkreditan rakyat (BPR)
merupakan salah satu perusahaan jasa. Bagi perusahaan jasa dalam menetapkan
strategi yang diperhatikan adalah 4P (product, price, place, promotion) ditambah
dengan 3P yaitu people, physical evidence, dan process (Kotler et al. 2005).
Perusahaan jasa menjual produk yang melalui pelayanan yang baik. Layanan
dipengaruhi oleh beberapa elemen seperti lingkungan fisik dan kontak personal
(Alma 2007).
Sosialisasi dan promosi fasilitas kredit bank perkreditan rakyat (BPR) bagi
masyarakat dapat menarik calon nasabah untuk menggunakan produk layanan
bank dan juga menunjang kelancaran pengembalian kredit. Komunikasi yang baik
diperlukan dalam melakukan sosialisasi tersebut. Hal ini dimaksudkan dapat
memaksimumkan kepuasan nasabah melalui berbagai pelayanan yang diinginkan
nasabah yang diharapkan dapat berdampak pada loyal masyarakat terhadap bank
perkreditan rakyat (BPR). Lembaga keuangan mikro dalam hal ini BPR dalam
menjalankan misinya terhadap pengusaha tidak hanya mendapatkan kredit akan
tetapi juga mendampingi dan membina para nasabah untuk mengelola keuangan

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

3

keluarga dalam menjalankan usahanya dengan tertib dan terencana serta
memanfaatkan produk bank sesuai kebutuhan.
Menurut Hadi (2001), dalam penelitiannya mengenai komunikasi publik
perusahaan, komunikasi berimplikasi terhadap terbentuknya sikap positif anggota
komunitas dalam memandang keberadaan perusahaan. Hadi (2001) menyatakan
bahwa perusahaan harus sudah melakukan komunikasi sejak awal konstruksi
proyek. Dalam upaya menumbuhkan sikap positif tersebut, perusahaan
membentuk suatu departemen khusus untuk menjembatani komunikasi antara
perusahaan dengan komunitas setempat. Departemen hubungan eksternal pada
perusahaan ini memiliki beberapa seksi yaitu hubungan komunitas, public
relation, hubungan pemerintah, hubungan lembaga swadaya masyarakat dan
pengembangan komunitas. Adanya departemen ini diharapkan akan memberikan
dampak positif bagi citra perusahaan (Hadi 2001).
Adanya hubungan yang baik diharapkan akan memberikan dampak positif
bagi citra perusahaan. Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi setiap
organisasi baik itu perusahaan ataupun organisasi nirlaba. Komunikasi adalah
faktor yang amat penting untuk perusahaan dan organisasi nirlaba dan integrasi
kelompok sosial, sebab dengan komunikasilah anggota kelompok sosial (publik)
dapat saling mempengaruhi untuk mencapai keseragaman nilai-nilai dan kelakuan
yang sama (Hadi 2001). Hubungan yang kuat dalam lembaga/organisasi dapat
membawa keberhasilan dalam sutu program. Salah satu bentuk hubungan yang
dilakukan adalah hubungan dengan publik eksternal (Nugraha dalam Ardianto
2009). Pola komunikasi yang baik diperlukan dalam hubungan dengan publik.
Pola komunikasi tidak terlepas dari struktur yang sistematis tentang tingkah laku
penerimaan dan pengiriman pesan diantara anggota kelompok, siapa yang
berbicara kepada siapa dengan tingkat keseringan tertentu yang membentuk suatu
kebiasaan (Goldberg & Larson 1985).

