IDENTIFIKASI KEJERNIHAN AIR SUMUR BOR DITINJAU DARI DAYA HANTAR LISTRIK (DHL) DENGAN KONDUKTIVITIMETER DI DESA SENTANG KECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

IDENTIFIKASI KEJERNIHAN AIR SUMUR BOR DITINJAU
DARI DAYA HANTAR LISTRIK (DHL) DENGAN
KONDUKTIVITIMETER DI DESA SENTANG
KECAMATAN TELUK MENGKUDU
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Oleh :
Dewi Feronika Manullang
NIM 4112240002
Program Studi Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Kuasa, karena atas
rahmat dan hidayahNya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah Intrusi,
dengan judul “Identifikasi Kejernihan Air Sumur Bor Ditinjau Dari Daya Hantar
Listrik (DHL) Dengan Konduktivitimeter Di Desa Sentang Kec. Teluk Mengkudu
Kab. Serdang Bedagai”. Penelitian telah dilakukan mulai bulan Januari 2015
sampai dengan Maret 2015.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si.
selaku dosen pembimbing skripsi, Bapak Drs. Rappel Situmorang M.Si yang telah
banyak membantu selama Proses penelitian di Laboratorium fisika Universitas
Negeri Medan, serta Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Bapak Drs. Pintor
Simamora, M.Si dan Bapak Muhammad Kadri, M. Sc. selaku Dosen Penguji I, II
dan III yang telah banyak memberikan saran dan keritikan demi penyempurnaan
skripsi ini. Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik

yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan. Di samping itu, Prof.
Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Alkhafi Maas
Siregar, S.Si, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNIMED, Bapak Drs.
Pintor Simamora selaku Ketua Prodi Fisika, Bapak Drs. Rahmadsyah, M.Si selaku
Kepala Laboratorium Fisika FMIPA UNIMED. Dan Staf Tata Usaha Fisika kak
Nana yang telah banyak membantu, serta seluruh staf

pengajar/dosen di

lingkungan Fakultas MIPA UNIMED yang telah membekali Ilmu Fisika kepada
penulis selama kuliah di Fakultas MIPA UNIMED. Kepada Bapak Camat Dan
Kepala Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu serta staf pegawai yang
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian Serta Masyarakat Desa
Sentang Yang begitu ramah. Sahabat-sahabatku Ribka Napitupulu, May suryani
Lubis, Wilda Novelyana Tambunan, Emicitra Lumban Gaol, Entriwan Lumban
Gaol, Mariani Simanjuntak, Maria Hutagalung serta kakak dan abang stambuk

v

yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan Palma Juanta, S.Si,

Bunga Fisikanta Bukit, S.Si, dan Philipson Ginting, S.Si, atas semua kebersamaan
dan kekeluargaannya selama ini. Serta seluruh teman seperjuangan di fisika non
dik 2011, Dede, Donita, Haryati, Lisda, Jeddah, Lia, Riris, Devi, iwan, Wempy,
Hiskya, Arie, Hotdon, mutia, sehati dan juga seluruh anak-anak Fisika angkatan
2011 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah berjuang bersama-sama
dalam mengarungi masa-masa perkuliahan. kan satu-persatu. Ucapan Terima
kasih yang teristimewa penulis ucapkan Secara khusus kepada Kedua orang tua
Ayahanda M. Manullang dan Alm. Ibunda L. Sitorus yang tak pernah henti
memberikan doa, semangat, kasih sayang dan dukungan yang besar baik spiritual
maupun material. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak buat kakak dan
adik ku Priska Lasmawati Manullang, dan adik–adikku, Markus Daniel
Manullang, Jhon Piter Manullang atas dukungannya selama ini, serta seluruh
keluarga yang telah mengiringi langkah penulis dengan kekuatan doa dan
ketulusan cinta. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Kakanda Yunus
Hutagalung yang telah banyak mendukung, membantu dalam penelitian dan
memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, kritik
dan


saran

yang

konstruktif

sangat

diharapkan

untuk

perbaikan

dan

penyempurnaan dimasa mendatang. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Medan, April 2015


