PEMETAAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DAN SUMUR BOR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU KAB. SERDANG BEDAGAI.
PEMETAAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DAN SUMUR
BOR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK
DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU
KAB. SERDANG BEDAGAI
Oleh:
Suhendra
409540005
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
i
Judul Skripsi
: Pemetaan lntrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan
Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Di
Kecamatan Teluk Mengkudu Kab. Scrdang Bedagai
:'liama Mabasiswa
: Suhendra
'liiM
: 409540005
Program Studi
: Fisika
Jurusan
: Fisika
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. Abd Hakim S, M.Si
NIP. 19640731199103 1 001
Mengetabui :
FMIPA UNIMED
Jurusan Fisika
Ketua,
V\
Dr. Derlina, M.Si
NIP. 19640321 199603 2 001
Tanggal Lulus : 28 Januari 2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala
rahmat dann hidayahnya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik, sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi ini berjudul “ Pemetaan Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan Sumur
Bor
Denganmetode
Konduktivitas
Listrik
Di
Kecamatan
Teluk
MengkuduKab. Serdang Bedagai , disusun untuk memperoleh gelar sarjana
sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak
yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si,
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan
saran-saran kepada penulis sejak awal pengajuan proposalsampai dengan
selesainya skripsi ini. Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen penguji I
yang telah banyak memberi masukan dan saran, Ibu Rita juliani, S.Si, M.Si
selaku penguji II yang telah memberikan saran dan masukan, Bapak M. Kadri,
M.Sc, yang telah memberikan masukan dan juga saran. Terimakasih kepada
bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si. yang telah membantu penulis dalam
pengujian sampel selama 2 hari di laboratorium fisika. Disamping itu penulis juga
mengucapkan ribuan terimakasih kepada ayahanda tercinta Jumingan dan Ibunda
tercinta Suparmi yang tidak pernah bosan memberikan motivasi dan dukungan
secara moral dan moril, dan seluruh keluarga besar saya kakanda Samsiah,
Susilawati, Dan Ismail yang senantiasa selalu mendo’akan dan memberikan
motivasi, terimakasih juga kepada teman-teman yang selalu memberikan masukan
kepada penulis : Evi Irmayani, S.Si, Deni Santi, S.Si, Dewi Maya Sari, S.Si, Asrlu
Harahap, S.Si, Yulisa lestari, dan seluruh fisika nondik 09, terimakasih juga
kepada Safriadi panjaitan, Suhermanto, S.Pd, Alvi Syahri rivinadi yang telah
membantu penulis mengambil sampel penelitian, terimakasih juga kepada rekanrekan GelanTer (Gelandangan Terhormat) yang selalu ada di saat suka dan duka
yang selalu menghibur dan memeberi semangat kepada penulis, Sonawan fitrah
v
S.Pd, amrin Hasibuan, Budi Rohim, Fajar Afandi S.Pd, Cristian, Syafriady
Panjaitan, Wina Meilisa, Ridwan, Siti Aisyah, Dodi Faisal,
Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca,
demi kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam
pengembangan ilmu sains.
Medan, Januari 2014
Penulis,
Suhendra
NIM. 409540005
iii
PEMETAAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DAN SUMUR
BOR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK
DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU
KAB. SERDANG BEDAGAI
Suhendra ( 409540005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar intrusi air laut pada sumur gali
dan sumur bor di kecamatan teluk mengkudu Kab. Serdang Bedagai serta faktor
kedalaman dan jarak dari garis pantai terhadap intrusi air laut dengan metode
konduktivitas listrik.
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil air sumur gali dan air
sumur bor dimulai dari titik acuan yang telah di tetapkan dengan m,engukur Daya
Hantar Listrik (DHL), suhu air, kedalaman sumur dan jarak dari garis pantai. Data
DHL yang di peroleh dari pengukuran dikonversi ke suhu 250C serta di
bandingkan dengan data perlakuan laboratorium untuk menentukan tingkat intrusi.
Hasil penelitian diperoleh bahwa sumur gali dan sumur bor telah terintrusi air
laut dengan tingkatan yang bervariasi dari tingkatan yang sedikit hingga tingkatan
yang terintrusi tinggi. Sampel yang terintrusi tinggi pada sumur bor terdapat pada
SB 4 sebesar 31025.18µmho/cm, 250 C yang berada pada kedalaman 12 meter
dan pada jarak 1,2 km dari garis pantai, sedangkan sampel dari sumur gali
terdapat pada SG 11 dengan nilai DHL 30575.5395 µmho /cm, 250 C yang berada
pada kedalaman 3 meter dan jarak 2,85 dari garis pantai. Terdapat hubungan
antara jarak dari garis pantai dan kedalaman sumur gali terhadap daya hantar
listrik (DHL), dengan koefisien 0,04 atau 4 %, dan hubungan jarak dari garis
pantai dan kedalaman sumur bor terhadap daya hantar listrik (DHL) dengan
koefisien determinasi 0,037 atau 3,7 % , Hasil analisa partial pada sumur gali
untuk kedalaman diperoleh Y = 9605,23 – 2117,38 X dengan koefisien
determinasi 0,19 atau 19 %, dan untuk jarak dari garis pantai Y = 1970,93 + 0,13
X dengan koefisien determinasi 0,1 atau 10 %, sedangkan hasil analisa secara
partikal pada sumur bor untuk kedalaman Y = 37354,33 – 2091,84 X dengan
koefisien determinasi 0,60 atau 60 %, dan untuk jarak dari garis pantai Y = 8706 –
3,01 X dengan koefisien determinasi 0,11 atau 11%.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Absrtak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Batasan Masalah
3
1.3.
Rumusan Masalah
3
1.4.
Tujuan Penelitian
3
1.5.
Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1. Intrusi Air Laut
5
2.2. Mekanisme dan Proses Terjadinya Intrusi Air
Laut
9
2.2.1. Ancaman Terjadinya Intrusi Air Laut
9
2.2.2. Proses Intrusi Air Laut
11
2.2.3. Karakteristik Kualitas Air Tanah Terintrusi Air Laut
13
2.3. Interaksi Aitr Tanah Dengan Air Laut
14
2.4. Karakteristrik Perairan Pesisir
15
2.5. Salinitas Air laut
16
2.6. Jenis Eksploitasi Air Tanah
17
vii
2.7. Air Tanah
18
2.7.1. Pembagian Air Tanah
21
2.7.2. Kondisi Air tanah
21
2.7.3. Jenis-jenis Air tanah
22
2.7.4. Kualitas Air Tanah
23
2.8. Lapisan Aquifer
25
2.8.1. Jenis-jenis Akuifer
26
2.9. Air Tanah Disekitar Pantai
28
2.10. Metode Konduktivitas Listrik
31
2.11. Daya Hantar Listrik
31
2.11.1. Konduktivitas Larutan Elektrolit
32
2.12. Gambaran umum Wilayah Penelitihan
33
BAB III. METODE PENELITIAN
35
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
35
3.1.1. Tempat Penelitian
35
3.1.2. Waktu dan Jadwal Penelitian
35
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
36
3.2.1. Alat Penelitian
36
3.2.2. Bahan Penelitian
37
3.3. Sampel Penelitian
37
3.4. Teknik Pengambilan Sampel
37
3.5. Prosedur Kerja
38
3.6. Variabel Penelitian
38
3.7. Prosedur Penelitian
39
3.8. Teknik Analisis Data
39
3.9. Diagram Alir Penelitian
43
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
44
4.1. Hasil Penelitian
44
4.1.1. Data Pengukuran DHL air laut
44
4.1.2. Data pengukuran DHL pada sumur gali
45
4.1.3. Data pengukuran DHL pada sumru bor
46
4.1.4. Pengujian air laut di laboratorium
46
4.2. Pembahasan hasil penelitian
47
4.2.1. Analisa pengaruh air laut terhadap intrusi air laut
53
4.2.1.1. Analisi regresi berganda untuk sumur gali
53
4.2.1.2. Analisa regresi berganda untuk sumur bor
55
4.3. Pembahasan
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
57
5.1. Kesimpulan
57
5.2. Saran
58
DAFTAR PUSTAKA
59
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi air berdasarkan Nilai TDS
16
Tabel 2.2. Klasifikasi air berdasarkan konsentrasi garam
17
Tabel 2.3. Pengklasifikasian air berdasarkan konsentrasi Chlorida
24
Tabel 2.4. Pengklasifikasian air berdasarkan daya hantar listrik (DHL)
24
Tabel 2.5. Pengklasifikasian Intrusi Air Laut Berdasarkan Konduktivitas
Listrik
24
Tabel 3.1. Waktu dan Jadwal Penelitian
35
Tabel 3.2. Alat Penelitian
36
Tabel 3.3. Bahan Penelitihan
37
Tabel 4.1. Hasil penelitian DHL, suhu air laut, jarak dari garis pantai
Dari titik acuan
44
Tabel 4.2. Hasil penelitian DHL, suhu air sumur gali, jarak dari gari
Pantai
45
Tabel 4.3. Hasil penelitian DHL, suhu air sumur bor, jarak dari gari
Pantai
46
Tabel 4. 4. Pengujian 10 ml air dengan penambahan aquades murni
0
46
Tabel 4. 5. Analisa DHL air laut pada suhu 25 C
47
Tabel 4. 6. Analisa DHL (µmho/cm, 250C) Air Sumur Gali
48
Tabel 4. 7. Analisa DHL (µmho/cm, 250C) Air Sumur Bor
50
Tabel 4. 8. Analisa DHL air laut dengan penambahan aquades murni
51
Tabel 4. 9. Klasifikasi intrusi air laut pada sumur gali
52
Tabel 4. 10. Klasifikasi intrusi air laut pada sumur bor
53
Tabel 4. 11. Hasil analisa secara partial antara variabel X terhadap
Variabel Y pada sumur gali
54
Tabel 4. 12. Hasil analisa secara partial antara variabel X terhadap
Variabel Y pada sumur bor
56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kondisi Interface sudah mengalami intrusi
12
Gambar 2.2. Kondisi dimana Intrusi air laut terjadi karena
Kesetimbangan Terganggu akibat pengambilan air
15
Gambar.2.3. Gambar Zona Air dibawah Permukaan
20
Gambar 2.4. Kondisi aquifer secara ideal
26
Gambar.2.5. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan
(unconfined aquifer)
27
Gambar.2.6. Akuifer tertekan
27
Gambar.2.7. Akuifer semi bebas
28
Gambar.2.8. Akuifer melayang (Perched aquifer)
28
Gambar.2.9. Perbatasan air asin dan air tawar pada keadaan
Seimbang dipantai
29
Gambar.2.10. Penerobosan air asin pada air tertekan
30
Gambar.2.11. Konduktivitimeter
31
Gambar 2.12. Peta daerah kecamatan teluk mengkudu
33
Gambar 3.1. Teknik Pengambilan Sampel
38
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
43
Gambar 4.1. Grafik garis regresi linier DHL air laut
48
Gambar 4.2. Kontur DHL air sumur gali terhadap jarak garis pantai
Dan kedalaman sumur gali
49
Gambar 4.3. Kontur DHL air sumur gali terhadap jarak garis pantai
Dan kedalaman sumur bor
51
Gambar 4.4. Hubungan DHL perlakuan laboratorium terhadap
Ppm perlakuan laboratorium
52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Analisa regresi berganda untuk sumur bor
61
Lampiran 2. Analisa regresi berganda untuk sumur gali
64
Lampiran 3. Pemetaan intrusi air laut
66
Lampiran 4. Peta Geologi
68
Lampiran 5. Dokumentasi penelitian
69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air adalah karunia Tuhan dan merupakan unsur alamiah yang paling
penting. lebih dari 75% bagian bumi di lingkupi oleh air. Daratan yang menempati
seperempat bagian juga tidak terpisah dari perairan – perairan di dalamnya. Tidak
ada bahan lain yang dapat menggantikan fungsi air. Bagi manusia kebutuhan air
sangat mutlak, karena zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar adalah air,
bahkan hampir 60% - 70% tubuh manusia mengandung air.Air merupakan
kebutuhan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari – hari, sehingga upaya
pengadaan air yang berasal dari permukaan maupun bawah tanah terus meningkat
seiring waktu. Dalam pencairan air tanah perlu adanya perhatian khusus terhadap
faktor – faktor pendukung alami guna terpeliharanya keseimbangan alam,
sehingga kelangsungan pengadaan air yang bersumber dari tanah lebih lama
berlangsung.
Air tanah merupakan suatu sumber alam yang dapat diperbaharui
(renewable Resouces) yang sifatnya terbatas dan memainkan peran yang sangat
penting dalam penyedian air bersih untuk berbagai keperluan. Tetapi meskipun
sifatnya demikian
waktu
pembaharuan
tersebut
relatif tergantung dari
pengimbuhan (recharge) yang dapat berlangsung dalam ukuran detik hingga
jutaan tahun. Dalam hal ini perlu adanya pemeliharaan alam agar seimbang.