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

4

Perumusan Masalah
Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu yang
selanjutnya disebut Bank PD BPR Sarimadu merupakan satu-satunya bank
perkreditan rakyat (BPR) di Provinsi Riau yang telah mampu melakukan ekspansi
ke luar wilayah kerjanya. Selain di Kabupaten Kampar, Bank PD BPR Sarimadu
telah mempunyai cabang di Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Pekanbaru. Pada
tanggal 9 Juni 2010, Bank PD BPR Sarimadu berhasil meraih prestasi sebagai
bank perkreditan terbaik pada penganugerahan Infobank awards.
Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank PD BPR Sarimadu yang
berbentuk tabungan masyarakat tumbuh 124 persen per tahunnya, sedangkan
deposito tumbuh 200 persen. Jika di tahun 2004, tabungan masyarakat yang ada di
Sarimadu hanya sekitar 15 milyar rupiah, empat tahun kemudian angkanya
mencapai 90 milyar lebih. Begitu juga dengan jumlah deposito, lima tahun lalu
deposito yang ada di Bank PD BPR Sarimadu hanya sebesar 304 juta rupiah,
sedangkan pada akhir tahun 2008 jumlahnya meningkat menjadi 35 milyar rupiah.
Hal ini tercapai karena banyaknya promosi yang dilaksanakan Bank PD BPR
Sarimadu sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat Kampar (Zuprianto
2009).
Keberhasilan Bank PD BPR Sarimadu ini menimbulkan pertanyaan
bagaimana pola komunikasi yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dalam hal
perkreditan. Maka permasalahan yang dipelajari dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pola komunikasi yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu
dalam hal perkreditan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau?
2. Bagaimana hubungan pola komunikasi dengan tingkat pengembalian
kredit Bank PD BPR Sarimadu di Kabupaten Kampar Provinsi Riau?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan pola komunikasi yang dilakukan Bank PD BPR
Sarimadu dalam hal perkreditan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
2. Menganalisis hubungan pola komunikasi dengan tingkat pengembalian
kredit Bank PD BPR Sarimadu di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

5

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Bank PD BPR Sarimadu untuk meningkatkan pola komunikasi dan
kualitas layanan kredit untuk masyarakat kecil.
2. Bagi masyarakat Kampar khususnya mengenai akses permodalan dari
Bank PD BPR Sarimadu agar dapat mendukung permodalan usaha
masyarakat.

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

6

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

7

TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Theodorson dan Theodorson dalam Littlejohn dan Foss (2009)
mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi, ide, sikap atau
emosi dari satu orang atau kelompok ke orang atau kelompok lainnya. Theodore
Clavenger Jr dalam Littlejohn dan Foss (2009) mencatat bahwa masalah yang
selalu ada dalam mendefinisikan untuk tujuan-tujuan penelitian atau ilmiah
berasal dari fakta bahwa kata kerja ‘berkomunikasi’ memiliki posisi yang kuat
dalam kosakata umum dan karenanya tidak mudah didefinisikan untuk tujuan
ilmiah. Definisi komunikasi lainnya dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam
Effendy (2007), yang menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan
proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : who says what in which channel
to whom with what effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa
dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan Laswell ini merupakan unsur-unsur
proses komunikasi, yaitu communicator (komunikator), message (pesan), media
(media), receiver (komunikan/penerima), dan effect (efek).
Hovland, Janis dan Kelly (1981) dalam Effendy (2007) mendefinisikan
komunikasi sebagai suatu proses dimana individu mengirim stimulus yang
biasanya dalam bentuk verbal dan bertujuan untuk mengubah tingkah laku orang
lain. Teori komunikasi ini dikenal sebagai stimulus-organism-response. Efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang
dapat mengaharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin
diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan
inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Ada tiga variabel
penting dalam menelaah sikap, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan.