Dewi Feronika Maanullang
NIM. 4112240002

iii

IDENTIFIKASI KEJERNIHAN AIR SUMUR BOR DITINJAU
DARI DAYA HANTAR LISTRIK (DHL) DENGAN
KONDUKTIVITIMETER DI DESA SENTANG
KECAMATAN TELUK MENGKUDU
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Dewi Feronika Manullang (4112240002)

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian Identifikasi Kejernihan Air Sumur Bor Ditinjau
Dari Daya Hantar Listrik (DHL) Dengan Konduktivitimeter Di Desa Sentang
Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kejernihan air pada sumur-sumur bor,tingkat daya
hantar listrik, salinitas, pH, suhu dan kandungan logam pada air sumur bor di
Kecamatan Teluk Mengkudu diempat dusun, Desa Sentang Kec. Teluk Mengkudu
dengan titik acuan 030 57’593 LU dan 990 12’ 545 BT. Pengambilan sampel

dilakukan dengan mengambil sampel air laut dimulai dari titik acuan (garis pantai)
hingga air laut murni dan mengambil sampel air sumur bor dimulai dari sumur bor
terdekat dengan titik acuan (garis pantai), mengukur suhu dan daya hantar listrik
kedua sampel serta kedalaman dan jarak sumur bor dari titik acuan (garis pantai).
Data pengukuran daya hantar listrik yang diperoleh dikonversikan pada suhu
250C. Penentuan tingkat intrusi didasarkan pada perhitungan kuartil. Hasil
penelitian yang diperoleh bahwa semua air sumur bor telah terintrusi air laut.
Semua air sumur bor dari 20 sampel telah terintrusi tinggi yaitu mencapai 25 %
dan Terintrusi agak tinggi yaitu mencapai 75 %. Kadar intrusi air laut tertinggi
pada sumur bor SB 2 dengan kedalaman 114 m pada jarak 2388 m dari garis
pantai dengan nilai DHL 556,69 µmho/cm,250C, sedangkan terendah pada SB 5
dengan kedalaman 90 m pada jarak 2560 m dari garis pantai dengan nilai DHL
sebesar 390,62 µmho/cm,250C. Jarak sumur bor dari titik acuan dan kedalaman
sumur bor tidak berpengaruh nyata terhadap Daya Hantar Listrik, dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 2,979 dari data yang diperoleh. Untuk analisa
pengujian sampel kandungan air di laboratorium Kimia Balai Riset Dan
Standarisasi Industri Medan, diperoleh hasil kandungan logam Besi (Fe) pada
sumur bor SB 5 telah melewati batas kualitas air bersih yaitu 1,83 mg/l.
Sedangkan baku mutu Fe adalah 1 mg/l. Menurut baku mutu kualitas air bersih
Permenkes 416/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Untuk kandungan

logam lainnya seperti Timbal, Kadmium, dan Tembaga pada sumur Bor 2 dan 5
tidak melewati batas baku mutu kualitas air bersih sehingga air masih dikatakan
layak untuk dikonsumsi.
Kata Kunci: Kejernihan Air, Intrusi Air Laut, DHL, Konduktivitimeter

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Batasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
2.1.1.1 Letak Geografis Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
2.1.1.2 Kependudukan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
2.1.2 Air Tanah
2.1.2.1 Kondisi Air Tanah
2.1.2.2 Kualitas Air Tanah
2.1.2.2.1 Karakteristik Fisik Air
2.1.2.2.2 Parameter Air Layak Konsumsi
2.1.2.3 Hubungan Air Tanah Dengan Air Permukaan
2.1.3 Dampak Air Bawah Tanah Tidak Terkontrol
2.1.4 Akifer
2.1.5 Air Laut
2.1.5.1 Daya Hantar Listrik (DHL)
2.1.5.2 Salinitas Air Laut