Pemanfaatan air tanah merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air di
masa sekarang dan yang akan datang, serta merupakan alternatif yang terbaik
apabila air di permukaan sudah tidak mencukupi atau terjangkau. Air tanah bebas
dari penularan penyakit, lebih terlindung dari polusi atau pencemaran serta
pengotoran lainnya.
Kebutuhan air bersih akan terus meningkat. Peningkatan kebutuhan air
bersih sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya
suatu daerah. Semakin meningkatnya kebutuhan air bersih, maka eksploitasi air
1
2
tanah akan semakin besar. Hal ini mengakibatkan persediaan air tanah semakin
berkurang, berkurangnya kandungan air tanah pada lapisan akifer dapat
mengakibatkan masuknya air laut (yang massanya lebih berat) ke dalam akifer
(sosrodarsono dan Takeda, 1993).
Eksploitasi air tanah yang dilakukan secara berlebihan (penggunaan sumur
bor) khususnya pada daerah berpantai atau pesisir dapat menyebabkan suatu
persoalan dimana air laut akan masuk dan terpenetrasi pada daerah pedalaman.
Air laut akan menyusup ke zona air tanah. Peristiwa ini disebut intrusi air laut atau
menyusupnya air laut pada ke daratan (sosrodarsono dan Takeda, 1993).
Ada beberapa penelitian mengenai intrusi air laut, seperti penelitian Linda
Septika Sihombing (2007), Penelitihan tersebut tentang Pendeteksian intrusi Air
laut di kecamatan Hamparaan Perak pada sumur gali dengan metode
konduktivitas Listrik. Sampel air yang di ambil sebanyak 30 sampel air sumur
gali,daerah yang terintrusi tinggi pada jarak 4840 meter dengan kedalaman 4,5
meter, dengan DHL 1295,126 μmho/cm,250C. Ronauli H Sitorus (2007),tentang
intrusi air laut pada sumur gali di kecamatan pantai labu barat dengan metode
konduktivitas listrik dengna sampel sebanyak 40 sampel air sumur gali,daerah
yang sangat tinggi terintruksi dengan nilai DHL 1252,688 μmho/cm,250 C pada
jarak 11763 meter dari titik acuan dengan kedalaman 2 meter.Sakti Maarsalinus S
(2006), tentang Pendeteksian intrusi air laut di daerah Pantai Cermin dengan
Metode Konduktivitas Listrik,dengan mengambil 30 sampel air sumur bor, daerah
yang terintrusi tinggi adalah K.Pari dengan jarak 40 meter dari titik acuan dengan
kedalaman 3 meter dengan DHL 661,29 μmho/cm,250 C, Rano Kambo Hutasoit
(2009), Pendeteksian intrusi air laut dan konsentrasi ion clor (Cl) Serta besi (Fe)
pada sumur gali didesa percut pematang lalang dan cinta damai Kecamatan Percut
Sei Tuan,dengan mengambil 30 sampel air sumur gali, sangat banyak didapatkan
daerah yang terintrusi tinggi dengan rata-rata pada jarak 5134 meter dari titik
acuan dan kedalaman 3-3,5 meter dengan DHL 1846,59.
3
Setelah melihat dari penelitihan yang terdahulu didaerah pesisir pantai yang
menghasilkan tingginya tingkat intrusi air laut pada air sumur gali dan sumur bor
yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar. Sehingga penulis
memilih judul :
“Pemetaan Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor Dengan
Metode Konduktivitas Listrik
Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kab.
Serdang Bedagai”.
1.2. BATASAN MASALAH
Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pengukuran nilai Daya Hantar Listrik (DHL) air sumur gali dan sumur
bor di kecamatan Teluk Mengkudu
2. Pengambilan sampel air sumur didesa Sialang buah, Pematang guntung,
Sentang kecamatan Teluk Mengkudu.
1.3. RUMUSAN MASALAH
1. Berapakah besar nilai Daya Hantar Listrik dari air sumur gali dan sumur
bor
di desa Sialang buah, Pematang guntung dan desa Sentang
kecamatan Teluk mengkudu.?
2. Apakah di Kecamatan Teluk mengkudu air sumur gali dan sumur bor
telah terintrusi dengan air laut.?
3. Apakah Intrusi Air laut pada sumur gali dan sumur bor dipengaruhi oleh
faktor kedalaman dan faktor jarak sumur dengan garis pantai.?
4. Apakah di Kec.Teluk Mengkudu telah terintrusi seluruhnya.?
1.4. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui tingkat keintrusian air laut yang berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat sekitar.
4
2. Untuk memperoleh gambaran tentang potensi air tanah yang telah
dimanfaatkan dan kemungkinan pengembangan nya.
3. Untuk
memberikan
masukan
bagi
pengambil
kebijakan
tentang
pengembangan air tanah, juga sebagai informasi kepada masyarakat atas
tingkat kedalam sumur terhadap intrusi air laut.
4. Untuk memetakan daerah yang terintrusi air laut.
1.5. MANFAAT PENELITIAN
1. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat mengenai kondisi air tanah
yang terjadi di daerah penelitian.
2. Sebagai Informasi kepada pemerintah untuk dapat menanggulangi intrusi
air laut yg terjadi di kecamatan Teluk Mengkudu Sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya mengenai intrusi air laut
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Hasil penelitian dari 20 sampel air sumur gali semuanya telah terintrusi air
laut dengan tingkat intrusi yang bervariasi dari terendah hingga yang tinggi.
Pada sumur gali sampel yang terintrusi air laut dengan tingkatan tertinggi ada
pada sampel sumur gali ke 11 dengan nilai DHL 30575,5395 µmho/cm, 25 0 C
dengan kedalaman sumur 3 meter dan jarak dari garis pantai 2,85 km, Hasil
penelitian dari 10 sampel air sumur bor semuanya telah terintrusi dengan air
laut dengan tingkat intrusi yang bervariasi dari yang rendah hingga tinggi.
Pada sumur bor sampel yang terintrusi air laut tertinggi ada pada sampel atau
sumur bor ke 4 dengan nilai DHL 31025.18 µmho/cm, 25 0 C dengan jarak
dari garis pantai 1,2 km dan dengan kedalaman 12 meter.
2.
Pengaruh kedalaman terhadap DHL di sumur gali hanya 4 % sedangkan jarak
dari garis pantai tidak berpengaruh terhadap DHL sumur gali,pengaruh
kedalaman terhadap DHL di sumur bor sebesar 37 % dan jarak dari garis
pantai terhadap DHL sumur bor sekitar 1% .
3.