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

8

Teori komunikasi lainnya adalah teori matematikal model Shannon dan
Weaver (Effendy 2007). Model komunikasi ini menunjukkan bahwa sumber
informasi memproduksi sebuah pesan untuk dikomunikasikan. Pesan tersebut
dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, musik, gambar, dan lain-lain.
Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat (signal) yang sesuai bagi
saluran yang akan dipergunakan. Saluran (channel) adalah media yang
menyalurkan isyarat dari pemancar kepada penerima (receiver). Dalam
percakapan, sumber informasi adalah benak (brain), pemancar adalah mekanisme
suara yang menghasilkan isyarat, dan saluran adalah udara. Penerima melakukan
kebalikan operasi yang dilaksanakan pemancar, yakni merekonstruksi pesan dari
isyarat. Tujuan (destination) adalah orang atau benda kepada siapa atau kepada
apa pesan ditujukan.
Komunikasi merupakan pusat kehidupan kemanusiaan. Komunikasi
adalah salah satu dari kegiatan sehari-hari yang benar-benar terhubung dengan
semua kehidupan kemanusiaan, sehingga kadang-kadang kita mengabaikan
penyebaran, kepentingan, dan kerumitannya. Kita dapat menyusun serangkaian
metode untuk meningkatkan komunikasi. Kita dapat menggunakan beberapa
model dasar, tetapi hal ini juga memberikan pandangan tentang komunikasi yang
terbatas (Littlejohn & Foss 2009).
Frank Dance dalam Littlejohn dan Foss (2009) menggrisbawahi adanya
sejumlah elemen yang digunakan untuk membedakan komunikasi. Tiga poin dari
perbedaan konseptual yang penting membentuk dimensi-dimensi komunikasi.
Dimensi yang pertama adalah tingkat pengamatan atau keringkasan. Komunikasi
merupakan sebuah sistem (misalnya telepon atau telegraf) untuk menyampaikan
informasi dan perintah (misalnya di Angkatan Laut), yang bersifat membatasi.
Perbedaan yang kedua adalah tujuan. Definisi komunikasi disini adalah situasisituasi yang merupakan sebuah sumber yang mengirimkan sebuah pesan kepada
penerima dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi perilaku penerima.
Sedangkan sebuah definisi yang tidak memerlukan tujuan adalah sebagai berikut :
“komunikasi merupakan sebuah proses menyamakan dua atau beberapa hal
mengenai kekuasaan terhadap seseorang atau beberapa orang. Dimensi ketiga
yang digunakan untuk membedakan definisi komunikasi adalah penilaian

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

9

normatif. Beberapa definisi menyertakan pernyataan tentang keberhasilan,
keefektifan, atau ketepatan; definisi-definisi yang lain tidak berisi penilaian yang
lengkap seperti itu. Sebagai contoh, definisi berikut menganggap bahwa
komunikasi dikatakan berhasil jika komunikasi merupakan pertukaran sebuah
pemikiran atau gagasan. Asumsi dari definisi ini adalah bahwa sebuah pemikiran
atau gagasan berhasil ditukarkan. Di sisi lain, sebuah definisi yang tidak menilai
apakah hasilnya berhasil atau tidak, komunikasi adalah penyampaian informasi.
Di sini, informasi disampaikan, tetapi tidak penting apakah informasi tersebut
diterima dan dipahami atau tidak.
Model Komunikasi
Model merupakan representasi sederhana dari proses komunikasi. Model
diartikan sebagai gambaran yang didesain untuk mempresentasikan realita, dan
merupakan representasi fisik atau verbal dari suatu objek atau proses (DeVito
1997). Suatu model yang nyata (tangible) akan membantu untuk menjelaskan
proses komunikasi insani yang merupakan suatu proses yang tidak dapat diraba
(intangible) yang selalu berubah (Tubbs & Moss 2005). Model merupakan suatu
maksud untuk menunjukkan hal yang fundamental dalam sebuah studi (Sereno &
Budaken 1975).
Komunikasi sebagai aksi: model linier
Deskripsi

komunikasi

sebagai

proses

linier

pertama

kali

diungkapkan oleh Claude Shannon pada tahun 1949 (dalam West dan
Turner 2008). Komunikasi sebagai proses linier merupakan komunikasi
sebagai aksi satu arah. Satu arah menjelaskan bahwa pesan ditransmisikan
dalam satu arah, dari satu orang ke orang lainnya (Sereno & Budaken
1975). Selain Claude Shannon, model linier juga dijelaskan oleh Harold D.
Laswell dan Aristoteles. Model Laswell menjelaskan proses satu arah,
sehingga mengabaikan faktor tanggapan balik. Aristoteles membuat model
komunikasi terdiri dari tiga unsur takni sumber, pesan dan penerima. Tiga
model analisis dasar komunikasi tersebut memiliki sifat satu arah (linier),

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

10

serta terlalu menekankan pada peranan sumber dan media (Cangara,
2004).
Elemen kunci pada model linier adalah sebuah sumber (source)
yang mengirimkan pesan (message) kepada penerima (receiver) yang akan
menerima pesan tersebut. Komunikasi juga melibatkan gangguan (noise),
yang merupakan semua hal yang tidak dimaksudkan oleh sumber
informasi (Gambar 1). Ada empat jenis gangguan. Pertama, gangguan
semantik yang berhubungan dengan slang, jargon atau bahasa-bahasa
spesialisasi yang digunakan secara perorangan dan kelompok. Kedua,
gangguan fisik (eksternal) yaitu gangguan yang berada di luar penerima.
Ketiga, gangguan psikologis merujuk pada prasangka, bias dan
kecenderungan yang dimiliki oleh komunikator terhadap satu sama lainnya
atau terhadap pesan itu sendiri. Keempat, gangguan fisiologis adalah
gangguan yang bersifat biologis terhadap proses komunikasi. Gangguan
semacam ini muncul apabila sedang sakit, lelah atau lapar.
Semantik