2.1.6 Intrusi Air Laut ke Akifer Air Tanah
2.1.7 Pasang Surut
2.1.8 Pengambilan Air Tanah
2.1.8.1 Sumur Bor
2.1.9 Perbedaan Sumur Gali Dengan Sumur Bor
2.1.9.1 Sumur Gali
2.1.9.2 Sumur Bor
2.1.10 Konduktifitas Larutan Elektrolit

i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
1
1
4

4
4
5
6
6
6
6
6
7
12
16
18
19
24
24
25
28
28
29
30

34
35
35
36
36
37
37

vii

2.1.11 Logam Berat
2.1.11.1 Merkuri
2.1.11.2 Timbal
2.1.11.3 Arsen
2.1.11.4 Kadmium
2.1.12 Bahaya Logam Berat Bagi Manusia
2.1.12.1 Besi (Fe)
2.1.12.2 Kadmium (Cd)
2.1.12.3 Tembaga (Cu)
2.1.12.4 Timbal (Pb)
2.2 Kerangka Konsep

39
39
40
40
40
40
40
40
41
41
42

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1 Alat-alat
3.2.2 Bahan-bahan
3.3 Sampel Penelitian
3.4 Prosedur Kerja
3.5 Variabel Penelitian
3.6 Teknik Pengambilan Sampel
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Penentuan DHL
3.8 Teknik Analisis Data
3.9 Diagram Alir Penelitian

44
44
44
44
45
45
45
45
46
47
47
48
51

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Tempat Penelitian
4.1.2 Air Laut
4.1.2.1 Hasil Pengukuran DHL Air Laut
4.1.3 Sumur Bor
4.1.3.1 Daya Hantar Listrik (DHL) Air Sumur Bor
4.1.3.2 Hubungan DHL Terhadap Salinitas
4.1.3.3 Hubungan Jarak dan Kedalaman Terhadap Daya Hantar Listrik
(DHL) Air Sumur Bor Melalui Analisis Regresi Linear Berganda
4.1.4 Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor
4.1.4.1 Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor 2
4.1.4.2 Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor 5
4.2 Pembahasan
4.2.1 Air Laut
4.2.2 Air Sumur Bor
4.2.3 Kandungan Logam Air Sumur Bor

52
52
52
52
52
54
54
59
63
64
64
65
65
65
65
66

viii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

67
67
68

DAFTAR PUSTAKA

69

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1.

Perkiraan Jumlah Air di Bumi

9

Tabel 2.2

Klasifikasi air berdasarkan konsentrasi Chlorida

17

Tabel 2.3

Klasifikasi air berdasarkan daya hantar listrik (DHL)

17

Tabel 2.4.

Klasifikasi Intrusi Air Laut Berdasarkan Konduktivitas Listrik

18

Tabel 2.5.

Persyaratan Kualitas Air Minum

22

Tabel 2.6.

Parameter Wajib

23

Tabel 2.7.

Klasifikasi Air berdasarkan Nilai TDS

29

Tabel 2.8.

Klasifikasi Air Berdasarkan Konsentrasi Garam

30

Tabel 2.9. Klasifikasi Air berdasarkan “ Clorida Bicarbonat Ratio”

30

Tabel 3.1. Waktu Penelitian

44

Tabel 3.2. Alat Penelitian

45

Tabel 3.3. Bahan Penelitian

45

Tabel 4.1

Daya Hantar Listrik (DHL) Air Laut sebagai Fungsi jarak

53

Tabel 4.2

Data Hasil Pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL) Air Laut
Pada Suhu 25oC

Tabel 4.3

Daya Hantar Listrik ( DHL ) Air Sumur Bor sebagai Fungsi
jarak dan kedalaman

Tabel 4.4

60

Klasifikasi Intrusi Air Laut Berdasarkan Daya Hantar Listrik
(DHL)

Tabel 4.7

56

Data Analisis Daya Hantar Listrik (DHL) (Sampel AL 4) Pada
Pelakuan Laboratorium

Tabel 4.6

54

Data Hasil Pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL) Air Sumur
Bor Pada Suhu 250C

Tabel 4.5

53

62

Klasifikasi Intrusi Air Laut Pada Sumur Bor Berdasarkan Daya
Hantar Listrik (DHL)

63

Tabel 4.8. Data Hasil Pengujian sampel air sumur bor 2

64

Tabel 4.9. Data Hasil Pengujian sampel air sumur bor 5

65

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Peta Serdang Bedagai

7

Gambar 2.2. Siklus Hidrologi

10

Gambar 2.3.