Hasil analisa partial pada sumur gali untuk kedalaman diperoleh Y = 9605,23
– 2117,38 X dengan koefisien determinasi 0,19 atau 19 %, dan untuk jarak
dari garis pantai Y = 1970,93 + 0,13 X dengan koefisien determinasi 0,1 atau
10 %, sedangkan hasil analisa secara partikal pada sumur bor untuk
kedalaman Y = 37354,33 – 2091,84 X dengan koefisien determinasi 0,60 atau
60 %, dan untuk jarak dari garis pantai Y = 8706 – 3,01 X dengan koefisien
determinasi 0,11 atau 11%.
4.
Dari penelitian yang telah di lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa ketiga
desa di kecamatan teluk mengkudu telah mengalami intrusi air laut.
57
58
5.2. saran
1.
Penginformasian kondisi air bawah tanah baik itu sumur bor atau pun sumur
gali kepada masyarakat bahwa air bawah tanah yang dimiliki masayarakat
teluk mengkudu telah mengalami intrusi air laut.
2.
Pemerintah Kab. Serdang bedagai diharapkan menghimbau masyarakat untuk
tidak lagi menggunakan sumur gali, terutama di desa sialang buah karena
telah mengalami intrusi air laut yang tinggi, dan disaran kan untuk
menggunakan sumur bor.
3.
Kepada Dinas kesehatan kecamatan teluk mengkudu dapat melakukan
pemantauan kualitas dan kuantitas air di daerah pesisir pantai sialang buah
secara berkala untuk mengetahui kondisi air tanah di sekitar daerah pesisir
pantai
4.
Perlunya diadakan penelitian lebih lanjut di kecamatan teluk mengkudu untuk
mengetahui faktor lain yang mempengaruhi kualitas air tanah untuk menjaga
kesehatan masyarakat,juga pengukuran PH pada air sumur untuk kelayakan
minum, misalnya menelitih tingkat ke asaman dan klorida yang terkandung
pada air tanah di daerah pesisir pantai di kecamatan teluk mengkudu, dan
menelitih penyebaran intrusi air laut.
59
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Mides.2005. Pendeteksian Intrusi Air Laut Dengan Pengukuran
Konduktivitas Listrik Air Sumur Di Kecamatan Sibolga Kabupaten
Tapanuli Tengah. Skripsi. USU. Medan.
Arfena. D.L, Kriyo, S, Suntoyo. (2009). Pengaruh Kenaikan Permukaan Air Laut
Pada Intrusi Air Laut di Akuifer Pantai. Study Kasus: Pulau Bintan
Provinsi Kepulauan Riau. FTK-ITS, Surabaya
Arland.Asra. (2012). Penentuan sebaran akuifer Dengan metode tahanan jenis
(resistivity method) Di kota tangerang selatan, provinsi banten.fakultas
Teknologi Pertanian. ITB. Bandung
Atkins, P.W., (1999). Kimia Fisika, Jilid II. Erlangga. Jakarta
Badan Statistik daerah, (2012). Statistik daerah,Teluk Mengkudu, Serdang
Bedagai
Bisri, Mohammad. (1991). Aliran Air Tanah. Malang, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Elisabeta, chirila. 2010. Drinking water quality assessment in Constanta town.
http://www.univ-ovidius.ro/anale-chimie/chemistry/20101/full/17_chirila.pdf. Diakses tanggal 6 oktober 2012
Fardiaz, S., (1996), Polusi Air dan Udara, Kanisius, Yogyakarta
Gabriel, J.F., (2001), Fisika Lingkungan.Hipokratesi, Jakarta
Ginting, Efendi. 2011. Analisis Intrusi Air laut Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor
Dengan
Metode Konduktivitas Listrik Di Kecamatan Hamparan
Perak. Tesis. USU. Medan
Hendra, W. ( 2009 ). Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di
kabupaten
Bangkalan. Jurnal Aplikasi. Vol 7 : 1907-753X
60
Irham.M.N, Noviyanti.I,Widodo.S. 2005. estimasi hubungan porositas dan
permeabilitas pada
batu pasir (study kasus formasi kerek, ledok,
selorejo) FPIK UNDIP. Jurnal rekayasa.
Vol.8 : 87-90.
Junita. S. (2011). Penentuan Intrusi Air Laut dan pH Pada Sumur Gali di Daerah
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Dengan Metode
Konduktivitas Listrik.
FMIPA.UNIMED
Kirsch,R. (2009). Groundwater Geophysics A Tool For Hydrogeology.
Springer.Berlin http://burstcode.com/2012/11/at.14.07. Diakses tanggal 05
November 2012
Linsley, R.K dan Franzini, J.B. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta.
Noer Aziz. (2000). Geologi Fisik. Bandung: Penerbit ITB.
Penyaloms. (2011). Makalah Geografi Perairan darat (air tanah)
http://poenyalom-s.blogspot.com/2011/12/makalh-geografi-perairan-daratair.html-at19.30. Diakses tanggal 12 Oktober 2012
Rulli, O.(1988). Intrusi Air Laut pada Akifer Dangkal di DKI Jakarta, Skripsi
Jurusan Geografi. Fakultas MIPA. Universitas Indonesia
Soetrisno, Totok,dkk. 1987.Teknologi Pengolahan Air Bersih. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
Sosrodarsono. (2003). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya Pramita Edisi 3.
Erlangga : Jakarta
Suganda, F. (2012). Akuifer hydrogeology
http://pustakatambang.blogspot.com/2012/03/aquifer.html .