Fisik

Psikologis

Fisiologis

Gangguan
Pengirim / Sumber

Semantik

Pesan

Fisik

Target/Penerima

Psikologis

Fisiologis

Gambar 1 Model komunikasi linier (Shannon Weaver)
Sumber : West dan Turner (2008)
Komunikasi sebagai interaksi: model interaksional
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Wilbur Schramm pada
tahun 1954. Model ini menolak asumsi model linier bahwa seseorang
hanyalah pengirim atau penerima (West & Turner 2008). Komunikasi
sebagai interaksi memandang bahwa komunikasi memiliki penyebab dan
efek atau memiliki aksi dan reaksi. Seseorang berbicara, yang lainnya

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

11

menganguk, kemudian orang pertama berbicara lagi. Interaksi terjadi
sebagai komunikasi dua arah, setiap komunikator menerima dan mengirim
pesan (Sereno & Budaken 1975). Sedangkan model interaksional menurut
Wilbur Schramm (1954) dalam West dan Turner (2008) menekankan pada
proses komunikasi dua arah, yaitu dari pengirim kepada penerima dan dari
penerima kepada pengirim. Proses interaksi terjadi secara melingkar
(Gambar 2). Proses ini mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi
pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat
menjadi keduanya sekaligus. Selain Shcramm, model interaksi juga
dijelaskan oleh Dance. Dance (dalam Effendy 2007), menyatakan sutu
bentuk melingkar yang semakin membesar menunjukkan perhatian kepada
suatu fakta bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang
dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi komunikasi.
Dance menggarisbawahi sifat dinamik dari komunikasi.
Gangguan

Pesan

Gangguan

Bidang
Pengalaman

Gangguan

Penerima

Pengirim

Umpan Balik

Bidang
Pengalaman

Umpan Balik

Saluran

Gangguan

Gambar 2 Model komunikasi interaksional
Sumber : West dan Turner (2008)

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

12

Satu elemen penting bagi model komunikasi interaksional adalah
umpan balik (feed back), atau tanggapan terhadap suatu pesan. Umpan
balik juga dapat berupa verbal dan nonverbal, dapat disengaja ataupun
tidak disengaja. Umpan balik juga membantu para komunikator untuk
mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak dan sejauh
mana pencapaian makna terjadi. Dalam model interaksional, umpan balik
terjadi setelah pesan diterima, tidak pada saat pesan sedang dikirim.
Elemen terakhir dalam model interaksional adalah bidang pengalaman
(field of experience). Seseorang atau bagaimana budaya, pengalaman dan
keturunan seseorang mempengaruhi kemampuannya untuk berkomunikasi
dengan satu sama lainnya
Komunikasi sebagai transaksi: model transaksional
Model

komunikasi

transaksional

(transactional

model

of

communication) awalnya diperkenalkan oleh Barnlund pada tahun 1970.
Komunikasi

sebagai

transaksi

menunjukkan

bahwa

komunikasi

merupakan suah proses pertukarang yang dinamis antara komunikator,
tidak memiliki waktu tertentu. Setiap komunikator selalu aktif mengirim
dan menerima pesan. Setiap waktu para partisipan aktif mempertukarkan
respon verbal dan nonverbal (Sereno & Bodaken 1975). Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi (Gambar 3).
Menurut Barnlund (1970) dalam DeVito (1997), dengan transaksi
dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, bahwa
komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya
beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. Model
transaksional berarti komunikasi bersifat kooperatif, pengirim dan
penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi. Dalam model transaksional, orang membangun
kesamaan makna (West & Turner 2008).