Perbatasan antara air asin dan air tawar berada seimbang di
pantai

14

Gambar 2.4. Penampang Air Bawah Tanah

16

Gambar 2.5. Hubungan air tanah dengan air permukaan

24

Gambar 2.6. Jenis – jenis akuifer

25

Gambar 2.7. Intrusi Air Laut kedaratan pada pantai

32

Gambar 2.8. Intrusi Air laut kedaratan pada sumur bor

33

Gambar 2.9. Konduktivitimeter

38

Gambar 3.1. Teknik Pengambilan Sampel

46

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian

51

Gambar 4.1

52

Tempat Penelitian dalam pengambilan sampel air sumur bor

Gambar 4.2. Grafik regresi linear antara jarak sampel air laut dari garis
pantai (m) terhadap DHL air laut ( mho / cm , 250 C)

54

Gambar 4.3. Kontur Daya Hantar Listrik (DHL) Air Sumur Bor
(µmho/cm, 25oC) Terhadap Jarak (m) dan Kedalaman (m)

57

Gambar 4.3. Kontur Tiga Dimensi Daya Hantar Listrik (DHL) Air Sumur
Bor (µmho/cm, 25oC) Terhadap Jarak (m) dan

Gambar 4.4

Kedalaman (m)

58

Grafik hubungan DHL perlakuan laboratorium
(µmho/cm,250C) terhadap ppm (ml/L)

61

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Tabel Penolong untuk Perhitungan Regresi Linear Berganda

72

Lampiran 2.

Tabel Penolong untuk Perhitungan Uji Statistik

73

Lampiran 3.

Tabel Penolong Perhitungan Kuartil

74

Lampiran 4.

Perhitungan DHL Air Laut Pada suhu 250C, DHL Air Sumur
Bor Pada Suhu 250C dan Perlakuan Laboratorium

75

Lampiran 5.

Letak Koordinat Pengambilan Titik Sampel Air Sumur Bor

76

Lampiran 6.

Pengkonversiaan LetakTitik Sampel Air Sumur Bor ke
dalam Jarak

77

Lampiran 7.

Peta geologi daerah penelitian

78

Lampiran 8.

Kontur DHL air sumur bor terhadap jarak dan kedalaman

79

Lampiran 9.

Foto alat dan bahan Penelitian

86

Lampiran 10.

Dokumentasi penelitian

88

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
karena zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar adalah air, bahkan hampir 60
– 70 % tubuh manusia mengandung air. Setiap hari manusia mengkonsumsi air
bersih untuk keperluan minum minimal sebanyak 2 liter per hari. Sumber utama
air yang ada dipermukaan dan bawah permukaaan tanah berasal dari hujan. Hujan
yang turun ke bumi sebagian akan mengalir sebagai air permukaan dan sebagian
lagi meresap ke dalam tanah, kemudian membentuk air tanah. Baik air permukaan
maupun air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi yaitu dari daerah resapan
atau daerah imbuhan menuju daerah yang lebih rendah dan akhirnya menuju ke
laut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2001, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan air adalah semua air yang
terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah kecuali air laut dan air fosil. Air
yang berada di atas lapisan tanah (dalam bentuk cair) dinamakan air permukaan
dan air yang berada di bawah lapisan tanah dinamakan air tanah (Gusnisar,2012).
Air tanah merupakan salah satu komponen penting dari sumber daya air
yang baik untuk air bersih dan air minum, dibandingkan dengan sumber air
lainnya. Keberadaan air tanah yang hampir dapat ditemui di setiap lahan tanah
menyebabkan sumber daya ini menjadi andalan utama terutama untuk kebutuhan
domestik sehari-hari, industri, irigasi, jasa, penyediaan air perkotaan, dan
sebagainya. Oleh karena itu, air tanah masih menjadi andalan bagi masyarakat
untuk digunakan sebagai sumber pasokan air bersih baik untuk memenuhi
keperluan rumah tangga maupun untuk menunjang usaha komersial.
Pengambilan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan permasalahan
baru dalam mengakses air bersih yaitu penurunan muka air tanah. Sehingga
kemungkinan air menyusup kedalam sumur. Permasalahan lain yang akan timbul
ialah intrusi air laut pada bagian pesisir. Intrusi air laut menyebabkan air tanah
yang berada dibagian pesisir akan terasa payau (Hermaningsih,2007).