tanggal 03 Oktober 2012
Diakses
61
Susilawati, Mester, S. (2008). Study Intrusi Air Laut dengan Pengukuran
Konduktivitas Listrik
Air
Sumur
di
Kecamatan
Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Teknology Proses,
Sibolga
7 : 133-144
Suripin, (2001), Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air, Andi : Yogyakarta
Sosrodarsono, dan Takeda. (1987). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya
pramita. Jakarta: Erlangga
Todd, D.K. (1980). Ground Water Hidrology, 2
nd
ed. John Wiley & Sons. New
York
Vienastra, S. (2010). Intrusi Air Laut http://vienastra.wordpress.com/2010/07/06/i
ntrusi-air-laut/ . Diakses tanggal 28 Oktober 2012
Wuryantoro. (2007). Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk Menentukan
letak dan
kedalaman aquifer air tanah (studi kasus di desa temperak
kecamatan sarang kabupaten rembang Jawa tengah). FMIPA.Universitas
Semarang
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0174/3ff6b
e90.dir/doc.pdf . Diakses tanggal 22 September 2012
Wilson. EM., (1993). Hidrology Teknik. Bandung : ITB Bandung
BOR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK
DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU
KAB. SERDANG BEDAGAI
Oleh:
Suhendra
409540005
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
i
Judul Skripsi
: Pemetaan lntrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan
Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Di
Kecamatan Teluk Mengkudu Kab. Scrdang Bedagai
:'liama Mabasiswa
: Suhendra
'liiM
: 409540005
Program Studi
: Fisika
Jurusan
: Fisika
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. Abd Hakim S, M.Si
NIP. 19640731199103 1 001
Mengetabui :
FMIPA UNIMED
Jurusan Fisika
Ketua,
V\
Dr. Derlina, M.Si
NIP. 19640321 199603 2 001
Tanggal Lulus : 28 Januari 2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala
rahmat dann hidayahnya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik, sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi ini berjudul “ Pemetaan Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan Sumur
Bor
Denganmetode
Konduktivitas
Listrik
Di
Kecamatan
Teluk
MengkuduKab. Serdang Bedagai , disusun untuk memperoleh gelar sarjana
sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak
yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si,
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan
saran-saran kepada penulis sejak awal pengajuan proposalsampai dengan
selesainya skripsi ini. Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen penguji I
yang telah banyak memberi masukan dan saran, Ibu Rita juliani, S.Si, M.Si
selaku penguji II yang telah memberikan saran dan masukan, Bapak M. Kadri,
M.Sc, yang telah memberikan masukan dan juga saran. Terimakasih kepada
bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si. yang telah membantu penulis dalam
pengujian sampel selama 2 hari di laboratorium fisika. Disamping itu penulis juga
mengucapkan ribuan terimakasih kepada ayahanda tercinta Jumingan dan Ibunda
tercinta Suparmi yang tidak pernah bosan memberikan motivasi dan dukungan
secara moral dan moril, dan seluruh keluarga besar saya kakanda Samsiah,
Susilawati, Dan Ismail yang senantiasa selalu mendo’akan dan memberikan
motivasi, terimakasih juga kepada teman-teman yang selalu memberikan masukan
kepada penulis : Evi Irmayani, S.Si, Deni Santi, S.Si, Dewi Maya Sari, S.Si, Asrlu
Harahap, S.Si, Yulisa lestari, dan seluruh fisika nondik 09, terimakasih juga
kepada Safriadi panjaitan, Suhermanto, S.Pd, Alvi Syahri rivinadi yang telah
membantu penulis mengambil sampel penelitian, terimakasih juga kepada rekanrekan GelanTer (Gelandangan Terhormat) yang selalu ada di saat suka dan duka
yang selalu menghibur dan memeberi semangat kepada penulis, Sonawan fitrah
v
S.Pd, amrin Hasibuan, Budi Rohim, Fajar Afandi S.Pd, Cristian, Syafriady
Panjaitan, Wina Meilisa, Ridwan, Siti Aisyah, Dodi Faisal,
Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca,
demi kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam
pengembangan ilmu sains.
Medan, Januari 2014
Penulis,
Suhendra
NIM. 409540005
iii
PEMETAAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DAN SUMUR
BOR DENGAN METODE KONDUKTIVITAS LISTRIK
DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU
KAB. SERDANG BEDAGAI
Suhendra ( 409540005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar intrusi air laut pada sumur gali
dan sumur bor di kecamatan teluk mengkudu Kab. Serdang Bedagai serta faktor
kedalaman dan jarak dari garis pantai terhadap intrusi air laut dengan metode
konduktivitas listrik.
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil air sumur gali dan air
sumur bor dimulai dari titik acuan yang telah di tetapkan dengan m,engukur Daya
Hantar Listrik (DHL), suhu air, kedalaman sumur dan jarak dari garis pantai. Data
DHL yang di peroleh dari pengukuran dikonversi ke suhu 250C serta di
bandingkan dengan data perlakuan laboratorium untuk menentukan tingkat intrusi.
Hasil penelitian diperoleh bahwa sumur gali dan sumur bor telah terintrusi air
laut dengan tingkatan yang bervariasi dari tingkatan yang sedikit hingga tingkatan
yang terintrusi tinggi. Sampel yang terintrusi tinggi pada sumur bor terdapat pada
SB 4 sebesar 31025.18µmho/cm, 250 C yang berada pada kedalaman 12 meter
dan pada jarak 1,2 km dari garis pantai, sedangkan sampel dari sumur gali
terdapat pada SG 11 dengan nilai DHL 30575.5395 µmho /cm, 250 C yang berada
pada kedalaman 3 meter dan jarak 2,85 dari garis pantai. Terdapat hubungan
antara jarak dari garis pantai dan kedalaman sumur gali terhadap daya hantar
listrik (DHL), dengan koefisien 0,04 atau 4 %, dan hubungan jarak dari garis
pantai dan kedalaman sumur bor terhadap daya hantar listrik (DHL) dengan
koefisien determinasi 0,037 atau 3,7 % , Hasil analisa partial pada sumur gali
untuk kedalaman diperoleh Y = 9605,23 – 2117,38 X dengan koefisien
determinasi 0,19 atau 19 %, dan untuk jarak dari garis pantai Y = 1970,93 + 0,13
X dengan koefisien determinasi 0,1 atau 10 %, sedangkan hasil analisa secara
partikal pada sumur bor untuk kedalaman Y = 37354,33 – 2091,84 X dengan
koefisien determinasi 0,60 atau 60 %, dan untuk jarak dari garis pantai Y = 8706 –
3,01 X dengan koefisien determinasi 0,11 atau 11%.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Absrtak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Batasan Masalah
3
1.3.
Rumusan Masalah
3
1.4.
Tujuan Penelitian
3
1.5.
Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1. Intrusi Air Laut
5
2.2. Mekanisme dan Proses Terjadinya Intrusi Air
Laut
9
2.2.1. Ancaman Terjadinya Intrusi Air Laut
9
2.2.2. Proses Intrusi Air Laut
11
2.2.3. Karakteristik Kualitas Air Tanah Terintrusi Air Laut
13
2.3. Interaksi Aitr Tanah Dengan Air Laut
14
2.4. Karakteristrik Perairan Pesisir
15
2.5. Salinitas Air laut
16
2.6. Jenis Eksploitasi Air Tanah
17
vii
2.7. Air Tanah
18
2.7.1. Pembagian Air Tanah
21
2.7.2. Kondisi Air tanah
21
2.7.3. Jenis-jenis Air tanah
22
2.7.4. Kualitas Air Tanah
23
2.8. Lapisan Aquifer
25
2.8.1. Jenis-jenis Akuifer
26
2.9. Air Tanah Disekitar Pantai
28
2.10. Metode Konduktivitas Listrik
31
2.11. Daya Hantar Listrik
31
2.11.1. Konduktivitas Larutan Elektrolit
32
2.12. Gambaran umum Wilayah Penelitihan
33
BAB III. METODE PENELITIAN
35
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
35
3.1.1. Tempat Penelitian
35
3.1.2. Waktu dan Jadwal Penelitian
35
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
36
3.2.1. Alat Penelitian
36
3.2.2. Bahan Penelitian
37
3.3. Sampel Penelitian
37
3.4. Teknik Pengambilan Sampel
37
3.5. Prosedur Kerja
38
3.6. Variabel Penelitian
38
3.7. Prosedur Penelitian
39
3.8. Teknik Analisis Data
39
3.9. Diagram Alir Penelitian
43
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
44
4.1. Hasil Penelitian
44
4.1.1. Data Pengukuran DHL air laut
44
4.1.2. Data pengukuran DHL pada sumur gali
45
4.1.3. Data pengukuran DHL pada sumru bor
46
4.1.4. Pengujian air laut di laboratorium
46
4.2. Pembahasan hasil penelitian
47
4.2.1. Analisa pengaruh air laut terhadap intrusi air laut
53
4.2.1.1. Analisi regresi berganda untuk sumur gali
53
4.2.1.2. Analisa regresi berganda untuk sumur bor
55
4.3. Pembahasan
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
57
5.1. Kesimpulan
57
5.2. Saran
58
DAFTAR PUSTAKA
59
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi air berdasarkan Nilai TDS
16
Tabel 2.2. Klasifikasi air berdasarkan konsentrasi garam
17
Tabel 2.3. Pengklasifikasian air berdasarkan konsentrasi Chlorida
24
Tabel 2.4. Pengklasifikasian air berdasarkan daya hantar listrik (DHL)
24
Tabel 2.5. Pengklasifikasian Intrusi Air Laut Berdasarkan Konduktivitas
Listrik
24
Tabel 3.1. Waktu dan Jadwal Penelitian
35
Tabel 3.2. Alat Penelitian
36
Tabel 3.3. Bahan Penelitihan
37
Tabel 4.1. Hasil penelitian DHL, suhu air laut, jarak dari garis pantai
Dari titik acuan
44
Tabel 4.2. Hasil penelitian DHL, suhu air sumur gali, jarak dari gari
Pantai
45
Tabel 4.3. Hasil penelitian DHL, suhu air sumur bor, jarak dari gari
Pantai
46
Tabel 4. 4. Pengujian 10 ml air dengan penambahan aquades murni
0
46
Tabel 4. 5. Analisa DHL air laut pada suhu 25 C
47
Tabel 4. 6. Analisa DHL (µmho/cm, 250C) Air Sumur Gali
48
Tabel 4. 7. Analisa DHL (µmho/cm, 250C) Air Sumur Bor
50
Tabel 4. 8. Analisa DHL air laut dengan penambahan aquades murni
51
Tabel 4. 9. Klasifikasi intrusi air laut pada sumur gali
52
Tabel 4. 10. Klasifikasi intrusi air laut pada sumur bor
53
Tabel 4. 11. Hasil analisa secara partial antara variabel X terhadap
Variabel Y pada sumur gali
54
Tabel 4. 12. Hasil analisa secara partial antara variabel X terhadap
Variabel Y pada sumur bor
56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kondisi Interface sudah mengalami intrusi
12
Gambar 2.2. Kondisi dimana Intrusi air laut terjadi karena
Kesetimbangan Terganggu akibat pengambilan air
15
Gambar.2.3. Gambar Zona Air dibawah Permukaan
20
Gambar 2.4. Kondisi aquifer secara ideal
26
Gambar.2.5. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan
(unconfined aquifer)
27
Gambar.2.6. Akuifer tertekan
27
Gambar.2.7. Akuifer semi bebas
28
Gambar.2.8. Akuifer melayang (Perched aquifer)
28
Gambar.2.9. Perbatasan air asin dan air tawar pada keadaan
Seimbang dipantai
29
Gambar.2.10. Penerobosan air asin pada air tertekan
30
Gambar.2.11. Konduktivitimeter
31
Gambar 2.12. Peta daerah kecamatan teluk mengkudu
33
Gambar 3.1. Teknik Pengambilan Sampel
38
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
43
Gambar 4.1. Grafik garis regresi linier DHL air laut
48
Gambar 4.2. Kontur DHL air sumur gali terhadap jarak garis pantai
Dan kedalaman sumur gali
49
Gambar 4.3. Kontur DHL air sumur gali terhadap jarak garis pantai
Dan kedalaman sumur bor
51
Gambar 4.4. Hubungan DHL perlakuan laboratorium terhadap
Ppm perlakuan laboratorium
52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Analisa regresi berganda untuk sumur bor
61
Lampiran 2. Analisa regresi berganda untuk sumur gali
64
Lampiran 3. Pemetaan intrusi air laut
66
Lampiran 4. Peta Geologi
68
Lampiran 5. Dokumentasi penelitian
69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air adalah karunia Tuhan dan merupakan unsur alamiah yang paling
penting. lebih dari 75% bagian bumi di lingkupi oleh air. Daratan yang menempati
seperempat bagian juga tidak terpisah dari perairan – perairan di dalamnya. Tidak
ada bahan lain yang dapat menggantikan fungsi air. Bagi manusia kebutuhan air
sangat mutlak, karena zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar adalah air,
bahkan hampir 60% - 70% tubuh manusia mengandung air.Air merupakan
kebutuhan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari – hari, sehingga upaya
pengadaan air yang berasal dari permukaan maupun bawah tanah terus meningkat
seiring waktu. Dalam pencairan air tanah perlu adanya perhatian khusus terhadap
faktor – faktor pendukung alami guna terpeliharanya keseimbangan alam,
sehingga kelangsungan pengadaan air yang bersumber dari tanah lebih lama
berlangsung.
Air tanah merupakan suatu sumber alam yang dapat diperbaharui
(renewable Resouces) yang sifatnya terbatas dan memainkan peran yang sangat
penting dalam penyedian air bersih untuk berbagai keperluan. Tetapi meskipun
sifatnya demikian
waktu
pembaharuan
tersebut
relatif tergantung dari
pengimbuhan (recharge) yang dapat berlangsung dalam ukuran detik hingga
jutaan tahun. Dalam hal ini perlu adanya pemeliharaan alam agar seimbang.