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

13

Gangguan :
- Semantik
- Fisik
- Psikologis
- Fisiologis

Komunikator

Pesan / Umpan Balik

Bidang
Pengalaman

Komunikator

Bidang
Pengalaman
Kesamaan
Bidang
Pengalaman

Gambar 3 Model komunikasi transaksional
Sumber : West dan Turner (2008)
Model komunikasi sebagai transaksi lainnya dijelaskan Littlejohn
dan Foss sebagai konteks komunikasi. Setiap tingkatan komunikasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh konteks-konteks yang lebih besar
(Littlejohn & Foss 2009). Teori komunikasi disusun dalam delapan
konteks yang digambarkan pada Gambar 4.
Kelompok

Organisasi

Percakapan
Pesan
Pelaku

Kebudayaan
dan
masyarakat

Percakapan

Pelaku
Hubungan

Kelompok

Gambar 4 Model komunikasi Littlejohn dan Foss
Sumber : Littlejohn & Foss (2009)

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

14

Konteks komunikasi dimulai dengan individu, yaitu melihat caracara dari tradisi-tradisi yang berbeda yang menjelaskan pelaku komunikasi
sebagai orang-orang yang terlibat dalam interaksi sosial. Selanjutnya,
diperluas dengan melihat pesan dan percakapan. Ketika orang-orang
menggunakan pesan dalam percakapan dengan orang lain, mereka
mengembangkan hubungan, dan akan diperluas ke konteks yang lebih
besar dari kelompok dan organisasi. Konteks komunikasi diperjelas
dengan media dan pada tingkatan yang paling lebar yaitu untuk melihat
pada komunikasi dalam kebuadayaan dan masyarakat.
Konteks-konteks komunikasi dari pelaku komunikasi hingga
masyarakat saling mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh,
hubungan kita didefinisikan dan diatur melalui pertukaran pesan dalam
percakapan. Para pelaku komunikasi mengambil keputusan mengenai
pesan, tetapi pesan disusun ke dalam percakapan, mempengaruhi para
pelaku komunikasi. Kebudayaan dibangun melalui komunikasi, tetapi
jenis-jenis pesan yang kita kirimkan, bagaimana kita memahami pesanpesan tersebut, dan hasil dari hubungan tersebut ditentukan dalam banyak
cara oleh kebudayaan dan masyarakat tempat kita hidup.
Model komunikasi transaksi lainnya adalah model komunikasi
konvergen yang dinyatakan oleh Rogers dan Kincaid (1981). Model
komunikasi konvergen menyatakan komunikasi merupakan sebuah proses
dimana para partisipan membuat dan membag

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembiayaan Bank Riau Syariah (BPD Riau) terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau

1 9 110

The Role of Intrapersonal Communication Between Associate with Client in Handling Domestic Violence’s Case (A Study in DAMAR – The Women’s Advocacy Institution in Lampung Province)

0 9 9

CAPACITY BUILDING OF DOCUMENTATION AND INFORMATION MANAGEMENT OFFICER (PPID) INSTITUTION IN PROVINCE OF LAMPUNG TO CREATE OPEN PUBLIC INFORMATION ( STUDY CASE IN DISKOMINFO PROVINCE OF LAMPUNG) PEMBANGUNAN KAPASITAS (CAPACITY BUILDING) KELEMBAGAAN PEJABAT

0 22 73

The Development Of Marine And Coastal Resources Information System (Study Case of Bengkalis Regency - Riau Province)

0 10 121

Model institution of protected forest managament case management of gunung damar forest protected in Gorontalo Province

4 44 155

Performance Communication of Farmers’ Association Recipients of Rural Agribusiness Development Program (Case at Siak Kecil Subdistrict Bengkalis District Riau).

0 3 237

Local Institution: A Form of Socio-Ecological Adaptation in Landslide-Prone Areas (A Case of Landslide-Prone Community in Sukaraksa Village, Bogor Regency, West Java Province).

0 7 313

Culture-Oriented Credit Management in Rural Bank as the Driving Factor in Creating Financial Inclusion (Survey in Rural Banks in West Sumatera Province) Hesi Eka Puteri, Seflidiana Roza

0 0 14

ANALISIS USAHA BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR DI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Analysis of Freshwater Fishery Businesses in Kampar Regency, Riau Province Limetry Liana

0 0 8

Fertilizer and Organic Materials Management in Rice-Rice Pattern in Tidal Riau province

0 0 9