2

Di daerah pesisir pantai, penggunaan air tanah oleh penduduk perlu
mendapat perhatian yang serius karena masih terbatasnya sarana Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), seiring dengan semakin meningkatnya laju
pertumbuhan penduduk, maka tingkat konsumsi air juga semakin tinggi.
Pentingnya air bawah tanah karena potensinya yang diperkirakan 98% dari air
tawar yang ada di permukaan bumi, sedangkan selebihnya berada di danau, sungai
dan lain-lain (Hendrayana, 2002).
Evaluasi terhadap permasalahan terjadinya intrusi air laut di wilayah
pesisir desa Sentang kecamatan Teluk Mengkudu sangat penting dilakukan dalam
upaya pengelolaan sumber daya air tanah, hal ini agar kuantitas dan kualitas
pasokan air tanah dalam jangka panjang tetap terpenuhi. Informasi seperti ini
diperlukan, karena bertambahnya penduduk dan kegiatannya pada masa yang
akan datang semakin meningkat, sehingga pemanfaatan air tanah pada sumur bor
juga semakin meningkat (Suhartono,2013).
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada warga di desa
Sentang, mereka menyatakan bahwa pada beberapa tahun yang lalu Pemerintah
telah memberikan bantuan dalam pembuatan sumur bor, dan sebagian warga telah
memanfaat bantuan Pemerintah tersebut untuk membuat sumur bor sendiri
sebagai sumber air bersih. Kedalaman sumur bor yang dibuat warga untuk
mendapatkan air bersih mencapai ± 25 meter. Jika kedalaman sumur bor kurang
dari 25 meter, maka akan diperoleh air yang terasa asin, keruh dan warnannya
kekuningan sehingga tidak layak digunakan. Salah satu faktor yang bisa diduga
menjadi penyebab air tersebut tidak layak digunakan adalah karena jarak antara
desa Sentang dan laut hanya sekitar ± 200 meter.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di beberapa
daerah penelitian yang berbeda, di temukan bahwa faktor yang paling
mempengaruhi terjadinya intrusi air laut disebabkan adanya eksploitasi air tanah
secara berlebihan, sehingga menurunnya tekanan air tanah dan mempermudah air
laut untuk masuk kedalam pori – pori lapisan akuifer. Menurut hasil penelitan
sebelumnya Janner Marihot Sinaga (2011) “ Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur
Gali Di Daerah Kecamatan Lima Puluh Kabupaten BatuBara Dengan Metode