Pemanfaatan air tanah merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air di
masa sekarang dan yang akan datang, serta merupakan alternatif yang terbaik
apabila air di permukaan sudah tidak mencukupi atau terjangkau. Air tanah bebas
dari penularan penyakit, lebih terlindung dari polusi atau pencemaran serta
pengotoran lainnya.
Kebutuhan air bersih akan terus meningkat. Peningkatan kebutuhan air
bersih sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya
suatu daerah. Semakin meningkatnya kebutuhan air bersih, maka eksploitasi air
1
2
tanah akan semakin besar. Hal ini mengakibatkan persediaan air tanah semakin
berkurang, berkurangnya kandungan air tanah pada lapisan akifer dapat
mengakibatkan masuknya air laut (yang massanya lebih berat) ke dalam akifer
(sosrodarsono dan Takeda, 1993).
Eksploitasi air tanah yang dilakukan secara berlebihan (penggunaan sumur
bor) khususnya pada daerah berpantai atau pesisir dapat menyebabkan suatu
persoalan dimana air laut akan masuk dan terpenetrasi pada daerah pedalaman.
Air laut akan menyusup ke zona air tanah. Peristiwa ini disebut intrusi air laut atau
menyusupnya air laut pada ke daratan (sosrodarsono dan Takeda, 1993).
Ada beberapa penelitian mengenai intrusi air laut, seperti penelitian Linda
Septika Sihombing (2007), Penelitihan tersebut tentang Pendeteksian intrusi Air
laut di kecamatan Hamparaan Perak pada sumur gali dengan metode
konduktivitas Listrik. Sampel air yang di ambil sebanyak 30 sampel air sumur
gali,daerah yang terintrusi tinggi pada jarak 4840 meter dengan kedalaman 4,5
meter, dengan DHL 1295,126 μmho/cm,250C. Ronauli H Sitorus (2007),tentang
intrusi air laut pada sumur gali di kecamatan pantai labu barat dengan metode
konduktivitas listrik dengna sampel sebanyak 40 sampel air sumur gali,daerah
yang sangat tinggi terintruksi dengan nilai DHL 1252,688 μmho/cm,250 C pada
jarak 11763 meter dari titik acuan dengan kedalaman 2 meter.Sakti Maarsalinus S
(2006), tentang Pendeteksian intrusi air laut di daerah Pantai Cermin dengan
Metode Konduktivitas Listrik,dengan mengambil 30 sampel air sumur bor, daerah
yang terintrusi tinggi adalah K.Pari dengan jarak 40 meter dari titik acuan dengan
kedalaman 3 meter dengan DHL 661,29 μmho/cm,250 C, Rano Kambo Hutasoit
(2009), Pendeteksian intrusi air laut dan konsentrasi ion clor (Cl) Serta besi (Fe)
pada sumur gali didesa percut pematang lalang dan cinta damai Kecamatan Percut
Sei Tuan,dengan mengambil 30 sampel air sumur gali, sangat banyak didapatkan
daerah yang terintrusi tinggi dengan rata-rata pada jarak 5134 meter dari titik
acuan dan kedalaman 3-3,5 meter dengan DHL 1846,59.
3
Setelah melihat dari penelitihan yang terdahulu didaerah pesisir pantai yang
menghasilkan tingginya tingkat intrusi air laut pada air sumur gali dan sumur bor
yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar. Sehingga penulis
memilih judul :
“Pemetaan Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor Dengan
Metode Konduktivitas Listrik
Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kab.
Serdang Bedagai”.
1.2. BATASAN MASALAH
Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pengukuran nilai Daya Hantar Listrik (DHL) air sumur gali dan sumur
bor di kecamatan Teluk Mengkudu
2. Pengambilan sampel air sumur didesa Sialang buah, Pematang guntung,
Sentang kecamatan Teluk Mengkudu.
1.3. RUMUSAN MASALAH
1. Berapakah besar nilai Daya Hantar Listrik dari air sumur gali dan sumur
bor
di desa Sialang buah, Pematang guntung dan desa Sentang
kecamatan Teluk mengkudu.?
2. Apakah di Kecamatan Teluk mengkudu air sumur gali dan sumur bor
telah terintrusi dengan air laut.?
3. Apakah Intrusi Air laut pada sumur gali dan sumur bor dipengaruhi oleh
faktor kedalaman dan faktor jarak sumur dengan garis pantai.?
4. Apakah di Kec.Teluk Mengkudu telah terintrusi seluruhnya.?
1.4. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui tingkat keintrusian air laut yang berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat sekitar.
4
2. Untuk memperoleh gambaran tentang potensi air tanah yang telah
dimanfaatkan dan kemungkinan pengembangan nya.
3. Untuk
memberikan
masukan
bagi
pengambil
kebijakan
tentang
pengembangan air tanah, juga sebagai informasi kepada masyarakat atas
tingkat kedalam sumur terhadap intrusi air laut.
4. Untuk memetakan daerah yang terintrusi air laut.
1.5. MANFAAT PENELITIAN
1. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat mengenai kondisi air tanah
yang terjadi di daerah penelitian.
2. Sebagai Informasi kepada pemerintah untuk dapat menanggulangi intrusi
air laut yg terjadi di kecamatan Teluk Mengkudu Sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya mengenai intrusi air laut
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Hasil penelitian dari 20 sampel air sumur gali semuanya telah terintrusi air
laut dengan tingkat intrusi yang bervariasi dari terendah hingga yang tinggi.
Pada sumur gali sampel yang terintrusi air laut dengan tingkatan tertinggi ada
pada sampel sumur gali ke 11 dengan nilai DHL 30575,5395 µmho/cm, 25 0 C
dengan kedalaman sumur 3 meter dan jarak dari garis pantai 2,85 km, Hasil
penelitian dari 10 sampel air sumur bor semuanya telah terintrusi dengan air
laut dengan tingkat intrusi yang bervariasi dari yang rendah hingga tinggi.
Pada sumur bor sampel yang terintrusi air laut tertinggi ada pada sampel atau
sumur bor ke 4 dengan nilai DHL 31025.18 µmho/cm, 25 0 C dengan jarak
dari garis pantai 1,2 km dan dengan kedalaman 12 meter.
2.
Pengaruh kedalaman terhadap DHL di sumur gali hanya 4 % sedangkan jarak
dari garis pantai tidak berpengaruh terhadap DHL sumur gali,pengaruh
kedalaman terhadap DHL di sumur bor sebesar 37 % dan jarak dari garis
pantai terhadap DHL sumur bor sekitar 1% .
3.