3

Konduktivitas Listrik” menyimpulkan bahwa Kecamatan Lima Puluh telah
terintrusi air laut dari tingkat terintrusi sedikit, sedang, agak tinggi dan tinggi pada
jarak 969 meter dan 6831 meter dari garis pantai.
Junita Siagian (2011) “ Penentuan Intrusi Air Laut Dan pH Air Pada
Sumur Gali Di Daerah Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten BatuBara Dengan
Metode Konduktivitas Listrik” meyimpulkan bahwa di kelurahan desa Lima Laras
dan desa Kp Lalang telah terintrusi air laut dengan kedalaman 5 meter pada jarak
2311 meter dari garis pantai dan jarak 3503. Dan Berdasarkan hasil penelitian
Suhendra (2014) “Pemetaan Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali dan Sumur
Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di Kecamatan Teluk Mengkudu
Kabupaten Serdang Bedagai” menyimpulkan bahwa berdasarkan nilai Daya
Hantar Listrik telah terjadi intrusi air laut pada jarak terjauh 2,85 km dari garis
pantai dan dengan kedalaman 3 meter.
Berdasarkan keadaan air sumur bor di desa Sentang yang masih terasa
asin, keruh dan warnanya kekuningan maka peneliti ingin meneliti “Identifikasi
Kejernihan Air Sumur Bor Ditinjau Dari Daya Hantar Listrik (DHL) Dengan
Konduktivitimeter di Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten
Serdang Bedagai”. Dalam upaya untuk mengetahui sampai sejauh mana intrusi
air laut akibat penyedotan air bawah tanah oleh warga desa Sentang untuk
keperluan sehari–hari

dan upaya sedini mungkin dalam pemakaian atau

penyedotan air bawah tanah tidak dilakukan secara berlebihan.
Metode

yang

digunakan

pada

penelitian

ini

adalah

metode

Konduktivitimeter. Metode Konduktivity ini dilakukan untuk mengetahui nilai
Daya Hantar Listrik (DHL) air yang berasal dari sumur bor yang digunakan oleh
penduduk Kecamatan Teluk Mengkudu – Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun

nilai DHL air yang masih dikategorikan sehat adalah bernilai 200  mho/cm, 250
C. Jika melebihi dari nilai tersebut maka air (sampel) tersebut terindikasi telah
tercemar (terintrusi) air laut (Palma, 2014 ).

4

1.2. Batasan masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas penulis membatasi masalah
hanya pada pengukuran daya hantar listrik (DHL), salinitas, pH dan suhu pada
sumur bor didesa Sentang kecamatan Teluk Mengkudu kabupaten Serdang
Bedagai dan pengukuran kadar logam berat pada air sumur bor.
1.3. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kejernihan air sumur bor di tinjau dari Daya Hantar Listrik
(DHL) yang digunakan oleh penduduk di desa Sentang kecamatan Teluk
mengkudu?
2. Bagaimanakah tingkat Daya Hantar Listrik ( DHL ), salinitas, pH dan suhu
pada sumur-sumur bor disekitar desa Sentang kecamatan Teluk
mengkudu?
3. Bagaimanakah keadaan kandungan logam berat pada sumur bor di desa
Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu?
1.4. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kejernihan air sumur bor di tinjau dari Daya Hantar
Listrik (DHL) yang digunakan oleh penduduk di desa Sentang kecamatan
Teluk mengkudu.
2. Untuk mengetahui tingkat Daya Hantar Listrik ( DHL ), salinitas, pH dan
suhu pada sumur-sumur bor disekitar desa Sentang kecamatan Teluk
mengkudu.
3. Untuk mengetahui keadaan kandungan logam berat pada air sumur bor di
desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu

5

1.5. Manfaat penelitian
Adapun maanfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumber informasi kepada Pemerintah setempat mengenai
kejernihan air sumur bor di desa Sentang kecamatan Teluk mengkudu.
2. Sebagai bahan referensi untuk perbandingan dalam penelitian-penelitian
selanjutnya.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

69

DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C., (2004), Hidrologi dan Pengolahan Daerah Aliran Sungai, Gadjah
Mada University Press, Jogjakarta.
Achmad, R., (2004), Kimia Lingkungan, Penerbit Andi, Jakarta
Atkins, P.W., (1999), Kimia Fisika, Jilid II, Erlangga, Jakarta.
Badan Pusat Statistika, (2009), http;//www.bpspemkab sergai.co.id
(Dikutip pada tanggal 17 Agustus 2010, pukul 12.00)
Davis, S.N dan Wiest, R..J.M., (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc,
New York.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2012), Buku Pedoman
Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Non Kependidikan. FMIPA.
UNIMED
Fardiaz, S., (1992), Polusi Air dan Udara, Kanisius, Yogyakarta
Gusnisar, M., (2012), Pengaruh Sumur Resapan Terhadap Kualitas Air Tanah Di
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, FT. UI
Gabriel, J.F., (2001), Fisika Lingkungan, Hiporates, Jakarta.
Harto, S., (1993), Analisis Hidrologi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hendra, W., (2009), Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di
Kabupaten Bangkalan.Jurnal Aplikasi. Vol 7 :1907-753X
Hermaningsih, T dan Satmoko, Y., (2007), Alternatif Teknologi Pengolahan Air
Bersih Di Daerah Pemukiman Nelayan, Jurnal Aplikasi. Vol 3 No 1
Hendrayana, H., (2002), Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan, Teknik
Geologi UGM. Yogyakarta
Hutabarat ,T , (2011), Penentuan Intrusi air laut pada sumur Gali di desa Pematang
Kuala Kecamatan Teluk Mengkudu Kab.Deli Serdang Berdasarkan nilai
Daya Hantar Listrik. FMIPA. UNIMED.

http://bplhd.jakarta.go.id/slhd2012/Docs/Lap_SLHD/Lap_2C.htm(diakses tanggal
14 November 2013. Pukul 12.30 wib
http://www.resepbunda.biz/2012/01/31/air-bersih-layak-minum

dikonsumsi/.
diaskes pada tanggal 14 November 2013 pukul 14 November 2013. Pukul 12.30

70

http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%2043%20ttg
%20Higiene%20Sanitasi%20Depot%20Air%20Minum.pdf
Juanta, P., (2013), Pendektesian Intrusi Air Laut dan Analisis Kandungan Air
Pada Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik di Daerah Medang
Deras, Skripsi. UNIMED, Medan.
Kodoatie, R.K ., (1996), Pengantar Hidrogeologi, Andi, Yogyakarta
Lee, R., (1988), Hidrologi Hutan, Penerbit Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Linsey, R. K., dan Franzini, J. B., (1991), Teknik Sumber Daya Air, Erlangga,
Jakarta
Moersialk, S., dan Hardjojo, S., (1999), Analisis Kualitas Air, Universitas
Terbuka, Jakarta
Romimohtarto, Kasijan dan Juwana, Sri., (2001), Biologi Laut, Djambatan,
Jakarta.
Siagian, J., (2011), Penentuan Intrusi Air laut dan Ph Pada Sumur Gali di daerah
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Dengan Metode
Konduktivitas Listrik. FMIPA. UNIMED
Sinaga,L.,(2013), Analisis Intrusi Air Laut Pada Air Sumur bor Di Kec. Teluk
Nibung Tanjung Balai dangan metode Konduktivitas Listrik,Skripsi.
UNIMED, Medan.
Sosrodarsono, dan Takeda., (1993), Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya
Pramita. Jakarta: Erlangga.
Suhartono,E.,Purwanto., dan Suripin., (2013), Kondisi Intrusi Air Laut Terhadap
Air Tanah pada Akuifer Di Kota Semarang. ISBN 978 – 602 – 17001 – 1 –
2
Suhendra., (2014), Pemetaan Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor
Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di Kecamatan Teluk Mengkudu
Kabupaten Serdang Bedagai. FMIPA. UNIMED.
Situmorang, R.,(2003).,Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan
Industri Kimia Medan (KIM) Dengan Metode Konduktivitas
Listrik,Tesis,program Pasca Sarjana USU, Medan.
Situmorang, M., (2012), Kimia Lingkungan. FMIPA.UNIMED

71

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sunandar, A., (2009), Kualitas Air Tanah Di Dataran Rendah Teluk Naga
Kabupaten Tangerang, FMIPA. UI
Widya,ar., (2003), Polutan Pencemaran air Laut, jur kimia.PTKI.
Wilson, E.M., (1993), Hidrologi Teknik Edisi Keempat, Penerbit ITB.