Hasil analisa partial pada sumur gali untuk kedalaman diperoleh Y = 9605,23
– 2117,38 X dengan koefisien determinasi 0,19 atau 19 %, dan untuk jarak
dari garis pantai Y = 1970,93 + 0,13 X dengan koefisien determinasi 0,1 atau
10 %, sedangkan hasil analisa secara partikal pada sumur bor untuk
kedalaman Y = 37354,33 – 2091,84 X dengan koefisien determinasi 0,60 atau
60 %, dan untuk jarak dari garis pantai Y = 8706 – 3,01 X dengan koefisien
determinasi 0,11 atau 11%.
4.
Dari penelitian yang telah di lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa ketiga
desa di kecamatan teluk mengkudu telah mengalami intrusi air laut.
57
58
5.2. saran
1.
Penginformasian kondisi air bawah tanah baik itu sumur bor atau pun sumur
gali kepada masyarakat bahwa air bawah tanah yang dimiliki masayarakat
teluk mengkudu telah mengalami intrusi air laut.
2.
Pemerintah Kab. Serdang bedagai diharapkan menghimbau masyarakat untuk
tidak lagi menggunakan sumur gali, terutama di desa sialang buah karena
telah mengalami intrusi air laut yang tinggi, dan disaran kan untuk
menggunakan sumur bor.
3.
Kepada Dinas kesehatan kecamatan teluk mengkudu dapat melakukan
pemantauan kualitas dan kuantitas air di daerah pesisir pantai sialang buah
secara berkala untuk mengetahui kondisi air tanah di sekitar daerah pesisir
pantai
4.
Perlunya diadakan penelitian lebih lanjut di kecamatan teluk mengkudu untuk
mengetahui faktor lain yang mempengaruhi kualitas air tanah untuk menjaga
kesehatan masyarakat,juga pengukuran PH pada air sumur untuk kelayakan
minum, misalnya menelitih tingkat ke asaman dan klorida yang terkandung
pada air tanah di daerah pesisir pantai di kecamatan teluk mengkudu, dan
menelitih penyebaran intrusi air laut.
59
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Mides.2005. Pendeteksian Intrusi Air Laut Dengan Pengukuran
Konduktivitas Listrik Air Sumur Di Kecamatan Sibolga Kabupaten
Tapanuli Tengah. Skripsi. USU. Medan.
Arfena. D.L, Kriyo, S, Suntoyo. (2009). Pengaruh Kenaikan Permukaan Air Laut
Pada Intrusi Air Laut di Akuifer Pantai. Study Kasus: Pulau Bintan
Provinsi Kepulauan Riau. FTK-ITS, Surabaya
Arland.Asra. (2012). Penentuan sebaran akuifer Dengan metode tahanan jenis
(resistivity method) Di kota tangerang selatan, provinsi banten.fakultas
Teknologi Pertanian. ITB. Bandung
Atkins, P.W., (1999). Kimia Fisika, Jilid II. Erlangga. Jakarta
Badan Statistik daerah, (2012). Statistik daerah,Teluk Mengkudu, Serdang
Bedagai
Bisri, Mohammad. (1991). Aliran Air Tanah. Malang, Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Elisabeta, chirila. 2010. Drinking water quality assessment in Constanta town.
http://www.univ-ovidius.ro/anale-chimie/chemistry/20101/full/17_chirila.pdf. Diakses tanggal 6 oktober 2012
Fardiaz, S., (1996), Polusi Air dan Udara, Kanisius, Yogyakarta
Gabriel, J.F., (2001), Fisika Lingkungan.Hipokratesi, Jakarta
Ginting, Efendi. 2011. Analisis Intrusi Air laut Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor
Dengan
Metode Konduktivitas Listrik Di Kecamatan Hamparan
Perak. Tesis. USU. Medan
Hendra, W. ( 2009 ). Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di
kabupaten
Bangkalan. Jurnal Aplikasi. Vol 7 : 1907-753X
60
Irham.M.N, Noviyanti.I,Widodo.S. 2005. estimasi hubungan porositas dan
permeabilitas pada
batu pasir (study kasus formasi kerek, ledok,
selorejo) FPIK UNDIP. Jurnal rekayasa.
Vol.8 : 87-90.
Junita. S. (2011). Penentuan Intrusi Air Laut dan pH Pada Sumur Gali di Daerah
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Dengan Metode
Konduktivitas Listrik.
FMIPA.UNIMED
Kirsch,R. (2009). Groundwater Geophysics A Tool For Hydrogeology.
Springer.Berlin http://burstcode.com/2012/11/at.14.07. Diakses tanggal 05
November 2012
Linsley, R.K dan Franzini, J.B. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta.
Noer Aziz. (2000). Geologi Fisik. Bandung: Penerbit ITB.
Penyaloms. (2011). Makalah Geografi Perairan darat (air tanah)
http://poenyalom-s.blogspot.com/2011/12/makalh-geografi-perairan-daratair.html-at19.30. Diakses tanggal 12 Oktober 2012
Rulli, O.(1988). Intrusi Air Laut pada Akifer Dangkal di DKI Jakarta, Skripsi
Jurusan Geografi. Fakultas MIPA. Universitas Indonesia
Soetrisno, Totok,dkk. 1987.Teknologi Pengolahan Air Bersih. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
Sosrodarsono. (2003). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya Pramita Edisi 3.
Erlangga : Jakarta
Suganda, F. (2012). Akuifer hydrogeology
http://pustakatambang.blogspot.com/2012/03/aquifer.html .
tanggal 03 Oktober 2012
Diakses
61
Susilawati, Mester, S. (2008). Study Intrusi Air Laut dengan Pengukuran
Konduktivitas Listrik
Air
Sumur
di
Kecamatan
Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Teknology Proses,
Sibolga
7 : 133-144
Suripin, (2001), Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air, Andi : Yogyakarta
Sosrodarsono, dan Takeda. (1987). Hidrologi Untuk Pengairan PT Pramadya
pramita. Jakarta: Erlangga
Todd, D.K. (1980). Ground Water Hidrology, 2
nd
ed. John Wiley & Sons. New
York
Vienastra, S. (2010). Intrusi Air Laut http://vienastra.wordpress.com/2010/07/06/i
ntrusi-air-laut/ . Diakses tanggal 28 Oktober 2012
Wuryantoro. (2007). Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk Menentukan
letak dan
kedalaman aquifer air tanah (studi kasus di desa temperak
kecamatan sarang kabupaten rembang Jawa tengah). FMIPA.Universitas
Semarang
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0174/3ff6b
e90.dir/doc.pdf . Diakses tanggal 22 September 2012
Wilson. EM., (1993). Hidrology Teknik. Bandung : ITB Bandung